Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN PERUBAHAN

SEMESTER GENAP (6)

PERTEMUAN KE 3

STIA AL GAZALI BARRU


2022
MATERI
Memahami Tipe Perubahan
Memahami Konsep Gemba Kaizen
Memahami Faktor-faktor yang
Menyebabkan Timbulnya Perubahan
Memahami Aspek Perubahan
TIPE PERUBAHAN
Aneka Macam Tipe Perubahan (Jones,1998:513-515)
Secara umum ada 2 kategori perubahan yaitu:
1. Evolusioner : bersifat gradual, inkremental, dan yang
terfokuskan secara khusus.
2. Revolusioner: bersifat mendadak, drastis, dan yang
mencakup seluruh organisasi.
Perubahan revolusioner mencakup upaya untuk
meningkatkan efektivitas bekerjanya suatu organisasi
sedangkan perubahan evolusioner berupaya mencari
cara-cara baru untuk menjadi efektif.
Lanjutan...
Ada sejumlah cara yang dapat diterapkan oleh suatu
organisasi untuk menimbulkan hasil-hasil secara cepat,
yaitu misalnya cara: reengineering – restrukturisasi- atau
inovasi.
 Re-engineering
Mencakup upaya untuk memikirkan kembali dan
mendesain proses-proses bisnis guna meningkatkan
efektivitas keorganisasian. Re-engineering dan TQM
(Total Quality Mangement) berkaitan erat satu sama
lainnya, dan mereka saling mengkomplementasi.
Restrukturisasi
Ada 2 macam langkah inti pada kegiatan
restrukturisasi
1. Organisasi yang bersangkutan mengurangi tingkat
diferensiasi dan integrasinya, dengan jalan
meniadakan divisi-divisi, departemen-departemen,
atau tingkatan-tingkatan dalam hierarki.
2. Organisasi yang bersangkutan melaksanakan kegiatan
downsizing dengan jalan mengurangi jumlah
karyawannnya, guna menekan biaya operasi.
Inovasi
Inovasi merupakan suatu proses di mana
organisasi-organisasi memanfaatkan keterampilan-
keterampilan dan sumber-sumber daya mereka untuk
mengembangkan barang-barang dan jasa-jasa baru,
atau untuk mengembangkan produk baru atau sistem-
sistem pengoperasian baru, hingga dengan demikian
mereka lebih baik dapat bereaksi terhadap kebutuhan-
kebutuhan pelanggan mereka.
Konsep Gemba Kaizen

Konsep Gemba Kaizen (Imai,1997)


 1986 terbit sebuah buku yang berjudul “Kaizen: the
key to Japan’s competitive success.
 Gemba : “real place” yaitu tempat di mana suatu
tindakan dilakukan atau terjadi
 Kai = Break, change Zen= simple, better
 Kaizen (bahasa Jepang): perbaikan secara
berkesinambungan. Konsep tersebut jelas berkaitan
dengan kegiatan perubahan dan perbaikan.
 Kaizen diterima secara umum sebagai sebuah istilah
kunci dalam manajemen.
Lanjutan...
 Konsep Kaizen ini mengasumsikan bahwa hidup kita (cara
kerja, hidup bersosial atau rumah tangga) seharusnya
berusaha untuk terus menerus mengalami perbaikan.
 Meskipun perubahan di dalam Kaizen tidak dramatis tetapi
sedikit dan bertahap, perubahan yang diakibatkan dalam
jangka waktu tertentu cukup besar. Hal ini berbeda dengan
perubahan yang dihasilkan oleh western management yang
biasanya dramatis.
 Kaizen merupakan payung bagi semua management practices
yang berkembang seperti TQC (Total Quality Control), ZD
(Zero Defects), JIT (Just In Time) Management Sugestion
System dll.
Kaizen as an Umbrella Concept
5S dan Kaizen Dalam Perbaikan Proses
5S (metode produktivitas) berasal dari kata-kata bahasa
Jepang yaitu: Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik),
Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin).
Metodologi 5S merupakan cara untuk membantu tempat kerja
dan berfungsi untuk menghapus barang yang tidak lagi
dibutuhkan (Sort), mengatur barang untuk mengoptimalkan
efisiensi dan arus (Set in order), membersihkan area agar lebih
mudah mengidentifikasi masalah (Shine), menerapkan warna,
pengkodean dan label agar tetap konsisten dengan area lain
(Standardize), dan mengembangkan perilaku yang menjaga
tempat kerja tetap teratur dalam jangka panjang (Sustain) baik
dalam perusahaan manufaktur juga organisasi lainnya.
Konsep 5S housekeeping dikenal sebagai budaya orang
Jepang yang merupakan pendekatan paling efektif dalam
membangun beberapa usaha peningkatan produktivitas
dan bahasa Indonesia konsep 5R / 5S berarti Pemilahan,
Penataan, Pembersihan, Pembiasaan, Pendisiplinan.

Penerapan 5S di pabrik/manufaktur atau organisasi


perusahaan, merupakan budaya kerja Jepang yang
kemudian diterapkan di perusahaan maupun manufaktur
dan harus dikerjakan secara bertahap sesuai urutannya.
Budaya 5S adalah konsep pada umumnya akan diiringi
dengan manajemen perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement) melalui aktivitas Kaizen.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Timbulnya Perubahan

Faktor Perubahan
1. Teknologi  Internet dan World Wide Web.
 Teknologi Informasi (Enterprise Resource
management (ERM).
 Genetic Engineering.
 Komputer-komputer dan Robot-robot
 Teknik-teknik Manajemen Kualitas Statistikal.
 Process Reengineering.

2. Kondisi Ekonomi  Resesi atau ekspansi.


 Fluktuasi-fluktuasi suku bunga.
 Tingkat tenaga kerja internasional.
 Regulasi dan tindakan-tindakan peradilan.

3. Kompetisi Global  Keberhasilan ekonomi negara-negara di Asia.


 Unifikasi Uni Eropa (dan Timur/Barat).
 Merger-merger dan konsolidasi-konsolidasi.
Lanjutan...

Faktor Perubahan
4. Perubahan –  Perhatian yang makin meningkat terhadap
Perubahan Sosial persoalan-persoalan lingkungan.
dan Demografik  Diversitas kultural yang makin meningkat.
 Tingkat-tingkat edukasi yang meningkat, para tenaga
kerja.
 Kesenjangan yang makin meningkat antara
kelompok orang-orang kaya dan orang-orang miskin.

5. Tantangan-  Masalah-masalah behavioral: keluar/masuknya


tantangan Internal karyawan dengan kecepatan tinggi, absentisme,
pemogokan-pemogokan, sabotase.
 Problem-problem yang menyangkut proses:
kebekuan komunikasi dan pengambilan keputusan
atau inovasi-inovasi.
 Pertentangan-pertentangan antara etika kerja, dan
etika sosial pada banyak negara.
 Politik keorganisasian dan konflik-konflik
keorganisasian bersifat destruktif.
Aspek Perubahan

Sejumlah Aspek Perubahan antara lain:


1. Lingkungan yang dengan Cepatnya Berubah
2. Ekspansi Kegiatan Keorganisasian
3. Perluasan Batas-batas Pada Sektor Publik
4. Interface Antara Organisasi-organisasi
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai