Anda di halaman 1dari 3

PoP  ChatGPT  Scihub

Literature Review
1. Inovasi Layanan
2. Gustafsson, A., Snyder, H., & Witell, L. (2020). Service Innovation: A New
Conceptualization and Path Forward. Journal of Service Research, 23(2), 111–115.
https://doi.org/10.1177/1094670520908929

Latar Belakang Layanan telah menjadi bagian integral dari ekonomi global saat ini. Inovasi
dalam layanan telah menjadi kunci untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Namun,
konsep inovasi layanan masih belum sepenuhnya dipahami dan terkadang sulit untuk
didefinisikan secara jelas.
Rumusan Masalah Dalam artikel ini, para penulis mengajukan pertanyaan tentang
bagaimana inovasi layanan dapat didefinisikan dengan lebih baik dan bagaimana organisasi
dapat menerapkannya dengan lebih efektif. Selain itu, artikel ini juga bertujuan untuk
menyediakan panduan praktis tentang cara mengembangkan inovasi layanan yang efektif.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu
konseptualisasi inovasi layanan yang lebih komprehensif dan memahami karakteristik yang
membedakan inovasi layanan dari inovasi produk. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan
untuk memberikan panduan praktis bagi organisasi dalam mengembangkan inovasi layanan
yang efektif.
Metode Penelitian Artikel ini menggunakan pendekatan literatur review yang sistematis dan
mendalam untuk menjelaskan konsep inovasi layanan. Para penulis menganalisis berbagai
artikel, buku, dan dokumen terkait inovasi layanan, serta melakukan sintesis informasi dari
sumber-sumber tersebut.
Literatur Review Artikel ini menyajikan konsep inovasi layanan dan membahas
karakteristik inovasi layanan yang membedakannya dari inovasi produk. Para penulis juga
membahas beberapa metode dan teknik yang dapat digunakan oleh organisasi dalam
mengembangkan inovasi layanan.
Tempat Penelitian Artikel ini tidak mengeksplorasi penelitian empiris tertentu, tetapi
memberikan pandangan konseptual tentang inovasi layanan yang berlaku secara global.
Hasil Penelitian Hasil dari artikel ini adalah konseptualisasi baru tentang inovasi layanan
yang terdiri dari lima dimensi utama, yaitu proses, hasil, pengalaman pelanggan, perilaku
penyedia layanan, dan sumber daya. Selain itu, artikel ini juga memberikan panduan praktis
untuk organisasi dalam mengembangkan inovasi layanan yang efektif. Hasil temuan
penelitian menunjukkan bahwa lima dimensi tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi
dalam menciptakan inovasi layanan yang sukses. Dimensi proses mencakup proses
penciptaan nilai dan pengiriman layanan. Dimensi hasil meliputi manfaat dan nilai yang
diterima pelanggan. Dimensi pengalaman pelanggan mencakup interaksi dan pengalaman
pelanggan dengan penyedia layanan. Dimensi perilaku penyedia layanan mencakup sikap,
nilai, dan perilaku penyedia layanan. Sedangkan dimensi sumber daya meliputi sumber daya
manusia, teknologi, dan infrastruktur yang digunakan dalam penciptaan dan pengiriman
layanan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa lima dimensi tersebut dapat membantu dalam
pengembangan inovasi layanan yang sukses, serta memperbaiki kualitas layanan dan
kepuasan pelanggan. Selain itu, konsep lima dimensi ini juga dapat membantu manajer dan
pengambil keputusan dalam merancang strategi inovasi layanan yang efektif dan efisien.

Dalam artikel "Service Innovation: A New Conceptualization and Path Forward" yang ditulis
oleh Gustafsson, Snyder, dan Witell, panduan praktis untuk inovasi layanan dibahas sebagai
salah satu hasil penelitian. Panduan praktis tersebut terdiri dari enam langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi peluang inovasi layanan: Identifikasi peluang inovasi layanan dengan
memahami kebutuhan dan harapan pelanggan dan mengamati pasar dan pesaing.
2. Pemetaan perjalanan pelanggan: Pemetaan perjalanan pelanggan untuk memahami
pengalaman pelanggan dan menemukan titik-titik di mana inovasi layanan dapat
dilakukan.
3. Penciptaan gagasan inovasi layanan: Penciptaan gagasan inovasi layanan dengan
melibatkan berbagai pihak, termasuk pelanggan, karyawan, dan ahli di bidangnya.
4. Seleksi gagasan inovasi layanan: Seleksi gagasan inovasi layanan dengan menilai
gagasan berdasarkan kriteria tertentu, seperti potensi keuntungan dan kemampuan
untuk dilaksanakan.
5. Implementasi inovasi layanan: Implementasi inovasi layanan dengan memperhatikan
faktor-faktor seperti sumber daya, waktu, dan risiko.
6. Evaluasi dan pengembangan inovasi layanan: Evaluasi dan pengembangan inovasi
layanan dengan mengukur kinerja inovasi layanan dan mengembangkan inovasi
layanan yang ada agar terus relevan dan berkelanjutan.
Panduan praktis ini dapat membantu organisasi dalam mengembangkan inovasi layanan yang
sukses dan berkelanjutan.

3. Rubalcaba, Luis. (2022). Understanding Innovation in Education: A Service Co-


Production Perspective. Economies 10: 96. https://doi.org/10.3390/ economies10050096
Latar Belakang:
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa inovasi dalam pendidikan memerlukan pengertian
yang lebih luas dan kompleks. Inovasi dalam pendidikan juga dapat dianggap sebagai suatu
proses yang membutuhkan kolaborasi antara berbagai aktor. Oleh karena itu, dalam artikel
ini, penulis mencoba untuk memperluas pemahaman mengenai inovasi di pendidikan dengan
menggunakan perspektif co-production.
Rumusan Masalah:
Rumusan masalah yang dibahas dalam artikel ini adalah bagaimana memahami inovasi dalam
pendidikan melalui perspektif co-production, serta mengidentifikasi peran berbagai aktor
dalam proses inovasi tersebut.
Tujuan Penelitian:
Tujuan penelitian dari artikel ini adalah untuk menawarkan suatu perspektif baru mengenai
inovasi dalam pendidikan yang melibatkan konsep co-production, serta untuk
mengidentifikasi peran berbagai aktor dalam proses inovasi tersebut.
Metode Penelitian:
Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan kualitatif. Data
dikumpulkan melalui review literatur dari artikel dan buku-buku tentang inovasi dan co-
production, serta melalui wawancara dengan sejumlah ahli dan praktisi di bidang pendidikan.

Literatur Review:
Dalam artikel ini, penulis melakukan review literatur mengenai konsep inovasi dan co-
production, serta membahas bagaimana konsep-konsep tersebut dapat diterapkan dalam
konteks pendidikan.

Tempat Penelitian:
Penelitian ini dilakukan di Spanyol, namun penulis menggunakan literatur dan studi kasus
dari berbagai negara untuk mendukung temuan penelitiannya.

Hasil Penelitian:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi dalam pendidikan dapat dipahami melalui
perspektif co-production. Konsep co-production melibatkan berbagai aktor, seperti guru,
siswa, orang tua, dan masyarakat, dalam proses inovasi pendidikan. Konsep co-production
juga memperluas pemahaman mengenai inovasi pendidikan dengan melibatkan aspek-aspek
seperti partisipasi, kolaborasi, dan keterlibatan masyarakat.
Dalam konteks penelitian tersebut, co-production (atau co-creation) merujuk pada sebuah
pendekatan di mana siswa, guru, staf administrasi, orang tua, dan anggota masyarakat lainnya
bekerja sama untuk menciptakan nilai tambah dalam layanan pendidikan. Dalam arti ini,
layanan pendidikan bukanlah sesuatu yang dihasilkan oleh satu pihak (yaitu pihak sekolah),
tetapi merupakan hasil dari kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat.
Dalam artikel tersebut, co-production dianggap sebagai salah satu aspek penting dalam
inovasi layanan di sektor pendidikan. Dalam konteks ini, co-production dapat membantu
menciptakan layanan pendidikan yang lebih relevan dan efektif, karena melibatkan perspektif
dan pengalaman yang berbeda dari berbagai pihak yang terlibat.

4. Cheng, B. L., Cham, T. H., Dent, M. M., & Lee, T. H. (2019). Service innovation:
Building a sustainable competitive advantage in higher education. International Journal
of Services, Economics and Management, 10(4), 289–309.
https://doi.org/10.1504/IJSEM.2019.105014

Anda mungkin juga menyukai