Bunda Surabaya
TYPOID FEVER
Jl. Raya Kandangan 23
Surabaya No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Bunda Surabaya
Tanggal terbit
10 Juni 2011
PROSEDUR
TETAP dr. I Made Agus Budhi Aryawan, MARS
Ananmesis
Demam naik secara bertahap tiap hari, mencapai suhu tertinggi pada akhir
minggu pertama, minggu kedua demam terus menerus tinggi.
Anak sering mengigau (delirium), malaise, letargi, anoreksia, nyeri kepala,
nyeri perut, diare atau konstipasi, muntah, perut kembung.
Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan kesadaran, kejang dan
GAMBARAN KLINIK
ikterus.
Pemeriksaan fisik
Gejala klinis bervariasi dari yang ringan sampai berat dengan komplikasi.
Kesadaran menurun, delirium, sebagian besar anak mempunyai lidah tifoid ,
meteorismus, hepatomegali lebih sering dijumpai dari pada splenomegali.
Kadang-kadang terdengar ronki pada pemeriksaan paru
Diagnosis banding
DIAGNOSIS - Stadium dini: influenza, gastroenteritis, bronkitis. bronkopneunionia
- Tuberkulosis, infeksi jamur sisternik, malaria
- Demam tifoid berat: sepsis, leukemia, lirnfoma
Medikamentosa
- Antibiotik
Kloramfenikol , Amoksisilin Kotrimoksasol Seftriakson Sefiksim
- Kortikosteroid diberikan pada kasus berat
- Bedah : pada penyulit perforasi usus.
- Suportif
- Demam tifoid ringan dapat dirawat di rumah
1. Tirah baring
2. Isolasi memadai
3. Kebutuhan cairan dan kalori tercukupi
TERAPI
- Demam tifoid harus dirawat di rumah sakit
1. Cairan dan kalori
2. Terutama pada demam tinggi, muntah dan diare
3. Pada ensefalopati, jumlah kebutuhan cairan dikurangi
4. Penuhi kebutuhan volume cairan intravaskular dan jaringan dengan
pemberian oral/parenteral
5. Pertahankan fungsi sirkulasi dengan baik
6. Pertahankan oksigenasi jaringan.
7. Pelihara keadaan nutrisi
RS. Bunda Surabaya
TYPOID FEVER
Jl. Raya Kandangan 23
Surabaya No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Bunda Surabaya
Tanggal terbit
10 Juni 2011
PROSEDUR
TETAP dr. I Made Agus Budhi Aryawan, MARS
Terapi
Evaluasi demam
Pasien dapat dipulangkan apabila tidak demam selama 24 jam tanpa
PEMANTAUAN
antipiretik, nafsu makan membaik, klinis perbaikan dan tidak dijumpai
komplikasi. Pengobatan dapat dilanjutkan di rumah