DISPEPSIA
Disusun Oleh:
M Imam Mahdi N
2012730059
Dokter Pembimbing :
KEPANITERAAN KLINIK
STASE PENYAKIT DALAM RSIJ CEMPAKA PUTIH
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya pada
penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul Dispepsia ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Laporan kasus ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas untuk penilaian kegiatan
kepaniteraan klinik stase Penyakit Dalam tahun 2017. Dan juga untuk memperdalam
pemahaman tinjauan pustaka yang telah dipelajari sebelumnya.
Penulis menyadari ketidaksempurnaan laporan kasus ini. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan penyusunan laporan selanjutnya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada pembimbing laporan kasus ini dr. Faisal
Syarifuddin, Sp. PD yang telah membimbing dalam penyusunan laporan kasus. Terima kasih
juga pada semua pihak yang telah membantu dalam tahap pengumpulan referensi, analisis
materi dan penyusunan laporan kasus ini.
Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi instansi
kepaniteraan klinik FKK UMJ dan RSIJ Cempaka Putih pada umumnya.
Penulis
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 47 Tahun
No RM : 00-74-75-81
B. Anamnesis
a. Keluhan Utama
Nyeri perut kanan sejak 1 SMRS
b. Keluhan Tambahan
Nyeri pinggang dan mual
f. Riwayat Pengobatan
Os telah meminum obat tetapi tidak mengalami perbaikan. Os tidak memiliki kebiasan
minum obat stelan (OAINS)
g. Riwayat Alergi
Tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan,obat,dan cuaca dingin.
h. Riwayat Psikososial
Os suka makan makanan yang pedas, os juga mengatakan suka menunda makannya.
C. Pemeriksaan fisis
Status Generalisata
Tanda-tanda Vital :
Nadi : 82 kali/menit,
Antropometri:
BB sebelum sakit : 58 kg
BB ketika sakit : 58 kg
TB : 155 cm
Status Gizi
= 24,14 (overweight)
Kesan : Overweight
Kepala :
Bentuk : Normocephal
Thorax :
Paru-paru
o Inspeksi : Simetris, Retraksi (+), tidak ada dada yang tertinggal
o Palpasi : Vocal fremitus normal, nyeri tekan (-), Massa (-)
o Perkusi : sonor di kedua lapang paru.
o Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler, Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Jantung
o Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
o Palpasi : Iktus kordis tidak teraba ICS V-VI linea Aksila anterior sinistra
o Perkusi : Batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dextra, batas atas
jantung ICS III linea parasternalis dextra, batas kiri jantung ICS V linea
midclavicula sinistra.
o Auskultasi : Suara jantung I dan II regular, Gallop (-), murmur (-)
Abdomen:
Ekstremitas superior
Ekstremitas inferior
Hematologi Rutin
Tanggal : 6 Juni 2017, jam 23.53
Hemoglobin : 12.8 g/dL (11.7-15.5 g/dL)
Leukosit : 9.360/L (3.600-11.000 /L)
Hematokrit : 39 % ( 35-47 %)
Trombosit : 289.000 /L ( 150.000-440.000 /L)
Eritrosit : 4,33 / L (3,80-5,20 x 106/ L)
MCV : 89 fL (80 100 fL)
MCH : 30 pg (26 34 pg)
MCHC : 33 g/dL (32 36 g/dL)
Ureum Darah : 64 mg/dL (10-50 mg/dL)
Kimia Klinik
Tanggal : 8 Juni 2017, jam 08.51
SGPT : 10 U/L (9 36 U/L)
Kreatinin Darah : 0.8 mg/dL (<1.4 mg/dL)
Gula Darah Sewaktu : 163 mg/dL ( 70 200 mg/dL)
F. Resume
Ny. S datang dengan keluhan nyeri perut kanan sejak 1 hari SMRS. Nyeri hilang timbul,
timbul tidak menentu, biasanya ketitka telat makan dan sesudah makan mkanan yang
pedas, nyeri tidak menjalar. Pasien juga mengeluh cepat kenyang walaupun baru makan
sedikit dan perut sering terasa kembung. Pasien mengeluhkan timbulnya rasa mual,
mual ketika hendak mau makan. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada pinggangnya.
BAB terakhir 2 hari SMRS. Pasien pernah dirawat dengan keluhan yang sama dan
pernah berobat dengan keluhan epigastrik pain 4 bulan SMRS. Pasien mengatakan jika
makan suka menunda makananya dan suka makan makanan yang pedas.
Pada Pemeriksaan fisik ditemukan Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 82x/menit,
Napas 20x/menit, suhu 36,8oC.
G. Daftar Masalah
- Abdominal pain e.c Dispepsia
- Myalgia e.c Low Back Pain
H. Assesment :
- Abdominal pain e.c Dispepsia
S : Nyeri perut kanan sejak 1 hari SMRS disertai rasa mual, perasaan perut selalu
kenanyan dan perut kembung
O : KU: tampak sakit Sedang Kesadaran : CM
TD: 110/70, HR: 82x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,8 oC
A : Susp. Dispepsia
P : Ranitidin 2 x 1 amp, Lansoprazol 2 x 30 mg, sucralfat 4 x 10cc
I. Diagnosis
J. Penatalaksanaan
Non-medikamentosa
A. Analisis Kasus
Dari anamnesis pasien mengeluhkan nyeri perut kanan sejak 1 hari SMRS. Berdasarkan
keluhan utama tersebut maka diagnosa yang dapat munvul ialah:
1. Dyspepsia
2. Appendisitis
3. Cholecystitis
4. Hepatitis
5. Pancreatitis
6. Salpingitis
7. Kehamilan ektopik
8. Nephrolitiasis
Namun dari sifat nyeri yang hilang timbul, timbul tidak menentu, biasanya ketitka telat
makan dan sesudah makan makanan yang pedas, dan nyeri tidak menjalar maka diagnosa
seperti Cholecystitis, Pangkreatitis, Nephrolitiasis dapat disingkirkan dikarenakan masing-
masing diagnosa tersebut mempunyai sifat nyeri yang khas seperti nyeri kolik maupun nyeri
yang menjalar.
Untuk diagnosa salpingitis dan kehamilan ektopik juga dapat disingkirkan dikarenan os tidak
memnpunyai riwayat perdarahan diluar haid dan keputihan. Jadi, diagnosa yang masih bisa
dipikirkan ialah dyspepsia, appendicitis, dan hepatitis.
Jika pada kasus ini ditinjau dengan diagnosa Appendisitis maka yang perlu diperhatikan ialah
tanda khas seperti nyeri tekan perut kanan bawah (Mcburney sign), nyeri lepas, dan leukositosis
kriteria ini merupakan salah satu penilaian Alvarado score, setelah dimasukan penilaian
tersebut maka diagnosa appendisitis dapat disingkirkan.
Sedangkan untuk diagnosa Hepatitis harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisis dan hasil
laboratorium, untuk kasus ini dari hasil pemeriksaan fisis yang didapatkan kurang sesuai jika
didiagnosa sebagai Hepatitis dikarenakan tidak didapatkan sklera ikterik, urin seperti teh dan
pembesaran hati (hepatomegali) sedangkan untuk pemeriksaan labnya tidak ada peningkatan
SGOT dan SGPT.
Jadi, pada kasus ini diagnosa yang tepat ialah dyspepsia karena kriteria Roma III yaitu:
1. Nyeri epigastrium
2. Rasa terbakar di epigastrium
3. Rasa penuh atau tidak nyaman setelah makan
4. Rasa cepat kenyang
Namun pada kasus dyspepsia hal yang harus di perhatikan adalah alarm symptom (tanda
bahaya):
Dispepsia awitan baru pada usia > 45 tahun
Penurunan berat badan
Disfagia progresif
Muntah rekruen atau persisten
Anemia
Demam
Massa daerah abdomen bagian atas
Riwayat keluarga kanker lambung
Jika ditemukan keluhan tersebut maka harus dilakukan investigasi terlebih dulu dengan
endoskopi, karena pada pasien ini usianya lebih dari 45 tahun maka pemeriksaan endoskopi
harus dilakukan untuk mengetahui penyebabnya, bila terdapat kelainan pada hasil pemeriksaan
endoskopi maka diagnosanya ialah dyspepsia organik jika tidak ditemukan penyebabnya maka
diagnosanya ialah dyspepsia fungsional.
Untuk penatalaksanaan pada kasus ini ialah dengan pemberian obat golongan PPI, H2RA, dan
sitoprotektor. Obat-obat ini bertujuan untuk mencegah terjadinya sekresi asam lambung agar
tidak mengiritasi mukosa lambung dan juga berguna untuk barrier mukosa lambung.
DAFTAR PUSTAKA