PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
Dalam bangsa yang terdiri dari berbagai macam ras, agama, etnik dan
bahasa, toleransi merupakan tuntutan mendasar. Para pendiri bangsa juga
melihat betapa pentingnya toleransi itu dijadikan sebagai nilai dasar dalam
kehidupan bersama.
Di dalam sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab telah tersimpul
cita-cita kemanusiaan yang lengkap, yang memenuhi seluruh hakekat
makhluk manusia. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah suatu
rumusan sifat keluhuran budi manusia (Indonesia). Dengan Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab, maka setiap warga negara mempunyai kedudukan
yang sederajat dan samaterhadap undang-undang negara, mempunyai hak
dan kewajiban yang sama; setiap warga negara dijamin haknya serta
kebebasannya yang menyangkut hubungan dengan Tuhan, dengan orang-
orang seorang, dengan negara, dengan masyarakat, dan menyangkut pula
kemerdekaan menyatakan pendapat dan mencapai kehidupan yang layak
sesuai dengan hak asasi manusia.
C. Nilai Instrumen Pada Sila Kedua Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Alinea keempat :
Pasal 14
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Pasal 28B
Pasal 28G
Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat menusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari negara lain.
Pasal 28I
1. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut, adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun.
Pasal 28J
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran