Anda di halaman 1dari 4

RS.

Bunda Surabaya
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
Jl. Raya Kandangan 23
Surabaya No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/4
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Bunda Surabaya
Tanggal terbit
10 Juni 2011
PROSEDUR
TETAP dr. I Made Agus Budhi Aryawan, MARS

Penyakit demam akin yang disebabkan oleh virus genus Flavivirus, family
Flaviviridae, mempunyai 4 jenis serotipe yaitu den-1, den-2, den-3 dan
PENGERTIAN
den-4, melalui perantaraan nyamuk aedes aegypti dan aedes alpbopictus

Melaksanakan pelayanan Ilmu Kesehatan Anak yang komprehensif, cepat,


TUJUAN tepat , akurat dan optimal.

1. SMF Kesehatan Anak


2. Pelayanan penderita rawat inap di bangsal anak
KEBIJAKAN 3. Tenaga pelayanan kesehatan terdiri dari Dokter Spesialis Anak, Perawat
dan tenaga penunjang medik

Dokter Spesialis Anak


PETUGAS Tenaga Keperawatan dan penunjang

Morbiditas dan mortalitas DBD yang dilaporkan berbagai negara bervariasi


disebabkan beberapa faktor antara lain status umur penduduk, kepadatan
FAKTOR RISIKO/
vektor, tingkat penyebaran virus dengue, prevalensi serotipe virus dengue
DAN PREDISPOSISI
dan kondisi meteorologis

Anmanesis
Demam merupakan tanda utama, mendadak tinggi, selarna 2-7 hari.
Disertai lesu, tidak mau makan , muntah, nyeri kepala, nyeri otot, dan nyeri
perut, kadang-kadang dapat ditemukan diare. Perdarahan paling sering
dijumpai adalah perdarahan kulit dan mimisan.

Pemeriksaan Fisik
GAMBARAN KLINIK Demam rnendadak tinggi, facial flush,muntah, nyeri otot dan sendi nyeri
kepala, nyeri tenggorok dengan faring hiperemis
Hepatomegali dan splenomegali sering dijumpai pada DBD dari pada DD.
Fase kritis sekitar hari ke-3 hingga ke-5 perjalanan penyakit.
Perdarahan dapat berupa petekie, epistaksis, melena, ataupun hematuria.
Tanda-tanda syok
Anak gelisah sampai terjadi penurunan kesadaran, sianosis nafas
cepat, nadi teraba lembut, kadang-kadang tidak teraba
Tekanan darah turun, tekanan nadi <10 mmHg
RS. Bunda Surabaya
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
Jl. Raya Kandangan 23
Surabaya No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/4
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Bunda Surabaya
Tanggal terbit
10 Juni 2011
PROSEDUR
TETAP dr. I Made Agus Budhi Aryawan, MARS

Akral dingin, capillary refill menurun


Diuresis menurun sampai anuria
GAMBARAN KLINIK
Apabila syok tidak dapat segera diatasi, akan terjadi komplikasi berupa
acidosis metabolik dan perdarahan hebat

Laboratorium
1. Darah perifer, kadar hemoglobin, leukosit dan hitung jenis, hematokrit,
trombosit. Pada apusan darah perifer juga. dapat dinilai limfosit plasma
biru (giant limfosit), peningkatan 15% menunjang diagnosis DB
2. Uji serologis, uji. hemaglutinasi inhibisi.dilakukan saat fase akut dan
fase konvalesens
o lnfeksi primer, serum akut <1:20, serum konvalesens naik 4x atau
lebih namun tidak melebihi 1:1280.
o lnfeksi sekunder
Serum akut <1:20, konvalesens 1:2550
Serum akut 1:20, konvalesens naik 4x atau lebih
o Persangkaan infeksi sekunder yang baru terjadi (presumptive secondary
PENUNJANG infection) serum akut 1:1280, serum konvalesens dapat lebih besar atau
sama
3. Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan foto dada, dilakukan atas indikasi
(1) dalam keadaan klinis ragu-ragu, namun perlu diingat bahwa
terdapat kelainan radiologis pada perembesan plasma 20-40%
(2) pemantauan klinis sebagai pedoman pemberian cairan.
Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan kriteria klinis dan laboratorium
(WHO tahun 1997)
Kriteria klinis
a. Demam tinggi mendadak, tanpa Sebab yang jelas, berlangsung terus-
menerus selama 2-7 hari.
b. Terdapat manifestasi perdarahan, termasiuk Uji bendung positif, petekie,
ekimosis, epistaksis, perdarahan.gusi, hematemesis, dan melena.
c. Pembesaran hati
RS. Bunda Surabaya
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
Jl. Raya Kandangan 23
Surabaya No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/4
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Bunda Surabaya
Tanggal terbit
10 Juni 2011
PROSEDUR
TETAP dr. I Made Agus Budhi Aryawan, MARS

d. Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta "penurunan tekanan nadi
hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak
gelisah.
Kriteria Inboratotium
1. Trombositopenia (100.000/l atau kurang).
2. Hemokonsentrasi,dilihat dan peningkatan hematokrit 20% menurut
standar umur dan jenis kelarnin.

PENUNJANG Dua kriteria klinis pertama + trombositopenia dan hemokonsentrasi, serta


dikonfirmasi secara uji serologik hemaglutinasi.
Komplikasi
Ensefalopati dengue, dapat terjadi pada DBD dengan syok
ataupun tanpa syok
Kelainan akibat syok berkepanjangan dapat terjadi gagal ginjal
akut.
udem paru, seringkali terjadi akibat overloading cairan.

Diagnosis Banding
1. Selama fase akut pernyakit, sulit untuk membedakan DBD dari demam
dengue dan penyakit virus lain yang ditemukan di daerah tropis. Maka
untuk membedakan dengan campak, rubela, demam chikungunya,
leptospirosis, malaria, demam tifoid atau penyakit darah seperti ITP,
DIAGNOSIS
leukemia atau anemia aplastik, gejala penyerta lain harus ditanyakan
seperti batuk, pilek, diare, tipe demam, menggigil, pucat, ikterus, dan
lainnya
2.Penyakit infeksi lain seperti sepsis meningitis meningokokus.
3.Penyakit darah, ,seperti trombositopenia purpura idiopatik, leukemia,
atau anemia aplastik
Terapi DBD dibagi menjadi 4 bagian, (l)Tersangka infeksi dengue, (2) DBD
TERAPI derajat atau II tanpa peningkatan hematokrit, (3) DBD derajat II dengan
peningkatan Ht 20%, (4) DBD derajat III dan IV.
RS. Bunda Surabaya
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
Jl. Raya Kandangan 23
Surabaya No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/4
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Bunda Surabaya
Tanggal terbit
10 Juni 2011
PROSEDUR
TETAP dr. I Made Agus Budhi Aryawan, MARS

DBD tanpa syok (derajat I dan II)


Medikamentosa
1. Antipiretik
2. Kortikosteroid diberikan pada DBD ensefalopati
Suportif
o Mengatasi kehilangan cairan plasma
o Kunci keberhasilan terletak pada kemampuan untuk
mengatasi masa peralihan dari fase demam ke fase syok disebut time of
fever differresence dengan baik. .
o Cairan intravena
DBD disertai syok ( Sindrom Syok Dengue, derajat III dan IV
TERAPI
1. Penggantian volume plasma segera, cairan intravena larutan ringer
laktat 10-20 mi/kgbb secara bolus diberikan dalam waktu 30 menit.
Apabila syok belum teratasi tetap berikan ringer laktat 20 ml
kgbb/jam ditambah koloid 20-30 ml/Kgbb, maksimal 1500
2. Pemberian cairan 10 ml/Kgbb/jam tetap diberikan sampai 24 jam
paska syok. Volume cairan diturunkan menjadi 7 ml./kgbb jam dan
selanjutnya 5m1, dan 3m1 apabila tanda vital baik.
3. Jumlah urin 1 ml/kabb/jam merupakan indikasi bahwa sirkulasi
membaik.
4. Oksigen 2-4 l/menit pada DBD syok.

Pemantauan selama perawatan


o Tanda klinis, apakah syok telah teratasi dengan baik.
o Kadar hemoglobin, hematokrit dan trombosit tiap 6 jam,
PEMANTAUAN
minimal tiap 12 jam.
o Balans cairan, catat jumlah cairan yang masuk, diuresis
ditampung, dan jumlah perdarahan
Bila tidak disertai renjatan maka prognosisnya lebih baik, biasanya dalam
24-36 jam cepat menjadi baik. Kalau lebih dari 36 jam belum ada tanda-
PROGNOSIS tanda perbaikan maka kemungkinan sembuh kecil dan prognosisnya menjadi
buruk

Anda mungkin juga menyukai