Dibuat oleh :
ASHIF RACHMAD SUBQI ( 1441600049 )
1
PROSES - DISKUSI
Diskusi Miniatur Tugas, dengan skala 1 : 2
| Senin, 19 Desember 2016 | Ruang STOB |
Tugas EAS semester 1 ini adalah diminta membuat Komposisi dari Garis, Bidang & Bentuk, dimana hasilnya
akan difungsikan secara nyata, yaitu menjadi Rak yang menempel di tembok. Dengan ukuran alas rak yaitu 40
cm x 60 cm, kemudian area desain komposisi nya berada di bawah alas sebagai penyangga dan pengait antara
alas & tembok, dengan ukuran 35 cm x 40 cm, dan kebawah 35 cm. Sehingga, kali ini desain komposisinya
tidak hanya dituntut untuk bagus & berestetika, namun juga harus kuat secara konstruktif sebagai penahan
alas agar rak tersebut kokoh & kuat
Maka dari itu, bahan yang nantinya akan dipakai untuk membuat komposisi ini adalah bahan yang kuat,
misalnya dari material metal, seperti besi, almini, dll, dan alasnya bisa dari triplek/board tebal. Namun sebagai
percobaan, maka tugasnya dibuat miniatur dahulu, dengan skala ukuran 1 : 2 dan menggunakan bahan bebas.
I. PENJELASAN BAHAN
Untuk miniatur ini, bahan yang saya pakai adalah kertas karton coklat tebal, kertas warna hitam, dan kawat.
Yang pertama ntuk Garis, saya menggunakan kawat. Kemudian untuk Bidang dan Bentuknya saya buat dari
Karton tadi yang saya potong & bentuk sedemikian rupa dan saya finishing warna memakai Crayon.
Sedangkan untuk alasnya saya juga memakai karton tadi yang saya rangkap 3 kali dan saya tutup / lapisi lagi
bagian atasnya dengan kertas warna hitam, karena permintaan alasnya harus warna Hitam
2
Alas
Bidang Bidang
Bentuk Garis
1. Keseimbangan Asimetri
Disini saya ingin mencapai komposisi yang Asimetri dengan jalan membuat 4 bentukan L (lihat gambar)
yang dimana ukuran panjang kebawahnya berbeda, ada 2 yang panjang & ada 2 yang lebih pendek.
Kemudian posisi penempatan bentukan tersebut sengaja saya buattidak sejajar, dalam artian ada 2 yang
lebih maju & ada 2 yang lebih mundur. Sehingga sudah dipastikan tidak akan ada pencerminan dari
segala arah. Kemudian dari formasi bentukan tersebut juga terjadi Keseimbangan, karena setiap ukuran
baik pendek maupun panjang selalu ada pasangannya. Demikian pula dengan yang maju ataupun
mundur juga ada pasangannya, dalam artian sepasang - sepasang dan tidak ada yg ganjil / tidak punya
pasangan.
2. Pengulangan
Pada intinya terdapat 2 model pengulangan pada komposisi ini, yaitu pengulangan Monoton & Variasi
Pengulangan Monoton, Bisa dilihat dari pola dimana setiap ada bentuk L selalu di ikuti bidang
persegi panjang yang menempel sejajar, kemudian diikuti oleh bidang lagi yang menempel di
bidang persegi panjang tadi (ada yang lingkaran & ada yang seperti dasi kupu-kupu), dan diikuti
lagi oleh garis kawat menekuk yang dikaitkan ke bagian bawah bidang persegi panjang tadi. Pola
ini mengulang terus pada setiap bentukan L tadi.
Pengulangan Variasi, Bisa dilihat jelas dari Pola 1 - 2, dimana ada bentukan yang panjang dan ada
yang pendek. Ada yang lebih maju, dan ada yang lebih mundur. Ada yang berwarna Biru Tua, dan
ada yang berwarna Biru Muda. Jadi semuanya berpola 1 - 2, dalam artian selalu punya pasangan,
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
3. Aksen
Untuk Aksen saya rasa sudah jelas & cukup menonjol, dimana aksen tersebut terletak pada bidang
berbentuk dasi kupu-kupu (lihat gambar). Bila dilihat dari pola pengulangan, seharusnya bidang tersebut
harus berbentuk lingkaran, sama dengan 3 bentuk lingkaran lainnya dan seharusnya ada 4 bidang
lingkaran. Namun karena saya ingin menaruh aksen disitu, maka sengaja saya rubah salah satu bidang
lingkaran tersebut menjadi bidang dasi kupu-kupu yang sangat berbeda bentuknya dari 3 bidang
lingkaran lainnya. Namun dengan adanya aksen bidang yang membuat tidak selaras tersebut, disitu
tetap ada kesinambungan, bisa diliohat dari bidang dasi kupu-kupu tadi mempunyai warna yang masih
sejalan dengan alur pola 1 - 2. Dimana pola warna 4 bidang adalah biru muda - biru tua - biru muda -
biru tua, dan bidang dasi kupu-kupu tadi tepat berada pada urutan warna Biru Tua.
4. Kesatuan
Secara keseluruhan, Kesatuannya bisa dilihat dari semua unsur yang warnanya Setara Biru. Hanya saja
unsur garisnya yang punya warna beda sendiri, yaitu warna merah, dikarenakan kawat merah tersebut
adalah sisa bahan dari tugas sebelumnya yang masih bisa dipakai. Kesatuan juga bisa dilihat pada
penempatan posisi setiap unsur yang taat pada pola, dan tidak ada komponen unsur yang berdiri sendiri
/ posisinya terpisah dari pola tersebut.
3
III. PENJELASAN FUNGSI DESAIN
Secara utuh tentunya komposisi ini membentuk sebuah Rak menempel di tembok yang berfungsi untuk
meletakkan sesuatu diatasnya. Tapi saya akan menjelaskan Fungsi dari setiap unsurnya sebagai berikut :
1. Bentuk ( Bentukan L )
Berfungsi sebagai penyokong, dimana ujung atasnya untuk penyangga alas dan ujung bawahnya sebagai
pengait ke tembok. Saya sengaja membuat bentukan L seperti itu, dan tidak membuat bentukan segitiga
menyiku seperti penyangga rak pada umumnya, karena saya ingin membuat sesuatu yang baru & tidak
terkesan sudah biasa. Pada ukuran sebenarnya, nanti mungkin bisa ditambah plat kemudian diberi baut
dan di bor ke tembok. Juga bisa ditambah plat siku di bagian pertemuan alas dan tembok, kemudian di
bor lagi dengan baut, dengan begitu saya rasa kompisisi ini sudah cukup kuat untuk dijadikan Rak.
2. Garis ( Kawat )
Garis kawat disini sengaja saya buat menekuk seperti itu, karena pada unsur garis ini saya ingin
menambahkan fungsi lain, yaitu berfungsi sebagai Cantolan. Bisa dilihat dari lekukan garis yang memang
nampak seperti cantolan. Jadi kita bisa mencantolkan barang disitu.
Misalnya cantolan tersebut kita pakai untuk mencantolkan Kunci, karena biasanya kita punya banyak
kunci, seperti kunci motor, kunci kamar, kunci rumah, dll. Maka untuk merapikan & memudahkan kita
dalam menyimpan kunci tadi, kita tulisi atau kita beri label pada 4 bidang tersebut sesuai nama kuncinya.
Jadi misalnya ingin menyimpan kunci motor, maka kita cantolkan pada cantolan yang berlabel kunci
motor, kunci kamar di cantolkan di cantolan kunci kamar, dan seterusnya.
Jadi, pada akhirnya tugas komposisi ini secara utuh tidak hanya berfungsi sebagai Rak untuk meletakkan
sesuatu diatasnya, tapi juga sekaligus berfungsi sebagai Rak yang mempunyai cantolan berlabel, untuk
mencantolkan sesuatu sesuai dengan nama/kategorinya, sehingga Rak ini menjadi Multifungsi.
4
IV. KOMENTAR DOSEN PEMBIMBING & DOSEN ASISTENSI
1. Dosen Pembimbing : Ir. Benny Bintarjo D.H., MT
Hari & Tanggal : Senin, 19 Desember 2016
Ruang : STOB
Namun sayangnya dari semua tugas yang ada waktu itu, hampir semua ukuran alas atas cuma 40 x 35 cm,
begitupun ukuran area desainnya 40 x 35 x 35 cm. Sehingga pada waktu itu beliau menghimbau
selanjutnya untuk bisa diperbaiki lagi, termasuk tugas saya ini yang juga kurang memenuhi ukuran order
tersebut diatas.
Dalam asistensi tugas yang pertama kali waktu itu, Pak Priyoto memberikan komentar dan saran untuk
tugas saya sebagai berikut :
Untuk aksennya yang bidang Dasi Kupu-kupu, terasa kurang kesinambungannya & keluar dari
alur pola. Sebaiknya aksen tersebut bidang nya dibuat lingkaran juga dengan warna biru juga,
sehingga terjadi pola 1-2 lingkaran, 2 lingkaran biru tua & 2 lingkaran biru muda, dengan pola
biru muda - biru tua - biru muda - biru tua seperti unsur lainnya.
Atau untuk alternatif lain, bisa juga salah satu bidang lingkaran tadi diganti dengan bidang dasi
kupu-kupu juga, sehingga ada 2 bidang dasi kupu-kupu & 2 bidang lingkaran, tapi tetap dengan
pola warna biru muda - biru tua - biru muda - biru tua dan dengan pola alur dasi kupu-kupu
lingkaran - dasi kupu-kupu lingkaran.
Bentukan L itu sebenarnya kurang tepat kalau dijadikan sebagai penyangga utama, karena secara
konstruktif cukup riskan dan kurang kuat. Sebaiknya tambahkan bidang dan garis yang
menempel di bagian belakang bentukan L tadi, sebagai pembantu penyangga. Dan agar porsi
garis dan bidang nya lebih kuat pada tampak sampingnya.
5
HASIL - PRESENTASI
Presentasi Hasil Revisi Tugas, dengan skala 1 : 2
| Untuk digunakan pada Senin, 9 Jauari 2017 | Ruang STOB |
Pada tahap ini, adalah tahap untuk mempresentasikan Tugas yang telah dikomentari oleh Dosen Pembimbing
dan Dosen Asistensi. Dalam artian tugas yang sudah direvisi berdasarkan masukan saran dan komentar -
komentar dari dosen - dosen tersebut. Tahap presentasi ini bertujuan untuk mendapatkan nilai secara
perorangan, sekaligus sebagai ajang untuk menentukan tugas siapa yang akan dijadikan tugas besar dengan
skala 1 : 1 diantara anggota tiap kelompok yang sudah dibentuk. Berikut akan dijelaskan proses tahap revisi
tugas mulai dari sesudah mendapatkan komentar & asistensi dosen, sampai dengan selesai terevisi.
Dengan penambahan alas yang lebih besar dari sebelumnya, ukuran area design pun tetap
menyesuaikan dengan permintaan, yaitu P x L x T = 20 x 17.5 x 17.5 cm, merupakan skala 1 : 2 dari
ukuran sebenarnya yaitu P x L x T = 40 x 35 x 35 cm.
6
2. Penggantian Aksen
Mengacu pada komentar dan saran dari Pak Priyoto pada saat asistensi, bahwa aksennya memang
terlihat sangat jelas. Namun itu keluar dari pola 1 - 2, seharusnya lebih baik jika bidang dasi kupu-
kupu juga di buat sama lingkaran seperti ke 3 lingkaran lainnya, tapi tetap dengan dengan warna
biru tua, sehingga pola biru muda - biru tua - biru muda - biru tua tetap ada.
Kemudian saya kembali teringat penjelasan Pak Darman yang lain bahwa :
Untuk menciptakan sebuah aksen juga bisa dengan tidak merubah warna atau mengganti bentuk
secara keseluruhan, tapi juga bisa dengan sedikit merubah bentuk namun secaragaris besar bentuk
asalnya tetap terlihat. Misalnya dengan dipotong sedikit, ditekuk atau dilipat, dll, selama bahan
yang digunakan memungkinkan untuk dirubah.
Atas dasar penjelasan Pak Darman itulah akhirnya muncul titik terang. Pada akhirnya saya mengganti
bidang dasi kupu-kupu tersebut menjadi lingkaran agar sama dengan ke 3 lingkaran lainnya, dan
tetap dengan warna biru tua agar pola 1 - 2 tetap ada. Tapi pada lingkaran baru untuk aksen ini saya
potong sedikit pada bagian tepinya. Ini menganut penjelasan Pak Darman tadi, sehingga secara
keseluruhan bentuk lingkaran baru tadi tetap lingkaran, namun menjadi sebuah aksen karena bagian
tepinya terpotong sedikit yng membuatnya nampak jelas berbeda dengan ke 3 lingkaran lainnya.
Dengan begitu saya dapat tetap menerapkan saran dari Pak Priyoto dan tetap menganut pada
penjelasan - penjelasan dari Pak Benny dan Pak Darman yang sudah diberikan pada pertemuan
sebelum - sebelumnya.
7
3. Penambahan Bidang & Garis