tentang section hewan menggunakan hewan kelinci (Lepus nigricolis), dengan menggunakan jantung kelinci sebagai bahan dasarnya. Metode ini meliputi sejumlah proses yang harus dilakukan mulai dari fikasasi, infiltrasi, penanaman dalam parafin penyiapan parafin blok, penyayatan pewarnaan dan penutupan spesimen dengan kaca penutup yang diberi dengan entellan. Salah satu pewarna metode parafin pada jaringan hewan adalah hematoxylin dan Eosin. Pada proses fiksasi dengan alkohol hingga pewarnaan dengan pewarna eosin tidak mengalami kesulitan walaupun memakan waktu berjam- jam untuk setiap perlakuan pada section hewan ini. Sangat dibutuhkan ketelitian dan kemampuan terutama dalam hal section atau penyayatan dikarenakan tekstur jantung yang sangat kenyal, walaupun sudah di parafin selama 24 jam, dan akhirnya hasil sayatan saya terlalu tebal hingga tidak terlihat jaringan-jaringan pada jantung, hanya saja terlihat jaringan perikardium dan juga sudah rusak akibat sayatan yang tidak merata. Akhirnya preaparat jantung yang masih sebagian tadi saya lakukan proses parafin lagi selama 24 jam supaya tekstur jantung lebih keras lagi, pada hari berikutnya perlakuan yang sama seperti pada perlakuan awal telah saya lalui dengan penuh lelah dan letih karena waktu yang dibutuhkan setiap pemberian perlakuan yaitu selama 30 menit. Pada proses penyayatan yang telah diparafin untuk kedua kalinya preparat jantung tadi disayat secara membujur dan melintang, untung saja ada teman dan asisten yang membantu dalam proses penyayatan ini, sehingga lebih banyak didapatkan variasi sayatan, dan alhamdulillah ketika diamati dibawah mikroskop terlihat adanya adanya beberada lapisan jaringan antara lain endokardium, perikardium, epikardium, dan miokardium pada preparat jantung secara melintang. Sedangkan pada preparat section hewan jantung kelinci (Lepus nigricollis) secara membujur diketahui adanya jaringan otot jantung yang terdiri atas discus intercalatus, anastosome, dan isotrop.