Anda di halaman 1dari 32

KARYA ILMIAH

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK


MELALUI MEMBATIK DENGAN BERBAGAI MEDIA PADA ANAK
DIDIK KELOMPOK A DI KELOMPOK BERMAIN SAKURA II
DESA TENGGER KECAMATAN PUHPELEM
KABUPATEN WONOGIRI SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

DI SUSUN OLEH:
SITI
NIM: 822480367

PROGRAM STUDI S1 PAUD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SURAKARTA
2017
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Pendidikan Anak Usia Dini merupakan langkah awal dalam
membentuk karakter untuk menemukan minat dan bakat anak. Perkembangan
ilmu pengetahuan yang sangat pesat mempengaruhi berbagai bidang kehidupan
sehingga menuntut kita untuk mampu mengantar anak-anak kita siap tumbuh
belajar sesuai minat dan bakat yang mereka miliki.
Pada anak usia dini diharapkan mampu menguasai beberapa keterampilan yang
menuntut kemampuan motorik halus. Keterampilan merupakan salah satu
kemampuan dan potensi yang terdapat pada setiap anak. Agar potensi atau bakat
kemampuan tersebut berkembang secara optimal, maka perlu diberikan dasar-
dasar kemampuan melalui latihan dan pembinaan. Sering kali kegiatan
pembelajaran di Kelompok Bermain, anak kesulitan dalam keterampilan
membatik. Sehingga akan bertentangan dengan tingkat perkembangan anak dan
hasil membatik yang kurang maksimal.
Berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan pada anak usia dini motorik
halus anak sudah berkembang dengan baik. Tetapi pada kenyataannya di
Kelompok Bermain SAKURA II Tengger sebagian besar anak masih kurang
berkembang pada kemampuan motorik halusnya dan guru belum mengetahui cara
yang tepat untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok
Bermain SAKURA II. Terutama pada kegiatan membatik dari 15 siswa yang
mampu menyelesaikan kegiatan yang sesuai dengan harapan baru ada 2 anak
(13%).
Berdasarkan dari kondisi awal dengan jumlah anak didik 15 anak hanya 2
anak (13%) yang mampu menyelesaikan kegiatan membatik yang sesuai dengan
harapan. Untuk itu penulis melakukan refleksi dengan berdiskusi bersama teman
sejawat. Dari refleksi tersebut ditemukan masalah yang menyebabkan rendahnya
dengan hasil kegiatan membatik khususnya.
Dengan memperhatikan hasil tersebut, dapat menemukan masalah-masalah yang
mennyebabkan rendahnya kemampuan motorik halus anak dalam membatik bagi
anak kelompok A di Kelompok Bermain SAKURA II Desa Tengger Kecamatan
Puhpelem, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1
2

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas terdapat masalah-masalah yang dapat
teridentifikasi sebagai berikut:
a. Ada anak yang maunya hanya dengan warna biru saja
b. Media yang digunakan kurang bervariasi
c. Metode dan penyampaian yang kurang menarik
d. Motif yang kurang menarik
e. Hasil belajar anak tidak sesuia harapan
2. Analisis Masalah
Berdasarkan dari kelima masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah media yang digunakan kurang bervariasi karena
merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan masalah baru.
Penyebab masalah tersebut adalah rendahnya kreativitas guru dalam
menyediakan media pembelajaran.
3. Alternatif Pemecahan Masalah
Rendahnya kreatifitas guru dalam menyediakan media pembelajaran dapat
diatasi melalui membatik dengan berbagai media yang bervariasi untuk
meningkatkan kemampuan motrik halus anak.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
sebagai berikut Apakah melalui membatik dengan berbagai media mampu
meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada anak didik kelompok A di
Kelompok Bermain SAKURA II Desa Tengger Kecamatan Puhpelem Semester
II Tahun Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus
anak melalui membatik dengan berbagai media pada anak didik kelompok A di
KB SAKURA II Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
3

Dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan motorik halus


terutama dalam kegiatan membatik.
2. Bagi Guru
a. Guru dapat memperbaiki kinerjanya dalam upaya perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak didik.
b. Guru lebih berkreatif dan berinovatif dalam pembelajaran.
c. Guru dapat berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan
3. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas para anak didik.
b. Memberi masukan terhadap kemajuan sekolah yang tercermin dari
peningkatan profesional guru, perbaikan proses belajar anak didik.
c. Sebagai kajian lebih lanjut tentang perbaikan pembelajaran guna
meningkatkan kualitas belajar anak didik.
4. Bagi Orang Tua
Supaya menambah wawasan orang tua sehingga mampu memberikan
motivasi dan stimulasi pada anak.
.
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pengertian Anak Usia Dini
Menurut Suryana (2014;1.5) anak usia dini memiliki batasan usia tertentu,
karakteristik yang unik, dan berada pada suatu proses perkembanagan yang sangat
pesat dan fundamental bagi kehidupan berikutnya. Selama ini orang dewasa
mengidentifikasikan anak usia dini sebagai orang dewasa mini, masih polos dan
belum bisa berbuat apa-apa karena belum mampu berpikir. Pandangan ini
berdampak pada pola perlakuan yang diberikan pada anak, anatra lain sering
memperlakukan anak sebagaimana orang dewasa. Saat mendidik atau
membimbinganak dipaksa mengikuti pola pikir dan aturan orang dewasa. Namun,
seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan banyaknya studi tentang
anak usia dini, orang dewasa semakin memahami bahwa anak usia dini bukanlah
orang dewasa mini, dan berbeda dengan orang dewasa.

National Association for the Education of Young Children (NAEYC) yaitu


asosiasi para pendidik anak yang berpusat di Amerika, mendefinisikan rentang
usia anak usia dini berdasarkan perkembanganhasil penelitian di bidang psikologi
perkembangan anak yang mengindisikasikan bahwa terdapat pola umum yang
dapat diprediksi menyangkut perkembangan yang terjadi selama 8 tahun pertama
kehidupan anak. NAEYC membagi anak usia didni menjadi 0-3 tahun, 3-5 tahun,
dan 6-8 tahun. Menurut definisi ini anak usia dini merupakan kelompok manusia
yang berada pada proses pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini mengisyaratkan
bahwa anak usia dini adalah individu yang unik yang memiliki pola pertumbuhan
dan perkembangan fisik, kognitif, sosio-emosional, kreativitas, bahasa dan
komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak
tersebut.

2. Karakteristik Anak Usia Dini


Menurut Aisyah , dkk (2014: 1.4) beberapa karakterisktik anak usia dini
yaitu;
a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
b. Merupakan pribadi yang unik

4
5

c. Suka berfantasi dan berimajinasi


d. Menunjukkan sikap egosentris
e. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek
f. Sebagai bagian makhluk sosial
3. Cara Belajar Anak Usia Dini
Menurut Masitoh (2014;1.21) dalam perkembangan emosi, sosial, dan
pribadi anak harus belajar untuk melakukan hal-hal berikut:
a. Mengembangkan percaya diri, harga diri, dan rasa aman
b. Peduli terhadap diri dan keselamatan diri
c. Mengembangkan kemandirian, contohnya dalam berpakain dan kebersihan
diri
d. Menyelesaikan tugas yang pada awalnya menyulitkan
e. Mengekspresikan perasaan, kebutuhan, dan keinginan dengan tepat
f. Membentuk hubungan yang positif dengan anak lain dan orang dewasa
dan mulai mengembangkan persahabatan dengan anak lain
g. Mengembangkan kepekaan dan rasa hormat terhadap kebutuhan dan
perasaan orang lain dalam perilaku dan belajar untuk mengikuti aturan
h. Membuat dan mengekspresikan pilihan, rencana dan keputusan
i. Bermain secara kooperatif, menunggu giliran dan berbagi
j. Mengembangkan kepekaan terhadap pentingnya perayaan keagamaan dan
kebudayaan dalam kehidupan manusia.
k. Mengembangkan sikap positif terhadap orang lain yang berbeda dengan
dirinya, contohnya perbedaan gender, bahasa dan sara
l. Peduli terhadap lingkungan dan orang lain dalam masyarakat

B. Pengertian Motorik Halus


Menurut Sujiono (2014;1.3) motorik adalah semua gerakan yang mungkin
dapatkan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut
sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh.
Kemampuan motorik berkembang seiring dengan tingkat kematangan syaraf dan
otot. Oleh sebab itu setiap gerakan yang dilakukan sesederhana apapun
6

sebenarnya merupakan hasil dari pola interaksi yang komplek dari berbagai
bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak
Menurut Pekerti (2014;4.5) motorik halus adalah berbagai gerakan yang
melibatkan fungsi jari jemari, seperti meremas, melipat, menggunting, menjahit,
menari, menganyam, dan menggambar.
Motorik halus juga merupakan gerakan yang hanya membutuhkan otot-otot
kecil saja dan tidak memerlukan tenaga yang besar seperti, menulis, menggunting,
melipat dan sejenisnya. (Hurlock, 1978)

C. Pengertian Membatik
1. Pengertian secara umum
Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin
yang dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat
pola gambar atau motif yang dioleskan diatas selembar kain. Teknik
pewarnaannya menggunakan teknik tututp celup. Karya seni batik ini
merupakan salah satu seni terapanNusantara yang menjadi cirri khas
kebanggan bangsa Indonesia. Sekarang ini, teknik membatik sudah lebih
berkembang. Membatik tidak saja menggunakan alat canting tetapi sudah
mengunakanjenis peralatan lain seperti kuas dan cap (printing).
(http://lastrisp.blogspot.com/?m=1)
2. Pengertian Membatik Pada Anak Usia Dini
Membatik adalah suatu teknik berkarya seni/kerajinan tangan yang
umumnya dibuat dari bahan kertas , dengan tujuan untuk menghasilkan aneka
bentuk mainan, hiasan, benda fungsional, alat peraga dan kreasi lainnya.
Membatik bagi anak usia bermain merupakan salah satu bentuk kegiatan
bermain kreatif yang menarik dan menyenangkan. Membatik merupakan
suatu kegiatan yang sangat mengasyikan bagi anak-anak. Dengan
membiarkan mereka bebas berimajinasi, karya yang dihasilkan sungguh luar
biasa. Melalui kegiatan membatik ini dapat mengembangkan kompetensi
pikir imajinasi, rasa seni dan keterampilan anak.
(http://id.wikipedia.org/wiki/membatik)
7

3. Fungsi membatik
Untuk melatih daya ingat, pengamatan, keterampilan tangan,
mengembangkan daya fantasi kreasi, ketelitian, kerapian dan perasaan
keindahan. Juga mengasah imajinasi dan kreatifitas anak serta melatih
motorik halus anak

D. Media Membatik Untuk Anak Usia Dini


1. Bahan Membatik
Anak Usia Dini memiliki daya imajinasi yang masih murni, sehingga
proses pengungkapan imajinasi dalam membatik dilakukan dengan bermain.
Untuk itu bahan yang dipilih dalam kegiatan membatik bahan yang tidak
berbahaya. Antara lain kertas, tisu dan kain.
2. Alat Membatik
Dalam kegiatan membatik untuk Anak Usia Dini dalam penyediaan alat
harus diperhatikan agar tidak membahayakan anak. Bisa dengan menggunakan
pewarna makanan, spidol, ranting, lidi, cotton bad, tusuk gigi.
3. Proses kegiatan Membatik
Guru menentukan pola yang akan dibatik. Dalam kegiatan membatik anak
diberi cara atau langkah-langkahnya. Guru menunjukkan hasil membatik
yang sudah jadi. Kegiatan membatik hendaknya dengan motif yang sederhana
dan sesuai dengan tahap perkembangannya, sehingga anak bisa dengan mudah
untuk menyelesaikannya.

E. Kerangka Berpikir
Dalam kegiatan membatik dengan menggunakan media yang kurang menarik
anak-anak kurang tertarik dengan kegiatan tersebut. Anak-anak mudah bosen,
sehingga aktifitas anak menjadi kurang aktif. Berawal dari itu bisa diketahui
bahwa harus ada tindakan yang perlu dilakukan untuk merubah itu semua. Media
pembelajaran agar tidak membosankan harus dibuat semenarik mungkin agar
menumbuhkan minat anak untuk menghasilkan sesuai dengan harapan. Dengan
tindakan tersebut kemampuan dalam motorik halus melalui membatik dapat
8

terkuasai, sehingga dapat menghasilkan berbagai kreasi sesuai dengan


tahapannya.

F. Hipotesis
Penggunaan media yang bervariasi dan melalui latihan berulang-ulang dapat
meningkatkan membatik pada kelompok A di Kelompok Bermain SAKURA II
Desa Tengger Kecamatan Puhpelem Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.
RENCANA PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kelompok Bermain SAKURA II Desa Tengger
Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri pada peserta didik kelompok A
semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah 15 anak, yang terdiri
dari 5 anak laki-laki dan 10 anak permpuan. Penentuan tempat penelitian
mempertimbangkan beberapa hal diantaranya: (a) dalam melaksanakan
penelitian Peneliti tidak meninggalkan tugas, (b) Pelakasanaan penelitian
berpengaruh terhadap proses pembelajaran di kelompok A.
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus
yaitu:
a. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 s.d 17 April 2017
b. Siklus II diaksanakan pada tanggal 18 s.d 22 April 2017
3. Tema
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran di Kelompok Bermain
SAKURA II Desa Tengger Kecamatan Puhpelem peneliti memilih tema
Alam Semesta untuk siklus 1 dan tema Tanaman untuk silkus 2. Bidang
pengembangan seni, indikator fisik motorik halus 40: membatik dan
jumputan sederhana.
4. Kelompok
Penulis memilih kelompok A semester II Kelompok Bermain SAKURA
II Desa Tengger Kecamatan Puhpelem dengan jumlah siswa 15 anak yang
terdiri dari 5 anak laki-laki dan 10 anak perempuan.
5. Karakteristik Anak
Pada Kelompok Bermain Sakura II khususnya kelompok A karakteristik
anak berbeda-beda, ada anak yang aktif, kreatif, pemalu, penakut, ingin
menang sendiri dan rasa ingin tahu yang tinggi . Namun ada juga anak yang
butuh latihan dan bimbingan khusus. Salah satu aspek yang penting untuk
dikembangkan pada anak usia dini khususnya pada Kelompok Bermain
Sakura II yaitu kemampuan motorik halus dalam membatik. Melalui

9
10

kegiatan ini dapat mengembangkan kompetensi pikir imajinasi, rasa seni dan
keterampilan anak. Secara khusus membatik bertujuan untuk melatih daya
ingat, pengamatan, keterampilan tangan, mengembangkan daya fantasi kreasi,
ketelitian, kerapian dan perasaan keindahan.
6. Pihak yang membantu
Dalam pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran disini penulis
dibantu oleh berbagai pihak yaitu
a. Ibu Sri Suprihatin, S.P.d selaku tutor dan Supervisor 1 yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan dalam penelitian ini
b. Ibu Lilis Sularmi, S.Pd selaku Supervisor 2 yang telah membantu dan
membimbing dalam penelitian ini
c. Bapak Wiranto selaku kepala Kelompok Bermain SAKURA II Desa
Tengger Kecamatan Wonogiri dan anak didik Kelompok Bermain
SAKURA II Desa Tengger Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri
yang telah memberi ijin dan membantu dalam kegiatan pembelajaran
d. Bapak Suyatno dan Devan Hafi Maulana sebagai suami dan anak yang
selalu memberi dukungan dan motifasi atas terselesaikannya laporan ini
e. Terima kasih juga untuk kedua orang tua yang selalu mendoakan
terselesaikannya tugas ini
f. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, karena
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan laporan ini yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa tahapan dalam setiap
siklunya yaitu dengan diawali dari refleksi pra siklus, perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi dengan dilakukan dalam Siklus I dan Siklus II
Pra Siklus
Di Kelompok Bermain SAKURA II Desa Tengger Kecamatan Puhpulem
pada kelompok A terlihat kondisi awal dalam upaya meningkatkan kemampuan
11

motorik halus anak dalam kegiatan membatik belum maksimal, hal ini ditandai
dengan jumlah anak yang berhasil mencapai kemampuan yang sesuai dengan
harapan hanya ada 2 anak (13%), anak yang mencapai kemampuan namun masih
dalam bimbingan ada 4 anak (27%), dan 9 anak (60%) belum bisa mencapai
kemampuan yang diharapkan.
Pada waktu itu penulis hanya menggunakan buku saja belum menggunakan
media yang bervariasi, sehingga ketertarikan anak menjadi berkurang. Selain itu
motif yang sulit dan metode yang kurang bervariasi sehingga ada beberapa anak
dalam kegiatan membatik selalu bertanya dan minta dibimbing terus. Hal ini tidak
sesuai dengan kemampuan yang ingin dicapai dalam kegiatan membatik.

1. Rencana Pelaksanaan
SIKLUS 1
a. Rencana Tindakan
1) Tema : Alam Semesta
2) Pengembangan : Membatik dengan berbagai media
3) Tujuan perbaikan : Upaya meningkatkan kemampuan motorik
halus anak melalui membatik dengan
berbagai pada anak didik kelompok A di
KB SAKURA II semester II tahun ajaran
2016/2017.
4) Perencanaan perbaikan kegiatan pembelajaran
Sebelum kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu guru membuat
rencana kegiatan yaitu:
a) Kegiatan awal 30 menit:
Dimulai dengan berbaris sebelum masuk kelas, mengucap salam,
berdoa, mengucap kalender, tanya kabar anak dengan menyebut nama
satu persatu diikuti dengan bernyanyi, berbagi pengalaman lalu
bercakap-cakap dilanjutkan kegiatan fisik motorik kasar.
b) Kegiatan inti 60 menit
Pendidik menyiapkan alat peraga sebagai penjelasan materi tentang
membatik dengan berbagai media
12

c) Kegiatan istirahat 30 menit


Anak- anak bermain bebas diluar kelas kemudian mencuci tangan,
berdoa sebelum dan sesudah makan bekal bersama-sama
d) Kegiatan akhir 30 menit
Kegiatan akhir ini merupakan kegiatan yang sederhana dan ringan
misalya bersyair, bernyanyi, Tanya jawab dan lain-lain. Kemudian
dilanjutkan dengan mengulas kegiatan hari ini dan informasi esok
hari, bercerita, doa pulang, salam.
b. Langkah-langkah dalam pelaksanaan perbaikan
Pelaksanaan Siklus 1
1) Kegiatan awal 30 menit
- Baris, salam, berdoa
- Mengucap kalender, Tanya kabar
- Berbagi pengalaman
- Bercakap-cakap tentang Pelangi
2) Kegiatan inti 60 menit
Membatik dengan berbagai media
3) Istirahat
- Cuci tangan, berdoa
- Makan
- Bermain
4) Kegiatan Akhir 30 menit
- Bernyanyi, bersyair, tanya jawab
- Mengulas kegiatan dalam satu hari dan informasi esok hari
- Cerita bersambung
- Doa, salam
c. Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan dalam siklus 1
RKH ke-1. Membatik dengan kertas pola gambar Pelangi
Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan bahan dan alat membatik
- Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan membatik ini
- Guru menyampaikan motif yang akan dibatik
13

- Guru meminta anak untuk membatik


- Guru memotivasi dan mengevaluasi hasil karya anak

RKH ke-2. Membatik dengan kertas pola gambar Petir


Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan bahan dan alat membatik
- Guru menyampaikan motif yang akan dibatik
- Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan membatik ini
- Guru meminta anak untuk membatik
- Guru memotivasi dan mengevaluasi hasil karya anak

RKH ke-3. Membatik dengan kertas pola gambar Bulan


Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan bahan dan alat membatik
- Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan membatik ini
- Guru menyampaikan motif yang akan dibatik
- Guru meminta anak untuk untuk membatik
- Guru memotivasi dan mengevaluasi hasil karya anak

RKH ke-4. Membatik dengan kertas pola gambar Matahari


Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan bahan dan alat membatik
- Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan membatik ini
- Guru menyampaikan motif yang akan dibatik
- Guru meminta anak untuk untuk membatik
- Guru memotivasi dan mengevaluasi hasil karya anak

RKH ke-5. Membatik dengan kertas pola gambar Bintang


Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan bahan dan alat membatik
- Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiatan membatik ini
- Guru menyampaikan motif yang akan dibatik
14

- Guru meminta anak untuk untuk membatik


- Guru memotivasi dan mengevaluasi hasil karya anak

2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas


Pelaksanaan perbaikan ini peneliti dinilai oleh Supervisor 2, yaitu Ibu Lilis
Sularmi, S.Pd yang menilai Rencana Kegiatan Harian (RKH), APKG-PKP 1
dan APKG-PKP 2.

3. Rencana Pengamatan dan Pengumpulan Data


Dapat dilihat dari hasil pengamatan dalam kegiatan membatik dengan
berbagai media mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak
khususnya kelompok A Di Kelompok Bermain SAKURA II Desa Tengger
Kecamatan Puhpelem. Akan tetapi perlu diberikan tindak lanjut supaya hasil
yang dicapai bisa maksimal.

4. Rencana Refleksi
Disini penulis bersama teman sejawat melakukan refleksi setelah kegiatan
pembelajaran berlangsung tentang pelaksanaan pembelajaran. Penulis
bersama teman sejawat berdiskusi tentang apa saja kejadian selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti
dibawah ini:
1) Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya
lakukan?
2) Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan?
3) Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang
saya lakukan?
4) Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
5) Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
Refleksi disini dimaksudkan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
dalam pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh penulis. Dari
15

analisis perbaikan pembelajaran dalam kegiatan membatik yang telah


dilaksanakan dapat ditemukan kesimpulan bahwa minat anak dalm kegiatan
membatik masih rendah. Hal tersebut bisa terjadi karena anak kurang antusias
dengan media yang disediakan. Penulis ingin meningkatkan hasil belajar yang
sesuai dengan harapan. Untuk itu penulis menyusun rancangan baru dengan
perbaikan siklus 2.

1. Rencana Pelaksanaan
SIKLUS 2
a. Rencana Tindakan
1) Tema : Tanaman
2) Pengembangan : Membatik dengan berbagai media
3) Tujuan perbaikan : Upaya meningkatkan kemampuan motorik
halus anak melalui membatik dengan
berbagai pada anak didik kelompok A
KB SAKURA II semester II tahun ajaran
2016/2017.
4) Perencanaan perbaikan kegiatan pembelajaran
Sebelum kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu guru membuat
rencana kegiatan yaitu:
a) Kegiatan awal 30 menit:
Dimulai dengan berbaris sebelum masuk kelas, mengucap salam,
berdoa, mengucap kalender, tanya kabar anak dengan menyebut
nama satu persatu diikuti dengan bernyanyi, berbagi pengalaman
lalu bercakap-cakap dilanjutkan kegiatan fisik motorik kasar.
b) Kegiatan inti 60 menit
Pendidik menyiapkan alat peraga sebagai penjelasan materi tentang
membatik dengan berbagai media
c) Kegiatan istirahat 30 menit
Anak- anak bermain bebas diluar kelas kemudian mencuci tangan,
berdoa sebelum dan sesudah makan bekal bersama-sama
d) Kegiatan akhir 30 menit
16

Kegiatan akhir ini merupakan kegiatan yang sederhana dan ringan


misalya bersyair, bernyanyi, Tanya jawab dan lain-lain. Kemudian
dilanjutkan dengan mengulas kegiatan hari ini dan informasi esok
hari, bercerita, doa pulang, salam
b) Langkah-langkah dalam pelaksanaan perbaikan
Pelaksanaan Siklus 1
1) Kegiatan awal 30 menit
- Baris, salam, berdoa
- Mengucap kalender, Tanya kabar
- Berbagi pengalaman
- Bercakap-cakap tentang Pelangi
2) Kegiatan inti 60 menit
Membatik dengan berbagai media
3) Istirahat
- Cuci tangan, berdoa
- Makan
- Bermain
4) Kegiatan Akhir 30 menit
- Bernyanyi, bersyair, tanya jawab
- Mengulas kegiatan dalam satu hari dan informasi esok hari
- Cerita bersambung
- Doa, salam
c) Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan dalam siklus 1
RKH ke-1. Membatik dengan tisu pola gambar Buah Anggur
Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan bahan dan alat membatik
- Guru menyampaikan pola gambar yang akan dibatik
- Guru menunjukkan contoh pola yang sudah dibatik
- Guru menjelaskan langkah-langkah membatik
- Guru memberi kesempatan bertanya pada anak apabila belum jelas
- Guru meminta anak untuk membatik sesuai pola
17

RKH ke-2. Membatik dengan tisu pola gambar Ranting


Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan bahan dan alat membatik
- Guru menyampaikan pola gambar yang akan dibatik
- Guru menunjukkan contoh pola yang sudah dibatik
- Guru menjelaskan langkah-langkah membatik
- Guru memberi kesempatan bertanya pada anak apabila belum jelas
- Guru meminta anak untuk membatik sesuai pola

RKH ke-3. Membatik dengan kain pola gambar Bunga


Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan bahan dan alat membatik
- Guru menyampaikan pola gambar yang akan dibatik
- Guru menunjukkan contoh pola yang sudah dibatik
- Guru menjelaskan langkah-langkah membatik
- Guru memberi kesempatan bertanya pada anak apabila belum jelas
- Guru meminta anak untuk membatik sesuai pola

RKH ke-4. Membatik dengan kain pola gambar Akar


Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan bahan dan alat membatik
- Guru menyampaikan pola gambar yang akan dibatik
- Guru menunjukkan contoh pola yang sudah dibatik
- Guru menjelaskan langkah-langkah membatik
- Guru memberi kesempatan bertanya pada anak apabila belum jelas
- Guru meminta anak untuk membatik sesuai pola

RKH ke-5. Membatik dengan tisu pola gambar Daun


Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan bahan dan alat membatik
- Guru menyampaikan pola gambar yang akan dibatik
- Guru menunjukkan contoh pola yang sudah dibatik
18

- Guru menjelaskan langkah-langkah membatik


- Guru memberi kesempatan bertanya pada anak apabila belum jelas
- Guru meminta anak untuk membatik sesuai pola

2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas


Dalam pelaksanaan perbaikan ini kegiatan pembelajaran penulis dinilai
oleh Supervisor 2 yaitu Ibu Lilis Sularmi, S.Pd yang menilai Rencana
Kegiatan Harian (RKH), APKG PKP 1 dan APKG PKP 2.

3. Pengamatan dan Pengumpulan Data


Dari hasil observasi dalam siklus 2 dari 15 anak didik yang mampu
menyelesaikan kegiatan dengan maksimal ada 13 anak dan yang masih perlu
bimbingan hanya ada 2 anak. Hal ini bisa terjadi karena dengan media yang
bervariasi mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak khususnya
dalam kegiatan membatik.

4. Refleksi
Refleksi dilakukan penulis pada saat setelah kegiatan pembelajaran selesai
bersama dengan teman sejawat. Penulis bersama teman sejawat berdiskusi
tentang apa saja kejadian selama proses pembelajaran berlangsung dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti dibawah ini:
1) Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya
lakukan?
2) Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan?
3) Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang
saya lakukan?
4) Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
5) Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
19

Refleksi disini dilakukan untuk mengetahuai kekurangam dan kelebihan


dalam pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
penulis, agar kualitas pembelajaran menjadi lebih baik di Kelompok Bermain
Sakura II Desa Tengger Kecamatan Puhpelem. Dari hasil analisis perbaikan
pembelajaran dalam kegiatan membatik pada siklus 2 ini dapat ditemukan
kesimpulan bahwa anak sudah mengalami peningkatan yang memuaskan.
Untuk itu penulis cukup sampai dengan siklus 2 saja dalam melaksanakan
rencana perbaikan karena dalam meningkatkan kemampuan motorik halus
anak khususnya dalam kegiatan membatik telah mampu mencapai hasil yang
sesuai dengan harapan.

C. Teknik Analisis Data


Bahwa data yang didapat dalam penelitian ini berupa data kualitatif yakni
informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi anak didik
tentang tingkat pemahaman terhadap suatu kemampuan motorik halus anak, sikap
anak didik terhadap metode belajar, perhatian, antusias belajar, kepercayaan diri,
serta motivasi dalam belajar.
Analisis data yang merupakan data kuantitatif menggunakan analisis
diskriptif komparatif, yaitu membandingkan kondisi awal dengan hasil tindakan
antar siklus. Data-data yang sudah terkumpul dianalisis dengan tahap-tahapan
yaitu:
1. Pengumpulan data yaitu mengumpulkan data dengan berbagai teknik
pengumpulan data seperti yang telah direncanakan.
2. Reduksi data dengan menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, dan
mengabstraksi data-data yang sudah dikumpulkan.
3. Penyajian data yaitu dengan mengorganisasikan informasi, mendiskripsikan
data dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan data yang dilakukan.
4. Penarikan simpulan, data-data yang sudah disajikan akan dijadikan acuan
dalam menarik simpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus


1. Pra Siklus
Pelaksanaan kegiatan membatik di Kelompok Bermain SAKURA II Desa
Tengger Kecamatan Puhpelem , keadaan awal kemampuan anak sebelum ada
perbaikan membatik dengan berbagai media masih sangat jauh dari harapan.
Hal ini dapat diamati dari hasil yang di capai ada 2 anak (13%) dari 15 anak
yang mampu mencapai kemampuan yang sesuai dengan harapan, 4 anak
(27%) yang kurang berhasil dari 15 anak dan 9 anak ( 60%) yang tidak
berhasil. Untuk itu dalam kegiatan meningkatkan kemampuan motorik halus
anak khususnya membatik kurang berhasil.
Berdasarkan hasil dari kegiatan pembelajaran sebelum ada perbaikan
belum sesuai dengan harapan, maka setelah mengadakan refleksi dengan
mencari kekurangan dan kelemahan penyebab dari ketidak berhasilan kegiatan
pembelajaran dan menganalisis masalah serta mencoba mencari solusi maka
melalui hasil tersebut penulis mengadakan kegiatan perbaikan untuk
memperbaiki pembelajaran khususnya kegiatan membatik pada anak didik
kelompok A di Kelompok Bermain SAKURA II Desa Tengger Kecamatan
Puhpelem.

2. Siklus 1
Dalam melaksanakan siklus pertama ini penulis mengupayakan untuk
melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media lain secara
berulang. Dengan harapan dalam siklus pertama ini akan meningkatkan
kemampuan anak menjadi lebih baik.
Tahapan pada pelaksanaan siklus pertama yaitu:
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Kegiatan Harian seperti kegiatan awal, kegiatan
intidan kegiatan akhir
2) Menyiapkan instrument penelitian

20
21

3) Menyediakan lembar pengamatan yang akan digunakan untuk


mengamati kegiatan anak didik selama proses kegiatan berlangsung dan
hasil karya anak
4) Menyiapkan media yang akan digunakan
5) Menyiapkan Supervisor 2 untuk melakukan pengamatan terhadap
tindakan pada siklus yang pertama
Sebelum kegiatan dilaksanakan perlu dibuat Rencana Kegiatan Harian yang
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yaitu sebagai
berikut:
Kegiatan awal 30 menit
Dimulai dengan berbaris sebelum masuk kelas, mengucap salam,
berdoa, mengucap kalender, tanya kabar anak dengan menyebut nama satu
persatu diikuti dengan bernyanyi, berbagi pengalaman lalu bercakap-cakap
dilanjutkan kegiatan fisik motorik kasar.
Kegiatan inti 60 menit
Pada kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang nantinya akan
memunculkan sebuah inisiatif, kreativitas, kemandirian, tanggung jawab,
bereksplorasi dan bereksperimen. Namun dalam kegiatan ini terdapat
kegiatan yang menjadi pokok perbaikan pembelajaran dan penilaian.
Kegiatan istirahat 30 menit
Anak- anak bermain bebas diluar kelas kemudian mencuci tangan,
berdoa sebelum dan sesudah makan bekal bersama-sama
Kegiatan akhir 30 menit
Kegiatan akhir ini merupakan kegiatan yang sederhana dan ringan
misalnya bersyair, bernyanyi, tanya jawab dan lain-lain. Kemudian
dilanjutkan dengan mengulas kegiatan hari ini dan informasi esok hari,
bercerita, doa pulang, salam.
b. Langkah-langkah Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
1) Peneliti menyeting tempat pada setiap area yang akan digunakan pada
hari itu
2) Peneliti menyiapkan alat dan bahan pada setiap area yang akan
digunakan pada hari itu
22

3) Anak-anak duduk melingkar pada satu tempat yang sudah disiapkan


dengan duduk melingkar diatas karpet, guru duduk dikursi anak agar
posisi lebih tinggi dari anak. Peneliti menggunakan model klasikal
dalam melakukan penjelasan kegiatan.
4) Peneliti menjelaskan langkah-langkah dalam membatik
5) Peneliti memberi kesempatan bertanya apabila ada yang belum jelas
6) Anak-anak masuk pada area yang sudah disiapkan sesuai dengan minat
anak
7) Peneliti memotivasi anak agar dapat menyelesaikan kegiatan dengan
baik dan benar
8) Peneliti mengulas dan mengevaluasi hasil belajar anak
c. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran sebagai Penelitian Tindakan Kelas
Dalam pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran ini dilakukan
dikelas peneliti sendiri. Adapun pihak yang menilai dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran ini. Penulis atau peneliti dinilai oleh Supervisor 1
Ibu Lilis Sularmi, S.Pd dengan menggunakan APKG-PKP 1 dan APKG-
PKP 2 selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Observasi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran
Dapat dilihat dari hasil pengamatan dalam kegiatan membatik dengan
berbagai media mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak
khususnya kelompok A Di Kelompok Bermain SAKURA II Desa Tengger
Kecamatan Puhpelem. Akan tetapi perlu diberikan tindak lanjut supaya
hasil yang dicapai bisa maksimal.
e. Releksi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran
Dengan dibantu oleh teman sejawat dan Supervisor 2 peneliti
melakukan refleksi setelah melakukan tindakan pada siklus pertama dari
perencanaan hingga akhir untuk melihat dan mencermati hasil-hasil yang
telah dicapai serta untuk melihat kelebihan maupun kekurangan yang
dilaksanakan penulis dalam pembelajaran. Dalam siklus pertama ini
penulis sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tahapan
pelaksanaan dan perencanaan. Namun pada siklus pertama masih ada
23

kekurangan dan kelemahan sehingga masih ada anak yang belum mampu
dan masih memerlukan bimbingan yang tinggi.

Dalam siklus 1 ini dari 15 anak yang mampu dengan mandiri


menyelesaikan kegiatan pembelajaran membatik ada 8 anak (53%), 3 anak
(20%) yang mampu menyelesaikan kegiatan dengan bantuan, dan 4 anak
(27%) yang tidak sesuai dengan harapan dalam menyelesaikan kegiatan.
Berdasarkan data diatas , menunjukkan telah ada peningkatan kemampuan
anak didik dalam kegiatan pembelajaran membatik, tetapi dalam tingkat
ketercapaian pengembangan kemampuan membatik masih belum sempurna.
Untuk memperbaiki kondisi tersebut, maka penulis mengambil tindakan
perbaikan kegiatan membatik dengan berbagai media.

3. Siklus 2
Dalam melaksanakan siklus kedua ini penulis mengupayakan untuk
melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media yang
bervariasi. Dengan harapan dalam siklus kedua ini akan meningkatkan
kemampuan anak yang sesuai dengan harapan.
Tahapan pada pelaksanaan siklus pertama yaitu:
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Kegiatan Harian seperti kegiatan awal, kegiatan
intidan kegiatan akhir
2) Menyiapkan instrument penelitian
3) Menyediakan lembar pengamatan yang akan digunakan untuk
mengamati kegiatan anak didik selama proses kegiatan berlangsung dan
hasil karya anak
4) Menyiapkan media yang akan digunakan
5) Menyiapkan Supervisor 2 untuk melakukan pengamatan terhadap
tindakan pada siklus yang pertama
Sebelum kegiatan dilaksanakan perlu dibuat Rencana Kegiatan Harian yang
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yaitu sebagai
berikut:
24

Kegiatan awal 30 menit


Dimulai dengan berbaris sebelum masuk kelas, mengucap salam,
berdoa, mengucap kalender, tanya kabar anak dengan menyebut nama satu
persatu diikuti dengan bernyanyi, berbagi pengalaman lalu bercakap-cakap
dilanjutkan kegiatan fisik motorik kasar.
Kegiatan inti 60 menit
Pada kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang nantinya akan
memunculkan sebuah inisiatif, kreativitas, kemandirian, tanggung jawab,
bereksplorasi dan bereksperimen. Namun dalam kegiatan ini terdapat
kegiatan yang menjadi pokok perbaikan pembelajaran dan penilaian.
Kegiatan istirahat 30 menit
Anak- anak bermain bebas diluar kelas kemudian mencuci tangan,
berdoa sebelum dan sesudah makan bekal bersama-sama
Kegiatan akhir 30 menit
Kegiatan akhir ini merupakan kegiatan yang sederhana dan ringan
misalnya bersyair, bernyanyi, tanya jawab dan lain-lain. Kemudian
dilanjutkan dengan mengulas kegiatan hari ini dan informasi esok hari,
bercerita, doa pulang, salam.
b. Langkah-langkah Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
1) Peneliti menyeting tempat pada setiap area yang akan digunakan pada
hari itu
2) Peneliti menyiapkan alat dan bahan pada setiap area yang akan
digunakan pada hari itu
3) Anak-anak duduk melingkar pada satu tempat yang sudah disiapkan
dengan duduk melingkar diatas karpet, guru duduk dikursi anak agar
posisi lebih tinggi dari anak. Peneliti menggunakan model klasikal
dalam melakukan penjelasan kegiatan.
4) Peneliti menjelaskan langkah-langkah dalam membatik
5) Peneliti memberi kesempatan bertanya apabila ada yang belum jelas
6) Anak-anak masuk pada area yang sudah disiapkan sesuai dengan minat
anak
25

7) Peneliti memotivasi anak agar dapat menyelesaikan kegiatan dengan


baik dan benar
8) Peneliti mengulas dan mengevaluasi hasil belajar anak
c. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran sebagai Penelitian Tindakan Kelas
Dalam pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran ini dilakukan
dikelas peneliti sendiri. Adapun pihak yang menilai dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran ini. Penulis atau peneliti dinilai oleh Supervisor 1
Ibu Lilis Sularmi, S.Pd dengan menggunakan APKG-PKP 1 dan APKG-
PKP 2 selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Observasi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran
Dapat dilihat dari hasil pengamatan dalam siklus dua ini dalam
kegiatan membatik dengan berbagai media mampu meningkatkan
kemampuan motorik halus anak khususnya kelompok A Di Kelompok
Bermain SAKURA II Desa Tengger Kecamatan Puhpelem. Anak- anak
begitu antusias dengan kegiatan perbaikan pembelajaran yang diberikan.
Sehingga mengalami peningkatan yang pesat, dari 15 anak terdapat 13
anak dengan hasil yang maksimal dan tinggal 2 anak dengan hasil yang
cukup. Dengan hasil yang telah dicapai tersebut peneliti menghentikan
penelitian tindakan kelas hanya sampai siklus dua.
e. Releksi Perbaikan Kegiatan Pembelajaran
Dengan pengelolaan kelas yang baik dan media pembelajaran yang
bervariasi, motivasi peneliti kepada anak didik selama proses perbaikan
pembelajaran memberikan motivasi yang sangat besar terhadap
keberhasilan anak dalam kegiatan membatik dengan berbagai media
sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan penulis.

Dalam siklus 2 ini dari 15 anak yang mampu dengan mandiri


menyelesaikan kegiatan pembelajaran membatik ada 13 anak (87%), 2
anak (13%) yang mampu menyelesaikan kegiatan dengan bantuan, dan 0
anak (0%) yang tidak sesuai dengan harapan dalam menyelesaikan
kegiatan.
26

B. Pembahasan Tiap Siklus


1. Pra Siklus
Dari hasil pengamatan keadaan sebelum penulis melakukan perbaikan,
kemampuan dalam membatik anak masih rendah. Dalam hal ini bisa terjadi
karena penulis belum bisa menciptakan media yang menarik bagi anak,
sehingga membuat anak menjadi kurang tertarik dengan kegiatan membatik.
Dibuktikan dengan dari 15 anak didik hanya 2 (13%) anak yang mampu
menyelesaikan kegiatan membatik yang sesuai dengan harapan. Saat itu
penulis hanya menggunakan buku saja dan juga metode yang digunakan
kurang menarik bagi anak serta motif yang sulit, sehingga membuat anak
tidak bisa mencapai hasil yang sesuai dengan harapan.

2. Siklus 1
Penulis dalam siklus 1 mengambil tindakan awal dengan melakukan
tindakan yang sesuai dengan tema untuk memotivasi anak dalam kegiatan
membatik. Dalam tindakan ini penulis melakukan kegiatan membatik pola
gambar pelangi dengan media kertas dan tusuk gigi, pola gambar petir dengan
media kertas dan ranting, pola gambar bulan dengan media kertas dan cotton
bad, pola gambar Matahari dengan media kertas dan spidol, pola gambar
bintang dengan media kertas dan lidi. Pada akhir kegiatan penulis melakukan
evaluasi bahwa sudah ada peningkatan dibandingkan dengan pra siklus yaitu
dari 15 anak didik ada 8 anak (53%) yang sudah mampu dalam
menyelesaikan kegiatan sesuai dengan harapan.
Dengan kondisi tersebut maka penulis melakukan kembali refleksi dan
evaluasi pembelajarn pada siklus 1 . Dari hasil evaluasi tersebut maka
penulis menyusun rencana perbaikan untuk siklus 2.

3. Siklus 2
Setelah melakukan siklus 2 dengan rencana perbaikan yang telah disusun
maka terlihat peningkatan yang baik dari kegiatan pembelajaran tersebut.
Anak didik merasa begitu antusias dengan kegiatan membatik dari pola
gambar buah anggur dengan media tisu dan spidol, pola gambar ranting
27

dengan media tisu dan ranting, pola gambar bunga dengan media kain dan
cotton bad, pola gambar akar dengan media kain dan tusuk gigik, dan yang
terakhir pola gambar daun dengan media kain dan lidi. Dengan media
tersebut kegiatan membatik bisa berjalan dengan menyenangkan. Anak
menjadi lebih aktif dan termotifasi untuk menyelesaikan kegiatan membatik
dengan baik. Ketika diakhir pembelajaran penulis melakukan penilaian dan
hasil yang diperoleh meningkat lebih disbanding siklus 1. Terlihat
peningkatanya dar 15 anak ada 13 anak (87%) yang mampu menyelesaikan
kegiatan pembelajaran yang sempurna. Dari siklus 1 sampai siklus 2
mengalami peningkatan sebesar 34% .

4. Hubungan antar siklus


Berdasarkan data yang diperoleh pada tingkat pencapaian pengembangan
kemampuan dalam membatik dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2, penulis
menarik kesimpulan bahwa adanya keterkaitan antara pra siklus, siklus 1 dan
siklus 2. Keterkaitan ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pencapaian
kemampuan anak dalam membatik pada kelompok A di Kelompok Bermain
SAKURA II Desa Tengger Kecamatan Puhpelem setelah dilakukan perbaikan
kegiatan pengembangan disetiap siklus ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Pada data yang diperoleh dalam pelaksanaan perbaikan tindakan pada


siklus 2 penulis menarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan berbagai media
yang bervariasi mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada
kelompok A di Kelompok Bermain SAKURA II Desa Tengger Kecamatan
Puhpelem Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pelaksanaan tindakan penelitian yang sudah dilakukan
oleh peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Diperlukan pembelajaran yang kreatif dan bervariasi untuk meningkatkan
kemampuan anak didik Kelompok Bermain SAKURA II Desa Tengger
Kecamatan Puhpelem dalam kegiatan membatik
b. Pengertian dasar dan latihan terlebih dahulu harus diberikan kepada anak,
agar anak mengetahui teknik dalam membatik
c. Dalam proses kegiatan pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik
diperlukan sekali dalam hal penjelasan seorang guru
d. Dalam kegiatan membatik akan lebih menyenangkan apabila di dalam
pembelajaran disertai metode yang menarik sehingga anak berminat untuk
menyelesaikan kegiatan tersebut
e. Motivasi dan bimbingan guru sangat dibutuhkan dalam mencapai
pembelajaran yang sesuai dengan harapan dan indikator yang sudah
ditentukan
f. Kemampuan motorik halus anak terutama anak didik Kelompok A di
Kelompok Bermain SAKURA II dapat meningkat melalui membatik dengan
berbagai media dengan adanya tindakaan dari pra siklus, siklus I, siklus II

2. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis akan memberikan saran
sebagai berikut:
a. Dalam melakukan pembelajaran sebaiknya guru mempersiapkan penguasaaan
materi dan media yang menarik agar anak focus pada kegiatan
b. Kegiatan yang dilih sesuai dengan tingkat kebutuhan anak
c. Guru hendaknya mampu menguasai karakteristik setiap anak didiknya
d. Guru sebaiknya bersifat sabar, penuh kasih sayang dan mampu merespon
pertanyaan yang siswa ajukan
e. Dalam memberikan penjelasan kepada anak sebaiknya guru menggunakan
bahasa yang mudah untuk dimengerti oleh anak

28
29

f. Hendaknya guru memberikan bimbingan dan pengarahan terutama kepada


anak yang belum mampu dalam melakukan kegiatan di pembelajaran tersebut
g. Guru memberikan motivasi dan pujian terhadap hasil karya anak agar anak
semakin bersemangat
h. Hendaknya guru mengulas hasil karya anak setelah selesai melaksanakan
kegiatan untuk memperjelas dan menyimpulkan materi serta meningkatkan
pemahaman anak tentang kegiatan sesuai indikator
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah,Siti,dkk, 2014. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak


Usia dini (PAUD 4306 Hal.1.4.
Tangerang Selatan: Universitas terbuka
Http://id.wikipedia.org//wiki/membatik
Diakses: Sabtu 29 April 2017 jam 15.30 wib
Http://lastrip.blogspot.com/?m=i
Diakses: Sabtu 29 April 2017 jam 15.30 wib
Masitoh,dkk, 2014. Strategi Pembelajaran TK (PGTK 2202) Hal.1.21.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Pekerti,Widia,dkk, 2014. Metode Pengembangan Seni (PAUD 4206) Hal.4.5.
Tangerang Selatan: Universitas Tebuka
Sujiono,Bambang,dkk, 2014. Metode Pengembangan Fisik (PGTK 2302) Hal.1.3.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Suryana,Dadan , 2014. Dasar-Dasar Pendidikan TK (paud 4107) Hal.1.5.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

30

Anda mungkin juga menyukai