Anda di halaman 1dari 3

IMPLEMENTASI BARCODE SEBAGAI ALAT PENUNJANG SISTEM PEMASARAN

DI PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA

Satriya Bakti (121411011)


Dosen Pembimbing: Ahmad Wahyu Rosyadi, S.Kom.
PT. Coca Cola Amatil Indonesia (Surabaya)
Tanggal Studi Ekskursi: 17/05/2016
IFQ 14237- Studi Ekskursi
Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik
Jalan Raya No. 01 Bungah Gresik 61152
satriyabakti1996@gmail.com

1. KONDISI UMUM PERUSAHAAN Cola Export Cooperation, yaitu perusahaan


yang menangani proses penjualan minuman
Minuman ringan (Soft Drink) Coca-Cola
keseluruh pelosok negeri di dunia dengan ciri
diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton, seorang
mutu, rasa, dan kesegaran yang sama.
ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta,
Georgia, Amerika Serikat, Pada bulan Mei Di Indonesia, Coca-Cola mulai dikenal
1886. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus pada tahun 1927 melalui De Nederland
dengan gula murni menjadi sirup yang Indische Mineral Water Fabrieck yang
beraroma segar dan berwarna karamel, membotolkannya untuk pertama kali di
kemudian diaduk bersama air murni. Minuman Batavia. Selanjutnya perusahaan tersebut
ini kemudian dikenal dengan nama Coca-Cola. diambil alih oleh pedagang Indonesia dan
Pada awalnya penjualan minuman ini berubah nama menjadi The Indonesian Bottles
dilakukan dengan menempatkan minuman Ltd. N. V. (IBL) yang berstatus perusahaan
ringan (Soft Drink) tersebut di dalam guci besar nasional.
yang diletakkan ditempat-tempat strategis, Pada tahun 1971, dengan pertambahan
Namun adanya peningkatan jumlah pembelian usaha dan modal, IBL berubah menjadi nama
menyebabkan penggunaan guci tersebut baru yaitu PT Djaya Bevarages Bottling
digantikan dengan kemasan botol yang lebih Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik
praktis. pembotolan modern pertama di Indonesia.
The Coca-Cola Company didirikan tahun Adanya penambahan modal tersebut
1892 oleh Asa G. Chandler di Atlanta, yang meningkatkan kapasitas pabrik yang di ikuti
juga mempatenkan merek dagang Coca-Cola. pula dengan penambahan macam produk yang
Perusahaan ini merupakan induk dari semua dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.
perusahaan pembotolan yang memiliki merek Pada tahun 1993 seluruh saham PT. DBBC
dagang Coca-Cola diseluruh negara didunia diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd, suatu
dengan menyediakan bahan baku grup perusahaan pembotolan Coca-Cola
konsentratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-
dikawasan Asia Pasifik dan EropaTimur yang
Cola Company membangun pabrik sirupnya bermarkas di Sydney, Australia. Adanya
diluar Atlanta. perpindahan saham tersebut mengakibatkan
Presiden The Coca-Cola Company (1919- nama PT. DBBC berubah menjadi PT. Coca-
1955), Robert W. Woudruff, merupakan orang Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI). Tahun
yang pertama kali mencetuskan gagasan agar 2000, seluruh pabrik pembotolan minuman
minuman Coca-Cola tersebut dapat dinikmati merek dagang Coca-Cola yang ada di
tidak hanya oleh orang Amerika saja, tetapi Indonesia resmi bergabung menjadi satu
juga untuk dikonsumsi oleh seluruh bangsa di dibawah PT. CCAI.
dunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi
maka pada tahun 1929 didirikan The Coca- menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil
Laporan Studi Ekskursi Program Studi Teknik Informatika STTQ Gresik 1
Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca- Berikut teknisi dalam produksi dan
Cola Amatil Indonesia Distribution (PT. distribusi barcode :
CCAID). PT. CCAIB bertugas untuk
memproduksi minuman ringan (Soft Drink), a. Produksi Barcode
sedangkan PT. CCAID yang bertugas untuk Barcode di produksi oleh administrasi
memasarkan dan mempromosikan minuman di bagian marketing. PT. CCAI cabang
ringan (Soft Drink) yang dihasilkan PT. Surabaya memproduksi barcode untuk dua
CCAIB. wilayah di Indonesia, yaitu Jawa Timur dan
Jawa Tengah. Hasil pengecekan outlet di
2. KONDISI TEKNOLOGI INFORMASI lapangan, data dikirimkan ke bagian CSI
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (Customer Service Improvement), kemudian
merupakan produsen dan distributor minuman data diolah dan dicetak menjadi sebuah
ringan terkemuka di indonesia. Yang dimana barcode.
PT. CCAI termasuk salah satu perusahaan di
indonesia yang menggunakan barcoding untuk
outletnya sebagai alat penunjang bagi sistem
pemasaran. PT. CCAI menggunakan barcoding
sebagai alat informasi penyampaian data outlet
kepada perusahaan.
PT. CCAI terbagi menjadi 7 cabang yang
terdapat di kota-kota besar yakni Bekasi,
Sumedang, Bali, Medan, Lampung, Semarang,
dan Surabaya, dengan lebih dari 120 pusat
penjualan yang tersebar diseluruh indonesia. Setelah barcode dicetak, petugas
Selain itu di cabang Surabaya sendiri terdapat melakukan cek list data, mengemas barcode,
8617 outlet yang bekerjasama dengan PT. memberi alamat sesuai kode kota outlet.
CCAI. Sehingga akan sangat sulit jika tidak Selanjutnya barcode siap dikirim ke SOA
menggunakan suatu teknologi dalam (Sales Office Area), untuk kemudian di sebar
pengumpulan data. ke outlet-outlet yang bekerja sama dengan
Oleh karena itu PT. CCAI menerapkan perusahaan.
sistem barcode yang bertujuan memudahkan Barcode berisi data antara lain : kode
pengumpulan data di lapangan. Dengan adanya area, kode lokasi, lokasi, nomer outlet, nama
barcoding, selain sebagai alat pengumpulan outlet, dan rute.
data pelanggan, juga sebagai absensi
kunjungan SR (Sales Representatif) yang b. Distribusi Barcode
dimana identitas SR akan langsung masuk Barcode di distribusikan oleh SR
monitor atau server perusahaan ketika SR (Sales Representatif). Sales menerima list dan
melakukan scan barcoding. Untuk melakukan barcode yang berisi outlet yang harus di
kegiatan itu PT. CCAI ditunjang dengan kunjungi. Barcode bisa di letakkan di kulkas
menggunakan aplikasi ROAM. pendingin minuman atau di dalam toko yang
ROAM (Real Time Online Application sekiranya tidak terkena sinar matahari
For Mobile Users) merupakan sebuah aplikasi langsung, karena barcode bisa cepat rusak.
yang tersimpan di gadget/handset para SR,
yang fungsi salah satunya yaitu barcode Setelah outlet tersebut sudah memiliki
scanner, sehingga bisa digunakan untuk barcode, nantinya beberapa hari sekali para
membaca/menscan informasi yang tersimpan sales harus mengecek dan menscan barcode
di barcode. Aplikasi ROAM ini bisa yang sudah ada dengan menggunakan aplikasi
mendeteksi lokasi outlet atau SR. ROAM, itu bertujuan untuk memesan
pengiriman produk, serta mencatat data
penjualan di outlet tersebut. Ketika barcode
rusak atau hilang maka SR akan melaporkan ke

Laporan Studi Ekskursi Program Studi Teknik Informatika STTQ Gresik 2


CSI untuk meminta produksi ulang barcode nomer outlet, nama outlet, dan route.
tersebut. Sedangkan dalam teknisnya, barcode di scan
melalui sebuah aplikasi yang disebut ROAM
Cara yang di lakukan untuk menscan (Real Time Online Application For Mobile
barcode dengan aplikasi ROAM, pertama sales Users) yang menscan/mendeteksi barcode dan
memasukkan ID dan password ke aplikasi otomatis langsung megirimkan database yang
ROAM, setiap sales memiliki ID yang berbeda, di dalam barcode ke sistem atau server
karena dengan seperti itu secara lansung perusahaan. ROAM sendiri juga dapat
menjadi bukti hadir atau tidaknya sales ke mendeteksi keberadaan SR (Sales
outlet-outlet tersebut. Setelah berhasil login, Representatif). Hal ini mempermudah
sales bisa langsung menscan barcode yang perusahaan mengotrol SR dalam kinerja
berada di outlet dengan mengguanakan barcode lapangannya.
scanner yang ada di aplikasi ROAM.
Adanya barcode tersebut mampu
3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN memberikan dampak yang baik terhadap hasil
informasi yang disampaikan. Dampak positif
Dampak positif yang dihasilkan karena
tersebut yaitu : kemudahan dalam mengirim
pengimplementasian barcode dalam sistem
dan meningkatkan keakuratan database yang
pemasaran yang diterapkan di PT. CCAI sangat
diterima, serta mengotrol atau mengawasi
bagus yaitu, memudahkan dalam pengumpulan
kinerja SR dalam melakukan kunjugan ke
data pada sistem/server utama, meningkatkan
outlet.
keakuratan data, kecepatan dalam menerima
data, dan juga mempermudah dalam Sementara dampak negatifnya adalah
pemesanan produk. Selain itu dengan adanya barcode mudah rusak, ketika terkena air dan
barcode, kunjungan sales ke outlet-outlet lebih sinar matahari langsung dan terus menerus,
tertib, karena dapat dideteksi lokasinya saat sehingga perusahaan akan lebih sering untuk
menscan barcode dengan ROAM, sehingga memproduksi barcode tersebut. Hal ini juga
para sales tidak bisa membohongi perusahaan akan meningkatkan pembiayaan.
tentang kunjungannya.
Jadi dengan adanya barcoding tidak hanya REFERENSI
mempermudah perusahaan dalam mengelolah
informasi yang didapatkan, tetapi dapat [1] Fifi Fella (2015).Sistem Informasi
mendisiplinkan SR dalam bekerja, Serta Pemasaran PT. Coca-Cola Amatil
informasi yang di hasilkan mempermudah Indonesia. Universitas Islam Negeri
dalam pengambilan keputusan dalam Maulana Malik Ibrahim Malang.
pemasaran.
[2] http://coca-colaamatil.co.id/location, di
untuk kekurangan dalam penggunaan akses pada 06 Oktober 2016, 20.14
barcode sendiri yaitu jika barcode tersebut WIB
hilang atau rusak, karena barcode mudah rusak
ketika terkena air dan sinar matahari secara [3] http://coca-
langsung, sedangkan hilang jika ada seseorang colaamatil.co.id/pages/index/41.46.107
yang tidak bertanggung jawab mengambilnya /profil-ncc, di akses pada 07 Oktober
atau juga bisa tidak sengaja dibuat mainan 2016, 08.35 WIB
anak-anak.

4. KESIMPULAN
Implementasi barcode dalam sistem
pemasaran yang diterapkan oleh PT. Coca Cola
Amatil Indonesia, yaitu sebagai alat
menyimpan database oulet yang bekerjasama
dengan perusahaan. Data yang tersimpan
antara lain: kode area, kode lokasi, lokasi,
Laporan Studi Ekskursi Program Studi Teknik Informatika STTQ Gresik 3

Anda mungkin juga menyukai