DISUSUN OLEH
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
benar guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pancasila dengan judul “
ANALISISMACAM-MACAM FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA
KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK DI MITRA
SWALAYAN KUPANG ( OEBOBO ) .“
Kami menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini, jauh sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkn segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga penelitian
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Cover
Abstrak ....................................................................................................... ii
Kata pengantar ...................................................................................... iii
Daftar isi ...................................................................................................... iv
Bab 1 Pendahuluanlatar belakang ............................................................. 1
1.1 rumusan masalahtujuan penelitian ................................................ 3
1.2 Tujuan penelitiana ....................................................................... 3
1.3 Manfaat penelitian ........................................................................ 3
a)Minimarket Mitra Swalayan ..................................................... 3
b) Bagi pembaca ............................................................................ 3
c) Bagi penulis ............................................................................... 4
Bab 2 Tinjauan pustaka.............................................................................. 5
2.1 produk ............................................................................................... 5
a. pengertian ................................................................................... 5
2.2 lokasi ................................................................................................. 8
a. pengertian .................................................................................... 8
b. factor yang mempengaruhi ......................................................... 9
2.3 harga ................................................................................................. 10
a. pengertian .................................................................................... 10
b. factor yang mempengaruhi ......................................................... 12
2.4 promosi ............................................................................................. 14
a. pengertian .................................................................................... 14
b. faktor yang mempengaruhi ......................................................... 15
2.5 pelayanan ......................................................................................... 17
a. pengertian .................................................................................... 17
b. faktor yang mempengaruhi ......................................................... 19
Bab 3 metode penelitian............................................................................ 20
3.1 prosedur penelitian ........................................................................ 20
iv
3.2 lokasi penelitian .............................................................................. 20
3.3 kehadiran peneliti........................................................................... 21
3.4 sumber pengumpulan data ............................................................ 21
3.5 teknik pengumpulan data .............................................................. 21
3.6 Teknik analisis data ....................................................................... 23
3.7 pengecekan keabsahan data........................................................... 25
3.8 tahap-tahap penelitian ................................................................... 25
Bab 4 Penutup ............................................................................................. 27
4.1 kesimpilan ....................................................................................... 27
4.2 saran ............................................................................................... 27
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1
Saat ini berbagai macam pusat perbelanjaan eceran mulai bermunculan
dengan bermacam bentuk dan ukuran. Beberapa contoh bentuk pusat
perbelanjaan eceran misalnya minimarket dan supermarket. Dengan semakin
banyak dijumpai minimarket dan supermarket diberbagai tempat, maka
keberadaannya ditengahtengah masyarakat menjadi semakin penting saat ini.
Hal ini disebabkan karena adanya perubahan cara pandang konsumen
terhadap minimarket dan supermarket itu sendiri. Kadang konsumen pergi
berbelanja tanpa memandang produk atau merek yang spesifik dalam
pikirannya, tetapi hanya sekedar keinginan untuk keluar dari rumah, melihat-
lihat atau menghabiskan waktu senggang.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3
3. Bagi penulis Dapat menambah pengetahuan dan wawasan
khususnya dalam hal pengambilan keputusan pembelian untuk
konsumen
4
BAB 2
TINJAUN PUSTAKA
2.1 PRODUK
1. PENGERTIAN PRODUK
Produk adalah suatu yang bersifat kompleks, yang dapat diraba maupun
tidak dapat diraba, yang di dalamnya termasuk kemasan, harga, prestise
perusahaan dan pelayanan jasa perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Kemudian produk sendiri
diklasifikasikan menjadi 2, yaitu jasa dan barang. Produk jasa hanya dapat
dirasakan (intangible), sedangkan produk barang bisa dilihat dan dirasakan
(tangible)
5
konsumen berdasarakan kecocokan, kualitas, harga
dan gaya. Misalnya pakaian, sepatu, kosmetik dan
sebagainya.
3) Barang khusus (specialty goods), mempunyai
karakteristik atau identifikasi merek yang unik
dimana ada cukup pembeli yang bersedia
melakukan usaha pembelian khusus. Misalnya
sepeda motor, mobil, handphone mewah dan
sebagainya.
4) Barang yang tidak dicari (unsought goods), adalah
barang yang tidak dikenal konsumen atau biasanya
tidak terpikirkan untuk dibeli.
c. Produk Industri
1) Bahan dan suku cadang (materials and parts) adalah
barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk
produsen. Misalnya produk dari hasil pertanian yaitu
kapas, gandum, beras dan sebagainya.
2) Barang modal (capital items) adalah barang tahan
lama yang memfasilitasi pengembangan atau
pengelolaan produk jadi. Misalnya bangunan pada
instalasi pabrik yaitu kantor, tempat
3) Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business
service) adalah barang dan jasa jangka pendek yang
memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan
produk jadi.3 Misalnya supplies, yaitu suatu
perlengkapan dalam operasi produksi. Contohnya
pelumas mesin, bahan bakar mesin, alat tulis dan
sebagainya.
6
mereka keluarkan tidak sebanding dengan kualitas yang akan mereka
dapatkan
7
h. Durability yaitu berkaitan denga berapa lama suatu produk dapat
dipergunakan. Konsumen akan menyukai produk yang awet dan tahan
lama, sehinga barang tersebut tidak akan mudah rusak.
i. Suitability yaitu tingkat kesesuaian antara produk dengan spesifikasi
yang ditetapkan sebelumya atau yang ditawarkan kepada pelanggan.
Produk yang memiliki kesesuaian dengan spesifikasinya akan lebih
memuaskan konsumen.
j. Fit and finish yaitu sebuah kriteria yang sangat subyektif dan sangat
berhubungan dengan perasaan pelanggan mengenai sebuah produk.
Dalam hal ini pelanggan bisa dengan bebas menyatakan perasaannya
terhadap produk yang telah dibeli, apakah mereka puas dengan produk
tersebut ataukah justru kecewa dengan produk tersebut.
k. Quality of service (mutu pelayanan), ada beberapa tipe penyedia
barang dan jasa yang hanya fokus pada penjualan, tetapi mereka tidak
memikirkan pelayanan lainnya seperti memberikan garansi
pembelian, pelayanan purna jual dan servis.
l. Aethestic atau esstetika yaitu berhubungan dengan nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi atau preferensi perseorangan
(individual).5 Hal ini juga berkaitan dengan selera dari konsumen
karena setiap konsumen memiliki penilaian yang berbeda dengan
suatu produk.
2.2 LOKASI
1. PENGERTIAN LOKASI
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan
sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya.1 Definisi
lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan
melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
mementingkan segi ekonominya. Penentuan lokasi adalah strategi utama
dalam usaha ritel. Lokasi yang strategis akan menjadi jalan pembuka yang
menentukan kesuksesan sebuah usaha ritel. Banyak pengusaha ritel yang
terkadang kurang memahami pentingnya lokasi ketika membuka usaha ritel
sehingga tidak melakukan survei lokasi dan menyusun strategi yang tepat
dalam pemilihan lokasi tersebut.
8
Pengertian Lokasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
adalah letak atau tempat.
Sedangkan pengertian lokasi menurut para ahli adalah :
1. Menurut Swastha (2002:24) ”Lokasi adalah tempat
dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan”.
Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah
letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian
dan waktu tempuh lokasi ke tujuan. Faktor lokasi yang
baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.
2.
2. Menurut Kotler (2008:51) ”Salah satu kunci menuju
sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih
komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada
potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas,
persaingan, iklim politik, dan sebagainya.
3. Lokasi menurut Lupiyoadi (2009:42), berhubungan
dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan
melakukan operasi atau kegiatannya.
4. Sumaatmadja (1988:118) menjelaskan, bahwa : lokasi
suatu benda dalam ruang dapat menjelaskan dan dapat
memberikan kejelasan pada benda atau gejala geografi
yang bersangkutan secara lebih jauh lagi. Mempelajari
geografi sama artinya dengan mempelajari lokasi-lokasi
di muka bumi, dan ketika orang atau individu berbicara
tentang lokasi di permukaan bumi maka individu
tersebut sedang berbicara mengenai fenomena di
permukaan bumi. Lokasi sangat erat kaitannya dengan
jarak di permukaan bumi. Suatu gejala akan sangat
strategis dan mempunyai nilai guna yang tinggi jika
terletak pada lokasi yang menguntungkan
9
d. Tempat parkir yang luas dan aman
e. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang luas untuk
perluasan di kemudian hari.
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung
jasa/produk yang ditawarkan.
g. Persaingan, yaitu ada tidaknya pesaing sejenis di sekitar
lokasi tersebut.
h. Peraturan pemerintah
2.3 HARGA
1. PENGERTIAN HARGA
Harga merupakan nilai atau uang yang diberikan pelanggan sebagai
imbalan atas penawaran tertentu yang berfungsi untuk memuaskan
kebutuhan dan Keinginan mereka. Secara sederhana harga merupakan
ukuran nilai yang ditukarkan pelanggan membeli suatu penawaran
10
Supaya Anda dapat mengetahui secara lebih jelas mengenai harga
berikut adalah beberapa pengertian harga berdasarkan para ahli.
1. Menurut Kotler dan Amstrong
Kotler dan Amstrong, menyatakan bahwa harga merupakan
sejumlah uang yang dibebankan kepada suatu produk (barang
atau jasa) atau jumlah nilai yang harus dibayar konsumen demi
memperoleh manfaat dari produk tersebut.
2. KONSEP HARGA
Setelah mengetahui pengertian harga, pada bagian ini akan dibahas
tentang konsep dari harga itu sendiri. Di dalam Buku Manajemen dan
Pemasaran Jasa karya Buchari Alma yang terbit pada tahun 2005,
menyatakan bahwa di dalam teori terdapat value dan utility yang menjadi
konsep penetapan harga. Berikut ini adalah beberapa konsep harga yang
perlu kamu ketahui, di antaranya yaitu:
1. Utility
11
Utility merupakan suatu atribut yang telah melekat pada suatu
barang. Dengan memungkinkan barang guna memenuhi
kebutuhan keinginan dan memuaskan konsumen.
12
dollar menyebabkan barang-barang mengalami
kenaikan.
2. Penawaran dan permintaan dimana dengan adanya
permintaan yang besar terhadap suatu barang tertentu
akan mengakibatkan harga barang tersebut
meningkat, sedangkan apabila penawaran terhadap
suatu produk meningkat maka harga akan naik.
3. Elastisitas permintaan dapat juga dikatakan sifat
permintaan pasar, sifatnya tidak hanya berpengaruh
pada penetuan harga tetapi mempengaruhi volume
yang dijual apabila terjadi kenaikan harga maka
penjualan akan turun dan sebaliknya.
4. Persaingan dimana harga jual suatu barang juga
dipengaruhi oleh keadaan yang persaingan yang ada
antara lain persaingan murni, pada persaingan murni
banyak penjual dan pembeli dalam pasar persaingan
tidak sempurna yaitu ada barang sejenis dalam pasar
dengan merk yang berbeda-beda. Oligopoli, adanya
beberapa penjual menguasai pasar sedangkan
monopoli jumlah penjual yang ada di pasar hanya
satu, sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti permintaan barang yang
bersangkutan, harga barang substitusi atau pengganti,
peraturan harga dari pemerintah
13
penguasaan pasar, kembalinya modal yang tertanam
dalam jangka waktu tertentu.
7. Pengawasan pemerintah, pengawasan ini dapat berupa
penentuan harga maksimum dan minimum,
deskriminasi harga, serta praktekpraktek lain yang
mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah
monopoli.
2.4 PROMOSI
1. PENGERTIAN PROMOSI
Dalam hal karir atau pekerjaan, promosi adalah mengacu pada kenaikan
pangkat atau posisi karyawan dalam struktur organisasi perusahaan. Dengan
kata lain, promosi adalah pengikatan pangkat karyawan dalam
mempertahankan posisinya di sebuah perusahaan. Sedangkan dalam aktivitas
pemasaran, promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan
suatu barang atau jasa, hingga bisa menarik minat masyarakat (pembeli).
Promosi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan sesuatu (barang atau jasa)
ke arah yang lebih baik.
14
2. Branding Kedua, tujuan promosi adalah untuk branding sebuah produk
atau perusahaan. Artinya, promosi dilakukan dengan tujuan membentuk
citra atau kesan produk atau jasa di benak pelanggan sesuai dengan yang
diharapkan oleh pelaku usaha atau pemiliki brand tersebut. Baca juga:
Cara Menggunakan Simulasi KPR BTN, BCA, Mandiri, dan BNI Demi
melakukan branding atau mengenalkan brand kepada pelanggan, penjual
harus menggunakan promosi yang menarik dan beda dari yang lain agar
dapat memberi kesan kepada calon pelanggan.
3. Agar bersaing dengan kompetitor Persaingan dengan kompetitor
merupakan tujuan promosi yang paling sering digunakan oleh berbagai
macam usaha. Promosi sangat mampu digunakan untuk menjaga angka
pemasukan tetap stabil, walaupun memiliki banyak pesaing dari sebuah
bisnis.
15
informasi dan keunggulan-keunggulan produk. Perusahaan berharap mereka
bersedia membeli produk tersebut.
2.5 PELAYANAN
1. PENGERTIAN PELAYAN
Pelayanan (customer service) secara umum adalah setiap kegiatan
yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada
16
pelanggan, melalui pelayanan ini keinginan dan kebutuhan pelanggan
dapat terpenuhi.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pelayanan adalah
sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani
yaitu membantu menyiapkan (membantu apa yang diperlukan
seseorang). pada hakekatnya pelayanan adalah serangkaian kegiatan
yang merupakan proses. Sebagai proses pelayanan berlangsung secara
rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam
masyarakat, proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain.
Menurut R.A Supriyono pelayanan adalah kegiatan yang
diselenggarakan organisasi menyangkut kebutuhan pihak konsumen
dan akan menimbulkan kesan tersendiri, dengan adanya pelayanan
yang baik maka konsumen akan merasa puas,dengan demikian
pelayanan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menarik
konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan.Sedangkan definisi yang lain menyatakan bahwa
pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang
diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya
dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Selanjutnya Munir juga mengatakan pelayanan umum adalah
kegiatan yang oleh seseorang (sekelompok orang) dengan landasan
faktor material melalui sistem, prosedur dan metode dalam rangka
usaha memenuhi kepentingan orang lainya sesuai dengan haknya.
Munir mengemukakan bahwa pelaksanaan pelayanan dapat diukur,
oleh karena itu dapat ditetapkan standar baik dalam waktu yang
diperlukan maupun hasilnya. Dengan adanya standar manajemen
dapatmerencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan pelayanan agar hasil akhir memuaskan kepada pihak-pihak
yang mendapatkan pelayanan.
2. KUALITAS PELAYANAN
Kualitas Pelayanan Pelayanan adalah suatu proses kepada orang
lain dengan cara tertentu memerlukan kepekaan agar terciptanya
kepuasan dan keberhasilan.
Menurut Philip Kotler ”Pelayanan atau service adalah setiap
kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak
lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat
pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan
dengan suatu produk pisik”
17
Kualitas pelayanan berhubungan erat dengan kepuasan
pelanggan dan profitabilitas. Tingkat kualitas yang lebih tinggi akan
menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi. Oleh sebab itu
para pemasar saat ini memandang tugas peningkatan kualitas produk
dan jasa sebagai prioritas utama dalam memberikan nilai tambah bagi
pelanggan. Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan
produk dan jasa, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin
banyak, sehingga kekuatan tawar-menawar konsumen semakin besar.
Hak-hak konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar terutama
aspek keamanan dalam pemakaian barang/jasa tertentu.
Dalam meningkatkan pemasaran sangat diperlukan suatu
kualitas yang mendukung. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Konsep kualitas sendiri pada
dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang
digunakan untuk menentukan cirri-ciri dan spesifikasi.
Keunggulan suatu produk jasa tergantung pada keunikan serta
kualitas yang diberikan oleh penyedia jasa, apakah telah sesuai atau
belum dengan ekspektasi pelanggan. Untuk mengukurnya diperlukan
Service Quality, yang dibangun atas adanya perbandingan dua faktor
utama, yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka
terima (received service) dengan layanan yang sesungguhnya
diharapkan atau diinginkan (expected service).
Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan
dapat dikatakan bermutu, dan apabila kenyataan kurang dari yang
diharapkan, maka layanan dikatakan tidak bermutu, dan apabila
kenyataan sama dengan harapan, maka layanan disebut memuaskan.
Dengan Service Quality dapat didefinisikan sebagai alat pengukur
seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan
atas layanan yang mereka terima.
Harapan pelanggan diyakini memiliki peranan yang besar
dalam menentukan kualitas produk/jasa dan kepuasan pelanggan.
Pada dasarnya ada korelasi yang erat antara penetuan kualitas dan
kepuasan pelanggan.
18
a. Motivasi kerja karyawan Karyawan yang memiliki motivasi kerja
yang tinggi maka ia akan menampilkan performansi kerjanya yang
terbaik yaitu dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
pelanggan.
b. Sistem kerja dan sistem pelayanan di perusahaan tersebut Sistem
kerja dan sistem pelayanan yang konsisten, dinamis, dan fleksibel
akan memudahkan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan.
c. Suasana kerja di perusahaan Suasana kerja yang kondusif dan
nyaman diperlukan untuk mendukung karyawan dalam melayani
pelanggan dengan pelayanan yang berkualitas.
d. Kemampuan kerja karyawan Kemampuan kerja adalah kapasitas
seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan
yang terdiri dari kemampuan intelekual dan fisik (Robbins, 1996).
Pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan dapat diberikan jika
karyawan memiliki kemampuan kerja yang maksimal.
e.Lingkungan fisik tempat kerja Lingkungan fisik meliputi suhu,
temperatur, peralatan kerja, keleluasaan ruang kerja yang
mendukung dan membuat nyaman karyawan dalam bekerja akan
memudahkan karyawan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada pelanggan.
f. Perlengkapan dan fasilitas Perlengkapan dan fasilitas yang
lengkap dapat mendukung pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan.
g. Prosedur kerja di perusahaan tersebut Prosedur kerja merupakan
rangkaian urutan tata kerja yang telah ditetapkan untuk
melaksanakan tugas dengan menggunakan metode kerja yang
terencana, jelas, dan mudah dipahami. Prosedur kerja yang tidak
membebani para karyawannya mendukung karyawan dalam
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan.
19
BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam hal ini yang menjadi pusat perhatian peneliti adalah mengenai
ANALISIS MACAM-MACAM FAKTOR YANG BERPENGARUH
PADA KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK
DI MITRA SWALAYAN KUPANG (OEBOBO)
20
3.3 KEHADIRAN PENELITI
Kehadiran peneliti dalam hal ini sangatlah penting dan utama. Hal ini seperti
dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri atau bantuan orang lain
merupakan alat pengumpul data utama. Dari pengertian tadi, dalam proses
penelitian ini, peneliti menempatkan diri sebagai instrument sekaligus pengumpul
data.
Sumber Data Pada penelitian ini sumber data yang akan dianalisis dari data
primer. Yakni sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Semua kejadian atau kegiatan yang terjadi di
lapangan. Dalam penelitian ini sumber data primernya yakni data yang diperoleh
dan dikumpulkan langsung dari karyawan di MITRA SWAYALAN KUPANG
(OEBOBO) yang terkait dengan objek penelitian yakni mengenai ANALISIS
MACAM-MACAM FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK .
21
instrument dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data.
Oleh karena itu, instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya,
belum tentudapat menghasilkan data yang valid dan reliable, apabila instrumen
tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara
dan kuesioner.Kalau wawancara dan kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang
lain.
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan. Bisa dikatakan observasi adalah cara
memperoleh atau mengumpulkan data melalui pengamatan serta
pencatatan-pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang
tampak dalam objek penelitian.
22
to face) maupun dengan menggunakan telepon. Wawancara
terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang iformasi apa yang diperoleh. Sedangkan wawancara tidak
terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya
adalah barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperi
buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian dan sebagainya. Jadi, yang dimaksud metode dokumentasi
adalah cara memperoleh, mengumpulkan data-data melalui
tulisan-tulisan atau bahan tertulis yang berhubungan dengan
masalah-masalah maupun variable penelitian.
Analisis data disebut juga pengolahan dan penafsiran data. Analisis data
merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil
observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti
tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain.
Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut perlu dilanjutkan
dengan berupaya mencari makna. Sifat analisis dalam penelitian kualitatif
adalah penguraian apa adanya fenomena yang terjadi (deskriptif) disertai
penafsiran terhadap arti yang terkandung dibalik yang tampak (interpretif).
23
1. Reduksi data, yaitu sebuah hasil dari catatan lapangan dengan
suatu proses pemilihan. Perumusan perhatian dan penyederhanaan
penyederhanaan. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Meringkaskan data kontak langsung dengan orang, kejadian dan
situasi di lokasi penelitian.
b) Pengkodean
c) Membuat catatan objektif
d) Membuat catatan reflektif
e) Membuat catatan marginal
f) Penyimpanan data
g) Analisis data selama pengumpulan data merupakanpembuatan
memo
h) Analisis antarlokasi
i) Pembuatan ringkasan sementara antarlokasi
1. Triangulasi.
24
Diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi sumber dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Teknik triangulasi dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda.Misalnya diperoleh
dengan wawancara, lalu dicek dalam observasi, dokumentasi, atau
kuesioner. Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu
dan situasi berbeda.
2. Diskusi dengan teman sejawat.
Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil
ahir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan dengan rekan-rekan
sejawat. Pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan
dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan sebaya yang
memilikipengetahuan umum yang sama tentang apa yang diteliti.
Sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi, pandangan
dan analisis yang sedang dilakukan.
3. Meningkatkan ketekunan.
Melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Melalui cara tersebut, maka kepastian
sata dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
sistematis. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan
adalah dengan cara membaca berbagai macam referensi buku maupun
hasil penelitian yang terkait dengan temuan yang akan diteliti
karena dengan membaca dan mempelajari maka wawasan peneliti
akan semakin luas, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data
yang ditemukan itu benar atau tidak.
2. Lapangan
a) Memahami dan memasuki lapangan
b) Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
25
3. Pengolahan data
a) Analisis data
b) Mengambil kesimpulan dan verifikasi
c) Narasi hasil analisis
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis pengaruh kebudayaan,
sosial, pribadi dan psikologis maka selanjutnya dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk minuman,makanan dan
perlenkapan lain-lainnya di Mitra Swalayan Kupang .
2. Faktor Kebudayaan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pembelian produk minuman , makanan dan perlengkapan lainya.
3. Faktor Sosial berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian
produk minuman ,makanan dan perlengkpan lainnya
4. Faktor Pribadi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian
produk minuman ,makanan dan perlengkapan lainnya
5. Faktor Psikologis berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pembelian produk minuman ,makanan dan perlengkapan lainnya
4.2 SARAN
Sehubungan dengan signifikannya pengaruh kebudayaan, sosial, pribadi dan
psikologis terhadap keputusan pembelian produk minuman energi Extra Joss,
maka hendaknya pihak manajemen perusahaan memperhatikan keempat faktor
tersebut dalam dalam pengambilan kebijakan terutama dalam bidang pemasaran
yang merupakan ujung tombak sebuah perusahaan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Eprints.ums.ac.id
Repository.unghga.ac.id
Philip Kotler,kevin lane keller,manejemen pemasaran edisi ke-13
(Jakarta:erlngga,2008) hlm 4-7
Repo.iain-tulungangung.ac.id
https://money.kompas.com
kasmir, kewirausahaan,( jakarat: PT Raja Grafindo Persada,2006)
M Tohar.membuka usaha kecil ( Yogyakarta: Kanisius,2000)
Hendri Ma’ruf pemasaran ritel ( jakarata: gramedia pustaka utama 2005)
28