Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PEMASARAN PRODUK

TENTANG
INOVASI PRODUK, INOVASI DAN KREATIVITAS

OLEH :
CINDE PERDA ORA
NIM : 1961201313
KELAS : E/F

DOSEN PENGAMPU: NINING PURNANINGSIH, SE. MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH KOTA TANGERANG TAHUN 202

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Inovasi & Kreatifitas yang berjudul “Inovasi
Produk”.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa banyak pihak yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu, membimbing, dan memberi motivasi bagi
kami. Oleh karena itu,
padakesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nining Purnaningsih , SE.
MM selaku dosen mata kuliah Inovasi & Kreatifitas, dan teman-teman Ilmu Administrasi
Bisnis angkatan 2019.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi pemikiran bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, terutama para teman mahasiswa dan terlebih lagi bagi penyusun sehingga apa
yang diharapkan dapat tercapai.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini, terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapakan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca agar dapat menjadi perbaikan untuk makalah selanjutnya.
Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Tangerang, 18 Oktober 2021

Hormat kami

DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
Daftar Gambar................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Makalah........................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan........................................................................................................... 2
2.1 Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa........................................................... 2
2.2 Cara Terbaik dalam Melaksanakan Pengembangan Produk.................................. 3
2.3 Peran Pemasaran (Marketing) dalam Inovasi Produk.............................................. 4
2.4 Peluncuran Produk Baru dan Performa.................................................................... 4
2.5 Contoh Implementasi Inovasi Produk........................................................................ 5
BAB III Penutupan........................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 12
3.2 Saran............................................................................................................................. 12
Daftar Pustaka................................................................................................................... 13

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Stage model proses pengembangan produk.................................................. 3
Gambar 2. Logo Samsung................................................................................................. 6
Gambar 3. Elektronik Konsumen..................................................................................... 7
Gambar 4. TI & Elektronik seluler................................................................................... 7
Gambar 5. Solusi Perangkat.............................................................................................. 7
Gambar 6. Permainan Lego............................................................................................. 11
Gambar 7. Model miniatur kota London dari Lego....................................................... 11
Gambar 8. Logo Lego....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya manusia untuk memenuhi kebutuhan melakukan proses barter, pada
perkembangannya dilakukan dengan perdagangan menggunakan uang. Ketika proses
perdagangan sudah dilakukan para produsen berlomba lomba untuk menghasilkan produk yang
lebih unggul dibandingkan produsen lain agar jumlah penjualan meningkat. Ketika perdagangan
dunia makin berkembang dan terbentuknya bebas maka persaingan antar produsen makin
meningkat, produsen yang ikut serta dalam perdagangan bebas ini bukan hanya pedagang lokal
di suatu negara saja namun produsen yang berasal dari berbagai negara ikut bersaing
memasarkan produknya.
Dengan adanya perkembangan perdagangan yang pesat dibantu dengan perkembangan ilmu
dan teknologi, para produsen berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang lebih baik sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan pasar. Dengan menggunakan inovasi maka dapat
menjaring konsumen baru karena timbulnya kebutuhan baru yang sebelumnya belum ada. Hal
tersebut dapat terjadi karena ketika produk baru diluncurkan ke pasar, maka sebuah pasar baru
akan tercipta. Sebuah produk baru yang ada di pasar, akan membutuhkan tambahan komponen
yang sebelumnya tidak diperlukan sehingga timbul kebutuhan akan industri baru yang dapat
memenuhi komponen baru yang sebelumnya belum ada tersebut. Situasi tersebut dapat
mengakibatkan perubahan terhadap kebijakan organisasi dan pengembangan teknologi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pentingkah strategi inovasi produk dan jasa?
2. Bagaiman cara terbaik dalam melaksanakan pengembangan produk ?
3. Apa peran pemasaran (marketing) dalam inovasi produk ?
4. Bagaimana cara meluncurkan produk baru ?
1.3 Tujuan Makalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui betapa pentingnya strategi inovasi produk dan jasa
2. Mahasiswa mengetahui cara terbaik dalam melaksanakan pengembangan produk
3. Mahasiswa mengetahui peran pemasaran dalam inovasi produk
4. Mahasiswa mengetahui cara meluncurkan produk baru

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa
Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu
perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama diperlukan
sebuah inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. Produk pengganti yang secara total baru
atau dengan perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date, dapatmeningkatkan
keinginan konsumen dalam keputusan pembelian produk tersebut. “Merilis produk baru yang
inovatif dan meningkatkan loyalitas pelanggan” (Razeghi, 2008).
Pengembangan produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam
membentuk loyalitas pelanggan. Semua perusahaan harus memperbarui produk dan layanan
mereka untuk bertahan hidup. Sebuah perusahaan yang kompetitif memiliki dua tujuan penting :
(1) menciptakan nilai pelanggan “customer value” (atau pemasaran), dan (2) inovasi, inovasi
produk dapat berasal dari keinginan. Konsumen akan suatu produk yang memenuhi
kebutuhannya (market pull) atau bisa juga melalui suatu teknologi yang menciptakan atau
mengembangkan produk baru yang kemudian di perkenalkan ke pasar (technology push).
Inovasi produk menjadi tanggung jawab seluruh bagian dalam bisnis. Baik departemen
pemasaran, operasiona keuangan, akuntansi, pembelian, semua merupakan bagian integral dari
suatu organisasi untuk mengembangkan produk secara efektif dan efisien (Holtzman, 2011)
Ide-ide baru dapat tercipta terutama dari kebutuhan konsumen yang tersampaikan
kepada salah satu karyawan dalam perusahaan yang dapat mengembangkannya menjadi suatu
nilai tambah akan produk lama atau menjadi produk pengganti yang lebih diharapkan customer.
Dilihat secara global, pasar internasional memiliki kompetisi yang semakin
meningkat. Perbedaan manfaat yang kecil akan sebuah produk dan jasa akan memberikan
dampak yang besar pada customer, mereka lebih cerdas dan lebih selektif dalam memilihproduk
dan jasa yang akandikonsumsinya. Oleh karena itu, memperkenalkan produk dan layanan baru
secara efisien dan efektif adalah cara yang memungkinkan perusahaan untuk mengambil
keuntungan dalam persaingan.

Concept generation

Concept screening

Preliminary design

Prototyping & final design

Design evaluations & improvement

Developing the operations process

Gambar 1. Stage model proses pengembangan produk


Gambar di atas adalah proses pengembangan ketika bergerak melalui serangkaian
tahapan. Pada awal proses ini, ada tahapan yang bersangkutan dengan mengumpulkan ide dan
menghasilkan konsep produk dan layanan, dan menjelang akhir proses, ada tahapan yang
bersangkutan dengan menentukan detail dari spesifikasi produk atau jasa (Holtzman, 2011).
2.2 Cara Terbaik dalam Melaksanakan Pengembangan Produk
Loch (2002) menggambarkan pelaksanaan inovasi produk melintasi dimensi orientasi
customer dan demand pull. Kerja sama lintas, fungsional dalam perusahaan, dukungan top
manajemen, keberadaan champion, dan kualitas pelaksanaan sebagai proses yang telah
ditetapkan secara resmi.
Sedangkan menurut Kahn dkk.(2006) menggambarkan pelaksanaan inovasi produk
terbaik dalam enam area, yaitu strategi, manajemen portofolio, proses, riset pasar, orang, serta
evaluasi matriks dan kinerja.
Salah satu kerangka yang paling baik dalam melaksanakan inovasi produk dengan
menggunakan tujuh dimensi dari Barczak & Kahn (2007) sebagai berikut :
1. Strategi mendefinisikan dan merencanakan visi dan focus untuk penelitian dan pengembangan,
manajemen teknologi, dan upaya pengembangan produk termasuk identifikasi, prioritas, seleksi,
dan dukungan sumber daya proyek yang diajukan.
2. Proses implementasi dari tahap pengembangan produk dan gerbang untuk memindahkan produk
dari konsep untuk memulai.
3. Penelitian penerapan metodologi dan teknik untuk merasakan, mempelajari, dan memahami
pelanggan, pesaing, dan keadaan lingkungan makro di pasar (Barczak dan Kahn, 2007).
4. Iklim proyek mewakili semua sumber daya manusia dan tim yang terkait. Hal ini termasuk
memimpin, memotivasi, mengelola dan penataan individu dan tim sumberdaya manusia
(Barczak dan Kahn, 2007).
5. Budaya perusahaan nilai sistem manajemen perusahaan dalam mengendalikan ide
pengembangan produk dan kolaborasi pengembangan produk dengan mitra eksternal termasuk
pelanggan dan pemasok (Barczak dan Kahn 2007).
6. Evaluasi matriks dan performa kinerja merupakan pengukuran, pelacakan, dan pelaporan
performa proyek pengembangan produk dan program pengembangan produk (Barczak dan
Kahn, 2007).
7. Komersialisasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran, peluncuran, dan
manajemen pasca peluncuran, produk baru yang merangsang adopsi oleh customer dan difusi
pasar (Barczak dan Kahn, 2007).
2.3 Peran Pemasaran (Marketing) dalam Inovasi Produk
Marketing memiliki peran yang penting dalam keberhasilan dari hasil inovasi produk
yang telah diciptakan.Tanpa pemasaran yang baik, inovasi produk yang telah dikembangkan
akan menjadi usaha yang sia-sia. Bahkan merugikan bagi perusahaan untuk biaya yang telah
dieluarkan dalam pengembangan sebuah produk. Dari perspektif ini, strategi pemasaran dan
inovasi produk berhubungan erat, meskipun ide-ide yang berbedamengenai jeni strategi
pemasaran telah diusulkan, sebagian besar peneliti telah menjelaskan strategi pemasaran melalui
aspek 4P (Product, Price, Place, dan Promotion) .(Kotler, 2003).
2.4 Peluncuran Produk Baru dan Performa
Produk baru yang sukses sangat penting
bagi banyak perusahaankarena produk inovasi penting dalam membantu perusahaan untukberada
ptasi dengan perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan.
Dalam industri dengan teknologi tinggi, menjadi yang pertama untuk meluncurkan produk
baru dapat membawa manfaat yang signifikan, seperti pangsa pasar yang lebih besar dan harga
premium. Sebaliknya,
keterlambatan pengenalan produk baru dapatmenyebabkan hilangnya pangsa pasar atau bahkan l
ebih parah lagikehilangan penjualannya (lost sales) (Rosas-Vega danVokurka, 2000)
Masyarakat,
para konsumen khususnya harus mengetahui tentangbagaimana asal mula sebuah produk baru ter
sedia di pasaran. Dari bagaimana munculnya ide produk baru, penelitian untuk pengembangan,
kesesuaian pada konsumen, sampai penelitiantentang bagaimana cara pemasaran yang baik,
sehingga pesan yang ingin diberikan oleh produk tersebut sampai pada konsumen.
2.5 Contoh Implementasi Inovasi Produk
2.5.1 Samsung
a). Sejarah Singkat Samsung
Sejarah Singkat Samsung didirikan oleh Lee Byung-Chull pada tanggal 1 Maret 1938 di
Daegu, Korea. Padal awalnya Samsung hanya berfokus pada perdagangan ekspor yang menjual
ikan kering Korea, sayur, dan buah ke Manchuria dan Beijing. Selama lebih dari satu dekade,
Samsung hanya ingin memiliki pabrik tepung terigu dan mesin confectionery sendiri, produksi
dan operasi penjualan sendiri. Pada tahun 1970, Samsung mulai melakukan diversifikasi industri
dan elektronika. Berlanjut pada tahun 1980, Samsung memulai memasuki pasar global. Pada
tahun 1990, Samsung mulai bersaing dalam mengubah dunia teknologi yang merupakan
tantangan yang sangat luar biasa di bidang teknologi. Pada tahun 1997 hingga tahun 1999,
Samsung mulai menyongsong Era digital. Pada tahun 2000, Samsung merintis Zaman Digital.
Zaman digital telah membawa perubahan revolusioner dan sekaligus peluang pada bisnis global,
dan Samsung menjawabnya dengan berbagai teknologi canggih, produk yang kompetitif, dan
inovasi yang terus-menerus tiada hentinya. Pada tahun 2005 hingga saat ini, Samsung diakui
oleh seluruh dunia dan memprakarsai Era Digital.
b). Visi dan Misi Samsung
visi yang dimiliki Samsung, yakni "Inspire the World, Create the Future.". Visi ini akan
berlangsung hingga tahun 2020. Adapun misi yang dimiliki Samsung, yakni “Untuk
menginspirasi dunia dengan teknologi, produk, dan desain inovatif yang melengkapi kehidupan
manusia dan berperan terhadap masa depan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara
sosial”
c). Logo Samsung

Gambar 2. Logo Samsung


d). Produk Samsung
Ada tiga jenis produk yang diproduksi oleh Samsung, yakni :
1. Elektronik Konsumen Terdapat empat macam produk, yakni : 1) Bisnis Tampilan Visual
yang merupakan smart TV. 2) Bisnis Peralatan Digital yang terutama untuk inovasi rumah
tangga yang dilengkapi dengan teknologi premium dan desain harmonis. 3) Bisnis Solusi Cetak
yang menyediakan jawaban dari permasalahan percetakan yang berbasis teknologi kelas satu. 4)
Bisnis Peralatan Kesehatan dan Medis yang merupakan pengembangan peralatan baru dan
canggih guna mempercepat dan memperakurat perawatan medis.
2. TI dan Komunikasi Seluler Terdapat tiga macam produk, yakni : 1) Bisnis Komunikasi
Seluler yang berfokus pada inovasi yang mudah dimengerti orang dan selalu berusaha
meningkatkan nilai dan kepraktisan bagi konsumen . 2) Bisnis Jaringan yang menyediakan solusi
dan infrastruktur untuk jaringan generasi masa depan dengan teknologi terbaik serta pengalaman
sukses. 3) Bisnis Pencitraan Digital yang menyediakan kamera yang SMART Inovatif yang akan
menentukan tren.
3. Solusi Perangkat Terdapat tiga macam produk Solusi Perangkat, yakni : 1) Bisnis Memori
yang membuat dunia data lebih mudah dengan memori yang canggih, ramah lingkungan, dan
memiliki kinerja terbaik di dunia. 2) Bisnis LSI Sistem yang saat ini memimpin inovasi dalam
perangkat elektronik yang kompetitif dan menjadi pelopor dari teknologi proses . 3) Bisnis LED
yang merupakan keunggulan teknologi masa depan yang kontinu, ramah lingkungan, dan
memimpin sumber cahaya pada industri LED.
Gambar 3. Elektronik Konsumen

Gambar 5. Solusi
perangkat

Gambar 4. TI & Elektronik seluler

2.5.2 Permainan Lego


a). Sejarah Lego
Grup Lego bermula dari sebuah usaha kerajinan kayu milik Ole Kirk Chiristiansen, di
kota Billund, Denmark. Pada tahun 1916, Christiansen membeli sebuah toko kerajinan kayu di
Billund yang telah beroperasi semenjak tahun 1895. Toko ini kebanyakan pekerjaannya adalah
membantu pembangunan rumah dan pembuatan mebel kayu, serta memiliki beberapa orang
pegawai. Toko ini terbakar pada tahun 1924, terjadi karena api yang dinyalakan oleh kedua putra
Christiansen membakar beberapa hasil kerajinan kayu disana. Ole Kirk kemudian membangun
usaha kerajinan kayu yang lebih besar, dan berusaha memperluas bisnisnya lebih jauh lagi.
Saat Depresi Besar terjadi, Ole Kirk tinggal memiliki sedikit pelanggam dan harus
berkonsentrasi pada proyek-proyek yang kecil. Ia memulai memproduksi versi miniatur dari
produk-produknya sebagai pembantu rancangan. Model-model miniatur tangga dan papan
setrikaan inilah yang menginspirasinya untuk memulai memproduksi mainan
Pada tahun 1932, toko Ole Kirk mulai membuat mainan kayu seperti celengan, kereta tarik,
mobil-mobilan dan truk mainan. Bisnis ini mulanya tidak menguntungkan karena masih pada
masa depresi. Para petani di wilayahnya terkadang menukarkan makanan dengan mainan
buatannya; Ole Kirk tetap terus memproduksi mebel yang praktis selain mainan supaya usahanya
tetap bisa bertahan. Di pertengahan dekade 1930an, ketenaran mainan Yo-yo memberikannya
sebuah masa singkat dari peningkatan aktivitas bisnis hingga tiba-tiba kondisi ini menghilang.
Untuk mengurangi sampah, Ole Kirk menggunakan sisa-sisa bagian yo-yo sebagai roda mainan
truk. Putranya, Godtfred, mulai bekerja untuknya, memegang peran yang aktif di dalam
perusahaan.
Pada tahun 1934, Ole Kirk mengadakan kompetisi di anatara para pegawainya untuk
memberikan nama baru pada perusahaannya, hadiahnya adalah sebotol anggur buatannya
sendiri. Christiansen sedang mempertimbangkan sendiri dua nama untuk perusahaannya tersebut,
"Legio" (untuk merujuk pada kalimat "Legiun Mainan") dan "Lego", singkatan yang dibuatnya
sendiri dari kalimat Bahasa Denmark leg godt, yang berarti "bermain dengan baik." Belakangan
Grup Lego menemukan bahwa kata "Lego" bisa secara bebas diartikan "Saya menyusun" atau
"Saya merangkai" dalam Bahasa Latin. Ole Kirk memilih nama yang dipertimbangkannya
sendiri, Lego, dan perusahaannya mulai menggunakan nama itu dalam produk-produk mereka.
b). Produk Lego
Salah satu seri mainan Grup Lego yang paling sukses, Sistem Kereta Api LEGO, pertama kali
diluncurkan tahun 1966. Satu set mainan kereta api ini menyertakan motor 4,5 Volt, kotak baterai
dan rel kereta; dua tahun kemudian motor 12 Volt diperkenalkan.
Pada tanggal 7 Juni 1968, Taman Legoland pertama dibuka di Billund. Taman rekreasi ini
menampilkan model rumit kota-kota miniatur yang seluruhnya dibangun dengan bata Lego.
Taman seluas 12.000 meter persegi ini dikunjungi 625.000 pengunjung pada tahun pertamanya
sendiri. Selama 20 tahun berikutnya, taman ini bertambah luas delapan kali dari luas awalnya,
dan nantinya rata-rata dikunjungi sekitar satu juta pengunjung yang membeli tiket tiap tahunnya.
Lebih dari delapan belas juta set mainan Lego telah terjual pada tahun 1968.
Pada tahun 1969, sistem Duplo mulai dipasarkan. Produk ini adalah sebuah sistem yang baru
dikembangkan, yang ditujukan bagi anak-anak usia balita; bata Duplo ukurannya lebih besar
daripada bata Lego, sehingga membuatnya lebih aman untuk anak-anak yang masih sangat muda
usianya; walau demikian kedua sistem ini bisa saling digunakan bersamaan: bata Lego bisa
dipasang dengan pas di atas bata Duplo, sehingga membuat perpindahan set mainan ke sistem
Lego lebih mudah saat anak-anak tersebut mulai tumbuh lebih besar. Nama Duplo berasal dari
kata Bahasa Latin duplus, yang secara harafiah diterjemahkan sebagai "ganda"; artinya bahwa
sepotong bata Duplo ukurannya tepat dua kali lebih besar daripada ukuran bata Lego (2 x tinggi
kali 2 x lebar kali 2 x panjang = 8 x volume bata).
Era 1960an merupakan masa pertumbuhan yang cepat bagi Grup Lego sehingga pada tahun
1970 salah satu permasalahan terbesar yang mesti mereka hadapi adalah bagaimana cara terbaik
untuk mengelola dan mengontrol pasar mereka yang terus berkembang.
Dekade-dekade berikutnya ditandai dengan ekspansi besar-besaran dalam era baru pembuatan
dan pemasaran mainan, Lego mulai menargetkan wanita dengan memperkenalkan beberapa tipe
mebel dan rumah boneka pada tahun 1971. Dunia Lego memperluas dunia permainan
transportasinya dengan penambahan set mainan perahu dan kapal, dilengkapi dengan lambung
kapal yang benar-benar bisa mengapung, pada tahun 1972.
Dalam periode yang sama, putra Godtfred Kirk Christiansen, Kjeld Kirk Kristiansen,
bergabung dalam staf manajemen perusahaan, setelah memperoleh gelar sarjana bisnis
di Swiss dan Denmark. Salah satu keberhasilan pertama Kjeld dalam perusahaan adalah
pembangunan fasilitas pabrik yang modern, termasuk juga pendirian departemen riset dan
pengembangan yang bertanggung-jawab untuk memastikan metode pembuatan Lego tetap yang
paling modern. Figur manusia dengan tangan yang bisa diubah-ubah posisinya muncul pada
tahun 1974 dalam set mainan "Lego Family", yang menjadi produk yang paling banyak terjual
saat itu; pada tahun yang sama, sebuah versi awal dari "figur mini" manusia miniatur Lego
diperkenalkan, namun figur miniatur ini tanpa tangan yang bisa diubah-ubah posisinya dan
wajahnya tidak dilukiskan di bagian kepalanya. Sebuah pabrik Lego dibuka di
Enfield, Connecticut, Amerika Serikat.
Set mainan "Expert Series" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975, ditujukan pada para
pengguna Lego yang usianya lebih tua dan lebih berpengalaman. Lini produksi ini tak lama
kemudian berkembang menjadi set mainan "Expert Builder", diluncurkan pada tahun 1977. Set
mainan teknis ini memiliki berbagai komponen bergerak seperti gigi mekanis, mekanik
differensial, roda, tuas, poros dan sendi universal, sehingga memungkinkan untuk membuat
model-model mainan seperti mobil secara realistis, dengan kemudi fungsional yang
menggunakan sistem roda bergerigi dan pergerakan mesin yang seperti mesin asli. Akhirnya,
dunia Lego menjadi lengkap pada tahun 1978 dengan kehadiran "minifigur" Lego. Orang-
orangan Lego kecil ini memiliki lengan dan kaki yang bisa diatur sesuka hati, dan disertai
dengan senyuman yang ramah. Figur ini digunakan di berbagai set mainan Lego, memungkinkan
para penggunanya untuk membangun kota-kota miniatur yang rumit, lengkap dengan bangunan,
jalan, kendaraan, kereta api, dan kapal, semua dalam skala yang sama, dan "ditinggali" oleh para
warga minifigur Lego yang selalu tersenyum.
Ekspansi penting lainnya dalam lini produksi Lego terjadi pada tahun 1979 dengan
diciptakannya set mainan Lego Space. Minifigur astronot, roket, penjelajah bulan dan pesawat
antariksa melengkapi set mainan yang sukses ini. Set mainan Scala juga muncul pada tahun ini,
menampilkan elemen-elemen perhiasan yang ditujukan bagi pasar anak-anak perempuan. Kjeld
Kirk Kristiansen menjadi presiden Lego pada tahun ini; dekade 70-an ini ditutup dengan
penjualan mainan Lego yang masih kuat.

Gambar 6. Permainan Lego

Gambar 7. Model miniatur kota London dari Lego,


c). Logo Lego

Gambar 8. Logo Lego


BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar dan dapat dibedakan dengan
pesaingnya, maka produsen harus melakukan strategi inovasi dengan harapan dapat
menghasilkan produk yang mempunyai nilai lebih sehingga menciptakan keunggulan bersaing
yang tinggi pula. Strategi inovasi ynag dilakukan oleh perusahaan dapat berupa desain produk
yang dihasilkan, segmen pasar yang dituju, sistem distribusi produk yang digunakan, dan
sebagainya.
3.2 Saran
Bagi para pembisnis indonesia kita harus bisa membuat inovasi yang dapat menarik minat
konsumen, agar produk kita dapat bersaing dengan produk impor, kita harus sering melakukan
evaluasi dan mengembangkan inovasi baru sehingga produk yang kita buat tidak monoton dan
membosankan.

DAFTAR PUSTAKA
Ameka, Indriany. 2013. Manajemen Inovasi. Bandung : penerbit andi
Jurnal Hannisa Rahmaniar Hasnin, FISIP UI, 2011
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Lego

Anda mungkin juga menyukai