Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP


MINAT BELI KONSUMEN DI TOKO RIS KOTA KUPANG

OLEH :

RISWANDI
2123745943

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


JENJANG PENDIDIKAN DIPLOMA III
JURUSAN ADMINISTRASI BISNS
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2023
MOTO

WALAU PELAN BERJALAN, TAPI TETAP MAU BERJALAN


ABSTRAK

Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen di


Toko Ris Kota Kupang
Riswandi, Jandri Manafe, Hairil Nurdin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan


harga terhadap minat beli konsumen di Toko Ris Kota Kupang

Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Minat Beli Konsumen


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
ini yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Minat Beli
Konsumen di Toko Ris Kota Kupang” dengan baik.
Tujuan penulisan proposal ini untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar Ahli Madya Administrasi Bisnis (A.Md.Adm.B) bagi mahasiswa program
studi D-III Administrasi Bisnis di Program Studi Administrasi Bisnis, Jurusan
Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Kupang.
Terselesaikannya proposal ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun material baik langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan proposal ini terutama kepada:
1. Bapak Johanis A. Jermias, S.Pt selaku Direktur Politeknik Negeri Kupang.
2. Ibu Jandri D. Manafe, S.Sos.,M.M selaku Ketua Jurusan Administrasi Bisnis
dan semua Pimpinan Jurusan Adminstrasi Bisnis beserta seluruh tenaga
kependidikan yang telah banyak membantu penulis dalam urusan-urusan
akademis dan administrasi selama studi.
3. Bapak Hans Lao, S.Sos., M.Ec selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis
dan Ibu…..selaku Sekretaris Program Studi yang telah memberikan bantuan dan
dukungan secara moril.
4. Bapak Yefta Sanam, S.E.,M.M sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan memberikan saran-saran
kepada penulis tentang materi serta turut menyempurnakan proposal ini dari
awal hingga akhir penulisan.
5. Ibu Septia Sakalini Dioh, SE., M.S.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan memberikan saran-saran
kepada penulis tentang materi serta turut menyempurnakan proposal ini
dariawal hingga akhir penulisan.
6. Bapak Patrisuius Seran, S.Fil., M.M selaku Dosen Penasehat yang membantu
penulis selama masa perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen serta segenap karyawan Jurusan Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Kupang yang telah mendidik, membantu dan melayani
penulis selama dibangku kuliah.
8. Kedua orang tua penulis, Bapak Sudirman dan Ibu Darmawati yang telah
mencurahkan hati, nasehat, tenaga dan air mata bagi penulis serta selalu
memberikan doa, dukungan dan motivasi kepada penulis.
9. Teman-teman Administrasi Bisnis angkatan 2021 terkhususnya kelas B yang
selalu membantu, mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis.
Diharapkan proposal ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Minat Beli Konsumen di
Toko Ris Kota Kupang”. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan proposal ini.

Kupang, 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 2
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
1.5 Batasan Masalah .................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 7
2.1 Landasan Teori .................................................................................... 8
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 9
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 10
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 11
3.2 Jenis Penelitian .................................................................................... 12
3.3 Sumber Data ........................................................................................ 13
3.4 Teknik Analisis Data ............................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 15
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadikan pasar yang sangat
potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk. Perusahaan
dalam negeri maupun perusahaan asing berusaha mendirikan usaha bisnis dan
menciptakan jenis-jenis produk yang nantinya akan digemari oleh calon pelanggan.
Banyaknya perusahaan ini menciptakan adanya suatu persaingan bisnis, perusahaan
dapat menjadi pemenang dalam persaingan bisnis apabila perusahaan tersebut dapat
menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. Jika perusahaan dapat menjaring
pelanggan tentu perusaahan tersebut dapat memperoleh keuntungan yang besar
juga. Dinamika dalam dunia usaha yang semakin menantang, membuat para
perusahaan harus dapat menjawab tantangan pasar dan memanfaatkan tantangan
tersebut sebagai peluang untuk dapat bertahan di masa yang akan datang.

(Buchari, 2011) ketatnya persaingan dalam dunia usaha menuntut setiap


perusahaan untuk mengambil langkah-langkah serta strategi guna memenangkan
persaingan dengan kompetitor demi menjaga eksistensi yang dimiliki dan tentunya
mempertahankan dan meningkatkan keuntungan atau profit yang dihasilkan.

Kualitas merupakan suatu keseluruhan ciri dan sifat dari suatu produk yang
bergantung pada kemampuannya untuk dapat memuaskan kebutuhan yang
diharapkan pelanggan (Kotler dan Keller 2009 : 143). Kualitas dapat terpenuhi
ketika perusahaan dapat memberikan produk sesuai dengan apa yang diharapkan
pelanggan bahkan melebihi harapan pelanggan. Perusahaan yang menawarkan
kualitas akan menciptakan hubungan baik yang sudah tercipta dalam jangka
panjang dan membuat perusahaan mengerti terhadap kebutuhan yang diharapkan
pelanggan.

Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri dari suatu produk yang dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan yang diharapkan pelanggan.
Kualitas produk dapat dinyatakan bahwa apabila perusahaan dapat memberikan
atau menawarkan produk yang berkualitas maka perusahaan akan menciptakan
kepuasan konsumen. Kualitas produk memiliki peran penting dalam mempengaruhi
kepuasan pelanggan untuk loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan.
Kepuasan pelanggan merupakan ungkapan perasaan seorang pelanggan yang
digambarkan setelah membandingkan apa yang diharapkan dengan apa yang
ditawarkan perusahaan.

Harga adalah kesepakan nilai yang menjadi persyaratan bagi pertukaran


dalam sebuah transaksi pembelian. Harga dapat diartikan dengan sesuatu yang
harus dikeluarkan pembeli untuk menerima produk. (Harjano 2009 : 26). Harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan
bagi perusahaan. Secara sederhana harga dapat diartikan sebagai jumlah (satuan
moneter) atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan
tertentu untuk mendapatkan suatu produk (Tjiptono, el. Al, 2012 : 231).

Menjalankan usaha atau bisnis terdapat banyak faktor yang harus


diperhatikan oleh pengusaha demi keberhasilan pengusahanya. Lokasi perusahaan
adalah kunci bagi efisiensi dan efektifitas keberlangsungan perusahaan jangka
panjang (Haming & Nurjanamuddin, 2007 : 47). Untuk bisa mempertahankan hidup
pengusaha harus bekerja keras dan mampu berkompetisi dengan para kompetitor.
Dalam situaasi persaingan, faktor lokasi dapat menjadi faktor-faktor yang kritis dan
membuatnya menjadi sangat penting (Handoko, 2000 : 65).

Menjalankan usaha atau bisnis terdapat banyak faktor yang harus


diperhatikan oleh pengusaha demi keberhasilan usahanya. Lokasi perusahaan
merupakan kunci bagi efisiensi dan efektifitas keberlangsungan perusahaan jangka
panjang (Haming & Nurjanamuddin 2007 : 47). Untuk bisa mempertahankan hidup
pengusaha harus bekerja keras dan mampu berkompetisi dengan para kompetitor.
Dalam situasi persaingan, faktor lokasi dapat menjadi faktor-faktor yang kritis dan
membuatnya menjadi sangat penting (Handoko, 2000 : 65).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen
di Toko Ris Kota Kupang”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk mengetahui minat
beli konsumen terhadap kualitas produk dan harga.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Diiharapkan dapat memberikan acuan kepentingan ilmiah dan referensi
perpustakaan Politeknik Negeri Kupang khususnya dibidang pemasaran yang
berkaitan dengan pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli
konsumen dan dapat digunakan sebagai referensi peneliti selanjutnya.
b. Secara Praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Toko Ris Khususnya
dibidang pemasaran yang berkaitan dengan keputusan konsumen dapat
digunakan sebagai referensi peneliti selanjutnya.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan
bagi pihak perusahaan untuk mengetahui variable keputusan konsumen.
1.5 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan tersebut maka penulis membatasi
masalah dalam penulisan proposal ini, hanya membahas tentang “Pengaruh
Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen pada Toko Ris
Kota Kupang”.
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Kualitas Produk

1. Pengertian Produk
Kotler, Amstrong, (2006:70) mendefenisikan bahwa “Produk adalah suatu

sifat yang kompleks dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestasi

perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembelian untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan”. Kotler, Amstrong, (2006:70), dalam hal ini

memberikan ”Batasan produk adalah suatu yang dianggap memuaskan kebutuhan

dan keinginan. produk dapat berupa suatu benda (object), rasa (service), kegiatan

(acting), orang (person), tempat (place), organisasi dan gagasan dimana suatu

produk akan mempunyai nilai lebih dimata konsumen, jika memiliki keunggulan

dibanding dengan produk lain yang sejenis”. Dari definisi tentang produk diatas

pada dasarnya semua pendapat memberi suatu makna yaitu produk adalah segala

sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia,

baik yang dapat diraba atau nyata maupun tidak dapat diraba atau jasa atau layanan.

Menurut Harahap (2008:98), semua pembahasan pengertian dan lingkup

yang terkandung dari suatu produk di mulai dengan konsep produk tersebut. Dalam

konsep produk perlu dipahami tentang kualitas dari produk itu sendiri”. Menurut

Kotler (2009:66), kualitas produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok

utama yaitu, (1)Barang merupakan hasil atau keluaran (output) berwujud fisik

(tangible) dari proses transformasi sumber daya, sehingga bisa dilihat,

diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan mendapat perlakuan


fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang yaitu,

(a)Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods) adalah barang berwujud yang

biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian, (b) Barang

Tahan Lama (Durable Goods) merupakan barang berwujud yang biasanya bertahan

lama dengan banyak pemakaian, (2)Jasa (Service) merupakan aktivitas, manfaat,

atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Sebenarnya pembedaan secara ketat

antara barang dan jasa sukar dilakukan, karena pembelian barang tertentu seringkali

disertai dengan jasajasa khusus, dan pembelian suatu jasa seringkali pula meliputi

barang-barang yang melengkapinya. Menurut Kotler (2009:75), “Produk yang

berkualitas memang akan lebih atraktif bagi konsumen, produk berkualitas

mempunyai aspek penting lain yaitu: Pertama : konsumen yang membeli produk

berdasarkan kualitas, umumnya dia mempunyai loyalitas produk yang besar

dibandingkan dengan konsumen yang membeli berdasarkan orientasi harga.

Normalnya, konsumen yang berbasis kualitas akan selalu menggunakan produk

tersebut sampai saat produk tersebut membuat konsumen merasa tidak puas karena

adanya produk lain yang lebih berkualitas. Kedua : memproduksi barang

berkualitas tidak secara otomatis lebih mahal dengan memproduksi produk

berkualitas rendah. Banyak perusahaan menemukan (discovery) bahwa

memproduksi produk yang berkualitas tidak harus berharga lebih mahal. Mengapa?

Fakta menunjukkan, bahwa cara (methods) berproduksi untuk menghasilkan

produk bermutu tinggi secara simultan meningkatkan produktivitas. Ketiga :

menjual barang tidak berkualitas, kemungkinan akan banyak menerima keluhan

dan pengembalian barang dari konsumen. Atau biaya untuk memperbaikinya (after

sales services) menjadi sangat besar, selain memperoleh citra tidak baik”.
2. Indikator Kualitas Produk

Indikator di dalam penelitian ini Menurut Tjiptono (2008), kualitas

mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat

(benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa

ditentukan melalui indikator-indikator. Keandalan (Reliability) probabilitas bahwa

produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.

Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat

diandalkan.

2.1.2 Harga

1. Pengertian Harga

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran

suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing

mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi).

Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan

dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu

perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan

diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun,

namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh

organisasi perusahaan.
Menurut Hasan (2008:105), “Harga ialah barang yang nilainya dinyatakan

dengan sejumlah uang”. Hal ini menunjukkan bahwa harga merupakan satu-satunya

alat untuk melakukan transaksi pembelian.

Menurut Tjiptono (2008:151), harga merupakan satu-satunya unsur bauran

pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapan bagi perusahaan,

sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi dan promosi) menyebabkan

timbulnya biaya (pengeluaran). Disamping itu harga merupakan unsur bauran

pemasaran yang bersifat fleksibel. Artinya dapat diubah dengan cepat. Berdasarkan

uraian di atas dapat disimpulkan harga merupakan suatu moneter atau ukuran

lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak

kepemilikan penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan komponen yang

berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.

2. Tujuan Penetapan Harga


Menurut Tjiptono (2008:151), tujuan penetapan harga kadang kala

ditentukan keputusan-keputusan bisnis dan posisi sebelumnya, terdapat empat

tujuan dalam harga, yaitu sebagai berikut :

a. Mempertahankan kelangsungan operasi usaha.


b. Perusahaan menetapkan harga dengan mempertimbangkan biaya yang telah
dikeluarkan dan laba yang diinginkan, dari laba tersebut maka perusahaan
mendapatkan biaya operasi untuk kelangsungann jalannya perusahaan.
c. Merebut pangsa pasar.
d. Perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah sehingga dapat menarik lebih
banyak konsumen dan dapat merebut pangsa pasar.
e. Mengejar keuntungan.
f. Perusahaan dapat menetapkan harga yang bersaing agar bisa mendapatkan
keuntungan yang optimal bagi produk atau jasa.
g. Mendapatkan return on investment atau pengembalian modal.
h. Agar perusahaan dapat menutup biaya investasi, harga dapat ditetapkan tinggi.
i. Ditengah persaingan beragam produk yang ditawarkan di pasar.
j. Produk yang telah mendapatkan pangsa pasar perlu dipertahankan
keberadaannya dengan penetapan harga yang tepat.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga
Setelah manajer pemasaran membuat sasaran penetapan harga, mereka
harus menentukan harga tertentu untuk meraih tujuan tersebut. Harga yang mereka
tetapkan untuk tiap produk tersebut sebagai besar tergantung pada dua factor :
permintaan atas produk atau jasa & biaya bagi penjual untuk barang dan jasa
tersebut. Ketika tujuan utama penetapan harga adalah berorentasi penjual/
pertimbangan permintaan menjadi dominan. Faktor lainnya seperti strategi
distribusi & promosi, persepsi kualitas & tahapan daur hidup produk, dan juga
mempengaruhi harga.
Menurut Soekartawi (2008:80) mengatakan “faktor-faktor yang
mempengaruhi harga adalah:
a. Usia produk
b. Differensiasi produk
c. Kemampuan membeli konsumen
d. Saluran pemasaran
e. Distribusi
f. Strategi promosi
g. Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk
h. Iklim ekonomi
i. Peraturan pemerintah

Masing-masing P1, P2, P3 dan P4 dapat dikuasai oleh perusahaan atau

disebut controllable factor. Kombinasi dari P1, P2, P3 dan P4 disebut “marketing

mix”. Gabungan dari 4P di atas dapat dirubah sewaktu-waktu menurut keinginan


dari pimpinan perusahaan sebab faktor ini dapat dikuasai. Namun demikian

kebebasan mengubahnya dibatasi oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikuasai

(uncontrollable factor) seperti peraturan pemerintah, tujuan perusahaan, bentuk

persaingan yang dihadapi, agama dan adat-istiadat dari pembeli, serta tingkat

pendapatan pembeli

4. Indikator Pengukuran Harga

Menurut Lupiyoadi (2006:104-107), indikator yang mencirikan harga yang


digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Keterjangkauan harga produk


b. Daya saing harga produk
c. Kesesuaian dengan manfaat produk

2.1.3 Minat Beli Konsumen

Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku

dalam sikap mengkomsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen

membentuk pilihan mereka diantara beberap merek yang bergabung dalam

perangkat pilihan, kemudan pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu

alternatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli

suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan (Pranomo, 2012

: 136).

1. Konsep Minat Beli

Pengertian minat beli menurut Kotler dan Keller (2009 : 15), minat beli

merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan

keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. Menurut Durianto dan Liana


(2004 : 44) Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana

konsumen untuk membeli produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan minat beli merupakan pernyataan

mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk

dengan merek tertentu.

Suatu produk dikatakan telah dikomsumsi oleh konsumen apabila produk

tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli. Karakteristik pribadi

konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan sangat komplek, dan

salah satunya adalah asanya dorongan atau motivasi konsumen untuk membeli.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah

kesungguhan hati untuk memiliki sesuatu pengorbanan dimana minat beli itu timbul

karena konsumen merasa puas terhadap kualitas produk yang diberikan oleh

perusahaan.

Perilaku seseorang sangat tergantung pada minatnya, sedangkan minat

berperilaku sangat tergantung pada sikap dan norma subyektif atas perilaku.

Keyakinan atas akibat perilaku sangat mmepengaruhi sikap dan norma

subyektifnya. Sikap individu terbentuk dari kombinasi antara keyakinan dan

evaluasi tentang keyakinan penting seseorang konsumen, sedangkan norma

subyektif ditentukan oleh keyakinan dan motivasi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Beli Konsumen

Konsumen dimanapun dan kapanpun akan dihadapkan dengan sebuah

keputusan pembelian untuk melakukan transaksi pembelian. Dimana konsumen

akan membandingkan atau mempertimbangkan satu barang dengan barang yang


lainnya untuk mereka konsumsi. Beberapa faktor yang membentuk minat beli

konsumen (Kotler dan Keller 2009) yaitu :

a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang

disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif

orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen

untuk menuruti keinginan orang lain.

b. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat mengubah

pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari

pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan

membeli suatu barang atau tidak.

Menurut Durianto dan Liana (2004:32), dalam melaksanakan niat

pembelian, konsumen tersebut dapat membuat lima sub keputusan pembelian

sebagai berikut :

a. Keputusan merek

b. Keputusan pemasok

c. Keputusan kuantitas

d. Keputusan waktu

e. Keputusan metode pembayaran

Minat konsumen tumbuh karena suatu motif berdasarkan atribut-atribut

sesuai dengan dan kebutuhannya dalam menggunakan suatu produk, berdasarkan

hal tersebut maka analisa mengenai bagaimana proses minat dari dalam diri

konsumen sangat penting dilakukan, maka cara terbaik untuk mempengaruhi adalah

mempelajari apa yang difikirkannya, dengan demikian akan didapatkan tidak hanya
sekedar informasi tentu lebih bagaimanan proses informasi itu dapat berjalan dan

bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan “The Buying Process”

(proses pemebelian). Proses pemebelian meliputi 5 hal yaitu : Need (kebutuhan)

Proses pembelian berawal dari adanya kebutuhan yang tak harus dipenuhi

atau kebutuhan yang muncul pada saat itu dan memotivasi untuk melakukan

pembelian.

a. Recognition (pengenalan)

Kebutuhan belum cukup untuk merangsang terjadinya pembelian karena

mengenali kebutuhan itu senddiriuntuk dapat menetapakan sesuatu untuk

memenuhinya.

b. Search (pencarian)

Merupakan bagian aktif dalm pembelian yaitu mencari jalan untuk mengisi

kebutuhan tersebut.

c. Evaluation (evaluasi)

Suatu proses untuk mempelajari semua yang didapat selama proses pencarian

dan mengembangkan beberapa pilihan.

d. Decision (keputusan)

Langkah terakhir dari suatu proses pemebelian untuk mengambil keputusan

berdasarkan informasi yang diterima.

3. Indikator Pengukuran Minat Beli Konsumen

Seorang konsumen tidak dengan sendirinya memiliki keputusan dalam

pembelian barang atau jasa. Terlebih dahulu konsumen mencari informasi dari
orang terdekat atau orang yang benar-benar dipercaya untuk membantunya dalam

pengambilan keputusan.

Indikator di dalam penelitian ini Menurut Ferdinand (2006), minat beli

dapat di identifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut :

a. Minat transaksional

Kecenderungan seseorang untuk membeli produk

b. Minat refrensial

Kecenderungan seseorang untuk merekomendasi produk kepada orang lain.

c. Minat eksploratif

Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi

mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung

sifat-sifat positif dari produk tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Secara ringkas, penelitian-penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel

dibawah berikut ini :


Tabel II.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Nama Tahun Judul Hasil Penelitian

1 Puspita 2010 Pengaruh Kualitas Berdasarkan hasil dari penelitian


Ringga Produk Dan Harga yang telah dilakukan telah
Sarah Terhadap Minat Beli didapatkan bahwa: a). Faktor
Jayanti Ulang Ponsel Kualitas Produk berpengaruh
positif terhadap faktor Minat
Samsung Di Wilayah
Beli Ulang, dapat diterima. b).
Surabaya
Faktor Harga berpengaruh
negatif terhadap faktor Minat
Beli Ulang, dapat diterima.
2 Ikanita 2012 Analisis pengaruh citra Dari hasil analisis Regresi
Novirina merek, Kualitas produk, Berganda menunjukkan bahwa
Sulistyari dan harga Terhadap tidak terjadi korelasi di antara
minat beli Produk variabel bebas dalam model
oriflame (Studi Kasus regresi yang digunakan pada
Mahasiswi Fakultas penelitian ini. Hasil uji
Ekonomika dan Bisnis reliabilitas menunjukkan bahwa
Jurusan Manajemen konsep variabel Citra Merek,
Universitas Kualitas Produk, Harga, dan
Diponegoro Minat Beli layak digunakan
sebagai alat ukur. Pengujian atas
Semarang)
hipotesis yang diajukan
menunjukkan bahwa ketiga
hipotesis telah memenuhi syarat
diterima yaitu t hitung > t table
dengan Probability < 0,05.
3 Aldaan 2012 Analisis pengaruh secara individu dari masing-
Faikar kualitas produk, masing variabel yang paling
Annafik Harga, dan daya tarik berpengaruh adalah variabel
iklan Terhadap minat kualitas produk dengan koefisien
beli sepeda motor regresi sebesar 0,388 lalu
Yamaha (Studi Kasus variabel harga dengan koefisien
pada Konsumen regresi sebesar 0,364.
Yamaha SS Cabang Sedangkan variabel yang
Kedungmundu pengaruhnya paling rendah
Semarang) adalah daya tarik iklan dengan
koefisien regresi sebesar 0,205.
Model persamaan ini memiliki
nilai F hitung sebesar 32,871 dan
dengan tingkat signifikansi
0,000. Karena F hitung lebih
besar dari F tabel (3,09) dan
dengan tingkat signifikansi yang
lebih kecil dari α

(0,05). Hal tersebut menunjukan


bahwa variabel independen
dalam penelitian ini berpengaruh
secara bersama-sama terhadap
variabel dependen yaitu minat
beli.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Pengambilan Data


Lokasi penelitian bertempat di Toko Ris yang beralamatkan di Jalan Claret
Matani-Penfui Timur
2. Waktu Pengambilan Data
Waktu yang diperlukan penulis dalam pengambilan Data Tugas Akhir ini
berlangsung terhitung dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret

3.2 Jenis Penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang dilakukan, penelitian ini merupakan


penelitian kuantitatif. Menurut V. Wiratna (2018) Penelitian kuantitatif adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang di dapat atau di peroleh
dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari kuantifikasi
(pengukuran).

3.1 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menurut Supranto
(2000:8), adalah:

 Data Primer adalah data yang didapatkan secara langsung dari objeknya dan
diolah sendiri oleh peneliti. Penelitian Contohnya seperti data wawancara
kepada pengunjunag terkait dengan kualitas produk dan hatga terhadap minat
beli konsymen
 Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan dari berbagai laporan, buku-
buku, serta informasi dokumen yang sifatnya tertulis. Laporan atau dokumen
yang dikumpulkan peneliti adalah data yang berasal dari sumber buku, serta
sumber lainnya yang mendukung proses penelitian.
3.2 Teknik Analisis Data
Subagyo (2004:106), analisis adalah kegiatan memanfaatkan data sehingga
dapat di peroleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran atau dari suatu hipotesis.
Oleh karena itu penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif
yaitu model analisis data statistik deskriptif :
1. Rata-rata hitung

𝛴×1
𝑥̅ =
𝑛
Keterangan: ̅𝑥 : Rata-rata hitung

𝛴×1 : Nilai rata-rata hitung

𝑛 : Banyaknya Jumlah pegawai

Perhitungan selanjutnya adalah perhitungan skor yaitu :

Keterangan:

Skor minimum : Nilai skor jawaban yang paling rendah

Skor maksimum : Nilai skor jawaban yang paling tinggi

Range : Jumlah skor maksimum-jumlah skor

minimum

Jenjang : Jumlah hasil range – 5

Jadi:

Skor minimum :1

Skor maksimum :5

Range :4

Jenjang range : 0,80


Maka:

1-1,8 : Sangat tidak baik

1.81-2,60 : Tidak baik

2.61-3,40 : Cukup baik

3,41-4,20 : Baik

1.21 −5,00 : Sangat baik


Cara pengumpulan data ini di lakukan dengan cara membagikan kuesioner
kepada para pengunjuung dan setelah itu di kumpulkan kembali.
Pilihan jawaban dalam lembar kuesioner adalah sebagai berikut:
1. = Sangat Setuju
2. = Setuju
3. = Cukup Setuju
4. = Tidak Setuju
5. = Sangat Tidak Setuju
Kuesioner Penelitian

Penelitian tentang kualitas produk dan harga terhadap minat beli konsumen
DAFTAR PUSTAKA

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV. Andi Offiset

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed methods). Bandung:

Alfabet.

Sugiyono. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli konsumen

terhadap Produktivitas produk.

Kotler, Philip dan Kelvin Lane Keller 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid II Alih.

Anda mungkin juga menyukai