Anda di halaman 1dari 233

Nomor :

Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Melakukan Pemeriksaan dan Terapi Tuberkulosis

Ditetapkan Kepala
Puskesmas Petir

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL. Raya Tunjung Petir, Serang - Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
MELAKUKAN PEMERIKSAAN Ditetapkanoleh
DAN TERAPI PADA PASIEN Kepala Puskesmas
TUBERCULOSIS Petir
No. Dokumen :
UPTD No. Revisi : Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS SPO NIP.19690108 198803 2 003
Tanggal Terbit :02 Jan 2016
PETIR Halaman : 1/4
1. Pengertian SPO Pemeriksaan dan Terapi pada pasien Tuberculosis adalah
suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan
untuk mengenal, memahami, mendiagnosa, menatalaksana dan
memilih kasus Tuberculosis yang memerlukan rujukan.
2. Tujuan - Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk
melakukan pemeriksaan dan memberikan terapi pada
penderita tuberculosis
- Mencegah komplikasi akibat Tuberculosis
- Mencegah kematian akibat Tuberculosis
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Pemeriksaan
dan Terapi di Puskesmas

4. Referensi PMK No. 5 tahun 2014

SPO Pemeriksaan dan Terapi Dinas Kesehatan Kabupaten Serang


tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Penyakit menular langsung paru yang disebabkan oleh infeksi
langkah
basil mycobacterium tuberkulosis.
2. ANAMNESA
Batuk berdahak 2 minggu,
Adanya kontak dengan penderita TBC aktif
Berkeringat di malam hari tanpa kegiatan fisik
Demam meriang lebih dari 1 bulan
Malaise
Nyeri dada atau pleuritic chest pain
MELAKUKAN
STANDAR
PROSEDUR
PEMERIKSAAN DAN
OPERASIONAL TERAPI PADA PASIEN
UPTD PUSKESMAS
TUBERCULOSIS PETIR
No revisi :
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ Penurunan berat badan
Langkah -
langkah Batuk darah
Sesak nafas
3. PEMERIKSAAN FISIK
Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa juga
tinggi sekali), respirasi meningkat,berat badan menurun
(BMI pada umumnya <18,5).
4. Pada auskultasi terdengar suara napas bronchial/
amforik/ronkhi basah/suara napas melemah di apex paru,
tergantung luas lesi dan kondisi pasien
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG.
Pemeriksaan mikroskopis kuman TB (Bakteri Tahan
Asam/ BTA) kuman dari specimen sputum/ dahak
sewaktu-pagi-sewaktu ( SPS )
Foto rontgen thorax RUJUK RS
6. DIAGNOSIS.
Standar Diagnosis Pada TB Dewasa
Semua pasien dengan batuk produktif yang yang
berlangsung selama 2 minggu yang tidak jelas
penyebabnya, harus dievaluasi untuk TB.
Semua pasien (dewasa, dewasa muda, dan anak yang
mampu mengeluarkan dahak) yang diduga menderita
TB, harus diperiksa mikroskopis spesimen sputum/
dahak 3 kali salah satu diantaranya adalah spesimen
pagi.
MELAKUKAN
STANDAR
PROSEDUR
PEMERIKSAAN DAN
OPERASIONAL TERAPI PADA PASIEN
UPTD PUSKESMAS
TUBERCULOSIS PETIR
No revisi :
No dokumen :
Halaman :
Prosedur/ Semua pasien dengan gambaran foto toraks tersangka
Langkah -
TB, harus diperiksa mikrobiologi dahak.
langkah
Diagnosis dapat ditegakkan walaupun apus dahak
negatif berdasarkan kriteria berikut:
1. Minimal 3 kali hasil pemeriksaan dahak negatif
(termasuk pemeriksaan sputum pagi hari), sementara
gambaran foto toraks sesuai TB.
2. Kurangnya respon terhadap terapi antibiotik spektrum
luas (periksa kultur sputum jika memungkinkan), atau
pasien diduga terinfeksi HIV (evaluasi Diagnosis
tuberkulosis harus dipercepat). rujuk
7. PENATALAKSANAAN.
Katagori I : 2RHZE/4RH atau RHZE/4R3H3
Katagori II : 2RHZES/1RHZE/5RHE atau
2RHZES/1RHZE/5R3H3E3
Katagori III : 2RHZE/4RH atau 2RHZE/4H3R3
Kategori IV : terapi sampai hasil uji resistensi rujuk
spesialis paru
Semua obat tersebut dikemas dalam paket FDC (
Kombipak Dewasa dan Anak )
8. KRITERIA RUJUKAN
TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB dengan
komorbid) seperti TB pada orang dengan HIV, TB
dengan penyakit metabolic seperti DM, TB anak, berat
badan < 30 perlu dirujuk ke layanan sekunder .
MELAKUKAN
STANDAR
PROSEDUR
PEMERIKSAAN DAN
OPERASIONAL TERAPI PADA PASIEN
UPTD PUSKESMAS
TUBERCULOSIS PETIR
No revisi :
No dokumen :
Halaman : 4/4
Prosedur/ Pasien TB yang telah mendapat advis dari layanan
Langkah -
spesialistik dapat melanjutkan pengobatan di fasilitas
langkah
pelayanan primer.
Suspek TB MDR harus dirujuk ke layanan sekunder.
TB ekstra paru ( Efusi pleura, Meningitis TB,
Spondilitis TB)
TB milier
Efek samping obat berat
Pengobatan selesai dengan klinis tetap.
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen
Terkait
Status pasien rawat jalan dan rawat inap, buku register BP
9. Distribusi
3. Nama petugas yang hadir di pertemuan ini
10. Nama
Penyusun SPO 4. Dr. H. Selamet
5. Nuni Ari Sri Nurwahyuni

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Triase

Ditetapkan Kepala
Puskesmas Petir

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten

JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten


PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN TRIASE Kepala Puskesmas
PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
PUSKESMAS Halaman : 1/3 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
1. Pengertian SPO Tindakan Triase adalah suatu perangkat instruksi/ langkah-
langkah yang dibakukan untuk mengenal, memahami dan memilih
dalam menentukan kategori kegawatdaruratan pasien
2. Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas dan tempat pelayanan medik
penderita (di tangani atau di rujuk)
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis
di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Kegiatan pemilahan dalam menentukan kategori
langkah
kegawatdaruratan pasien untuk menentukan prioritas
penanganan pasien berdasarkan penilaian tanda tanda vital
ABCD
2. INPUT
Petugas kesehatan terampil PPGD
3. PROSES
a. Melakukan anamneses dan pemeriksaan cepat untuk
menentukan derajat kegawat daruratan oleh paramedis
terlatih atau dokter
b. Penderita dibedakan menurut kegawatdaruratan dengan
memberi kode huruf:
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN TRIASE
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 1) P III/ Hijau adalah penderita tidak gawat dan tidak
Langkah -
darurat
langkah
Misalnya: penderika common cold, penderita rawat jalan,
abses, luka robek
2) P II/ Kuning adalah penderita kegawat daruratan masih
tidak urgen
Missal: penderita thypoid, hipertensi, DM
3) P I/ Merahadalah penderita gawat darurat (pasien dengan
kondisi mengancam)
Missal: penderita stroke thrombosis, luka bakar, appendic
acut, KLL, CVA, MIA, asma bronchial dll
a. Urutan menangani
b. Menentukan mana yang harus di rujuk dan mana yang
harus ditangani di Puskesmas.
c. Stabilisasi pra rujukan, rawat / pra rawat jalan sesuai ABCD

4. OUTPUT

Pasien tertangani dengan sesuai urutan prioritasnya,


tertangani sesuai dengan tempat pelayanannya, tertangani
kegawat daruratannya dengan cepat dan tepat.
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN TRIASE
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
UGD
8. Dokumen
Terkait
Status pasien UGD dan Lokasi Bencana
9. Distribusi
6. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 7. dr. H. Selamet
8. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Bilas Lambung

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN BILAS LAMBUNG Kepala Puskesmas
PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
PUSKESMAS Halaman : 1/4 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2
PONTANG 003
NIP196703101990032009
SPO Tindakan Bilas Lambung adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana pembersihan lambung dengan menggunakan
NGT

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk


membersihkan lambung dari toksin atau pendarahan lambung.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan


Klinis di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Membersihkan lambung dengan cara memasukan air /
langkah
cairan tertentu kedalam lambung dan mengeluarkan
dengan menggunakan NGT.
2. INPUT
Petugas kesehatan terampil
3. PROSES
Persiapan alat-alat:
1. Baki alat
2. Spuit 20cc (berujung panjang)
3. Cairan Nacl 0,9% atau air susu secukupnya sesuai
indikasi
4. Kom
STANDAR TINDAKAN BILAS
PROSEDUR LAMBUNG
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :B
Halaman : 2/4
Prosedur/ 5. Handscoon
Langkah -
6. Kassa
langkah
7. Bengkok
8. Perlak
9. Selang NGT sesuai ukuran yang diperlukan
10. Jelly (tube)
11. Pinset anatomis
12. Es bila perlu
13. Baskom
14. Perlak dan handuk mengalas
15. Stetoskop
16. Celemek dan sepatu bot untuk petugas
17. Corong
Penatalaksanaan :
1. Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan atau Informed consent
2. Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan (semi
fowler/kepala lebih tinggi)
3. Memasang perlak dan alas di dada pasien
4. Petugas memakai celemek, cuci tangan dan memakai
handscoon
5. Meletakkan ember yang diberi alas kain pel kedekat
pasien
6. Menentukan panjang selang NGT yang masuk
kedalam lambung
7. Memberi jelly pada ujung NGT
STANDAR TINDAKAN BILAS
PROSEDUR LAMBUNG
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :B
Halaman : 3/4
Prosedur/ 8. Menutup pangkal NGT dengan cara di klem
Langkah -
9. Memasukan NGT kedalam lambung melalui hidung,
langkah
bagi pasien sadar di anjurkan menelan selang NGT .
10. Meyakinkan selang NGT masuk kedalam lambung
cek aspirasi dengan spuit dan pantau drainase
lambung tarik udara ke dalam psuit sebanyak 10-20
cc masukan ke selang dan dorong udara sambil
mendengarkan lambung dengan stetoskop,
jikaterdengar gemuruh, fiksasi selang.
11. Setelah yakin selang NGT masuk kedalam lambung
pasien, posisi di atur miring
12. Memasang corong pada pangkal selang kemudian
masukan air susu, selanjutnya ditunggu sampai air
/ cairan tersebut keluar dari lambung dan
ditampung kedalam ember
13. Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai
air / cairan yang keluar dari lambung berwarna
jernih atau tidak berbau toksin.
Untuk kasus perdarahan lambung: gunakan air es,
dibiarkan 2 menit, lalu dibuang kembali
14. Mengobservasi vital sign
15. Petugas Mencuci tangan
16. Mencatat semua tindakan yang telah di lakukan
STANDAR TINDAKAN BILAS
PROSEDUR LAMBUNG
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :B
Halaman : 4/4
Prosedur/ Bilas lambung tidak boleh dilakukan pada pasien
Langkah -
Keracunan bahan yang terasa membakar di esophagus
langkah
(ada resiko perforasi esofageal)

4. OUTPUT

Lambung bersih dari toksin dan perdarahan


-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD dan Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap
9. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 10. dr. H. Selamet
11. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Syok Anafilaktik

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN SYOK Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
ANAFILAKTIK PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan Syok Anafilaktik adalah suatu perangkat instruksi/
1. Pengertian
langkah-langkah yang dibakukan untuk mengenal, memahami dan
menatalaksana penanganan syok yang terjadi karena reaksi alergi
akut dan hebat terhadap obat yang diberikan dan berakibat
kegawat daruratan dan mengancam jiwa.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


penatalaksanaan syok anafilatik di puskesmas

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang TindakanKlinis di


Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Penanganan syok yang terjadi karena reaksi alergi akut dan
langkah
hebat terhadap obat yang diberikan dan berakibat kegawat
daruratan dan mengancam jiwa
2. INPUT
Tenaga kesehatan terlatih
3. PROSES
Alat dan bahan:
1. O2
2. Tensi meter
3. Stetoskop
STANDAR TINDAKAN SYOK
PROSEDUR ANAFILAKTIK
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :B
Halaman : 2/3
Prosedur/ 4. Adrenalin ampul
Langkah -
5. Dexa vial
langkah
6. Aqua Bidest
7. Spuit 3 cc
8. Spuit 1 cc
9. Infuse set
10. Cairan infus
Penatalaksanaan

1. Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi


2. Berikan adrenalin inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara Intra
Muskular pada lengan atas (dewasa).Bila perlu diulang
tiap 15 menit, umum nya diperlukan 1 4 kali
pemberian
3. Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan (untuk
mencegah penyebaran), tornikuet dikendurkan tiap 10
menit
4. Jaga system pernafasan dan kardivaskuler
5. Pemberian cairan bila diperlukan
6. Bila perlu kortikosteroid dapat diberikan secara I.V
Dosis hidrokortison 5mg / kg BB, dapat diulang tiap 4-6
jam
7. Bila keadaan tidak membaik, parsiapkan rujukan ke
fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
4. OUTPUT
Kesadaran pasien dapat diperbaiki
STANDAR TINDAKAN SYOK
PROSEDUR ANAFILAKTIK
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :B
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


TINDAKAN PENANGANAN LUKA BAKAR

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PENANGANAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
LUKA BAKAR PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/4 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan penanganan pada pasien Luka Bakar adalah suatu
1. Pengertian
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana dan memilihpenanganan luka bakar yang terjadi.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam melakukan


pengobatan luka bakar yang bertujuan:
1. Mencegah masuknya kuman-kuman dan kotoran kedalam
luka
2. Mempercepat penyembuhan dan mengurangi komplikasi
3. Mengurangi rasa sakit,mengistirahatkan bagian tubuh yang
luka atau sakit
4. Merawat derajat luka bakar derajat I dan II superficial sesuai
dengan kebutuhan

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi SPO Pemeriksaan dan Terapi Dinas Kesehatan Kabupaten Serang


tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Penanganan luka bakar yang terjadi akibat sentuhan
permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan
panas (misal : api, air panas, listrik) atau zat yang bersifat
membakar (misal: asam kuat dan basa kuat) dan gas
STANDAR TINDAKAN PENANGANAN
PROSEDUR LUKA BAKAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B Petir
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 2. INPUT
Langkah -
langkah Tenaga Kesehatan Terampil
3. PROSES

Persiapan alat steril:


1. Pinset anatomi
2. Pinset chirurge
3. Gunting
4. Bengkok
5. Kom kecil
6. Handscoon
7. Spuit
Bahan:

1. Kassa
2. NaCL 0,9%
3. Plestter
4. Verban
5. SSD (silver sulfa diacin)
6. Tempat sampah medis
7. Air mengalir(air DTT)
Penatalaksanaan :

1. Memberitahu pasien dan keluarga (inform concent)


2. Dokter atau perawat mencuci tangan dan menggunakan
handscoon
3. Untuk grade I :
- Bersihkan luka bakar dengan NaCl 0,9%
- Berikan salep luka bakar
STANDAR TINDAKAN PENANGANAN
PROSEDUR LUKA BAKAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ 4. Untuk grade II superficial:
Langkah -
- Bila ada bulae aspirasi dengan spuit lalu tutup dengan
langkah
kassa yang dibasahi dengan NaCl 0,9% dan diolesi
Zalp luka Bakar
- Tutup dengan kassa 2 lembar,apabila kassatersebut
basah ganti kassa dan Salep luka bakar
5. Petugas mencuci tangan setelah melakukan tindakan
6. Mendokumentasikan tindakan
Tindakan Pra Rujuk
a. Pemasangan infuse RL,bila ada syok maka tangani syok
sesuai protap syok
b. Luka ditutup sementara dengan kassa yang dibasahi
NaCL 0,9%
c. Berikan analgetik per infuse(drip) 2 ampul ( tramadol )

4. OUTPUT
Luka bakar tertangani sesuai dengan standar dan efektif
STANDAR TINDAKAN PENANGANAN
PROSEDUR LUKA BAKAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap dan Rawat Jalan
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap, buku register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Perawatan Kateter Pria

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PERAWATAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
KATETER PRIA PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO tindakan perawatan kateter pria adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
tindakan perawatan pada daerah genital pria yang terpasang kateter

2. Tujuan - Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


tindakan perawatan kateter pria
- Mencegah infeksi
- Memberikan rasa nyaman

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis di


Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Melakukan tindakan perawatan pada daerah genital pria yang
langkah
terpasang kateter
2. INPUT
Petugas Kesehatan Terlatih
3. PROSES

Persiapan alat dan bahan:


1. Kassa alcohol, desifektan,
2. Sarung tangan steril
3. Perlak dan pengalas
4. Bengkok
5. Skerem
6. Air hangat, waslap dan handuk
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR KATETER PRIA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Penatalaksanaan
Langkah -
langkah 1. Memberitahukan atau menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga (inform concent)
2. Memasang skerem
3. Menyiapkan alat
4. Melepas pakaian bawah pasien
5. Menyiapkan pasien pada posisi terlentang
6. Memasang perlak
7. Perawat mencuci tangan dan memakai handscoon
8. Membersihkan genital dengan air hangat
9. Memberikan desinfektan dengan kapas pada ujung penis
10. Membersihkan kateter dengan kasa alcohol dengan gerakan
searah ke arah distal
11. Memasang kassa plester untuk menutup ruang antara OUE
dengan selang kateter
12. Melepas pengalas / perlak dan sarung tangan
13. Merapihkan pasien
14. Membereskan dan mengembalikan alat-alat
15. Mencuci tangan
16. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR KATETER PRIA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 4. OUTPUT
Langkah -
langkah Pasien merasa nyaman dan tidak terjadi infeksi

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pemberian Obat Melalui Intra Cutan

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PEMBERIAN OBAT Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas DTP
MELALUI INTRA CUTAN PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan pemberian obat intra cutan adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
memasukan obat/cairan dengan cara dimasukan langsung ke dalam
kulit (intra kutan) menggunakan jarum suntik.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


tindakan suntikan intracutan untuk:
1. Mendapatkan reaksi setempat(Mantoux)
2. Mendapatkan kekebalan(BCG)

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis di


Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memasukan obat/cairan dengan cara dimasukan langsung ke
langkah
dalam kulit (intra kutan) menggunakan jarum suntik.
2. INPUT

Petugas kesehatan yang terampil

3. PROSES

Persiapan alat dan bahan:

1. Bak semprit
2. Sarung tangan
3. Spuit steril ukuran sesuai dengan kebutuhan
4. Obat suntikan
TINDAKAN PEMBERIAN
STANDAR
PROSEDUR OBAT MELALUI INTRA
OPERASIONAL CUTAN UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 5. Kapas desinfektan
Langkah -
langkah 6. Bengkok
7. Alat tulis / buku suntikan
8. Aqua bidest / pelarut
9. Perlak dan alas

Penatalaksanaan:
1. Memberitahu atau menjelaskan tindakan pada
pasien/inform concent
2. Menyiapkan lingkungan (memasang perlak dan alasnya)
3. Mengatur posisi pasien
4. Mencuci tangan dan memakai handscoon
5. Membawa alat kepada pasien(pastikan obat telah diisi
didalam spuit)
6. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
7. Menentukan dan menghapus hamakan/desinfectan lokasi
suntikan (Lengan atas sebelah luar, 1/3 bagian dari bahu
Paha sebelah Luar,1/3 bagian dari sendi pinggul, 1/3
lengan bawah bagian dalam ( skin test )
8. Menusuk jarum dengan sudut 15O - 20O
9. Memasukan obat perlahan-lahan sampai membentuk
gelembung putih

10. Mencabut jarum dari tempat tusukan dan membuang


jarum ke safety box tanpa recapping
11. Merapikan alat-alat dan berpamitan pada pasien
12. Mencuci tangan
TINDAKAN PEMBERIAN
STANDAR
PROSEDUR OBAT MELALUI INTRA
OPERASIONAL CUTAN UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 13. Mendokumentasikan hasil tindakan kedalam buku
Langkah -
catatan dan memberi tanda pada lokasi penyuntikan(skin
langkah
test dan mantox)

4. OUTPUT

Suntikan intracutan efektif dan aman


-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap, buku register
BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten Serang
SPO

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Inhalasi Nebulizer

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN INHALASI Ditetapkanoleh
NEBULIZER Kepala Puskesmas PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003

PONTANG
SPO tindakan inhalasi nebulizer adalah suatu perangkat instruksi/
1. Pengertian
langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana suatu
tindakan atau terapi untuk pembersihan atau pemeliharaan system
pernafasan dengan menggunakan alat nebulizer.

2. Tujuan - Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


tindakan inhalasi nebulizer
- Merelaksasikan jalan nafas
- Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi secret
- Memberikan obat secara langsung pada saluran pernafasan
untuk pengobatan penyakit seperti bronkospasme otot, produksi
secret yang berlebihan dan batuk yang disertai sesak

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis di


Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Suatu tindakan atau terapi untuk pembersihan atau
langkah
pemeliharaan system pernafasan dengan menggunakan alat
nebulizer
2. INPUT

Petugas Kesehatan Terampil


STANDAR TINDAKAN INHALASI
PROSEDUR NEBULIZER
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 3. PROSES
Langkah -
langkah Peralatan:

1. Set nebulizer

2. Obatbronkodilator

3. Stetoskop

4. Bengkok 1 buah

5. Bengkok 1 buah

6. Tissue

7. Spuit 5 cc

8. Nacl o,9 %

Tahap prainteraksi:

1. Mengecek program terapi

2. Mencucitangan

3. Menyiapkan alat

Tahap orientasi:

1. Memberitahukan tujuan dan prosedur pelaksanaan kepada


pasien

2. Inform concent

3. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler

4. Menempatkan meja atau troly di depan pasien yang berisi


set nebulizer
STANDAR TINDAKAN INHALASI
PROSEDUR NEBULIZER
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 5. Mengisi nebulizer dengan Nacl 0,9% sesuai instruksi
Langkah -
langkah 6. Memastikan alat dapatberfungsi dengan baik

7. Memasukkan obat sesuai dosis


8. Memasang masker pada pasien
9. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien
menghirup sampai obat habis
10. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
11. Melakukan evaluasi tindakan
12. Membereskan alat
13. Mencuci tangan
14. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

4. OUTPUT
Melonggarkan jalan nafas pasien
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap, buku
register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Cuci Tangan Dengan Sabun

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN CUCI TANGAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
DENGAN SABUN PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan cuci tangan dengan sabun adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
proses membersihkan kotoran dan debu secara mekanis dari
kedua tangan mulai ujung jari sampai siku mengunakan sabun
dan air bersih yang mengalir
- Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk
2. Tujuan
Menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari
permukaan kulit.
- Menjaga kebersihan perorangan
- Mencegah infeksi nasokomial / infeksi silang melalui tangan

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Proses membersihkan kotoran dan debu secara mekanis dari
langkah
kedua tangan mulai ujung jari sampai siku mengunakan sabun
dan air bersih yang mengalir.
2. INPUT

Semua tenaga kesehatan

3. PROSES
A. Persiapan
Kuku jari harus pendek

Meyingsingkan lengan baju sampai di atas siku


STANDAR TINDAKAN CUCI TANGAN
PROSEDUR DENGAN SABUN
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Melepaskan perhiasan yang melekat di tangan
Langkah -
langkah - ALAT
Bak cuci tangan dengan keran mengalir / wastafel
Tissue / lap tangan sekali pakai
Tempat sampah non medis 1 buah / tempat lap
tangan kotor
Sabun cair antiseptik 1 botol
Gambar Panduan cuci tangan
B. Pelaksanaan
- Membuka kran dengan menggunakan siku tangan
- Membasahi Kedua tangan dengan posisi tangan diangkat
90 sehingga air membasahi ujung tangan sampai siku
- Mengambil sabun cair dengan punggung tangan/siku
lalu meratakan sabun pada kedua belah telapak tangan
dan menggosok gosokan telapak tangan secara
memutarsebanyak minimal 6 x
- Gosokan punggung tangan dan sela sela jari tangan
kanan dan tangan kiri secara bergantian minimal 6 x
- Gosok kedua telapak tangan dan sela- sela jari tangan
kanan dan kiri bergantian minimal 6 x
- Jari jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
sambil digosokkan minimal 6 x
- Gosok ibu jari kiri dengan genggaman tangan kanan
secara berputar minimal 6 kali gerakan dan lakukan
bergantian pada tangan sebelahnya
-
STANDAR TINDAKAN CUCI TANGAN
PROSEDUR DENGAN SABUN
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ - Gosok dengan memutar ujung jari jari tangan
Langkah -
langkah kanan di telapak tangan kiri berlawanan arah dengan
jarum jam minimal 6 kali gerakan dan dilakukan
pada tangan sbelahnya
- Membuka kran dengan menggunakan siku tangan
- Membilas tangan dengan posisi tangan diangkat
perlahan sehingga air mengalir dari ujung tangan ke
siku
- Menutup kran kembali dengan siku tangan
- Mengeringkan tangan dengan tisu/lap tangan dari
ujung jari ke siku dengan gerakan melingkar.
Proses cuci tangan dilakukan selama 40-60 detik

4. OUTPUT
Tangan petugas menjadi bersih
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Observasi Pasien Gawat

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN OBSERVASI Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
PASIEN GAWAT PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR

1. Pengertian SPO Tindakan observasi pasien gawat adalah suatu perangkat


instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
Memantau keadaan pasien gawat sebagai acuan pemantau /
observasi gawat darurat terhadap reaksi penatalasanaan yang
diberikan atau diperlukan agar selamat jiwanya

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


pemantau / observasi gawat darurat terhadap reaksi
penatalasanaan yang diberikan atau diperlukan agar selamat
jiwanya

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Memantau keadaan pasien gawat sebagai acuan pemantau /
observasi gawat darurat terhadap reaksi penatalasanaan yang
diberikan atau diperlukan agar selamat jiwanya

2. INPUT

Petugas Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan alat dan bahan :

1. Form observasi
STANDAR TINDAKAN OBSERVASI
PROSEDUR PASIEN GAWAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 2. Atk
Langkah -
langkah 3. Diagnostic set: tensi meter, timer, stetoskop, pen
light, thermometer, pulse oxcymetri , glas ukur
(untuk mengukur cairan)

Penatalaksanaan :
1. Mengetahui catatan terakhir kondisi pasien dan
mengerti tujuan observasi yang dilakukan( untuk
stabilisasi pra rujukan / penatalaksanaan di di
puskesmas
2. Memantau kondisi pasien saat ini sesuai kebutuhan
3. Mencatat dan melaporkan:
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (airway)
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital ( tensi, nadi,
respirasi/pernafasan, suhu)
4. Perkembangan penderita selama observasi di catat di
kartustatus penderita untuk dokter (status ugd)
danobservasi

4. OUTPUT :
Pasien gawat terobservasi dengan tepat dan
tidakmemperpanjang waktu rujukan
STANDAR TINDAKAN OBSERVASI
PROSEDUR PASIEN GAWAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pemasangan ETT

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PEMASANGAN Ditetapkanoleh
ETT Kepala Puskesmas
No. Dokumen : PETIR
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/4 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
1. Pengertian SPO Tindakan adalah suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah
yang dibakukan untuk menatalaksana pemasangan pipa jalan
nafas ( ETT) kedalamtrahea melalui mulut

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


pembebaskan jalan nafas , untuk pemberian pernafasan mekanis
pada pasien tidak sadar

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Memasukkan pipa jalan nafas ( ETT) kedalamtrahea melalui
mulut

2. INPUT

Petugas terampil dan terlatih PPGD

Persiapan alat dan bahan:

1. Laringoskop

2. ETT

3. Mandrin

4. Jelly
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR ETT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 5. Sarung tangan steril
Langkah -
langkah 6. Spuit 10cc

7. Orofaringeal tube(guedel)

8. Stetoskop

9. Bag value mask


10. Suction kateter
11. Plester
12. Gunting
13. Masker
14. Handscoon
15. Penerangan yang cukup
16. Alat tulis

3. PROSES :

Langkah-langkah intubasi;
1. Petugas menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien
2. Membuat informed consent
3. Petugas cucitangan
4. Petugas memakai handscoon dan masker
5. Memposisikan pasien pada posisi terlentang
dengankepalaekstensi
6. Melakukan suction/pembebasan jalan nafas
7. Melakukan intubasi :
Posisi petugas dibelakang kepala pasien,
Buka blade, pegangtangkailaryngoskop dengan
tenang,pastikan lampu menyala
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR ETT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ bukamulutpasien,tangan kanan mempertahankan
Langkah -
posisi
langkah
kepala dan mulut pada pasien tidak sadar
masukan blade pelan-pelan menyusuri dasar lidah-
ujungblade sudah sampai di pangkal lidah- geser lidah
pelan-pelankearah kiri(dengan tangan kiri)
angkat tangkai laryngoskop kedepan sehingga
menyangkutkeseluruh lidah kedepan sehingga
rimaglotis terlihat
ambil pipa ETT sesuai ukuran yang sudah di tentukan
sebelumnya masukkan dari sudut mulut kanan
arahkan ujung ETT menyusur kerimaglotis masuk
kecelah pita suara
dorong pelan sehinggaseluruh balon ETT di bawah pita
suara
Angkat laryngoskop dengan tangan kiri,cabut stylet
Tiup balon ETT sesuai volumenya
Cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan
Menghentak dada pasien dengan ambubag
Cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran
udara yang masuk lewat ETT apakah sama antara paru
kanan dan kiri serta kesimetrisan gerak paru
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR ETT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
Prosedur/ 8. Fiksasi ETT dengan plester
Langkah -
langkah 9. observasi dan amati apakah tujuan telah tercapai

10.Mencucitangan setelah melakukan intubasi

11.Mencatat kedalam status pasien

4. OUTPUT

Jalan nafas pasien bebas dan pernafasan mekanik


dapat diberikan
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Resusitasi Jantung Paru

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN RESUSITASI Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
JANTUNG PARU PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/5 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan Resusitasi Jantung Paru adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan
jantung

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


pertahanan kehidupan dengan memperbaiki fungsi jantung untuk
mengurangi disabilitas/komplikasi dan kecacatan

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis di


Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan
jantung pada pasien dengan henti nafas atau henti jantung
guna kelangsungan hidup pasien

2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terlatih

3. PROSES

Pasien :
1. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan(inform concent)
2. Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas keras
STANDAR TINDAKAN RESUSITASI
PROSEDUR JANTUNG PARU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/5
Prosedur/ 3. Baju bagian atas pasien dibuka
Langkah -
langkah Petugas:
1. Gunakan APD
2. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :

Memanggil nama
Menanyakan keadaannya
Menggoyangkan bahu/mencubit dada pasien diatas
sternum

3. Bila tidak ada respon, petugas meminta tolong kepada


petugas yang lain untuk membantu
4. Buka jalan nafas menggunakan teknik head tilt chin lift
(angkat kepala angkat dagu), untuk kecurigaan trauma
leher lakukan jaw thrust(menarik rahang tanpa
melakukan ekstensi kepala) dan bersihkan jalan nafas dari
sumbatan
5. Menilai pernafasan dengan cara:

Melihat pergerakan dada/perut


Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
Merasakan adanya udara dari mulut/hidung di pipi
atau punggung tangan

6. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buatan dengan


BVM yang telahdisambung keselang oksigen sebanyak 2x
secara perlahan
7. Cek pulsasi dengan meraba arteri carotis maksimal 10
detik
STANDAR TINDAKAN RESUSITASI
PROSEDUR JANTUNG PARU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/5
Prosedur/ 8. Jika dalam 10 detik penolong belum bisa meraba
Langkah -
langkah pulsasi,lakukan kompresi dada

Tabel Ringkasan umum Bantuan hidup dasar


(sumber: Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup
Jantung Dasar, PP PERKI-2011)
REKOMENDASI
KOMPONEN
DEWASA ANAK BAYI
Tidak sadarkan diri
Pengenalan Tidak ada nafas/ bernafas tidak normal
awal (gasping)
Tidak teraba nadi dalam 10 detik
Urutan CAB CAB CAB
Frekuensi
Minimal 100x/menit
kompresi
Minimal 5 Minimal 1/3 Minimal 1/3
cm (2 diameter diameter
Kedalaman inchi) anterior anterior
kompresi posterior posterior
dinding dada dinding dada
(sekitar 5 cm) (sekitar 4 cm)
STANDAR TINDAKAN RESUSITASI
PROSEDUR JANTUNG PARU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/5
Prosedur/ Minimal 5 Minimal1/3 Minimal
Langkah -
cm(2 diameter 1/3
langkah
inchi) anterior diameter
Kedalaman posterior anterior
kompresi dinding posterior dinding
dada dada
(sekitar 5 (sekitar 4 cm)
cm)
Recoil Recoil sempurna dinding dada setelah
dinding setiap kompresi
dada Untuk penolong terlatih, pergantian
posisi kompresor setiap 2 menit
Kompresi 30:2 (1atau 2 30:2 30:2
penolong) ( 1 penolong) ( 1 penolong)
15:2 15:2
(2 penolong) (2 penolong)
9. Cek pulsasi arteri carotis setiap 5 siklus RJP (2 menit)
10. Lakukan RJP sampai :
Timbul nafas spontan
Dinyatakan meninggal
Penolong tidak mampu/ sudah 30 menit tidak
ada respon
Keluarga pasien meminta berhenti
Petugas Kelelahan
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN RESUSITASI
OPERASIONAL JANTUNG PARU UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 5/5
Prosedur/ 4. OUTPUT :
Langkah -
langkah Pasien mendapatkan penanganan life saving yang
adekuat

6. Diagram Alir -

7. Ruang Lingkup

8. Dokumen UGD, Rawat Inap


Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Memecahkan Bulae Luka Bakar

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL. Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN MEMECAHKAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
BULAE LUKA BAKAR PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/2 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR

1. Pengertian SPO Tindakan memecahkan bulae luka bakar adalah suatu


perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana pengeluaran cairan dari dalam bulae

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


pengeluaran cairan dari dalam bulae

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan di


Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Mengeluarkan cairan dari dalam bulae

2. INPUT

Petugas kesehatan terampil dan terlatih

3. PROSES

Alat dan bahan :


1. Gunting jaringan
2. Pinset chirurgis
3. Bengkok
4. Spuit
5. Handscoon
6. Kassa
7. NaCL
TINDAKAN
STANDAR
PROSEDUR MEMECAHKAN BULAE
OPERASIONAL LUKA BAKAR UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/2
Prosedur/ 1. Memberitahukan pasaien atau keluarga pasien, inform
Langkah -
concent
langkah
2. Petugas mencuci tangan dan memakai handscoon
3. Desinfeksi

4. Bullae dipecahkan:
-Untuk bullae pada luka bakar baru,dipecahkan dengan
cara bullae diaspirasi atau disedot dengan menggunakan
spuit, dibersihkan denga larutan Nacl, dan ditututup
dengan kassa kering, perawatan ulang dapat dilakukan 2
s/d 3

4. OUTPUT

Perawatan Bullae sesuai standard


-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap, buku
register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pemasangan Kateter Pada Wanita

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PEMASANGAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
KATETER PADA WANITA PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/4 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR

1. Pengertian SPO Tindakan pemasangan kateter pada wanita adalah suatu


perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana memasukan selang folley kateter melalui uretra
dan kedalam kandung kemih pada wanita

2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


tindakan mengosongkan kandung kemih
2. Mendapatkan urin steril untuk pemeriksaan laboraturium
3. Penghitungan output harian pasien

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Memasukan selang folley kateter melalui uretra dan kedalam
kandung kemih pada wanita

2. INPUT

Petugas kesehatan terampil

3. PROSES

Persiapan alat dan bahan:


1. Bak instrumen steril
2. Pinset anatomis
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR KATETER PADA WANITA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 3. duk
Langkah -
4. kassa
langkah
5. kateter sesuai ukuran
6. sarung tangan steril
7. spuit 10 / 20 cc

8. Cairan DTT

9. Aquabidest
10. Xylocain jelly kateter
11. Urine bag
12. NaCl
13. Plester dan gunting
14. Selimut mandi
15. Perlak dan pengalas
16. Bengkok
17. Pispot
18. Alat tulis

Penatalaksanaan:

1. Memberitahu atau menjelaskan tindakan pada


pasien/keluarga (inform concent)
2. Memasang skerem
3. Mengatur posisi pasien dalam posisi dorsal
recumbent dan melepaskan pakaian bawah pasien
4. Memasang perlak dan pengalas
5. Memasang pispot dibawah bokong pasien
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR KATETER PADA WANITA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ 6. Cuci tangan dan memakai sarung tangan
Langkah -
langkah 7. Mencuci area perineal dengan larutan desinfektan
8. Oleskan ujung selang dengan xylocain jelly, kedua
kaki ditekuk kemudian buka labia minora dengan
tangan kiri, tangan kanan memasukan ujung
kateter perlahan ke uretra kurang lebih 5cm - 7,5
cm atau sampai urin keluar
9. Bila urin keluar, pangkal kateter di hubungkan
dengan urin bag
10. Masukan aquabidest dengan spuit kurang lebih 25-
30cc (sesuai dengan ukuran folley kateter) sebagai
penahan , kemudian tarik kateter perlahan-lahan
11. Fiksasi selang kateter pada paha bagian dalam
12. Gantung urin bag dan ikat dengan kasa di rangka
tempat tidur
13. Rapihkan alat-alat dan observasi respon pasien
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan waktu pelaksanaan
tindakan,karakteristik urin yang keluar dan respon
pasien

4. OUTPUT

1. Urine keluar lancar


2. Pasien merasa nyaman
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR KATETER PADA WANITA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pemberian Obat Melalui Intramuskular

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PEMBERIAN OBAT Ditetapkanoleh
MELALUI INTRAMUSKULAR Kepala Puskesmas
No. Dokumen : PETIR
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003

PETIR
SPO Tindakan pemberian obat melalui intramuskular adalah suatu
1. Pengertian
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana pemberian obat suntikan ke dalam otot

Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


2. Tujuan
tindakan suntik kedalam otot
Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis di
3. Kebijakan
Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Injeksi intra muskuler adalah suntikan ke dalam otot

2. INPUT

Petugas Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan alat:

1. Disp. Spuit

2. Kapas DTT

3. Bengkok

4. Aquabidest steril

5. Tempat sampah / bengkok

6. Obat yang dibutuhkan


TINDAKAN PEMBERIAN
STANDAR
PROSEDUR OBAT MELALUI
OPERASIONAL INTRAMUSKULAR UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 7. Bak instrument
Langkah -
langkah 8. Kassa
9. Handscoon
10. ATK
Penatalaksanaan:
1. Inform concent
2. Baca daftar obat, larutkan obat yang dibutuhkan, isi
spuit sesuai dengan kebutuhan
3. Baca sekali lagi sebelum menyuntikan pada pasien
4. Cocokan nama obat,dosis dan nama pasien
5. Cuci tangan dan pakai handscoon
6. Atur posisi dan temukan tempat yang akan di suntik
7. Desinfeksi lokasi yang akan disuntik dengan arah dari
dalam keluar
8. Jarum disuntikan pada daerah yang akan disuntik
dengan arah 90O
9. Penghisap ditarik sedikit / aspirasi, bila ada darah obat
jangan dimasukan
10.Obat masukan perlahan-lahan
11.Setelah obat masuk,seluruh jarum ditarik dengan cepat
12.Buang spuit di safety box tanpa recaping
13.Pasien dirapihkan dan mengamati reaksi paska
suntikan
14.Cuci tangan
4. OUTPUT
Pemberian obat Intramuskular efektif dan aman
TINDAKAN PEMBERIAN
STANDAR
PROSEDUR OBAT MELALUI
OPERASIONAL INTRAMUSKULAR UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Jalan, UGD dan Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien rawat jalan, UGD dan rawat inap, buku
register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Perawatan Luka

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PERAWATAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
LUKA PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/4 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR

1. Pengertian SPO Tindakan perawatan luka adalah suatu perangkat instruksi/


langkah-langkah yang dibakukan untuk mengenal, memahami,
mendiagnosa dan menatalaksana pembersihaan luka, mengobati
luka, dan menutup kembali luka dengan tehnik steril.

2. Tujuan - Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


membersihkan luka
- Mencegah masuknya kuman dan kotoran kedalam luka
- Memberikan pengobatan pada luka
- Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien
- Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka
Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan
3. Kebijakan
Klinis di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Membersihkan luka, mengobati luka, dan menutup kembali
luka dengan tehnik steril

2. INPUT

Petugas Kesehatan Terampil

3. PROSES
Persiapan alat :
- Seperangkat set perawatan luka steril
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/
Sarung tangan steril
Langkah -
langkah Pinset 3 ( 2 anatomis,1 cirurgis)
Gunting (menyesuaikan kondisi luka)
Balutan kasa dan kasa steril
Kom untuk larutan antiseptik/ Larutan pembersih
Salep antiseptik (bila diperlukan)NaCL
Gunting perban
Sarung tangan sekali pakai
Plester, balutan sesuai kebutuhan
Bengkok
Perlak pengalas
Kantong untuk sampah
Korentang
Troly/meja dorong

Tahap kerja

- Memberikan salam
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- Menyiapkan dan mendekatkan alat
- Jaga privacy pasien
- Mengatur posisi pasien
- Letakan bengkok didekat pasien
- Mencuci tangan
- Pasang perlak pengalas
- Memakai sarung tangan sekali pakai
- Lepaskan plester, ikatan dan bautan dengan pinset
- Angkat balutan
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ 4. Jika balutan lengket pada luka,lepaskan dengan
Langkah -
langkah memberikan larutan NaCL

- Buang balutan kotor pada bengkok


- Lepas sarung tangan dan buang pada bengkok
- Buka bak instrumen steril
- Siapkan larutan yang akan digunakan
- Kenakan sarung tangan steril
- Inspeksi luka
- Bersihkan luka dengan NaCL
- Pegang kasa yang dibashi NaCL dengan pinset steril
- Gunakan satu kasa untuk satu kali usapan
- Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area
terkontaminasi
- Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka
- Berikan salep antiseptik Bila diresepkan
- Pasang kasa steril kering pada luka
- Gunakan plester diatas balutan, fiksasi dengan ikatan atau
balutan
- Lepaskan sarung tangan dan buang ke tempatnya
- Bantu klien pada posisi yang nyaman
- Mencuci tangan
- Mencatat tanggal dan jam perawatan luka
- Mencatat kondisi luka

4. OUTPUT

Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien


STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pemasangan Neck Colar

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN PEMASANGAN Kepala Puskesmas
NECK COLAR PETIR

UPTD
PUSKESMAS No. Dokumen :
PETIR Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
No. Revisi :B NIP.19690108 198803 2 003
SPO Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Halaman : 1/3
1. Pengertian SPO Tindakan pemasangan neck colar adalah suatu perangkat
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
pemasangan alat neck collar untuk immobilisasi leher

2. Tujuan - Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


pencegahan pergerakan tulang cervical
- Mencegah bertambahnya kerusakan tulang cervical dan spinal
cord
- Mengurangi rasa sakit
- Mencegah terjadinya rupture nervus cervicalis karena tertusuk
tulang atau terjepit

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Memasang alat neck collar untuk immobilisasi leher

2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan alat:
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR NECK COLAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 1. neck collar sesuai ukuran
Langkah -
langkah 2. Handschoen, masker

Penatalaksanaan :
1. Petugas menjelaskan tentang prosedur yang akan
dilakukan dan inform consent
2. Petugas cuci tangan ,lalu menggunakan
masker,handscoon
3. Mengatur posisi pasien,pada posisi terlentang dengan
posisi leher segaris/ekstensi kepala.Pastikan pemeriksa
pada region capitis dan coli telah selesai
4. Petugas pertama memegang kepala dengan cara satu
tangan memegang bagian kanan kepala mulai dari
mandibula ke arah temporal,demikian juga bagian
sebelah kiri dengan tangan yang lain dan cara yang
sama,jaga posisi ekstensi kepala/jalan nafas
5. Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan
ke bagian belakang leher dengan sedikit melewati leher
6. Petugas pertama mempertahankan posisi kepala
7. Letakkan bagian neck collar yang berlekuk tepat pada
dagu
8. Periksa jalan nafas dan sirkulasi darah tidak
terganggu(Pemasangan jangan terlalu kuat atau terlalu
longgar)
9. Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR NECK COLAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 10. Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Langkah -
langkah 11. Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respon
pasien

4. OUTPUT:

Pasien suspek fraktur colli terfixasi dengan baik dan benar


-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Membersihkan Lendir Dengan Suction

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN MEMBERSIHKAN Ditetapkanoleh
LENDIR DENGAN SUCTION Kepala Puskesmas
No. Dokumen : PETIR
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan membersihkan lendir dengan suction adalah suatu
1. Pengertian
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana membersihkan jalan nafas dengan menghisap lender
melalui hidung atau mulut dengan menggunakan alat / mesin

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan agar


jalan nafas terbebas dari hambatan

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang TindakanKlinis di


Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Tindakan membersihkan jalan nafas dengan menghisap lender
langkah
melalui hidung atau mulut dengan menggunakan alat / mesin
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan alat:

Peralatan penghisap lender meliputi:

1. Mesin penghisap lendir

2. Selang penghisap lender sesuai kebutuhan

3. Air matang untuk pembilas dalam tempatnya (kom)

4.
TINDAKAN
STANDAR
PROSEDUR MEMBERSIHKAN LENDIR
OPERASIONAL DENGAN SUCTION UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 5. Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk merendam
Langkah -
langkah selang

6. Pinset anatomi untuk memegang selang

7. Sarung tangan / handscoon

8. Bak instrument

9. Kassa

10. Bengkok

Penatalaksanaan :

1. Jelaskan pada pasien/ keluarga + inform concent

2. Pastikan alat bekerja dengan baik dan nyala

3. Pastikan alat bersih

4. Alat didekatkan pada pasien dan perawat cuci tangan +


handscoon

5. Pasien di siapkan sesuai dengan kondisi

6. Selang penghisap dipasang pada mesin penghisap lendir

7. Sebelum menghisap lendir pada pasien, cobakan lebih


dahulu untuk air bersih yang tersedia

8. Hisap lendir pasien sampai selesai dengan cara


masukkan selang ke mulut pasien sambil melipat
pangkal selang/ menutup katup selang, lepaskan
lipatan/katup selang sambil menarik selang secara
perlahan sehingga lendir/cairan di dalam rongga
TINDAKAN
STANDAR
PROSEDUR MEMBERSIHKAN LENDIR
OPERASIONAL DENGAN SUCTION UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 9. mulut terhisap, mesin di matikan.
Langkah -
langkah 10. Bersihkan mulut pasien dengan kasa

11. Membersihkan selang dengan air dalam kom

12. Selang di rendam dalam cairan desinfektan yang tersedia

13. Perawat cuci tangan

4. OUTPUT :

Jalan nafas tidak terhambat oleh secret

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Jahit Luka

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN JAHIT LUKA Kepala Puskesmas
PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
PUSKESMAS Halaman : 1/4 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan jahit luka adalah suatu perangkat instruksi/
1. Pengertian
langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana Upaya
untuk menyatukan jaringan lunak yang mengalami rupture
maupun diskontinuitas baik yang sengaja maupun yang tidak
sengaja
- Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan
2. Tujuan
percepatan penyembuhan luka
- Menyambung jaringan lunak yang mengalami diskontinuitas
- Mengurangi atau menekan perdarahan
- Menghindari infeksi lanjutan
Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang TindakanKlinis di
3. Kebijakan
Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Upaya untuk menyatukan jaringan lunak yang mengalami
langkah
rupture maupun diskontinuitas baik yang sengaja maupun
yang tidak sengaja
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


1. Handscoon
2. Duk steril
3. Kasa steril
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN JAHIT LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 4. Lidokain 2%
Langkah -
5. Spuit 3cc
langkah
6. Betadine solution 10%
7. Alcohol 70%
8. Benang silk untuk kulit
9. Benang catgut untuk pembuluh darah
10. Bak instrument berisi :

- Pinset chirugis
- Pinset anatomis
- Mosquito (klem arteri kecil)
- Naldvoulder / needle holder
- Jarum kulit + otot
- gunting
11. Cairan NaCL 0,9%
12. Cairan H2O2 3%
13. Plester
Penatalaksanaan :
1. Tenaga medis /paramedis memberitahukan pada
pasien/keluarga pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan (inform concent)
2. Menyiapkan alat dan mendekatkan alat ke dekat pasien
3. Pasang alas di bawah anggota tubuh yang akan
dilakukan tindakan
4. Mencuci tangan dengan sabun dengan air
mengalirkemudian memakai handscoon
5. Bersihkan luka dengan Kassa NaCl 0,9 %
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN JAHIT LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ 6. Injeksi lidokain sekitar pinggir luka
Langkah -
langkah 7. Bila luka kotor, dibersihkan ulang dengan NaCL 0,9%
dengan arah memutar dari dalam keluar, bersihkan
dengan betadhine kemudian bersihkan dengan H2O2 lalu
bersihkan dengan NaCl 0,9%.
8. Pasang duk steril
9. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bila ada pembulu
darah yang terpotong diklem, di ikat dengan benang
cutgut
10. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalo ada
kotoran dengan pinset anatomis
11. Pasang jarum kulit dan benang kulit di Naldvoulder, lalu
jahit bibir luka dengan rapih (interrupted)
12. Setelah luka dijahit, desinfeksi pada daerah luka dan
bersihkan dengan kasa steril
13. Oles luka dengan betadin kemudian tutup luka dengan
kassa steril dan difiksasi dengan plesteR
14. Peralatan di rapihkan dan kemudian direndam dalam
larutan chlorin 0,5%
15. Cuci tangan dengan sabun
16. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN JAHIT LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status UGD
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Gigitan Ular

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN GIGITAN ULAR Kepala Puskesmas
PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
PUSKESMAS Halaman : 1/3 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan gigit ular adalah suatu perangkat instruksi/
1. Pengertian
langkah-langkah yang dibakukan untuk mengenal, memahami,
mendiagnosa dan menatalaksana Pasien dengan gigitan ular atau
dugaan digigit ular

2. Tujuan - Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


tindakan pada pasien dengan gigitan ular atau dugaan digigit
ular
- Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa ular
- Menetralkan bisa ular
- Mengobati komplikasi

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang TindakanKlinis di


Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Pasien dengan gigitan ular atau dugaan digigit ular
langkah
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapanalat:

1. Handscone, masker

2. Infus set dan cairan infuse NaCl 0,9%


3. Abocath, gunting plester, plester
4. Spuit 3 cc
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN GIGITAN ULAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 5. ATS 1500 iu
Langkah -
langkah 6. ABU

7. Adrenalin 0,5 mg
8. Tramadol injeksi
Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap,CT,BT,trombosit

PROSES :
Pelaksanaan
1. Lakukan anamnesa dengan cermat kepastian di gigit
ular,kapan dan dimana terjadinya.
2. Periksa tempat gigitan dan cari tanda-tanda klinis
kemudian beri tanda sekitar daerah luka gigitan yang
bengkak.
3. Periksa laboratorium Hb, Ht, Leukosit dan Trombosit bila
ada fasilitas dan petugas.
4. Pemasangan infuse
5. ATS 1500 iu(skin test)
6. ABU 2 flacon dalam NaCL diberikan per drip dalam
waktu 60 menit habis
7. Monitor diasthese hemorhagi setelah 2 jam ,bila membaik
berikan therapy antibiotik dan analgetik bila perlu
8. Setelah 2 jam bila tidak membaik,tambah 2 flacon ABU
lagi.
9. Setelah 2 jam cek ulang laboratorium Hb, Ht,
Leukosit,Trombosit
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN GIGITAN ULAR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi : PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 10. Bila hasil cek lab terdapat trombositopeni, maka
Langkah -
langkah pasien harus dirujuk.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

Jika terjadi anafilaktik syok karena ABU,ABU harus


dimasukkan secara cepat sambil diberi adrenalin
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
UGD
8. Dokumen
Terkait
Status pasien UGD
9. Distribusi
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Perawatan Kateter Pada Wanita

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PERAWATAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
KATETER PADA WANITA PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan perawatan kateter pada wanita adalah suatu
1. Pengertian
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana perawatan pada daerah genetal wanita yang
terpasang kateter

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


tidakan pecegahan infeksi dan memberikan rasa nyaman

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Pontang tentang Tindakan


Klinis di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Melakukan tindakan perawatan pada daerah genetal wanita
langkah
yang terpasang kateter
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan alat dan bahan:


- Sarung tangan steril
- Kassa steril
- NaCl 0,9%
- Perlak
- Bengkok
- Selimut Pasien
- Skerem
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR KATETER PADA WANITA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ PENATALAKSANAAN :
Langkah - 1. Memberitahukan atau menjelaskan tindakan pada
langkah
pasien/keluarga (inform concent)
2. Memasang skerem dan selimut pasien
3. Menyiapkan alat
4. Melepas pakaian bawah pasien
5. Menyiapkan pasien pada posisi terlentang

6. Petugas mencuci tangan dan memakai handscoon


7. Membersihkan kateter dengan kasa sterilyang sudah
dibasahi NaCl dengan gerakan searah ke arah distal
8. Melepas perlak dan sarung tangan
9. Merapihkan pasien
10. Membereskan dan mengembalikan alat-alat
11. Mencuci tangan
12. Mencatat kegiatan dalam medical record

4. OUTPUT

Pasien merasa nyaman dan tidak terjadi infeksi


STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR KATETER PADA WANITA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Ruang VK, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD, Ruang VK dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pemberian Obat Melalui Intravena

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PEMBERIAN OBAT Ditetapkanoleh
MELALUI INTRAVENA Kepala Puskesmas PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan pemberian obat melalui intravena adalah suatu
1. Pengertian
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana memasukan cairan obat kedalam vena dengan
memakai jarum suntik agar mendapatkan reaksi obat yang lebih
cepat

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


tindakan suntik intravena

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis di


Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memasukan cairan obat kedalam vena dengan memakai jarum
langkah
suntik agar mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan:

1. Bak spuit

2. Spuit 3cc / 5cc

3. Obat suntik

4.
TINDAKAN PEMBERIAN
STANDAR
PROSEDUR OBAT MELALUI
OPERASIONAL INTRAVENA UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 5. Kapas desinfektan
Langkah -
langkah 6. Alas / perlak
7. stuing (tornikuet)
8. Bengkok
9. plester
10. Buku injeksi
11. Gunting
Penatalaksanaan :
1. Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan (Inform concent)
2. Mengatur posisi pasien
3. Mencuci tangan
4. Membawa alat kepada pasien
5. Memasang pengalas / perlak dibawah lokasi yang akan
disuntik
6. Menentukan lokasi penyuntikan
7. Pasangtornikuet
8. Desinfektan lokasi suntikan
9. Menusuk jarum dengan sudut 25O - 45 OC
10. Mengecek kedalaman apakah jarum sudah masuk ke dalam
pembuluh darah
11. Melepaskan tornikuet
12. Memasukan obat perlahan-lahan
13. Mencabut jarum suntik
14. Menekan tempat tusukan dengan kapas desinfektan kalau
perlu diplester
TINDAKAN PEMBERIAN
STANDAR
PROSEDUR OBAT MELALUI
OPERASIONAL INTRAVENA UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 15. Merapihkan pasien dan alat-alat
Langkah -
langkah 16. Mencuci tangan

17. Mendokumentasikan hasil tindakan dibuku injeksi pasien

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

Perhatikan reaksi pasien pada saat dan sesudah pemberian


suntikan

Lokasi penusukan:

Lengan (vena media kubiti/vena chephalika)

4. OUTPUT :

Pemberian obat intravena efektif dan aman


-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Ruang VK, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD, Ruang VK dan rawat inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten Serang
SPO
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Extirpasi Tumor Jinak

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN EXTIRPASI Ditetapkanoleh
TUMOR JINAK Kepala Puskesmas
No. Dokumen : PETIR
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan extirpasi tumor jinak adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk mengenal,
memahami, mendiagnosa dan menatalaksana pengangkatan
benjolan yang terdapat dibawah kulit, bisa digerakkan

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


tindakan mengangkat jarinan abnormal
Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis
3. Kebijakan
di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Benjolan yang terdapat dibawah kulit, bisa digerakkan
langkah
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:

1. Handscoon
2. Duk steril
3. Kasa steril
4. Bisturi
5. Lidokain 2%
6. Spuit 3cc
7. Betadine solution 10%
8. Benang silk untuk kulit
STANDAR TINDAKAN EXTIRPASI
PROSEDUR TUMOR JINAK
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 9. Benang catgut
Langkah -
langkah 10. Bak instrument berisi :

- Pinset chirugis
- Pinset anatomis
- Mosquito (klem arteri kecil)
- Naldvoulder / needle holder
- Jarum kulit + otot
- gunting

11. Cairan NaCL 0,9%


12. Plester

Penatalaksanaan :

1. Informed consent
2. Dekatkan alat ke pasien,pasang perlak, cuci tangan,
pakai handscoon dan APD lengkap
3. Desinfeksi daerah tumor dengan menggunakan NaCl
0.9% kemudian betadine dengan cara memutar dari
dalam ke luar
4. Memasang duk steril
5. Lakukan anastesi lokal dengan lidocain 2%
6. Incisi dengan bisturi jaringan kulit sampai terlihat kapsul
tumor
7. Jepit jaringan tumor menggunakan klem dan
Ekstirpasiseluruh jaringan tumor
8. Cek perdarahan, bila ada perdarahan ikat menggunakan
klem arteri, kemudian jahit dengan menggunakan benang
catgut.
STANDAR TINDAKAN EXTIRPASI
PROSEDUR TUMOR JINAK
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 9. Jahit jaringan kulit post incisi dengan menggunakan
Langkah -
langkah benang silk.
10. Setelah dijahit, bersihkan dengan Nacl dan oles
betadhin
11. Kemudian tutup dengan kasa dan plester
12. Rapihkan alat, cuci tangan
13. Dokumentasikan

4. OUTPUT :

Jaringan tumor sudah di ekterpasi


-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Memasang Bidai

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN MEMASANG BIDAI Kepala Puskesmas
No. Dokumen : PETIR
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan memasang bidai adalah suatu perangkat instruksi/
1. Pengertian
langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
pemasangan alat imobilisasi (mempertahankan kedudukan tulang)

2. Tujuan - Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


pencegahan pergerakan tulang yang patah

- Mempertahankan posisi anatomis tulang

- Mencegah cidera yang lebih parah

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang TindakanKlinis di


Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memasang alat imobilisasi (mempertahankan kedudukan
langkah
tulang)
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Alat dan bahan:

1. Kayu, bambu sesuai ukuran sebanyak 2 buah

2. Bidai ekstremitas

3. Kassa gulung, plester, gunting plester

4. Sarung tangan ,baki alat


STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR BIDAI
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Penatalaksanaan:
Langkah -
langkah 1. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
(inform consent)
2. Cuci tangan dan pakai handscoon
3. Mendekatkan alat
4. Ambil bidai sesuai ukuran
5. Petugas 1 mengangkat daerah yang akan dipasang
bidai
6. Petugas 2 meletak kan bidai melewati dua persendian
anggota gerak
7. Jumlah dan ukuran bidai yang dipakai disesuaikan
dengan lokasi patah tulang(dipasang berlawanan atas
bawah atau samping kanan kiri)
8. Petugas 1 mempertahan kan posisi, sementara
petugas 2 mengikat bidai
9. Mengikat tidak boleh terlalu kencang atau terlalu
kendor
10. Melakukan pemeriksaan pulsasi pembuluh darah
arteri
11. Mengatur posisi pasien, sesuai dengan kondisi luka
12. Pada fraktur terbuka, rawat luka terlebih dahulu dan
tutup luka dengan kassa steril
13. Merapihkan pasien dan alat-alat
14. Cuci tangan
15. Mencatat tindakan yang telah dilakukan dalam
medical record
STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR BIDAI
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 4. OUTPUT
Langkah -
langkah Posisi dapat dipertahankan dan cidera tidak berlanjut

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status pasien UGD
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Memasang O2 Melalui Kanul

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN MEMBERIKAN O2 Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
MELALUI KANUL PETIR

No. Dokumen :
UPTD
No. Revisi :B Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS SPO NIP.19690108 198803 2 003
PETIR Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Halaman : 1/3
1. Pengertian SPO Tindakan memberikan O2 melalui kanul adalah suatu
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien yang
mengalami kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen
4. Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan
2. Tujuan
pemenuhan kebutuhan oksigen
5. Membantu pernapasan pasien
- Membantu menjaga fungsi otak dan jantung serta organ vital
lainnya

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
langkah
yang mengalami kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan
oksigen
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


STANDAR TINDAKAN MEMBERIKAN
PROSEDUR O2 MELALUI KANUL
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 1. Tabung O2 dan regulatornya
Langkah -
langkah 2. Humidifier yang sudah diisi dengan aquabest,sampai
pembatas yang sudah ditentukan

3. Nasal kanul

4. Handscoon

5. Plester untuk fiksasi

Penatalaksanaan :

1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada


pasien/keluarga

2. Petugas mencuci tangan dan memakai hand schoon

3. Mengatur posisi pasien semifowler

4. Petugas memeriksa manometer central O2/tabung


O2,humidifier dan flowmeter

5. Hubungan kanul dengan O2/alirkan O2 yang rendah

6. Masukkan kedua ujung kanul ke dalam lubang


hidung,pastikan pasien merasa

Oksigen masuk dan atur fixasi canul

7. Mengatur aliran O2 yang sesuai dengan terapi (Neonatus


0,5 1 ltr, anak 1-2 ltr, dewasa 3 5 ltr)

8. Membersihkan nasal kanul setiap 8 jam sekali

9. Perawat cuci tangan

10. Perhatikan dan cata reaksi pasien setelah


STANDAR TINDAKAN MEMBERIKAN
PROSEDUR O2 MELALUI KANUL
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ melakukan tindakan
Langkah -
langkah

4. OUTPUT :

Pasien mendapatkan terapi oksigen dengan adekuat

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Anestesi Lokal Sebelum Penjahitan Luka
Jalan Lahir

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN ANESTESI LOKAL Ditetapkanoleh
SEBELUM PENJAHITAN LUKA Kepala Puskesmas
PETIR
JALAN LAHIR
No. Dokumen :
UPTD No. Revisi :B
PUSKESMAS SPO Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR Halaman : 1/3
SPO Tindakan anestesi lokal sebelum penjahitan luka jalan lahir
1. Pengertian
adalah suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang
dibakukan untuk menatalaksana Pembiusan yang dilakukan pada
jalan lahir sebelum dilakukan penjahitan

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


pengurangan rasa sakit pada ibu

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Pembiusan yang dilakukan pada jalan lahir sebelum dilakukan
langkah
penjahitan
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Spuit 5 cc, 10 cc
Lidokain 1%, Lidokain 2% (diencerkan 1:1)
Kassa Steril
Alas Bokong
Sarung tangan DTT/Steril
Aquabidest
TINDAKAN ANESTESI
STANDAR
PROSEDUR
LOKAL SEBELUM
OPERASIONAL PENJAHITAN LUKA
UPTD PUSKESMAS
JALAN LAHIR PETIR
No revisi :B
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Penatalaksanaan :
Langkah -
langkah 1. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan
untukmengurangi rasa sakit saat penjahitan.
2. Memasang kain bersih sebagai alas bokong / under
pad
3. Penolong menggunakan sarung tangan pada satu
tangan
4. Masukan lidokain 2 % kedalam spuit sebanyak 1
ampulditambah 2 cc aquabidest.
5. Penolong menggunakan sarung tangan DTT pada
kedua tangan
6. Bersihkan luka jalan lahir dengan kassa steril kering
tanpa betadin
7. Tusukan jarum suntik pada ujung luka perinium ,
masukan jarum suntik secara sub kutan sepanjang
tepi luka.
8. Lakukan aspirasi untuk memastikan tidak ada darah
yang terhisap
9. Dan kemudian injeksikan obat anastesi tersebut
secara perlahan sambil menarik jarum ketitik dimana
jarum masuk
10. Tanpa menarik jarum suntik keluar, ulangi proses
penusukan jarum pada ujung luka disebelahnya
sehingga seluruh area yang kemungkinan akan dijahit
sudah teranastesi
TINDAKAN ANESTESI
STANDAR
PROSEDUR
LOKAL SEBELUM
OPERASIONAL PENJAHITAN LUKA
UPTD PUSKESMAS
JALAN LAHIR PETIR
No revisi :B
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 11. Tunggu 1 2 menit sambil melakukan
Langkah -
langkah penekanan pada luka dengan menggunakan kasa
steril
12. Tanyakan apakah ibu merasa nyeri atau tidak :

a. Jika ibu merasa nyeri jangan dulu melakukan


penjahitan
b. Jika ibu sudah tidak merasa nyeri lakukan
penjahitan luka

4. OUTPUT :

Luka jalan lahir teranastesi dengan benar sesuai


prosedur
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang VK
Terkait
9. Distribusi Status Persalinan
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Penanganan Luka Tusuk Paku

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PENANGANAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
LUKA TUSUK PAKU PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/4 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan penanganan luka tusuk paku adalah suatu
1. Pengertian
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana cara merawat luka tusuk paku
- Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan
2. Tujuan
perawatan luka tusuk paku
- Memberi rasa aman untuk penolong dan pasien
- Mencegah komplikasi dan infeksi nosokomial
- Penatalaksanaan sesuai protap supaya efektif dan terprosedur

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Tata cara merawat luka tusuk paku
langkah
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


1. Pinset anatomi
2. Pinset chirurge
3. Gunting benang
4. Bengkok
5. Kom kecil
STANDAR TINDAKAN PENANGANAN
PROSEDUR LUKA TUSUK PAKU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 6. Handscoon
Langkah -
7. Spuit
langkah
8. Bisturi
9. Tempat sampah medis
10. Spuit 3 cc
11. Spuit 1 cc
12. Kassa
13. H2O2 3%
14. Betadhin
15. NaCL 0,9%
16. Plester
17. Verban
18. Choretyl/lidocain inj
19. ATS 1500 I.U

Penatalaksanaan :
1. Memberitahu pasien dan keluarga (inform concent)
2. Dokter dan perawat mencuci tangan dan menggunakan
handscoon
3. Perawat membersihkan luka dan pasang duk steril
4. Melakukan pemberian anestesi local pada luka dengan
choretyl sampai jaringan putih atau dengan
pemberianlidocain.
5. Mendesinfektankan luka dan sekitarnya dengan NaCL
dan betadhin,
6. Membuat cros insisi pada luka
7. Dikeluarkan darahnya
STANDAR TINDAKAN PENANGANAN
PROSEDUR LUKA TUSUK PAKU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ 8. Membersihkan luka dengan H2O2 dengan cara disemprot
Langkah -
langkah dengan menggunakan spuit dan dibersihkan dengan kasa
bethadin
9. Tutup luka dengan kasa steril dan balut tekan
10. Berikan ATS dengan terlebih dahulu dilakukan skintest,
dosis untuk dewasa 1500 iu, anak 750 iu
11. Alat di bereskan dan di bersihkan (di rendam di clorin
untuk di PI kembali)

12. Perawat cuci tangan setelah lepas hand scoon


13. Mencatat kegiatan dan hasil observasi di status

4. OUTPUT

Luka tusuk paku tertangani sesuai standar dan efektif


STANDAR TINDAKAN PENANGANAN
PROSEDUR LUKA TUSUK PAKU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status UGD
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Melepas Kateter Urin

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN MELEPAS Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
KATETER URIN PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan melepas kateter urin adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
perawatan melepas kateter uretra dari kandung kemih

2. Tujuan - Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


pencegahan infeksi
- Memberikan rasa nyaman

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Melakukan tindakan perawatan melepas kateter uretra dari
langkah
kandung kemih (untuk foley catheter melaton untuk 1 bulan,
dan untuk rubber hanya 2 minggu)
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


1. Baki alat
2. Sarung tangan/ handscoon
3. Spuit 10 cc
4. Kassa
5. NaCl0,9 %
STANDAR TINDAKAN MELEPAS
PROSEDUR KATETER URIN
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 6. Bengkok
Langkah -
7. Skerem
langkah
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu atau menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga (inform concent)
2. Memasang skerem
3. Menyiapkan alat
4. Menyiapkan pasien pada posisi terlentang
Memasang duk
5. Perawat mencuci tangan dan memakai handscoon
6. Melepas plester dan membersihkan sisa plester
7. Melakukan aspirasi balon kateter hingga habis isi
nya
8. Mengarahkan penis ke atas (pada pria),
merenggangkan labia mayora (pada wanita)
Menarik kateter perlahan-lahan hingga lepas,
pasien diminta untuk menarik nafas dalam dan
rileks
9. Bersihkan kemaluan dengan kassa NaCl 0,9%
10. Merapihkan pasien
11. Membereskan alat-alat
12. Mencuci tangan
13. Mencatat kegiatan dalam lembar medical record
STANDAR TINDAKAN MELEPAS
PROSEDUR KATETER URIN
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 4. OUTPUT :
Langkah -
Pasien merasa nyaman dan tidak terjadi infeksi
langkah

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
UGD, Rawat Inap, Ruang VK
8. Dokumen
Terkait
Status UGD, Rawat Inap dan Ruang VK
9. Distribusi
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Imunisasi Rutin (Injeksi dan Oral)

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten

PONTANG KABUPATEN SERANG


TINDAKAN IMUNISASI RUTIN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
(INJEKSI DAN ORAL) PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/4 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan imunisasi rutin (injeksi dan oral) adalah suatu
1. Pengertian
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana pemberian kekebalan secara aktif terhadap suatu
penyakit dengan cara penyuntikan / penetesan vaksin yang berisi
bibit penyakit yang dilemahkan dalam rangka menurunkan
prevalensi penyakit tertentu

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


pemberian kekebalan secara aktif

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Suatu upaya memberikan kekebalan secara aktif terhadap
langkah
suatu penyakit dengan cara penyuntikan / penetesan vaksin
yang berisi bibit penyakit yang dilemahkan dalam rangka
menurunkan prevalensi penyakit tertentu
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:

1. Sarung tangan

2. ADS 0,05 ml (Untuk vaksin BCG)


STANDAR TINDAKAN IMUNISASI
PROSEDUR RUTIN (INJEKSI DAN ORAL)
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 3. ADS 0,5 ml (Untuk vaksin DPT-HB, dan Campak)
Langkah -
4. Pipet untuk vaksin polio
langkah
5. 1 buah bak spuit
6. 1 buah bengkok
7. Kom berisi kapas air DTT
8. Termos es berisi vaksin dengan suhu 2-8 derajat celcius
9. Obat penanganan anafilaktik syok
10. Termometer
11. Safety Box
12. Lembar Inform Consent
13. KMS/Buku KIA/Kartu Imunisasi,jadwal imunisasi

Penatalaksanaan :
Jelaskan pada keluarga tentang prosedur imunisasi
mulai dari indikasi, dosis, cara, lokasi injeksi, dan efek
samping. Lakukan Inform Consent
Siapkan semua perlengkapan prosedur imunisasi dekat
dengan pasien
Cuci tangan, kemudian gunakan sarung tangan
Masukkan vaksin kedalam ADS sesuai yang diperlukan
Atur posisi pasien, buka/bebaskan area yang akan
diimunisasi
Bersihkan area yang akan diimunisasi menggunakan
kapas air DTT
TINDAKAN IMUNISASI
STANDAR
PROSEDUR RUTIN (INJEKSI DAN
OPERASIONAL ORAL) UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Lakukan pemberian imunisasi sesuai prosedur injeksi
Langkah -
langkah
Jenis Lokasi Penyuntikan Cara
vaksin Penyuntikan
BCG Lengan kanan atas Intrakutan
DPT-HB Paha tengah luar Intramuskular
TT Lengan atas IM/SC dalam
Campak Lengan atas kiri Subkutan
HB 0 Paha tengah luar Intramuskular
Untuk vaksin Polio : Diteteskan kemulut bayi sebanyak
2 tetes,pastikan anak siap diberi tetesanwatan
Buang ADS ke safety box
Bereskan alat-alat
Mencuci tangan
Observasi dan edukasi pasien untuk menilai
kemungkinan terjadinya KIPI
Catat hasil imunisasi di KMS/Buku KIA/Kartu Imunisasi
Ingatkan keluarga tentang jadwal imunisasi berikutnya

4. OUTPUT
Pasien terimunisasisesuaiprosedurdan pemberian
kekebalan terjadi efektif
TINDAKAN IMUNISASI
STANDAR
PROSEDUR RUTIN (INJEKSI DAN
OPERASIONAL ORAL) UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Jalan, Posyandu
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Jalan, Register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Extraksi kuku

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN EXTRAKSI KUKU Kepala Puskesmas
No. Dokumen : PETIR
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003

PETIR
SPO Tindakan extraksi kuku adalah suatu perangkat instruksi/
1. Pengertian
langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana tindakan
menarik dan mengangkat kuku, dilanjutkan dengan reseksi ringan
jaringan granulasi disekitarnya

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


atau menjelaskan cara mencabut/ekstraksi kuku pada pasien

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Melakukan tindakan menarik dan mengangkat kuku,
langkah
dilanjutkan dengan reseksi ringan jaringan granulasi
disekitarnya
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:

1. Minor set
2. Kassa steril
3. Sarung tangan
4. Larutan disinfektan
STANDAR TINDAKAN EXTRAKSI
PROSEDUR KUKU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 5. Spuit 3 cc
Langkah -
6. Lidokain / chloretyl
langkah
Penatalaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Siapkan alat, lakukan anestesi block pada basis
dari haluks
4. Pakai sarung tanganklem lengkung
5. Pegang haluks dengan tangan kiri , tangan kanan
memegang klem lengkung
6. Masukkan klem dipinggir kuku yang sehat, cekam
pinggir kuku dengan klem, kunci klem
7. Putar/gulung klem dengan cepat dan pasti kearah
ujung kuku yang lain
8. Potong dan buang jaringan granulasi yang ada sampai
bersih
9. Perdarahan yang biasanya difus tidak perlu dijahit
10. Kompres luka dengan rivanol dan betadine lalu
dibungkus
11. Cuci tangan

4. OUTPUT:
Kerusakan pada jaringan kuku teratasi
STANDAR TINDAKAN EXTRAKSI
PROSEDUR KUKU
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status UGD
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Memasang NGT

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN MEMASANG NGT Kepala Puskesmas
PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
PUSKESMAS Halaman : 1/4 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2 003
PETIR

1. Pengertian SPO Tindakan memasang NGT adalah suatu perangkat instruksi/


langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
pemasangan selang dari rongga hidung ke lambung (NGT) kepada
pasien

2. Tujuan - Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


bilas / kumbah lambung
- Memberi makanan cair dan obat-obatan pada pasien yang
tidak dapat makan melalui mulut
- Dekompresi lambung

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
langkah Pemasangan selang dari rongga hidung ke lambung (NGT)
kepada pasien

2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:

1. NGT no. 14-20 untuk dewasa, no. 8-16 untuk anak, no.
5-7 untuk bayi
2. Plester
STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR NGT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 3. Aquabidest dalam kom
Langkah -
langkah 4. Bengkok
5. Sarung tangan steril
6. Jelly tube
7. Kassa/lidi kapas
8. Perlak/pengalas
9. Klem
10. Pinset
11. Stetoscope
12. Spuit 10cc
13. Kantong residu NGT
14. Spatel lidah
15. Alat tulis
Penatalaksaan :
1. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada
keluarga pasien (inform concent)
2. Mempersiapkan alat dan membawa alat-alat ke
dekat pasien, pastikan NGT sesuai ukuran yang
dibutuhkan
3. Mengatur posisi pasien di atas bed
4. Memasang perlak/pengalas pada daerah dada
5. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril
6. Periksa kondisi area hidung. Minta pasien untuk
bernapas melalui satu lubang hidung saat lubang
yang lain tersumbatulangi pada lubang hidung
yang lain. Bersihkan area
STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR NGT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ lubang hidung dari sekret maupun cairan
Langkah -
menggunakan kassa/lidi kapas
langkah
7. Menentukan letak NGT dengan cara mengukur dan
memberi tanda pada NGT yang akan dipasang
(diukur melalui daun telinga ke cuping hidung s/d
processus xyphoideus)
8. Mengolesi NGT dengan Xylocain jelly sepanjang
15cm dari ujung NGT, pemasangan dilakukan
dalam keadaan steril
9. Memasukan NGT melalui lubang hidung dan
pasien dianjurkan untuk menelan (jika pasien
tidak sadar masukkan NGT dan fiksasi lidah
dengan spatel lidah) masukan NGT sampai pada
batas yang sudah ditentukan sambil perhatikan
keadaan umum pasien
10. Pastikan pemasangan NGT yang tepat
menggunakan semprit dan stetoskop untuk
mengecek keberhasilan :
- Masukan ujung pipa sampai dengan terendam
dalam mangkuk (kom) berisi air, klem dibuka
jika ternyata ujungpipa NGT masuk dalam
lambung maka ditandai dengan tidak adanya
gelembung udara yang keluar
- Isi semprit dengan 1-2 ml udara ke dalam
lambung sambil dengarkan menggunakan
stetoskop saat udara di dorong dengan cepat
STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR NGT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
Prosedur/ ke dalam pipa NGT
Langkah -
langkah - Jika bunyi siulan terdengar melalui stetoskop
ketika udara didorong, ujung pipa berada dalam
posisi yang tepat di dalam lambung.

11. Fiksasi NGT dengan plester dan berikan kantong


tampungan residu NGT
12. Merapikan alat dan pasien, kemudian sarung
tangan dilepas
13. Mendokumentasikan dan observasi respon pasien
serta residu yang ada

4. OUTPUT :

NGT terpasang sesuai prosedur

6. Diagram Alir -

7. Ruang Lingkup

8. Dokumen UGD, Rawat Inap


Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pengangkatan Jahitan Luka

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PENGANGKATAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
JAHITAN LUKA PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/4 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan pengangkatan jahitan luka adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
tindakan untuk melepaskan benang jahitan yang terpasang pada
luka untuk mengembalikan fungsi dan kondisi kulit ke fungsi
semula

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah pencegahan


terjadinya infeksi luka tindakan

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Tindakan untuk melepaskan benang jahitan yang terpasang
langkah
pada luka untuk mengembalikan fungsi dan kondisi kulit ke
fungsi semula
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


a. Pinset anatomis : 1 buah (steril)
b. Pinset chirurgis: 1 buah (steril)
c. Gunting benang: 1 buah (steril)
d. Mangkok kecil: 2 buah (steril)
e. Kassa steril
f. Bengkok
STANDAR TINDAKAN PENGANGKATAN
PROSEDUR JAHITAN LUKA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ Sarung tangan steril
Langkah -
langkah Gunting verband
Plester
Alkohol 70% dalam tempatnya
Iodin povidon solution 10 %
NaCL 0,9%
Verband
Penatalaksanaan :

a. Memberitahukan pasien dan keluarga pasien tentang


tindakan yang akan dilakukan (Inform concent)
b. Menyiapkan alat ke dekat pasien
c. Mencuci tangan dengan sabun dan memakai sarung
tangan steril
Membasahi plester dengan alcohol dan buka dengan
menggunakan pinset
Membuka balutan lapisan terluar
Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
Membuka balutan lapisan dalam
Menekan kedua tepi luka
Membersihkan luka dengan cairan NaCL 0,9%
Mendesinfeksi luka dengan iodine povidon
Meletakkan kassa steril dekat luka
Menarik simpul jahitan sedikit ke atas secara hati-hati
dengan memakai pinset chirurgis sehingga benang yang
berada dalam kulit kelihatan
Menggunting benang dan tarik hati-hati, buang ke kassa
TINDAKAN
STANDAR
PROSEDUR PENGANGKATAN
OPERASIONAL JAHITAN LUKA UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Membilas dengan menggunakan cairan NaCL 0,9%
Langkah -
langkah Melakukan kompres iodine povidon pada luka,menutup
dengan kassa steril
Memasang plester pada seluruh sisi kassa
Membereskan alat dan direndam ke dalam larutan
chlorine
Cuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Catatan:
- Jahitan diangkat setelah fase inflamasi sebelum fase
remodeling (paling cepat 7 hari setelah jahitan dan
diangkat selang- seling; atau paling lambat 10-12 hari
setelah jahitan)
- Setelah benang jahitan diangkat sampai dengan 3 hari
kemudian luka tidak boleh terkena air (harus dalam
keadaan tetap tertutup dan ganti kassa setiap hari)
4. OUTPUT
Luka sembuh primer
TINDAKAN
STANDAR
PROSEDUR PENGANGKATAN
OPERASIONAL JAHITAN LUKA UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD, Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO
Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Insisi Abses

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN INSISI ABSES Kepala Puskesmas
PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
PUSKESMAS Halaman : 1/3 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan insisi abses adalah suatu perangkat instruksi/
1. Pengertian
langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana tindakan
insisi untuk mengeluarkan pus yang ada di dalamnya

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah pencegahan infeksi


lanjutan

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memberikan tindakan insisi untuk mengeluarkan pus yang
langkah
ada di dalamnya
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


a. Pisau bedah atau mata pisau berukuran 10 (bisturi)
b. Duk steril
c. Sarung tangan steril
d. Klem bengkok
e. Gunting maya bulat / gunting maya klem
f. Kassa steril
g. Larutan desinfektan
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN INSISI ABSES
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Tampon
Langkah -
langkah Cloretyl
Salep antibiotik
Penatalaksanaan :
a. Petugas memberitahukan pada pasien/keluarga pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan (inform
concent)
b. Menyiapkan alat ke dekat pasien
c. Mengatur posisi pasien dalam posisi yang
memungkinkan terlihat daerah terinfeksi dengan
maksimal dengan teknik insisi
d. Cuci tangan dan pakai sarung tangan steril
e. Petugas melakukan asepsis dan antisepsis pada
daerah abses dan sekitarnya
f. Memasang duk bolong steril
g. Lakukan anestesi local dengan cloretyl sampai
berwarna putih
h. Lakukan insisi di tempat fluktuasi yang maksimal
i. Keluarkan semua pus dengan menggunakan sonde
curettage atau klem untuk mengerok jaringan
j. Keluarkan pus sampai bersih, masukan drain berupa
potongan sarung tangan atau selang infus, dengan
bagian yang keluar 1 cm (bisa juga memakai tampon
kassa memenuhi rongga abses kemudian disisakan
sepanjang 1 cm untuk mempermudah pengangkatan)
k. Untuk drain sarung tangan dan selang infus segera
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN INSISI ABSES
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ dicabut dalam 24 jam; untuk tampon kassa maksimal
Langkah -
3 hari harus sudah diangkat seluruhnya
langkah
l. Beri salep antibiotik untuk menutupi luka bekas insisi
abses
m. Tutup luka dengan kasa dan fiksasi dengan plester
n. Cuci tangan
o. Rapikan alat
p. Mendokumentasikan tindakan dalam lembar catatan
4. OUTPUT
Tindakan insisi sesuai prosedur

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD, Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten


SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Menggunakan Dan Melepaskan Sarung
Tangan

Ditetapkan Kepala
Puskesmas Petir

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL. Raya Tunjung Petir, Serang - Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN MENGGUNAKAN Ditetapkanoleh
DAN MELEPASKAN SARUNG Kepala Puskesmas
PETIR
TANGAN
No. Dokumen :
UPTD No. Revisi :B
PUSKESMAS SPO Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR Halaman : 1/4
SPO Tindakan menggunakan dan melepaskan sarung tangan
1. Pengertian
adalah suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang
dibakukan untuk menatalaksana pelindung diri yang berfungsi
untuk melindungi kontak kulit pada bagian tangan termasuk jari-
jari saat melakukan pekerjaan beresiko kontaminasi melalui kulit
1. Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk
2. Tujuan
melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dan
kesehatannya dalam melaksanakan pekerjaan dengan
melindungi tangan dan jari-jari dari luka, lecet dan infeksi
2. Melindungi pasien yang dilakukan tindakan dari infeksi
3. Menekan Angka Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Salah satu alat pelindung diri yang berfungsi untuk
langkah
melindungi kontak kulit pada bagian tangan termasuk jari-
jari saat melakukan pekerjaan beresiko kontaminasi melalui
kulit
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil


TINDAKAN MENGGUNAKAN
STANDAR
PROSEDUR DAN MELEPASKAN SARUNG
OPERASIONAL TANGAN UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ 3. PROSES
Langkah -
langkah Persiapan peralatan dan bahan:
Sarung tangan steril sesuai ukuran yang diinginkan
Alat-alat untuk mencuci tangan
Bengkok
Penatalaksanaan :

A. Menggunakan sarung tangan


Pastikan ukuran sarung tangan sesuai ukuran
dengan tangan kita dan melepaskan jam tangan,
cincin dan perhiasan lainnya, lengan pakaian
panjang ditarik ke atas
Pastikan kuku tidak panjang dan permukaan kulit
tidak luka
Mencuci tangan
Buka pembungkus bagian luar dari kemasan
sarung tangan dengan memisahkan sisi-sisinya
Jaga agar sarung tangan tetap diatas permukaan
pembungkus
Identifikasi sarung tangan kiri dan kanan, gunakan
sarung tangan yang dominan terlebih dahulu
Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang
non dominan pegang tepi manset sarung tangan
untuk menggunakan sarung tangan dominan

TINDAKAN MENGGUNAKAN
STANDAR
PROSEDUR DAN MELEPASKAN SARUNG
OPERASIONAL TANGAN UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Dengan tangan yang dominan dan bersarung
Langkah -
tangan selipkan jari-jari ke dalam mancet sarung
langkah
tangan keduaAlat-alat untuk mencuci tangan
Kenakan sarung tangan kedua pada tangan yang
non dominan
Jangan biarkan jari-jari tangan sudah bersarung
tangan menyentuh setiap bagian atau benda yang
terbuka
Setelah kedua tangan bersarung tangan tautkan
kedua tangan, ibu jari adduksi ke belakang
Pastikan setelah pemakaian sarung tangan steril
hanya memegang alat steril
B. Melepaskan Sarung Tangan
Pegang bagian luar dari satu mancet dengan
tangan bersarung tangan, hindari menyentuh
pergelangan tangan
Lepaskan sarung tangan dengan dibalik bagian
luar ke dalam, buang pada bengkok
Dengan ibu jari atau telunjuk yang tidak memakai
sarung tangan, ambil bagian dalam sarung tangan
lepaskan sarung tangan kedua dengan bagian
dalam keluar, buang pada bengkok
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN INSISI ABSES
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
Prosedur/ 4. OUTPUT
Langkah -
Sarung tangan terpakai dengan benar dan tidak terjadi
langkah
kontaminasi
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap, Rawat Jalan
Terkait
9. Distribusi Status UGD, Rawat Inap dan Rawat Jalan, Register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten


SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Memandikan Bayi

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN MEMANDIKAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
BAYI PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan memandikan bayi adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
membersihkan tubuh bayi dengan menggunakan sabun dan air
hangat di mana keadaan suhu bayi sudah stabil
1. Sebagai acuan penerapan langkah langkahmembersihkan
2. Tujuan
seluruh tubuh bayi
2. Menjaga bayi selalu nyaman, sehat dan segar

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Membersihkan tubuh bayi dengan menggunakan sabun dan
langkah
air hangat di mana keadaan suhu bayi sudah stabil
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Pakaian bayi lengkap
Kapas lembab
Kapas cebok
Washlap 2 buah
Kassa steril
STANDAR TINDAKAN MEMANDIKAN
PROSEDUR BAYI
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Sarung tangan
Langkah -
langkah Bak mandi bayi 2 buah
Air hangat
Sabun bayi
Handuk
Tempat tidur bayi yang bersih dan aman
Ruangan hangat
Masker, celemek
Penatalaksanaan:
Siapkan alat, dekatkan bayi ke area pemandian

Petugas mencuci tangan dengan sabun di bawah air


mengalir

Bayi diposisikan membujur dan pakaian bayi dilepas

Bersihkan mata dari dalam keluar, bersihkan lubang


hidung dan lubang telinga bayi menggunakan kapas
lembab

Lap muka bayi menggunakan washlap basah

Bersihkan kelamin bayi dengan hati-hati

Bersihkan bokong dari tinja dengan kapas cebok

Bayi disabun menggunakan washlap dari leher, dada,


perut, dilanjutkan kebagian kaki
Bilas bayi di dalam bak yang berisi air hangat mulai dari
muka, lengan, dada, perut paha dan kaki
STANDAR TINDAKAN MEMANDIKAN
PROSEDUR BAYI
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ Bayi diposisikan telungkup, kemudian bersihkan
Langkah -
leher belakang, tengkuk, punggung dan bokong
langkah

Bayi dikeringkan dengan handuk

Rawat tali pusat, dikeringkan dengan kassa steril dan


dibungkus dengan kasa kering steril.

Bayi diberi pakaian lengkap

Bersihkan alat dan lingkungan

Petugas mencuci tangan

4. OUTPUT
Bayi terjaga kebersihan dan kesehatannya
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Inap, Ruang Nifas
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Inap dan Persalinan
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Memberi Obat Lewat Anus (Antipiretik dan
Pencahar)

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN MEMBERIKAN
Ditetapkanoleh
OBAT LEWAT ANUS Kepala Puskesmas
(ANTIPIRETIK DAN PETIR
PENCAHAR)
UPTD No. Dokumen :
PUSKESMAS No. Revisi :B Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PETIR SPO NIP.19690108 198803 2 003
Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Halaman : 1/3
SPO Tindakan memberikan obat lewat anus (antipiretik dan
1. Pengertian
pencahar) adalah suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah
yang dibakukan untuk menatalaksana pemberian obat
suppositoria adalah cara memberikan obat dengan memasukkan
obat melalui anus atau rektum dalam bentuk suppositoria
a. Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk
2. Tujuan
memperoleh efek obat lokal maupun sistemik
b. Untuk menurunkan demam
c. Untuk melunakkan feses sehingga mudah untuk
dikeluarkan

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat
langkah
dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum dalam
bentuk suppositoria
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Obat supositoria dalam tempatnya
TINDAKAN MEMBERIKAN
STANDAR
PROSEDUR
OBAT LEWAT ANUS
OPERASIONAL (ANTIPIRETIK DAN
UPTD PUSKESMAS
PENCAHAR) PETIR
No revisi :B
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Sarung tangan
Langkah -
langkah Kain kasa
Vaselin/pelicin/pelumas
Kertas tisu
Penatalaksanaan:
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Cuci tangan
Gunakan sarung tangan
Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain
kasadan 5 cm untuk anak/bayi
Setelah selesai, tarik jari tangan dan bersihkan daerah
sekitar anal dengan tisu

Anjurkan klien untuk tetap berbaring telentang/miring


selama 15 menit

Kemudian lepaskan sarung tangan dan letakkan di


bengkok

Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Catat prosedur dan respons pasien


TINDAKAN MEMBERIKAN
STANDAR
PROSEDUR
OBAT LEWAT ANUS
OPERASIONAL (ANTIPIRETIK DAN
UPTD PUSKESMAS
PENCAHAR) PETIR
No revisi :B
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 4. OUTPUT
Langkah -
Bayi terjaga kebersihan dan kesehatannya
langkah

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Inap, Ruang Nifas
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Inap dan Persalinan
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pemberian Makan Melalui NGT

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PEMBERIAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
MAKAN MELALUI NGT PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR

1. Pengertian SPO Tindakan pemberian makan melalui NGT adalah suatu


perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana pemberiannutrisi melalui slang NGT
Sebagai acuan penerapan langkah langkah memenuhi
2. Tujuan
kebutuhan nutrisi melalui slang NGT

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memasukkan nutrisi melalui slang NGT
langkah
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Alas/celemek
Handscoon
Gelas berisi nutrisi yang akan diberikan
Corong atau spuit ukuran 50 cc
Stetoskop
Penatalaksanaan:
Memberitahukan pasien atau keluarga pasien untuk
pemberian makanan melalui slang
Cuci tangan
STANDAR TINDAKAN PEMBERIAN
PROSEDUR MAKAN MELALUI NGT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Gunakan tehnik bersih dalam memberikan nutrisi
Langkah -
melalui slang NGT.
langkah
Periksa residu setiap akan diberikan nutrisi
Pastikan nutrisi yang disiapkan sesuai jenis dan
jumlahnya untuk pasien yang benar
Monitor adanya suara bising usus yang normal
Elevasikan kepala tempat tidur selama pemberian
makanan
Monitor terhadap sensasi masuknya makanan sampai
dengan penuh atau kenyang.Bila ada sensasi mual atau
muntah hentikan untuk evaluasi lebih lanjut
Periksa residu setiap akan diberikan nutrisi
Pertahankan pemberian makan melalui slang sesuai
kebutuhan pasien dan instruksi dokter
Ganti slang pemberi makan secara teratur( 3- hari) dan
sesuai prosedur
Bersihkan kulit disekitar pemasukan alat setiap hari
dengan NACL , lalu keringkan
Cuci tangan
STANDAR TINDAKAN PEMBERIAN
PROSEDUR MAKAN MELALUI NGT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 4. OUTPUT
Langkah -
Kebutuhan nutrisi terpenuhi secara benar
langkah

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Vena Sectie

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN VENA SECTIE Kepala Puskesmas
PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
PUSKESMAS Halaman : 1/3 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2 003
PETIR

1. Pengertian SPO Tindakan vena sectie adalah suatu perangkat instruksi/


langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksanatindakan
menyayat dan memasukkan jarum khusus ke dalam vena
Sebagai acuan penerapan langkah langkah pemberian cairan
2. Tujuan
infuse atau transfuse

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Suatu tindakan menyayat dan memasukkan jarum khusus
langkah
ke dalam vena
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil dan terlatih

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Alat vena sectie yang steril dan bahan :
Bisturi
Gunting vena
Klem arteri
Pemegang jarum dan jarum jahit kulit
Pinset chirurgis dan anatomi
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN VENA SECTIE
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Duk bolong
Langkah -
langkah Venocath
Procain dalam tempatnya
Kasa
Benang catgut dan zyde 2/0
Sarung tangan
Bethadine
Alkohol 70 %
b. Meja atau baki instrument yang berisi:
- BengkoK
- Cairan infuse dan infuse set sesuai kebutuhan
- Plester
- Korentang dan tempatnya
- Gunting verban dan verban
- Spalk siap pakai
- Standar infus

Penatalaksanaan:
1. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang hal-
hal yang akan dilakukan (Inform consent)
2. Mempersiapkan alat
3. Mencuci tangan serta memakai handscoon
4. Membersihkan daerah sekitar kulit yang akan disayat
dengan bethadine kemudian dengan alcohol
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN VENA SECTIE
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 5. Pasang duk bolong didaerah yang akan disayat
Langkah -
6. Lakukan vena sectie:
langkah
-Sayat kulit atau langsung tusuk venacath
-Venacath difiksasi dan jahit luka sayatan
-Infus dipasang
-Lalu dikompres dengan bethadine dan ditutup
dengan kain kassa
7. Alat dibereskan dan dibersihkan dan didensifektan
8. Perawat cuci tangan
9. Mencatat hasil tindakan dan respon pasien pada
dokumentasi
10. Perawatan
(Mengenai KU pasien,luka sayatan,dan kelancaran
tetesan infuse)

4. OUTPUT
Kebutuhan cairan terpenuhi secara terprosedur
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Memasang Infus

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN MEMASANG INFUS Kepala Puskesmas
PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
PUSKESMAS Halaman : 1/3 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan memasang infuse adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
Tatacara pemasangan jalur parenteral untuk memasukan obat
atau cairan dengan menggunakan intravenous kateter melalui
intravena
Sebagai acuan penerapan langkah langkah pemberian
2. Tujuan
cairan/obat pada pasien yang memerlukan perawatan lanjut

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Tatacara pemasangan jalur parenteral untuk memasukan
langkah
obat atau cairan dengan menggunakan intravenous kateter
melalui intravena

2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Standar infus
Infus set dewasa atau anak
Cairan infus
Venacath
Kapas alcohol dalam tempatnya
STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR INFUS
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Kasa steril
Langkah -
langkah Sarung tangan
Spalk (untuk anak)
Perlak/pengalas
Plester
Gunting
Pembendung/tornikuet

Penatalaksanaan:
Memberitahu atau menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga (inform concent)
Petugas cuci tangan sebelum melakukan tindakan
Petugas memakai sarung tangan
Perlak dan pengalas dipasang
Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan
Cairan digantungkan pada standar infuse
Tutup botol cairan didesinfektan dengan kapas alcohol
lalu ditusukan ke selang infus, kemudian alirkan
sampai udara keluar
Menentukan vena yang akan ditusuk dan memasang
tornikuet di atas
Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-
10cm dengan arah dari dalam ke luar
Masukan venacath pada vena yang telah ditentukan
STANDAR TINDAKAN MEMASANG
PROSEDUR INFUS
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ Bila berhasil darah akan keluar, maka pembendung
Langkah -
dilepas, penjepit/scroll dilonggarkan untuk melihat
langkah
kelancaran cairan
Bila tetesan lancar, pangkal jarum direkatkan pada
kulit dengan plester kemudian mengatur tetesan
Menutup bagian yang tertusuk dengan kasa steril
Gunakan spalk bila perlu (pada anak)
Merapihkan pasien dan mengatur senyaman mungkin
Memperhatikan reaksi pasien

4. OUTPUT
Pasien terpasang infus sesuai dengan standar

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Sirkumsisi

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
Ditetapkanoleh
TINDAKAN SIRKUMSISI Kepala Puskesmas
PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
PUSKESMAS Halaman : 1/4 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan sirkumsisi adalah suatu perangkat instruksi/
1. Pengertian
langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana tindakan
memotong kulit luar(preputium) pada penis yang melingkupi
kepala penis(glans penis)
1. Sebagai acuan penerapan langkah langkah menjaga hygiene
2. Tujuan
penis dari smegma dan sisa-sisa urine
2. Menjaga terjadinya infeksi pada glans atau preputium penis

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Suatu tindakan memotong kulit luar(preputium) pada penis
langkah
yang melingkupi kepala penis(glans penis)
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Klem : 2 buah
Koher: 1 buah
Gunting benang: 1 buah
Gunting jaringan: 1 buah

STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN SIRKUMSISI
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ Mangkok kecil:2 buah
Langkah -
langkah Kassa steril
Bengkok
Sarung tangan steril
Gunting verband
Plester
Iodin povidon solution 10 %
Alkohol 70%
Lidocain Ampul 2 %
Verband
Spuit 3 cc, Needle 24
Antibiotik Zalf
Duk steril / Dok bolong
Jarum dan benang(yang absorben catgut 3.0)

Penatalaksanaan:
Memberitahukan pasien dan keluarga pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan, Inform concent
Pastikan penis normal (tidak hipospadia)
Menyiapkan alat
Mencuci tangan dengan sabun cuci tangan dan
memakai sarung tangan steril
Tehnik aseptis;bersihkan sekitar area tindakan dengan
desinfektan(betadin)dari glans penis melingkar keluar
Pasang duk bolong
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN SIRKUMSISI
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Anestesi blok tepat pada bagian tengah pangkal penis
Langkah -
dengan posisi spuit tegak lurus kira-kira 1,5-2 cc.Aspirasi
langkah
spuit terlebih dahulu sebelum menginjeksi(prosedur yg
benar jika tangan kita merasakan sensasi menembus
kertas melalui spuit saat tertembusnya fascia bach)
Dilanjutkan dengan anestesi infiltrasi dikulit sekitar
batang penis sebanyak 1cc secara merata (umumnya
dilakukan diinfiltrasi dari kanan dan kiri bawah batang
penis)
Catatan :
Pastikan anestesi sudah mulai bekerja/belum dengan
cara menjepit kulup,jika pasien masih nyeri(liat
ekspresi wajah dan gerakan tubuh)tunggu beberapa
saat lagi(tidak perlu menanyakan pada pasienapakah
masih sakit
STANDAR
PROSEDUR TINDAKAN SIRKUMSISI
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status UGD
4. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 1. dr. H. Selamet
2. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pemasangan Kateter Pria

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PEMASANGAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
KATETER PRIA PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/4 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan pemasangan kateter pria adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
memasukan selang foley kateter melalui uretra dan kedalam
kandung kemih
a. Sebagai acuan penerapan langkah langkah mengosongkan
2. Tujuan
kandung kemih
b. Mendapatkan urin steril untuk pemeriksaan laboraturium
c. Penghitungan output harian pasien

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Memasukan selang foley kateter melalui uretra dan kedalam
langkah
kandung kemih
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Selang kateter umumnya no. 18
jelly kateter
Sarung tangan
Aquabidest dalam kom
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR KATETER PRIA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ Spuit 10cc
Langkah -
langkah Plester
Gunting plester
Kassa
Nacl
Urin bag
Pinset
Bengkok
Perlak
Skerem

Penatalaksanaan:
Memberitahu atau menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga (inform concent)
Memasang skerem
Melepas pakaian bawah pasien
Memasang perlak
Mendekatkan alat
Mengatur posisi pasien dalam keadaan terlentang
Perawat mencuci tangan dan memakai handscoon
Bersihkan daerah pemasangan dengan menggunakan
kassa DTT dilanjut dengan betadine pada gland penis
Pasang duk bolong
Sambung selang kateter dengan urin bag
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR KATETER PRIA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Oleskan ujung selang dengan xylocain jelly, pegang penis
Langkah -
tegak lurus dengan tangan kiri, kemudian masukan
langkah
selang perlahan-lahan sampai cabang, perhatikan urin
yang keluar (kalau ada tahanan kateter dikeluarkan
kembali apalagi keluar darah dari OUE)
Bila folley kateter tidak bisa masuk jangan diulang atau
dipaksa tetapi dilakukan punksi buli-buli ketika kandung
kemih penuh terlebih dahulu
Masukan aqua bidest dengan spuit kurang lebih 25-30cc
(sesuai dengan ukuran folley kateter) sebagai penahan ,
kemudian tarik kateter perlahan-lahan
Fiksasi selang kateter pada paha bagian dalam
Gantung urin bag dan ikat dengan kasa di rangka tempat
tidur
Rapihkan alat-alat dan observasi respon pasien
Cuci tangan
Dokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan,
karakteristik urin yang keluar dan respon pasien

4. Output
a. Urine keluar lancer
b. Pasien merasa nyaman
STANDAR TINDAKAN PEMASANGAN
PROSEDUR KATETER PRIA
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD
Terkait
9. Distribusi Status UGD
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pemberian Obat Melalui Subcutan

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PEMBERIAN OBAT Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
MELALUI SUBCUTAN PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/3 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan pemberian obat melalui subcutan adalah suatu
1. Pengertian
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana memasukan obat kedalam jaringan kulit dengan
memakai jarum suntik
Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan
2. Tujuan
tindakan suntikan subcutan ( insulin )

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
a. Memasukan obat kedalam jaringan kulit dengan memakai
langkah
jarum suntik
b. Mendapatkan reaksi setempat
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Bak semprit
Spuit steril 1cc disposable
Obat suntikan
Kapas DTT
STANDAR TINDAKAN PEMBERIAN
PROSEDUR OBAT MELALUI SUBCUTAN
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Bengkok
Langkah -
langkah Alat tulis / buku suntikan
Handscoon

Penatalaksanaan:
Memberitahukan atau menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga (inform concent )
Mengatur posisi pasien
Mencuci tangan dan memakai handscoon
Membawa alat kepada pasien
Menentukan lokasi suntikan dan menghapus hamakan
dengan kapas DTT
Menusuk jarum dengan sudut 15O - 45O dari permukaan
kulit
Melakukan aspirasi (menarik pengisap sedikit)

Memasukan obat berlahan-lahan

Mencabut jarum pada daerah suntikan dengan kapas


DTT

Merapikan pasien dan alat-alat

Mencuci tangan

Mendokumentasikan laporan hasil tindakan sambil


mengamati kondisi pasien pasca suntikan
TINDAKAN PEMBERIAN
STANDAR
PROSEDUR OBAT MELALUI
OPERASIONAL SUBCUTAN UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Perawatan Bayi Baru Lahir

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PERAWATAN BAYI Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
BARU LAHIR PETIR
No. Dokumen :
No. Revisi :B
SPO
UPTD Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS Halaman : 1/4 NIP.19690108 198803 2 003
PETIR
SPO Tindakan perawatan bayi baru lahir adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama 2 jam pertama
setelah kelahiran
Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksananya
2. Tujuan
pernafasan spontan serta mencegah hipotermi

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama 2 jam
langkah
pertama setelah kelahiran
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Celemek, Handscoon dan Masker
Delee
Klem 2 buah
Gunting tali pusat
Penjepit tali pusat
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ Kassa steril
Langkah -
langkah Handuk kering 3 buah
Salep mata 1% / tetes mata (antibiotik)
Vit K1, 1mg
HbO
Kapas DTT
Disposible 1cc
Thermometer Bayi

Medline

Timbangan bayi
Kartu bayi
Pakaian bayi 1 set

Penatalaksanaan:
Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
Menyiapkan pakaian bayi lengkap, handuk lembut yang
bersih, kain bersih dan kering untuk bayi
Menyiapkan obat tetes mata/salep mata dan Vit K1 ,
HbO,disposible 1cc
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir, pakai APD (celemek, Masker, handscoon)
Segera setelah bayi lahir, nilai apakah bayi menagis kuat
dan atau bernapas tanpa kesulitan.
Bila bayi tidak menangis, lakukan resusitasi pada bayi
baru lahir
UPTD PUSKESMAS
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN PETIR
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR
OPERASIONAL
No revisi :B
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Letakan bayi secara melintang diatas perut ibu, selimuti
Langkah -
bayi dengan handuk atau kain yang bersih dan kering
langkah
,keringkan bayi dari muka ,kepala dan bagian tubuh
lainnya (tanpa membersihkan vernik) kecuali bagian
tangan
Handuk basah diganti dengan yang kering
Potong tali pusat dan mengikat tali pusat, menutup
talipusat dengan kassa kering
Posisikan bayi di dada ibunya untuk dilakukan IMD
(Inisiasi Menyusu Dini)
Jaga agar bayi tetap hangat (berikan tutup kepala )

Melengkapi surat keterangan lahir bayi


Sesudah 5 menit lakukan penilaian keadaan umum bayi
dengan apgar score
Setelah 1 jam / IMD selesai, melakukan pemeriksaan
fisik bayi, pastikan tidak ada kelainan congenital
Mengukur BB dan PB
Mengukur suhu dengan menggunakan thermometer yang
diletakkan diketiak atau lipat paha dan mengukur tanda
vital lainnya
Mengenakan pakaian bayi dan menyelimuti bayi
Memberikan salep mata
Memberikan suntikan vit K1 di paha kiri bayi sebanyak 1
mg
Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui segera
setelah lahir paling lambat 2 jam pertama

STANDAR TINDAKAN PERAWATAN


UPTD PUSKESMAS
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR PETIR
OPERASIONAL
No revisi :B
No dokumen :
Halaman : 4/4
Prosedur/ Membuat identitas bayi dan stempel kaki bayi
Langkah -
langkah Membantu ibu menyusui bayi
Mencuci tangan
Memperhatikan pengeluaran urin dan mekonium

Melakukan pencatatan semua yang ditemukan di kartu


ibu dan bayi serta lakukan kolaborasi bila ada kelainan

4. Output
Bayi baru lahir tertangani perawatannya secara adekuat
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang Nifas
Terkait
9. Distribusi Status Persalinan
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Perawatan Bayi Baru Lahir

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG

TINDAKAN PERAWATAN BAYI Ditetapkanoleh


BARU LAHIR Kepala Puskesmas
No. Dokumen : PETIR
No. Revisi :B
SPO Tanggal Terbit : 02 Jan 2016
Halaman : 1/4
Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2 003
UPTD
PUSKESMAS
PETIR
SPO Tindakan perawatan bayi baru lahir adalah suatu perangkat
1. Pengertian
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama 2 jam pertama
setelah kelahiran
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menilai kondisi
2. Tujuan
bayi baru lahir dan membantu terlaksananya pernafasan spontan
serta mencegah hipotermi

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama 2 jam
langkah
pertama setelah kelahiran
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES

Persiapan peralatan dan bahan:


Celemek, Handscoon dan Masker
Delee
Klem 2 buah
Gunting tali pusat
Penjepit tali pusat
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/4
Prosedur/ Kassa steril
Langkah -
langkah Handuk kering 3 buah
Salep mata 1% / tetes mata (antibiotik)
Vit K1, 1mg
HbO
Kapas DTT
Disposible 1cc
Thermometer Bayi

Medline

Timbangan bayi
Kartu bayi
Pakaian bayi 1 set

Penatalaksanaan:
Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
Menyiapkan pakaian bayi lengkap, handuk lembut yang
bersih, kain bersih dan kering untuk bayi
Menyiapkan obat tetes mata/salep mata dan Vit K1 ,
HbO,disposible 1cc
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir, pakai APD (celemek, Masker, handscoon)
Segera setelah bayi lahir, nilai apakah bayi menagis kuat
dan atau bernapas tanpa kesulitan.
Bila bayi tidak menangis, lakukan resusitasi pada bayi
baru lahir
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/4
Prosedur/ Letakan bayi secara melintang diatas perut ibu, selimuti
Langkah -
bayi dengan handuk atau kain yang bersih dan kering
langkah
,keringkan bayi dari muka ,kepala dan bagian tubuh
lainnya (tanpa membersihkan vernik) kecuali bagian
tangan
Handuk basah diganti dengan yang kering
Potong tali pusat dan mengikat tali pusat, menutup
talipusat dengan kassa kering
Posisikan bayi di dada ibunya untuk dilakukan IMD
(Inisiasi Menyusu Dini)
Jaga agar bayi tetap hangat (berikan tutup kepala )

Melengkapi surat keterangan lahir bayi


Sesudah 5 menit lakukan penilaian keadaan umum bayi
dengan apgar score
Setelah 1 jam / IMD selesai, melakukan pemeriksaan
fisik bayi, pastikan tidak ada kelainan congenital
Mengukur BB dan PB
Mengukur suhu dengan menggunakan thermometer yang
diletakkan diketiak atau lipat paha dan mengukur tanda
vital lainnya
Mengenakan pakaian bayi dan menyelimuti bayi
Memberikan salep mata
Memberikan suntikan vit K1 di paha kiri bayi sebanyak 1
mg
Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui segera
setelah lahir paling lambat 2 jam pertama
STANDAR TINDAKAN PERAWATAN
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/4
Prosedur/ Membuat identitas bayi dan stempel kaki bayi
Langkah -
langkah Membantu ibu menyusui bayi
Mencuci tangan
Memperhatikan pengeluaran urin dan mekonium

Melakukan pencatatan semua yang ditemukan di kartu


ibu dan bayi serta lakukan kolaborasi bila ada kelainan

4. Output
Bayi baru lahir tertangani perawatannya secara adekuat
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang Nifas
Terkait
9. Distribusi Status Persalinan
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Dekontaminasi Alat

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN DEKONTAMINASI Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
ALAT PETIR
No. Dokumen :
SPO No. Revisi :B
UPTD
Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS NIP.19690108 198803 2 003
PETIR Halaman : 1/3
1. Pengertian SPO Tindakan dekontaminasi alat adalah suatu perangkat
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
proses pertama dalam menangani peralatan atauperlengkapan
yang sudah digunakan, dan bendabenda lainnya yang
terkontaminasi.
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah
2. Tujuan
penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan
lingkungan.
2. Untuk membuang kotoran yang tampak.
3. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).
4. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung
dengan alat pensteril atau desinfektan.
5. Untuk melindungi personal/tenaga kesehatan dan pasien.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Langkah atau proses pertama dalam menangani peralatan
langkah
atau perlengkapan yang sudah digunakan, dan bendabenda
lainnya yang terkontaminasi
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil


STANDAR TINDAKAN
PROSEDUR DEKONTAMINASI ALAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ 3. PROSES
Langkah -
APD untuk petugas ( apron, sarung tangan tebal atau
langkah
polivinil, masker, kacamata goegle, sepatu boot , topi )
larutan klorin 0,5 % ( 1 bagian klorin : 9 bagian air )
Dua ( 2 ) wadah khusus anti karat
Sikat halus
Air yang mengalir
Gelas ukur
Kain untuk mengeringkan
detergen bubuk ( 30 gr detergen : 10 liter air )
timer

Penatalaksanaan:
Gunakan APD secara lengkap
Siapkan 2 wadah yang berisi larutan klorin dan larutan
detergenndari bahan anti karat (plastic, email atau
porselen) dengan ukuran yang memadai bagi sejumlah
peralatan instrument ( alat terendam seluruhnya)
Masukkan semua alat yang akan didekontaminasi ke
dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5 % selama 10
menit dengan posisi alat yang direndam terbuka.
Kemudian pindahkan alat ke wadah yang berisi larutan
detergen.
STANDAR TINDAKAN
PROSEDUR DEKONTAMINASI ALAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ Cuci alat menggunakan sikat sesuai dengan arah drat
Langkah -
alat dengan cara menyikat ke arah luar.
langkah
Cuci alat menggunakan air mengalir dan keringkan.
Setelah dilakukan proses dekontaminasi dan cuci bilas,
dilanjutkan dengan DTT atau Sterilisasi.
Melepaskan APD dan cuci tangan.

4. Output
Alat terdekontaminasi sesuai standar
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, VK, Rawat Inap, KIA, PI, Poli Gigi
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap, VK, Register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Pembuatan Larutan Klorin 0,5%

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN PEMBUATAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
LARUTAN KLORIN 0,5% PETIR
No. Dokumen :
SPO No. Revisi :B
UPTD
Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS NIP.19690108 198803 2 003
PETIR Halaman : 1/2
1. Pengertian SPO Tindakan pembuatan larutan klorin 0,5% adalah suatu
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana proses pertama dalam menangani peralatan
atauperlengkapan yang sudah digunakan, dan bendabenda
lainnya yang terkontaminasi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk proses
2. Tujuan
dekontaminasi.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Pembuatan larutan senyawa klorin 0,5% yang akan
langkah
diguakan untuk dekontaminasi.
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES
Bahan dan Alat:
Cairan klorin 5,25 %
Air bersih
Wadah yang terbuat dari plastik /ember
Gelas ukur
STANDAR TINDAKAN PEMBUATAN
PROSEDUR LARUTAN KLORIN 0,5%
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/2
Prosedur/ Penatalaksanaan:
Langkah -
1. Siapkan 1 bagian Cairan klorin 5,25% masukkan
langkah
kedalam gelas ukur
2. Siapkan 9 bagian air bersih dalam wadah yg sudah
disiapkan.
3. Masukan cairan klorin ke dalam air dengan
perbandingan 1:9 (1 bagian klorin dan 9 bagian air).
Contoh : 1 L Klorin 5,25% + 9 L air.
4. Beri label cairan klorin 0.5 % dan harus digunakan
dalam 24 jam.
5. Bila larutan sudah keruh / kotor jangan di guakan lagi.

4. Output
Larutan klorin 0,5% siap digunakan

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, VK, Rawat Inap, KIA, PI, Poli Gigi
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap, VK, Register BP
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
Penyusun SPO 2. dr. H. Selamet
3. Ratna Khaerunnisa

11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Transfer Pasien Ke Rumah Sakit

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN TRANSFER Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
PASIEN KE RUMAH SAKIT PETIR
No. Dokumen :
SPO No. Revisi :B
UPTD
Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS NIP.19690108 198803 2 003
PETIR Halaman : 1/3
1. Pengertian SPO Tindakan transfer pasien ke rumah sakit adalah suatu
perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menatalaksana pasien yang dirujuk atas pertimbangan dokter /
perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk
diagnostik penunjang atau terapi

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengantaran


pasien sampai rumah sakit tujuan dengan cepat dan aman

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Pasien Dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan
langkah
dokter / perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS baik
untuk diagnostik penunjang atau terapi
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES
Bahan dan Alat:
Surat rujukan
Ambulance set
Sopir ambulance
inform consent rujukan tertulis
STANDAR TINDAKAN TRANSFER
PROSEDUR PASIEN KE RUMAH SAKIT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Penatalaksanaan:
Langkah -
Dokter menyatakan pasien perlu dirujuk
langkah
Petugas menjelaskan dan meminta persetujuan kepada
keluarga pasien untuk dirujuk dan rumah sakit
tujuannya, jika keluarga pasien menolak untuk dirujuk
dibuat informed consent menolak dirujuk.
Keluarga pasien setuju.
Menghubungi rumah sakit rujukan dengan menjelaskan
kondisi pasien
Petugas rumah sakit rujukan menyatakan kesiapan
menerima pasien.
Petugas membuat surat rujukan dan perlengkapan
administrasi lainnya.
Keluarga pasien menerima surat rujukan serta
menyelesaikan administrasi puskesmas.
Petugas menghubungi sopir Ambulan.
Sopir menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera
menghubungi petugas UGD bahwa ambulan sudah siap)
Petugas UGD / Rawat Inap mempersiapkan brankar
dekat ambulan disamping brankar UGD / brankar rawat
inap dan mempersiapkan alat alat kesehatan dan alat
emergensi sesuai kondisi pasien ( Tabung oksigen,
kanul/mask oksigen, handscoon, aproon/APD)
Mencuci tangan dan menggunakan APD
Memindahkan pasien dari brankar UGD/rawat inap
TINDAKAN TRANSFER
STANDAR
PROSEDUR PASIEN KE RUMAH
OPERASIONAL SAKIT UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ ke brankar ambulan.
Langkah -
Membawa pasien dari UGD/Rawat inap ke Ambulance.
langkah
Memasang alat alat kesehatan yang diperlukan sesuai
dengan kondisi pasien di alat ambulance.
Mengkondisikan dan memfiksasi pasien supaya aman dalam
perjalanan.
Petugas kesehatan mendampingi disamping pasien dan
mengantarkan pasien ke tempat tujuan dengan ambulan.
Serah terima pasien kepada petugas kesehatan rumah sakit
tujuan dan menjelaskan therapi dan tindakan yang telah
dilakukan.
Membantu memindahkan pasien dari brankar ambulance ke
brankar rumah sakit.
Melepas APD dan mencuci tangan.
Petugas kembali ke puskesmas
4. Output
Pasien sampai di rumah sakit rujukan dengan kondisi
stabil.
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, VK, Rawat Inap, KIA, PI, Poli Gigi
Terkait
9. Distribusi Status Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap, VK, Register BP
4. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
5. dr. H. Selamet
Penyusun SPO
6. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang
12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Menghentikan Perdarahan/Balut Tekan

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN MENGHENTIKAN Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
PERDARAHAN/BALUT TEKAN PETIR
No. Dokumen :
SPO No. Revisi :B
UPTD
Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS NIP.19690108 198803 2 003
PETIR Halaman : 1/3
1. Pengertian SPO Tindakan menghentikan perdarahan/balut tekan adalah
suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan
untuk menatalaksana Tindakan yang dilakukan agar pendarahan
berhenti

2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar darah berhenti


keluar

2. Agar tidak terjadi syok

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Tindakan yang dilakukan agar pendarahan berhenti
langkah
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES
Bahan dan Alat:
Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, apron)
Set balut tekan
Kain kasa steril
Penatalaksanaan:
Petugas memberitahukan pada pasien/keluarga pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan (inform
concent)
TINDAKAN MENGHENTIKAN
STANDAR
PROSEDUR PERDARAHAN/BALUT
OPERASIONAL TEKAN UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Petugas mencuci tangan
Langkah -
langkah Gunakan sarung tangan.
Letakkan perban bersih, bantalan, atau kain bersih di
atas luka dan tekan kuat-kuat selama 10 menit, atau
lebih bila perlu sampai perdarahan berhenti.
Bila perdarahan tidak berhenti, angkat bagian yang
cedera lebih tinggi dari jantung sambil terus menekan
(ekstremitas) tetapi bila ada dugaan fraktur maka
jangan lakukan hal tersebut.
Biarkan semua bantalan tetap pada tempatnya, lalu
balut dengan kuat namun tidak terlalu ketat sehingga
menutup aliran darah pada luka. Bila darah
menembus perban, beri tambahan perban di atasnya.
Tetap awasi perembesan darah/perdarahan
Peringatan:
1. Jangan menggunakan torniket. Hal ini bisa menimbulkan
kematian jaringan. Penggunaan torniket adalah jalan
keluar terakhir untuk menghentikan pendarahan.
2. Jangan coba-coba melepaskan atau menggerakkan benda
asing yang terbenam di dalam luka.
3. Selama melakukan tindakan, perhatikan :
a. Kondisi pasien dan tanda-tanda vital
b. Ekspresi wajah
c. Perkembangan pasien
TINDAKAN
STANDAR
PROSEDUR
MENGHENTIKAN
OPERASIONAL PERDARAHAN/BALUT
UPTD PUSKESMAS
TEKAN PETIR
No revisi :B
No dokumen :
Halaman : 3/3
Prosedur/ 4. Output
Langkah -
Pendarahan bisa berhenti
langkah

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
2. dr. H. Selamet
Penyusun SPO
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Kompres Hangat

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN KOMPRES Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
HANGAT PETIR
No. Dokumen :
SPO No. Revisi :B
UPTD
Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
PUSKESMAS NIP.19690108 198803 2 003
PETIR Halaman : 1/5
1. Pengertian SPO Tindakan kompres hangat adalah suatu perangkat instruksi/
langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana kompres
hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat
pada bagian tubuh yang memerlukan
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memperlancar
2. Tujuan
sirkulasi darah
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberi rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien
5. Memperlancar pengeluaran eksudat
6. Merangsang peristaltik usus

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis


di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada
langkah
daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang
menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES
Bahan dan Alat:
STANDAR TINDAKAN KOMPRES
PROSEDUR HANGAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/5
Prosedur/ a. Kompres Hangat Basah
Langkah -
Baskom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
langkah
Bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong
dengan ukuran yang sesuai
Kasa perban
Pengalas
Sarung tangan bersih di tempatnya
Bengkok tergantung kebutuhan
Waslap tergantung kebutuhan
Pinset anatomi 2 buah
Korentang
b. Kompres Hangat Kering
Buli-buli panas dan sarungnya
Termos berisi air panas
Lap kering dan bersih
Penatalaksanaan:
a. Kompres Hangat Basah
Inform consent
Mendekatkan alat-alat kedekat klien
Memperhatikan privacy klien
Mencuci tangan
Mengatur posisi klien yang nyaman
Memasang pengalas dibawah daerah yang akan
dikompres
Memakai sarung tangan lalu buka balutan perban
STANDAR TINDAKAN KOMPRES
PROSEDUR HANGAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/5
Prosedur/ bila diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke
Langkah -
dalam bengkok kosong
langkah
Mengambil beberapa potong kasa dengan pinset dari
bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang
berisi cairan hangat.
Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan
letakkan pada area yang akan dikompres
Bila klien menoleransi/merasakan kompres hangat
tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering.
Selanjutnya dibalut dengan kasa perban
Melakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai
program dengan anti balutan kompres tiap 5 menit
Melepaskan sarung tangan
Mengatur kembali posisi klien dengan posisi yang
nyaman
Membereskan semua alat-alat untuk disimpan
kembali
Mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir
b. Kompres Hangat Kering
Mempersiapan alat
Mencuci tangan
Melakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-
buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan
air panas, kencangkan penutupnya
STANDAR TINDAKAN KOMPRES
PROSEDUR HANGAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 4/5
Prosedur/ kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang,
Langkah -
lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di
langkah
inginkan (50-60c)
Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
- Meletakkan atau tidurkan buli-buli diatas meja atau
tempat datar. Bagian atas buli-buli dilipat sampai
kelihatan permukaan air dileher buli-
buli kemudian penutup buli-buli ditutup dengan
rapat/benar
- Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu
keringkan dengan lap kering dan masukkan ke
dalam sarung buli-buli
- Bawa buli-buli tersebut kedekat klien
- Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang
memerlukan
- Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui
kelainan yang timbul akibat pemberian kompres
dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak
nyamanan, kebocoran, dsb.
- Ganti buli-buli panas setelah 30 menit dipasang
dengan air panas lagi, sesuai yang dikehendaki
- Mmebereskan alat-alat bila sudah selesai
- Mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir
- Mendokumentasikan laporan hasil tindakan
STANDAR TINDAKAN KOMPRES
PROSEDUR HANGAT
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 5/5
Prosedur/ 4. Output
Langkah -
Menurunkan suhu panas pada tubuh
langkah
Mengurangi rasa nyeri

-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
2. dr. H. Selamet
Penyusun SPO
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Nomor :
Revisi ke : B
Berlaku tgl : 02 Januari 2016

Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Mencegah Pasien Jatuh

Ditetapkan Kepala
Puskesmas PETIR

Hj. Dedeh Muhtiarah, S.ST.Keb


NIP.19690108 198803 2 003

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP PETIR
JL Raya Tunjung-Petir, Serang-Banten
PONTANG KABUPATEN SERANG
TINDAKAN MENCEGAH Ditetapkanoleh
Kepala Puskesmas
PASIEN JATUH PETIR
No. Dokumen :
SPO No. Revisi :B
UPTD
PUSKESMAS Tanggal Terbit : 02 Jan 2016 Hj. Dedeh .M. S.ST.Keb
NIP.19690108 198803 2 003
PETIR Halaman : 1/3
1. Pengertian SPO Tindakan mencegah pasien jatuh adalah suatu perangkat
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menatalaksana
proses dalam suatu Puskesmas yang memberikan pelayanan
pasien yang lebih aman, bebas dari cedera yang tidak seharusnya
terjadi.
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Terciptanya
2. Tujuan
budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meunurunya kejadian tak diharapkan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas DTP Petir tentang Tindakan Klinis
di Puskesmas

4. Referensi
SPO Tindakan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2012

5. Prosedur/ 1. DEFINISI
Langkah -
Proses dalam suatu Puskesmas yang memberikan pelayanan
langkah
pasien yang lebih aman, bebas dari cedera yang tidak
seharusnya terjadi.
2. INPUT

Tenaga Kesehatan Terampil

3. PROSES
Bahan dan Alat:
Tempat tidur dengan bedplangt
Restrain
Skala morse (dewasa)
humpty/dumpty (anak)
STANDAR TINDAKAN MENCEGAH
PROSEDUR PASIEN JATUH
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 2/3
Prosedur/ Penatalaksanaan:
Langkah -
Membangun kesadaran dan komitmen akan
langkah
nilai keselamatan pasien
Menilai resiko jatuh pada pasien yang dirawat
dengan menggunakan skala morse atau
humpty dumpty
Memberikan inform consent
Memasang bedplang pada pasien yang
penilaian hasil jatuhnya sedang atau berat
Memasang restrain pada kedua pergelangan
tangan dan kaki pasien yang tidak sadar
Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
dan keluarga pasien
Membangun sistem pelaporan
Mencegah cidera melalui implementasi
keselamatan pasien dengan menggunakan
informasi yg ada

4. Output
Mencegah cidera pada pasien perawatan
STANDAR TINDAKAN MENCEGAH
PROSEDUR PASIEN JATUH
OPERASIONAL UPTD PUSKESMAS
No revisi :B PETIR
No dokumen :
Halaman : 3/3
-
6. Diagram Alir
7. Ruang Lingkup
8. Dokumen Ruang UGD, Rawat Inap
Terkait
9. Distribusi Status UGD dan Rawat Inap
1. dr. Indah Megawati Ramadani
10. Nama
2. dr. H. Selamet
Penyusun SPO
3. Ratna Khaerunnisa
11. Unit Pemeriksa Seksi Yankesdas Bidang BUK Dinas Kesehatan Kabupaten
SPO Serang

12. Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai