Anda di halaman 1dari 9

Efek Hipokolesterol Margarin Apel - Abidah, dkk

Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.1 p.18-27, Januari 2014

PENGARUH MARGARIN APEL MANALAGI TERSUPLEMENTASI MINYAK


KACANG TANAH TERHADAP KADAR KOLESTEROL TIKUS Sprague dawley
JANTAN

The Influence of Apple Manalagi Margarine Which is Supplemented by Peanut Oil


to The Cholesterol of Male Sprague Drawley Mice

Nurul Abidah1*, Tri Dewanti W 1, Nur Ida Panca Nugraheni1, Sudarma Dita. Wijayanti1,
Jaya Mahar Maligan1

1) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya Malang


Jl. Veteran, Malang 65145
*Penulis Korespondensi, email: nurulabida@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian margarin apel manalagi


(Malus sylfertris Mill) yang tersuplementasi minyak kacang tanah terhadap kadar kolesterol
pada tikus Sprague Drawley jantan yang diberi diet aterogenik. Metode penelitian ini
menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 perlakuan dengan 5 ulangan yaitu
kelompok kontrol pakan standar AIN 93M, kelompok pakan diet aterogenik, pakan diet
aterogenik + margarin komersial, dan menggunakan pakan diet aterogenik + margarin apel
tersuplementasi minyak kacang tanah. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANOVA
apabila terdapat perbedaan diuji lanjut dengan BNT selang kepercayaan 5%. Hasil penelitian
menunjukkan pemberian margarin apel manalagi tersuplementasi minyak kacang tanah
berpengaruh nyata (=0,05) terhadap darah tikus Sprague dawley jantan yang diberi diet
aterogenik yaitu mampu menurunkan kadar kolesterol 3.50% namun menurunkan berat badan
tikus sebesar 6.10% dan peningkatan jumlah sisa pakan 18.18%.

Kata kunci: Apel, Diet Aterogenik, Kadar Kolesterol, Margarin Buah, Minyak Kacang Tanah

ABSTRACT

This study aimed to understand the effect of margarine manalagi apple (Malus sylfertris
Mill) which supplemented by peanut oil on cholesterol levels of the male Sprague Drawley that
is given atherogenic diet. This research used Random Design Completely (RAL) with 4
treatment and 5 replications, that is standard feed control AIN 93 M group, atherogenic diet
group, atherogenic diet + commercial margarine group, and atherogenic diet + apple manalagi
margarine group that is supplemented by peanut oil. The research data was analyzed by using
ANOVA if there is further test by BNT with significance level of 5%. The result showed that the
giving of apple manalagi margarine that is supplemented by peanut oil had effect on cholesterol
level male Sprague dawley mice that were given atherogenic diet able not only decrease
cholesterol level 3.50% but also weight 6.10 % and increased the remaining amount of feed
18.18%.

Keywords: Apple, Atherogenic Diet, Cholesterol Level, Fruit Margarine, Peanut Oil

PENDAHULUAN
Kolesterol merupakan senyawa yang berfungsi dalam pembentukan dinding sel tubuh,
prekursor sintesis hormon steroid, vitamin D, dan pembentukan garam empedu [1].
Efek Hipokolesterol Margarin Apel - Abidah, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.1 p.18-27, Januari 2014

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Tengah tahun 2008 [2] prevalensi kasus PJK
mengalami kenaikan dari 0.09% tahun 2006 menjadi 0.10% tahun 2007 dan 0.11% tahun 2008.
Hal ini disebabkan beberapa faktor sepeti jenis kelamin, kelebihan berat badan, merokok,
kurang berolahraga, dan pola makanan yang tidak seimbang terutama makanan yang
mengandung kolesterol kadar lemak jenuh, kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi asam lemak
trans berlebih. Setiap peningkatan 1% energi total asupan asam lemak trans dapat menurunkan
kadar HDL 0.013 mmol/liter dan menaikkan kadar kolesterol LDL 0.04 mmol/liter [3].
Asupan asam lemak di negara-negara Eropa Barat diperkirakan antara 0.502.10% dari
total energi, sedangkan di Amerika mencapai sekitar 2%. Makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Amerika, 10-25% lemaknya diperkirakan berasal dari asam lemak trans. Sumber
utama asam lemak trans adalah margarin (35%), makanan siap saji yang digoreng dan
makanan olahan lainnya [4]. Total konsumsi asam lemak trans cukup tinggi, rata-rata nilai untuk
orang Inggris dewasa sekitar 5 gram perhari tetapi konsumsinya lebih dari 12 gram per hari [5].
Pengaruh pemberian margarin terhadap tikus Sprague Drawley selama 8 minggu mampu
meningkatkan kolesterol LDL 1173.50% dan menurunkan kolesterol HDL 43.88% [6].
Pada penelitian ini untuk alternatif dalam memperbaiki profil lipid darah dengan
menggunakan bahan alami yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah
salah satunya terdapat pada apel dan minyak kacang tanah menjadi produk margarin buah.
Konsumsi margarin cukup tinggi karena penggunaannya untuk olesan roti dan kue maka perlu
inovasi produk untuk pengembangan produk margarin seperti margarin buah. Pada pembuatan
margarin ini menggunakan buah apel manalagi karena memiliki kandungan pektin yang tinggi
sebesar 0.14-0.96% [7] sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan dasar dalam
pembuatan margarin buah. Pada kandungan apel terdapat pektin sejenis serat larut air
berguna mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh. Apel mengandung serat yang
mampu menurunkan kolesterol, mengurangi pengerasan arteri, terutama pada serat pangan
larut yaitu pektin lebih efektif dalam mereduksi plasma kolesterol yaitu Low Density Lipoprotein
(LDL) dan meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL) [8]. Minyak kacang tanah
mengandung asam lemak tidak jenuh yang baik untuk kesehatan serta mengandung fitosterol
yang mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida. Hal ini terkait karena minyak kacang
tanah mengandung 76-82 % asam lemak tidak jenuh[9].
Berdasarkan penelitian Satjuti [10] kadar pektin dari labu siam mampu menurunkan
kadar kolesterol sebesar 8%. Pemberian cuka salak yang dilakukan in vivo memiliki kadar
pektin 0.57% mampu menurunkan kolesterol dengan dosis 0.40 ml/tikus dan 0.70 ml/tikus [11]
dan pemberian minyak zaitun ekstra virgin yang memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh
tunggal mampu meningkatkan kadar HDL secara signifikan sebesar 62.72% pada pemberian
dosis 0.90 g/hari [12].
Untuk mengetahui pengaruh margarin apel manalagi yang tersuplementasi minyak
kacang tanah terhadap kadar kolesterol darah maka dilakukan secara in vivo pada tikus
Sprague Drawley jantan yang diberi diet aterogenik. Diet aterogenik adalah penambahan
kolesterol dalam pakan tikus standar atau diet dengan tinggi lemak dengan berbagai tingkat
kolesterol. Jenis diet aterogenik terbaik untuk setiap pecobaan yang diberikan tergantung pada
model binatang, titik akhir yang diinginkan dan lama pakan yang diberikan [13]. Pemilihan tikus
putih Sprague Drawley jantan karena tingkat reproduksi tinggi, rendah insiden timbulnya tumor
spontan, karakter emosi yang tenang, mudah dalam penanganan dan memiliki karakterisasi
fisiologis dengan manusia [14].

BAHAN DAN METODE

Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buah apel manalagi yang didapat dari
toko istana buah, minyak kacang tanah dari toko dewa-dewi, margarin komersial merek A
Efek Hipokolesterol Margarin Apel - Abidah, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.1 p.18-27, Januari 2014

diperoleh dari toko Indomaret, gliserin dari toko makmur, aquades, pakan tikus (standart AIN-
93) yang terdiri dari pati jagung, kasein, dextrinized corn strach, sukrosa, minyak kedelai,
carboxy methyl cellulose (CMC), BHT, kuning telur, lemak sapi dan bahan untuk uji in vivo yaitu
pereaksi kit kolesterol, serta tikus jantan sprague drawley dewasa berumur 3 bulan dengan
berat badan 200 gram.

Alat
Alat yang digunakan dalam penilitian ini adalah pengering kabinet merk lokal, peralatan
pembuatan pakan, neraca analitik Denver Instrument M-310, neraca digital, glass ware
(Pyrex), kandang tikus, jarum suntik spluit disposable, tabung vial 15 ml, kotak pendingin,
tabung reaksi (Pyrex), sentrifus (Universal Centrifuse), kuvet, spektrofotometer (Jenway 6305),
pH meter (Cyberscan 510), mikropipet, pisau stainless steel, baskom, juicer (Philips), desikator
(Scoot Duran), tisu, kertas saring, termometer, corong.

Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimental laboratorik pada hewan coba tikus
Sprague Drawley jantan dengan menggunakan desain penelitian Control Group Post Test
Design yang memungkinkan peneliti mengukur pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen
dengan cara membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Tahapan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu pembuatan margarin apel manalagi
tersuplementasi minyak kacang tanah, persiapan pemberian pakan aterogenik, perlakuan
pemberian asupan margarin apel manalagi tersuplementasi minyak kacang tanah pada hewan
coba yang diberi diet aterogenik dan tahap terakhir yaitu pengumpulan serta analisis data.

Metode
Pemilihan objek penelitian untuk pengelompokan dan pemberian perlakuan
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan :
Kontrol negatif (P0) : diet normal
Perlakuan 1 (P1) : diet aterogenik
Perlakuan 2 (P2) : diet aterogenik + margarin komersial
Perlakuan 3 (P3) : diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah

Setiap perlakuan dilakukan waktu pengambilan darah pada hari ke-0, 7, 14, 21 dan 28
dengan keseluruhan sampel 20 ekor tikus.

Analisis Data
Pada pengumpulan data pengujian margarin apel manalagi tersuplementasi minyak
kacang tanah terhadap kadar kolesterol darah tikus dilakukan dengan pengambilan darah
secara retro orbital plexus metode CHOD-PAP dengan spektrofotometer. Selain itu juga
penimbangan berat badan tikus dan perhitungan pakan tikus. Analisis data dengan cara statistik
menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) one way selang kepercayaan 5% pada data
kolesterol darah untuk mengetahui pengaruh pemberian tiap perlakuan jika menunjukkan beda
nyata lalu dilakukan uji lanjut dengan selang kepercayaan 5% untuk melihat perbedaan masing-
masing perlakuan.
Efek Hipokolesterol Margarin Apel - Abidah, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.1 p.18-27, Januari 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kandungan Margarin Apel dan Margarin Apel Manalagi Tersuplementasi Minyak


Kacang Tanah
Pada proses pembuatan margarin biasanya yang digunakan adalah minyak kelapa,
pada produk margarin apel ini diberi penambahan dengan minyak kacang tanah, dengan
penggabungan buah apel dan minyak kacang tanah dimana buah apel memiliki kandungan
serat pektin sedangkan pada minyak kacang tanah memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh
sehingga jika kedua bahan ini digabungkan akan bersinergis untuk memperbaiki kolesterol
darah tikus. Kandungan margarin apel dan margarin apel manalagi tersuplementasi minyak
kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Margarin Apel dan Margarin Apel Manalagi Tersuplementasi Minyak
Kacang Tanah
Komposisi Jumlah Literatur [15]
Kadar Air 22.66% 28.12%
Kadar Lemak 66.23% 63.72%
Total Gula 2.12% 7.60%
pH 2.74 4.21
Pektin 1.04% -
Warna
Kecerahan (*L) 40.36 55.03
Kuning (*b) 14.10 19.63
Daya Oles 11 cm 12.96 cm

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan didapatkan bahwa kandungan pektin
margarin apel manalagi tersuplementasi minyak kacang tanah sebesar 1.04%. Adanya kadar
pektin ini diduga akan memberikan peran dalam pengaturan profil lipid darah.

2. Pengaruh Pemberian Margarin Apel Manalagi (Malus sylfertris Mill) Tersuplementasi


Minyak Kacang Tanah terhadap Kolesterol Darah Tikus Percobaan

2.1. Kadar Kolesterol


Berdasarkan penelitian kelompok tikus menunjukkan kadar kolesterol meningkat setiap
minggunya namun masih berada di batas normal hingga hari ke-28. Data kadar kolesterol tikus
selama perlakuan 28 hari tersaji pada Gambar 1.
Berdasarkan hasil analisa kadar kolesterol darah menunjukkan perbedaan kadar
kolesterol darah terhadap tiap perlakuan. Kelompok tikus menunjukkan kadar kolesterol
meningkat setiap minggunya namun masih berada di batas normal hingga hari ke-28. Kadar
kolesterol yang diperlukan sebesar < 200 mg/dl [16]. Perubahan rerata akumulasi kadar
kolesterol darah tersaji pada Tabel 2.
Efek Hipokolesterol Margarin Apel - Abidah, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.1 p.18-27, Januari 2014

160

Kadar Kolesterol
140 P0

(mg/dl)
120 P1
100 P2
0 7 14 21 28
P3
Waktu (Hari ke-)

Gambar 1. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Tikus Selama Perlakuan 28 hari

Keterangan:
(P0) : diet normal
(P1) : diet aterogenik
(P2) : diet aterogenik + margarin komersial
(P3) : diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah

Tabel 2. Rerata Akumulasi Kadar Kolesterol Darah


Kadar Kolesterol Darah
Kelompok Perlakuan (mg/dl) Perubahan

Hari ke- 0 Hari ke- 28 %

Diet Normal AIN 93M 120 tn 120.60 a 0.50

Diet Aterogenik 123 tn 146.70 c 19.26

11
Diet Aterogenik + Margarin 122.80 tn 129.70 b
Diet Aterogenik+ Margarin
Apel Tersuplementasi -3.50
Minyak Kacang Tanah 123.20 tn 118.90 a
Keterangan: (-) = penurunan(+) = kenaikan
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan hasil uji berbeda sangat nyata
pada BNT 5%

Penurunan kolesterol pada perlakuan diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi


minyak kacang tanah sebesar 3.50% disebabkan terdapat kandungan serat pektin pada
margarin apel karena pektin mampu menurunkan kadar kolesterol dengan mengikat asam
empedu. Hewan uji yang diberikan pakan air mineral dan pellet yang dicampur lemak sapi dan
diikuti dengan penambahan pektin 0.216 g/BB per hari mampu menurunkan kadar kolesterol
1.34% [17]. Penyerapan asam empedu yang diikat pektin mempengaruhi penyerapan kembali
asam empedu dari usus, karena dapat mengubah proporsi asam empedu yang dikembalikan ke
hati dengan cara mengikat asam empedu, dengan menurunnya kadar asam empedu hati maka
akan membentuk asam empedu baru dari kolesterol yang diambil dari darah [18]. Selain itu juga
terdapat kandungan lemak tidak jenuh yang terdapat pada minyak kacang tanah yang mampu
mengurangi kandungan kolesterol.
Berdasarkan hasil analisa ragam menunjukkan bahwa pada hari ke-0 diet normal, diet
aterogenik, diet aterogenik + margarin komersial dan diet aterogenik + margarin apel
tersuplementasi minyak kacang tanah tidak terjadi perbedaan yang nyata sehingga semua
hewan coba memiliki kondisi awal yang tidak berbeda nyata. Sedangkan pada hari ke-28
perlakuan diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah berbeda nyata
Efek Hipokolesterol Margarin Apel - Abidah, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.1 p.18-27, Januari 2014

dengan = 0.05 terhadap perlakuan yang diberi diet aterogenik dan diet aterogenik + margarin
komersial, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan diet normal. Hal ini menandakan
bahwa perlakuan menyamai kelompok normal diduga pektin sebagai penurunan kadar
kolesterol dikategorikan sebagai pengobatan herbal selain itu penelitian ini bersifat pencegahan
yaitu perlakuan bersamaan dengan diet tinggi lemak. Dibutuhkan waktu yang lebih lama bagi
pengobatan herbal dibandingkan dengan pengobatan kimia agar dapat memberikan hasil,
walaupun efek samping pada pengobatan herbal relatif kecil [19]. Hal ini membuktikan bahwa
dengan perbedaan perlakuan terjadi perubahan kolesterol darah pada tikus.

2.2. Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Badan Hewan Coba


Berat badan hewan coba diukur dan dihitung sebelum dan sesudah perlakuan untuk
mengetahui peningkatan dan penurunan setiap hewan uji. Hal ini dipengaruhi faktor kondisi
lingkungan, diet pakan, dan keturunan. Kecepatan dari pertumbuhan hewan coba dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu spesies, jenis kelamin, umur dan zat nutrisi dalam pakan [20]. Berat
badan hewan coba selama perlakuan yang dapat dilihat pada Gambar 2.
240
230 P0
220
210 P1
200 P2
190
P3
0 7 14 21 28

Gambar 2. Grafik Rerata Berat Badan Hewan Coba


Keterangan:
(P0) : diet normal
(P1) : diet aterogenik
(P2) : diet aterogenik + margarin komersial
(P3) :diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah

Berdasarkan Gambar 2. dapat dilihat bahwa terjadi perubahan berat badan pada setiap
perlakuan hingga akhir masa pemeliharaan. Pada perlakuan diet aterogenik + margarin apel
tersuplementasi minyak kacang tanah cenderung terjadi penurunan berat badan. Berikut
merupakan rerata akumulasi berat badan hewan coba yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rerata Akumulasi Berat Badan Hewan Coba


Kelompok Perlakuan Rerata Berat Badan Hewan Coba (gram)
Hari ke-0 Hari ke-28 Perubahan (%)
Diet Normal AIN 93M 226 tn 230 b 1.77
Diet Aterogenik 206 tn 217 a 5.34
Diet Aterogenik +
-4.58
Margarin 218 tn 208 ab
Diet Aterogenik+
Margarin Apel
-6.19
Tersuplementasi Minyak
Kacang Tanah 210 tn 197 a
Keterangan : (-) = Penurunan (+) = Kenaikan
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan hasil uji berbeda nyata
pada BNT 5%
tn : tidak berbeda nyata
Efek Hipokolesterol Margarin Apel - Abidah, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.1 p.18-27, Januari 2014

Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan diet aterogenik + margarin komersial dan diet
aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah terjadi penurunan berat
badan. Hal ini diduga karena pengkonsumsian pakan yang kurang optimal karena perlakuan
pakan secara ad libitum (secara bebas dan terus menerus hingga hewan coba berhenti sendiri
sesuai keinginan) selain itu diduga faktor stres (tekanan) akibat pemberian sonde perlakuan
yang diberikan kepada hewan coba. Tidak selalu individu yang memiliki kenaikan berat badan
memiliki kadar kolesterol tinggi walaupun memiliki berat badan rendah. Kenaikan kolesterol bisa
terjadi. Kolesterol adalah lemak yang berada dalam darah, bukan lemak yang berada di dalam
kulit, jadi tidak selalu orang yang memiliki berat badan rendah akan bebas dari kolesterol. Pada
margarin apel terdapat serat yang menyebabkan rasa kenyang [21]. Serat pangan masuk ke
lambung dalam keadaan utuh akan cepat menimbulkan rasa kenyang sehingga terasa lebih
lama dan tubuh dapat menyerap zat gizi [22], selain itu juga terdapat penambahan minyak
kacang tanah namun lemak tidak jenuh tidak menyebabkan obesitas. Diet lemak tidak jenuh
tidak menyebabkan obesitas seperti peningkatan berat badan sebanyak diet lemak jenuh,
selain itu sensitivitas insulin tetap baik [23]. Cita rasa, tekstur, ukuran dan konsistesi pakan
akan mempengaruhi tingkat konsumsi pakan [24]. Berbagai faktor terjadi dalam perubahan
berat badan yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor yang mempengaruhi penambahan berat
badan yaitu 45% faktor dalam dan 55% faktor lingkungan [25].

2.3. Pengaruh Perlakuan terhadap Sisa Pakan Hewan Coba


Tingkat konsumsi adalah jumlah makanan yang terkonsumsi oleh hewan bila bahan
makanan tersebut diberikan secara ad libitum [26]. Sisa pakan merupakan ukuran dari tingkat
konsumsi pakan pada hewan coba. Apabila sisa pakan memliki jumlah yang rendah maka
tingkat konsumsi hewan coba tinggi. Berikut merupakan perhitungan jumlah asupan pakan
hewan coba selama perlakuan yang dapat dilihat pada Gambar 3.
14
Rerata Sisa Pakan

12
10 P0
(Gram)

8
P1
6
4 P2
0 7 14 21 28 P3
Waktu (Hari Ke-)

Gambar 3. Grafik Rerata Sisa Pakan Hewan Coba


Keterangan:
(P0) : diet normal
(P1) : diet aterogenik
(P2) : diet aterogenik + margarin komersial
(P3) : diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah

Berdasarkan Gambar 3, jumlah asupan pakan pada setiap perlakuan setiap minggunya
terjadi perubahan. Perubahan yang terjadi diduga karena setiap perlakuan pakan yang
diberikan secara ad libitum sehingga tingkat energi yang diperlukan setiap hewan coba
berbeda-beda dan daya tingkat kesukaan setiap hewan coba berbeda. Berikut merupakan
rerata sisa pakan hewan coba yang dapat dilihat pada Tabel 4.
Efek Hipokolesterol Margarin Apel - Abidah, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.1 p.18-27, Januari 2014

Tabel 4. Rerata Sisa Pakan

Kelompok Perlakuan Rerata Sisa Pakan Hewan Coba (gram)

Hari ke-0 Hari ke-28 Perubahan (%)


Diet Normal AIN 93M 11 tn 8a -27.27
Diet Aterogenik 12 tn 7a -41.67
Diet Aterogenik + Margarin 10 tn 13 b 30
Diet Aterogenik+ Margarin
Apel Tersuplementasi
Minyak Kacang Tanah 11 tn 13 b 18.18
Keterangan: (-) = Penurunan (+) = Kenaikan
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan hasil uji berbeda nyata pada
BNT 5%
tn: tidak berbeda nyata

Berdasarkan hasil analisa ragam menunjukkan pada hari ke-0, setiap perlakuan tidak
ada perbedaan nyata terhadap sisa pakan hewan coba, sedangkan pada hari ke-28 pada
kelompok normal terjadi perbedaan nyata terhadap perlakuan yang diberi diet aterogenik +
margarin komersial dan diet aterogenik + margarin apel tersuplementasi minyak kacang tanah
sedangkan pada diet aterogenik tidak terjadi perbedaan nyata. Hal ini disebabkan faktor kondisi
lingkungan, tekanan (stres), jenis diet pakan dan keturunan. Cita rasa, tekstur, ukuran dan
konsistensi pakan akan mempengaruhi tingkat konsumsi pakan [24]. Pemberian perlakuan
pakan secara ad libitum mampu memberikan respon tingkat kesukaan pada setiap hewan coba
yang berbeda sehingga terjadi perbedaan pemasukan energi pada setiap hewan coba.

SIMPULAN

Pemberian margarin apel manalagi (Malus sylfertris Mill) tersuplementasi minyak kacang
tanah selama 28 hari memberikan pengaruh yang nyata (=0.05) terhadap penurunan total
kolesterol 3.50% dengan penurunan berat badan 6.19% dan peningkatan jumlah sisa pakan
18.18% pada tikus Sprague Drawley jantan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kami ucapkan atas dana penelitian OPF PNBP FTP, sehingga penelitian
ini dapat terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

1) Menys, V. C. and P. N. Durrington. 2007. Human Cholesterol Metabolism and Therapeutic


Molecules. Experimental Physiology. 93 (1): 27-42. http://www.experimentalphysiology.or.
Tanggal akses: 19/02/2013
2) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2008. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008. Semarang
3) Sartika RAD. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh, dan Asam Lemak Trans
terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
4) Astawan, Made. 2013. Waspada Bahaya Asam Lemak Trans dalam Makanan.
http://sehatkufreemagazine.wordpress.com/2013/08/02/waspada-bahaya-asam-lemak-
trans-di-dalam-makanan/. Tanggal akses: 4/09/2013
Efek Hipokolesterol Margarin Apel - Abidah, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.1 p.18-27, Januari 2014

5) Coultate, T.P. 1996. Food the Chemistry of Its Components 3nd Edition. The Royal Society
And Chemistry Company Cambridge
6) Selly, O. 2012. Pengaruh Pemberian Margarin terhadap Rasio Kolesterol LDL.HDL Tikus
Sprague Drawley. Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro. Semarang
7) Baker R. A. 1997. Reassessment of Some Fruit and Vegetables Pectin Levels. J. Food Sci.
62 (2): 225-229
8) Prosky, L and J.W. DeVries. 1992. Controlling Dietary Fiber in Food Products. Van Nostrand
Reinhold New York
9) Divino G.L, Koehler PE and Akoh CC. 1996. Enzymatic and Autoxidation of Deffated
Peanut. J. FoodSci. 61 : 112-120
10) Satjuti D, Soebrata B.M, dan Syachiri M. 1995. Efek Hipokolesterolemik Pektin Labu Siam.
Buletin Kimia. Jurusan Kimia FMIPA IPB. Juni 1995. No.9:18-27
11) Desta, Y. 2012. Pengaruh Pemberian Cuka Salak var. suwaru (salacca vinegar var. suwaru)
terhadap Profil Lipid Tikus Wistar Jantan Diabetes yang Diinduksi dengan Streptozotocin
(stz). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang
12) Nugraheni, K. 2012. Pengaruh Pemberian Minyak Zaitun Ekstra Virgin terhadap Profil Lipid
Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Sprague Drawley Hiperkolesterolemia.
Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro. Semarang
13) Harlan. 2013. Atherogenic. http://www.harlan.com/products and_services/research_models
and_services/laboratory_animal_diets/teklad_custom_research_diets/atherogenic.hl.
Tanggal akses: 05/09/2013
14) Labome. 2013. Laboratory Mice and Rats. http://www.labome.com/method/Laboratory-Mice-
and-Rats.html. Tanggal akses: 05/09/2013
15) Erika C. W. 2009. Pembuatan Margarin Apel Manalagi (Kajian Pengaruh Jenis dan
Konsentrasi Emulsifier). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya.
Malang
16) Oetoro, S. 2007. Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol. http://www.medicastore.com/kolesterol.
Tanggal akses: 04/01/2013
17) Sutioso, Hari. 2012. Pemanfaatan Pektin yang Diisolasi dari Daun Jambu Biji (Psidum
guajava) dalam Uji In Vitro dan In Vivo Penurunan Kadar Kolesterol. FT UI. Depok
18) Guyton. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta:EGC
19) Tilburt, John C and Ted J Kaptchuk. 2008. Herbal Medicine Research and Global Health: An
Ethical Analysis. Bulletin of the World Health Organization
20) Maynard, L. A. & J. K. Loosli. 1979. Animal Nutrition 4th Edition. McGrow Hill Book
Company. Inc. New York
21) Muslimafiyah. 2013. Kolesterol: Mitos dan Penanganannya.
http://muslimafiyah.com/kolesterol-mitos-dan-pengangannya.html. Tanggal akses:
15/08/2013
22) Astawan, M dan Tutik W. 2004. Diet Sehat dengan Makanan Berserat. Tiga Serangkai. Solo
23) Gajda, Angela M. 2008. High Fat Diets Induced Obesity Models.
http://www.researchdiets.com/OSD/DIOM/Obesity.html. Tanggal akses: 02/02/2013
24) Wiseman,J. and D.J.A.Cole. 1990. Feedstuf Evaluation. Butterworths. London
25) Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan IV. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta
26) Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Penerbit Universitas
Indonesia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai