PENDAHULUAN
Beban tekan yang dimaksudkan adalah beban tekan yang diterapkan pada
model perkerasan kaku dengan posisi beban ditepi, ditengah, dan disudut
sampai terjadi retak pada permukaannya.
b.
c.
d.
e.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Perkerasan kaku
2.1.1 Pengertian
Perkerasan kaku adalah perkerasan yang mempunyai lapisan dasar
beton dari Portland Cement (PC). (Rekayasa Jalan Raya,Alik Ansyori
Alamsyah, hal 188).
Menurut NAASRA (National Association of Austalian State Road
Authorities) ada lima jenis perkerasan kaku, yaitu :
-
0.803P
l
a
4 log 0.666 0,034
2
h
a
l
0,431P
a
1 0,349
2
kl
l
Dimana :
c
= Defleksi ( inc)
6
0.316 P
l
4 log 1.069
2
h
b
a
P
1 a
i
1
ln
0,673
2
2 2l
8kl
l
Dimana :
i
= Defleksi (inc)
7
3P
h2
P
kl 2
0 , 72
c
1,205 0,69 l
Dimana :
c
= Defleksi ( inc)
= 1,772 a
Eh3
a
3
12(1 ) k
0 , 25
Beton
2.2.1 Pengertian
Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang
direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan
kasar) dan ditambah dengan pasta semen.(Pedoman Pengerjaan Beton, seri
beton 2, Gideon Kusuma, hal 143). Beberapa sifat beton yang timbul jika
telah mengeras antara lain :
1. Getas, artinya mudah retak atau patah disatu pihak dan sebaliknya juga
bersifat liat.
2. Mengalami penyusutan yang cukup besar jika pelaksanaannya kurang
baik.
3. Cenderung terjadi cacat seperti retak-retak halus.
9
10
c. Kompaktibilitas
Yaitu menunjukkan mudah atau tidaknya campuran beton
dipadatkan stelah campuran dimasukkan dalam cetakan dengan cara
mengeluarkan udara yang terkandung
2.2.3 Faktor yang mempengaruhi kekuatan beton
Adapun faktor yang mempengaruhi kekuatan dari beton antara lain :
a. Kekuatan tekan beton
Kekuatan tekan beton adalah muatan tekan maksimum yang
dapat dipikul oleh beton. Kekuatan beton akan tinggi jika semen
yang digunakan mutunya bagus, perbandingan bahan campuran dan
cara pemadatan serta peralatan yang baik
b. Kekuatan tarik beton
Kekuatan tarik beton sangat penting dalam perencanaan jalan
raya. Komponen beton disyaratkan untuk menahan tegangan tarik
yang ditimbulkan perlawanan beban terhadap konstruksi
2.3
Agregat
Agregat adalah butiran mineral alami yang dibentuk secara alami
atau buatan dalam ukuran-ukuran tertentu yang berfungsi sebagai bahan
pengisi dalam campuran beton. Kandungan agregat dalam campuran beton
11
diperoleh dari pemecahan batu. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir
yang keras dan tidak berpori. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat- zat
yang dapat merusak beton, seperti zat zat yang reaktif alkali.
2.4
Semen
Semen atau Portland Cement (PC) adalah material yang akan
bereaksi secara kimiawi jika dicampur dalam suatu proses yang disebut
hydrasi untuk membentuk benda seperti batu. Hal ini telah dipatenkan oleh
Joseph Aspin (1824). Jika dicampur air, pasir dan kerikil, maka PC akan
menghasilkan beton.. Bahan baku semen dibentuk oleh oksidaoksida utama
: kapur, Silika, Alumina, dan Besi. Semen yang cocok untuk digunakan pada
campuran beton untuk lapisan perkerasan adalah IA, IIA, IIIA. (Rekayasa
Jalan Raya,Alik Ansyori Alamsyah, hal 120).
2.5
Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton hampir tidak ada
pembatasan khusus, semua air dari sumber manapun secara normal dapat
digunakan sebagaimana yang layak untuk air minum (Rekayasa Jalan Raya,
Alik Ansyori Alamsyah, hal 122). Walaupun demikian ada ketentuan, air
yang digunakan harus terbebas dari unsur-unsur : alkali, minyak dan bahan
organic yang akan merusak beton sebagaimana yang ditetapkan AASHTO
T26 79 (82).
13