Anda di halaman 1dari 22

RANGKAIAN MAGNET ( MAGNETIC CIRCUIT )

Untuk mempelajari rangkaian listrik kita juga perlu mengetahui tentang rangkaian magnet
karena banyak kita jumpai pada mesin-mesin listrik, antara lain generator listrik dan transformator.
Disamping sifat-sifat kelistrikannya perlu juga dipelajari sifat-sifat kemagnetannya.

A. PRINSIP MAGNET
Prinsip magnet adalah arus merupakan aliran electron-elektron di dalam suatu kawat
penghatar / konduktor. Secara umum ada dua tipe magnet, yaitu :

a. Magnet Permanent
Magnet permanent diperoleh dari batang
magnet atau magnet alam. Kekuatan
magnetnya sangat terbatas dan semakin
lama akan semakin melemah. Garis-garis
magnet disebut FLUKS MAGNET dan
arahnya dari kutub utara menuju kutub
selatan. Garis-garis magnet dianggap
sebagai aliran magnetis dan merupakan
ukuran intensitas magnet di udara

b. Magnet Reumanent
Jika sebatang besi kita aliri arus listrik melalui kumparan, maka besi tersebut akan
bersifat magnetis. Sifat magnet pada besi adalah sementara yang mana jika arus
berhenti mengalir, maka besi ini berhenti pula sebagai magnet. Fluks magnet yang
ditimbulkan dari batang besi itu besarnya sesuai dengan arus yang mengalir dalam
kawat ini, dan juga sebanding dengan jumlah lilitan yang mengelilingi intinya.
Apabila arus diperbesar terus hingga pada suatu ketika magnetnya tidak bertambah,
maka keadaan ini besi dinyatakan kenyang / jenuh ( saturation ).
B. HUKUM MAXWELL 1
Maxwell menyelidiki kuat medan magnet yang timbul pada logam berbentuk cincin.
Jumlah intensitas magnet per satuan panjang sebanding dengan arus yang ditimbulkan,
=
, maka besarnya intensitas medan yang timbul adalah :

=
. 2. =

= 2.

r : harga rata-rata dari jari-jari lingkaran


Rp : tahana pengatur
A : ampere medan
E : Sumber tegangan

C. HUKUM HOPKINSON
Hopkinson menyelidiki intensitas magnet pada
celah toroida yang dililit kawat dan dialiri arus
listrik. Toroida diberi celah udara dimana melalui
celah udara tersebut terjadi perpindahan garis gaya
magnet yang kebocorannya dapat diabaikan.
Sebab arus gaya cenderung melewati besi daripada
udara.

. = .
. = . + .
= +
. = . + .
Ditinjau kepadatan fluks dalam toroida :
= 0 . .
Dimana :
0 : permeabilitas udara
: permeabilitas relative ( tergantung dari jenis bahan )


= ( + ) = 0 .
. 0 .

= . ( + ) : Reluctance magnet

D. ANALOGI ANTARA RANGKAIAN LISTRIK DAN RANGKAIAN MAGNET

Rangkaian Magnet Rangkaian Listrik

F : ggm ( magnetic motive force ) E : ggl ( electro motive force )


: fluks I : kuat arus
: reluntance R : resistance
B : flux density : current density
: permeability : conductivity

Jadi dapat disimpulkan bahwa, kepadatan magnet mem[unyai harga tertentuuntuk suatu
luas permukaanyang menampung fluks tersebut. Sedangkan fluks yang keluar dari inti besi
memiliki nilai tertentu untuk suatu nilai arus yang diberikan.
ARUS SEARAH

1. PEMBANGKITAN
Untuk arus searah pembangkitan dibagi menjadi dua, yaitu generator arus searah (
digunakan pada daya-daya yg cukup besar ) dan elemen-elemen elektrokimia fotosel (
digunakan pada daya-daya yang kecil ).

A. GENERATOR ARUS SEARAH


a. Prinsip Induksi Elektromagnetik
Jika suatu konduktor berada dalam medan magnet yang berputar, maka konduktor
tersebut akan terinduksi gaya gerak listrik ( ggl ). Besarnya ggl yang timbul
tergantung pada kecepatan perputaran dan arahnya. Seperti yang disadasarkan pada
hukum Lentz yaitu, akan mempunyai arah sedemikian hingga bertentangan dengan
arah yang menyebabkannya. Besarnya ggl yang timbul akan memberikan dan arus
ini akan membangkitkan kembali medan magnet, memperbesar medan magnet,
demikian seterusnya, sehingga dihasilkan rumus :


= hukum induksi

b. Prinsip Induksi Homopolar / a Acyclis

Sebuah keping yang berbentuk lingkaran dan benda dalam medan magnet kita
putar pada porosnya. Arah ggl yang timbul ditetukan oleh aturan tangan kanan
yaitu, bila arah dari garis-garis gaya menembus telapak tangan dan ibu jari
menunjukkan arah dari perputaran, maka jari-jari yang direntangkan
menunjukkan arah Clari ggl.
Pada keping akan terjadi pengelompokan dua muatan yaitu, muatan positif pada
poros dan muatan negatif pada tepinya. Suatu perputaran dan kuat medan magnet
yang konstan akan dihasilkan oleh ggl induksi yang konstan pula.

= . 2 . . 2
. 2
= .
2

=
. 2
= .
2

Dimana eind yang dihasilkan memiliki nilai terbatas


r : jari-jari keeping
B : kuat magnet
: kecepatan sudut

c. Prinsip Induksi Heteropolar / Acylics


Sepotong kawat berada dalam medan magnet kita putar pada sumbunya, kawat
tersebut akan memotong garis-garis gaya dan fluks yang dilingkupinya sebesar :
= . cos
m = maksimum

= . . . sin ( )
= . sin dimana : = . .

Pada saat : = 2 ggl max


= ggl nol
= 32 ggl min

Ggl yang terjadi merupakan fungsi sinus ( arus bolak balik ), untuk itu perlu diubah
menggunakan komutator.
Medan magnet mesin arus searah dibagi menjadi dua yaitu, magnet permanen dan
magnet listrik ( elektromagnet ). Sedangkan untuk magnet listrik terbagi menjadi
dua tipe yaitu : berpenguatan bebas dan berpenguatan sendiri.

d. Generator Berpenguatan Bebas


Penguatan generator diambil dari sumber diluar generator itu sendiri, misal dari
baterai atau generator arus searah lainnya.

e. Generator Berpenguatan Sendiri


Besi selalu mempunyai sedikit medan magnet setelah besi tersebut diberi
penguatan medan ini disebut medan reumanent ( reumanent magnetism ). Jika
sebuah kumparan berputar dalam medan tersebut maka akan timbul ggl dan arus
yang kecil ( bila rangkaian tertutup ). Arus kecil yang timbul tadi akan
menyebabkan medan magnet yang kecil bertambah besar, pertambahan medan
akan menyebabkan pertambahan ggl yang akan menimbulkan penambahan arus,
dan siklus ini berlangsung terus, hingga kita dapat menghasilkan ggl yang cukup
besar. Peristiwa ini disebut dengan Built up voltage.
Untuk mesin arus searah berpenguatan sendiri dibagi menjadi 3, yaitu :
Mesin Arus Searah Seri
Bila kumparan penguat diserikan dengan kumparan jangkar, maka ;
Mesin Arus Searah Shunt
Bila kumparan penguat diparalelkan dengan kumparan jangkar, maka :
Mesin Arus Searah Kompon ( Compound )
Bila ada dua kum]paran penguat, satu seri dan lainnya parallel dengan
kumparan jangkar, maka :
Untuk mesin arus searah tipe kompon dibagi beberapa macam :

- Bila penguat seri dapat membantu penguat shunt, maka disebut


kompon bantu.

- Bila penguata seri melawan penguat shunt, maka disebut kompon


lawan.

- Bila tegangan yang dihasilkan konstan meskipun arus beban


bertambah maka disebut kompon rata.

B. REAKSI JANGKAR (ARMATEUR REACTION)

Adanya kumparan pada jangkar menyebabkan timbulnya medan jangkar. Medan


jangkar ( a )yang timbul akan menimbulkan pula bunga api pada sikat. Reaksi yang
timbul disebut reaksi jangkar.

a : medan yang disebabkan oleh jangkar / medan jangkar

u : medan yang disebabkan oleh magnet / medan utama sehingga terjadi pergeseran
medan total sebesar

Usahakan agar nilai sekecil mungkin atau bisa juga dengan medan lain.

Syarat-syarat untuk mengurangi reaksi jangkar :

- Dengan memasang kutub bantu ( comutating pole ) sehingga arus yang


melalui jangkar dilewatkan dahulu melalui kutub bantu.
- Dengan menggeserkan letak sikat, untuk generator sesuai dengan arah
perputarannya, dan untuk motor berlawanan dengan arah putarannya.

- Dengan memasang kumparan kompensasi pada kutub-kutubnya.

Sikat dibuat dari bahan yang lebih lunak dari lamel, yaitu Carbon, Carbon Grafit,
Grafit dan Carbon - Grafit - Cu (tembaga)

C. KOMUTASI

Untuk menyearahkan ggl dari bentuk sinusoida menjadi bentuk searah, dilakukan
proses komutasi. Komutasi dilakukan pada saat harga e = 0 atau pada saat sikat berada
pada garis netral. Umumnya pada saat komutasi sering terjadi bunga api, bunga api
timbul karena adanya perubahan arah daripada arus yang menimbulkan tegangan
induksi sendiri pada sikat / pada lilitan kolektor.

= .

Sebab-sebab timbulnya bunga api, yaitu :

mekanis : * bentuk kolektor sudah tidak bulat lagi


* lamel-lamel menonjol keluar / tidak rata
* mika lamel sudah habis maka penyekat menonjol
keluar

elektris : * arus yang mengalir dalam jangkar terlalu besar


* perputaran terlalu cepat
* terjadi kesalahan dalam meletakkan sikat
* adanya kesalahan dalam medan penguat maupun
dalam lilitan jangkar.
Untuk memperbaikinya ada beberapa cara, yaitu ;
Menempatkan kutub bantu sejajar dengan bidang kumparan yang hendak
dikomutasi.
Memperbesar tahanan dari rangkaian yang dihubungkan yaitu dengan
menggunakan sikat dari bahan yang mempunyai tahanan cukup tinggi.

D. KARAKTERISTIK
Karakteristik adalah suatu gambar grafik yang menyatakan hubungan antara dua harga
besaran listrik yang menentukan sifat-sifat dari sebuah mesin listrik.
a. Generator Berpenguatan Bebas
Pada kumparan penguat dipasang tahanan pengatur
dalam seri yaitu : t, s, q. Kawat q gunanya untuk
menghindari s terbakar, karena bila s kita buka
dengan tiba-tiba akan terjadi e-induksi yang cukup
besar yang mengakibatkan timbulnya bunga api.
Bila ada kawat q maka arus melalui kawat q yang
dihubungkan singkat. Kawat q disebut kawat
hubungan singkat. Tahanan pengatur gunanya untuk mengatur arus yang melalui
kumparan penguat juga mengatur medan dan mengatur ggl. Besarnya ggl yang
timbul merupakan.
= . . c = konstanta

Karakteristik Beban Nol


Suatu besaran dimana E adalah fungsi dari Im dengan perputaran tetap dan arus
jangkar = 0
= ( ) ; = ; = 0
Im = If : arus yang melalui kumparan penguat
n : perpuataran
E : ggl
Generator : = .
= 0 U = E = tegangan jepit

Maka karakteristik yang didapatkan adalaj E sebagai fungsi dari Im ( arus


penguat )
Lengkung keatas dan lengkung ke bawah tidak akan berimpit. Hal itu
disebabkan karena gejala hysteresis.

Untuk suatu harga fluks dan Im tertentu, maka E sebanding dengan n. untuk
putaran :

Karakteristik Berbeban
= ( ) ; ;
Ia : arus yang melalui kumparan jangkar U : tegangan jepit
n : putaran Im : arus penguat

Karena adanya arus yang mengalir melalui kumparan jangkar, maka


karakteristik akan dipengaruhi oleh :

Ia menyebabkan medan jangkar yang kemudian menyebabkan reaksi


jangkar.

Ia menyebabkan kerugian tegangan pada jangkar.


Medan jangkar ini akan memperlemah medan aslinya. Karena adanya
reaksi jangkar, maka medan menjadi berkurang, sehingga akan didapatkan
ggl yang lebih kecil. Pada arus penguat sebesar OA' maka gglnya menjadi
A-Bt . Karena kerugian pada jangkar maka ggl yang sebesar A-B dikurangi
lagi oleh rugi tegangan sebesar :

. voltage drop

sehingga pada penguatan sebesar OA, kita akan mendapatkan tegangan jepit
sebesar A-C. Segitiga BB "C disebut . "segitiga karakteristik" yang menyatakan
karakteristik dari beban.

Karakteristik Luar

Harga daripada U ( tegangan jepit ) akan lebih kecil dari pada harga E. Hal ini
disebabkan karena adanya reaksi jangkar dan rugi tegangan di jangkar. Makin
besar arus jangkar, maka makin besar kerugian tegangan tersebut. Untuk
mendapatkan karakteristik luar, kita dapat menurunkannya dari karakteristik
beban nol.

Bila generator dibebani, maka besar beban dapat dinyatakan dengan segitiga
karakteristik yaitu: segitiga PQR, sehingga tegangan jepit yang kita
dapatkan menjadi sebesar OR. Jika la makin besar maka segitiga
karakteristik akan bertambah besar pula, kemudian kita pasangkan segitiga
karakteristik tersebut pada segitiga PQR dan karena sebangun maka ujung
hipotenusa selalu terletak pada karakteristik beban nol. Maka karakteristik
beban nol sekarang merupakan karakteristik luar dengan OPI sebagai sumbu
dari la dan O'S sebagai sumbu dari U dalam koordinat miring.

Karakteristik Pengatur
= ( ) , atau = ( ) ,

Disebut sebagai pengatur karena kita harus mengubah harga dari arus penguat
luar dari berbagai beban supaya tegangan jepit selalu konstan. Karakteristik
pengatur ini dapat kita turunkan dari karakteristik beban nnol atau karakteristik
luar.

Karakteristik Hubungan Singkat


Karakteristiknya sama dengan karakteristik pengatur, dan ini merupakan
keadaan istimewa dari karakteristik pengatur, di mana tegangan jepit = 0
= ( ) , = 0 ,
b. Generator Berpenguatan Sendiri
Generator berpenguatan sendiri adalah generator yang arus penguatnya diperoleh
dari generator itu sendiri.

Generator Shunt

t s : tahanan pengatur
q : Kawat hubung singkat
f F : tahanan penguat shunt

Dengan mengubah tahanan pengatur maka tegangan generator akan bertambah.

= + .
= . .
= +
=

Karakteristik Beban Nol

= ( ) , = 0

Tercapainya tegangan pada generator shunt karena adanya magnet tinggal


( reumanent magnetism ) yang akan menimbulkan ggl, sering pula disebut
built up voltage. Harga ggl akan terus naik sampai suatu harga yang
tertentu. Harga tersebut ditentukan oieh tahanan magnet ( Rm ) yang
didapat dari rumus Karakteristik Luar

= = + .

Grafik dari pada Rm merupakan garis lurus yang melalui titik O dan garis
ini disebut Garis Tahanan.
Bila pada perputaran n, ggl =
E0 dan pada perputaran n1,
ggl = EO1, maka :
1
1 = .

Karakteristik Luar
= ( ) ,

Bila Ia semakin membesar, maka U akan menurun. Dan bila kita teruskan
penambahan beban, maka pada suatu saat tegangan akan menurun dengan
cepat dan akhirnya menjadi nol. Bila hal tersebut terjadi maka beban
disebut telah mencapai litik kritis.

Titik kritis

Karakteristik luar dengan penguatan terpisah.

Karakteristik luar dengan penguatan sendiri.

Karakteristik Pengatur
Bentuk dari karakteristik pengatur sama dengan generator terpisah, hanya
letak grafik yang lebih rendah

Karakteristik Hubung Singkat sama seperti generator penguatan


Karakteristik Berbeban bebas / terpisah
Generator Seri

Pada generator seri prinsip terjadinya ggl sama


seperti pada generator shunt. Dengan kumparan
penguat sedemikian diserikan dengan kumparan
jangkar sehingga I = Ia = Im

= + . ( + )
= . .
+ +

Karakteristik Beban Nol


Karakteristik Berbeban sama seperti generator
Karakteristik Pengantar penguatan bebas / terpisah
Karakteristik Hubung Singkat

Karakteristik Luar

Arus beban akan


menyebabkan timbulnya
reaksi jangkar dan juga rugi
tegangan jangkar yang
dinyatakan dengan segitiga
karakteristik.

Karena pada generator seri arus beban arus penguat, maka


karakteristik luar dapat diturunkan dari karakteristik beban nol dan
ternyata bentuknya hampir serupa. Grafik dari karakteristik luar
letaknya lebih rendah dari karakteristik beban nol.
Generator Kompon / Compound
Ada beberapa tipe generator kompon yaitu : generator kompon bantu (
bila kumparan seri membantu kumparan shunt ), generator kompon lawan
( bila kumparan seri melawan kumparan shunt ), generator kompon shunt
panjang dan generator kompon shunt pendek.

= + . ( + )

= +

= + .

= +

Karakteristik beban nol dari generator kompon hampir sama dengan


karakteristik beban nol dari generator shunt. Karakteristik luar tergantung
pada macam dari generator kompon tersebut.
Karakteristik Luar
Bentuknya tergantung dari macam generator kompon, yaitu :

Kompon lebih : kumparan seri > kumparan jangkar.

Kompon rata : kurnparan seri dapat mengimbangi kumparan


jangkar.

Kompon kurang : kumparan seri < kumparan jangkar.

Karakteristik Berbeban
Karakteristik berbeban generator kompon letaknya lebih tinggi dari
karakteristik beban nol, karena arus akan memperkuat ggl. Untuk
menghilangkan reaksi jangkar, maka arus penguat diperbesar sebesar
AB. Dengan adanya lilitan seri, maka arus penguat diperkecil
misalnya menjadi PS. Kerugian tegangan PQ titik Q adalah titik pada
karakteristik berbeban

Karakteristik Pengatur
Hampir sama seperti melukis karakteristik pengatur untuk generator
dengan penguatan terpisah.

E. KERJA PARALEL DARI GENERATOR


Tujuannya adalah :
Untuk memperbesar kekuatan sumber daya kalau pembebanan bertambah besar.
Jika suatu mesin dihentikan karena adanya kerusakan, maka harus ada penggantinya
supaya aliran tidak terputus, untuk itu diperlukan kerja parallel.

Ada 3 macam kemungkinan untuk melakukan kerja parallel, yaitu :

Generator arus searah bekerja paralel dengan jala-jala yang sangat kuat.
Generator arus searah bekerja paralel dengan generator arus searah yang lain.
Generator arus searah bekerja paralel dengan baterai.
a. Generator Arus Searah Dengan Jala-Jala Yang Sangat Kuat
Karakteristik alurnya akan berupa suatu garis lurus yang sejajar dengan sumber arus.
Generator yang cocok untuk kerja paralel dengan jala-jala adalah :
Generator tipe penguatan bebas
Generator tipe shunt
b. Generator arus searah bekerja paralel dengan generator arus searah yang lain
Generator penguatan bebas sangat sesuai bila bekerja paralel dengan generator
penguatan bebas lain. Generator seri bekerja paralel dengan generator seri lainnya
asal hubungannya sebagai berikut :

= . .
= ( . )
Generator kompon dan generator kompon yang lain :

Bila pada suatu saat perputaran generator kedua menurun, maka arus perata yang
terjadi akan mengalir melalui hubungan perata yaitu melalui. jangkar dari generator
pertama dan kembali kepada jala-jala. Dengan demikian arus perata tersebut tidak
mengurangi sumber dari penguatan, sehingga tegangan dari G2 tidak jadi berkurang.

c. Generator arus searah bekerja paralel dengan baterai


Proses kerja paralelnya sama dengan proses pengisian elemen. Kerugian yang tetap (
tidak bergantung beban ) adalah kerugian besi dan kerugian mekanik.

2. PENYALURAN DAYA ARUS SEARAH

Pada umumnya penyaluran daya atau tegangan listrik menggunakan kawat penghantar
atau kawat transmisi. Karena menggunakan kawat penghantar yang mempunyai harga R
maka akan timbul kerugian-kerugian berupa :
Kerugian tegangan = . Rk = R kawat
Kerugian daya = 2 .
R kawat menentukan besar kecilnya kerugian.
= .
Mengatasi kerugian tegangan ditentukan oleh l dan A.
Menurut Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ) maka % kerugian tegangan
ditentukan sebagai berikut :
Untuk instalasi penerangan maksimum kerugian daya atau tegangan sebesar 2
%
Untuk motor-motor dengan karakteristik shunt maksimum 5 %
untuk motor-motor dengan karakteristik seri maksimum 10 %
Jika deketahui jarak pembangkit ke pemakai, maka factor l harus dikalikan dua.ini
hanya berlaku untuk saluran satu phasyang menggunakan satu kawat kirim dan satu
kawat balik.

= . = . .

= +
= +
Dimana :
Ug : tegangan generator Pg : daya generator
Up : tegangan beban Pp : daya beban
U : rugi tegangan kawat P : rugi daya kawat

. . .
% = 2
100% = 100%
. 2

3. KERUGIAN DAN RENDEMEN / EFESIENSI


Macam-macam kerugian tembaga yaitu :

Kerugian tembaga dalam lilitan penguat shunt / penguatan bebas


= 2 .
Kerugian tembaga pada jangkar
= 2 .
Kerugian tembaga dalam liltan penguat seri
= 2 .
Kerugian dalam tahanan pengatur
= 2 .

Kerugian besi dibagi dua yaitu, hysteresis dan arus putar.

Kerugian hysteresis :
1.6
= . .( ) .
100 1000
h : koefisien hysteresis = 0,8 1,5 B : induksi medan
F : frekuensi V : volume besi dalam dm3

Kerugian arus putar


2
= . ( . ) .
100 1000
Kerugian mekanik

- Kerugian gesekan dan ventilasi pada bantalan

- Kerugian gesekan pada sikat


Rendemen / Efisiensi ( )

- Diukur secara langsung

- Diukur secara tidak langsung


Efesiensi dari generator atau motor listrik

= ( ) . 100%

.
= +
100% = .+ 100%

Dimana :
Pout : daya keluaran dari mesin
Pin : daya masukan dari mesin
Pk : daya yang hilang dalam proses ( daya rugi )

Anda mungkin juga menyukai