Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya. Pada
umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau
digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup
banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku
makanan dan kebutuhann lainnya (Susanti, 2006).

Kulit pisang mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup. Hasil analisis
kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 persen dan
karbohidrat (zat pati) sebesar 18,50 persen. (Sulffahri.2008).

Kulit pisang manis (Musa acuminate Colla) juga bermanfaat untuk kehalusan wajah dan tubuh. Kulit
pisang manis sebagai bahan kecantikan dapat digunakan sebagai masker, krem dan sabun sebab kulit
pisang tidak saja dapat melembutkan kulit, tetapi dapat juga member nutrisi pada kulit. Kulit pisang
manis (Musa acuminate Colla) bersifat higroskopis sehingga dapat menyebabkan sekresi kulit terhisap,
dengan demikian kulit menjadi segar, halus dan lembut.

Beras yang merupakan sumber makanan pokok di indonesia, selain bisa mengenyangkan dan merupakan
sumber karbohidrat yang menjadi sumber energi kita, juga mempunyai manfaat yang baik untuk kulit
wajah kita. Beras dapat membantu melembabkan dan mampu meningkatkan produksi kolagen kulit
yang dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit sehingga kulit terlihat lebih cerah dan tampak lebih
muda . Struktur kimia dalam beras mampu membantu meregenerasi sel kulit yang telah rusak atau mati.
(cozyeslife.blogspot.com)

Secara umum, kandungan kimia jagung terdiri atas karbohidrat sebesar 61 persen hingga 76,09 persen,
protein sebesar 7,50 persen hingga 10 persen, lemak sebesar 4 persen hingga 5,32 persen, dan serat
kasar sebesar 2,3 persen hingga 3,27 persen, (Maros). Zat pati pada jagung bermanfaat untuk
menghaluskan kulit.

Lulur (scrap) merupakan salah satu produk kecantikan yang dapat menghaluskan, melembabkan serta
memberi nutrisi pada kulit sehingga kulit tampak lebih cerah, dan noda hitam tersamarkan. Lulur kering
biasanya dibuat dari campuran bahan alami yang diekstrak kemudian dikeringkan dibawah sinar
matahari, agar tahan lama dan dapat dipakai kapanpun.

Adanya kandungan kulit pisang manis, tepung beras dan tepung jagung yang sangat bermanfaat untuk
kulit, sehingga penulis tertarik mengolah bahan tersebut dalam bentuk produk yaitu lulur kering, lulur
yang dibuat dengan ekstrak bahan alami kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari sehingga bisa
tahan lama tanpa bahan tambahan pengawet dengan memberikan aromaterapi yang menyegarkan.

METODE UJI

Adapun parameter uji yang dilakukan untuk analisis Lulur kering dari kulit pisang manis yaitu Penetapan
Kadar Vitamin C dengan metode Iodimetri, penetapana kadar karbohidrat dengan metode Luff Schoorl,
uji potensi antibakteri dengan metode difusi cakram dan uji organoleptik.

EKSPERIMENTAL

Kadar Vitamin C metode Iodimetri


Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil,
tetapi dalam keadaan larut, vitamin C muda rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi)
teruutama bila terkena panas.

Prinsip analisis : Sampel dilarutkan dengan aquades, kemudian larutan sampel ditambahkan amilum lalu
dititar dengan I2. Metode Iodimetri secara langsung yaitu suatu titrasi yang berdasarkan reaksi redoks
dengan menggunakan I2 sebagai larutan standar.

Cara kerja :

Ditimbang yang telah dihaluskan sebanyak 10 gram secara teliti, Dilarutkan sampel dengan aquades
kedalam labu ukur 100 ml, Larutan sampel disarig dan diambil filtratnya 25 ml kedalam Erlenmeyer,
ditambahkan 20 ml aquades, dan 1 ml amylum 1%, Dititar dengan larutan standar I 2 0,01 N hingga TAT
terbentuk warna biru, penitaran sampel dilakukan duplo.

Cara perhitungan :

Kadar Vit C :

Kadar Karbohidrat metode Luff Schoorl

Karbohidrat pada dasarnya merupakan gabungan 2 gugus fungsi yaitu hidroksil dan karbonil. Karbohidrat
terdapat dalam semua tumbuhan dan hewan.

Prinsip Analisi Karbohidrat yaitu Hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida yang dapat mereduksi Cu 2+
menjadi Cu+ dan kelebihan Cu2+ dapat dititrasi dengan metode iodometri(tidak langsung). Monosakarida
akan mereduksi CuO dalam larutan Luff menjadi Cu 2O akan direduksi dengan KI berlebih, sehingga
dilepaskan I2. I2 yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na 2S2O3.

Metode Iodometri yaitu adalah proses titrasi terhadap Iodium (I 2) bebas dalam larutan. Apabila terdapat
zat oksidator kuat (misal H2SO4) dalam larutannya yang bersifat netral atau sedikit asam , penambahan
iondida berlebih akan membuat zat oksidator tersebut tereduksi dan dan membebaskan I 2 yang setara
jumlahnya dengan banyaknya oksidator. I2 bebas ini selanjutnya akan dititrasi dengan larutan Na 2S2O3
sehingga I2 membentuk kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam air. Oleh karena itu jika suatu titrasi
membutuhkan indicator amilum, maka penambahan amilum sebelum titik ekivalen.

Cara kerja :

Preparasi sampel

Ditimbang sampel 1 gram secara teliti dengan neraca analitik, Dilarutkan dengan HCl 3% sebanyak 40
mL,homogenkan, Larutan sampel kemudian dipanaskan dengan penangas air dan pendingin tegak
selama 36 menit, Ditambahkan 2-3 tetes indicator PP,NaOH 30% tetes demi tetes sampai pH 7 atau
warna pink seulas, Ditambahkan CH3COOH 3% tetes demi tettes sampai pH asam (pH 6),

Pengukuran kadar karbohidrat

Larutan dalam Erlenmeyer dipindahkan ke dalam labu 50 mL, paskan sampai tanda tera dengan
aquades,Disaring dengan kertas saring lipat berlipat,dipipet 10 ml dengan pipet gondok ke dalam labu
ukur 100 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda tera, dipaskan lalu dihomogenkan,
Dipipet 10 ml dengan pipet gondok larutan sampel kemudian dimasukan kedalam Erlenmeyer,
Ditambahkan 15 ml aquades,25 ml Luff Schoorl dan batu didih, Dipanaskan hingga mendidih (10
menit ),dinginkan dengan air mengalir, Ditambahkan 25 ml H 2SO4 25%,15 ml KI 10%, Dititrasi dengan
Thio 0,1 N sampai kuning gading,tambahkan amilum 1% 1 ml dan titrasi kembali dengan Thio 0,1N
sampai TAT hilang warna biru, dilakukan duplo. Kerjakan blanko dan perhitungan

Penetapan Blanko untuk Karbohidrat

Dipipet 10 ml aquadest dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml,ditambahkan 25 ml larutan Luff Schoorl
dan ditambahkan beberapa batu didih serta 15 ml aquadest, Dipanaskan 2 menit mendidih, kemudian
lanjutkan pendidihan selama 10 menit gunakan stopwatch, Didinginkan lalu ditambahkan 15 ml KI
20%,25 ml H2SO4 25% secara perlahan-lahan melalui dinding Erlenmeyer, Dititrasi dengan menggunakan
Natrium Thio Sulfat 0,1N dengan menggunakan indicator amilum,penitaran duplo.

Cara Perhitungan

Uji Antimikroba Metode Difusi Cakram

Antibakteri adalah zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Bahan bahan antimikroba dapat
diperoleh secara alamiah pada bahan pangan seperti minyak esensial dan tanin pada bahan pangan asal
tumbuh-tumbuhan dan lyzozyme serta avidin dalam telur. (Sukamto 1999)

Prinsip analisis uji antimikroba terhadap bakteri staphylococcus aereus yaitu adanya zona bening
disekeliling kertas cakram yang telah berdifusi dengan larutan sampel di atas media agar yang
diinkubasikan biakan murni selama 2x 24 jam.

Cara kerja :

Pipet 1 ml biakan murni pada media miring yang telah dilarutkan dengan sedikit akuades, dimasukan
kedalam cawan petri. Tuangg media NA pada cawan tunggu sampai beku, bekerja diiruang steril.
Selanjutnya diletakan kertas cakram yang sudah direndam dalam larutan sampel pada tengah-tengah
media, Diinkubasikan 2x 24 jam pada suhu 35-37 0C. Setelah masa inkubasi, amati dan diukur diameter
daerah halo yang terbentuk (ditandai dengan adanya daerah bening disekeliling cakram.

Uji organoleptik

Tujuan uji organoleptik adalah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan menyangkut
mutu produk yang berkaitan dengan pembeda (untuk membedakan mutu organoleptik baik satu atau
beberapa atribut organoleptik maupun secara keseluruhan).

Cara kerja :
Sampel diberikan kepada 30 orang panelis untuk dicobakan pada kulit atau tangannya, kemudian
diberikan format atau kuisoner untuk diisi panelis. Panelis dibiarkan mengisi penilaian berdasarkan
karekterisrik yang sesuai dengan sampel.

https://mencit25.blogspot.com/2016/10/jurnal-pembuatan-dan-analisis-lulur.html

Anda mungkin juga menyukai