Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

" INOVASI PRODUKSI DAN JASA "

DOSEN: Dra. Hermawaty, M.Si

Muliati Madjid, SE, MM

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

WAHYUNI (19042014002)

PIKAR KARMIADI DIMAN (19042014014)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PRODI ILMU ADMINISTRASI BISNIS/NIAGA
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2019-2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Inovasi Produksi Dan Jasa”.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Makassar,23 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa


B. Inovasi Jasa
C. Cara Terbaik dalam Melaksanakan Pengembangan Produk
D. Peran Pemasaran (Marketing) dalam Inovasi Produ
E. Peluncuran Produk Baru dan Performa
F. Contoh Implementasi Inovasi Produk
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awalnya manusia untuk memenuhi kebutuhan melakukan proses
barter, pada perkembangannya dilakukan dengan perdagangan menggunakan
uang. Ketika proses perdagangan sudah dilakukan para produsen berlomba
lomba untuk menghasilkan produk yang lebih unggul dibandingkan produsen
lain agar jumlah penjualan meningkat. Ketika perdagangan dunia makin
berkembang dan terbentuknya bebas maka persaingan antar produsen makin
meningkat, produsen yang ikut serta dalam perdagangan bebas ini bukan
hanya pedagang lokal di suatu negara saja namun produsen yang berasal dari
berbagai negara ikut bersaing memasarkan produknya.
Dengan adanya perkembangan perdagangan yang pesat dibantu
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, para produsen berlomba-lomba
untuk menghasilkan produk yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan pasar. Dengan menggunakan inovasi maka dapat menjaring
konsumen baru karena timbulnya kebutuhan baru yang sebelumnya belum
ada. Hal tersebut dapat terjadi karena ketika produk baru diluncurkan ke
pasar, maka sebuah pasar baru akan tercipta. Sebuah produk baru yang ada di
pasar, akan membutuhkan tambahan komponen yang sebelumnya tidak
diperlukan sehingga timbul kebutuhan akan industri baru yang dapat
memenuhi komponen baru yang sebelumnya belum ada tersebut. Situasi
tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap kebijakan organisasi dan
pengembangan teknologi.
B. Rumusan Masalah
1. Pentingkah strategi inovasi produk dan jasa?
2. Bagaiman cara terbaik dalam melaksanakan pengembangan produk ?
3. Apa peran pemasaran (marketing) dalam inovasi produk ?
4. Bagaimana cara meluncurkan produk baru ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui betapa pentingnya strategi inovasi
produk dan jasa
2. Mahasiswa mengetahui cara terbaik dalam melaksanakan
pengembangan produk
3. Mahasiswa mengetahui peran pemasaran dalam inovasi produk
4. Mahasiswa mengetahui cara meluncurkan produk baru
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa


Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh
suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari
produk lama diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti produk lama
tersebut. Produk pengganti yang secara total baru atau dengan perkembangan
produk lama yang lebih modern dan up to date, dapatmeningkatkan keinginan
konsumen dalam keputusan pembelian produk tersebut.  “Merilis produk baru
yang inovatif dan meningkatkan loyalitas pelanggan” (Razeghi, 2008).
Pengembangan produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis,
terutama dalam membentuk loyalitas pelanggan. Semua perusahaan harus
memperbarui produk dan layanan mereka untuk bertahan hidup. Sebuah
perusahaan yang kompetitif memiliki dua tujuan penting : (1) menciptakan
nilai pelanggan “customer value” (atau pemasaran), dan (2) inovasi, inovasi
produk dapat berasal dari keinginan. Konsumen akan suatu produk yang
memenuhi kebutuhannya (market pull) atau bisa juga melalui suatu teknologi
yang menciptakan atau mengembangkan produk baru yang kemudian di
perkenalkan ke pasar (technology push).
Inovasi produk menjadi tanggung jawab seluruh bagian dalam bisnis.
Baik departemen pemasaran, operasiona keuangan, akuntansi, pembelian,
semua merupakan bagian integral dari suatu organisasi untuk
mengembangkan produk secara efektif dan efisien (Holtzman, 2011)
Ide-ide baru dapat tercipta terutama dari kebutuhan konsumen yang
tersampaikan kepada salah satu karyawan dalam perusahaan yang dapat
mengembangkannya menjadi suatu nilai tambah akan produk lama atau
menjadi produk pengganti yang lebih diharapkan customer.
Dilihat secara global, pasar internasional memiliki kompetisi yang
semakin meningkat. Perbedaan manfaat yang kecil akan sebuah produk dan
jasa akan memberikan dampak yang besar pada customer,  mereka lebih
cerdas dan lebih selektif dalam memilihproduk dan jasa yang
akandikonsumsinya. Oleh karena itu, memperkenalkan produk dan layanan
baru secara efisien dan efektif adalah cara yang memungkinkan perusahaan
untuk mengambil keuntungan dalam persaingan.
Sektor jasa memang menjadi mencuat sejalan dengan perubahan
kebutuhan masyarakat. Keinginan akan kemudahan dan kecepatan
pemenuhan kebutuhan masyarakat menyebabkan sektor jasa terus
mengakselerasi bentuk. Dalam perspektif ekonomi, perbedaan produk
(goods) dan jasa (services) pun menjadi lebih luas. Proses penciptaan dan
penawaran jasa tidak lagi memandang semata-mata bersifat intangible
atau murni jasa (pure services) tetapi kadang bersifat hybrid product (Kotler
dan Keller, 2012), yang berarti dalam penciptaan jasa terdapat sejumlah
unsur produk fisik yang terlibat. Dan saat ini, beberapa produk fisik (goods)
telah memasukkan instrumen jasa sebagai daya tarik dan pelengkap
produk intinya. Hal inilah menyebabkan terjadinya pergeseran dari goods
dominant logic ke service dominant logic seperti yang diprediksi oleh Vargo
dan Lusch (2004,2008a).
B. Inovasi Jasa
Seperti telah diketahui bahwa sektor jasa memiliki karakteristik yang
unik dan berbeda dengan produk fisik. Salah satu hal signifikan dalam
jasa adalah proses produksinya yang bertumpu pada kemampuan
keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge) penyedia jasa. Sehingga
jasa pada dasarnya adalah pengaplikasian kompetensi yang dimiliki
penyedia jasa dalam menawarkannya ke konsumen. Dengan sifat jasa
yang berbasis pada sumberdaya (resource) tak berwujud (intangibles)
maka dalam pengembangan jasa akan didasarkan pada perluasan idea
creative dalam rangka menciptakan nilai dari jasa tersebut. Atas dasar itulah,
inovasi jasa (service innovation) menjadi hal krusial dalam pengembangan
jasa.
Konsep RBV (Resource-Based View) yang dipopulerkan oleh
Barney pada tahun 1991 beranggapan bahwa sumber daya menjadi
kompetensi dan kapabilitas intra organisasi dalam menciptakan dan
menangkap nilai (value). Walaupun demikian, konsep RBV banyak
mengalami kelemahan karena hanya mencakup kapabilitas atau
sumberdaya (resources) internal organisasi sehingga perlu dikolaborasikan
dengan aktivitas proses (Möller et al, 2008). Keterlibatan konsumen dalam
menciptakan nilai dari suatu jasa sebagai creation value dalam suatu
jasa. Pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen akan menjadi sumber
berharga bagi organisasi dalam melakukan inovasi jasa yang bernilai
(value). Dengan menggabungkan kapabilitas internal dengan berdasarkan
konsep RBV dan aspek relasional diharapkan akan terjadi inovasi jasa
(service innovation). Istilah service innovation menurut Helge Aas dan
Pedersen (2010) dikenal juga, sebagai New Service Development (NSD)
yang merupakan sub kategori New Product Development (NPD). Sejalan
dengan itu, Aa dan Elfring dalam Aas et al (2010) mengatakan bahwa service
innovation adalah meliputi gagasan, praktek atau objek baru untuk organisasi
dan lingkungan yang relevan, yang menjadi kelompok referensi dari inovator.
C. Cara Terbaik dalam Melaksanakan Pengembangan Produk
Loch (2002) menggambarkan pelaksanaan inovasi produk melintasi
dimensi orientasi customer dan demand pull.  Kerja sama lintas,  fungsional
dalam perusahaan, dukungan top manajemen, keberadaan champion, dan
kualitas pelaksanaan sebagai proses yang telah ditetapkan secara resmi.
Sedangkan menurut Kahn dkk.(2006) menggambarkan pelaksanaan
inovasi produk terbaik dalam enam area, yaitu strategi, manajemen portofolio,
proses, riset pasar, orang, serta evaluasi matriks dan kinerja.
Salah satu kerangka yang paling baik dalam melaksanakan inovasi
produk dengan menggunakan tujuh dimensi dari Barczak & Kahn (2007)
sebagai berikut:
1. Strategi mendefinisikan dan merencanakan visi dan focus untuk
penelitian dan pengembangan, manajemen teknologi, dan upaya
pengembangan produk termasuk identifikasi, prioritas, seleksi, dan
dukungan sumber daya proyek yang diajukan.
2. Proses implementasi dari tahap pengembangan produk dan gerbang
untuk memindahkan produk dari konsep untuk memulai.
3. Penelitian penerapan metodologi dan teknik untuk merasakan,
mempelajari, dan memahami pelanggan, pesaing, dan keadaan
lingkungan makro di pasar (Barczak dan Kahn, 2007).
4. Iklim proyek mewakili semua sumber daya manusia dan tim yang
terkait. Hal ini termasuk memimpin, memotivasi, mengelola dan
penataan individu dan tim sumberdaya manusia (Barczak dan Kahn,
2007).
5. Budaya perusahaan nilai sistem manajemen perusahaan dalam
mengendalikan ide pengembangan produk dan kolaborasi
pengembangan produk dengan mitra eksternal termasuk pelanggan
dan pemasok (Barczak dan Kahn 2007).
6.  Evaluasi matriks dan performa kinerja merupakan pengukuran,
pelacakan, dan pelaporan performa proyek pengembangan produk dan
program pengembangan produk (Barczak dan Kahn, 2007).
7.  Komersialisasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
pemasaran, peluncuran, dan manajemen pasca peluncuran, produk
baru yang merangsang adopsi oleh customer dan difusi pasar (Barczak
dan Kahn, 2007).
D. Peran Pemasaran (Marketing) dalam Inovasi Produk
Marketing memiliki peran yang penting dalam keberhasilan dari hasil
inovasi produk yang telah diciptakan.Tanpa pemasaran yang baik, inovasi
produk yang telah dikembangkan akan menjadi usaha yang sia-sia. Bahkan
merugikan bagi perusahaan untuk biaya yang telah dieluarkan dalam
pengembangan sebuah produk. Dari perspektif ini, strategi pemasaran dan
inovasi produk berhubungan erat, meskipun ide-ide yang berbedamengenai
jeni strategi pemasaran telah diusulkan, sebagian besar peneliti telah
menjelaskan strategi pemasaran melalui aspek 4P (Product, Price, Place, dan
Promotion) .(Kotler, 2003).
E. Peluncuran Produk Baru dan Performa
Produk baru yang sukses sangat penting
bagi banyak perusahaan karena produk inovasi penting dalam membantu peru
sahaan untuk beradaptasi dengan perubahan di pasar, teknologi,
dan persaingan.
Dalam industri dengan teknologi tinggi, menjadi yang pertama untuk
meluncurkan produk baru dapat membawa manfaat yang signifikan, seperti
pangsa pasar yang lebih besar dan harga premium. Sebaliknya,
keterlambatan pengenalan produk baru dapat menyebabkan hilangnya pangsa 
pasar atau bahkan lebih parah lagi kehilangan penjualannya (lost sales)
(Rosas-Vega danVokurka, 2000)
Masyarakat,para konsumen khususnya harus mengetahui tentang bagai
mana asal mula sebuah produk baru tersedia di pasaran. Dari bagaimana
munculnya ide produk baru, penelitian untuk pengembangan,
kesesuaian pada konsumen,
sampai penelitian tentang bagaimana cara pemasaran yang baik,
sehingga pesan yang
ingin diberikan oleh produk tersebut sampai pada konsumen.
F. Contoh Implementasi Inovasi Produk
Samsung
a. Sejarah Singkat Samsung
Sejarah Singkat Samsung didirikan oleh Lee Byung-Chull pada
tanggal 1 Maret 1938 di Daegu, Korea. Padal awalnya Samsung hanya
berfokus pada perdagangan ekspor yang menjual ikan kering Korea,
sayur, dan buah ke Manchuria dan Beijing. Selama lebih dari satu
dekade, Samsung hanya ingin memiliki pabrik tepung terigu dan
mesin confectionery sendiri, produksi dan operasi penjualan sendiri.
Pada tahun 1970, Samsung mulai melakukan diversifikasi industri dan
elektronika. Berlanjut pada tahun 1980, Samsung memulai memasuki
pasar global. Pada tahun 1990, Samsung mulai bersaing dalam
mengubah dunia teknologi yang merupakan tantangan yang sangat
luar biasa di bidang teknologi. Pada tahun 1997 hingga tahun 1999,
Samsung mulai menyongsong Era digital. Pada tahun 2000, Samsung
merintis Zaman Digital. Zaman digital telah membawa perubahan
revolusioner dan sekaligus peluang pada bisnis global, dan Samsung
menjawabnya dengan berbagai teknologi canggih, produk yang
kompetitif, dan inovasi yang terus-menerus tiada hentinya. Pada tahun
2005 hingga saat ini, Samsung diakui oleh seluruh dunia dan
memprakarsai Era Digital.
b. Visi dan Misi Samsung
visi yang dimiliki Samsung, yakni "Inspire the World, Create the
Future.". Visi ini akan berlangsung hingga tahun 2020. Adapun misi
yang dimiliki Samsung, yakni “Untuk menginspirasi dunia dengan
teknologi, produk, dan desain inovatif yang melengkapi kehidupan
manusia dan berperan terhadap masa depan yang bertanggung jawab
dan berkelanjutan secara sosial”
c. Produk Samsung
Ada tiga jenis produk yang diproduksi oleh Samsung, yakni :
1) Elektronik Konsumen Terdapat empat macam produk, yakni : 1)
Bisnis Tampilan Visual yang merupakan smart TV.  2) Bisnis
Peralatan Digital yang terutama untuk inovasi rumah tangga yang
dilengkapi dengan teknologi premium dan desain harmonis.  3)
Bisnis Solusi Cetak yang menyediakan jawaban dari permasalahan
percetakan yang berbasis teknologi kelas satu. 4) Bisnis Peralatan
Kesehatan dan Medis yang merupakan pengembangan peralatan
baru dan canggih guna mempercepat dan memperakurat perawatan
medis.
2) TI dan Komunikasi Seluler Terdapat tiga macam produk, yakni :
1) Bisnis Komunikasi Seluler yang berfokus pada inovasi yang
mudah dimengerti orang dan selalu berusaha meningkatkan
nilai dan kepraktisan bagi konsumen .
2) Bisnis Jaringan yang menyediakan solusi dan infrastruktur
untuk jaringan generasi masa depan dengan teknologi terbaik
serta pengalaman sukses.
3) Bisnis Pencitraan Digital yang menyediakan kamera yang
SMART Inovatif yang akan menentukan tren.
4) Solusi Perangkat Terdapat tiga macam produk Solusi Perangkat,
yakni :
1) Bisnis Memori yang membuat dunia data lebih mudah
dengan memori yang canggih, ramah lingkungan, dan
memiliki kinerja terbaik di dunia.
2) Bisnis LSI Sistem yang saat ini memimpin inovasi dalam
perangkat elektronik yang kompetitif dan menjadi pelopor
dari teknologi proses .
3) Bisnis LED yang merupakan keunggulan teknologi masa
depan yang kontinu, ramah lingkungan, dan memimpin
sumber cahaya pada industri LED.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar dan dapat
dibedakan dengan pesaingnya, maka produsen harus melakukan strategi
inovasi dengan harapan dapat menghasilkan produk yang mempunyai nilai
lebih sehingga menciptakan keunggulan bersaing yang tinggi pula. Strategi
inovasi ynag dilakukan oleh perusahaan dapat berupa desain produk yang
dihasilkan, segmen pasar yang dituju, sistem distribusi produk yang
digunakan, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Ameka, Indriany.  2013. Manajemen Inovasi. Bandung : penerbit andi
Jurnal Hannisa Rahmaniar Hasnin, FISIP UI, 2011

Anda mungkin juga menyukai