Anda di halaman 1dari 13

ASAS PEMERINTAHAN

DAERAH
1. Asas desentralisasi.
2. Asas dekonsentrasi.
3. Asas tugas pembantuan
 Secara etimologi, istilah desentralisasi berasal
dari bahasa Latin, yaitu de = lepas dan
centrum = pusat, artinya melepaskan dari
pusat. Menurut Koesoemahatmadja, di dalam
arti ketatanegaraan yang dimaksud dengan
desentralisasi adalah pelimpahan kekuasaan
Pemerintahan dari Pusat kepada Daerah-
Daerah yang mengurus urusan rumah
tangganya sendiri (Daerah-Daerah Otonom).
 to decentralize means to divide and distribute
as governmental administration, to withdraw
from the center or place of concentration
(desentralisasi berarti membagi dan
mendistribusikan, misalnya administrasi
pemerintahan mengeluarkan dari pusat atau
tempat konsentrasi).
 desentralisasi di dalamnya mengandung arti
gerak yang menjauhi sesuatu yang dipandang
sebagai pusat. Gerak tersebut dapat
berbentuk pelimpahan, pemudaran,
pemberian, penyerahan, pembagian dan
distribusi pengeluaran bahkan pencabutan
dan istilah lainnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004, desentralisasi adalah penyerahan
wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Adanya penyerahan kewenangan untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan tertentu.
 Adanya urusan pemerintahan yang menjadi
urusan rumah tangga daerah.
 Adanya lembaga perwakilan daerah yang
bersama-sama dengan Kepala daerah
 Dimilikinya sumber pendapatan daerah dan harta
kekayaan daerah sendiri yang diperlukan untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
yang menjadi urusan rumah tangga daerah
 Menurut Koesoemahatmaja dekonsentrasi
adalah pelimpahan wewenang dari alat
perlengkapan negara tingkatan lebih atas
kepada bawahannya guna melancarkan
pekerjaan di dalam melaksanakan tugas
pemerintahan, misalnya pelimpahan
kekuasaan dari wewenang menteri kepada
Gubernur, dari Gubernur kepada Bupati dan
seterusnya.
 tipe field administration
 tipe local administration
 pejabat lapangan diberi keleluasaan untuk
mengambil keputusan, seperti
merencanakan, membuat keputusan-
keputusan rutin, dan menyesuaikan
pelaksanaan kebijaksanaan pusat dengan
kondisi setempat.
 semua pejabat di setiap tingkat pemerintahan
merupakan perwakilan dari pemerintah pusat,
seperti provinsi, distrik, kotapraja, dan
sebagainya, yang dikepalai oleh seseorang
yang diangkat oleh dan berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada departemen
pusat. Mereka bekerja di bawah supervisi
teknik dan pengawasan departemen pusat.
 Sjahran Basah menjelaskan bahwa tugas
pembantuan pada hakikatnya adalah
menjalankan peraturan perundangan yang
lebih tinggi derajatnya dari pihak lain secara
bebas. Bebas di sini dalam arti terdapat
kemungkinan untuk mengadakan peraturan
yang mengkhususkan ketentuan
perundangan yang lebih tinggi derajatnya,
supaya sesuai dengan kondisi nyata di
daerah-daerah sendiri.
a. Urusan pemerintahan yang dijadikan urusan
untuk ditugasbantukan adalah urusan-urusan
pemerintahan yang secara prinsip masih
tetapmenjadi urusan pemerintah pusat akan
tetapi pelaksanaannya lebih efisien dan efektif
jika pemerintah daerah tingkat bawah atau desa
yang melaksanakannya.
b. Keterbatasan kemampuan pemerintah pusat
atau pemerintah daerah yang lebih tinggi dalam
hal yang berhubungan dengan perangkat dan
sumber daya.

Anda mungkin juga menyukai