Anda di halaman 1dari 5

BAYI BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen : 76/870/PKM.BJP/SOP/V/2017


SOP
No. Revisi :
Tgl. Terbit : 05 Mei 2017
Halaman :1
Kepala
PUSKESMAS Puskesmas
BOJONGPICUNG
Heni Supenti

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 g (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir).
Ada 2 macam BBLR
- Bayi kurang bulan (KR); bayi yang dilahirkan dengan umur
kehamilan 37 minggu
- Bayi kecil masa kehamillan (KMK) ; bayi yang dilahirkan
dengan berat badan lahir kurang dari persentil ke-10 kurva
pertumbuhan janin dari battaglia dan lubchenko
- Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) : Berat Lahir 1500 g
- Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) : berat lahir 1000 g
Pengertian
Masalah pada BBLR
a. Belum dapat mempertahankan suhu normal, karena :
- Pusat pengatur suhu badan masih dalam perkembangan
- Cadangan energi sangat kurang (glikogen di jaringan dan lemak
coklat di subkutan sedikit)
- Permukaan tubuh relatif lebih luas, sehingga resiko kehilangan
panas dan air relatif besar)
- Jaringan lemak subkutan lebih tipis, sehingga resiko kehilangan
panas melalui kulit lebih besar)
b. Nutrisi
- Refleksi isap dan menelan belum sempurna

1
- Pada pemberian minum peroral mudah kembung, otot dinding
perut masih lemah, otot saluran pencernaan masih lemah
- Malas minum, berat badan tak bertambah untuk waktu cukup
lama
- Pertahanan tubuh lebih rendah sehingga rentan terhadap infeksi
- Fungsi organ belum baik (terutama umur kehamilan 35
minggu), misalnya sistem pernapasan, saluran cerna, hati,
ginjal, metabolisme dan kekebalan.

Masalah klinis yang sering dijumpai


- Masalah pada pernapasan misalnya sindrom distres
respirasi/SDR, pendarahan paru, sindrom aspirasi, pneumonia,
kongenital, pneumotoraks, apneu pada pernapasan pada bayi
baru lahir
- Sepsis neonatorum
- Anemia, perdarahan, anemia, perdarahan dan koagulasi
intravascular
- Awasi adanya kelainan bawaan

Tujuan Agar mampu menangani kasus BBLR di wilyah kerja setempat

Kebijakan Setiap hari dalam jam kerja


Tatalaksana
a. Sebelum lahir
- Mencegah kelahiran kurang bulan dengan mengurangi faktor-
faktor resiko terjadinya BBLR
- Pemberian tokolitik pada persalinan kurang bulan (salbutamol,
Prosedur terbutalin)
- Pemberian kortikosteroid pada ibu, jika diperkirakan akan terjadi
kelahiran kurang bulan, untuk mempercepat pematangan paru janin
(betametason 12 mg/kg bb dibagi dalam 2 dosis i.m selama 2-3
hari)
b. Selama persalinan

2
- Menghindari kemungkinan dampak persalinan kurang bulan, misal
persiapan petugas dan perlengkapan resusitasi di kamar bersalin
ataupun kamar operasi
- Pada keadaan yang sudah diperkirakan akan terjadi persalinan
kurang bulan sebaiknya dikirim ke fasilitas kesahatan yang
mempunyai fasilitas yang lengkap
- Resusitasi dan stabilitas dengan pencernaan yang tepat untuk
menghindari masalah yang sering terjadi
- Oksigen dan sumber panas untuk menjaga suhu tubuh bayi akan
memberi hasil yang baik
c. Setelah lahir
Umum :
- Membersihkan jalan napas
- Mengusahakan napas pertama dan seterusnya
- Perawatan tali pusat dan perawatan mata
Khusus :
- Suhu tubuh dijaga/dipertahankan pada suhu aksila 36,5 C 37, 5
C ; bayi baru lahir dengan umur kehamilan 35 minggu perlu
perhatian ketat ; bayi dengan berat lahir < 2000 g dimasukan
inkubator atau boxs kaca dengan lampu. Pada BBLR yang sudah
stabil dilakukan perawatan bayi lekat
- Oksigen dengan head box/ nasal/CPAP/ oksigen inkubator
ataupun ventilator disesuaikan dengan masalah pernapasan.
- Pada bayi kecil yang keadaan umumnya tidak baik, sering
diperlukan volume expander dan komponen darah. Awasi
keseimbangan cairan, jaga jangan sampai kurang atau berlebih.
Dopamin 5-8 g/kgbb/menit sering diperlukan untuk
mempertahankan perfusi jaringan eksresi urin dan mencegah
asidosis metabolik.

Pemeriksaan penunjang
- Tes kocok (shake test)

3
- Darah rutin, glukosa darah, k/p elektrolit, analisis gas darah
- Foto rontgen dada atau babygram diperlukan pada bayi baru lahir
dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam
atau jika didapat/ diperkirakan akan terjadi SDR
- USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan 35
minggu, dimulai pada umur 2 hari dan dilanjutkan sesuai yang
didapat.

Pemantauan
- Pernapasan, denyut jantung dan suhu tubuh, perfusi jaringan
dipantau ketat terutama pada bayi dengan berat lahir 2000 g.

Berat badan tiap hari, panjang badan dan lingkar kepala setiap
minggu.

- Perkembangan, k/p pemeriksaan USG kepala, fisioterapi ;


Pada umur 4 minggu konsultasi ke dokter spesialis mata untuk
kemungkinan adanya retinopathy of prematurit.
Tatalaksana penyulit
Disesuaikan dengan penyulit yang mungkin timbul, yaitu:
- Sindrom distress respirasi/SDR
- Kelainan SSP (perdarahan peri-intraventrikuler, kejang)
- Kejang
- Hiperbilirubinemia
Untuk kemungkinan anemia yang terjadi pada BBLR, setelah hari ke
14 berikan pulvis :
- Asam folat 2-3 mg/kg bb/hari
- Fe fumarat 5-10 mg/ kg bb/hari
- Vitamin B12 10 mg/ hari diberikan 1 kali sehari, selama 1
bulan k/p konsul mata
Pemantauan jangka panjang (rawat jalan)
- Sesudah pulang hari ke 2, 10, 20, 30 dilanjutkan setiap bulan
- Hitung umur koreksi

4
- Pertumbuhan : berat badan, panjang badan, lingkar kepala
- Tes perkembangan, denver development screening test
(DDST)
- Awasi adanya kelainan bawaan
- Mata : cek apakah ada retinopathy of prematurity (ROP)
dimulai pada umur 6 minggu di mulai pada waktu rumah
sakit. Jika hasil abnormal, diteruskan pemeriksaan ulang.
Pemeriksaan ulang pada semua BBLR pada umur 12 dan24
bulan.
Masalah jangka panjang
- Gangguan perkembangan
- Gangguan pertumbuhan
- Retinopati karena prematuritas
- Penyakit paru kronik
- Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
- Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

Unit Terkait PONED

Anda mungkin juga menyukai