DI DAERAH TRANGKIL
Disusun oleh:
Kelompok 2
Anggota Kelompok:
1. Laeli Nur Fadhilah (4301415041)
2. Maria Ulfa (4301415024)
3. Siti Khaenda (4301415053)
4. Fahmi Muhammad (4201415028)
5. Padilah Popilaya (4201415019)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja masalah lingkungan yang terdapat di daerah Trangkil ?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari masalah di daerah Trangkil?
3. Bagaimana solusi dari permasalahan lingkungan tersebut?
C. DASAR TEORI
Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap
lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan
yang dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan
melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme.
Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan
iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi
mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan proteksi terhadap habitat
alami yang bernilai secara ekologis.
Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat melalui sains
terutama aplikasi dari metode sains. Sains lingkungan saat ini adalah studi
akademik multidisipliner yang diajarkan dan menjadi bahan penelitian di berbagai
universitas di seluruh dunia. Hal ini berguna sebagai basis mengenai masalah
lingkungan. Sejumlah besar data telah dikumpulkan dan dilaporkan dalam
publikasi pernyataan lingkungan.
Manusia memiliki pengaruh besar untuk keseimbangan ekosistem. Kemajuan
ilmu pengetahuan & teknologi memudahkan manusia dalam mengatsi semua
masalah hidupnya. Namun disisi lain, dampak kemajuan IPTEK dapat
mengakibatkan rusaknya lingkungan & ketidakseimbangan ekosistem. Kerusakan
yang tampak nyata adalah kerusakan hutan akibat penebangan, & kerusakan
lingkungan akibat pencemaran, yang sebagian besar terjadi karena ulah /
perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab.
D. PEMBAHASAN DAN SOLUSI
Dari hasil observasi yang telah di lakukan di daeraah Trangkil, Semarang.
Observasi di lakukan pada hari Minggu, 1 November 2015, di desa Sukorejo RT 4
dengan narasumber bapak Sugeng PBS, SH, M.Hum di dapatkan:
Bahwasanya di daerah tersebut masih banyak terdapat masalah lingkungan , di
dapatkan beberapa masalah lingkungan diantaranya yaitu: masalah tentang tanah
longsor, kekeringan, kerusakan jalan, penumpukan sampah disepanjang jalan.
1. Untuk masalah air, warga setempat sudah selama kurang lebih 6 bulan
kekurangan air bersih di karenakan tidak turunnya air hujan menyebabkan sumur
di daerah tersebut kering, inilah yang menyebabkan di daerah tersebut krisis air
bersih, apalagi daerah tersebut merupakan tergolong daerah yang sulit untuk
mengairi aliran air bersih, sebenarnya air dari negara ada namun tidak sampai di
daerah tersebut, air milik negara hanya sampai pada daerah sekitar unnes dan
banaran maka dari itu daerah tersebut tidak kebagian sumber air dari negara,
biasanya warga mendapatkan air bersih dari air-air tangki dari sebuah perusahaan
swasta namun itu membutuhkan biaya untuk membayarnya perhari, biasanya
mencapai 15000 untuk membeli air dari tangki tersebut namun ada cara lain utk
menghasilkan air bersih yakni dengan menggunakan sumur bor, namun untuk
harga sumur bor tidak sebanding dengan kondisi ekonomi warga daerah tersebut,
untuk pembuatan sumur bor membutuhkan uang 300 juta, itu belum termasuk
listrik perbulan yang kerkisar sekitar 4-5 juta akhirnya warga hanya
mengandalkan pada air tangki, walau kekurangan air namun untuk masalah
lingkungan hijau masih ada di tandai dengan banyaknya pohon2an dan itu karna
kesadaran dari warganya sendiri yang sadar akan pentingnya air, ada juga sumber
air bersih lagi dari PPAM namun itu tidak sering berjalan dikarenakan daerahnya
yang sulit dilaui dan tidak adanya saluran air,
2. untuk tanah longsor di daerah tersebut, sering terjadi beberapa kali tanah
longsor, mulai dari tahun 2012 2013 sampai 2014 kemarin, di karenakan tanahnya
yang termasuk tanah yang labil bahwasanya tanah yang terdefinisi di identifikasi
rawan longsor, longsor yang terjadi tersebut bahkan membuat warga setempat
harus di evalusai atau di translokasikan oleh petugas ke sebuah tempat, itu terjadi
sekitar tahun 2012, di karenakan kekurangan lahan, mereka di paksa pemerintah
untuk menempati lahan milik pemerintah tersebut yang akhirnya terjadi longsor,
namun sering terjadinya longsor tidak ada korban dalam sebuah permasalahan
tersebut, longsor terjadi jauh dari kawasan penduduk desa, untuk mewaspadai hal
tersebut supaya tidak terjadi lagi atau memakan korban sudah di beri tanda atau
titik daerah tanah yang rawan longsor atau daerah yang tanahnya labil, dan sampai
saat ini tidak ada korban
3. untuk masalah kebersihan atau limbah seperti sampah, di daerah tersebut sudah
ada petugasnya sendiri untuk mengatasi masalah membuang limbah tersebut, para
warga biasanya di kenakan biaya 15000 perbulan untuk menyetorkan kepada
petugas pembuang sampah tersebut sehingga sampah2 tidak menggunung di
daerah tersebut,
Sedangkan untuk masalah sosial seperti keamanan lingkungan sudah cukup
terjaga dengan baik di tandai dengan tidak adanya suatu pencurian atau
perampokan.
4. Masalah kerusakan jalan, membahas mengenai jalan trangkil dimana jalan
tersebut merupakan akses utama dari sampangan menuju kampus Unnes
sekaran.Kondisi aspal jalan trangkil sendiri tidak sebagus jalan pada umumnya,
bahkan sudah dikenal sering rusak. Jalan yang bergelombang dengan banyaknya
lubang ditambah lagi dengan aspal yang retak-retak semakin membuat para
pengendara yang lewat apalagi motor harus melaju lebih hati-hati. Hal ini
berdampak pada ketidak nyamanan para pengguna jalan dan menimbulkan
kemacetan serta meningkatnya intesitas resiko kecelakaan. Tak pelak kecelakaan
juga sering terjadi di jalan trangkil ini.Dari keterangan warga sekitar trangkil
memang jalan tersebut selalu mengalami kerusakan apalagi saat musim
hujan."Perbaikan dilakukan tidak ada habisnya,namun tidak akan bisa bertahan
lama" kata salah satu warga.
Kondisi tanah yang tidak stabil nampaknya menjadi akar utama dari permasalahan
ini.Tingkat kemiringan lereng yang tinggi, sistem aliran tanah dan drainase yang
buruk, kondisi geologi maupun cuaca/curah hujan dan jenis tanah juga ikut andil
sebagai faktor yang menyebabkan kerusakan jalan. Jenis tanah di Trangkil
cenderung seperti tanah liat yang dengan mudah kembang susut atau mudah
mengembang karena menyerap banyak air namun juga dapat dengan mudah
menyusut yaitu pada musim kemarau yang mengakibatkan tanah menjadi pecah-
pecah/retak.Artinya tanah ini cenderung tidak stabil dan kurang support dalam
mendukung konstruksi diatasnya dalam hal ini adalah konstruksi jalan.Akibatnya
konstruksi jalan (aspal) mudah retak,bergelombang dan berlubang.Meski sering
ditambal dan baik menggunakan aspal maupun cor-coran namun tetap saja lubang
dan retakan pada jalan kembali muncul.
Kondisi yag demikian memang membuat siapapun yang melewati jalan tersebut
merasa kesal,apalagi dengan warga yang sudah lelah melakukan perbaikan namun
tetap saja jalan dengan cepat akan kembali rusak.
Memang dibutuhkan solusi yang benar-benar jitu dan tepat untuk dapat mengatasi
masalah.Namun tidak ada salahnya untuk tetap berupaya mencari solusi yang
tepat diantaranya memperbaiki manajemen air seperti sistem drainase dan
pengendalian air permukaan maupun air resapan,penggunaan konstruksi beton
untuk menghindari keretakan dan jalan bergelombang yang sering terjadi, dan
segera menutup jalan-jalan yang berlubang, rusak baik menggunakan aspal
maupun cor.
b. Saran
Lingkungan adalah tempat tinggalnya seluruh mahluk di muka bumi ini yang
harus kita jaga dengan baik, dan lingkungan juga berfungsi sebagai paru-paru
bumi. Jika salah satu lingkungan kita rusak, maka akan terjadi ketidakseimbangan
di muka bumi ini seperti terjadinya bencana alam, rusaknya populasi mahluk
hidup, dan lainnya.
Maka lingkungan tersebut harus kita jaga dan dipelihara agar tidak terjadi
hal-hal seperti diatas tersebut. Salah satunya yaitu untuk tidak membuang sampah
sembarangan, menggunakan energi secukupnya, tidak menebang pohon
sembarangan/penebangan liar dan lainnya.
F. DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
G. LAMPIRAN