Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang hanya di
mulai dari satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.
Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran
fisik yang ditandai dengan kulit mengendur, rambut memutih, gigi mulai
ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk,
gerakan-gerakan lambat, dan postur tubuh yang tidak proforsional
(Nugroho,2008).
Proses menua merupakan proses yang terus menerus/berkelanjutan
secara alamiah dan umumnya di alami oleh semua makhluk hidup, misalnya,
dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan
lain, hingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Kecepatan proses menua setiap
individu pada organ tubuh tidak akan sama. Adakalanya seseorang belum
tergolong lanjut usia/masih muda, tetapi telah menunjukkan kekurangan yang
mencolok. Banyak teori yang membahas tentang penuaan ini, seperti teori
biologis, non genetik, sosiologis dan psikologis. Umumnya proses menua ini
dipengaruhi oleh proses intren tubuh misalnya adanya penurunan sistem
tubuh dan dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi sosial
misalnya adanya radikal bebas yang dapat mempercepat proses penuaan dan
lingkungan sosial yang sibuk yang cepat menyebabkan suatu kelelahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari proses menua ?
2. Apasajakah faktor-faktor yang memengaruhi penuaan ?
3. Apasajakah teori-teori proses menua ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari proses menua
2. Untuk mengetahui apasaja faktor-faktor yang memengaruhi penuaan
3. Untuk mengetahui apasaja teori-teori proses menua

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Proses Menua


Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang hanya di
mulai dari satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.
Menua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga
tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik
secara biologis, maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami
kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,
penglihatan semakin memburuk, gerakan-gerakan lambat, dan postur tubuh
yang tidak proforsional (Nugroho,2008).
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus secara alami.
Menua bukanlah suatu proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Memang harus diakui
bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia.
Lanjut usia akanselalu bergandengan dengan perubahan fisiologi maupun
psikologi (Nugroho,2000).
Dalam buku keperawatan gerontik dan geriatric, Wahyudi
Nugroho(2008) mengatakan bahwa menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan dari jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki
kerusakan yang di derita. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
manusia secara perlahan mengalami kemunduran struktur dan fungsi organ.
Kondisi ini jelas menunjukkan bahwa proses menua itu merupakan kombinasi
dari bermacam-macam faktor yang saling berkaitan yang dapat
mempengaruhi kemandirian dan kesehatan lanjut usia, termasuk kehidupan
seksualnya.

3
Proses menua merupakan proses yang terus menerus/berkelanjutan
secara alamiah dan umumnya di alami oleh semua makhluk hidup, misalnya,
dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan
lain, hingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Kecepatan proses menua setiap
individu pada organ tubuh tidak akan sama. Adakalanya seseorang belum
tergolong lanjut usia/masih muda, tetapi telah menunjukkan kekurangan yang
mencolok. Adapula orang yang sudah lanjut usia, penampilannya masih
sehat, segar bugar, dan badan tegap. Walaupun demikian, harus diakui bahwa
ada berbagai penyakit yang sering dialami lanjut usia. Manusia secara lambat
dan progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan
menempuh semakin banyak penyakit degeneratif (mis: hipertensi,
arteriosklerosis, diabetes militus dan kanker) yang akan menyebabkan
berakhirnya hidup dengan episode terminal yang dramatis, misalnya stroke,
infark miokard, koma asidotik, kanker metastatis dan sebagainya.
Proses menua merupakan kombinasi bermacam-macam faktor
yang saling berkaitan. Sampai saat ini, banyak definisi dan teori yang
menjelaskan tentang proses menua yang tidak seragam. Secara umum, proses
menua didefinisikan sebagai perubahan yang terkait waktu, bersifat universal,
intrinsik, progresif, dan detrimental. Keadaan tersebut dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan untuk dapat
bertahan hidup. Berikut akan dikemukakan bermacam-macam teori proses
menua yang penting. Lansia adalah seseorang yang karena usianya
mengalami perubahan biologi, psikologi dan sosial (Iknatius, 2000).
Lansia adalah Orang jompo atau lanjut usia setelah yang
bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak memiliki atau tidak berdaya
mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima
nafkah dari orang lain(UU.No 4 tahun 1999).
Lansia menurut UU No.13 thn 1998 tentang kesejahteraan lanjut
usia Pasal 1 ayat 2 adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun
keatas. Secara ekonomis, penduduk lansia dapat diklasifikasikan atas lima
klasifikasi yaitu :

4
1. Pralansia
Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.
2. Lansia
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
3. Lansia resiko tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60
tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
4. Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang
dapat menghasilkan barang/jasa.
5. Lansia tidak potensial
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya
bergantung pada kehidupan orang lain (Maryam, 2000).

Memberdayakan penduduk lansia potensial dalam berbagai


aktifitas produktif merupakan salah satu upaya penunjang kemandirian lansia,
tidak saja dari aspek ekonomi tetapi sekaligus pemenuhan kebutuhan
psikologi, social, budaya, dan kesehatan (Nugroho, 2000).

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penuaan


Menurut Pudjiastuti dalam bukunya pada tahun 2002 bahwa faktor
yang mempengaruhi penuaan terdiri dari : Faktor endogen adalah perubahan
dimulai dari sel jaringan organ sistem pada tubuh dan faktor ekstrogen,
yaitu lingkungan, sosial budaya, gaya hidup.
Menurut bandiyah, 2009 faktornya terdiri dari : hereditas atau
keturunan /genetik, nutrisi atau makanan , status kesehatan , pengalaman
hidup , stres (Nugroho, 2000).

5
C. Teori Proses Menua
Proses menua bersifat individual:
1. Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda.
2. Setiap lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda.
3. Tidak ada satu faktor pun yang ditemukan dapat mencegah proses
menua.

TEORI PSIKOLOGIS
Teori psikologis merupakan teori yang luas dalam berbagai lingkup
karena penuaan psikologis dipengaruhi oleh faktor biologis dan sosial, dan
juga melibatkan penggunaan kapasitas adaptif untuk melaksanakan kontrol
perilaku atau regulasi diri.
1. Teori Kebutuhan Manusia Menurut Hierarki Maslow
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri,
kebutuhan yang memotivasi seluruh perilaku manusia (Maslow, 1954).
2. Teori Individual Jung
Carl Jung (1960) merupakan psikolog swiss yang mengembangkan
teori bahwa perkembangan personal individu dilalui melalui tahapan-
tahapan: masa kanak-kanak, masa remaja dan remaja akhir, usia
pertengahan, dan usia tua. Kepribadian personal ditentukan oleh adanya
ego yang dimiliki, ketidaksadaran personal dan ketidaksadaran kolektif.
Teori ini mengungkapkan bahwa sejalan dengan perkembangan
kehidupan, pada masa usia petengahan maka seseorang mulai mencoba
menjawab hakikat kehidupan dengan mengeksplorasi nilai-nilai,
kepercayaan dan meninggalkan khayalan. Pada masa ini dapat terjadi
krisis usia pertengahan yang dapat mempengaruhi/menghambat proses
ketuaan itu sendiri secara psikologis.
3. Teori Proses Kehidupan Manusia
Charlotte Buhler (1968) menyusun sebuah teori yang
menggambarkan perkembangan manusia yang didasarkan pada penelitian
ektensif dengan menggunakan biografi dan melalui wawancara.
Mengidentifikasi dan mencapai tujuan hidup manusia yang melewati

6
klima fase proses perkembangan. Pemenuhan kebutuhan diri sendiri
merupakan kunci perkembangan yang sehat dan itu membahagiakan,
dengan kata lain orang yang tidak dapat menyesuaikan diri berarti dia
tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan beberapa cara.
4. Teori Tugas Perkembangan
Havigurst (1972) menyatakan bahwa tugas perkembangan pada
masa tua antara lain adalah :
a. Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
b. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya
penghasilan
c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
d. Membentuk hubungan dengan orang-orang yang sebaya
e. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
f. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes
5. Teori Delapan Tingkat Kehidupan
Secara Psikologis, proses menua diperkirakan terjadi akibat adanya
kondisi dimana kondisi psikologis mencapai pada tahap-tahap kehidupan
tertentu. Ericson (1950) yang telah mengidentifikasi tahap perubahan
psikologis (depalan tingkat kehidupan) menyatakan bahwa pada usia tua,
tugas perkembangan yang harus dijalani adalah untuk mencapai
keeseimbangan hidup atau timbulnya perasaan putus asa.
6. Teori Kebutuhan Manusia
Banyak teori psikologis yang memberi konsep motivasi dan
kebutuhan manusia. Teori Maslow merupakan salah satu contoh yang
diberikan pada lansia. Setiap manusia yang berada pada level pertama
akan mengambil prioritas untuk mencapai level yang lebih tinggi;
aktualisasi diri akan terjadi apabila seseorang dengan yang lebih rendah
tingkat kebutuhannya terpenuhi untuk beberapa derajat, maka ia akan
terus bergerak di antara tingkat, dan mereka selalu berusaha menuju
tingkat yang lebih tinggi.

7
7. Teori Keberlangsungan Hidup dan Perkembangan Kepribadian
Teori keberlangsungan hidup menjelaskan beberapa perkembangan
melalui berbagai tahapan dan menyarankan bahwa progresi sukses terkait
dengan cara meraih kesuksesan di tahap sebelumnya. ada empat pola
dasar kepribadian lansia: terpadu, keras-membela, pasif-dependen, dan
tidak terintegrasi (Neugarten et al.). Teori yang dikemukakan Erik
Erikson tentang delapan tahap hidup telah digunakan secara luas dalam
kaitannya dengan lansia. Ia mendefinisikan tahap-tahap kehidupan
sebagai kepercayaan vs ketidakpercayaan, otonomi vs rasa malu dan
keraguan, inisiatif vs rasa bersalah, industri vs rendah diri, identitas vs
difusi mengidentifikasi, keintiman vs penyerapan diri, generativitas vs
stagnasi, dan integritas ego vs putus asa. Masing-masing pada tahap ini
menyajikan orang dengan kecenderungan yang saling bertentangan dan
harus seimbang sebelum dapat berhasil dari tahap itu. Seperti dalam teori
keberlangsungan hidup lain, satu tahapan menentukan langkah menuju
tahapan selanjutnya.
8. Recent and Evolving Theories
Teori kepribadian genetik berupaya menjelaskan mengapa
beberapa lansia lebih baik dibandingkan lainnya.; hal ini tidak berfokus
pada perbedaan dari kedua kelompok tersebut. meskipun didasarkan pada
bukti empiris yang terbatas, teori ini merupakan upaya yang menjanjikan
untuk mengintegrasikan dan mengembangkan lebih lanjut beberapa teori
psikologi tradisional dan baru bagi lansia. Tema dasar dari teori ini
adalah perilaku bifurkasi atau percabangan dari seseorang di berbagai
aspek seperti biologis, sosial, atau tingkat fungsi psikososial. Menurut
teori ini, penuaan didefinisikan sebagai rangkaian transformasi terhadap
meningkatnya gangguan dan ketertiban dalam bentuk, pola, atau struktur
9. Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
Seseorang yang dimasa mudanya aktif dan terus memelihara
keaktifannya setelah menua. Sense of integrity yang dibangun dimasa
mudanya tetap terpelihara sampai tua. Teori ini menyatakan bahwa pada

8
lanjut usia yang sukses adalah meraka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan sosial (Azizah, 2011).
10. Kepribadian berlanjut (Continuity Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.
Identity pada lansia yang sudah mantap memudahkan dalam memelihara
hubungan dengan masyarakat, melibatkan diri dengan masalah di
masyarakat, kelurga dan hubungan interpersonal (Azizah, 2011).
11. Teori Pembebasan (Disengagement Theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang
secara pelan tetapi pasti mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya
atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya (Azizah, 2011)

9
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang hanya di
mulai dari satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.
Menua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga
tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik
secara biologis, maupun psikologis.
Umumnya proses menua ini dipengaruhi oleh proses intren tubuh
misalnya adanya penurunan sistem tubuh dan dapat juga dipengaruhi oleh
lingkungan dan kondisi sosial misalnya adanya radikal bebas yang dapat
mempercepat proses penuaan dan lingkungan sosial yang sibuk yang cepat
menyebabkan suatu kelelahan.

B. Saran
Semoga makalah kami ini bermanfaat untuk dan di dalam dunia
pendidikan khususnya di bidang kesehatan. Dan semoga kesalahan dalam
pembuatan makalah kami ini di maklumi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Miller, Carol A.1999.Nursing Care of Older Adults: Theory and


Practice.Philadepia: Lippincott

Padila. 2013. Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika

Stanley, Mickey, and Patricia Gauntlett Beare.2006. Buku Ajar Keperawatan


Gerontik, ed 2.Jakarta:EGC

Tamher dan Noorkasiani.2009.Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan


Asuhan Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika

Toni Setiabudhi dan Hardiwinoto.1999.Panduan Gerontologi Tinjauan dari


Berbagai Aspek.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

11

Anda mungkin juga menyukai