PENDAHULUAN
Latin (Cataracta) yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana
penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak ialah setiap
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa)
katarak. Sedangakan untuk negara maju sekitar 1,2% penyebab kebutaan adalah
katarak.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Katarak termasuk golongan kebutaan yang tidak dapat dicegah tetapi dapat
disembuhkan. Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada
lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi karena faktor
usia, namun juga dapat terjadi pada anak-anak yang lahir dengan kondisi tersebut.
Katarak juga dapat terjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit lainnya. Katarak
senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas
50 tahun.
B. Anatomi Lensa
refraksi sebanyak 15-20 dioptri dalam penglihatan. Kutub anterior dan posterior lensa
dihubungkan oleh garis khayal yang disebut axis, sedangkan equator merupakan garis
khayal yang mengelilingi lensa. Lensa merupakan struktur yang tidak memiliki
pembuluh darah dan tidak memiliki pembuluh limfe. Di dalam mata, lensa trfiksir pada
serat zonula yang berasal dari badan silier. Serat zonula tersebut menempel dan
menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa. Kapsul ini
merupakan membran dasar yang melindungi nukleus, korteks dan epitel lensa.
2
C. Fisiologi Lensa
penyedia nutrisi dan sebagai tempat pembuangan produknya. Namun hanya sisi
anterior lensa saja yang terkena aqueous humor. Oleh karena itu, sel-sel yang berada di
3
tengah lensa membangun jalur komunikasi terhadap lingkungan luar lensa dengan
Akomodasi Lensa
Mekanisme yang dilakukan mata untuk merubah fokus dari benda jauh ke
benda dekat disebut akomodasi. Akomodasi terjadi akibat perubahan lensa oleh aksi
badan silier terhadap serat-serat zonula. Setelah umur 30 tahun, kekakuan yang
menjadi lebih cembung. Ketika otot silier berkontraksi, ketebalan axial lensa
meningkat, kekuatan dioptri meningkat, dan terjadi akomodasi. Saat otot silier
relaksasi, serat zonular menegang, lensa lebih pipih dan kekuatan dioptri menurun.
4
D. Etiologi dan Patofisiologi
Penyebab terjadinya katarak senilis hingga saat ini belum diketahui secara pasti.
5
- Teori A Cross-link.
Ahli biokimia mengatakan terjadi pengikatan bersilang asam nukleat dan molekul
1. Kapsul
- Mulai presbiopia
3. Serat lensa:
- Lebih iregular
dibanding normal.
6
- Korteks tidak berwarna karena:
Kekeruhan lensa dengan nukleus yang mengeras akibat usia lanjut biasanya
Katarak senilis secara klinik dikenal dalam empat stadium yaitu insipien,
7
1. Katarak Insipien
Pada katarak stadium insipien terjadi kekeruhan mulai dari tepi ekuator menuju
korteks anterior dan posterior (katarak kortikal). Vakuol mulai terlihat di dalam
subkapsular posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan korteks berisi jaringan
menimbulkan polipia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian
2. Katarak Intumesen.
akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Masuknya air ke dalam celah lensa
mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga
bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal. Pencembungan lensa
ini akan dapat memberikan penyulit glaukoma. Katarak intumesen biasanya terjadi
pada katarak yang berjalan cepat dan mengakibatkan mipopia lentikular. Pada keadaan
ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan
8
3. Katarak Imatur
Pada katarak senilis stadium imatur sebagian lensa keruh atau katarak yang
belum mengenai seluruh lapis lensa. Pada katarak imatur akan dapat bertambah volume
Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga
4. Katarak Matur
Pada katarak senilis stadium matur kekeruhan telah mengenai seluruh masa
lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak
imatur atau intumesen tidak dikeluarkan maka cairan lensa akan keluar, sehingga lensa
kembali pada ukuran yang normal. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama
akan mengakibatkan kalsifikasi lensa. Bilik mata depan akan berukuran kedalaman
normal kembali, tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh, sehingga uji
5. Katarak Hipermatur
Pada katarak stadium hipermatur terjadi proses degenerasi lanjut, dapat menjadi
keras atau lembek dan mencair. Masa lensa yang berdegenerasi kelur dari kapsul lensa
sehingga lensa menjadi mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan
terlihat bilik mata dalam dan lipatan kapsul lensa. Kadang-kadang pengkerutan berjalan
terus sehingga hubungan dengan zonula Zinn menjadi kendor. Bila proses katarak
berjalan lanjut disertai dengan kapsul yang tebal maka korteks yang berdegenerasi dan
9
cair tidak dapat keluar, maka korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong
susu disertai dengan nukleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat.
F. Manifestasi Klinis
seakanakan melihat asap/kabut dan pupil mata tampak berwarna keputihan. Apabila
katarak telah mencapai stadium matur lensa akan keruh secara menyeluruh sehingga
pupil akan benar-benar tampak putih. Gejala umum gangguan katarak meliputi:
G. Diagnosis
10
perlu dideteksi secara dini sehingga bisa dikontrol sebelum operasi. Pada pasien
pasien. Visus pasien dengan katarak subkapsuler posterior dapat membaik dengan
dilatasi pupil.
dan kornea dalam keadaan normal. Iris, pupil, dan COA terlihat normal. Pada lensa
pasien katarak, didapatkan lensa keruh. Lalu, dilakukan pemeriksaan shadow test untuk
H. Penatalaksanaan
katarak dapat dibedah ditentukan oleh keadaan tajam penglihatan. Tajam penglihatan
1. Pembedahan Katarak
Operasi katarak terdiri dari pengangkatan sebagian besar lensa dan penggantian
lensa dengan implan plastik. Saat ini pembedahan semakin banyak dilakukan dengan
anestesi lokal daripada anestesi umum. Anestesi lokal diinfiltrasikan di sekitar bola
11
Operasi ini dapat dilakukan dengan:
- Insisi luas pada perifer kornea atau sklera anterior, diikuti oleh ekstraksi katarak
insisi yang lebih kecil di kornea atau sklera anterior (fakoemulsifikasi). Biasanya
negara barat.
Kekuatan implan lensa intraokular yang akan digunakan dalam operasi dihitung
kornea (maka juga kekuatan optik) secara optik. Kekuatan lensa umumnya dihitung
sehingga pasien tidak akan membutuhkan kacamata untuk penglihatan jauh. Pilihan
lensa juga dipengaruhi oleh refraksi mata kontralateral dan apakah terdapat terdapat
katarak pada mata tersebut yang membutuhkan operasi. Jangan biarkan pasien
12
Pascaoperasi pasien diberikan tetes mata steroid dan antibiotik jangka pendek.
Kacamata baru dapat diresepkan setelah beberapa minggu, ketika bekas insisi telah
sembuh. Rehabilitasi visual dan peresepan kacamata baru dapat dilakukan lebih cepat
dengan metode fakoemulsifikasi. Karena pasien tidak dapat berakomodasi maka pasien
membutuhkan kacamata untuk pekerjaan jarak dekat meski tidak dibutuhkan kacamata
untuk jarak jauh. Saat ini digunakan lensa intraokular multifokal, lensa intraokular yang
a. Hilangnya vitreous.
b. Prolaps iris.
c. Endoftalmitis.
d. Astigmatisma pascaoperasi.
f. Ablasio retina.
13
I. Komplikasi
J. Prognosis
saat yang tepat maka prognosis pada katarak senilis umumnya baik.
K. Pencegahan
Katarak senilis tidak dapat dicegah karena penyebab terjadinya katarak senilis
ialah oleh karena faktor usia, namun dapat dilakukan pencegahan terhadap hal-hal yang
terhatap sinar ultraviolet dengan menggunakan kaca mata gelap dan sebagainya.
bermanfaat.
14
BAB III
KESIMPULAN
Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut,
yaitu usia diatas 50 tahun. Penyebab terjadinya katarak senilis ialah karena proses
degeneratif. Selain itu katarak senilis juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti
Katarak senilis secara klinis dalam empat stadium, yaitu stadium insipien,
imatur, matur dan hipermatur. Gejala umum gangguan katarak meliputi penglihatan
tidak jelas seperti terdapat kabut menghalangi objek, peka terhadap sinar atau cahaya,
dapat terjadi penglihatan ganda pada satu mata memerlukan pencahayaan yang baik
untuk dapat membaca, lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.
kerusakan retina. Apabila pada proses pematangan katarak dilakukan penanganan yang
pada saat yang tepat maka prognosis pada katarak senilis umumnya baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
dari http://info.g-excess.com/id/info/PengertiandanDefinisiKatarak.info,
http://www.scribd.com/doc/20283414/EPIDEMIOLOGI-KATARAK, tanggal
17 Mei 2017.
7. Medicastore.(2009).Katarak.Diakses
16