PENDAHULUAN
mengatur jadwal mata kuliah sesuai dengan kurikulum tiap masing-masing semester,
jadwal kuliah (jam, hari, kelas, dan pengajar), penyelenggaraan KRS, mengumpulkan
data-data mahasiswa, absensi, proses pendataan nilai-nilai para mahasiswa, dan lainlain.
Maka, jika terdapat kesalahan pada salah satu kinerja sudah dapat dipastikan
akan menimbulkan pengaruh yang besar pada proses pembelajaran. Jika kinerja
bagian akademik kurang baik maka banyak pihak yang merasa kecewa dan dirugikan.
Kemudian akan terjadi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam proses
pembelajaran, misalnya adanya jadwal yang tidak teratur, penggunaan kelas secara
bersamaan atau adanya mata kuliah yang tidak dapat kelas, dan masih banyak
permasalahan yang muncul. Bagian akademik diharapkan mampu memberikan
pelayanan yang baik dan berkualitas bagi semua pemangku kepentingan.
2. Bagi penulis
Untuk menerapkan teori-teori dan pengetahuan yang didapat di bangku
kuliah ke dalam masalah yang sebenarnya terjadi pada suatu perusahaan, dalam
hal ini bagian akademik, khususnya mengenai kualitas pelayanan jasa yang
dilaksanakan pada suatu perusahaan.
3. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi maupun
sebagai acuan khususnya bagi yang berminat pada permasalahan pengaruh
kualitas pelayanan jasa.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ini penulis menyusun ke dalam 5 bab, masing-masing bab
secara garis besarnya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memberikan gambaran secara luas dan lengkap apa yang akan di muat
dalam penulisan ilmiah yang berisi tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini menguraikan lebih jauh tentang analisa pengaruh kualitas
pelayanan jasa terhadapa kepuasan konsumen pada bagian akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
omongan-omongan orang lain, dan informasi iklan yang dijanjikan oleh perusahaan
yang menghasilkan produk tadi.
Sesuai definisi dari Kottler, jasa adalah suatu yang tidak berwujud dan dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. ( Kotler 2003 : 444 )
Any act or performance that one party can offer to another that is essentially
intangible and does not result in the ownership of anything
Pembahasan tentang kualitas jasa merupakan sesuatu yang kompleks karena
penilaian kualitas jasa berbeda dengan penilaian terhadap kualitas produk, terutama
karena sifatnya yang tidak nyata (intangible) dan pola produksi serta konsumsinya
yang berjalan secara simultan. Disamping perbedaan karakteristik ini, dalam penilaian
kualitas jasa, konsumen terlibat secara langsung serta ikut di dalam proses jasa
tersebut, sehingga yang dimaksud dengan kualitas jasa adalah bagaimana tanggapan
konsumen terhadap jasa yang dikonsumsi atau yang dirasakan (Jasfar 2002 : 62)
Parasuraman, Zeithamal dan Berry (1985) melakukan penelitian khusus
terhadap beberapa jenis industri jasa. Sebelum mengelompokkan ke dalam lima
dimensi, ketiga peneliti ini berhasil mengidentifikasi sepuluh faktor yang dinilai
konsumen dan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas jasa, yaitu :
accsess, communication, competence, courtesy, credibility, reliability, responsiveness,
security, understanding, dan tangible.
Selanjutnya Parasuraman (1988) melakukan kembali penelitian pada kelompok
fokus (focus group), baik pengguna maupun penyedia jasa. Akhirnya ditemukan hasil,
bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara
communication, competence,
courtesy, credibility, dan security yang kemudian dikelompokan menjadi satu dimensi
yaitu assurance. Demikian pula halnya mereka menemukan hubungan yang sangat
kuat diantara accsess dan understanding yang kemudian digabung menjadi dimensi
emphaty. Akhirnya Parasuraman (1988) mengemukakan lima dimensi kualitas jasa.
Kelima dimensi tersebut adalah (Jasfar 2002 : 68):
1. Reliability ( kehandalan)
Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat
(accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama
memberikan jasa secara tepat waktu (ontime), dengan cara yang sama sesuai
dengan jadual yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan setiap
kali. Adapun atribut-atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain adalah
(Parasuraman , 2005):
a. Memberikan pelayanan sesuai janji
b. Pertanggung jawaban tentang penanganan konsumen akan masalah
pelayanan
c. Memberi pelayanan yang baik saat kesan pertama kepada konsumen
d. Memberikan pelayanan tepat waktu
e. Memberikan informasi kepada konsumen tentang kapan pelayanan
yang dijanjikan akan direlisasikan
2. Responsiveness (daya tanggap)
Yaitu kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan
memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen. Membiarkan konsumen
menunggu, terutama tanpa alas an yang jelas, akan menimbulkan kesan
negative yang tidak seharusnya terjadi. Kecuali jika kesalahan ini ditanggapi
dengan cepat, maka bisa menjadi suatu yang berkesan dan menjadi
pengalaman yang menyenangkan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini
adalah (Parasuraman , 2005):
a. Memberikan pelayanan yang cepat
b. Kerelaan untuk membantu / menolong konsumen
c. Siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan dari para
konsumen
3. Assurance (jaminan)
Meliputi pengetahuan, kemampuan, keramahan, sopan, dan sifat dapat
dipercaya dari kontak personel untuk menghilangkan sifat keragu-raguan
konsumen dan merasa terbebas dari bahaya dan resiko. Atribut-atribut yang
ada dalam dimensi ini adalah (Parasuraman , 2005):
a. Karyawan yang memberi jaminan berupa kepercayaan diri kepada
konsumen
b. Membuat konsumen merasa aman saat menggunakan jasa pelayanan
perusahaan
c. Karyawan yang sopan
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
datanya
menggunakan
kontak
langsung,
dan
lingkungan
penelitiannya adalah lingkungan riel (field setting) yaitu di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Airlangga. Unit analisisnya adalah Organisasi atau instansi
(Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga). Sumber
daya penelitian yang dibutuhkan adalah :
a. Riset ini membutuhkan waktu sekitar 8 jam per hari, dalam kurun waktu
3 hari
b. Estimasi biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 150.000,-
yang akan
Metode Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
permasalahan yang sedang diteliti. Observasi sebagai pengamatan dan
pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang sedang diteliti. Berdasar
hal tersebut, maka peneliti mengamati secara langsung fenomena-fenomena
yang terdapat dilokasi penelitian untuk mendapatkan data-data awal penelitian
serta pengenalan yang lebih dekat terhadap lokasi penelitian.
Metode Wawancara
Metode wawancara atau interview adalah metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan tanya jawab berdasarkan tujuan penelitian kami yaitu petani
sebagai populasi dari objek penelitan. Dalam proses wawancaranya kami
menggunakan pendekatan secara personal pada setiap responden. Kami
melakukan pendekatan di saat wawancara dengan responden dan menjadi
pendengar yang baik di saat responden sedang berbicara.
Metode Kuesioner
Tabulasi dan kategori yang relevan melalui proses interpretasi serta analisis kritis
tentang rumusan masalah yang peneliti tentukan sesuai dengan topik penelitian yang
di laksanakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.
Sedangkan Interpretasi data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mengetahui dan mengolah data-data yang ada yang kita peroleh selama penelitian,
baik itu berupa data primer maupun data sekunder. Yang selanjutnya di kembangkan
dan di olah menjadi data data yang lebih sederhana dan akurat, sehingga data
penelitian tersebut dapat diinterpretasikan dan dipertanggungjawabkan hasilnya.
Adapun langkah Penyederhanaan data dapat dilakukan dengan tabel frekuensi yang
berfungsi:
1. Mengecek kembali apakah konsistensi antara jawaban responden atas
pertanyaan dengan jawaban atas pertanyaan lain.
2. Analisis suatu variable yang meliputi deskripsi arti dari suatu variabel.
3. Mempelajari distribusi dan variabel.