Anda di halaman 1dari 16

OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION (OSCE)

SEMESTER 4 FK UII

1. Tes Provokasi Nyeri


2. Sadari
3. Perawatan Luka 1
4. Baca Resep, Info Obat dan BSO
5. Pemasangan NGT
6. Komunikasi
7. Balut Bidai
8. Swab Vagina 1
1. Tes Provokasi Nyeri

Waktu : 7,5 menit

Urutan pemeriksaan Tes Provokasi Nyeri:


Versi Video Medik Versi Buku Medik
1. Tes Laseque 1. Tes Laseque
2. Tes Oconel 2. Tes Oconel
3. Tes Valsava 3. Tes Patrick
4. Tes Naffziger 4. Tes Kontra-Patrick
5. Tes Patrick 5. Tes Kompresi/ Lhermitte/ Spurling
6. Tes Kontra-Patrick 6. Tes Valsava
7. Tes Naffziger

Assalamualaikum wr. Wb
Bapak, perkenalkan saya dokter X yang berjaga pada hari ini. Bapak tadi datang kemari
dengan keluhan nyeri punggung yang menjalar hingga kaki ya pak.
Untuk itu, saya akan melakukan beberapa pemeriksaan pak, yang berfungsi untuk
mengetahui gangguan yang menyebabkan punggung bapak nyeri dan menjalar ke kaki.
Pak, nanti saya akan memerintahkan bapak untuk mengikuti instruksi saya, mengangkat dan
menekuk kaki bapak, menutup hidung, meminta bapak untuk mengejan dan sebagainya.
Namun pada pemeriksaan ini nanti meimbulkan rasa ketidaknyamanan, namun saya akan
berusaha sebai-baiknya agar pemeriksaannya berjalan dengan lancar.
Apakah bapak bersedia?
Jika bapak bersedia, silakan bapak berbaring di tempat tidur yang sudah disiapkan.

Cuci tangan WHO

Sudah siap yaa pak, pemeriksaan akan saya mulai Bismillahirrahmanirrahim

1. Tes Laseque

Indikasi pasien yang mengalami nyeri punggung disertai penjalaran ke salah satu
sisi kaki.

Prosedur Pemeriksaan:
a. Pasien diminta untuk berbaring terlentang di atas tempat tidur.

Baik Bapak, untuk memastikan kondisi sakit yang bapak rasakan dari punggung yang
menjalar hinga kaki kanan, saya akan melakukan pemeriksaan.

Nanti kaki kanan bapak saya angkat ya pak, jika terasa nyeri tolong beri tahu saya.
b. Pemeriksa melakukan fleksi pada sendi panggul, salah satu tangan memegang
tumit pasien dan mengangkatnya. Tangan yang lain menekan lutut agar lurus
(straight leg raising test).

Sakit pak? Baik, saya ulangi pemeriksaannya pak, jika terasa sakit, silakan beri tahu saya ya
pak. (ulangi sekali lagi)

c. Pemeriksa mencatat pada sudut berapa fleksi pasif tersebut menimbulkan rasa
nyeri.
d. Positif jika saat membentuk sudut <60 telah menimbulkan rasa nyeri yang
menjalar sepanjang perjalanan n. Ischiadicus.
Interpretasikan hasilnya...
Tes Laseque positif menunjukkan adanya iritasi pada n. Ischiadicus, HNP, artritis
sacroiliaca atau koksitis. Untuk menegakkan diagnosis HNP, tes ini harus dikombinasi
dengan pemeriksaan lain.

Saya lanjutkan ke pemeriksaan berikutnya ya pak

2. Tes OConnel (tes Laseque silang)


Langkah-langkah sama dengan tes Laseque, hanya yang diamati adalah nyeri kontralateral.
(Apabila pasien nyeri punggung hingga menjalar ke kaki kanan, maka pemeriksaan OConnel
dilakukan pada kaki sebelah kiri).
Interpretasikan hasilnya...
Tes OConnel positif apabila timbul nyeri pada pangkal n. Ischiadicus yang sakit apabila
tungkai yang sehat diangkat.

Saya lanjutkan ke pemeriksaan berikutnya ya pak

3. Tes Valsava
Indikasi Nyeri saraf yang dicurigai akibat proses desak ruang di canalis vertebralis
bagian cervical.

Prosedur pemeriksaan :
Pasien diminta untuk menahan nafas, dan mengejan ketika ia menahan nafasnya.
Bapak, nanti kalau saya perintahkan untuk menahan nafas, silakan menutup hidung dan
mulut, tahan yaa pak, sambil menahan nafas bapak saya minta untuk mengejan.
Bagaimana yang dirasakan di leher bapak, apakah ada rasa nyeri atau tidak?
Tes Valsava positif jika timbul nyeri radikuler yang berpangkal di tingkat leher dan menjalar
ke lengan. (Tes ini mengakibatkan naiknya tekanan intratekal. Apabila terdapat proses desak
tuang di canalis vertebra cervicalis, maka dengan naiknya tekanan intratekal akan
mengakibatkan nyeri radikuler).

Saya lanjutkan ke pemeriksaan berikutnya ya pak

4. Tes Naffziger
Indikasi kecurigaan adanya proses desak ruang di canalis vertebralis akibat tumor
atau HNP.
Prosedur Pemeriksaan :
a. Meminta pasien untuk berbaring
b. Kedua vena jugularis ditekan oleh kedua tangan pemeriksa, pasien diminta
mengejan.

Baik bapak, saya akan menekan bagian pinggir leher bapak yaa, nanti bapak silakan
mengejan. Kalau ada rasa sakit atau nyeri tolong beri tahu saya ya pak.

(menempelkan tangan pada vena jugularis pasien dan sedikit menekan) silakan mengejan
bapak, iyaa lagi pak.

Apa ada sakit atau nyeri pak?

Interpretasikan hasilnya...

Tes Naffziger positif jika muncul nyeri radikular yang melintasi kawasan dermatomalnya.

Saya lanjutkan ke pemeriksaan berikutnya ya pak

5. Tes Patrick

Tindakan pemeriksaan ini dilakukan untuk membangkitkan nyeri di sendi panggul


yang terkena penyekit.

Prosedur pemeriksaan:

a. Pasien diminta berbaring di atas tempat tidur


b. Pemeriksa menempatkan tumit (maleolus externa) tungkai yang sakit pada lutut
tungkai yang lain.
c. Pemeriksa melakukan penekanan pada lutut tungkai yang diflexikan tadi.
Baik pak, maaf ya kakinya saya tekuk dan saya tekan. Apabila terasa sakit atau nyeri, bilang
yaa pak.

Sakit tidak pak?

Interpretasikan hasilnya...

Tes Patrick positif apabila pasien merasakan nyeri di sendi pinggul yang terkena penyakit. Hal
tersebut berarti pasien mengalami gangguan pada sendi panggul.

Pada ischialgia diskogenik, tes patrick ini biasanya negatif.

Saya lanjutkan ke pemeriksaan berikutnya ya pak

6. Tes Kontra-Patrick
Pemeriksaan ini dilakukan untuk membangkitkan nyeri di sendi sacroiliaca. Tes kontra-
patrick biasanya dilakukan untuk menentukan lokasi patologik yang tepat apabila terdapat
keluhan nyeri di daerah pantat, baik yang menjalar sepanjang tungkai maupun yang terbatas
pada daerah gluteal dan sacral saja.

Prosedur pemeriksaan:
a. Meminta pasien berbaring
b. Dilakukan fleksi tungkai yang sakit ke sisi luar, kemudian dilakukan endorotasi serta
adduksi.
c. Pemeriksa melakukan penekanan sejenak pada lutut tungkai tersebut.

Baik bapak, nanti kakinya akan saya tekuk dan saya putar yaa pak. Kalau terasa sakit atau nyeri,
silakan beri tahu saya yaa pak.

Sakit pak?

Interpretasikan hasilnya...

Tes Kontra-Patrick positif apabila timbul nyeri di garis sendi sacroiliaca

Saya lanjutkan ke pemeriksaan berikutnya ya pak


7. Tes Kompresi/ Lhermitte/ Spurling
Indikasi nyeri saraf yang dicurigai akibat kompresi foramen intervertebrale servical.
Prosedur pemeriksaan:
a. Pasien diposisikan duduk
b. Lakukan kompresi kepala dengan kedua telapak tangan dalam berbagai posisi kepala
(miring kanan, miring kiri, tengadah dan menunduk)

Baik bapak, silakan duduk pak.

Nanti saya akan memposisikan kepala bapak ke berbagai posisi, miring kanan, miring kiri, tengadah
dan menunduk, mohon bapak rileks dan ikuti instruksi saya ya pak.

Apakah terasa sakit atau nyeri pak?


Interpretasikan hasilnya...
Tes Kompresi/ Lhermitte/ Spurling positif jika kompresi akan diikuti nyeri sesuai tingkat kompresi
atau memperhebat nyeri radikular.

Baik bapak, Alhamdulillah pemeriksaannya sudah selesai ya pak.


Hasilnyaa .............. (sesuaikan)
Terima kasih bapak atas kerja samanya, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan dengan lancar.
Bapak, mohon maaf apabila saya dalam melakukan pemeriksaan tadi kurang berkenan dan
menimbulkan rasa yang kurang nyaman.

Semoga lekas sembuh ya pak.

Assalamualaikum wr wrb

Cuci tangan Who setelah pemeriksaan.


3. Perawatan Luka 1

Waktu : 15 menit
1. Perkenalan
Assalamualaikum wr wb, perkenalkan saya dokter X. Dengan bapak/ibu siapa?
2. Inform consent
Bapak/ibu, disini saya akan melakukan penjahitan luka. Tujuannya adalah untuk
mempercepat penyembuhan luka. Nanti saya akan menggunakan alat, jarum, benang, dan
sebagainya, serta akan menyuntik bagian sekitar luka untuk menghilangkan rasa nyeri
selama proses penjahitan. Dalam tindakan ini mungkin ibu/bapak akan merasa nyeri dan
mungkin menyebabkan infeksi, tetapi saya akan melakukannya dengan hati-hati dan benar
agar tidak terjadi risiko tadi. Apakah bapak/ibu bersedia?
3. Deskripsi luka
a. Luka berada di...
b. Panjang luka... lebar luka... kedalaman luka...
c. Keadaan luka (bersih/kotor)
d. Perdarahan
e. Daerah sekitar luka
f. Pergerakan terganggu/tidak
g. Arteri distal teraba/tidak
4. Baik bapak, saya mulai yaa Bismillahirrahmanirrahim
5. Cuci tangan WHO
6. Menggunkana handscoon bersih
7. Atasi perdarahan sementara
a. Perdarahan ditekan (tolong ditekan ya pak kasanya)
b. Tinggikan
c. Kontrol perdarahan
8. Persiapan Alat

Alat yang sudah di atas duk steril :

a. Needle holder
b. Needle di dalam kom
c. Benang jahit
d. Gunting diseksi
e. Gunting benang
f. Pinset anatomi
g. Pinset chirurgis
h. Klem arteri
i. Duk
Ambil korentang :
a. Ambil handscoon steril
b. Ambil spuit 3mL dan 10mL
c. Ambil kasa yang banyak, beri betadine letakkan betadine di luar duk
d. Ambil isi sukralfat potong dengan gunting kasa (bersih) letakkan di duk
e. Masukkan NaCl ke dalam kom (penuh)
Patahkan ampul dan letakkan di luar duk
Potong plester dengan gunting kasa
9. Bersihkan perdarahan sementara dengan aliri NaCl 0,9%/RL
10. Lepas sarung tangan bersih
11. Cuci tangan WHO
12. Cuci tangan initial wahing hibiscrub
13. Pakai handscoon STERIL **bungkusnya jangan dibuang biarin aja di dalam duk**
14. Bersihkan area injeksi BETADINE sekitar luka (pada area yang luas sekalian biar steril dan
gak menyebabkan on)
15. Anestesi
a. Ambil lidocine dengan kasa dan spuit ambil 2mL
b. Aspirasi tidak ada darah
c. Masukkan lidocine perlahan pada sekitar luka (4 area)
16. Ambil pinset chirurgis tekan tekan kan pada sekitar luka sakit gak pak/bu?
17. Debridement
a. **Ambil NaCli 0.9mL dengan spuit, tempat NaCl dipegang dengan bungkus
handscoon kemudian diambil sebanyak 10mL bungkus handscoon boleh
dibuang.**
b. Ambil kassa dengan pinset anatomis
c. Lakukan pembersihan luka
18. Ambil duk steril pasangkan pada daerah luka
19. Penjahitan
a. Masukkan jarum ke dalam neddle holder 1/3 bagian
b. Masukkan benang ke jarum
c. Masukkan jarum dengan sudut 90
d. Ambil ujung benang putar 2x
e. Ambil ujung benang lainnya ikat kencangkan
f. Ambil ujung benang putar 1x ikat kencangkan
g. Jarak jahitan dengan ujung luka 0,5cm
h. Jarak jahitan dengan tepi luka 0,5cm
i. Jarak antar jahitan 0,5 cm
20. Lepas duk
21. Tutup luka dengan sofratulle (kassa antibiotik), kassa steril dan plester (hipafix) tutup
dengan rapi.
**pada luka tertentu yang dibiarkan terbuka, berikan obat perangsang granulasi dengan
Betadine, Bioplacenton, salep Levertraa dan sebagainya**
22. Alhamdulillah tindakan penjahitan luka sudah selesai ya pak. Tolong dijaga kebersihannya,
nanti datang lagi setelah .... hari untuk perawatan luka selanjutnya atau mungkin untuk
membuka luka dan melepas jahitan.
23. Penutup
24. Cuci tangan WHO
5. Pemasangan NGT
Waktu : 7,5menit
1. Informed Consent
Assalamualaikum wr wb, perkenalkan saya dokter X. Dengan bapak/ibu siapa?
Bapak, disini saya kana melakukan pemasangan NGT atau selang melalui hidung bapak.
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk memberikan makanan, keperluan diagnosis
(perdarahan, kandungan asam lambung, mengukur colume lambung, mengambil sampel
biakan TB dan sebagainya), keperluan terapi (pengangkatan isi lambung, pengeluaran darah,
pemasukan cairan dll).
Cara pemasangannya adalah memasukkan selang dari hidung bapak melalui tenggorokan
hingga mencapai lambung.
**perhatikan tujuan tindakan NGT : kalo memasukkan makanan (siapkan spuit), kalo
terapi/diagnosis (pasang drainase bag dan klem sebelum memasukkan selang ke hidung).
Risiko tindakan ini mungkin nanti bapak merasa kurang nyaman, namun saya akan berhati-
hati dan berusaha sebaik-baiknya agar tindakannya berhasil.
Apakah bapak bersedia?
2. Persiapan alat
a. Selang NGT b. Plester dan gunting plester (2 kecil, 1 panjang)
c. Jelly d. Spatel lidah
e. Spuit berujung kateter 50mL f. Sarung tangan
g. Stetoskop h. Drainase bag
i. Lampu senter j. Bengkok Klem
k. Handuk kecil l. Tisu (siapkan dekat jangkauan)

3. Posisi di kanan pasien


4. Membantu memposisikan pasien posisi Fowlers atau setengah duduk
5. Memeriksa kepatenan nasal (periksa hidung pasien, ada pilek, tersumbat dsb)
Memberishkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue/kapas
Meminta pasien bernafas melalui salah satu lubang hidung
Memilih hidung yang paling sehat (tidak banyak gangguan) untuk dipasang NGT
6. Menempatkan handuk di atas dada pasien
7. Kalungin stetoskop **biar gak lupa**
8. Cuci tangan WHO
9. Menggunakan handscoon
10. Mengucap Basmallah
11. Mengukur panjang selang NGT
Dari lobulus telinga lubang hidung tonjolan sternum tandai dengan plester kecil
Menyambungkan ujung selang dengan drainase bag & klem (sesuaikan kebutuhan)
12. Meminta pasien menengadahkan kepala
13. Memasukkan perlahan selang ke dalam hidung yang paling bersih, meminta pasien tetap
menengadahkan kepala serta membuka mulut
14. Cek selang apakah sudah masuk dan terlihat sampai faring menggunakan spatel, lidah
ditekan, kasih senter dan lihat ada selangnya gak
15. Jika selang sudah terlihat, maka lanjutkan masukkan selang sampai tanda tadi
16. Pasien diminta untuk menekuk kepala ke arah depan dan menelan sambil terus
memasukkan selang perlahan
17. Ketika sampai pada tanda plester, meminta pasien membuka mulut
18. Sambung ujung selang NGT dengan spuit. Aspirasi dengan sputi tarik udara 10-20mL
masukkan ke dalam selang dan dorong sambil dengarkan suaranya pada daerah lambung
dengan stetoskop.
Apakah terdengar suara gemuruh? Jika iya, lanjutkan fiksasi (hanya bila pemasangan NGT
untuk memasukkan makannan), boleh lepas handscoon
19. Edukasi pasien
20. Alhamdulillah pemasangan NGT telah selesai lanjut penutup
21. Membuang sisa sampah pada bengkok
22. Cuci tangan WHO
8. Swab Vagina dan Pap Smear

Waktu : 15menit

A. Px Swab Vagina
Keadaan umum : keputihan, pengambilan spesimen (usapan servix dan vagina untuk lab)
1. Informconsent
Perkenalan dan tanyakan identitas : sudah menikah belum? Apakah pernah melahirkan?
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui adanya infeksi menular atau tidak
Cara : memasukkan alat ke dalam alat kemaluan ibu kemudian mengambil spesimen untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Risiko : mungkin dalam pemeriksaan ini menimbilkan rasa tidak nyaman dan nyeri, namun
saya akan berusaha sebaik-baiknya agar pemeriksaannya lancar.
Apakah ibu bersedia?
Sebelumnya, silakan ibu mengosongkan kandung kemihnya terlebih dahulu.
2. Persiapan alat dan bahan
a. Lampu gyn
b. Meja px gyn
c. Povidone iodine tuang ke kom
d. NaCl 0,5% tuang ke kom
e. Larutan KOH 10% buka penutup botolnya dan taruh pipetnya sekalian
f. Alkohol 95%
g. Bahan pengecatan gram
h. Kaca objek 3 (A, B, C)
i. Plastik untuk media kultur 1 langsung dibuka / ditekuk biar ga ribet
j. Kertas pH 1
k. Lidi kapas steril 4
l. Korentang dan tempatnya
m. Sarung tangan (handscoon) steril
n. Kassa steril
o. Spekulum grave/cocor bebek
p. Spekulum sims
q. Klem pean panjang
r. Duk steril
3. Mempersilakan dan membantu posisi pasien
Baik ibu, bisa dilepaskan ya pakaian bawahnya. Posisinya tidur terlentang dengan kedua
lutut ditekuk dinaikkan di atas tempat tidur seperti posisi melahirkan (litotomi).
4. Menyalakan lampu gyn ke arah pemeriksaan
5. Mencuci tangan WHO lanjut memakai Handscoon STERIL
6. Ibu, pemeriksaannya ssaya mulai yaa. (baca Basmallah)
7. Inspeksi genitalia feminina eksterna dan laporkan hasilnya
a. Pertumbuhan dan pola pertumbuhan pubis
b. Keadaan kulit area vulva (perlukaan, vesikel, pruritus, sikatrik, dsb)
c. Keadaan klitoris (ada pembesaran gak)
d. Keadaan labia mayor dan minor (apakah simetris atau tidak, ada perlukaan, penonjolan
dsb)
e. Keadaan komisura posterior (utuh atau ruptur)
f. Keadaan perineum (apakah ada pembengkakan, sikatriks, atau bekasi episiotomi atau
tumor)
g. Apakah ada discharge yang mengalir dari liang vagina (jenis, konsistensi, kuantitas,
berbau atau tidak)
8. Melakukan toilet vulva dan sekitarnya teknik aseptik
a. Ambil kassa steril pakai Kleam panjang
b. Direndam dengan NaCl pada kom
c. Disapukan pada area vulva dari atas ke bawah 2x pengulangan
d. Area anus dibersihkan paling akhir
e. Semuanya dengan prinsip aseptik
f. Kassa bekasnya langsung dibuang ke bengkok
9. Melakukan inspeksi ke 2
a. Laporkan keadaan meatus uretra (infeksi, tumor, karunkula)
b. Laporkan keadaan introitus vagina
10. Memasang duk steril
11. Mengambil spekulum grave pasang atur skrupnya
12. Memasang spekulum dengan tangan kanan secara perlahan, tangan kiri menyibakkan labia
mayor.
13. Menampilkan servix uteri dan membuka spekulum
14. Mengunci spekulum
15. Mengambil apusan sekret dari endoservix untuk pemeriksaan Gram (+) atau (-)
a. Membersihkan daerah endoservix dengan kassa steril (jika sekret berlebih)
b. Mengambil apusan dengan lidi kapas steril sedalam 1 cm ke endoservix
c. Putar kapas lidi steril 360 dan keluarkan dari endoservix
d. Mengoleskan sekret kapas lidi pada kaca objek A
16. Mengambil apusan sekret dari endoservix untuk kultur
a. Memasukkan kapas lidi steril (yg baru/blm dipakai) ke endoservix sedalam 1cm
b. Membiarkan selama 30 detik
c. Memutar swab 360
d. Memasukkan ke dalam media transport (sebutkan) untuk kultur
17. Mengambil apusan sekret fornix posterior
a. Mengoleskan sekret dari kapas lidi steril pada kaca objek B untuk membuat preparat
Wet Mount : sediaan basah : pemeriksaan leukosit PMN, epitel vagina, clue cell,
Trikomonas vaginalis
b. Menetesi kapas lidi steril tersebut menggunakan KOH 10% untuk tes amin
c. Membaui kapas lidi steril tersebutdan menyebutkan interpretasi hasilnya. Hasil positif
fish odor vaginosis bakterial
18. Mengambil apusan dari dinding lateral vagina
a. Cari yang ada lukanya atau yang sekretnya paling banyak
b. Mengoleskan sekret dari kapas lidi steril pada objek glas C untuk pemeriksaan KOH. Hasil
positif terdapat pseudohifa atau blastospora yang menunjukkan adanya candidiasis
c. Mengoleskan sisa sekret dari kapas lidi steril pada kertas pH dan menyebutkan
interpretasinya **jika pH >4,5 menunjukkan adanya vaginosis bakterial
19. Membersihkan rongga vagina dengan povidone iodine
20. Mengamati dan melaporkan dinding vagina meliputi : ada tidaknya inflamasi, ulkus, luka,
benjolan?
21. Mengamati dan melaorkan keadaan servix uteri meliputi : warna, posisi, permukaan,
discharge.
22. Melonggarkan skrup dan mencabut spekulum
23. Meletakkan spekulum pada tempatnya, larutan klorin 0,5% dan melepas duk
Pemeriksaan Bimanual
24. Mengganti handscoon (simulasi)
25. Menggunakan gel untuk pelumas pada jari 2 dan 3
26. Melakukan pemeriksaan bimanual
a. Memasukkan jari tengah kanan pada vagina, menekan komisura posterior kemudian jari
tunjuk kanan masuk
b. Tangan kiri diletakkan di suprapubik
27. Melakukan dan melaporkan pemeriksaan dinding vagina, uterus dan adneksa
a. Memasukkan jari hingga menyentuh servix uteri
b. Melakukan pemeriksaan uterus dan adneksa dan laporkan hasilnya : ukuran, bentuk,
lokasi, konsistensi, mobilitas, permukaan
c. Melaporkan keadaan ovarium meliputi : ukuran, lokasi dan konsistensi
d. Melaporkan ukuran, bentuk, konsistensi, mobilitas dan permukaan massa lain di dalam
adneksa
28. Melakukan dekontaminasi dengan memasukkan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
29. Menutup pemeriksaan (baca Hamdallah)
30. Cuci tangan WHO
B. Pemeriksaan Pap Smear
Deteksi dini kanker leher rahim
1. Informconsent
Perkenalan dan tanyakan identitas : sudah menikah belum? Apakah pernah melahirkan?
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui apakah sel servix normal dan mengetahui jenis
kelainan, radang, apakah ada keganasan dan tingkat derajat kelainannya
Cara : memasukkan alat ke dalam alat kemaluan ibu kemudian mengambil spesimen untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Risiko : mungkin dalam pemeriksaan ini menimbilkan rasa tidak nyaman dan nyeri, namun
saya akan berusaha sebaik-baiknya agar pemeriksaannya lancar.
Apakah ibu bersedia?
Sebelumnya, silakan ibu mengosongkan kandung kemihnya terlebih dahulu.
2. Persiapan alat
a. Lampu gyn
b. Meja px gyn
c. Povidone iodine tuang ke kom
d. NaCl 0,5% tuang ke kom
e. Alkohol 95% untuk fiksasi
f. Bahan pengecatan gram
g. Kaca objek 3 (A, B, C)
h. Plastik langsung dibuka / ditekuk biar ga ribet
i. Kertas pH 1
j. Spatula ayre dan cytobrush
k. Korentang dan tempatnya
l. Sarung tangan (handscoon) steril
m. Kassa steril
n. Spekulum grave/cocor bebek
o. Klem pean panjang
p. Duk steril
3. Mempersilakan dan membantu posisi pasien
Baik ibu, bisa dilepaskan ya pakaian bawahnya. Posisinya tidur terlentang dengan kedua
lutut ditekuk dinaikkan di atas tempat tidur seperti posisi melahirkan (litotomi).
4. Menyalakan lampu gyn ke arah pemeriksaan
5. Mencuci tangan WHO lanjut memakai Handscoon STERIL
6. Ibu, pemeriksaannya ssaya mulai yaa. (baca Basmallah)
7. Inspeksi genitalia feminina eksterna dan laporkan hasilnya
a. Pertumbuhan dan pola pertumbuhan pubis
b. Keadaan kulit area vulva (perlukaan, vesikel, pruritus, sikatrik, dsb)
c. Keadaan klitoris (ada pembesaran gak)
d. Keadaan labia mayor dan minor (apakah simetris atau tidak, ada perlukaan, penonjolan
dsb)
e. Keadaan komisura posterior (utuh atau ruptur)
f. Keadaan perineum (apakah ada pembengkakan, sikatriks, atau bekasi episiotomi atau
tumor)
g. Apakah ada discharge yang mengalir dari liang vagina (jenis, konsistensi, kuantitas,
berbau atau tidak)
8. Melakukan toilet vulva dan sekitarnya teknik aseptik
a. Ambil kassa steril pakai Kleam panjang
b. Direndam dengan povidone iodin pada kom
c. Disapukan pada area vulva dari atas ke bawah 2x pengulangan
d. Area anus dibersihkan paling akhir
e. Semuanya dengan prinsip aseptik
f. Kassa bekasnya langsung dibuang ke bengkok
9. Melakukan inspeksi ke 2
c. Laporkan keadaan meatus uretra (infeksi, tumor, karunkula)
d. Laporkan keadaan introitus vagina
10. Memasang duk steril
11. Mengambil spekulum grave pasang atur skrupnya
12. Memasang spekulum dengan tangan kanan secara perlahan, tangan kiri menyibakkan labia
mayor.
13. Menampilkan servix uteri dan membuka spekulum
14. Mengunci spekulum
15. Mengambil apusan sekret dari seluruh permukaan portio servix dengan gerakan melingkar
360 dan sedikit tekanan menggunakan spatula ayre
a. Membersihkan daerah servix dengan kassa steril (jika sekret sangan banyak)
b. Mengambil apusan pada daerah portio servix, putar 360
c. Mengoleskan sekret dari spatula pada kaca objek
16. Mengambil apusan sekret canalis endoservix sedalam 1-2cm menggunakan cyto brush
a. Membuat gerakan melingkar 180 saat mengambil sekret
b. Mengoleskan sekret dari cyto brush pada kaca objek secara melingkar dan perlahan
17. Memfiksasi sediaan (langkah 15 dan 16) dengan meneteskan atau menyemprotkan cairan
fiksasi alkohol 95% sampai tergenang dan tunggu hingga kering
18. Membersihkan rongga vagina dengan povidone iodine
19. Mengamati dan melaporkan dinding vagina meliputi : ada tidaknya inflamasi, ulkus, luka,
benjolan?
20. Mengamati dan melaorkan keadaan servix uteri meliputi : warna, posisi, permukaan,
discharge.
21. Melonggarkan skrup dan mencabut spekulum
22. Meletakkan spekulum pada tempatnya, larutan klorin 0,5% dan melepas duk
Pemeriksaan Bimanual
23. Mengganti handscoon (simulasi)
24. Menggunakan gel untuk pelumas pada jari 2 dan 3
25. Melakukan pemeriksaan bimanual
a. Memasukkan jari tengah kanan pada vagina, menekan komisura posterior kemudian jari
tunjuk kanan masuk
b. Tangan kiri diletakkan di suprapubik
26. Melakukan dan melaporkan pemeriksaan dinding vagina, uterus dan adneksa
a. Memasukkan jari hingga menyentuh servix uteri
b. Melakukan pemeriksaan uterus dan adneksa dan laporkan hasilnya : ukuran, bentuk,
lokasi, konsistensi, mobilitas, permukaan
c. Melaporkan keadaan ovarium meliputi : ukuran, lokasi dan konsistensi
d. Melaporkan ukuran, bentuk, konsistensi, mobilitas dan permukaan massa lain di dalam
adneksa
27. Melakukan dekontaminasi dengan memasukkan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
28. Menutup pemeriksaan (baca Hamdallah)
Cuci tangan WHO

Anda mungkin juga menyukai