exploring the attributes of service quality in the public sector Oleh: Seung-Kyu Rhee dan June-Young Rha
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
•December 2009 •The Service Industries Journal 29(11):1491-1512 DOI:10.1080/02642060902793441 PENDAHULUAN Di luar penelitian berbasis SERVQUAL yang ada, penulis mengembangkan model alternatif kualitas layanan publik. Berbagai sumber kualitas pelayanan publik dieksplorasi dan dirumuskan skema klasifikasi baru dengan menggunakan teknik insiden kritis (CIT). Empat kualitas utama pelayanan publik diidentifikasi: kualitas proses, kualitas hasil, kualitas desain, dan kualitas hubungan. Temuannya menunjukkan bahwa atribut penting dari kualitas layanan publik berbeda-beda tergantung pada jenis pelanggannya. Universitas Airlangga
Pelanggan akhir memprioritaskan kualitas proses dan hasil, sedangkan
pelanggan perantara memprioritaskan kualitas desain dan hubungan. Artikel ini tentang apa? Artikel ini mengeksplorasi konsep kualitas pelayanan di sektor publik dan dampaknya terhadap kepuasan pelanggan. Penulis mengusulkan model baru kualitas pelayanan publik, yang mencakup empat dimensi utama: kualitas proses, kualitas hasil, kualitas desain, dan kualitas hubungan. Studi ini mengungkapkan bahwa atribut penting dari kualitas layanan publik bervariasi tergantung pada jenis pelanggan. Pelanggan akhir, atau penerima manfaat, memprioritaskan kualitas proses dan hasil, sementara pelanggan perantara, seperti pekerja sosial, memprioritaskan kualitas desain dan hubungan. Studi ini juga mengkategorikan insiden kritis dalam pelayanan publik ke dalam dimensi kualitas layanan yang berbeda dan menunjukkan bahwa persepsi kualitas berbeda antara pelanggan akhir dan perantara. Universitas Airlangga
Dimensi tambahan dari kualitas layanan, seperti publisitas dan
interferensi, juga diidentifikasi. Selain itu, artikel ini menekankan pentingnya memahami harapan dan persepsi pelanggan dalam pemberian layanan publik. Mengapa ini penting? Teori-teori yang disajikan dalam penelitian ini penting karena beberapa alasan. Pertama, memberikan pemahaman komprehensif tentang kualitas pelayanan publik dan dimensinya, yang meliputi kualitas desain, kualitas proses, kualitas hasil, dan kualitas hubungan Pemahaman ini sangat penting bagi penyedia layanan yang bertujuan untuk meningkatkan layanan mereka dan meningkatkan kepuasan pelanggan Kedua, teori-teori tersebut menyoroti pentingnya kualitas hubungan dalam penyediaan layanan publik. Peneliti menyarankan bahwa kualitas hubungan, yang mencakup aspek-aspek seperti kerjasama, koordinasi, dan suasana, dapat mempengaruhi dimensi kualitas lainnya seperti kualitas proses dan desain. Ketiga, teori-teori tersebut menggarisbawahi pentingnya kepuasan pelanggan dalam membangun kepercayaan dan komitmen dalam hubungan layanan. Peneliti berpendapat bahwa kepercayaan dan komitmen terbentuk ketika pelanggan berulang kali merasakan kepuasan Universitas Airlangga
dalam pertemuan layanan.
Terakhir, teori-teori tersebut memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan. Peneliti berpendapat bahwa ekspektasi pelanggan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti status sosial ekonomi dan tanggung jawab profesional, dan hal ini dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap kualitas layanan. Siapa target audiensnya?
Audiens penelitian ini meliputi para peneliti
dan praktisi di bidang administrasi publik, manajemen pelayanan publik, dan pemasaran jasa. Selain itu juga mencakup pengambil kebijakan dan penyedia layanan publik yang tertarik untuk meningkatkan kualitas layanan Universitas Airlangga
dan kepuasan pelanggan di sektor publik .
Kapan penelitian tersebut? dilakukan?
Tanggal atau tahun dalam penelitian ini tidak
disebutkan. Namun, penelitian semacam ini mungkin saja dilakukan selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun, mengingat kompleksitas desain penelitian, pengumpulan data, dan analisis yang dilakukan. Universitas Airlangga Dimana penelitian tersebut dilakukan?
Para peneliti menyebarkan kuesioner
kepada penerima manfaat dan pekerja sosial di pusat kesejahteraan sosial di seluruh Republik Korea. Universitas Airlangga Bagaimana penelitian itu dilakukan?
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Critical
Incident Technique (CIT). Teknik Insiden Kritis adalah teknik penelitian kualitatif, yang berusaha memahami dan mewakili pengalaman dan tindakan orang-orang di lingkungan mereka sendiri, dalam situasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, di luar pengujian hipotesis, teknik kualitatif mengeksplorasi masalah penelitian, yang pada akhirnya akan memungkinkan hipotesis untuk dirumuskan. Ruang lingkup survei difokuskan pada layanan Universitas Airlangga
kesejahteraan sosial, yang sebagian besar disediakan
oleh pemerintah daerah. Para peneliti memasukkan penerima manfaat dan pekerja sosial sebagai pelanggan dalam penelitian mereka. HASIL PENELITIAN Artikel ini diakhiri dengan menggarisbawahi pentingnya memahami dimensi kualitas pelayanan publik dan bagaimana dimensi tersebut mempengaruhi kepuasan pelanggan. Para peneliti menyarankan bahwa atribut penting dari kualitas layanan publik bervariasi tergantung pada jenis pelanggan, dimana pelanggan akhir memprioritaskan kualitas proses dan hasil, dan pelanggan perantara memprioritaskan kualitas desain dan hubungan. Pentingnya kualitas hubungan dalam penyediaan layanan publik, menunjukkan bahwa aspek-aspek seperti kerjasama, koordinasi, dan suasana dapat mempengaruhi dimensi kualitas lainnya. Universitas Airlangga
Artikel ini menyarankan penelitian yang lebih empiris untuk lebih
memahami atribut kualitas desain di sektor public. Selain itu, disarankan melibatkan pemangku kepentingan lainnya dalam penelitian ini. juga penelitian masa depan harus menyelidiki hubungan sebab akibat antara dimensi kualitas layanan. Kelebihan Artikel ini 1. Artikel ini menyajikan model baru dan memberikan pemahaman komprehensif mengenai kualitas pelayanan publik dan dimensi-dimensinya yang meliputi kualitas desain, kualitas proses, kualitas hasil, dan kualitas hubungan. 2. Artikel ini menyoroti pentingnya kualitas hubungan dalam penyediaan layanan publik. 3. Artikel ini menggarisbawahi pentingnya kepuasan pelanggan dalam membangun kepercayaan dan komitmen dalam hubungan layanan. 4. Artikel ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan. Universitas Airlangga
5. Artikel ini menggunakan Teknik Insiden Kritis (CIT) untuk mengumpulkan
data, yang memungkinkan pemahaman lebih mendalam tentang pengalaman pelanggan dan persepsi kualitas layanan. 6. Artikel ini mengidentifikasi dimensi tambahan kualitas layanan, seperti publisitas dan interferensi, yang biasanya tidak dimasukkan dalam model kualitas layanan tradisional. Kelemahan 1. Artikel ini menyajikan model baru kualitas pelayanan publik yang mencakup empat dimensi utama: kualitas proses, kualitas hasil, kualitas desain, dan kualitas hubungan. Namun artikel tersebut tidak memberikan bukti empiris yang mendukung model ini. 2. Artikel tersebut menggarisbawahi pentingnya kepuasan pelanggan dalam membangun kepercayaan dan komitmen dalam hubungan pelayanan. Namun, laporan ini tidak Universitas Airlangga
memberikan analisis rinci tentang bagaimana penyedia
layanan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun kepercayaan dan komitmen. Presentasi Arsitektur Terima Kasih