Anda di halaman 1dari 4

4.

Pemberian Terapi

a. Terapi non-farmakologis

Memberikan edukasi mengenai kontrasepsi pilihan yang aman dan sesuai bagi pasien,
sesuai dengan riwayat dan keadaan klinis pasien.
Menyarankan pasien untuk menghindari stress agar tidak takut dalam memilih
kontrasepsi yang sesuai dan aman.
Mengatur pola makan yang sehat dan bergizi.

b. Terapi farmakologis

Terapi farmakologis yang diberikan kepada pasien adalah kontrasepsi pil progestin.

PRAKTEK DOKTER BERSAHAJA


Dr. Siti Alexia Libra Pratama
Jl. Hasan Basri No. 5 Telp. 0541-754345
SIP:110/S/A/p/10

Samarinda, 17 Juni 2016

R/ Extulon 0,5 mg tab No. XXVIII


S 1 dd tab I an


Pro : Ny. N
Usia : 30 thn
Alamat : Jl. Pramuka

5. Komunikasi Terapi

a. Informasi obat

Bentuk sediaan adalah pil (tablet).


Cara pemakaian adalah dengan cara diminum 1 kali sehari setiap hari di malam hari.
Agar didapatkan manfaat yang maksimal maka
Jangan sampai ada tablet yang lupa diminum.
Tablet digunakan pada jam yang sama setiap harinya (malam hari).
Jika ingin melakukan hubungan seksual sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah
penggunaan minipil.
Konsumsi pil yang pertama pada hari pertama haid.

b. Informasi terapi

Kontrasepsi pil progestin dapat digunakan pada ibu pasca melahirkan dengan usia >
35 tahun, tekanan darah < 180/110 mmHg, sehingga tidak mengganggu efektifitas
kontrasepsi tersebut.
Efek samping yang dapat ditimbulkan dengan pemakaian kontrasepsi ini adalah ibu
dapat merasakan mual, muntah, sakit kepala, nyeri payudara. Jika timbul perdarahan
ringan tidak teratur pada bulan-bulan pertama pemakaian, pengobatan dapat tetap
diteruskan kecuali didapatkan perdarahan yang parah. Menjelaskan pada pasien
bahwa sering terjadi perubahan pola haid pada pasien, terutama pada 2 atau 3 bulan
pertama. Perubahan pola haid tersebut hanya bersifat sementara dan tidak
mengganggu kesehatan.
Jika pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minumlah pil yang
lain atau gunakan metode kontrasepsi lain jika pasien berniat melakukan hubungan
seksual pada 48 jam berikutnya.
Bila pasien lupa sampai 1-2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera
mungkin pada saat pasien ingat dan gunakan metode pelindung seperti kondom
sampai akhir bulan.
Jika pasien belum haid maka sarankan kepada pasien untuk mulai dengan paket yang
baru sehari setelah paket terakhir habis.
Obat-obat tertentu seperti obat TB (Rifampisin) dan beberapa obat antiepilepsi dapat
mengurangi efektifitas dari minipil atau pil progestin. Minipil tidak mencegah infeksi
menular seksual, termasuk AIDS. Bila pasangan memiliki risiko maka perlu
digunakan kondom.

6. Monitoring dan Evaluasi


Pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan fisik teratur 3 bulan sekali atau 6 bulan
sekali.
Pasien disarankan untuk menghentikan pemakaian jika timbul tromboembolitik.
Bila haid terakhir setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus (tidak haid), atau bila
merasa hamil maka pasien dianjurkan untuk kembali ke dokter melakukan uji kehamilan.
Jika pasien merasa tidak cocok dengan pemakaian kontrasepsi yang disarankan, pasien
harus kembali ke dokter untuk mengganti dengan kontrasepsi lain.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai