Anda di halaman 1dari 14

PELAPORAN KORPORAT SUSTAINBILTY & INTEGRATED REPORT

Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang
posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu.
Laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan
perusahaan, dimana laporan keuangan tersebut terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, ikhtisar
laba ditahan dan laporan posisi keuangan.Berikut ini merupakan pengertian dan definisi laporan
keuangan dari berbagai sumber:

1. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Laporan


keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam
berbagai cara seperti, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan
keuangan. Di samping itu juga ternasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan
dengan laporan tersebut, misal : informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).
2. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dan merupakan informasi histories.
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi
untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informsi
tersebut (M. Sadeli, 2002:2).

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa laporan keuangan


mencerminkan semua transaksi usaha sepanjang waktu yang menghasilkan baik peningkatan
maupun penurunan bersih nilai ekonomi bagi pemilik modal. Oleh karena itu laporan keuangan
merupakan mediya yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu
perusahaan.
Laporan keuangan disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai
suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam
pembuatankeputusan-keputusanekonomi. Syafri (2008:201) berpendapat bahwa, Laporan
Keuangan adalah output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang
menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sabagai salah satu bahan dalam proses
pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai
pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus mengambarkan indicator kesuksesan suatu
perusahaandalammencapaitujuannya.

Tujuan laporan keuangan adalah (M. Sadeli, 2002:18):

1. Menyediakan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban.


2. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tetang perubahan kekayaan bersih
perusahaan sebagai tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai hasil dari
kegiatan usaha.
3. menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih yang
bukan berasal dari kegiatan usaha.
4. Menyajikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan
perusahaan memperoleh laba.
5. Menyajikan informasi lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan para pemiliknya.

Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan antara lain:

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan disusun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya
yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
3. Laporan keuangan yang menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung
jawaban manajemen atas, sumberdaya yang di percayakan kepadanya.

Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena
ia dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat
menghasilkan keuntungan. Laporan kuangan disajikan kepda banyak pihak yang berkepentingan
termasuk manajemen, kreditur, pemerintah dan pihak-pihak lainnya.
Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi
pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah seta lembaga-lembaganya,
dan masyarakat.

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :

Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami peserta dan bentuk serta
istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna;
Relevan
Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat
mempengaruhi keputusan pengguna;
Keandalan
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan
material;
Dapat diperbandingkan
Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan
keuangan pada periode sebelumnya.

Kerangka Integrated Reporting diperkenalkan oleh The International Integrated Reporting


Council (IIRC) pada pertemuan G20 di bulan juni 2011. Mereka ditugaskan untuk membuat
Pelaporan Kerangka baru 2014 Kerangka harus berkomunikasi singkat bagaimana sebuah
perusahaan menciptakan nilai. Kerangka ini diselesaikan dan dipublikasikan pada Desember 2013.
Definisi Integrated Reporting Menurut The International Integrated Reporting Committe (IIRC),
Integrated Reporting (IR) adalah suatu proses komunikasi informasi suatu organisasi kepada
stakeholder tentang penciptaan nilai dari waktu ke waktu dan juga berperan sebagai komunikasi
yang ringkas dan terintegrasi tentang bagaimana strategi, tata kelola, kinerja dan prosepek suatu
organisasi menghasilkan penciptaan nilai dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Konsep inti dari integrated reporting adalah menyediakan satu laporan yang sepenuhnya
mengintegrasikan informasi keuangan perusahaan dan non keuangan seperti masalah
environmental, governance, social issues. Implementasi integrated reporting pada suatu
perusahaan bukanlah sekedar technical exercise (White, 2010). Maka dari itu, integrated reporting
menyajikan dua aspek yang sama pentingnya yaitu informasi keuangan dan informasi yang
sifatnya berkelanjutan.
White (2010) mengemukakan bahwa integrated reporting tercipta atas dasar capital stewardship
yang berarti pemeliharaan terhadap semua yang berbentuk modal. Capital stewardship
dioperasionalkan dengan mengurai konsep menjadi lima komponen yang disingkat "INFOS
(intellectual, natural, financial, organizational and social capital). International Integrated
Reporting Council membagi modal atau capital menjadi enam kategori (IIRC, 2011). Modal
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Modal intelektual, yaitu intangible yang memberikan manfaat kompetitif, di antaranya


adalah paten, copyright, software, dan sistem organisasi
2. Modal alam yaitu input terhadap produksi barang atau ketentuan mengenai suatu jasa.
3. Modal keuangan yaitu modal yang tersedia bagi organisasi untuk memproduksi barang dan
jasa serta diperoleh melalui pembiayaan, seperti utang, ekuitas, hibah, atau yang dihasilkan
melalui operasi dan investasi.
4. Modal pabrik yaitu modal yang berbeda dengan modal alam yang digunakan dalam
memproduksi barang dan jasa, contohnya adalah gedung, peralatan dan infrastruktur.
5. Modal manusia yaitu kemampuan seseorang dan motivasinya untuk berinovasi seperti
kemampuan untuk memahami dan menerapkan startegi organisasi.
6. Modal sosial yaitu lembaga dan hubungan yang dibangun di dalam dan diantara kelompok
dan stakeholder untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Prinsip-Prinsip Panduan tentang Integrated Report International Integrated Reporting


Council (IIRC) memiliki prinsip-prinsip panduan tentang integrated reporting. Berikut adalah
prinsip-prinsip tersebut:

1. Fokus strategi.
Integrated report menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan kemampuan
untuk menciptakan dan mempertahankan nilai organisasi. Integrated Report
mengkomunikasikan apa yang penting bagi organisasi dari perspektif strategis. Hal
tersebut berarti menjelaskan mengenai :
1. Tujuan strategis organisasi;
2. Yang telah digunakan beserta rencana implementasi;
3. Hubungan keduanya dengan komponen lainnya dari model bisnis.
2. Konektivitas informasi.
Integrated report menunjukkan hubungan komponen yang berbeda di dalam organisasi
bisnis diantaranya adalah faktor eksternal yang mempengaruhi organisasi. Konektivitas
adalah pusat untuk memastikan bahwa integrated report dapat menjelaskan tentang
perubahan di dalam pengambilan keputusan bisnis serta hubungannya dengan pemikiran
bisnis dan aktivitas bisnis. Contoh konektivitas termasuk:
a. Informasi tentang pengaruh dampak perubahan di lingkungan pasar terhadap strategi
organisasi.
b. Hubungan antara strategi dengan key performance indicators (KPIs), key risk
indicators (KRIs) dan remunerasi.
3. Orientasi Masa Depan
Integrated report menyajikan informasi harapan manajemen tentang masa depan. Informasi
tersebut bermanfaat membantu pengguna laporan untuk memahami dan menilai prospek
organisasi beserta risiko yang dihadapi. Orientasi ke masa depan meliputi:
1. Keseimbangan kepentingan organisasi pada jangka pendek dan jangka panjang;
2. Harapan organisasi kedepan;
3. Rencana masa depan suatu organisasi;
4. Kemungkinan tantangan dan hambatan.
4. Tanggapan terhadap stakeholder.
Integrated report memberikan pengetahuan mengenai relasi antara organisasi dengan
stakeholder. Integrated report juga memberi pandangan tentang bagaimana serta sejauh
mana organisasi memahami, memperhitungkan dan menanggapi kebutuhan para
stakeholder. Hal ini membantu organisasi untuk:
1. Mengidentifikasi isu-isu material;
2. Mengembangkan dan mengevaluasi strategi organisasi;
3. Mengelola kegiatan termasuk tanggapan dan strategi terhadap masalah yang material.
4. Keringkasan, keandalan, dan materialitas. Sebuah integrated report menyediakan
informasi material ringkas yang dapat dipercaya untuk menilai kemampuan organisasi
dalam menciptakan dan mempertahankan nilai jangka pendek, menengah dan panjang.
Dengan begitu informasi menjadi relevan, reliable, dan material.
Elemen-elemen Integrated Reporting Mengenai pengungkapan elemen-elemen
integrated reporting sesuai standar IIRC:

1. Ikhtisar organisasi dan model bisnis: Elemen ini menjelaskan mengenai segala sesuatu
yang dilakukan perusahaan dan menjelaskan bagaimana cara perusahaan menciptakan
dan mempertahankan nilai
2. Konten operasi termasuk risiko dan peluang: Elemen ini menjelaskan mengenai
lingkungan operasi perusahaan kaitannya dengan risiko serta peluang yang ada
3. Strategi untuk mencapai tujuan: Elemen ini menjelaskan strategi dipilih perusahaan
agar mencapai tujuan yang diinginkan
4. Tata kelola dan remunerasi: Elemen ini ingin menjelaskan beberapa hal diantaranya
tentang kepemimpinan organisasi dan proses pembuatan keputusan strategis
5. Kinerja: Elemen kinerja ingin menjelaskan mengenai hal-hal terkait kinerja organisasi,
dampak organisasi terhadap sumber daya dan korelasi antara keduanya
6. Tampilan masa depan: Elemen ini menjelaskan berbagai ketidakpastian, peluang dan
tantangan yang akan dihadapi perusahaan di masa mendatang serta tindakan yang
diambil perusahaan untuk menghadapi semua hal tersebut Integrated reporting hadir
dengan tampilan sempurna. Semua unsur-unsur yang tidak terasji dalam sustainability
reporting tersaji dalam integrated reporting sesuai dengan prinsip-prinsip panduan
model pelaporan ini.

Di atas telah dipaparkan secara detail konsep dari integrated reporting. Evolusi model
pelaporan sangat menentukan masa depan perusahaan karena Investor cenderung melirik
entitas yang mengikuti tren pasar global. pernyataan dibawah ini sebagai gambaran mengapa
Integrated reporting penting untuk diterapkan. The development of IR was given impetus by
the global financial crisis (GFC) and driven by a perceived need for an improved method of
reporting that incorporates a range of financial and non-financial information necessary for
effective decision-making and risk management in the current business and financial
environment (see, for example, Abeysekera, 2012). Also, there is a growing awareness on the
part of both corporates and investors of the interconnectedness between financial stability and
environmental and social sustainability, and the need for greater integration between financial
and non- financial information, and present and future-oriented data, in reporting to
stakeholders(Hanks and Gardiner, 2013) Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa
informasi keuangan dan non keuangan sangat urgen adanya untuk mendukung keefektifan
pengambilan keputusan dan juga menjaga stabilitas keuangan, lingkungan, dan sosial serta
menjadikan laporan terintegrasi sebagai media komunikasi yang sempurna kepada
stakeholders utamanya investor.

2. Jelaskan motivasi suatu perusahaan melakukan pengungkapan sukarela.


Pengungkapan sukarela adalah penyampaian informasi yang dilakukan secara sukarela
oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh standar atau peraturan yang berlaku. Pengungkapan
tersebut dilakukan oleh manajemen dengan maksud secara lebih luas untuk
membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen dan dalam rangka
memberikan penyajian yang wajar dan relevan dengan kebutuhan pemakai. Sehingga investor
dapat terbantu untuk mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan.

Motivasi Perusahaan Melakukan Pengungkapan Sukarela,agar Perusahaan mampu


memotorisasi perusahaan untuk menjaga eksistensi, keberlangsungan hidupnya dibawah
tuntutan dan tekanan stakeholders. Kebutuhan untuk menciptakan suatu cara baru untuk
mengukur dan mengomunikasikan penciptaan nilai (value creation)
Integrated report harus menjelaskan penciptaan nilai yang unik dari perusahaan, dan
menjelaskan bagaimana perusahaan menciptakan nilai dan untuk siapa, pengukuran nilai
perusahaan, serta nilai yang diciptakan pada setiap level perusahaan dan bagaimana hal ini
akan berpengaruh terhadap kinerja di masa depan

4. Pelaporan Berkelanjutan dan Pelaporan Terintegrasi


Sustainability reporting merupakan wadah bisnis untuk kategori berkelanjutan,
dimana integrated reporting merupakan fase untuk menyatukan dua konsep tersebut, maka
dibentuk konsep model pelaporan keuangan yang lebih terintegrasi. Meskipun belum ada standar
yang mengaturnya, Model tersebut mampu memotorisasi perusahaan untuk menjaga eksistensi,
keberlangsungan hidupnya dibawah tuntutan dan tekanan stakeholders.

A. Konsep Model Pelaporan Sustainability Reporting (SR)


a. Sustainability Reporting adalah pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengukur, mengungkapkan (disclose), serta upaya untuk menjadi perusahaan yang
akuntabel bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk tujuan kinerja
perusahaan menuju pembangunan yang
berkelanjutan.Sustainability Reporting mengacu pada konsep keberlanjutan
peusahaan, keberlanjutan pembangunan maupun keberlanjutan dari sisi
akuntansinya. Namun, disisi lain sustainability reporting terdapat kekurangan;
karena tidak menyajikan informasi tentang strategi, tatakelola dan remunerasi, kinerja
dan prospek suatu organisasi (jangka pendek, menengah dan panjang). Akibatnya,
informasi dalam sustainability reporting tidak utuh dan tidak lengkap untuk
pertimbangan keputusan para stakeholder (Andreas Lako, dalam workshop Fair
Value Accounting dan Integrated Reporting juni 2013).
b. Struktur yang tersaji dalam sustainability reporting :
1. Company profile
2. Environment management
3. Operational and economic performance
4. Community empowerment
5. Occupational Safety and health
6. Human resources
7. Responsiility of product impact
8. Corporate governance
9. Response form from Sustainability Reporting
10. Cross-reference of GRI

Proses penyajian Sustainability Reporting dilakukan melalui 5 (lima)


mekanisme (effendi, 2014) yaitu :
1. Penyusunan kebijakan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan membuat kebijakan
yang berkaitan dengansustainability development, kemudian mempublikasikan
kebijakan tersebut beserta dampaknya.
2. Tekanan pada rantai pemasok (supply chain). Harapan masyarakat pada
perusahaan untuk memberikan produk dan jasa yang ramah lingkungan juga
memberikan tekanan pada perusahaan untuk menetapkan standar kinerja dan
sustainability reporting kepada para pemasok dan mata rantainya.
3. Keterlibatan Stakeholder
4. Voluntary codes. Dalam mekanisme ini, masyarakat meminta perusahaan untuk
mengembangkan aspek-aspek kinerja sustainability dan meminta perusahaan untuk
membuat laporan pelaksanaan sustainability. Apabila perusahaan belum
melaksanakan, maka perusahaan harus memberikan penjelasan.
5. Mekanisme lain adalah rating dan benchmaking, pajak dan subsidi, izin-izin yang
dapat diperdagangkan, serta kewajiban dan larangan.

B. Konsep Model pelaporan Integrated Reporting (IR)

a. Integrated reporting menyediakan satu laporan yang sepenuhnya mengintegrasikan


informasi keuangan perusahaan dan non-keuangan
(termasuk environmental, social,governance, dan intangibles ). Konsep inti
dari integrated reporting adalah menyediakan satu laporan yang sepenuhnya
mengintegrasikan informasi keuangan perusahaan dan non keuangan seperti
masalah environmental,governance, social issues. Telah jelas bahwa sustainability
reporting melakukan penyajian terpisah dengan annual report dimana integrated
reporting menyajikannya secara terpadu/teringtegrasi sehingga mempermudah
stakeholder mendapatkan informasi.
Implementasi integrated reporting pada suatu perusahaan bukanlah
sekedar technical exercise (White, 2010). Maka dari itu, integrated reporting menyajikan
dua aspek yang sama pentingnya yaitu informasi keuangan dan informasi yang sifatnya
berkelanjutan. White (2010) mengemukakan bahwaintegrated reporting tercipta atas
dasar capital stewardship yang berarti pemeliharaan terhadap semua yang berbentuk
modal.
b. Capital stewardship dioperasionalkan dengan mengurai konsep menjadi lima komponen
yang disingkat "INFOS (intellectual, natural, financial, organizational and social
capital). International Integrated Reporting Council membagi modal atau capital menjadi
enam kategori (IIRC, 2011). Modal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Modal intelektual, yaitu intangible yang memberikan manfaat kompetitif, di antaranya
adalah paten,copyright, software, dan sistem organisasi
2. Modal alam yaitu input terhadap produksi barang atau ketentuan mengenai suatu jasa.
3. Modal keuangan yaitu modal yang tersedia bagi organisasi untuk memproduksi barang
dan jasa serta diperoleh melalui pembiayaan, seperti utang, ekuitas, hibah, atau yang
dihasilkan melalui operasi dan investasi.
4. Modal pabrik yaitu modal yang berbeda dengan modal alam yang digunakan dalam
memproduksi barang dan jasa, contohnya adalah gedung, peralatan dan infrastruktur.
5. Modal manusia yaitu kemampuan seseorang dan motivasinya untuk berinovasi seperti
kemampuan untuk memahami dan menerapkan startegi organisasi.
6. Modal sosial yaitu lembaga dan hubungan yang dibangun di dalam dan diantara
kelompok dan stakeholderuntuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

International Integrated Reporting Council (IIRC) memiliki prinsip-prinsip


panduan tentangintegrated reporting. Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:
1. Fokus strategi. Integrated report menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi
dengan kemampuan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai
organisasi. Integrated Report mengkomunikasikan apa yang penting bagi organisasi
dari perspektif strategis. Hal tersebut berarti menjelaskan mengenai (1) tujuan strategis
organisasi; (2) yang telah digunakan beserta rencana implementasi; (3) hubungan
keduanya dengan komponen lainnya dari model bisnis.
2. Konektivitas informasi. Integrated report menunjukkan hubungan komponen yang
berbeda di dalam organisasi bisnis diantaranya adalah faktor eksternal yang
mempengaruhi organisasi. Konektivitas adalah pusat untuk memastikan
bahwa integrated report dapat menjelaskan tentang perubahan di dalam pengambilan
keputusan bisnis serta hubungannya dengan pemikiran bisnis dan aktivitas bisnis.
3. Orientasi Masa Depan. Integrated report menyajikan informasi harapan manajemen
tentang masa depan. Informasi tersebut bermanfaat membantu pengguna laporan untuk
memahami dan menilai prospek organisasi beserta risiko yang dihadapi. Orientasi ke
masa depan meliputi: (1) keseimbangan kepentingan organisasi pada jangka pendek
dan jangka panjang; (2) harapan organisasi kedepan; (3) rencana masa depan suatu
organisasi; (4) kemungkinan tantangan dan hambatan.
4. Tanggapan terhadap stakeholder. Integrated report memberikan pengetahuan
mengenai relasi antara organisasi dengan stakeholder. Integrated report juga memberi
pandangan tentang bagaimana serta sejauh mana organisasi memahami,
memperhitungkan dan menanggapi kebutuhan para stakeholder. Hal ini membantu
organisasi untuk: (1) mengidentifikasi isu-isu material; (2) mengembangkan dan
mengevaluasi strategi organisasi; (3) mengelola kegiatan termasuk tanggapan dan
strategi terhadap masalah yang material.
5. Keringkasan, keandalan, dan materialitas. Sebuah integrated report menyediakan
informasi material ringkas yang dapat dipercaya untuk menilai kemampuan organisasi
dalam menciptakan dan mempertahankan nilai jangka pendek, menengah dan
panjang. Dengan begitu informasi menjadi relevan,reliable, dan material.

Mengenai pengungkapan elemen-elemen integrated reporting sesuai standar


IIRC:
1. Ikhtisar organisasi dan model bisnis: Elemen ini menjelaskan mengenai segala sesuatu
yang dilakukan perusahaan dan menjelaskan bagaimana cara perusahaan menciptakan
dan mempertahankan nilai (IIRC, 2011)
2. Konten operasi termasuk risiko dan peluang: Elemen ini menjelaskan mengenai
lingkungan operasi perusahaan kaitannya dengan risiko serta peluang yang ada (IIRC,
2011).
3. Strategi untuk mencapai tujuan: Elemen ini menjelaskan strategi dipilih perusahaan
agar mencapai tujuan yang diinginkan (IIRC, 2011).
4. Tata kelola dan remunerasi: Elemen ini ingin menjelaskan beberapa hal diantaranya
tentang kepemimpinan organisasi dan proses pembuatan keputusan strategis
(IIRC,2011)
5. Kinerj: Elemen kinerja ingin menjelaskan mengenai hal-hal terkait kinerja organisasi,
dampak organisasi terhadap sumber daya dan korelasi antara keduanya (IIRC, 2011).
6. Tampilan masa depan: Elemen ini menjelaskan berbagai ketidakpastian, peluang dan
tantangan yang akan dihadapi perusahaan di masa mendatang serta tindakan yang
diambil perusahaan untuk menghadapi semua hal tersebut (IIRC, 2011).

C dan D. Persamaan dan Perbedaan Integrated reporting dan sustainability reporting

Integrated reporting hadir dengan tampilan sempurna. Semua unsur-unsur yang tidak
terasji dalam sustainability reporting tersaji dalam integrated reporting sesuai dengan prinsip-
prinsip panduan model pelaporan ini. Kekuatan pengaruh stakeholder di dalam perusahaan dapat
berupa akses terhadap media , modal, dan kemampuan mengatur perusahaan (Deegan, 2000 dalam
Ghozalidan Chariri 2007).
Evolusi model pelaporan sangat menentukan masa depan perusahaan karena Investor
cenderung melirik entitas yang mengikuti tren pasar global. pernyataan dibawah ini sebagai
gambaran mengapaIntegrated reporting penting untuk diterapkan.
The development of IR was given impetus by the global financial crisis (GFC) and driven
by a perceived need for an improved method of reporting that incorporates a range of financial
and non-financial information necessary for effective decision-making and risk management in the
current business and financial environment (see, for example, Abeysekera, 2012). Also, there is a
growing awareness on the part of both corporates and investors of the interconnectedness between
financial stability and environmental and social sustainability, and the need for greater integration
between financial and non-financial information, and present and future-oriented data, in
reporting to stakeholders (Hanks and Gardiner, 2013).
Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa informasi keuangan dan non keuangan
sangat urgen adanya untuk mendukung keefektifan pengambilan keputusan dan juga menjaga
stabilitas keuangan, lingkungan, dan sosial serta menjadikan laporan terintegrasi sebagai media
komunikasi yang sempurna kepada stakeholders utamanya investor.
DAFTAR PUSTAKA
Accounting Fair Universitas Bakrie 2014 Kembali Digelar untuk Kelima
Kalinya www.anakUI.comDiakses 20 April 2014
Andreas Lako, workshop Fair Value Accounting dan Integrated Reporting yang diselenggarakan
Departmen Akuntansi FEUI, 19-20 Juni 2013
Dewi, Omika, Agung, Ayu, Gusti, I. Dialektika dan Refleksi Kritis Realitas Sustainability dalam
PraktikSustainability Reporting: Sebuah Narasi Habermasian. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia Volume 7 - No. 2, Desember 2010
Eccles, Robert. Serafeim, George. Corporate and Integrated Reporting: A Functional Perspective.
Harvard Business School. http://ssrn.com.
Dumitru, Mdlina. Glvan, Elena, Mariana. Gorgan, Ctlina. Dumitru, Florentin,
Valentin. International Integrated Reporting Framewok: A Case Study In The Software
Industry.Annales Universitatis Apulensis Series Oeconomica, 15(1), 2013, 24-39.
Muhammad Arief Effendi.Pelaporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) sebagai
Implementasi GCG.http://muhariefeffendi.wordpress.com. 30 Mei 2012.Diakses 11
Maret 2014.
Wild, Susan. Staden, Van, Chris. Integrated Reporting: Initial analysis of early reporters an
Institutional Theory approach.University of Canterbury
ernst and Young. 2014. Integrated Reporting Elevating Value. http://www.ey.com. (diakses pada
25 Oktober 2015).
Martani, Dwi. Pelaporan Berkelanjutan dan Pelaporan Terintegrasi.
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/. (diakses pada 2 November 2015).

https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/laporan-keuangan.html

https://www.slideshare.net/SriApriyantiHusain/makalah-pelaporan-keberlanjutan-dan-pelaporan-
terintegrasi1

Anda mungkin juga menyukai