Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Petir
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Penyakit menular langsung paru yang disebabkan oleh infeksi
langkah
basil mycobacterium tuberkulosis.
2. ANAMNESA
Batuk berdahak 2 minggu,
Adanya kontak dengan penderita TBC aktif
Berkeringat di malam hari tanpa kegiatan fisik
Demam meriang lebih dari 1 bulan
Malaise
Nyeri dada atau pleuritic chest pain
MELAKUKAN
STANDAR
PROSEDUR
PEMERIKSAAN DAN
OPERASIONAL TERAPI PADA PASIEN
UPTD PUSKESMAS
TUBERCULOSIS PETIR
No revisi :
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ Penurunan berat badan
Langkah -
langkah Batuk darah
Sesak nafas
3. PEMERIKSAAN FISIK
Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa juga
tinggi sekali), respirasi meningkat,berat badan menurun
(BMI pada umumnya <18,5).
4. Pada auskultasi terdengar suara napas bronchial/
amforik/ronkhi basah/suara napas melemah di apex paru,
tergantung luas lesi dan kondisi pasien
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG.
Pemeriksaan mikroskopis kuman TB (Bakteri Tahan
Asam/ BTA) kuman dari specimen sputum/ dahak
sewaktu-pagi-sewaktu ( SPS )
Foto rontgen thorax RUJUK RS
6. DIAGNOSIS.
Standar Diagnosis Pada TB Dewasa
Semua pasien dengan batuk produktif yang yang
berlangsung selama 2 minggu yang tidak jelas
penyebabnya, harus dievaluasi untuk TB.
Semua pasien (dewasa, dewasa muda, dan anak yang
mampu mengeluarkan dahak) yang diduga menderita
TB, harus diperiksa mikroskopis spesimen sputum/
dahak 3 kali salah satu diantaranya adalah spesimen
pagi.
MELAKUKAN
STANDAR
PROSEDUR
PEMERIKSAAN DAN
OPERASIONAL TERAPI PADA PASIEN
UPTD PUSKESMAS
TUBERCULOSIS PETIR
No revisi :
No dokumen :
Halaman :
Prosedur/ Semua pasien dengan gambaran foto toraks tersangka
Langkah -
TB, harus diperiksa mikrobiologi dahak.
langkah
Diagnosis dapat ditegakkan walaupun apus dahak
negatif berdasarkan kriteria berikut:
1. Minimal 3 kali hasil pemeriksaan dahak negatif
(termasuk pemeriksaan sputum pagi hari), sementara
gambaran foto toraks sesuai TB.
2. Kurangnya respon terhadap terapi antibiotik spektrum
luas (periksa kultur sputum jika memungkinkan), atau
pasien diduga terinfeksi HIV (evaluasi Diagnosis
tuberkulosis harus dipercepat). rujuk
7. PENATALAKSANAAN.
Katagori I : 2RHZE/4RH atau RHZE/4R3H3
Katagori II : 2RHZES/1RHZE/5RHE atau
2RHZES/1RHZE/5R3H3E3
Katagori III : 2RHZE/4RH atau 2RHZE/4H3R3
Kategori IV : terapi sampai hasil uji resistensi rujuk
spesialis paru
Semua obat tersebut dikemas dalam paket FDC (
Kombipak Dewasa dan Anak )
8. KRITERIA RUJUKAN
TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB dengan
komorbid) seperti TB pada orang dengan HIV, TB
dengan penyakit metabolic seperti DM, TB anak, berat
badan < 30 perlu dirujuk ke layanan sekunder .
MELAKUKAN
STANDAR
PROSEDUR
PEMERIKSAAN DAN
OPERASIONAL TERAPI PADA PASIEN
UPTD PUSKESMAS
TUBERCULOSIS PETIR
No revisi :
No dokumen :
Halaman : 4/4
Prosedur/ Pasien TB yang telah mendapat advis dari layanan
Langkah -
spesialistik dapat melanjutkan pengobatan di fasilitas
langkah
pelayanan primer.
Suspek TB MDR harus dirujuk ke layanan sekunder.
TB ekstra paru ( Efusi pleura, Meningitis TB,
Spondilitis TB)
TB milier
Efek samping obat berat
Pengobatan selesai dengan klinis tetap.
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen
Terkait
Status pasien rawat jalan dan rawat inap, buku register BP
9. Distribusi
3. Nama petugas yang hadir di pertemuan ini
10. Nama
Penyusun SPO 4. Dr. H. Selamet
5. Nuni Ari Sri Nurwahyuni
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Petir
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Kegiatan pemilahan dalam menentukan kategori
langkah
kegawatdaruratan pasien untuk menentukan prioritas
penanganan pasien berdasarkan penilaian tanda tanda vital
ABCD
2. INPUT
Petugas kesehatan terampil PPGD
3. PROSES
a. Melakukan anamneses dan pemeriksaan cepat untuk
menentukan derajat kegawat daruratan oleh paramedis
terlatih atau dokter
b. Penderita dibedakan menurut kegawatdaruratan dengan
memberi kode huruf:
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN TRIASE
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 1) P III/ Hijau adalah penderita tidak gawat dan tidak
Langkah -
darurat
langkah
Misalnya: penderika common cold, penderita rawat jalan,
abses, luka robek
2) P II/ Kuning adalah penderita kegawat daruratan masih
tidak urgen
Missal: penderita thypoid, hipertensi, DM
3) P I/ Merahadalah penderita gawat darurat (pasien dengan
kondisi mengancam)
Missal: penderita stroke thrombosis, luka bakar, appendic
acut, KLL, CVA, MIA, asma bronchial dll
a. Urutan menangani
b. Menentukan mana yang harus di rujuk dan mana yang
harus ditangani di Puskesmas.
c. Stabilisasi pra rujukan, rawat / pra rawat jalan sesuai ABCD
4. OUTPUT
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Membersihkan lambung dengan cara memasukan air /
langkah
cairan tertentu kedalam lambung dan mengeluarkan
dengan menggunakan NGT.
2. INPUT
Petugas kesehatan terampil
3. PROSES
Persiapan alat-alat:
1. Baki alat
2. Spuit 20cc (berujung panjang)
3. Cairan Nacl 0,9% atau air susu secukupnya sesuai
indikasi
4. Kom
STANDAR TINDAKAN BILAS
PROSEDUR LAMBUNG
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :B
Halaman : 2/4
Prosedur/ 5. Handscoon
Langkah -
6. Kassa
langkah
7. Bengkok
8. Perlak
9. Selang NGT sesuai ukuran yang diperlukan
10. Jelly (tube)
11. Pinset anatomis
12. Es bila perlu
13. Baskom
14. Perlak dan handuk mengalas
15. Stetoskop
16. Celemek dan sepatu bot untuk petugas
17. Corong
Penatalaksanaan :
1. Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan atau Informed consent
2. Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan (semi
fowler/kepala lebih tinggi)
3. Memasang perlak dan alas di dada pasien
4. Petugas memakai celemek, cuci tangan dan memakai
handscoon
5. Meletakkan ember yang diberi alas kain pel kedekat
pasien
6. Menentukan panjang selang NGT yang masuk
kedalam lambung
7. Memberi jelly pada ujung NGT
STANDAR TINDAKAN BILAS
PROSEDUR LAMBUNG
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :B
Halaman : 3/4
Prosedur/ 8. Menutup pangkal NGT dengan cara di klem
Langkah -
9. Memasukan NGT kedalam lambung melalui hidung,
langkah
bagi pasien sadar di anjurkan menelan selang NGT .
10. Meyakinkan selang NGT masuk kedalam lambung
cek aspirasi dengan spuit dan pantau drainase
lambung tarik udara ke dalam psuit sebanyak 10-20
cc masukan ke selang dan dorong udara sambil
mendengarkan lambung dengan stetoskop,
jikaterdengar gemuruh, fiksasi selang.
11. Setelah yakin selang NGT masuk kedalam lambung
pasien, posisi di atur miring
12. Memasang corong pada pangkal selang kemudian
masukan air susu, selanjutnya ditunggu sampai air
/ cairan tersebut keluar dari lambung dan
ditampung kedalam ember
13. Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai
air / cairan yang keluar dari lambung berwarna
jernih atau tidak berbau toksin.
Untuk kasus perdarahan lambung: gunakan air es,
dibiarkan 2 menit, lalu dibuang kembali
14. Mengobservasi vital sign
15. Petugas Mencuci tangan
16. Mencatat semua tindakan yang telah di lakukan
STANDAR TINDAKAN BILAS
PROSEDUR LAMBUNG
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :B
Halaman : 4/4
Prosedur/ Bilas lambung tidak boleh dilakukan pada pasien
Langkah -
Keracunan bahan yang terasa membakar di esophagus
langkah
(ada resiko perforasi esofageal)
4. OUTPUT
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Penanganan syok yang terjadi karena reaksi alergi akut dan
langkah
hebat terhadap obat yang diberikan dan berakibat kegawat
daruratan dan mengancam jiwa
2. INPUT
Tenaga kesehatan terlatih
3. PROSES
Alat dan bahan:
1. O2
2. Tensi meter
3. Stetoskop
STANDAR TINDAKAN SYOK
PROSEDUR ANAFILAKTIK
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :B
Halaman : 2/3
Prosedur/ 4. Adrenalin ampul
Langkah -
5. Dexa vial
langkah
6. Aqua Bidest
7. Spuit 3 cc
8. Spuit 1 cc
9. Infuse set
10. Cairan infus
Penatalaksanaan
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Penanganan luka bakar yang terjadi akibat sentuhan
permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan
panas (misal : api, air panas, listrik) atau zat yang bersifat
membakar (misal: asam kuat dan basa kuat) dan gas
STANDAR TINDAKAN PENANGANAN
PROSEDUR LUKA BAKAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B Petir
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 2. INPUT
Langkah -
langkah Tenaga Kesehatan Terampil
3. PROSES
1. Kassa
2. NaCL 0,9%
3. Plestter
4. Verban
5. SSD (silver sulfa diacin)
6. Tempat sampah medis
7. Air mengalir(air DTT)
Penatalaksanaan :
4. OUTPUT
Luka bakar tertangani sesuai dengan standar dan efektif
STANDAR TINDAKAN PENANGANAN
PROSEDUR LUKA BAKAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap dan Rawat Jalan
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap, buku register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Melakukan tindakan perawatan pada daerah genital pria yang
langkah
terpasang kateter
2. INPUT
Petugas Kesehatan Terlatih
3. PROSES
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memasukan obat/cairan dengan cara dimasukan langsung ke
langkah
dalam kulit (intra kutan) menggunakan jarum suntik.
2. INPUT
3. PROSES
1. Bak semprit
2. Sarung tangan
3. Spuit steril ukuran sesuai dengan kebutuhan
4. Obat suntikan
TINDAKAN PEMBERIAN
STANDAR
PROSEDUR OBAT MELALUI INTRA
OPERASIONAL CUTAN UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 5. Kapas desinfektan
Langkah -
langkah 6. Bengkok
7. Alat tulis / buku suntikan
8. Aqua bidest / pelarut
9. Perlak dan alas
Penatalaksanaan:
1. Memberitahu atau menjelaskan tindakan pada
pasien/inform concent
2. Menyiapkan lingkungan (memasang perlak dan alasnya)
3. Mengatur posisi pasien
4. Mencuci tangan dan memakai handscoon
5. Membawa alat kepada pasien(pastikan obat telah diisi
didalam spuit)
6. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
7. Menentukan dan menghapus hamakan/desinfectan lokasi
suntikan (Lengan atas sebelah luar, 1/3 bagian dari bahu
Paha sebelah Luar,1/3 bagian dari sendi pinggul, 1/3
lengan bawah bagian dalam ( skin test )
8. Menusuk jarum dengan sudut 15O - 20O
9. Memasukan obat perlahan-lahan sampai membentuk
gelembung putih
4. OUTPUT
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten Serang
SPO
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
PONTANG
SPO tindakan inhalasi nebulizer adalah suatu perangkat instruksi/
1. Pengertian
langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana suatu
tindakan atau terapi untuk pembersihan atau pemeliharaan system
pernafasan dengan menggunakan alat nebulizer.
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Suatu tindakan atau terapi untuk pembersihan atau
langkah
pemeliharaan system pernafasan dengan menggunakan alat
nebulizer
2. INPUT
1. Set nebulizer
2. Obatbronkodilator
3. Stetoskop
4. Bengkok 1 buah
5. Bengkok 1 buah
6. Tissue
7. Spuit 5 cc
8. Nacl o,9 %
Tahap prainteraksi:
2. Mencucitangan
3. Menyiapkan alat
Tahap orientasi:
2. Inform concent
4. OUTPUT
Melonggarkan jalan nafas pasien
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap, buku
register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Proses membersihkan kotoran dan debu secara mekanis dari
langkah
kedua tangan mulai ujung jari sampai siku mengunakan sabun
dan air bersih yang mengalir.
2. INPUT
3. PROSES
A. Persiapan
Kuku jari harus pendek
4. OUTPUT
Tangan petugas menjadi bersih
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Memantau keadaan pasien gawat sebagai acuan pemantau /
observasi gawat darurat terhadap reaksi penatalasanaan yang
diberikan atau diperlukan agar selamat jiwanya
2. INPUT
3. PROSES
1. Form observasi
STANDAR TINDAKAN OBSERVASI
PROSEDUR PASIEN GAWAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 2. Atk
Langkah -
langkah 3. Diagnostic set: tensi meter, timer, stetoskop, pen
light, thermometer, pulse oxcymetri , glas ukur
(untuk mengukur cairan)
Penatalaksanaan :
1. Mengetahui catatan terakhir kondisi pasien dan
mengerti tujuan observasi yang dilakukan( untuk
stabilisasi pra rujukan / penatalaksanaan di di
puskesmas
2. Memantau kondisi pasien saat ini sesuai kebutuhan
3. Mencatat dan melaporkan:
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (airway)
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital ( tensi, nadi,
respirasi/pernafasan, suhu)
4. Perkembangan penderita selama observasi di catat di
kartustatus penderita untuk dokter (status ugd)
danobservasi
4. OUTPUT :
Pasien gawat terobservasi dengan tepat dan
tidakmemperpanjang waktu rujukan
STANDAR TINDAKAN OBSERVASI
PROSEDUR PASIEN GAWAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Memasukkan pipa jalan nafas ( ETT) kedalamtrahea melalui
mulut
2. INPUT
1. Laringoskop
2. ETT
3. Mandrin
4. Jelly
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR ETT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 5. Sarung tangan steril
Langkah -
langkah 6. Spuit 10cc
7. Orofaringeal tube(guedel)
8. Stetoskop
3. PROSES :
Langkah-langkah intubasi;
1. Petugas menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien
2. Membuat informed consent
3. Petugas cucitangan
4. Petugas memakai handscoon dan masker
5. Memposisikan pasien pada posisi terlentang
dengankepalaekstensi
6. Melakukan suction/pembebasan jalan nafas
7. Melakukan intubasi :
Posisi petugas dibelakang kepala pasien,
Buka blade, pegangtangkailaryngoskop dengan
tenang,pastikan lampu menyala
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR ETT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ bukamulutpasien,tangan kanan mempertahankan
Langkah -
posisi
langkah
kepala dan mulut pada pasien tidak sadar
masukan blade pelan-pelan menyusuri dasar lidah-
ujungblade sudah sampai di pangkal lidah- geser lidah
pelan-pelankearah kiri(dengan tangan kiri)
angkat tangkai laryngoskop kedepan sehingga
menyangkutkeseluruh lidah kedepan sehingga
rimaglotis terlihat
ambil pipa ETT sesuai ukuran yang sudah di tentukan
sebelumnya masukkan dari sudut mulut kanan
arahkan ujung ETT menyusur kerimaglotis masuk
kecelah pita suara
dorong pelan sehinggaseluruh balon ETT di bawah pita
suara
Angkat laryngoskop dengan tangan kiri,cabut stylet
Tiup balon ETT sesuai volumenya
Cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan
Menghentak dada pasien dengan ambubag
Cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran
udara yang masuk lewat ETT apakah sama antara paru
kanan dan kiri serta kesimetrisan gerak paru
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR ETT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
Prosedur/ 8. Fiksasi ETT dengan plester
Langkah -
langkah 9. observasi dan amati apakah tujuan telah tercapai
4. OUTPUT
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan
jantung pada pasien dengan henti nafas atau henti jantung
guna kelangsungan hidup pasien
2. INPUT
3. PROSES
Pasien :
1. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan(inform concent)
2. Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas keras
STANDAR TINDAKAN RESUSITASI
PROSEDUR JANTUNG PARU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/5
Prosedur/ 3. Baju bagian atas pasien dibuka
Langkah -
langkah Petugas:
1. Gunakan APD
2. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
Memanggil nama
Menanyakan keadaannya
Menggoyangkan bahu/mencubit dada pasien diatas
sternum
6. Diagram Alir -
7. Ruang Lingkup
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Mengeluarkan cairan dari dalam bulae
2. INPUT
3. PROSES
4. Bullae dipecahkan:
-Untuk bullae pada luka bakar baru,dipecahkan dengan
cara bullae diaspirasi atau disedot dengan menggunakan
spuit, dibersihkan denga larutan Nacl, dan ditututup
dengan kassa kering, perawatan ulang dapat dilakukan 2
s/d 3
4. OUTPUT
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Memasukan selang folley kateter melalui uretra dan kedalam
kandung kemih pada wanita
2. INPUT
3. PROSES
8. Cairan DTT
9. Aquabidest
10. Xylocain jelly kateter
11. Urine bag
12. NaCl
13. Plester dan gunting
14. Selimut mandi
15. Perlak dan pengalas
16. Bengkok
17. Pispot
18. Alat tulis
Penatalaksanaan:
4. OUTPUT
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
PETIR
SPO Tindakan pemberian obat melalui intramuskular adalah suatu
1. Pengertian
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana pemberian obat suntikan ke dalam otot
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Injeksi intra muskuler adalah suntikan ke dalam otot
2. INPUT
3. PROSES
Persiapan alat:
1. Disp. Spuit
2. Kapas DTT
3. Bengkok
4. Aquabidest steril
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Membersihkan luka, mengobati luka, dan menutup kembali
luka dengan tehnik steril
2. INPUT
3. PROSES
Persiapan alat :
- Seperangkat set perawatan luka steril
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/
Sarung tangan steril
Langkah -
langkah Pinset 3 ( 2 anatomis,1 cirurgis)
Gunting (menyesuaikan kondisi luka)
Balutan kasa dan kasa steril
Kom untuk larutan antiseptik/ Larutan pembersih
Salep antiseptik (bila diperlukan)NaCL
Gunting perban
Sarung tangan sekali pakai
Plester, balutan sesuai kebutuhan
Bengkok
Perlak pengalas
Kantong untuk sampah
Korentang
Troly/meja dorong
Tahap kerja
- Memberikan salam
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- Menyiapkan dan mendekatkan alat
- Jaga privacy pasien
- Mengatur posisi pasien
- Letakan bengkok didekat pasien
- Mencuci tangan
- Pasang perlak pengalas
- Memakai sarung tangan sekali pakai
- Lepaskan plester, ikatan dan bautan dengan pinset
- Angkat balutan
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ 4. Jika balutan lengket pada luka,lepaskan dengan
Langkah -
langkah memberikan larutan NaCL
4. OUTPUT
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
UPTD
PUSKESMAS No. Dokumen :
PETIR Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
No. Revisi :B NIP.19690108 198803 2 003
SPO Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Halaman : 1/3
1. Pengertian SPO Tindakan pemasangan neck colar adalah suatu perangkat
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
pemasangan alat neck collar untuk immobilisasi leher
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Memasang alat neck collar untuk immobilisasi leher
2. INPUT
3. PROSES
Persiapan alat:
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR NECK COLAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 1. neck collar sesuai ukuran
Langkah -
langkah 2. Handschoen, masker
Penatalaksanaan :
1. Petugas menjelaskan tentang prosedur yang akan
dilakukan dan inform consent
2. Petugas cuci tangan ,lalu menggunakan
masker,handscoon
3. Mengatur posisi pasien,pada posisi terlentang dengan
posisi leher segaris/ekstensi kepala.Pastikan pemeriksa
pada region capitis dan coli telah selesai
4. Petugas pertama memegang kepala dengan cara satu
tangan memegang bagian kanan kepala mulai dari
mandibula ke arah temporal,demikian juga bagian
sebelah kiri dengan tangan yang lain dan cara yang
sama,jaga posisi ekstensi kepala/jalan nafas
5. Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan
ke bagian belakang leher dengan sedikit melewati leher
6. Petugas pertama mempertahankan posisi kepala
7. Letakkan bagian neck collar yang berlekuk tepat pada
dagu
8. Periksa jalan nafas dan sirkulasi darah tidak
terganggu(Pemasangan jangan terlalu kuat atau terlalu
longgar)
9. Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR NECK COLAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 10. Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Langkah -
langkah 11. Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respon
pasien
4. OUTPUT:
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Tindakan membersihkan jalan nafas dengan menghisap lender
langkah
melalui hidung atau mulut dengan menggunakan alat / mesin
2. INPUT
3. PROSES
Persiapan alat:
4.
TINDAKAN
STANDAR
PROSEDUR MEMBERSIHKAN LENDIR
OPERASIONAL DENGAN SUCTION UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 5. Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk merendam
Langkah -
langkah selang
8. Bak instrument
9. Kassa
10. Bengkok
Penatalaksanaan :
4. OUTPUT :
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Upaya untuk menyatukan jaringan lunak yang mengalami
langkah
rupture maupun diskontinuitas baik yang sengaja maupun
yang tidak sengaja
2. INPUT
3. PROSES
- Pinset chirugis
- Pinset anatomis
- Mosquito (klem arteri kecil)
- Naldvoulder / needle holder
- Jarum kulit + otot
- gunting
11. Cairan NaCL 0,9%
12. Cairan H2O2 3%
13. Plester
Penatalaksanaan :
1. Tenaga medis /paramedis memberitahukan pada
pasien/keluarga pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan (inform concent)
2. Menyiapkan alat dan mendekatkan alat ke dekat pasien
3. Pasang alas di bawah anggota tubuh yang akan
dilakukan tindakan
4. Mencuci tangan dengan sabun dengan air
mengalirkemudian memakai handscoon
5. Bersihkan luka dengan Kassa NaCl 0,9 %
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN JAHIT LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ 6. Injeksi lidokain sekitar pinggir luka
Langkah -
langkah 7. Bila luka kotor, dibersihkan ulang dengan NaCL 0,9%
dengan arah memutar dari dalam keluar, bersihkan
dengan betadhine kemudian bersihkan dengan H2O2 lalu
bersihkan dengan NaCl 0,9%.
8. Pasang duk steril
9. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bila ada pembulu
darah yang terpotong diklem, di ikat dengan benang
cutgut
10. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalo ada
kotoran dengan pinset anatomis
11. Pasang jarum kulit dan benang kulit di Naldvoulder, lalu
jahit bibir luka dengan rapih (interrupted)
12. Setelah luka dijahit, desinfeksi pada daerah luka dan
bersihkan dengan kasa steril
13. Oles luka dengan betadin kemudian tutup luka dengan
kassa steril dan difiksasi dengan plesteR
14. Peralatan di rapihkan dan kemudian direndam dalam
larutan chlorin 0,5%
15. Cuci tangan dengan sabun
16. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN JAHIT LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status UGD
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Pasien dengan gigitan ular atau dugaan digigit ular
langkah
2. INPUT
3. PROSES
Persiapanalat:
1. Handscone, masker
7. Adrenalin 0,5 mg
8. Tramadol injeksi
Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap,CT,BT,trombosit
PROSES :
Pelaksanaan
1. Lakukan anamnesa dengan cermat kepastian di gigit
ular,kapan dan dimana terjadinya.
2. Periksa tempat gigitan dan cari tanda-tanda klinis
kemudian beri tanda sekitar daerah luka gigitan yang
bengkak.
3. Periksa laboratorium Hb, Ht, Leukosit dan Trombosit bila
ada fasilitas dan petugas.
4. Pemasangan infuse
5. ATS 1500 iu(skin test)
6. ABU 2 flacon dalam NaCL diberikan per drip dalam
waktu 60 menit habis
7. Monitor diasthese hemorhagi setelah 2 jam ,bila membaik
berikan therapy antibiotik dan analgetik bila perlu
8. Setelah 2 jam bila tidak membaik,tambah 2 flacon ABU
lagi.
9. Setelah 2 jam cek ulang laboratorium Hb, Ht,
Leukosit,Trombosit
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN GIGITAN ULAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 10. Bila hasil cek lab terdapat trombositopeni, maka
Langkah -
langkah pasien harus dirujuk.
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Melakukan tindakan perawatan pada daerah genetal wanita
langkah
yang terpasang kateter
2. INPUT
3. PROSES
4. OUTPUT
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memasukan cairan obat kedalam vena dengan memakai jarum
langkah
suntik agar mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat
2. INPUT
3. PROSES
Persiapan:
1. Bak spuit
3. Obat suntik
4.
TINDAKAN PEMBERIAN
STANDAR
PROSEDUR OBAT MELALUI
OPERASIONAL INTRAVENA UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 5. Kapas desinfektan
Langkah -
langkah 6. Alas / perlak
7. stuing (tornikuet)
8. Bengkok
9. plester
10. Buku injeksi
11. Gunting
Penatalaksanaan :
1. Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan (Inform concent)
2. Mengatur posisi pasien
3. Mencuci tangan
4. Membawa alat kepada pasien
5. Memasang pengalas / perlak dibawah lokasi yang akan
disuntik
6. Menentukan lokasi penyuntikan
7. Pasangtornikuet
8. Desinfektan lokasi suntikan
9. Menusuk jarum dengan sudut 25O - 45 OC
10. Mengecek kedalaman apakah jarum sudah masuk ke dalam
pembuluh darah
11. Melepaskan tornikuet
12. Memasukan obat perlahan-lahan
13. Mencabut jarum suntik
14. Menekan tempat tusukan dengan kapas desinfektan kalau
perlu diplester
TINDAKAN PEMBERIAN
STANDAR
PROSEDUR OBAT MELALUI
OPERASIONAL INTRAVENA UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 15. Merapihkan pasien dan alat-alat
Langkah -
langkah 16. Mencuci tangan
Lokasi penusukan:
4. OUTPUT :
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten Serang
SPO
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Benjolan yang terdapat dibawah kulit, bisa digerakkan
langkah
2. INPUT
3. PROSES
1. Handscoon
2. Duk steril
3. Kasa steril
4. Bisturi
5. Lidokain 2%
6. Spuit 3cc
7. Betadine solution 10%
8. Benang silk untuk kulit
STANDAR TINDAKAN EXTIRPASI
PROSEDUR TUMOR JINAK
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 9. Benang catgut
Langkah -
langkah 10. Bak instrument berisi :
- Pinset chirugis
- Pinset anatomis
- Mosquito (klem arteri kecil)
- Naldvoulder / needle holder
- Jarum kulit + otot
- gunting
Penatalaksanaan :
1. Informed consent
2. Dekatkan alat ke pasien,pasang perlak, cuci tangan,
pakai handscoon dan APD lengkap
3. Desinfeksi daerah tumor dengan menggunakan NaCl
0.9% kemudian betadine dengan cara memutar dari
dalam ke luar
4. Memasang duk steril
5. Lakukan anastesi lokal dengan lidocain 2%
6. Incisi dengan bisturi jaringan kulit sampai terlihat kapsul
tumor
7. Jepit jaringan tumor menggunakan klem dan
Ekstirpasiseluruh jaringan tumor
8. Cek perdarahan, bila ada perdarahan ikat menggunakan
klem arteri, kemudian jahit dengan menggunakan benang
catgut.
STANDAR TINDAKAN EXTIRPASI
PROSEDUR TUMOR JINAK
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 9. Jahit jaringan kulit post incisi dengan menggunakan
Langkah -
langkah benang silk.
10. Setelah dijahit, bersihkan dengan Nacl dan oles
betadhin
11. Kemudian tutup dengan kasa dan plester
12. Rapihkan alat, cuci tangan
13. Dokumentasikan
4. OUTPUT :
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memasang alat imobilisasi (mempertahankan kedudukan
langkah
tulang)
2. INPUT
3. PROSES
2. Bidai ekstremitas
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
No. Dokumen :
UPTD
No. Revisi :B Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS SPO NIP.19690108 198803 2 003
PETIR Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Halaman : 1/3
1. Pengertian SPO Tindakan memberikan O2 melalui kanul adalah suatu
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien yang
mengalami kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen
4. Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan
2. Tujuan
pemenuhan kebutuhan oksigen
5. Membantu pernapasan pasien
- Membantu menjaga fungsi otak dan jantung serta organ vital
lainnya
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
langkah
yang mengalami kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan
oksigen
2. INPUT
3. PROSES
3. Nasal kanul
4. Handscoon
Penatalaksanaan :
4. OUTPUT :
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Pembiusan yang dilakukan pada jalan lahir sebelum dilakukan
langkah
penjahitan
2. INPUT
3. PROSES
4. OUTPUT :
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Tata cara merawat luka tusuk paku
langkah
2. INPUT
3. PROSES
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu pasien dan keluarga (inform concent)
2. Dokter dan perawat mencuci tangan dan menggunakan
handscoon
3. Perawat membersihkan luka dan pasang duk steril
4. Melakukan pemberian anestesi local pada luka dengan
choretyl sampai jaringan putih atau dengan
pemberianlidocain.
5. Mendesinfektankan luka dan sekitarnya dengan NaCL
dan betadhin,
6. Membuat cros insisi pada luka
7. Dikeluarkan darahnya
STANDAR TINDAKAN PENANGANAN
PROSEDUR LUKA TUSUK PAKU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ 8. Membersihkan luka dengan H2O2 dengan cara disemprot
Langkah -
langkah dengan menggunakan spuit dan dibersihkan dengan kasa
bethadin
9. Tutup luka dengan kasa steril dan balut tekan
10. Berikan ATS dengan terlebih dahulu dilakukan skintest,
dosis untuk dewasa 1500 iu, anak 750 iu
11. Alat di bereskan dan di bersihkan (di rendam di clorin
untuk di PI kembali)
4. OUTPUT
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Melakukan tindakan perawatan melepas kateter uretra dari
langkah
kandung kemih (untuk foley catheter melaton untuk 1 bulan,
dan untuk rubber hanya 2 minggu)
2. INPUT
3. PROSES
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
UGD, Rawat Inap, Ruang VK
8. Dokumen
Terkait
Status UGD, Rawat Inap dan Ruang VK
9. Distribusi
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Suatu upaya memberikan kekebalan secara aktif terhadap
langkah
suatu penyakit dengan cara penyuntikan / penetesan vaksin
yang berisi bibit penyakit yang dilemahkan dalam rangka
menurunkan prevalensi penyakit tertentu
2. INPUT
3. PROSES
1. Sarung tangan
Penatalaksanaan :
Jelaskan pada keluarga tentang prosedur imunisasi
mulai dari indikasi, dosis, cara, lokasi injeksi, dan efek
samping. Lakukan Inform Consent
Siapkan semua perlengkapan prosedur imunisasi dekat
dengan pasien
Cuci tangan, kemudian gunakan sarung tangan
Masukkan vaksin kedalam ADS sesuai yang diperlukan
Atur posisi pasien, buka/bebaskan area yang akan
diimunisasi
Bersihkan area yang akan diimunisasi menggunakan
kapas air DTT
TINDAKAN IMUNISASI
STANDAR
PROSEDUR RUTIN (INJEKSI DAN
OPERASIONAL ORAL) UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Lakukan pemberian imunisasi sesuai prosedur injeksi
Langkah -
langkah
Jenis Lokasi Penyuntikan Cara
vaksin Penyuntikan
BCG Lengan kanan atas Intrakutan
DPT-HB Paha tengah luar Intramuskular
TT Lengan atas IM/SC dalam
Campak Lengan atas kiri Subkutan
HB 0 Paha tengah luar Intramuskular
Untuk vaksin Polio : Diteteskan kemulut bayi sebanyak
2 tetes,pastikan anak siap diberi tetesanwatan
Buang ADS ke safety box
Bereskan alat-alat
Mencuci tangan
Observasi dan edukasi pasien untuk menilai
kemungkinan terjadinya KIPI
Catat hasil imunisasi di KMS/Buku KIA/Kartu Imunisasi
Ingatkan keluarga tentang jadwal imunisasi berikutnya
4. OUTPUT
Pasien terimunisasisesuaiprosedurdan pemberian
kekebalan terjadi efektif
TINDAKAN IMUNISASI
STANDAR
PROSEDUR RUTIN (INJEKSI DAN
OPERASIONAL ORAL) UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Jalan, Posyandu
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Jalan, Register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
PETIR
SPO Tindakan extraksi kuku adalah suatu perangkat instruksi/
1. Pengertian
langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana tindakan
menarik dan mengangkat kuku, dilanjutkan dengan reseksi ringan
jaringan granulasi disekitarnya
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Melakukan tindakan menarik dan mengangkat kuku,
langkah
dilanjutkan dengan reseksi ringan jaringan granulasi
disekitarnya
2. INPUT
3. PROSES
1. Minor set
2. Kassa steril
3. Sarung tangan
4. Larutan disinfektan
STANDAR TINDAKAN EXTRAKSI
PROSEDUR KUKU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 5. Spuit 3 cc
Langkah -
6. Lidokain / chloretyl
langkah
Penatalaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Siapkan alat, lakukan anestesi block pada basis
dari haluks
4. Pakai sarung tanganklem lengkung
5. Pegang haluks dengan tangan kiri , tangan kanan
memegang klem lengkung
6. Masukkan klem dipinggir kuku yang sehat, cekam
pinggir kuku dengan klem, kunci klem
7. Putar/gulung klem dengan cepat dan pasti kearah
ujung kuku yang lain
8. Potong dan buang jaringan granulasi yang ada sampai
bersih
9. Perdarahan yang biasanya difus tidak perlu dijahit
10. Kompres luka dengan rivanol dan betadine lalu
dibungkus
11. Cuci tangan
4. OUTPUT:
Kerusakan pada jaringan kuku teratasi
STANDAR TINDAKAN EXTRAKSI
PROSEDUR KUKU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status UGD
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Pemasangan selang dari rongga hidung ke lambung (NGT)
kepada pasien
2. INPUT
3. PROSES
1. NGT no. 14-20 untuk dewasa, no. 8-16 untuk anak, no.
5-7 untuk bayi
2. Plester
STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR NGT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 3. Aquabidest dalam kom
Langkah -
langkah 4. Bengkok
5. Sarung tangan steril
6. Jelly tube
7. Kassa/lidi kapas
8. Perlak/pengalas
9. Klem
10. Pinset
11. Stetoscope
12. Spuit 10cc
13. Kantong residu NGT
14. Spatel lidah
15. Alat tulis
Penatalaksaan :
1. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada
keluarga pasien (inform concent)
2. Mempersiapkan alat dan membawa alat-alat ke
dekat pasien, pastikan NGT sesuai ukuran yang
dibutuhkan
3. Mengatur posisi pasien di atas bed
4. Memasang perlak/pengalas pada daerah dada
5. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril
6. Periksa kondisi area hidung. Minta pasien untuk
bernapas melalui satu lubang hidung saat lubang
yang lain tersumbatulangi pada lubang hidung
yang lain. Bersihkan area
STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR NGT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ lubang hidung dari sekret maupun cairan
Langkah -
menggunakan kassa/lidi kapas
langkah
7. Menentukan letak NGT dengan cara mengukur dan
memberi tanda pada NGT yang akan dipasang
(diukur melalui daun telinga ke cuping hidung s/d
processus xyphoideus)
8. Mengolesi NGT dengan Xylocain jelly sepanjang
15cm dari ujung NGT, pemasangan dilakukan
dalam keadaan steril
9. Memasukan NGT melalui lubang hidung dan
pasien dianjurkan untuk menelan (jika pasien
tidak sadar masukkan NGT dan fiksasi lidah
dengan spatel lidah) masukan NGT sampai pada
batas yang sudah ditentukan sambil perhatikan
keadaan umum pasien
10. Pastikan pemasangan NGT yang tepat
menggunakan semprit dan stetoskop untuk
mengecek keberhasilan :
- Masukan ujung pipa sampai dengan terendam
dalam mangkuk (kom) berisi air, klem dibuka
jika ternyata ujungpipa NGT masuk dalam
lambung maka ditandai dengan tidak adanya
gelembung udara yang keluar
- Isi semprit dengan 1-2 ml udara ke dalam
lambung sambil dengarkan menggunakan
stetoskop saat udara di dorong dengan cepat
STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR NGT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
Prosedur/ ke dalam pipa NGT
Langkah -
langkah - Jika bunyi siulan terdengar melalui stetoskop
ketika udara didorong, ujung pipa berada dalam
posisi yang tepat di dalam lambung.
4. OUTPUT :
6. Diagram Alir -
7. Ruang Lingkup
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Tindakan untuk melepaskan benang jahitan yang terpasang
langkah
pada luka untuk mengembalikan fungsi dan kondisi kulit ke
fungsi semula
2. INPUT
3. PROSES
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memberikan tindakan insisi untuk mengeluarkan pus yang
langkah
ada di dalamnya
2. INPUT
3. PROSES
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD, Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Petir
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Salah satu alat pelindung diri yang berfungsi untuk
langkah
melindungi kontak kulit pada bagian tangan termasuk jari-
jari saat melakukan pekerjaan beresiko kontaminasi melalui
kulit
2. INPUT
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Membersihkan tubuh bayi dengan menggunakan sabun dan
langkah
air hangat di mana keadaan suhu bayi sudah stabil
2. INPUT
3. PROSES
4. OUTPUT
Bayi terjaga kebersihan dan kesehatannya
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Inap, Ruang Nifas
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Inap dan Persalinan
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat
langkah
dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum dalam
bentuk suppositoria
2. INPUT
3. PROSES
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Inap, Ruang Nifas
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Inap dan Persalinan
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memasukkan nutrisi melalui slang NGT
langkah
2. INPUT
3. PROSES
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Suatu tindakan menyayat dan memasukkan jarum khusus
langkah
ke dalam vena
2. INPUT
3. PROSES
Penatalaksanaan:
1. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang hal-
hal yang akan dilakukan (Inform consent)
2. Mempersiapkan alat
3. Mencuci tangan serta memakai handscoon
4. Membersihkan daerah sekitar kulit yang akan disayat
dengan bethadine kemudian dengan alcohol
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN VENA SECTIE
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 5. Pasang duk bolong didaerah yang akan disayat
Langkah -
6. Lakukan vena sectie:
langkah
-Sayat kulit atau langsung tusuk venacath
-Venacath difiksasi dan jahit luka sayatan
-Infus dipasang
-Lalu dikompres dengan bethadine dan ditutup
dengan kain kassa
7. Alat dibereskan dan dibersihkan dan didensifektan
8. Perawat cuci tangan
9. Mencatat hasil tindakan dan respon pasien pada
dokumentasi
10. Perawatan
(Mengenai KU pasien,luka sayatan,dan kelancaran
tetesan infuse)
4. OUTPUT
Kebutuhan cairan terpenuhi secara terprosedur
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Tatacara pemasangan jalur parenteral untuk memasukan
langkah
obat atau cairan dengan menggunakan intravenous kateter
melalui intravena
2. INPUT
3. PROSES
Penatalaksanaan:
Memberitahu atau menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga (inform concent)
Petugas cuci tangan sebelum melakukan tindakan
Petugas memakai sarung tangan
Perlak dan pengalas dipasang
Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan
Cairan digantungkan pada standar infuse
Tutup botol cairan didesinfektan dengan kapas alcohol
lalu ditusukan ke selang infus, kemudian alirkan
sampai udara keluar
Menentukan vena yang akan ditusuk dan memasang
tornikuet di atas
Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-
10cm dengan arah dari dalam ke luar
Masukan venacath pada vena yang telah ditentukan
STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR INFUS
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ Bila berhasil darah akan keluar, maka pembendung
Langkah -
dilepas, penjepit/scroll dilonggarkan untuk melihat
langkah
kelancaran cairan
Bila tetesan lancar, pangkal jarum direkatkan pada
kulit dengan plester kemudian mengatur tetesan
Menutup bagian yang tertusuk dengan kasa steril
Gunakan spalk bila perlu (pada anak)
Merapihkan pasien dan mengatur senyaman mungkin
Memperhatikan reaksi pasien
4. OUTPUT
Pasien terpasang infus sesuai dengan standar
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Suatu tindakan memotong kulit luar(preputium) pada penis
langkah
yang melingkupi kepala penis(glans penis)
2. INPUT
3. PROSES
Penatalaksanaan:
Memberitahukan pasien dan keluarga pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan, Inform concent
Pastikan penis normal (tidak hipospadia)
Menyiapkan alat
Mencuci tangan dengan sabun cuci tangan dan
memakai sarung tangan steril
Tehnik aseptis;bersihkan sekitar area tindakan dengan
desinfektan(betadin)dari glans penis melingkar keluar
Pasang duk bolong
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN SIRKUMSISI
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Anestesi blok tepat pada bagian tengah pangkal penis
Langkah -
dengan posisi spuit tegak lurus kira-kira 1,5-2 cc.Aspirasi
langkah
spuit terlebih dahulu sebelum menginjeksi(prosedur yg
benar jika tangan kita merasakan sensasi menembus
kertas melalui spuit saat tertembusnya fascia bach)
Dilanjutkan dengan anestesi infiltrasi dikulit sekitar
batang penis sebanyak 1cc secara merata (umumnya
dilakukan diinfiltrasi dari kanan dan kiri bawah batang
penis)
Catatan :
Pastikan anestesi sudah mulai bekerja/belum dengan
cara menjepit kulup,jika pasien masih nyeri(liat
ekspresi wajah dan gerakan tubuh)tunggu beberapa
saat lagi(tidak perlu menanyakan pada pasienapakah
masih sakit
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN SIRKUMSISI
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status UGD
4. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 1. dr. H. Selamet
2. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memasukan selang foley kateter melalui uretra dan kedalam
langkah
kandung kemih
2. INPUT
3. PROSES
Penatalaksanaan:
Memberitahu atau menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga (inform concent)
Memasang skerem
Melepas pakaian bawah pasien
Memasang perlak
Mendekatkan alat
Mengatur posisi pasien dalam keadaan terlentang
Perawat mencuci tangan dan memakai handscoon
Bersihkan daerah pemasangan dengan menggunakan
kassa DTT dilanjut dengan betadine pada gland penis
Pasang duk bolong
Sambung selang kateter dengan urin bag
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR KATETER PRIA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Oleskan ujung selang dengan xylocain jelly, pegang penis
Langkah -
tegak lurus dengan tangan kiri, kemudian masukan
langkah
selang perlahan-lahan sampai cabang, perhatikan urin
yang keluar (kalau ada tahanan kateter dikeluarkan
kembali apalagi keluar darah dari OUE)
Bila folley kateter tidak bisa masuk jangan diulang atau
dipaksa tetapi dilakukan punksi buli-buli ketika kandung
kemih penuh terlebih dahulu
Masukan aqua bidest dengan spuit kurang lebih 25-30cc
(sesuai dengan ukuran folley kateter) sebagai penahan ,
kemudian tarik kateter perlahan-lahan
Fiksasi selang kateter pada paha bagian dalam
Gantung urin bag dan ikat dengan kasa di rangka tempat
tidur
Rapihkan alat-alat dan observasi respon pasien
Cuci tangan
Dokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan,
karakteristik urin yang keluar dan respon pasien
4. Output
a. Urine keluar lancer
b. Pasien merasa nyaman
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR KATETER PRIA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status UGD
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
a. Memasukan obat kedalam jaringan kulit dengan memakai
langkah
jarum suntik
b. Mendapatkan reaksi setempat
2. INPUT
3. PROSES
Penatalaksanaan:
Memberitahukan atau menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga (inform concent )
Mengatur posisi pasien
Mencuci tangan dan memakai handscoon
Membawa alat kepada pasien
Menentukan lokasi suntikan dan menghapus hamakan
dengan kapas DTT
Menusuk jarum dengan sudut 15O - 45O dari permukaan
kulit
Melakukan aspirasi (menarik pengisap sedikit)
Mencuci tangan
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama 2 jam
langkah
pertama setelah kelahiran
2. INPUT
3. PROSES
Medline
Timbangan bayi
Kartu bayi
Pakaian bayi 1 set
Penatalaksanaan:
Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
Menyiapkan pakaian bayi lengkap, handuk lembut yang
bersih, kain bersih dan kering untuk bayi
Menyiapkan obat tetes mata/salep mata dan Vit K1 ,
HbO,disposible 1cc
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir, pakai APD (celemek, Masker, handscoon)
Segera setelah bayi lahir, nilai apakah bayi menagis kuat
dan atau bernapas tanpa kesulitan.
Bila bayi tidak menangis, lakukan resusitasi pada bayi
baru lahir
UPTD PUSKESMAS
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN PETIR
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR
OPERASIONAL
No revisi :B
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Letakan bayi secara melintang diatas perut ibu, selimuti
Langkah -
bayi dengan handuk atau kain yang bersih dan kering
langkah
,keringkan bayi dari muka ,kepala dan bagian tubuh
lainnya (tanpa membersihkan vernik) kecuali bagian
tangan
Handuk basah diganti dengan yang kering
Potong tali pusat dan mengikat tali pusat, menutup
talipusat dengan kassa kering
Posisikan bayi di dada ibunya untuk dilakukan IMD
(Inisiasi Menyusu Dini)
Jaga agar bayi tetap hangat (berikan tutup kepala )
4. Output
Bayi baru lahir tertangani perawatannya secara adekuat
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang Nifas
Terkait
9. Distribusi Status Persalinan
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Perawatan Bayi Baru Lahir
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama 2 jam
langkah
pertama setelah kelahiran
2. INPUT
3. PROSES
Medline
Timbangan bayi
Kartu bayi
Pakaian bayi 1 set
Penatalaksanaan:
Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
Menyiapkan pakaian bayi lengkap, handuk lembut yang
bersih, kain bersih dan kering untuk bayi
Menyiapkan obat tetes mata/salep mata dan Vit K1 ,
HbO,disposible 1cc
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir, pakai APD (celemek, Masker, handscoon)
Segera setelah bayi lahir, nilai apakah bayi menagis kuat
dan atau bernapas tanpa kesulitan.
Bila bayi tidak menangis, lakukan resusitasi pada bayi
baru lahir
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Letakan bayi secara melintang diatas perut ibu, selimuti
Langkah -
bayi dengan handuk atau kain yang bersih dan kering
langkah
,keringkan bayi dari muka ,kepala dan bagian tubuh
lainnya (tanpa membersihkan vernik) kecuali bagian
tangan
Handuk basah diganti dengan yang kering
Potong tali pusat dan mengikat tali pusat, menutup
talipusat dengan kassa kering
Posisikan bayi di dada ibunya untuk dilakukan IMD
(Inisiasi Menyusu Dini)
Jaga agar bayi tetap hangat (berikan tutup kepala )
4. Output
Bayi baru lahir tertangani perawatannya secara adekuat
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang Nifas
Terkait
9. Distribusi Status Persalinan
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Langkah atau proses pertama dalam menangani peralatan
langkah
atau perlengkapan yang sudah digunakan, dan bendabenda
lainnya yang terkontaminasi
2. INPUT
Penatalaksanaan:
Gunakan APD secara lengkap
Siapkan 2 wadah yang berisi larutan klorin dan larutan
detergenndari bahan anti karat (plastic, email atau
porselen) dengan ukuran yang memadai bagi sejumlah
peralatan instrument ( alat terendam seluruhnya)
Masukkan semua alat yang akan didekontaminasi ke
dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5 % selama 10
menit dengan posisi alat yang direndam terbuka.
Kemudian pindahkan alat ke wadah yang berisi larutan
detergen.
STANDAR TINDAKAN
PROSEDUR DEKONTAMINASI ALAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ Cuci alat menggunakan sikat sesuai dengan arah drat
Langkah -
alat dengan cara menyikat ke arah luar.
langkah
Cuci alat menggunakan air mengalir dan keringkan.
Setelah dilakukan proses dekontaminasi dan cuci bilas,
dilanjutkan dengan DTT atau Sterilisasi.
Melepaskan APD dan cuci tangan.
4. Output
Alat terdekontaminasi sesuai standar
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, VK, Rawat Inap, KIA, PI, Poli Gigi
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap, VK, Register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Pembuatan larutan senyawa klorin 0,5% yang akan
langkah
diguakan untuk dekontaminasi.
2. INPUT
3. PROSES
Bahan dan Alat:
Cairan klorin 5,25 %
Air bersih
Wadah yang terbuat dari plastik /ember
Gelas ukur
STANDAR TINDAKAN PEMBUATAN
PROSEDUR LARUTAN KLORIN 0,5%
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/2
Prosedur/ Penatalaksanaan:
Langkah -
1. Siapkan 1 bagian Cairan klorin 5,25% masukkan
langkah
kedalam gelas ukur
2. Siapkan 9 bagian air bersih dalam wadah yg sudah
disiapkan.
3. Masukan cairan klorin ke dalam air dengan
perbandingan 1:9 (1 bagian klorin dan 9 bagian air).
Contoh : 1 L Klorin 5,25% + 9 L air.
4. Beri label cairan klorin 0.5 % dan harus digunakan
dalam 24 jam.
5. Bila larutan sudah keruh / kotor jangan di guakan lagi.
4. Output
Larutan klorin 0,5% siap digunakan
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, VK, Rawat Inap, KIA, PI, Poli Gigi
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap, VK, Register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Pasien Dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan
langkah
dokter / perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS baik
untuk diagnostik penunjang atau terapi
2. INPUT
3. PROSES
Bahan dan Alat:
Surat rujukan
Ambulance set
Sopir ambulance
inform consent rujukan tertulis
STANDAR TINDAKAN TRANSFER
PROSEDUR PASIEN KE RUMAH SAKIT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Penatalaksanaan:
Langkah -
Dokter menyatakan pasien perlu dirujuk
langkah
Petugas menjelaskan dan meminta persetujuan kepada
keluarga pasien untuk dirujuk dan rumah sakit
tujuannya, jika keluarga pasien menolak untuk dirujuk
dibuat informed consent menolak dirujuk.
Keluarga pasien setuju.
Menghubungi rumah sakit rujukan dengan menjelaskan
kondisi pasien
Petugas rumah sakit rujukan menyatakan kesiapan
menerima pasien.
Petugas membuat surat rujukan dan perlengkapan
administrasi lainnya.
Keluarga pasien menerima surat rujukan serta
menyelesaikan administrasi puskesmas.
Petugas menghubungi sopir Ambulan.
Sopir menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera
menghubungi petugas UGD bahwa ambulan sudah siap)
Petugas UGD / Rawat Inap mempersiapkan brankar
dekat ambulan disamping brankar UGD / brankar rawat
inap dan mempersiapkan alat alat kesehatan dan alat
emergensi sesuai kondisi pasien ( Tabung oksigen,
kanul/mask oksigen, handscoon, aproon/APD)
Mencuci tangan dan menggunakan APD
Memindahkan pasien dari brankar UGD/rawat inap
TINDAKAN TRANSFER
STANDAR
PROSEDUR PASIEN KE RUMAH
OPERASIONAL SAKIT UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ ke brankar ambulan.
Langkah -
Membawa pasien dari UGD/Rawat inap ke Ambulance.
langkah
Memasang alat alat kesehatan yang diperlukan sesuai
dengan kondisi pasien di alat ambulance.
Mengkondisikan dan memfiksasi pasien supaya aman dalam
perjalanan.
Petugas kesehatan mendampingi disamping pasien dan
mengantarkan pasien ke tempat tujuan dengan ambulan.
Serah terima pasien kepada petugas kesehatan rumah sakit
tujuan dan menjelaskan therapi dan tindakan yang telah
dilakukan.
Membantu memindahkan pasien dari brankar ambulance ke
brankar rumah sakit.
Melepas APD dan mencuci tangan.
Petugas kembali ke puskesmas
4. Output
Pasien sampai di rumah sakit rujukan dengan kondisi
stabil.
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, VK, Rawat Inap, KIA, PI, Poli Gigi
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap, VK, Register BP
4. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
5. dr. H. Selamet
Penyusun SPO
6. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
12. Rekaman historis perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Tindakan yang dilakukan agar pendarahan berhenti
langkah
2. INPUT
3. PROSES
Bahan dan Alat:
Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, apron)
Set balut tekan
Kain kasa steril
Penatalaksanaan:
Petugas memberitahukan pada pasien/keluarga pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan (inform
concent)
TINDAKAN MENGHENTIKAN
STANDAR
PROSEDUR PERDARAHAN/BALUT
OPERASIONAL TEKAN UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Petugas mencuci tangan
Langkah -
langkah Gunakan sarung tangan.
Letakkan perban bersih, bantalan, atau kain bersih di
atas luka dan tekan kuat-kuat selama 10 menit, atau
lebih bila perlu sampai perdarahan berhenti.
Bila perdarahan tidak berhenti, angkat bagian yang
cedera lebih tinggi dari jantung sambil terus menekan
(ekstremitas) tetapi bila ada dugaan fraktur maka
jangan lakukan hal tersebut.
Biarkan semua bantalan tetap pada tempatnya, lalu
balut dengan kuat namun tidak terlalu ketat sehingga
menutup aliran darah pada luka. Bila darah
menembus perban, beri tambahan perban di atasnya.
Tetap awasi perembesan darah/perdarahan
Peringatan:
1. Jangan menggunakan torniket. Hal ini bisa menimbulkan
kematian jaringan. Penggunaan torniket adalah jalan
keluar terakhir untuk menghentikan pendarahan.
2. Jangan coba-coba melepaskan atau menggerakkan benda
asing yang terbenam di dalam luka.
3. Selama melakukan tindakan, perhatikan :
a. Kondisi pasien dan tanda-tanda vital
b. Ekspresi wajah
c. Perkembangan pasien
TINDAKAN
STANDAR
PROSEDUR
MENGHENTIKAN
OPERASIONAL PERDARAHAN/BALUT
UPTD PUSKESMAS
TEKAN PETIR
No revisi :B
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 4. Output
Langkah -
Pendarahan bisa berhenti
langkah
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
2. dr. H. Selamet
Penyusun SPO
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada
langkah
daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang
menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan
2. INPUT
3. PROSES
Bahan dan Alat:
STANDAR TINDAKAN KOMPRES
PROSEDUR HANGAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/5
Prosedur/ a. Kompres Hangat Basah
Langkah -
Baskom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
langkah
Bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong
dengan ukuran yang sesuai
Kasa perban
Pengalas
Sarung tangan bersih di tempatnya
Bengkok tergantung kebutuhan
Waslap tergantung kebutuhan
Pinset anatomi 2 buah
Korentang
b. Kompres Hangat Kering
Buli-buli panas dan sarungnya
Termos berisi air panas
Lap kering dan bersih
Penatalaksanaan:
a. Kompres Hangat Basah
Inform consent
Mendekatkan alat-alat kedekat klien
Memperhatikan privacy klien
Mencuci tangan
Mengatur posisi klien yang nyaman
Memasang pengalas dibawah daerah yang akan
dikompres
Memakai sarung tangan lalu buka balutan perban
STANDAR TINDAKAN KOMPRES
PROSEDUR HANGAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/5
Prosedur/ bila diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke
Langkah -
dalam bengkok kosong
langkah
Mengambil beberapa potong kasa dengan pinset dari
bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang
berisi cairan hangat.
Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan
letakkan pada area yang akan dikompres
Bila klien menoleransi/merasakan kompres hangat
tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering.
Selanjutnya dibalut dengan kasa perban
Melakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai
program dengan anti balutan kompres tiap 5 menit
Melepaskan sarung tangan
Mengatur kembali posisi klien dengan posisi yang
nyaman
Membereskan semua alat-alat untuk disimpan
kembali
Mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir
b. Kompres Hangat Kering
Mempersiapan alat
Mencuci tangan
Melakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-
buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan
air panas, kencangkan penutupnya
STANDAR TINDAKAN KOMPRES
PROSEDUR HANGAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/5
Prosedur/ kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang,
Langkah -
lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di
langkah
inginkan (50-60c)
Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
- Meletakkan atau tidurkan buli-buli diatas meja atau
tempat datar. Bagian atas buli-buli dilipat sampai
kelihatan permukaan air dileher buli-
buli kemudian penutup buli-buli ditutup dengan
rapat/benar
- Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu
keringkan dengan lap kering dan masukkan ke
dalam sarung buli-buli
- Bawa buli-buli tersebut kedekat klien
- Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang
memerlukan
- Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui
kelainan yang timbul akibat pemberian kompres
dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak
nyamanan, kebocoran, dsb.
- Ganti buli-buli panas setelah 30 menit dipasang
dengan air panas lagi, sesuai yang dikehendaki
- Mmebereskan alat-alat bila sudah selesai
- Mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir
- Mendokumentasikan laporan hasil tindakan
STANDAR TINDAKAN KOMPRES
PROSEDUR HANGAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 5/5
Prosedur/ 4. Output
Langkah -
Menurunkan suhu panas pada tubuh
langkah
Mengurangi rasa nyeri
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
2. dr. H. Selamet
Penyusun SPO
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR
4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012
5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Proses dalam suatu Puskesmas yang memberikan pelayanan
langkah
pasien yang lebih aman, bebas dari cedera yang tidak
seharusnya terjadi.
2. INPUT
3. PROSES
Bahan dan Alat:
Tempat tidur dengan bedplangt
Restrain
Skala morse (dewasa)
humpty/dumpty (anak)
STANDAR TINDAKAN MENCEGAH
PROSEDUR PASIEN JATUH
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Penatalaksanaan:
Langkah -
Membangun kesadaran dan komitmen akan
langkah
nilai keselamatan pasien
Menilai resiko jatuh pada pasien yang dirawat
dengan menggunakan skala morse atau
humpty dumpty
Memberikan inform consent
Memasang bedplang pada pasien yang
penilaian hasil jatuhnya sedang atau berat
Memasang restrain pada kedua pergelangan
tangan dan kaki pasien yang tidak sadar
Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
dan keluarga pasien
Membangun sistem pelaporan
Mencegah cidera melalui implementasi
keselamatan pasien dengan menggunakan
informasi yg ada
4. Output
Mencegah cidera pada pasien perawatan
STANDAR TINDAKAN MENCEGAH
PROSEDUR PASIEN JATUH
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
2. dr. H. Selamet
Penyusun SPO
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan