Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS MACAM-MACAM FAKTOR YANG

BERPENGARUH PADA KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM


MEMBELI PRODUK DI MITRA SWALAYAN KUPANG
(OEBOBO)

DISUSUN OLEH

CHELTYE HEVELDSWY RAMPANG


(2123745919)

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


TAHUN 2022/2023
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah “ ANALISIS MACAM-MACAM FAKTOR YANG
BERPENGARUH PADA KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI
PRODUK DI MITRA SWALAYAN KUPANG (OEBOBO)”.
Dalam penelitaian ini akan membahas beberapa hal yang menjadi tujuan utama
dalam melakukan penelitian ini.
Hal-hal yang akan dibahas adalah sebgai berikut:
1. Produk.
2. Lokasi.
3. Harga.
4. Promosi.
5. Pelayanan.
Hal-hal tersebut akan menjadi tujuan penelitian kali ini yang akan dibahas di
halaman berikutnya.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
benar guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pancasila dengan judul “
ANALISISMACAM-MACAM FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA
KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK DI MITRA
SWALAYAN KUPANG ( OEBOBO ) .“
Kami menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini, jauh sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkn segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga penelitian
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Kupang, 10 November 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Cover
Abstrak ....................................................................................................... ii
Kata pengantar ...................................................................................... iii
Daftar isi ...................................................................................................... iv
Bab 1 Pendahuluanlatar belakang ............................................................. 1
1.1 rumusan masalahtujuan penelitian ................................................ 3
1.2 Tujuan penelitiana ....................................................................... 3
1.3 Manfaat penelitian ........................................................................ 3
a)Minimarket Mitra Swalayan ..................................................... 3
b) Bagi pembaca ............................................................................ 3
c) Bagi penulis ............................................................................... 4
Bab 2 Tinjauan pustaka.............................................................................. 5
2.1 produk ............................................................................................... 5
a. pengertian ................................................................................... 5
2.2 lokasi ................................................................................................. 8
a. pengertian .................................................................................... 8
b. factor yang mempengaruhi ......................................................... 9
2.3 harga ................................................................................................. 10
a. pengertian .................................................................................... 10
b. factor yang mempengaruhi ......................................................... 12
2.4 promosi ............................................................................................. 14
a. pengertian .................................................................................... 14
b. faktor yang mempengaruhi ......................................................... 15
2.5 pelayanan ......................................................................................... 17
a. pengertian .................................................................................... 17
b. faktor yang mempengaruhi ......................................................... 19
Bab 3 metode penelitian............................................................................ 20
3.1 prosedur penelitian ........................................................................ 20

iv
3.2 lokasi penelitian .............................................................................. 20
3.3 kehadiran peneliti........................................................................... 21
3.4 sumber pengumpulan data ............................................................ 21
3.5 teknik pengumpulan data .............................................................. 21
3.6 Teknik analisis data ....................................................................... 23
3.7 pengecekan keabsahan data........................................................... 25
3.8 tahap-tahap penelitian ................................................................... 25
Bab 4 Penutup ............................................................................................. 27
4.1 kesimpilan ....................................................................................... 27
4.2 saran ............................................................................................... 27

Daftar pustaka ..................................................................................... 28

v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Dunia usaha khususnya pada bagian pemasaran, saat ini mengalami


persaingan yang semakin meningkat. Pemasaran mempengaruhi hampir
semua segi di kehidupan sehari-hari dan memegang peranan yang sangat
besar dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Jadi suatu sistem
pemasaran yang efektif adalah penting bagi masa depan bangsa.
Konsep pemasaran menempatkan pembeli sebagai pusat kegiatan pemasaran.
Hal ini berarti bahwa kebutuhan dan keinginan pembeli harus dimasukkan ke
dalam produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Sedangkan pembeli dengan
sumber-sumber yang terbatas akan memaksimalkan kepuasan mereka. Bagi
perusahaan, pemasaran tidak hanya sekedar menjual dan memasang iklan
atau mencari keuntungan semata, tetapi lebih mengarah pada pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan konsumen.

Seiring dengan majunya peradaban manusia dan perubahan


lingkungan yang terjadi setiap saat maka akan membawa perubahan terhadap
perilaku kehidupan manusia baik secara individual maupun sosial. Termasuk
membawa pengaruh terhadap perilaku dan pola hidup konsumen dalam
memilih barang dan tempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan meningkatnya kebutuhan hidup, salah satu usaha


perdagangan yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat pada
saat ini adalah 2 usaha di bidang pertokoan. Perilaku konsumen merupakan
hal yang sangat penting guna menarik dan mempertahankan kelangsungan
hidup usahanya, karena memahami perilaku konsumen dapat memberikan
petunjuk mengenai bagaimana cara memenuhi selera pembeli agar dapat
memberikan kepuasan kepada konsumennya. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan pelayanan yang baik kepada pembeli, harga yang terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat, kualitas produk yang baik, promosi yang
menarik, maupun pemilihan lokasi yang strategis.

Kendala yang sering dihadapi oleh pihak manajemen toko dalam


membuat dan menerapkan strategi pemasarannya adalah kurangnya informasi
yang akurat mengenai perilaku konsumen, sehingga manajemen perlu
mencari dan mengumpulkan informasi tentang konsumen agar dapat menarik
dan mempertahankan pembeli untuk menggunakan produk yang
dipasarkannya.

1
Saat ini berbagai macam pusat perbelanjaan eceran mulai bermunculan
dengan bermacam bentuk dan ukuran. Beberapa contoh bentuk pusat
perbelanjaan eceran misalnya minimarket dan supermarket. Dengan semakin
banyak dijumpai minimarket dan supermarket diberbagai tempat, maka
keberadaannya ditengahtengah masyarakat menjadi semakin penting saat ini.
Hal ini disebabkan karena adanya perubahan cara pandang konsumen
terhadap minimarket dan supermarket itu sendiri. Kadang konsumen pergi
berbelanja tanpa memandang produk atau merek yang spesifik dalam
pikirannya, tetapi hanya sekedar keinginan untuk keluar dari rumah, melihat-
lihat atau menghabiskan waktu senggang.

MITRA SWALAYAN adalah salah satu minimaket yang


lokasinya berada di Kupang (Oebobo) , yang menyediakan berbagai macam
produk kebutuhan seperti makanan dan minuman ringan, produk kecantikan,
perlengkapan rumah tangga, , perlengkapan bayi dan, alat olaraga dengan
berbagai pilihan merek agar pembeli dapat menentukan dan memilih sendiri
barang yang disukainya.

Untuk menunjang itu, suasana minimarket dibuat sedemikian rupa


sehingga pembeli betah berbelanja di tempat itu. Karyawan diharapkan tidak
hanya sekedar melayani permintaan dan pembayaran atas barang yang dibeli
oleh pembeli, tetapi juga dituntut untuk bekerja secara terampil, bersikap
ramah serta berpenampilan yang sopan dan rapi dalam memberikan
pelayanan terhadap pembeli. Karena hal ini bisa menjadi nilai tambah
tersendiri dari pembeli terhadap minimarket tersebut, sehingga bisa
digunakan sebagai alasan pembeli untuk datang kembali di kemudian hari.

Dalam melakukan pembelian, konsumen selalu memperhatikan


factor-faktor yang memotivasinya. Untuk memotivasi konsumen dalam
melakukan pembelian, atribut-atribut yang dimiliki minimarket MITRA
SWALAYAN seperti produk yang bagus dan menarik, lokasi yang strategis,
harga yang terjangkau, promosi yang menarik serta pelayanan yang
memuaskan harus sangat diperhatikan.

Faktor-faktor tersebut diduga mempunyai pengaruh terhadap


perilaku dan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Maka
penulis mencoba melakukan penelitian dengan mengadakan analisis
mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian, sehingga pada penulisan ini penulis mengambil judul
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN
PADA MINIMARKET MITRA SWALAYAN DI KUPANG (
OEBOBO)

2
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah faktor produk, lokasi, harga, promosi dan pelayanan secara


parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian pada Minimarket Mitra
Swalayan?
2. Faktor manakah diantara produk, lokasi, harga, promosi dan
pelayanan yang paling dominan mempengaruhi keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian pada Minimarket Mitra
Swalayan.

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor produk, lokasi, harga, promosi


dan pelayanan secara parsial terhadap keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian pada Minimarket Mitra Swalayan
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor produk, lokasi, harga, promosi
dan pelayanan secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen
dalam melakukan pembelian pada Minimarket Mitra Swalayan
3. Untuk mengetahui faktor diantara produk, lokasi, harga, promosi dan
pelayanan yang paling dominan mempengaruhi keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian pada Minimarket Mitra
Swalayan

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Minimarket MITRA SWALAYAN Dengan adanya


penelitian ini akan dapat memberikan masukan kepada
Minimarket MITRA SWALAYAN didalam menentukan
kebijakan pemasaran mengenai produk, lokasi, harga, promosi
dan pelayanan yang memuaskan.
2. Bagi pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi dan pengetahuan sebagai pembanding bagi penelitian
yang akan datang sehingga dapat memperbaiki segala
kekurangan yang ada dalam penelitian ini.

3
3. Bagi penulis Dapat menambah pengetahuan dan wawasan
khususnya dalam hal pengambilan keputusan pembelian untuk
konsumen

4
BAB 2
TINJAUN PUSTAKA

2.1 PRODUK
1. PENGERTIAN PRODUK
Produk adalah suatu yang bersifat kompleks, yang dapat diraba maupun
tidak dapat diraba, yang di dalamnya termasuk kemasan, harga, prestise
perusahaan dan pelayanan jasa perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Kemudian produk sendiri
diklasifikasikan menjadi 2, yaitu jasa dan barang. Produk jasa hanya dapat
dirasakan (intangible), sedangkan produk barang bisa dilihat dan dirasakan
(tangible)

Menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke


pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan.2 Klasifikasi Produk dibagi menjadi
beberapa kelompok, seperti:

a. Produk berdasarkan ketahananya (Durability) dan Keberwujudannya


(Tangibility).
1) Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods)
adalah barang-barang yang berwujud yang
biasanyadikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan, seperti sabun, pasta gigi, makanana, soft drink
dan lain-lain.
2) Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang
berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu yang
lama, seperti lemari pendingin, mesin foto copy, pakaian dan
lain-lain.
3) Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud, tak
terpisahkan, bervariasi dan dapat musnah, seperti salon,
nasihat hukum dan perbaikan peralatan.
b. Produk Konsumen
1) Barang sehari-hari (convenirnce goods), konsumen
biasanya sering membeli barang sehari-hari dengan
segera dan usaha minimum, misalnya makanan,
minuman, dan sebagainya.
2) Barang belanja (shopping goods), adalah
barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh

5
konsumen berdasarakan kecocokan, kualitas, harga
dan gaya. Misalnya pakaian, sepatu, kosmetik dan
sebagainya.
3) Barang khusus (specialty goods), mempunyai
karakteristik atau identifikasi merek yang unik
dimana ada cukup pembeli yang bersedia
melakukan usaha pembelian khusus. Misalnya
sepeda motor, mobil, handphone mewah dan
sebagainya.
4) Barang yang tidak dicari (unsought goods), adalah
barang yang tidak dikenal konsumen atau biasanya
tidak terpikirkan untuk dibeli.
c. Produk Industri
1) Bahan dan suku cadang (materials and parts) adalah
barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk
produsen. Misalnya produk dari hasil pertanian yaitu
kapas, gandum, beras dan sebagainya.
2) Barang modal (capital items) adalah barang tahan
lama yang memfasilitasi pengembangan atau
pengelolaan produk jadi. Misalnya bangunan pada
instalasi pabrik yaitu kantor, tempat
3) Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business
service) adalah barang dan jasa jangka pendek yang
memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan
produk jadi.3 Misalnya supplies, yaitu suatu
perlengkapan dalam operasi produksi. Contohnya
pelumas mesin, bahan bakar mesin, alat tulis dan
sebagainya.

2. PENGERTIAN KUALITAS PRODUK

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan


fungsi-fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian
yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain
yang berharga pada produk secara keseluruhan.
Produk yang berkualitas memang menjadi kriteria pertama yang dicari
oleh konsumen, para konsumen tentunya tidak mau asalasalan dalam
membelanjakan uangnya. Mereka takut bahwa uang dan energi yang telah

6
mereka keluarkan tidak sebanding dengan kualitas yang akan mereka
dapatkan

3. INDIKATOR KUALITAS PRODUK


Untuk mengetahui standar kualitas sebuah produk, tentunya tidak hanya
ditentukan oleh produsen, tetapi juga harus melalui serangkaian survey
terhadap konsumen.

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah mengenai:


a. Aspek penyimpanan (proper storage) dari produk yang ditawarkan oleh
produsen. Konsumen pasti akan mempertanyakan bagaimanakah sistem
penyimpanan produk tersebut, terutama untuk produk yang berupa
makanan karena sangat berkaitan dengan kesehatan. Semakin higienis
penyimpanan suatu produk, bisa dipastikan bahwa produk tersebut akan
disukai oleh para konsumen. Karena pada dasarnya, konsumen tidak
ingin membeli produk yang membahayakan keselamatan mereka.
b. Performance atau penampilan dari produk tersebut. Bila bicara mengenai
penampilan suatu produk, tidak akan bisa dilepaskan dari kualitas desain
(quality of design). Meskipun terkesan sepele, tetapi desain suatu produk
tidak dapat diremehkan begitu saja. Hal itu karena desain produk bisa
saja dijadikan sebagai identitas dari produk yang bersangkutan.
c. Reliability atau seberapa besar kemungkinan produk akan mengalami
kerusakan atau gagal. Pembeli tentunya keberatan bila membeli barang
yang cepat rusak. Sangatlah wajar rasanya bila konsumen ingin membeli
sebuah produk yang awet dan tidak cepat rusak.
d. Function of product (fungsi dari produk tersebut) yang lebih bermanfaat
atau tidaknya produk tersebut. Konsumen akan lebih berminat membeli
suatu produk yang memiliki fungsi yang sesuai dengan yang dinutuhkan
oleh konsumen.
e. Featurs (kelengkapan/garansi) yaitu fasilitas tambahan yang diberikan
untuk menambah kesempurnaan nilai produk tersebut. Suatu produk
yang memiliki kelengkapan dengan baik akan lebih di minati oleh
konsumen.
f. Durability yaitu berkaitan denga berapa lama suatu produk dapat
dipergunakan. Konsumen akan menyukai produk yang awet dan tahan
lama, sehinga barang tersebut tidak akan mudah rusak.
g. Suitability yaitu tingkat kesesuaian antara produk dengan spesifikasi
yang ditetapkan sebelumya atau yang ditawarkan kepada pelanggan.
Produk yang memiliki kesesuaian dengan spesifikasinya akan lebih
memuaskan konsumen.

7
h. Durability yaitu berkaitan denga berapa lama suatu produk dapat
dipergunakan. Konsumen akan menyukai produk yang awet dan tahan
lama, sehinga barang tersebut tidak akan mudah rusak.
i. Suitability yaitu tingkat kesesuaian antara produk dengan spesifikasi
yang ditetapkan sebelumya atau yang ditawarkan kepada pelanggan.
Produk yang memiliki kesesuaian dengan spesifikasinya akan lebih
memuaskan konsumen.
j. Fit and finish yaitu sebuah kriteria yang sangat subyektif dan sangat
berhubungan dengan perasaan pelanggan mengenai sebuah produk.
Dalam hal ini pelanggan bisa dengan bebas menyatakan perasaannya
terhadap produk yang telah dibeli, apakah mereka puas dengan produk
tersebut ataukah justru kecewa dengan produk tersebut.
k. Quality of service (mutu pelayanan), ada beberapa tipe penyedia
barang dan jasa yang hanya fokus pada penjualan, tetapi mereka tidak
memikirkan pelayanan lainnya seperti memberikan garansi
pembelian, pelayanan purna jual dan servis.
l. Aethestic atau esstetika yaitu berhubungan dengan nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi atau preferensi perseorangan
(individual).5 Hal ini juga berkaitan dengan selera dari konsumen
karena setiap konsumen memiliki penilaian yang berbeda dengan
suatu produk.

4. HUBUNGAN KULIATAS PRODUK DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

Memperbaiki kualitas produk adalah hal yang paling penting. Hal


tersebut karena kualitas sebuah produk sangat menentukan keputusan seorang
konsumen untuk membeli produk. “perusahaan dengan kualitas produk
paling baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan
tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.

2.2 LOKASI
1. PENGERTIAN LOKASI
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan
sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya.1 Definisi
lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan
melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
mementingkan segi ekonominya. Penentuan lokasi adalah strategi utama
dalam usaha ritel. Lokasi yang strategis akan menjadi jalan pembuka yang
menentukan kesuksesan sebuah usaha ritel. Banyak pengusaha ritel yang
terkadang kurang memahami pentingnya lokasi ketika membuka usaha ritel
sehingga tidak melakukan survei lokasi dan menyusun strategi yang tepat
dalam pemilihan lokasi tersebut.

8
Pengertian Lokasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
adalah letak atau tempat.
Sedangkan pengertian lokasi menurut para ahli adalah :
1. Menurut Swastha (2002:24) ”Lokasi adalah tempat
dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan”.
Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah
letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian
dan waktu tempuh lokasi ke tujuan. Faktor lokasi yang
baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.
2.
2. Menurut Kotler (2008:51) ”Salah satu kunci menuju
sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih
komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada
potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas,
persaingan, iklim politik, dan sebagainya.
3. Lokasi menurut Lupiyoadi (2009:42), berhubungan
dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan
melakukan operasi atau kegiatannya.
4. Sumaatmadja (1988:118) menjelaskan, bahwa : lokasi
suatu benda dalam ruang dapat menjelaskan dan dapat
memberikan kejelasan pada benda atau gejala geografi
yang bersangkutan secara lebih jauh lagi. Mempelajari
geografi sama artinya dengan mempelajari lokasi-lokasi
di muka bumi, dan ketika orang atau individu berbicara
tentang lokasi di permukaan bumi maka individu
tersebut sedang berbicara mengenai fenomena di
permukaan bumi. Lokasi sangat erat kaitannya dengan
jarak di permukaan bumi. Suatu gejala akan sangat
strategis dan mempunyai nilai guna yang tinggi jika
terletak pada lokasi yang menguntungkan

2. FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMILIHAN LOKASI

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dengan cermat dalam


pemilihan lokasi adalah sebagai berikut:
a. Aksesibilitas, yaitu kemudahan untuk dijangkau.
b. Visibilitas, yaitu kemudahan untuk dilihat.
c. Lalu lintas, dalam hal ini ada dua hal yang perlu diperhatikan:
1) Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang
yang besar terjadinya dorongan untuk membeli.
2) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan.

9
d. Tempat parkir yang luas dan aman
e. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang luas untuk
perluasan di kemudian hari.
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung
jasa/produk yang ditawarkan.
g. Persaingan, yaitu ada tidaknya pesaing sejenis di sekitar
lokasi tersebut.
h. Peraturan pemerintah

Keuntungan pemilihan lokasi yang tepat adalah


sebagai berikut:
a. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih
memuaskan.
b. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang
diinginkan.
c. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan
penolong secara terus menerus.
d. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha.
e. Memiliki nilai dan harga ekonomi yang lebih tinggi di
masa yang akan datang.
f. Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan
masyarakat dan pemerintah setempat.

2.3 HARGA
1. PENGERTIAN HARGA
Harga merupakan nilai atau uang yang diberikan pelanggan sebagai
imbalan atas penawaran tertentu yang berfungsi untuk memuaskan
kebutuhan dan Keinginan mereka. Secara sederhana harga merupakan
ukuran nilai yang ditukarkan pelanggan membeli suatu penawaran

Harga berfungsi sebagai sebuah mekanisme ekonomi dengan


memakai penawaran yang bisa didistribusikan di antara pelanggan di
pasar. Hal itu juga bertindak sebagai indikator tentang sejauh mana
penawaran diminta dan sejauh mana hal itu disediakan atau tersedia.

Harga suatu produk merupakan nilai keseluruhan dari penawaran


termasuk nilai dari semua bahan mentah dan jasa yang dipakai untuk
membuat suatu penawaran. Harga layanan mempertimbangkan seluruh
elemen yang terhubung dalam pembuatan layanan apa adanya.

10
Supaya Anda dapat mengetahui secara lebih jelas mengenai harga
berikut adalah beberapa pengertian harga berdasarkan para ahli.
1. Menurut Kotler dan Amstrong
Kotler dan Amstrong, menyatakan bahwa harga merupakan
sejumlah uang yang dibebankan kepada suatu produk (barang
atau jasa) atau jumlah nilai yang harus dibayar konsumen demi
memperoleh manfaat dari produk tersebut.

2. Menurut Philip Kotler


Kotler, menyatakan bahwa harga merupakan sejumlah uang
yang dibebankan kepada suatu produk atau layanan jasa.
Artinya bahwa harga merupakan jumlah nilai yang harus
dibayar konsumen demi memiliki atau mendapatkan
keuntungan dari sebuah produk atau jasa.

3. Menurut Joko Untoro


Joko Untoro, menyatakan bahwa harga merupakan
kemampuan yang dimiliki suatu barang atau jasa yang
dinyatakan dalam bentuk uang.

4. Menurut Samsul Ramli


Samsul Ramli, menyatakan bahwa harga merupakan nilai
relatif yang dimiliki oleh suatu produk. Nilai tersebut tidak
hanya indikator secara pasti yang menunjukan besarnya
sumber daya yang diperlukan guna menghasilkan produk.

5. Menurut Imamul Arifin


Imamul Arifin, menyatakan bahwa harga merupakan
kompensasi yang harus dibayarkan konsumen demi
mendapatkan produk barang maupun jasa.

2. KONSEP HARGA
Setelah mengetahui pengertian harga, pada bagian ini akan dibahas
tentang konsep dari harga itu sendiri. Di dalam Buku Manajemen dan
Pemasaran Jasa karya Buchari Alma yang terbit pada tahun 2005,
menyatakan bahwa di dalam teori terdapat value dan utility yang menjadi
konsep penetapan harga. Berikut ini adalah beberapa konsep harga yang
perlu kamu ketahui, di antaranya yaitu:

1. Utility

11
Utility merupakan suatu atribut yang telah melekat pada suatu
barang. Dengan memungkinkan barang guna memenuhi
kebutuhan keinginan dan memuaskan konsumen.

2. Nilai atau Value


Nilai suatu produk untuk ditukar dengan produk lain. Nilai ini
dilihat dalam situasi barter atau pertukaran barang dengan
barang. Sekarang ini kegiatan perekonomian sudah tidak
dilakukan secara barter lagi, melainkan memakai uang sebagai
ukuran yang disebut harga.

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN


HARGA

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan


harga. Berdasarkan hukum permintaan dan penawaran, maka suatu
permintaan yang akan meningkat dapat menaikkan harga dan permintaan
yang turun bisa menurunkan harga.

Menurut Simamorang (2001) ada beberapa faktor yang dapat


mempengaruhi penetapan harga produk antara lain adalah sebagai
berikut:

1. Starting point, situasi pasar yang meliputi permintaan dan


persaingan.
2. Faktor pembatas yang terjadi pada biaya penempatan harga,
bauran pemasaran, harapan, perantara, dan faktor lingkungan
makro.
3. Aspek manajerial organisasi sebagai faktor yang berwenang
dalam menetapkan harga dalam perusahaan.

Menurut Swastha (1999), menyatakan faktor-faktor


yang mempengaruhi harga meliputi:

1. Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi


tingkat harga yang berlaku, seperti periode resesi
misalnya inflasi harga naik, defaluasi harga akan
turun. Dengan terjadinya nilai rupiah terhadap nila

12
dollar menyebabkan barang-barang mengalami
kenaikan.
2. Penawaran dan permintaan dimana dengan adanya
permintaan yang besar terhadap suatu barang tertentu
akan mengakibatkan harga barang tersebut
meningkat, sedangkan apabila penawaran terhadap
suatu produk meningkat maka harga akan naik.
3. Elastisitas permintaan dapat juga dikatakan sifat
permintaan pasar, sifatnya tidak hanya berpengaruh
pada penetuan harga tetapi mempengaruhi volume
yang dijual apabila terjadi kenaikan harga maka
penjualan akan turun dan sebaliknya.
4. Persaingan dimana harga jual suatu barang juga
dipengaruhi oleh keadaan yang persaingan yang ada
antara lain persaingan murni, pada persaingan murni
banyak penjual dan pembeli dalam pasar persaingan
tidak sempurna yaitu ada barang sejenis dalam pasar
dengan merk yang berbeda-beda. Oligopoli, adanya
beberapa penjual menguasai pasar sedangkan
monopoli jumlah penjual yang ada di pasar hanya
satu, sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti permintaan barang yang
bersangkutan, harga barang substitusi atau pengganti,
peraturan harga dari pemerintah

5. Biaya merupakan dasar penentuan harga dalam


penentuan harga. Sebab suatu tingkat harga yang tidak
dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian,
apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya akan
menghasilkan keuntungan.
6. Tujuan perusahaan, setiap penentuan harga selalu
dikaitkan dengan tujuan perusahaan yang hendak
dicapai antara lain: laba maksimum, volume penjualan,

13
penguasaan pasar, kembalinya modal yang tertanam
dalam jangka waktu tertentu.
7. Pengawasan pemerintah, pengawasan ini dapat berupa
penentuan harga maksimum dan minimum,
deskriminasi harga, serta praktekpraktek lain yang
mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah
monopoli.

2.4 PROMOSI

1. PENGERTIAN PROMOSI
Dalam hal karir atau pekerjaan, promosi adalah mengacu pada kenaikan
pangkat atau posisi karyawan dalam struktur organisasi perusahaan. Dengan
kata lain, promosi adalah pengikatan pangkat karyawan dalam
mempertahankan posisinya di sebuah perusahaan. Sedangkan dalam aktivitas
pemasaran, promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan
suatu barang atau jasa, hingga bisa menarik minat masyarakat (pembeli).

Promosi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan sesuatu (barang atau jasa)
ke arah yang lebih baik.

Menurut Fandy Tjiptono promosi adalah komunikasi pemasaran


yang dikerjakan untuk mempengaruhi, menyampaikan sesuatu, membujuk,
serta meningkatkan pasar sasaran dari suatu perusahaan. Selain itu, kegiatan
promosi adalah dilakukan supaya produk yang dijual dapat diterima dengan
baik oleh masyarakat, sehingga mereka dapat ikut membeli dan
menggunakannya. Perusahaan dan usaha kecil sering melakukan promosi
produk sebagai alat pemasaran untuk mendatangkan pelanggan. Promosi
suatu produk dirancang untuk menyoroti merek baru atau barang tertentu
.
Tujuan promosi Dalam melakukan promosi, para pemilik produk atau
jasa biasanya melakukan promosi dengan sebuah tujuan tertentu. Adapun
beberapa tujuan promosi adalah sebagai berikut:

1. Menarik perhatian pembeli Pertama tujuan promosi adalah untuk


mengubah sudut pandang dan tingkah laku pembeli terhadap suatu
barang atau jasa. Harapannya, setelah melihat promosi dari sebuah
produk, pelanggan yang semula tidak tertarik untuk membeli barang atau
menggunakan jasa menjadi tertarik dan ingin membeli produk atau
menggunakan jasa.

14
2. Branding Kedua, tujuan promosi adalah untuk branding sebuah produk
atau perusahaan. Artinya, promosi dilakukan dengan tujuan membentuk
citra atau kesan produk atau jasa di benak pelanggan sesuai dengan yang
diharapkan oleh pelaku usaha atau pemiliki brand tersebut. Baca juga:
Cara Menggunakan Simulasi KPR BTN, BCA, Mandiri, dan BNI Demi
melakukan branding atau mengenalkan brand kepada pelanggan, penjual
harus menggunakan promosi yang menarik dan beda dari yang lain agar
dapat memberi kesan kepada calon pelanggan.
3. Agar bersaing dengan kompetitor Persaingan dengan kompetitor
merupakan tujuan promosi yang paling sering digunakan oleh berbagai
macam usaha. Promosi sangat mampu digunakan untuk menjaga angka
pemasukan tetap stabil, walaupun memiliki banyak pesaing dari sebuah
bisnis.

Fungsi promosi Promosi adalah termasuk sebagai salah satu langkah


dalam membangun bisnis. Agar dapat melakukan optimalisasi program
promosi yang sedang dijalankan maupun yang akan segera dijalankan,
pelaku bisnis wajib memahami apa fungsi promosi. Ada beberapa fungsi
promosi yang akan sangat membantu pelaku bisnis dalam
mengembangkan usahanya.
Adapun lima fungsi promosi adalah sebagai berikut:
1. Mengenalkan informasi seputar produk atau jasa yang
ditawarkan.
2. Mengajak calon pelanggan yang potensial.
3. Menjaga citra dan kesan bisnis yang dibangun agar tetap
relevan.
4. Melakukan peningkatan nilai pada bisnis yang sedang
dijalankan.
5. Fungsi promosi menjadi solusi dalam upaya untuk
mempermudah proses bisnis lainnya.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROMSI


Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program
pemasaran. Perusahaan mungkin merancang produk yang berkualitas tinggi
dan mampu memuaskan konsumen. Tapi, jika sebagian pelanggan potensial
belum pernah mendengarnya dan belum sadar tentang kehadiran produk,
apakah mereka akan membeli?

Melalui promosi, perusahaan berusaha membangun kesadaran, ketertarikan


dan membujuk pelanggan, misalnya melalui periklanan. Perusahaan
mengemas dan merancang iklan semenarik mungkin dengan menyajikan

15
informasi dan keunggulan-keunggulan produk. Perusahaan berharap mereka
bersedia membeli produk tersebut.

Promosi merupakan bagian integral dari bauran pemasaran. Ada beberapa


faktor yang mempengaruhi pemilihan metode promosi, diantaranya:

 Tujuan promosi. Jika perusahaan ingin menjangkau khalayak luas,


iklan menjadi pilihan yang tepat.
 Jenis produk. Produk-produk industrial lebih membutuhkan
pendekatan personal. Semetara itu, produk-produk konsumsi biasanya
membutuhkan lebih banyak iklan.
 Infrastruktur dan sumber daya perusahaan. Masing-masing
metode promosi membutuhkan biaya dan upaya yang berbeda.
Perusahaan mungkin membelanjakan lebih banyak uang untuk iklan
jika dana mencukupi. Tapi, jika dana tidak mencukupi, seperti pada
sebagian besar perusahaan kecil, mereka bergantung pada penjualan
pribadi.
 Siklus hidup produk. Misalnya, selama tahap pendahuluan,
perusahaan mengadopsi periklanan intensif dan penjualan pribadi
untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran produk. Setelah
konsumen sadar, perusahan mungkin akan lebih fokus pada iklan.
 Infrastruktur distribusi. Jika menjual produk langsung ke
pelanggan tanpa melalui perantara, perusahaan
mengandalkan personal selling. Perusahaan mungkin menggunakan
beberapa iklan, tapi itu hanya sebagai pendukung.
 Ukuran pasar. Jika perusahaan menargetkan pelanggan yang lebih
spesifik, penjualan langsung saja sudah cukup. Tapi, jika menargetkan
pasar massal dengan ukuran pasar yang besar, iklan adalah alat
promosinya.
 Strategi penetapan harga. Produk premium, seperti iPhone, kurang
mengandalkan iklan media massa. Perusahaan biasanya akan lebih
menyukai pendekatan promosi yang lebih intim seperti penjualan
pribadi.

2.5 PELAYANAN
1. PENGERTIAN PELAYAN
Pelayanan (customer service) secara umum adalah setiap kegiatan
yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada

16
pelanggan, melalui pelayanan ini keinginan dan kebutuhan pelanggan
dapat terpenuhi.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pelayanan adalah
sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani
yaitu membantu menyiapkan (membantu apa yang diperlukan
seseorang). pada hakekatnya pelayanan adalah serangkaian kegiatan
yang merupakan proses. Sebagai proses pelayanan berlangsung secara
rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam
masyarakat, proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain.
Menurut R.A Supriyono pelayanan adalah kegiatan yang
diselenggarakan organisasi menyangkut kebutuhan pihak konsumen
dan akan menimbulkan kesan tersendiri, dengan adanya pelayanan
yang baik maka konsumen akan merasa puas,dengan demikian
pelayanan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menarik
konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan.Sedangkan definisi yang lain menyatakan bahwa
pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang
diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya
dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Selanjutnya Munir juga mengatakan pelayanan umum adalah
kegiatan yang oleh seseorang (sekelompok orang) dengan landasan
faktor material melalui sistem, prosedur dan metode dalam rangka
usaha memenuhi kepentingan orang lainya sesuai dengan haknya.
Munir mengemukakan bahwa pelaksanaan pelayanan dapat diukur,
oleh karena itu dapat ditetapkan standar baik dalam waktu yang
diperlukan maupun hasilnya. Dengan adanya standar manajemen
dapatmerencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan pelayanan agar hasil akhir memuaskan kepada pihak-pihak
yang mendapatkan pelayanan.

2. KUALITAS PELAYANAN
Kualitas Pelayanan Pelayanan adalah suatu proses kepada orang
lain dengan cara tertentu memerlukan kepekaan agar terciptanya
kepuasan dan keberhasilan.
Menurut Philip Kotler ”Pelayanan atau service adalah setiap
kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak
lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat
pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan
dengan suatu produk pisik”

17
Kualitas pelayanan berhubungan erat dengan kepuasan
pelanggan dan profitabilitas. Tingkat kualitas yang lebih tinggi akan
menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi. Oleh sebab itu
para pemasar saat ini memandang tugas peningkatan kualitas produk
dan jasa sebagai prioritas utama dalam memberikan nilai tambah bagi
pelanggan. Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan
produk dan jasa, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin
banyak, sehingga kekuatan tawar-menawar konsumen semakin besar.
Hak-hak konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar terutama
aspek keamanan dalam pemakaian barang/jasa tertentu.
Dalam meningkatkan pemasaran sangat diperlukan suatu
kualitas yang mendukung. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Konsep kualitas sendiri pada
dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang
digunakan untuk menentukan cirri-ciri dan spesifikasi.
Keunggulan suatu produk jasa tergantung pada keunikan serta
kualitas yang diberikan oleh penyedia jasa, apakah telah sesuai atau
belum dengan ekspektasi pelanggan. Untuk mengukurnya diperlukan
Service Quality, yang dibangun atas adanya perbandingan dua faktor
utama, yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka
terima (received service) dengan layanan yang sesungguhnya
diharapkan atau diinginkan (expected service).
Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan
dapat dikatakan bermutu, dan apabila kenyataan kurang dari yang
diharapkan, maka layanan dikatakan tidak bermutu, dan apabila
kenyataan sama dengan harapan, maka layanan disebut memuaskan.
Dengan Service Quality dapat didefinisikan sebagai alat pengukur
seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan
atas layanan yang mereka terima.
Harapan pelanggan diyakini memiliki peranan yang besar
dalam menentukan kualitas produk/jasa dan kepuasan pelanggan.
Pada dasarnya ada korelasi yang erat antara penetuan kualitas dan
kepuasan pelanggan.

3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUATU PELAYANAN


Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan Menurut The
Lang Gie (dalam Suwarsono, 1999) menyebutkan beberapa faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan kepada pelanggan. Beberapa faktor
tersebut yaitu:

18
a. Motivasi kerja karyawan Karyawan yang memiliki motivasi kerja
yang tinggi maka ia akan menampilkan performansi kerjanya yang
terbaik yaitu dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
pelanggan.
b. Sistem kerja dan sistem pelayanan di perusahaan tersebut Sistem
kerja dan sistem pelayanan yang konsisten, dinamis, dan fleksibel
akan memudahkan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan.
c. Suasana kerja di perusahaan Suasana kerja yang kondusif dan
nyaman diperlukan untuk mendukung karyawan dalam melayani
pelanggan dengan pelayanan yang berkualitas.
d. Kemampuan kerja karyawan Kemampuan kerja adalah kapasitas
seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan
yang terdiri dari kemampuan intelekual dan fisik (Robbins, 1996).
Pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan dapat diberikan jika
karyawan memiliki kemampuan kerja yang maksimal.
e.Lingkungan fisik tempat kerja Lingkungan fisik meliputi suhu,
temperatur, peralatan kerja, keleluasaan ruang kerja yang
mendukung dan membuat nyaman karyawan dalam bekerja akan
memudahkan karyawan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada pelanggan.
f. Perlengkapan dan fasilitas Perlengkapan dan fasilitas yang
lengkap dapat mendukung pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan.
g. Prosedur kerja di perusahaan tersebut Prosedur kerja merupakan
rangkaian urutan tata kerja yang telah ditetapkan untuk
melaksanakan tugas dengan menggunakan metode kerja yang
terencana, jelas, dan mudah dipahami. Prosedur kerja yang tidak
membebani para karyawannya mendukung karyawan dalam
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan.

19
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 PROSEDUR PENELITIAN

Dalam menyusun penelitian diperlukan sebuah rancangan penelitian.Yang


mana rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun
sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk penelitian-
penelitianya, yang berisi:
1. Pendekatan penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif. Yakni, prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang atau perilaku yang diamati.
2. Jenis penelitian Penelitian ini dimasukkan dalam penelitian studi kasus.
Yakni, penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam
terhadap suatu organisasi, lembaga dan gejala tertentu. Studi kasus adalah
strategi yang lebih coocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian
berkenaan dengan “how” atau “why”, atau jika peneliti hanya memiliki
sedikit peluang yang akan diselidiki, bilamana untuk mengontrol peristiwa-
peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak
pada fenomena kontemporer (masa kini) didalam konteks kehidupan nyata.

Produk penelitian kasus adalah suatu generalisasi pola-pola kasus yang


tipikal dari individu, kelompok, dan sebagainya.Sedangkan, ruang
lingkupnya dapat mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup
keseluruhan siklus kehidupan dari individu, kelompok, dan sebagainya,
baik dengan penekanan terhadap faktor-faktor kasus tertentu maupun
meliputi keseluruhan faktor-faktor dan fenomena-fenomena

Dalam hal ini yang menjadi pusat perhatian peneliti adalah mengenai
ANALISIS MACAM-MACAM FAKTOR YANG BERPENGARUH
PADA KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK
DI MITRA SWALAYAN KUPANG (OEBOBO)

3.2 LOKASI PENELITIAN


Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti mendapatkan informasi
mengenai sesuatu yang diteliti. Adapun lokasi dalam penelitian ini adalah di
MITARA SWALAYAN KUPANG (OEBOBO)

20
3.3 KEHADIRAN PENELITI

Kehadiran peneliti dalam hal ini sangatlah penting dan utama. Hal ini seperti
dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri atau bantuan orang lain
merupakan alat pengumpul data utama. Dari pengertian tadi, dalam proses
penelitian ini, peneliti menempatkan diri sebagai instrument sekaligus pengumpul
data.

3.4 SUMBER PENGUMPULAN DATA.

Sumber Data Pada penelitian ini sumber data yang akan dianalisis dari data
primer. Yakni sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Semua kejadian atau kegiatan yang terjadi di
lapangan. Dalam penelitian ini sumber data primernya yakni data yang diperoleh
dan dikumpulkan langsung dari karyawan di MITRA SWAYALAN KUPANG
(OEBOBO) yang terkait dengan objek penelitian yakni mengenai ANALISIS
MACAM-MACAM FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK .

Yang termasuk sumber data primer adalah:


1. Person, yaitu individu atau perseorangan. Sumber data yang
bisamemberikan data berupa suatu jawaban lisan melalui wawancara atau
dalam penelitian ini bisa disebut dengan informan.
2. Place, yaitu data yang diperoleh dari gambaran tentang situasi kondisi
yang berlangsung berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,
angka, gambar atau simbol-simbol lain. Data ini bisa diperoleh dari buku
administrasi kantor, data demografi, data struktur organisasi di lokasi
penelitian.

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Dalam rangka memperoleh data-data yang peneliti perlukan dalam
penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data.
Metode pengumpulan data merupakan cara yang dapat digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data.
Agar dalam penelitian diperoleh informasi atau data-data yang relevan
dengan topik masalah yang hendak diteliti. Terdapat dua hal utama yang
mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrument
penelitian penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrument
penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas

21
instrument dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data.

Oleh karena itu, instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya,
belum tentudapat menghasilkan data yang valid dan reliable, apabila instrumen
tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara
dan kuesioner.Kalau wawancara dan kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang
lain.
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan. Bisa dikatakan observasi adalah cara
memperoleh atau mengumpulkan data melalui pengamatan serta
pencatatan-pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang
tampak dalam objek penelitian.

2. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)


Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Jadi wawancara merupakan proses mempengaruhi


keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara sipenanya atau pewawancara
dengan sipenjawab atau responden dengan menggunakan alat
yang dinamakan Interview Guide ( panduan wawancara).

Definisi lain menyatakan bahwa interview (wawancara)


merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan
kepada tujuan penelitian. Interview(wawancara) juga merupakan
suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang
bertujuan memperoleh informasi.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun


tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka ( face

22
to face) maupun dengan menggunakan telepon. Wawancara
terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang iformasi apa yang diperoleh. Sedangkan wawancara tidak
terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.

3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya
adalah barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperi
buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian dan sebagainya. Jadi, yang dimaksud metode dokumentasi
adalah cara memperoleh, mengumpulkan data-data melalui
tulisan-tulisan atau bahan tertulis yang berhubungan dengan
masalah-masalah maupun variable penelitian.

Dokumentasi dalam penelitian digunakan sebagai sumber


data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk
meramalkan.

3.6 TEKNIK ANALISIS DATA.

Analisis data pada hakikatnya adalah pemberitahuan peneliti kepada


pembaca tentang apa saja yang hendak dilakukan terhadap data yang sedang
dan telah dikumpulkan, sebagai cara nantinya bisa memudahkan peneliti
dalam memberikan penjelasan dan interpretasi dari responden atau menarik
kesimpulan.

Analisis data disebut juga pengolahan dan penafsiran data. Analisis data
merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil
observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti
tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain.
Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut perlu dilanjutkan
dengan berupaya mencari makna. Sifat analisis dalam penelitian kualitatif
adalah penguraian apa adanya fenomena yang terjadi (deskriptif) disertai
penafsiran terhadap arti yang terkandung dibalik yang tampak (interpretif).

Menurut Milles dan Huberman analisis data terdiri dari


tiga alur kegiatan yang terdiri dari bersamaan yaitu:

23
1. Reduksi data, yaitu sebuah hasil dari catatan lapangan dengan
suatu proses pemilihan. Perumusan perhatian dan penyederhanaan
penyederhanaan. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Meringkaskan data kontak langsung dengan orang, kejadian dan
situasi di lokasi penelitian.
b) Pengkodean
c) Membuat catatan objektif
d) Membuat catatan reflektif
e) Membuat catatan marginal
f) Penyimpanan data
g) Analisis data selama pengumpulan data merupakanpembuatan
memo
h) Analisis antarlokasi
i) Pembuatan ringkasan sementara antarlokasi

2. Penyajian data/analisis data setelah pengumpulan data. Pada tahap ini


peneliti banyak terlibat dalam penyajian atau penampilan dari
data yang dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya. Di tahap ini peneliti
berusaha menyusun daya yang relevan sehingga menjadi informasi
yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi.


Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan
berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Seperti yang
dijelaskan diatas bahwa kesimpulanawal yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang
mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk
mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut verifikasi data. Kualitas
suatu data dapat dinilai melalui:
a) Mengecek representativeness atau keterwakilan data
b) Mengecek data dari pengaruh peneliti
c) Mengecek melalui triangulasi
d) Melakukan pembobotan bukti dari sumber yang dapat dipercaya
e) Membuat perbandingan atau mengkontraskan data
f) Menggunakan kasus ekstrim yang direalisasi dengan memaknai
data negativ.

3.7 PENGECEKAN KEABSAHAN DATA.


Dalam menentukan uji keabsahan data, peneliti menggunakan
triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan meningkatkan ketekunan.

1. Triangulasi.

24
Diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi sumber dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Teknik triangulasi dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda.Misalnya diperoleh
dengan wawancara, lalu dicek dalam observasi, dokumentasi, atau
kuesioner. Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu
dan situasi berbeda.
2. Diskusi dengan teman sejawat.
Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil
ahir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan dengan rekan-rekan
sejawat. Pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan
dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan sebaya yang
memilikipengetahuan umum yang sama tentang apa yang diteliti.
Sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi, pandangan
dan analisis yang sedang dilakukan.
3. Meningkatkan ketekunan.
Melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Melalui cara tersebut, maka kepastian
sata dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
sistematis. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan
adalah dengan cara membaca berbagai macam referensi buku maupun
hasil penelitian yang terkait dengan temuan yang akan diteliti
karena dengan membaca dan mempelajari maka wawasan peneliti
akan semakin luas, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data
yang ditemukan itu benar atau tidak.

3.8 TAHAP-TAHAP PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah yang


akan dijalankan melalui tiga tahap yaitu:
1. Persiapan
a) Menyusun rancangan penelitian
b) Memilih lokasi penelitian
c) Mengurus perizinan
d) Mengamati keadaan
e) Memilih dan memanfaatkan informan
f) Menyiapkan instrument penelitian

2. Lapangan
a) Memahami dan memasuki lapangan
b) Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)

25
3. Pengolahan data
a) Analisis data
b) Mengambil kesimpulan dan verifikasi
c) Narasi hasil analisis

26
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis pengaruh kebudayaan,
sosial, pribadi dan psikologis maka selanjutnya dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk minuman,makanan dan
perlenkapan lain-lainnya di Mitra Swalayan Kupang .
2. Faktor Kebudayaan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pembelian produk minuman , makanan dan perlengkapan lainya.
3. Faktor Sosial berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian
produk minuman ,makanan dan perlengkpan lainnya
4. Faktor Pribadi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian
produk minuman ,makanan dan perlengkapan lainnya
5. Faktor Psikologis berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pembelian produk minuman ,makanan dan perlengkapan lainnya

4.2 SARAN
Sehubungan dengan signifikannya pengaruh kebudayaan, sosial, pribadi dan
psikologis terhadap keputusan pembelian produk minuman energi Extra Joss,
maka hendaknya pihak manajemen perusahaan memperhatikan keempat faktor
tersebut dalam dalam pengambilan kebijakan terutama dalam bidang pemasaran
yang merupakan ujung tombak sebuah perusahaan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Eprints.ums.ac.id
Repository.unghga.ac.id
Philip Kotler,kevin lane keller,manejemen pemasaran edisi ke-13
(Jakarta:erlngga,2008) hlm 4-7
Repo.iain-tulungangung.ac.id
https://money.kompas.com
kasmir, kewirausahaan,( jakarat: PT Raja Grafindo Persada,2006)
M Tohar.membuka usaha kecil ( Yogyakarta: Kanisius,2000)
Hendri Ma’ruf pemasaran ritel ( jakarata: gramedia pustaka utama 2005)

28

Anda mungkin juga menyukai