NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh :
ALMAIDAH
13/354329/PKU/13871
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
ii
1
===========================================================
1
Departemen Perilaku dan promosi Kesehatan, FK UGM Yogyakarta
2
Departemen Perilaku dan promosi Kesehatan, FK UGM Yogyakarta
3
Departemen RSUP Prof.DR.Sardjito Yogyakarta
2
PENDAHULUAN
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang
abnormal atau berlebihan, sehingga dapat merusak jaringan sekitarnya(1). Kanker
serviks menyerang uterus, yaitu pada bagian serviks uterus (leher rahim), suatu
daerah pada organ reproduksi perempuan yang merupakan pintu masuk ke arah
rahim (uterus) yang terletak antara rahim dengan liang senggama (vagina) atau
(2).
rahim bagian bawah Di Indonesia sendiri, penderita kanker serviks jumlahnya
terus meningkat. Diperkirakan, jumlah penderita kanker serviks di Indonesia
adalah 1 :10.000 penduduk per tahun, dan diperkirakan setiap hari 20 orang
perempuan meninggal dunia karena kanker serviks(3).
Infeksi human papiloma virus (HPV) diyakini sebagai penyebab kanker
serviks(4). Infeksi HPV umumnya terjadi setelah wanita melakukan hubungan
seksual pada usia sekitar 25 tahun. Setiap wanita yang pernah melakukan
hubungan seksual, secara praktis berisiko untuk menderita kanker serviks, karena
dengan hubungan seksual tersebut dapat terjadi infeksi HPV(5). Menjalani skrining
kanker serviks dianjurkan bagi semua wanita berusia 25 sampai 50 tahun. Kanker
serviks paling sering dijumpai pada wanita usia 40 sampai dengan 50 tahun,
sehingga skrining harus dilakukan pada usia ketika lesi pra-kanker lebih mungkin
terdeteksi, yakni 10 sampai 20 tahun lebih awal(6).
Di negara berkembang, termasuk Indonesia, sebanyak 80-90% penderita
kanker serviks biasanya sulit disembuhkan, karena lebih dari 70% terlambat
datang ke pelayanan kesehatan dan dengan kondisi yang sudah dalam stadium
lanjut. Sementara di negara maju, diprediksi insidensi kanker serviks akan
semakin menurun karena pemanfaatan program skrining kanker serviks telah
banyak dilakukan(7).
Inspeksi visual dengan asam asetat, disingkat IVA (visual inspection with
acetic acid atau VIA) adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara
inspeksi visual pada serviks setelah aplikasi asam asetat atau asam cuka (3-5%).
Kelebihan penggunaan metode IVA ialah tidak membutuhkan sumber daya
kesehatan yang jumlahnya besar, IVA memiliki nilai prediksi positif sebanding
dengan pap smear konvensional, kemungkinan lebih cepat untuk melakukan
3
pertanyaan. Jika jawaban benar diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0. Jawaban
yang benar dijumlahkan untuk memperoleh skor total setiap responden.
Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk menilai
karakteristik dasar responden seperti umur, pendidikan, pekerjaan dan riwayat
skrining kanker serviks. Uji statistik untuk mengetahui perbedaan pengetahuan
wanita terhadap skrining kanker serviks dengan metode inspeksi visual asam
asetat sebelum dan sesudah mengikuti special event digunakan uji paired sampel
t-test.
Penelitian ini sudah mendapatkan persetujuan dari Komisi EtikFakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada dengan nomor KE/FK/077/EC/2016.
Penelitian ini dilakukan dengan subjek manusia. Sebelum dilakukan penelitian
terlebih dahulu peneliti menjelaskan bahwa penelitian ini untuk memenuhi
kebutuhan ilmiah dan meminta persetujuan dari responden menggunakan
informed consent.
HASIL
SD 0 0
SMP 3 7,89
SMA 23 60,53
Perguruan tinggi 12 31,58
Kepesertaan skrining
Pernah 0 0
Tidak 38 100
Hasil uji independent t-test yang dilakukan sesudah event dan 2 minggu
setelah event menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap nilai
pengetahuan yaitu 12.10 (p > 0.05).
BAHASAN
target audience dan memberikan kesan yang lebih mendalam kepada mereka,
sehingga dapat menciptakan brand loyalty.
Special event merupakan suatu komunikasi pemasaran dengan 3
pendekatan yang berbeda yaitu : 1) Emotional communication method, dimana
event marketing mencoba untuk lebih dekat lagi dengan penekanan dalam
menawarkan produknya kepada konsumen, melainkan dengan cara menyentuh
perasaan dan emosi dari konsumen, 2) Touches the customer by involiving them in
activities, ketika konsumen telah cita rasa terhadap suatu produk, maka mereka
akan senantiasa menyampaikan suatu informasi nilai suatu produknya kepada
orang- orang terdekat lainnya. 3) Intellectual dimension, dimana dimensi
kepandaian dari perusahaan tersebut dalam menyusun suatu acara untuk
konsumen.
Dalam penelitian Timoty et al.(16) menyatakan bahwa sebagai bagian dari
bentuk pemasaran sosial, special event penekanannya bukan pada selling seperti
pada kegiatan periklanan, namun pada peran pemberian informasi, pendidikan dan
upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu
produk atau jasa akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh
konsumen.
Pada peneltian ini dilakukan pengukuran kedua terhadap variabel
pengetahuan 2 minggu setelah event berlangsung. Hasil post test kedua
memperlihatkan bahwa resistensi pengetahuan sebagai hasil dari intervensi
pemasaran sosial melalui special event dapat bertahan lama. Meskipun dari hasil
uji statistik terlihat penurunan skors pengetahuan dari post 1 ke post 2, namun
secara statistik penurunan tersebut tidak signifikan. Artinya perubahan penurunan
pengetahuan dapat diabaikan atau dengan kata lain resistensi pengetahuan masih
tetap baik dalam waktu 2 minggu setelah event. Penurunan skor pengetahuan
terjadi karena adanya penurunan daya ingat dari responden. Menurut teori
Ebbinghaus, lupa sebagai fungsi waktu semakin jauh dari jarak pemberian
promosi yang dilakukan, semakin tinggi kelupaan yang dimiliki. Terjadinya
penurunan tingkat pengetahuan dapat juga dipengaruhi oleh daya ingat,
9
RUJUKAN
1. Rasjidi. 2007. Vaksin Human Papiloma Virus dan Eradikasi Kanker Mulut
Rahim. Jakarta : Seagung Seto.
7. Jeronimo, J., Morales, O., Horna, J., Pariona, J., Manrique ,J., Rubinos,. J &
Takahashi, R.(2005) Visual inspection with acetic acid for cervical cancer
skrining outside of low resource settings. Am J Pulic Health 17 (1)
10. Manuaba ,I.B.G .2001. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Penelitian Bidan : Jakarta.EGC.
11. Kotler, P. (2005). Up and Out Of Poverty the social marketing solution.
New Jersey : Pearson education ,Inc
14. Rodney B. W., David C. B, and Feng Xu (2015). Using a Trade Market
Analysis Technique to Refine Measurements for Economic Impact Analysis
of Special Events. Journal of Travel Research. Vol. 54(1) 5265.
15. Bojanic, D.C., & Rodney B. Warnick (2012). The Role of Purchase
Decision Involvement in a Special Event. Journal of Travel Research
51(3) 357366.
11
16. Edgar, T., Huhman Marian., & Gregory A. Miller (2015). Understanding
Place in Social Marketing: A Systematic Review. Jurnal of Social
Marketing Quarterly. Vol. 21(4) 230-248.
17. Atkinson, R., Edward, S., Bem, D. (1998) Pengantar Psikologi . Batam:
Interaksara.