ABSTRAK
Pelayanan publik merupakan tanggung jawab pemerintah dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Penerapan otonomi daerah menjadi pendukung
bagi pemerintah (agen) untuk bisa lebih memahami kebutuhan masyarakat
(prinsipal) dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam hal pelayanan
publik.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian
ini bertujuan memberikan gambaran mengenai perilaku pemerintah (agent)
dalam menjalankan tugasnya melayani masyarakat (principal). Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah telaah pustaka (library research)
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa masih adanya permasalahan atau
kelemahan didalam penyelenggaraan pelayanan publik. Permasalahan tersebut
bersumber dari perilaku aparatur pemerintah yang tidak sadar akan fungsinya
dalam melayani masyarakat. Selain itu, aparatur pemerintah masih memiliki
mental kurang baik sehingga menyebabkan aparatur tidak memiliki urgensi
untuk memberikan pelayanan yang baik. Dalam hal pengawasan kinerja
pemerintah daerah, DPRD dinilai masih kurang pengawasan terhadap
pelayanan publik. Sehingga hal ini menyebabkan tingkat kepercayaan
masyarakat sebagai pihak pemberi amanah untuk mengelola pemerintahan
dengan baik masih kurang.
1. PENDAHULUAN
Sejak diberlakukan penerapan otonomi daerah di Indonesia
seharusnya menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah untuk lebih
meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam hal pengelolaan daerah,
khususnya pengelolaan dana publik. Masyarakat dalam hal ini bertindak
sebagai principal memberikan amanah kepada pemerintah (dalam hal ini
sebagai agent) untuk mengelola dana publik dengan baik (pro rakyat).
Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah pengelolaan dana publik oleh
pemerintah selama ini pro rakyat?, dalam artian bahwa pemerintah
mengelola dana publik tidak memasukan unsur kepentingan pribadi (self-
importance) tetapi mengutamakan kepentingan masyarakat (society-
importance).
Banyak kasus yang kita jumpai disekitar kita, bahwasanya
penggunaan dana publik untuk pembangunan infrastruktur jauh dari kata
memenuhi asas manfaat (dibaca pemborosan). Hal ini seharusnya menjadi
perhatian khusus bagi pemerintah dalam hal membelanjakan anggarannya.
Lagi-lagi pemerintah harus memperhatikan apakah pembangunan yang
dilakukan dapat dinikmati oleh masyarakat, tepatnya sesuai dengan
3. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif.
Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai perilaku
pemerintah (agent) dalam menjalankan tugasnya melayani masyarakat
(principal). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah pustaka
(library research), yaitu teknik pengumpulan data dengan menelaah sejumlah
literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti baik dari buku-buku,
jurnal ilmiah, dokumen dan artikel yang dinilai sesuai dengan tema yang
diangkat dalam penelitian ini. Oleh karena itu, teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.
Darwis said & Ratna Ayu Damayanti, Performance Budget and Its
Implementation: Getting Behavioral Image of Local Parliaments
Members (A Case Study in Local Parliament of Tidore Island City).
Erland Mouw. Kualitas Pelayan Publik di Daerah Sebuah Kajian Teoritis. Jurnal
UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN 2086-0404.
Halim, Abdul & Syukriy Abdullah. 2006. Hubungan dan Masalah Keagenan di
Pemerintahan Daerah: Sebuah Peluang Penelitian Anggaran dan
Akuntansi. Jurnal Akuntansi Pemerintah Volume 2 No. 1 Mei 2006:
53-64.
Junidis. 2015. Kualitas Pelayanan Publik di Kecamtan Kayan Selatan
Kabupaten Malinau. eJournal Ilmu Pemerintahan, 3 (4), 2015: 1502-
1512 ISSN 0000-0000.
Masyhudi. 2005. Kinerja Birokrasi pemerintah Dalam Pelayanan Kepada Publik.
Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. VI, No. 1 Juni 2005:47- 66.
Muhammad Rusli. Studi Tentang Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dalam Proses Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Nunukan eJournal Ilmu Pemerintahan 3 (2), 2015: 770-781.
Mulyawan Budi. Hakikat Hubungan Pemerintah dan Masyarakat dalam
Pelayanan Publik. ISSN 2087-2208.
Nuruzzaman Davy. Permasalahan Pelayanan Publik Pada Pemerintah Daerah.
Yayan Rudianto. 2005. Pelayanan Publik pada Penyelenggaraan Pemerintah
Kecamatan. Jurnal Madani Edisi II/Nopember 2005.
Yuhertiana, I. 2003. Principal-Agent Theory dalam Proses Perencanaan
Anggaran Sektor Publik. KOMPAK: Jurnal Akuntansi, Manajemen,
dan Sistem Informasi. FE UTY Yogyakarta. No: 9. April. 403-422.