OLEH:
SYUKRIANSAH SYUKUR
(20191124)
pelanggan. Dalam hal ini suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai perusahaan
yang baik apabila dapat menyediakan barang atau jasa sesuai dengan keinginan
pelanggan. Kualitas produk dan kinerja pelayanan yang baik akan sangat
layanan dengan layanan serupa lainnya. Dari sini, konsumen dapat memahami
perbandingan tingkat kualitas layanan antara instansi yang satu dengan yang
lainnya.
pelayanan sangat memuaskan. Namun terkadang ada beberapa layanan yang tidak
dapat dikatakan buruk. Dalam menentukan baik atau tidaaknya suatu pelayanan
pada suat intan si atau perusahaan dapat di nilai dari beberpa aspek yang disebut
juga dimensi kualitas pelayanan, yang terdir dari lima aspek yaitu tangibel,
Keluar dari sisi fisik adalah tolak ukur utama yang dievaluasi oleh setiap
layanan publik, mengapa menjadi tolok ukur utama karena mereka pasti melihat
yang didatangi tentunya kita akan melihat seperti apa kantornya, ruangan
orang yang memberikan pelayanan. untuk pakaian masyarakat kita. Namun satu
hal yang tidak dapat disangkal oleh semua orang adalah pada dasarnya mereka
berbicara tentang aspek ini, tentu saja pemberian layanan akan memiliki warna
dan model yang berbeda, sehingga sebagai mahasiswa yang membela hak, kami
hanya ingin melakukan tinjauan terkait teori yang ada. dan pelayanan publik
yang relevan. Dengan melakukan penyesuaian penerapan teori yang sudah ada
sampai penulis menunjukkan hasil studi lapangan, tentu yang kami lakukan
adalah sesuai dari teori, di mana penampilan Teori terkait mengambil pandangan
yang berbeda.
Salah teori yang diungkapkan oleh Zeintmal dan Parasuramant Teori yang
diungkapkan oleh para ahli adalah sebagai berikut Zeintmal dan Parasuramant
(Maulidiah, 2014) ‘mengatakan bahwa aspek ini terlihat pada fasilitas fisik,
sehingga pelanggan memiliki rasa senang dengan lingkungan fisik dalam proses
melayani. Lingkungan layanan fisik dapat berupa: ruang duduk yang nyaman,
parkir yang aman, lingkungan yang bersih. Dalam melihat penampilan fisik, tidak
hanya dilihat dari lingkungan yang mendukung tetapi juga mencakup penampilan
pelayanan, baik dari segi penampilan fisik maupun pengetahuan dan kesiapan
Dari kedua teori yang dikutip oleh penulis di atas, akan dijelaskan bahwa
penampilan fisik lembaga pelayanan publik baik berupa barang produksi, jasa,
yang dilakukan di mall Pelayanan Punblik pada hari Selasa tanggal 13 Desember
2022, bertepatan dengan hari Selasa, penulis melakukan review terkait aspek ini,
yaitu aspek Tangibel dari hasil yang kami dapatkan yang pertama adalah Dinas
Penanaman modal dan Pelayanan Satu Pintu yang berlokasi kantor unit pelaksana
obsevasi lapangan yang kami lakukan adalah bahwa yang pertama lingkungannya
Pintu
Dengan demikian hasil studi lapang yang kami lakukan pada mal pelayanan
mendukung aspek tampilan fisik sehingga relevansi antara teori pelayanan publik
Pelayanan pada suatu instansi yang mengacu pada Kemampuan karyawan dalam
menurut para ahli diantaranya yaitu menurut (supardi, 2020) ‘Menyatakan bahawa
dijanjikan secara akurat dan Tepercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan
pelanggan yang berarti ketepatan waktu, layanan yang sama untuk semua
pemeberian pelayanan’. Dari teori di atas maka dapat kita simpulkan bahawa
aspek kehandalan dalam pemberian pelayanan pada suatu intansi tergantung pada
Dan sesuai dengan hasil yang penulis dapatka pada saat melakukan studi
lapang pada Dinas Penanaman modal dan Pelayanan Satu Pintu dapat dikatakan
bahwa kehandalan yang dimiliki karyawan pada istansi tersebut sudah sangat
memadai, karna pelayana yang di berika dapat berjalan sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP) yang berlaku pada Dinas Penanaman modal dan
Pelayanan Satu Pintu, serta seriap karyawan yang mebrikan pelayanan kepada
masyarakat seperti misalanya pada pengurusan perizinan dan izin usaha dapat
selesai tepat waktu, hal tersebut membuktikan bahwa karyawan Dinas penanaman
modal dan pelayanan satu pintu telah memenuhi aspek reabilitiy atau aspek
3. Aspek ketanggapan(responsiveness)
konsumen menunggu tanpa dasar yang jelas, agar tidak memunculkan persepsi
tepat agar proses pelayanan tidak menyita waktu yang terlalu banyak, agar
penanaman modal dan pelayanan satu pintu, dapat dikatakan bahwa pegawai yang
seperti ketika kami mewawancarai seorang pegawai dari instansi tersebut, beliau
merespon dengan baik setiap pertanyaan yang kami ajukan, penjelasan yang
sangat baik diberikan dengan cepat sehingga proses wawancara kami berjalan
dengan lancar dan tidak memakan waktu lama, dilihat dari hasil studi lapangan
yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa aspek responsivenes pada Dinas
penanaman modal dan pelayanan satu pintu dapat dikatakan sudah cukup baik,
menerima pelayanan melalui beberapa aspek, yang pertama yaitu cara karyawan
meyakinkan seseorang yaitu dengan berkomunikasi agar dapat lebih dekat dengan
pemberi pelayanan,
lebih yakin dengan intansi permberi pelayanan ketika istansi tersebut dapat dapat
pelayanan agar masyarakat dapat semakin percaya ketika setiap pelayanan yang
dilakukan dapat berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), dan
yang kelima yaitu kesopanan dalam hal ini karyawan sebagai pemberi pelayanan
Adapu beberapa pengertian Assurance menurut para ahli antara lain yaitu
kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yag dimiliki para staf bebas
penerima layanan agar dapat percaya kepada instansi yang berikan pelayanan, hal
kepuasan kepada masyarakat yang akan memberikan penilian baik kepada instansi
tersebut.
Sesuai hasil studi lapang yang di lakukan penulis saat mengunjungi mal
pelayanan public pada loket Dinas penanaman modal dan pelayanan satu pintu
kami di layanani dengan sangat baik dan saat kami bertemu dengan karyawan
yang bertugas saat itu beliau menyapa kami dengan sangat ramah dan kemudian
menanyakan apa saja kerpeluan kami dan kemudian beliau langsung menjelaskan
mengenai layanan apa saja yang terdapat pada pada instansi tersebut dengan
sangat jelas, serta menyampaikan juga bahwa setiap layanan pada istansi tersebut
telah tenjamin keamanannya, sehingga menbuat kami selaku penerima pelayanan
dapat percaya kepada kualitas pelayanan yang di berikan oleh Dinas penanaman
penerima pelayanan diharapkan dapat merasa lebih nyaman karena perasaan serta
cara memahami kebutuhan mereka denga tulus adalah kewajiban karyawan agar
yang baik dengan orang lain, dengan cara memperhatikan hai-hal kecil. Tetapi
hal tersebut dapat berdampak besar pada penerima layanan, dari segi bentuk,
misalnya, dengan melayani konsumen dengan sopan, ramah, dan Yang paling
Adapun pengertian empathy menurut para ahli antara lain yaitu menurut
sikap ramah, Petugas melayani dengan sikap sopan santun, Petugas melayani
suatu intansi dalam memberikan perhatian yang bersifat pribadi, seperti bersikap
ramah, memahami kebutuhan dan peduli kepada penerima layanan dengan tujuan
Dari hasil studi lapang yang kami lakukan kami dapat menyimpulkan
bahwa karyawan yang bertugas pada Dinas penanaman moda dan pelayanan satu
pintu sudah cukup baik karna seperti yang kami peroleh saat melakukan studi
sangt baik dan semua di perlakukan sama tanpa ada pembeda antara setiap
individu yang menerima layanan, kalau pun ada itu di sesuaikan dengan kondisi
yang sedang di alami oleh penerima pelayanan, apabila dalam keadaan tertentu
pelayanan publik yang berisikan 14 poin yang kemudian dijadikan sebagai dasar
dalam pemberian layanan pada setiap intansi atau perusahaan baik suwasta
maupun negeri harus semiliki 14 poin tersebut dalam proses kegiatan pemberian
Begitu pula pada Dinas penanaman modal dan pelayanan satupintu kabupaten
Barru yang pernah kami datangi saat melakukan studi lapang beberapa waktu lalu
press.
Mulyawan, R. (2016). Birokrasi dan Pelayanan Publik. Indra Mayu Jawa Barat :
Unpad Press.
malang: UBdistancelearning.
rinaldi, r. (2012). analisi kualitas pelayanan publik. Studi pada Biro Umum