Dalam melakukan analisis kimia, perlu dilakukan tahapan analisis untuk memperoleh
hasil analisis kimia yang tepat dan teliti.
1. Perencanaan analisis.
Sebelum melakukan analisis kuantitatif, maka perlu memperhatikan dua hal berikut
ini ;
Gravimetri.
Titrasi (volumetri) :
meliputi titrasiasam basa, pengendapan, pembentukan komplek, oksidasi reduksi.
Ekstraksi
Kromatografi
Elektro analisiskimia :
meliputipolarografi, potensiometri, konduktometri.
Spektrofotometri :
meliputi spektrofotometri sinar tampak (visibel), sinar uv, sinar infra merah (ir), serapan
atom.
SAMPLING
Data kualitatif
Data kuantitatif
Prinsip sampling: dengan pengujian benar, maka sampel identik dengan sisa bahan
yang tidak digunakan sebagai sampel. Tetapi jika terjadi kesalahan dengan sampel,
maka pengujian hanya berlaku untuk sampel dan tidak berlaku untuk seluruh bahan.
Representative: mempunyai komposisi dan sifat yang sama seperti kandungan terbesar
material yang sama
Perencanaan sampel:
Peralatan penyamplingan:
Sampel padat:sekop, alat pembagi sampel (teknik cone and quarter) untuk mereduksi
ukuran sampel, ayakan untuk mengetahui karakteristik sampel.
Jenis sumber air: air permukaan: air danau, sungai, waduk saluran, mata air, air rawa, air
karst (peg. Kapur).
Akifer: suatu lapisan permeable pembawa air
Air tannah bebas: air dari akifer yang hanya sebagian terisi air dan terletak di aatas suatu
dasar yang kedap air dan permukaannya bebas.
Air tanah tertekan: air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air dengan bagian atas dan
bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air.
Pilimnion: lapisan atas danau/ waduk yang suhunya relative sama
Termoklin: lapisan danau yang mengalami penurunan suhu yang cukup kea rah dasar
danau
Hipolimnion: lapisan bawah danau yang mempunyai suhu relative sama dan yang rendah
dan relative stabil
Air meteoric/ asmoperik: air hujan yang tertampung dalam labu penakar di satsiun
meteorology
Peralatan:
Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh
Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya
Contoh mudah dipindahkan di daam botolkapasitas alat 1- 5 l
Mudah dan aman dibawa
Jenis alat:
Botol biasa/ ember plastic: air permukaan
Botol biasa yang diberi pemberat: air pada kedalaman tertentu (mikrobiologi
alat harus steril)
Tipe wohlenberg: alat pengambil dengan cara mendatar untuk kedalanman
tertentu
Tipe ruttner: alat pengambil air secara tegak unyuk contoh air yang tenang/
alirannya lambat pada kedalaman tertentu.
Tipe usdh: alat untuk kedalaman yang terpadu untuk pemeriksaan zat padat
tersuspensi/ contoh yang mewakili semua lapisan air.
Alat pengambil contoh otomatis: dilengkapi dengan pengatur waktu dan volume
yang diambil. Untuk contoh gabungan waktu dari air limbah /air yang tercemar
agar diperoleh kualitas air rata- rata selama periode tertentu
Tipe casella: alat pengambil untuk pemeriksaan gas terlarut yang dilengkapi
dengan tutup
Alat pengambil contoh untuk pemeriksaan bakteriologi: botol gelas yang ditutup
kapas/ aluminum foil, hana panas dan tekanan selama sterilisasi
Alat pengambil contoh untuk pemeriksaan plankton: jarring berpori173 inc
Alat pengambil contoh untuk hewan bentos:
Eckman grab
Jala surber: digunakan pada air yang alirannya derasdan asar
berbatu
Petersen grab:sumber air yang mempunyai dasar keras, missal
lempung, batu, pasir
Ponar grab: danau dalam dan dasar sumber air yang bervariasi
Jarring apung: mengumpulkan hewan yang hidup di permukaan sumber air
Alat ekstraksi: memisahkan analit dalam pelarut lain
Alat penyaring vakum
Cool storage
Bahan:
Preservasi: bahan kimia untuk pengawet: tudak mengganggu/ mengubah kadar zat yang
diperiksa
Wadah contoh:
Terbuat dari gelas/ plastic tergantung jenis zatnya
Dapat ditutup dengan rapat, mudah dicuci dan tidak mudah pecah
Wadah dapat disterilkan: mikrobiologi
Tidak menuyerap zat- zat kimia dan contoh:tdak melarutkan dan bereaksi
Volume contoh:
Pola kerja:
Menentukan lokasi
Menentukan titik pengambilan
Melakukan pengambilan
Melakukan pemeriksaan kualitas air di lapangan
Melakukan pengolahan pendahuluan dan pengawetan contoh
Pengepakan contoh dan pengepakan ke lab
Waktu: interval waktu diatur agar contoh diambil pada waktu yang berbedasehingga
diketahui kualitasnya. Waktu pengambilaan contoh disesuaikan dengan keperluan:
Sampling gas
- Diperlukan pompa sebagai:
Penggerak manual: draeger type stain tube
Pemberi tenaga: sampel yang volumenya tinggi
Tekanan alami dari gas itu sendiri: bahan bakar, udara
- Wadah penampung gas:
Kandung kemih fleksibel mirip plastic dan foil wine cask liners
Rigid walled containers terbuat dari plastic, logam/ kaca (berisi bahan- bahan
yang menyerap terhadap tingkat tertentu dari trap khusus dari gas/ uap
- Metode lain: tergantung dari gas yang dimasukkan ke dalam bahan penyerap (tidk perlu
dilakukan pembilasan wadah)
Sampling cairan
Peralatan:
- Memasukkan ke dalam cangkir berisi cairan kemudian aduk sampai homogeny
- Masukkan tabung yang dilengkapi tambang ke dalam air untuk membuat kolam
cairan untuk menangkap lapisan cairan yang berbeda
- Botol sampel dengan pemberat
- Semprotan dengan aplikasi medis yang jelas
- Pipa aluran yang mempunyai katup pada tank di industry pada tekanan dan suhu
tinggi (berbahaya)
Wadah:
- Mineral asam kuat ditambahkan ke dalam sampel air untuk uji kualitas
lingkungan
- Klorin ditambahkan ke dalam sampel air limbah untuk membunuh
mikroorganisme dan membantu mencegah peruraian komponen oleh jasad hidup
yang dibutuhkan untuk pengukuran
- Thiosulfat ditambahkan ke dalam air untuk menentukan kualitas sampel yang
rusak karena oksida dan dapat melindungi mikroorganisme untuk diidentifikasi/
dihitung
- Heparin ditambahkan untuk mencegah pembekuan darah sebelum pengujian
- Suhu dingin dapat mencegah pembusukan dan perubahan kareba kerusakan kimi,
makanan, biologi, medis, lingkungan, sampel doketr hewan
- Kegelapan untuk perlindungan sampel tanaman seperti alga (sensitive cahaya,
biasanya untuk sampel farmasi, makanan, dan medis)
- Memelihara sampel dengan membatasi penyebaran sedimen, koagulasi dari
komponen atau penambahan busa
- Meminimalkan waktu antara sampling dan pengujian
- Silinder konkrit harus dijaga kelembapannya dalam batas temperature yang
ditentukan
- Agar sampel tanah tidak terhanggu harus ditutup untuk menjaga kelembapan dan
supaya struktur tidak rusak
ANALISIS KADAR AIR
Air merupakan komponen penting dalam bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi
acceptability, kenampakan, kesegaran tekstur, serta cita rasa pangan. Di dalam beberapa
bahan pangan, air ada dalam jumlah yang relative besar, misalnya di dalam beberapa
buah-buahan dan sayuran mencapai 90%, susu segar sekitar 80%, dan daging sapi
sekitar 66%. Pada produk pangan yang kering seperti dendeng, kerupuk, dan susu buk
adanya air perlu mendapat perhatian yang seksama. Kenaikan sedikit kandungan air
pada bahan kering tersebut dapat mengakibatkan kerusakan, baik reaksi kimiawi
maupun pertumbuhan bakteri pembusuk.
1. Air bebas
Air bebas ada didalam ruang antar sel, intergranular, pori-pori bahan, atau bahkan
pada permukaan bahan. Air bebas sering disebut juga sebagai aktivitas air yang diberi
notasi Aw. Dikatakan sebagai aktivitas air karena air bebas mampu membantu
pertumbuhan mikroba dan aktivitas reaksi-reaksi kimiawi pada bahan pangan.
Didalam air bebas terlarut nutrient yang dapat dimanfaatkan oleh mikroba untuk
tumbuh dan berkembang. Adanya nutrient terlarut juga memungkinkan beberapa
reaksi kimia dapat berlangsung.oleh sebab itu bahan yang mempunyai nilai Aw tinggi
pada umumnya cepat mengalami kerusakan, baik akibat pertumbuhan bakteri
pembusuk atau reaksi kimia tertentu, seperti reaksi oksidasi dan reaksi enzimatik. Air
bebas sangat mudah untuk dubekukan maupun diuapkan.
2. Air teradsorbsi
Air yang terikat lemah atau teradsorbsi terserap pada permukaan koloit
makromolekul (protein, pati) bahan. Air teradsorbsi juga terdispersi diantara
koloid tersebut dan merupakan pelarut zat-zat yang ada dalam sel. Ikatan
antara air dan koloid merupakan ikatan hydrogen. Air teradsorbsi relative
mudah bergerak serta mudah diuapkan dan dibekukan.
3. Air terikat kuat
Air terikat kuat sering juga disebut air hidrat, karena air tersebut membentuk
hidrat dengan beberapa molekul lain dengan ikatan bersifat ionic. Air terikat
kuat jumlahnya sangat sedikit serta sulit untuk diuapkan maupun dibekukan.
Pada pengukuran kadar air bahan pangan, air yang terukur adalah air bebas dan
air teradsorbsi. Jadi kadar air suatu bahan pangan merupakan gabungan dari air
bebas dan air teradsorbsi didalam bahan tersebut. Hubungan kadar air dan air
bebas (Aw) ditunjukkan dengan kecenderungan bahwa makin tinggi kadar air
makin tinggi pula nilai Aw nya.
Kadar air (% WB) = 100
W1
Total bahan padat (%) = 100
W2
b. Metode Oven-Vakum
Metode ini digunakan untuk bahan yang mengandung komponen yang
dapat terdekomposisi pada 100oC, atau relative banyak mengandung
senyawa volatile.
Prinsip metode oven-vakum adalah mengeringkan sampel yang mudah
terdekomposisi pada 100oC didalam suatu tempat yang dapat dikurangi
tekanan udaranya atau di vakum kan. Dengan demikian proses
pengeringan dapat berlangsung pada suhu dan tekanan rendah.
Prosedur dan perhitungan kadar air metode oven-vakum adalah sama
dengan metode oven.
, ()
Kadar air (%) = W1
W1 = berat sampel
V1 = volume pereaksi karl fischer untuk titrasi sampel
V2 = volume pereaksi karl fischer untuk titrasi blanko.
F = faktor standarisasi pereaksi
0,4 = ekivalensi air pereaksi.
Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan. Kadar abu suatu
bahan erat hubunganya dengan kandungan mineral bahan tersebut. Berbagai
mineral di dalam bahan ada didalam bahan ada didalam abu pada saat bahan
dibakar.
()
Kadar abu (%) = 100
berat sampel (g)
Prosedur: