Anda di halaman 1dari 2

Realisasi penggabungan (merger) PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan PT

Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) masih terganjal izin dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.
Padahal, merger tersebut sudah resmi dilakukan dan mendapatkan persetujuan dari Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada 13 Desember 2013, Ditjen Pajak memutuskan menolak permohonan SCMA merger
dengan IDKM lantaran aksi korporasi ini dianggap tidak memenuhi syarat formal.

Padahal saat mengajukan merger tersebut, perseroan telah melampirkan semua dokumen yang
diperlukan. Perseroan sudah memenuhi ketentuan perpajakan terkait penghitungan nilai buku

Sementara, BEI menyatakan bahwa merger yang dilakukan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
dan PT Indosiar Karya Media (IDKM) sudah mendapat restu dari otoritas bursa, baik BEI dan
OJK. Artinya untuk masalah dengan Ditjen Pajak, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses
tersebut kepada emiten yang bersangkutan.

Merger kan sudah dilakukan. Dari otoritas juga sudah ada persetujuan. Kalau urusannya di Ditjen
Pajak, itu urusannya uang, mungkin berapa pajak yang harus dibayar," kata Ito di Gedung BEI,
Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Ito menjelaskan, persoalan merger antara SCMA dan IDKM sudah selesai, namun jika memang
ada kendala mungkin ada di perpajakan. Ito menuturkan, kendalanya kemungkinan di teknik
mergernya.
ertanggal 13 Desember 2013 lalu, Ditjen Pajak memutuskan untuk menolak penggunaan penghitungan
nilai buku aset yang menjadi dasar merger SCMA dan IDKM.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Kismantoro Petrus mengatakan, pihak Ditjen
pajak menolak merger dengan menggunakan nilai buku.

\\"Itu tetap merger boleh, tapi menggunakan nilai pasar. Yang mana kalau menggunakan nilai pasar ada
angka pajak yang harus dibayar. Jadi dispute<\/em>-nya di situ, bukan tidak boleh merger<\/em>. Nilai
buku itu ada yang melakukan sesuatu tidak memenuhi prasyarat. Prasyarat yang ditetapkan. Karena
menurut UU itu nilai buku itu tidak ada. Yang ada nilai pasar, harga pasar. Tapi supaya ekonominya
barangkali lebih stabil ini diperkenankan tapi tidak boleh untuk mengurangi pajak dan sebagainya,\\"
ujar Kismantoro pekan lalu.

Menurut Kismantoro, dalam peraturan menteri keuangan, merger harus menggunakan nilai pasar agar
proses merger tidak dimanfaatkan untuk menghindari pembayaran pajak. Kepala Kanwil Pajak yang
menangani proses merger SCTV dan Indosiar ini menilai transaksi merger tersebut tidak memenuhi
syarat karena menggunakan nilai buku.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI)
menyebutkan, pada 19 Februari 2013, SCMA dan IDKM telah mengumumkan rencana penggabungan
usaha.

Persetujuan dari para pemegang saham diperoleh pada RUPSLB dari kedua perusahaan yang masing-
masing diselenggarakan pada tanggal 5 April 2013 di mana pada setiap RUPSLB tersebut, 99,9% dari
pemegang saham yang hadir memberikan persetujuan terhadap rencana penggabungan usaha.

Direktur Utama SCMA Sutanto Hartono mengatakan, perseroan telah menerima surat efektif dari OJK
perihal penggabungan itu dan telah menerima persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
atas penggabungan usaha pada 19 April 2013.

Sesuai dengan persetujuan tersebut, penggabungan usaha berlaku efektif terhitung sejak 1 Mei 2013.
Berdasarkan itu, penggabungan usaha direncanakan dilakukan dengan menggunakan nilai buku sesuai
dengan ketentuan peraturan Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak dan Surat Edaran Dirjen Pajak.

Permohonan nilai buku tersebut diajukan oleh SCMA kepada Direktorat Jenderal Pajak melalui kantor
wilayah khusus pada tanggal 25 Oktober 2013 dengan melampirkan seluruh dokumen yang disyaratkan.

Permohonan penggunaan nilai buku dalam rangka penggabungan usaha harus dilakukan dalam jangka
waktu 6 bulan sejak tanggal efektif penggabungan usaha.

Anda mungkin juga menyukai