Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar
Latar Belakang
Belakang Masalah
Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan potensi. Potensi
tersebut antara lain dalam bidang Sumber Daya Alam dan Sumber Daya
Manu
Manusi
sia.
a. Dilih
Dilihat
at dari
dari segi
segi SDAn
SDAnya
ya,, Indo
Indone
nesia
sia tentu
tentu saja
saja memi
memili
liki
ki
 beragam varasi hasil alam yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi
sesuatu
sesuatu yang
yang bernil
bernilai
ai tambah
tambah.. Dalam
Dalam pengol
pengolaha
ahan
n SDA ini dibutu
dibutuhka
hkan
n
manusia sebagai subjeknya.
Dilihat dari segi SDM, mungkin di Indonesia ini masih tergolong
standar. Untuk mengolah barang-barang mentah menjadi barang setengah
 jadi dan atau barang jadi yang memiliki nilai jual dibutuhkan ketrampilan.
etrampilan tersebut dapat diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman.
Sedang
Sedangkan
kan kegiata
kegiatan
n pengol
pengolaha
ahan
n barang
barang itu sendir
sendirii merupa
merupakan
kan proses
proses
kegiatan industri.
Dalam kegiatan industri juga terdapat
terdapat organisasi
organisasi yang mengatur
mengatur jalannya
jalannya
suatu industri itu tersendiri. Maka dari itulah kami menyusun makalah ini
untuk
untuk memenu
memenuhi
hi kebutu
kebutuhan
han akan
akan pengeta
pengetahua
huan
n yang
yang lebih
lebih mengen
mengenai
ai
organisasi dan industri.
1.2 Rumusan
Rumusan Masal
Masalah ah
!. Apa pengert
pengertian
ian "rganis
"rganisasi,
asi, Industr
Industrii dan "rganisasi
"rganisasi Indust
Industri#
ri#
$. %agaima
%agaimana na struktu
strukturr dalam "rga
"rganisa
nisasisi Indust
Industri#
ri#
&. %agaimana
%agaimana Model
Model dan lasi'ikasi
lasi'ikasi dari
dari teori
teori "rgan
"rganisasi#
isasi#
(. Apa yang
yang dimaksud
dimaksud dengan
dengan "rganisasi
"rganisasi elomp
elompok ok epentin
epentingan#
gan#
1.3 Tujuan Penulsan
!. Menget
Mengetahuahuii pengert
pengertian
ian mengenai
mengenai "rganisas
"rganisasi, i, Indust
Industri
ri dan "rganis
"rganisasi
asi
Industri
$. Menger
Mengertah
tahui
ui struktu
strukturr dalam organi
organisasi
sasi indus
industri
tri
&. Mengetahui
Mengetahui model dan klasi'ik
klasi'ikasi
asi dari
dari teori
teori organ
organisasi
isasi
(. Menget
Mengetahu
ahuii "rganisa
"rganisasisi elomp
elompok ok epenti
epentinga
ngann

BAB II

PEMBAHA!AN

$.! Pengertan
"rgansasi )*unani+  organon - alat adalah suatu kelompok  orang dalam
suatu adah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari
oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik ,
 psikologi, dan manajemen. ajian mengenai organisasi sering disebut studi
organisasi )organizational studies, perilaku organisasi )organizational 
behaviour , atau analisis organisasi )organization analysis.
Stephen P. obbins menyatakan baha "rganisasi adalah kesatuan )entity
sosial yang dikoordinasikan se/ara sadar, dengan sebuah batasan yang relati' 
dapat diidenti'ikasi, yang bekerja atas dasar yang relati' terus menerus untuk 
men/apai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

In#ustr   adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan


kerja )bahasa Inggris+ industrious dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan
hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya
dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha men/ukupi kebutuhan
)ekonomi yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan,
dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. edudukan industri
semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.

"rgansas In#ustr adalah sistem bertingkat )diatur se/ara hirarkis dari


kekuasaan dan eenang. ekuasaan membutuhkan tradisi, karisma dan harus
 bersandar kepada hak yang sah untuk memerintah dan menuntut kepatuhan.
0eenang setiap jabatan ditentukan oleh peraturan yang antara lain se/ara teliti
membatsi luas eenang "rganisasi Departemen Pembagian organisasi menjadi
 berbagai seksi atau departemen mengikuti jalur 'ungsional1 yaitu sekumpulan
 peran, peralatan teknik dan personalia yang diorientasikan kepada sub-tujuan.
Departemen lini, yaitu sektor dimana proses produksi yang sebenarnya dilakukan.
Departemen sta', yaitu departemen yang tidak langsung berurusan dengan proses
 produksi. Departemen yang berada paling jauh dari semua lini produksi, yaitu
departemen yang berurusan dengan 2hubungan ekstern3 Struktur Perandalam
"rganisasi Industri.

"rganisasi Industri ditandai oleh+


 Sistem eenang yang berdasarkan kekuasaan dan ditata pada
 jalur-jalur hirarkis.
 Departementalisasi 'ungsi-'ungsi, bagian paling penting adalah
departemen yang berurusan dengan produksi dan departemen yang
 berorientasi penyediaan pengetahuan dan keterampilan khusus.
 Struktur dan peran ditandai oleh perbedaan yang jelas antara
golongan pejabat dan golongan buruh.
 Seperangkat jabatan menjadi baahan seperangkat jabatan lainnya
dan menjadi atasan seperangkat jabatan lainnya.
 Setiap peran, posisisi eenang dan departemen diatur oleh

seperangkat aturan yang menentukan keajiban, hak, posisi dalam


industri, sanksi, imbalan dan kriteria untuk masuk4 keluar peran.
 Setiap posisi sta' dan dalam manajemen menuntut pengeta-huan
spesialis.
 Setiap posisi diduduki oleh mereka yang memiliki eenang yang
 pantas.
 Mereka yang menduduki posisi tidak mempunyai hak milik se/ara
langsung atas posisi atau barang-barang yang menyertai jabatan
itu.

Pentingnya 5konomi dan "rganisasi Industri )6asibuan, !77&+

 Struktur Pasar makin terkonsentrasi prakteknya merugikan


konsumen.
 onsentrasi makin tinggi mengurangi persaingan antar perusahaan
dan ine'isiensi perilaku perusahaan.
 onsentrasi makin tinggi menyebabkan konsentrasi kekayaan dan

melemahkan usaha pemerataan seperti pendapatan, kesempatan


kerja dan berusaha.
 Intervensi pemerintah meningkat sehubungan mun/ulnya masalah
akibat struktur yang makin terkonsentrasi.
 Struktur, Perilaku dan inerja Industri mempelajari dan
meme/ahkan masalah apa yang akan diproduksi, bagaimana dan
untuk siapa diproduksi.
2.2 M$#el #an %las&kas !truktur #alam "rgansas In#ustr
a. Model %irokrasi Industri
Prasyarat "rganisasi Industri
! "rganisasi diarahkan se/ara sengaja kepada pen/apaian suatu tujuan
atau sejumlah tujuan.
2' Industri berke/impung dalam proses produksi yang diran/ang untuk 
mengubah materi dari satu bentuk ke bentuk lain dengan /ara yang
 paling e'isien.
a. Semua proses teknis industri merupakan sistem yang sangat
terkoordinasi.
(. ebutuhan untuk koordinasi adalah kebutuhan untuk spesialis
). Produksi industri selalu menuntut pertambahan sejumlah
 pengetahuan spesialisasi.
#. Industri modern semakin membutuhkan ren/ana jangaka panjang
dengan kalkulasi rasional.
3' Industri harus men/antumkan jumlah prasyarat buruh, melatih,
memotivasi dan men/egah kegiatan yang mengganggu sistem
 produksi.
*' "rganiasai harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar 
)ekstrem yang berpengaruh terhadap lingkungan intern.

Struktur organisasi industri yang berhasil harus memenuhi tuntutan yang


dibebankan oleh+

8ujuan organisasi untuk memproduksi se/ara e'isien dan untuk 


men/ari keuntungan.
ebutuhan produksi+ koordinasi, spesialisasi, keahlian, peren/anaan.
ebutuhan untuk mobilisasi dan mengendalikan kapasitas manusia.
8ekanan dari luar pola kekuasan dan eenang.

(. 9ariasi dalam :iri-:iri has %irokrasi Industri


9ariasi dapat terjadi karena perbedaan aktu, tingkat keuntungan yang
diinginkan, dan jenis produk dihasilkan.
Sistem teknik industri mempunyai pengaruh penting pada bentuk 
organisai industri.
8ingkat ketidaksesuaian antara kapasitas manusia dan organisasi akan
mempengaruhi semua aspek organisasi.
9ariasi-variasi dalam hubungan ekstrem. "rganisasi dipengaruhi akibat
tekanan luar )tekanan pasar, organisasi buruh, tekanan pemerintah.
;aktor besarnya organisasi juga harus dipertimbangkan dalam
membuat variasi dalam struktur organisasi.
9ariasi organisasi industri timbul dari dalam organisasi sendiri, atau
dari kodrat birokrasi.
"rganisasi industri bisa bervariasai dipandang dari segi pilihan,
 prasangka, minat, dan sikap manajemen.

2.3 Te$r "rgansas In#ustr


Sosiologi bukanlah satu-satunya ilmu yang berkaitan dengan masalah
organisasi. %anyak disiplin lain yang membi/arakan masalah organisasi
denghan mengetengahkan modelnya masing-masing. Pugh )!7<! telah
mengelompokkan = model utama yang berasal dari berbagai disiplin ilmu
yang berbeda yang se/ara garis besarnya akan di uraikan di baah ini+

I. 8eori 5konomi
8eori ini mengetengahkan suatu model organisasi perusahaan.
Perusahaan adalah suatu organisasi yang mempunyai /irri khas dalam
tujuannya yaitu keuntungan maksimal dan kerugian minimal. Dalam
menerangkan dan meme/ahkan persoalan yang ada dalam suatu
organisasi, dikembangkan suatu model perusahaan tiruan. Dari hasil
 penelitian terhadap tiruan tersebut maka diambil suatu kesimpulan
 baha dalam organisasi ekonomi, manusia di pandang sebagai pihak 
konsumen yang di moti'isir oleh perhitungan rasional dan ekonomis.
II. 8eori 8eknologi
Para ahli teknik adalah kelomp>ok kedua yang mengklaim baha
teknologi adaah variabel utama dari kondisi internal struktur organisasi
 beserta kondisi lingkungannya. Suatu model organisasi yang ditinjau
dari peranan teknologi, telah dikembangkan oleh 0oodard )!7<?,
8hompson )!7=<, Perro )!7<? dan 8rist )!7=<. arena teknologi
adalah suatu variable penting di dalam kerja organisasi.
III. 8eori Individu
8eori ini mem'okuskan perhatiannya pada masalah sikap, tingkahlaku
dan /irri-/iri pribadi individu yang ada dalam organisasi. Maslo
)!7@( dan 6erberg )!7== dengan analisisnya tentang 2kepuasan
kerja, hirarki kebutuhan dan motivasi untuk mengembangkan diri3
telah di tolak oeh teori individu ini, demikian halnya juga dengan
analisa yang di ajukan oleh Argyris dalam tesisnya yaitu tentang 2Sel' 
A/tualiation3 )penonjolan diri dianggap hanya /o/ok untuk 
organisasi-organisasi yang se/ara aBiology /ukup baik. 8eori ini lebih
 banyak berlandaskan pada teori klasik mar/h dan Simon )!7@C yang
membuat suatu kerangka kerja yang menekankan peranan individu.
Mereka mengatakan baha organisasi dapat dide'inisikan dan
dipelajari melalui proses-proses pengambilan keputusan se/ara
individual di dalam organisasi, alaupun keputussan tersebut mungkin
dihambat oleh adanya hirarki dan pembagian tugas.
I9. 8eori elompok 
8eori ini didasarkan atas hasil penelitian 5lton Mayo dan eksperimen
6athone. 8eori ini sangat mementingkan peranan pola kepemimpinan
dan norma-norma yang berlaku dan menyatakan baha kendala bagi
organisasi dan pengembangan orientasi individu hanya dapat
dimengerti jika buruh diibatkan dalam kegiatan kerja.
9. 8eori Struktural
 odel birokasi yang merupakan penemuan 0eber yang terkena telah
menjadi pedoman bagi sejumlah studi empiris lainnya tetapi telah
menjadi pedoman bagi sejumlah studi empiris lainnya tetapi telah
menjadi sasaran banyak kritikan. Menuru teori ini organisasi dapat
dide'inisikan sebagai suau kelompok yang memiliki keteraturan hirarki
eenang, pembagian tugas dan kordinasi 'ungsional. Model-model
organisasi yang dikembangkan oleh %urns dan Stalker pada tahun
!7=!, serta oleh Pugh pada tahun !7=C termasuk kedalam tradisi teori
struktural.
9I. 8eori Manajemen
8eori ini dijelaskan oleh 'ayol )!7(7. 8itik berat teori ini ialah usaha
untuk memaksimumkan produktivitas. 8eori ini menganggap hrarki
eenang sebagai hal yang ajar dan memperlakukan manusia
sebagai mesin.
2.* "rgansas %el$m+$k %e+entngan
"rganisasi kelompok kepentingan dikenal juga dengan 2study o' Industrial
elation3. Interest group adalah sekelompok masyarakat yang menaruh
 perhatian terhadap berbagai aspek dalam industry dan sangat berpengaruh
terhadapnya.

A. 8ipe-tipe elompok epentingan


!. Serikat %uruh Dan "rganisasi Pro'esional
elompok kepentingan adalah kelompok sekunder yang berasosiasi dengan
organisasi perusahaan dan struktur kekuasaan. %erkaitan dengan struktur dan
 bentuk suatu organisasi perusahaan, kelompok kepentingan memiliki suatu
 program atau tata /ara tertentu yang terujud dalam berbagai aktivitas untuk 
mengamati dan menengahi berbagai kelompok di dalam perusahaan. ita
sebelumnya telah mengetahui berbagai kelompok yang ada dalam industry
yaitu organisasi serikat buruh atau 8rade Union dan organisasi-organisasi
 pro'essional di pihak buruh dan organisasi di pihak majikan. edua belah
 pihak merupakan salah satu pembenuk struktur hubungan sosial. elompok 
yang terakhir tersebut sering dianggap sebagai 2boses unions3 karena para
2majikan3 sering memiliki posisi yang /ukup kuat dalam mengahadapi
seriakat buruh, yang paling tidak bersi'at lo/al jika tidak bisa bersi'at nasional.
Serikat buruh kebanyakan terdiri dari pekerja-pekerja non manual dan kadang-
kadang disebut sta'' asso/iations, yang hampir tidak memiliki hubungan
apapun dengan pihak pengusaha, merekapun bukanlah organisasi kaum
 pro'essional sehingga mereka tidak bisa dimasukkan ke dalam kelompok 
kepentingan.

Mayoritas pekerja masih di kasi'ikasikan sebaga manual orkers, tetapi


sekarang kurang lebih (?E dari jumlah pekerja termasuk ke dalam 0hite
/ollar-labour 'or/e )pkerja-pekerja intelek dan jumlahnya /enderung terus
meningkat sampai dengan &$E dari tota anggota serikat buruh. "rganisasi-
organisasi pro'esiona menduduki proporsi yang paling ke/il didalam jumlah
 populasi pekerja. Ada suatu alasan kuat bagi kita untuk melakukan analisa
terhadap struktur dan 'ungsi dalam probema yang terdapat pada 8rade Unions
maupun pada pro'esiona asso/iations.
Problem utama yang dihadapi oleh 8rade Unions ialah perjuangan untuk 
menghadapi sikap dan perlakuan pihak majikan yang dirasakan kurang adil.
Problema lainnya ialah usaha mereka untuk memiliki pengaruh politik 
terhadap kebijaksanaan ekonomi pada tingkat nasional dan kesulitan-kesulitan
memperoleh dana.
ita sudah mengetahui baha 'ungsi utama serikat buruh ialah untuk 
mengadakan perundingan dengan pihak manajemen mengenai tingkat upah
dasn kondisi kerja pada perussahaan.
Pro'essional asso/iation ialah organisasi yang para anggotanya memiliki
 pro'esi tertentu, misalkan Ikatan Dokter, Asosiasi Sarjana 6ukum, Persatuan
Insinyur, dsb. ;ungsi organisasi-organisasi pro'essional berma/am-ma/am,
meliputi+
! Memberi hak pada anggota-anggotanya unuk melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu.
$ %ertindak sebagai suatu kelompok yang melakukan studi tentang suatu
masalah.
& Menetapkan aturan-aturan atau kode-etik yang harus ditaati oleh
anggota-anggotanya.
( Melindungi hak-hak dan kepentingan anggotanya serta meningkatkan
status mereka.
Problem utama yang dihadapi oleh organisasi pro'essional ialah meliputi
 pemeliharaan pembentukan suatu hubungan harmonis antara pro'esi dengan
masyarakat, /ontrol sosial terhdap anggotanya, penyesuaian diri terhadap
 perubahan dalam hubungan tradisional antara anggotanya dengan masing-
masing kliennya dan usaha penyelesaian mengenai kon'lik yang terjadi di
dalam tubuh organisasi. Felas baha 'ungsi organisasi pro'essional sangat
 berbeda dengan 'ungsi 8rade Unions, dan sama sekali tidak terlihat baha a da
usaha-usaha untuk saling pengaruh mempengaruhi antara kedua kelompok 
tersebut )Prandy, !7=@. Memang benar baha oerganisasi pro'essional sama
sekali tidak mempunyai hubungan 'ungsional dengan 8rade Unions, tetapi hal
ini tidak berarti menjadi hambatan bagi seseorang untuk masuk ke dalam
kedua organisasi tersebut sekaligus. Seorang pekerja pro'esiona misalnya,
selain menjadi anggota suatu organisasi pro'essional pada akhirnya merasa
 perlu masuk ke dalam 8rade Unions demi kepentingan dirinya terutama
mengenai upah dan kondisi kerja.

$. Serikat %uruh dan Partisipasinya


Sejumlah penelitian untuk menganalisa berbagai aspek dalam trade unions
kini telah banyak dilakukan. %eberapa dari problema utama yang telah
medapat perhatian adalah baha trade unions sebagai instrument yang
menyebabkan suatu perubahan sosial, klasi'ikasi dari tipe trade unions, 'aktor-
'aktor yang mempengaruhi partisipasi anggota dalam trade unions dan
 berbagai masalah dalam pelaksanaan demokrasi di dalamnya.
%anks )!7<( telah mengemukakan teori 2determinist3 dan teori 2voluntarist3
yang membahas trdade unions sebagai perangkat perubahan sosial. 8eori
determinist menyatakan baha akti'itas atau kegiatan trade unions tidak lebih
daripada suatu respons atau tanggapan terhadap masalah mendasar dalam
 bidang ekonomi, politik dan sosial yang terjadi diluar tubuh organisasi trade
unions.
onsep voluntaristie mengatakan baha sikap militant trade unions adalah
'aktor penyebab meningkatnya kesejahteraan ekonomi kaum buruh. %ank 
 per/aya baha tugas seorang ahli sosiologi ialah memikirkan kemungkinan
untuk melakukan pengulangan proses perubahan sosial yang tidak diharapkan,
dengan melalui berbagai diskusi dan usaha serius untuk menjadikan
 pergerakan sosial tersebut membaa rangkaian perubahan yang sesuai dengan
yang diinginkan.
Masalah kedua adalah masalah klasi'ikasi trade unions. Sebelumnya ada suatu
klasi'ikasi tradisional yang didasarkan atas kombinasi dari tipe skill dengan
 basis organisasi, yaitu+
! :ra't Unions, yaitu suatu tipe trade unions yang paling tua dan terdri
dari sekelompok pekerja yang memiliki jenis pekerjaan yang sama.
$ Industry Unions, meliputi semua pekerja, baik ahli maupun yang tidak 
ahli di dalam sebuah industry. Pada umumnya para pekerja skill
/enderung untuk mendominasi organisasi tersebut karena pada
umumnya mereka lebih terorganisir.
& General Unions, organisasi ini memiliki banyak anggota pada beberapa
 buah perusahaan industry dan sering merupakan bentuk gabungan dari
 beberapa union yang ke/il-ke/il.
lasi'ikasi diatas dianggap tidak /ukup jelas untuk membedakan tipe-tipe
8rade Unions di Inggris, karena itu :legg dan rekannya pada tahun !7=! telah
membuat suatu klasi'ikasi baru yang membagi trade unions di Inggris menjadi
@ tipe yaitu +
! General Unions, tipe ini sama dengan General Unions pada klasi'ikasi
tradisional di atas.
$ Single-Industri Unions, ini hampir sama dengan Industri Unions.
& Skilled Unions, yatu suatu tipe trade unions dimana para anggotanya
terdiri dari orang-orang yang memilik suatu keterampilan tertentu.
8ipe ini mirip dengan tipe :ra't Unions dimana para anggotanya
memiliki suatu keterampian tertentu, tetapi pada :ra't Unions pada
klasi'ikasi tradisional para pengaas yang masih magangpun
dimasukkan kedalamnya.
( :ra't Unions, tipe ini agak berbeda dengan tie :ra't Unions pada
kasi'ikasi tradisional, karena selain pekerja-pekerja skill juga pekerja-
 pekerja semi skill pun dimasukkan kedalamnya.
@ 0hite-:ollar Unions, yang meliputi tenaga kerja lerk, supervisor,
tenaga administrasi dan tenaga-tenaga teknisi.
Masalah ketiga adalah masaah demokrasi di dalam organisasi trade unions.
Masalah ini berkaitan dengan sikap a/uh tak a/uh para anggotanya kepada
terhadap kegiatan trade unions. 8ingkat kea/uhan anggota terhadap trade
unions bervariasi tergantung pada jenis serikatnya, suatu bukti yang
menguatkan hal tersebut ialah begitu rendahnya prestasi anggota union yang
ikut daam pemilihan para pengurus organisasi 8rade Unions. Sikap apatis
tersebut mungkin sebagai disebabkan oleh karena adanya sikap ambivalen
tujuan trade unons. arena sikap sikap demokrasinya maka tujuan serikat
ditentukan oleh anggotanya yang bisa berubah-ubah setiap saat dan berbeda
satu sama lain )6yman dan ;ryer, !7<@, hal !7@C.

&. Industrial elations


Istilah Industrial elations memiliki arti ganda, pertama ia menga/u pada
hubungan diantara manajer dengan pekerja baahannya baik dalam ruang
lingkup perusahaan maupun dalam lingkungan masyarakat luas, kedua,
menunjuk pada suatu hubunga kolekti' serikat buruh dengan pihak 
 pengusaha.
%erbi/ara mengenai arti kedua tersebut, %arbash pada tahun !7@C teah
mende'inisikan baha+ 2ruang lingkup studi teoritis dan praktis yang
 berkaitan dengan 'ungsi pekerjaan dalam masyarakkat modern dan
 perusahaan-perusahaan pribadi meliputi studi tentang pekrja, union,
manajer dan pemerintah serta berbagai /orak masyarakat yang
 berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan kehidupan
industry3. emudian, ;landers )!7=@, hal !? menyatakan 2baha
industry relations system adalah suatu norma yang bisa mun/u dalam
 berbagai bentuk, seperti aturan-aturan dalam trade unions, persetujuan atau
 perjanjian bersama, konvensi masyarakat, keputusan manajer dan berbagai
tindakan kebiasaan yang dianggap sudah umum3.

%A% III
P5U8UP
&.! esimpulan
!. "rgansasi )*unani+  organon - alat adalah suatukelompok  orang
dalam suatu adah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial,
organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu,
terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik ,  psikologi, dan manajemen.
ajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi
)organizational studies, perilaku organisasi )organizational 
behaviour , atau analisis organisasi )organization analysis.
Stephen P. obbins menyatakan baha "rganisasi adalah kesatuan
)entity sosial yang dikoordinasikan se/ara sadar, dengan sebuah
 batasan yang relati' dapat diidenti'ikasi, yang bekerja atas dasar yang
relati' terus menerus untuk men/apai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
In#ustr adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan
ketekunan kerja )bahasa Inggris+ industrious dan penggunaan alat-alat
di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai
dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai
selanjutnya dari usaha-usaha men/ukupi kebutuhan )ekonomi yang
 berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan
 pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. edudukan
industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi,
 budaya, dan politik.
"rgansas In#ustr  adalah sistem bertingkat )diatur se/ara hirarkis
dari kekuasaan dan eenang. ekuasaan membutuhkan tradisi,
karisma dan harus bersandar kepada hak yang sah untuk memerintah
dan menuntut kepatuhan. 0eenang setiap jabatan ditentukan oleh
 peraturan yang antara lain se/ara teliti membatsi luas eenang
"rganisasi Departemen Pembagian organisasi menjadi berbagai seksi
atau departemen mengikuti jalur 'ungsional1 yaitu sekumpulan peran,
 peralatan teknik dan personalia yang diorientasikan kepada sub-tujuan.
Departemen lini, yaitu sektor dimana proses produksi yang sebenarnya
dilakukan. Departemen sta', yaitu departemen yang tidak langsung
 berurusan dengan proses produksi. Departemen yang berada paling
 jauh dari semua lini produksi, yaitu departemen yang berurusan
dengan 2hubungan ekstern3 Struktur Perandalam "rganisasi Industri.

$. Model %irokrasi Industri


Prasyarat "rganisasi Industri
! "rganisasi diarahkan se/ara sengaja kepada pen/apaian suatu tujuan
atau sejumlah tujuan.
2' Industri berke/impung dalam proses produksiyang diran/ang untuk 
mengubah materi dari satu bentuk ke bentuk lain dengan /ara yang
 paling e'isien.
a. Semua proses teknis industri merupakan sistem yang sangat
terkoordinasi.
(. ebutuhan untuk koordinasi adalah kebutuhan untuk spesialis
). Produksi industri selalu menuntut pertambahan sejumlah
 pengetahuan spesialisasi.
#. Industri modern semakin membutuhkan ren/ana jangaka panjang
dengan kalkulasi rasional.
3' Industri harus men/antumkan jumlah prasyarat buruh, melatih,
memotivasi dan men/egah kegiatan yang mengganggu sistem
 produksi.
*' "rganiasai harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar 
)ekstren yang berpengaruh terhadap lingkungan intern.

Struktur organisasi industri yang berhasil harus memenuhi tuntutan yang


dibebankan oleh+

8ujuan organisasi untuk memproduksi se/ara e'isien dan untuk 


men/ari keuntungan.
ebutuhan produksi+ koordinasi, spesialisasi, keahlian, peren/anaan.
ebutuhan untuk mobilisasi dan mengendalikan kapasitas manusia.
8ekanan dari luar pola kekuasan dan eenang.

). 9ariasi dalam :iri-:iri has %irokrasi Industri


9ariasi dapat terjadi karena perbedaan aktu, tingkat keuntungan yang
diinginkan, dan jenis produk dihasilkan.
Sistem teknik industri mempunyai pengaruh penting pada bentuk 
organisai industri.
8ingkat ketidaksesuaian antara kapasitas manusia dan organisasi akan
mempengaruhi semua aspek organisasi.
9ariasi-variasi dalam hubungan ekstrem. "rganisasi dipengaruhi akibat
tekanan luar )tekanan pasar, organisasi buruh, tekanan pemerintah.
;aktor besarnya organisasi juga harus dipertimbangkan dalam
membuat variasi dalam struktur organisasi.
9ariasi organisasi industri timbul dari dalam organisasi sendiri, atau
dari kodrat birokrasi.
"rganisasi industri bisa bervariasai dipandang dari segi pilihan,
 prasangka, minat, dan sikap manajemen.

&. Sosiologi bukanlah satu-satunya ilmu yang berkaitan dengan masalah


organisasi. %anyak disiplin lain yang membi/arakan masalah organisasi
denghan mengetengahkan modelnya masing-masing. Pugh )!7<! telah
mengelompokkan = model utama yang berasal dari berbagai disiplin ilmu
yang berbeda yang se/ara garis besarnya akan di uraikan di baah ini+
I. 8eori 5konomi
8eori ini mengetengahkan suatu model organisasi perusahaan.
Perusahaan adalah suatu organisasi yang mempunyai /irri khas dalam
tujuannya yaitu keuntungan maksimal dan kerugian minimal. Dalam
menerangkan dan meme/ahkan persoalan yang ada dalam suatu
organisasi, dikembangkan suatu model perusahaan tiruan. Dari hasil
 penelitian terhadap tiruan tersebut maka diambil suatu kesimpulan
 baha dalam organisasi ekonomi, manusia di pandang sebagai pihak 
konsumen yang di moti'isir oleh perhitungan rasional dan ekonomis.
II. 8eori 8eknologi
Para ahli teknik adalah kelomp>ok kedua yang mengklaim baha
teknologi adaah variabel utama dari kondisi internal struktur organisasi
 beserta kondisi lingkungannya. Suatu model organisasi yang ditinjau
dari peranan teknologi, telah dikembangkan oleh 0oodard )!7<?,
8hompson )!7=<, Perro )!7<? dan 8rist )!7=<. arena teknologi
adalah suatu variable penting di dalam kerja organisasi.
III. 8eori Individu
8eori ini mem'okuskan perhatiannya pada masalah sikap, tingkahlaku
dan /irri-/iri pribadi individu yang ada dalam oerganisasi. Maslo
)!7@( dan 6erberg )!7== dengan analisisnya tentang 2kepuasan
kerja, hirarki kebutuhan dan motivasi untuk mengembangkan diri3
telah di tolak oeh teori individu ini, demikian halnya juga dengan
analisa yang di ajukan oleh Argyris dalam tesisnya yaitu tentang 2Sel' 
A/tualiation3 )penonjolan diri dianggap hanya /o/ok untuk 
organisasi-organisasi yang se/ara aBiology /ukup baik. 8eori ini lebih
 banyak berlandaskan pada teori klasik mar/h dan Simon )!7@C yang
membuat suatu kerangka kerja yang menekankan peranan individu.
Mereka mengatakan baha organisasi dapat dide'inisikan dan
dipelajari melalui proses-proses pengambilan keputusan se/ara
individual di dalam organisasi, alaupun keputussan tersebut mungkin
dihambat oleh adanya hirarki dan pembagian tugas.
I9. 8eori elompok 
8eori ini didasarkan atas hasil penelitian 5lton Mayo dan eksperimen
6athone. 8eori ini sangat mementingkan peranan pola kepemimpinan
dan norma-norma yang berlaku dan menyatakan baha kendala bagi
organisasi dan pengembangan orientasi individu hanya dapat
dimengerti jika buruh diibatkan dalam kegiatan kerja.
9. 8eori Struktural
 odel birokasi yang merupakan penemuan 0eber yang terkena telah
menjadi pedoman bagi sejumlah studi empiris lainnya tetapi telah
menjadi pedoman bagi sejumlah studi empiris lainnya tetapi telah
menjadi sasaran banyak kritikan. Menuru teori ini organisasi dapat
dide'inisikan sebagai suau kelompok yang memiliki keteraturan hirarki
eenang, pembagian tugas dan kordinasi 'ungsional. Model-model
organisasi yang dikembangkan oleh %urns dan Stalker pada tahun
!7=!, serta oleh Pugh pada tahun !7=C termasuk kedalam tradisi teori
struktural.
9I. 8eori Manajemen
8eori ini dijelaskan oleh 'ayol )!7(7. 8itik berat teori ini ialah usaha
untuk memaksimumkan produktivitas. 8eori ini menganggap hrarki
eenang sebagai hal yang ajar dan memperlakukan manusia
sebagai mesin.
(. "rganisasi kelompok kepentingan dikenal juga dengan 2study o' Industrial
elation3. Interest group adalah sekelompok masyarakat yang menaruh
 perhatian terhadap berbagai aspek dalam industry dan sangat berpengaruh
terhadapnya.
elompok kepentingan adalah kelompok sekunder yang berasosiasi
dengan organisasi perusahaan dan struktur kekuasaan. %erkaitan dengan
struktur dan bentuk suatu organisasi perusahaan, kelompok kepentingan
memiliki suatu program atau tata /ara tertentu yang terujud dalam
 berbagai aktivitas untuk mengamati dan menengahi berbagai kelompok di
dalam perusahaan. ita sebelumnya telah mengetahui berbagai kelompok 
yang ada dalam industry yaitu organisasi serikat buruh atau 8rade Union
dan organisasi-organisasi pro'essional di pihak buruh dan organisasi di
 pihak majikan. edua belah pihak merupakan salah satu pembenuk 
struktur hubungan sosial. elompok yang terakhir tersebut sering
dianggap sebagai 2boses unions3 karena para 2majikan3 sering memiliki
 posisi yang /ukup kuat dalam mengahadapi seriakat buruh, yang paling
tidak bersi'at lo/al jika tidak bisa bersi'at nasional. Serikat buruh
kebanyakan terdiri dari pekerja-pekerja non manual dan kadang-kadang
disebut sta'' asso/iations, yang hampir tidak memiliki hubungan apapun
dengan pihak pengusaha, merekapun bukanlah organisasi kaum
 pro'essional sehingga mereka tidak bisa dimasukkan ke dalam kelompok 
kepentingan.
DA,TAR PU!TA%A
Parker. !te+hen R$((ns. 1--*. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan
 Aplikasi. akarta/ Ar)an
Parker .!te+hen R$((ns. #kk. 1--0.  Sosiologi Industri . akarta/ Rneka
+ta.
htt+/aku+erst.(l$gs+$t.)$.#20130*struktur$rgansasn#ustr.html

Anda mungkin juga menyukai