Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN HERITAGE

UNESCO memberi definisi `heritage` yaitu sebagai warisan (budaya) masa lalu, apa yang saat ini
dijalani manusia, dan apa yang diteruskan kepada generasi mendatang. Pendek kata, `heritage` adalah
sesuatu yang seharusnya diestafetkan dari generasi ke generasi, umumnya karena dikonotasikan
mempunyai nilai sehingga patut dipertahankan atau dilestarikan keberadaannya.

Pengertian heritage sesungguhnya cukup luas. Dalam kamus Inggris-Indonesia susunan


John M Echols dan Hassan Shadily, heritage berarti warisan atau pusaka. Sedangkan dalam
kamus Oxford, heritage ditulis sebagai sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa
atau negara selama bertahun-tahun dan diangap sebagai bagian penting dari karakter mereka.
Dalam buku Heritage: Management, Interpretation, Identity, Peter Howard memaknakan heritage
sebagai segala sesuatu yang ingin diselamatkan orang, termasuk budaya material maupun alam.
Selama ini warisan budaya lebih ditujukan pada warisan budaya secara publik, seperti berbagai
benda yang tersimpan di museum. Padahal menurut Howard, tiap orang juga punya latar
belakang kehidupan yang bisa jadi warisan tersendiri.
Merujuk pada Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia yang dideklarasikan di Ciloto 13 Desember
2003, heritage disepakati sebagai pusaka. Pusaka (heritage) Indonesia meliputi Pusaka Alam,
Pusaka Budaya, dan Pusaka Saujana. Pusaka Alam adalah bentukan alam yang istimewa. Pusaka
Budaya adalah hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang istimewa dari lebih 500 suku bangsa di
tanah air Indonesia, secara sendiri-sendiri, sebagai kesatuan bangsa Indonesia, dan dalam
interaksinya dengan Budaya lain sepanjang sejarah keberadaannya.

Pusaka Budaya mencakup pusaka berwujud (tangible) dan pusaka tidak berwujud
(intangible). Pusaka Saujana adalah gabungan Pusaka Alam dan Pusaka Budaya dalam kesatuan
ruang dan waktu. Pusaka Saujana dikenal dengan pemahaman baru yaitu cultural landscape
(saujana budaya), yakni menitikberatkan pada keterkaitan antara budaya dan alam dan
merupakan fenomena kompleks dengan identitas yang berwujud dan tidak berwujud.
Berpegang pada paparan di atas, folklor dalam bentuk cerita rakyat, tarian, kulinari, musik
tradisional, dan lainnya masuk dalam pusaka budaya yang dalam bahasa kerennya disebut
heritage.

Selanjutnya, Howard mengingatkan bahwa peninggalan atau warisan orang per orang pun
masuk dalam katagori heritage. Terserah pada keluarga mereka apakah akan menyimpan dan
memelihara kenangan atas, katakan, kakek atau nenek mereka. Baik itu dalam bentuk petuah,
buku harian, koleksi buku, etos kerja, mobil tua, album foto, dll.
Khusus untuk gedung atau bangunan tua, yang bisa dikategorikan sebagai pusaka kota, kita bisa
mengacu pada UU No 5 Th 1992, tentang Cagar Budaya. Dalam UU itu, kategori gedung atau
bangunan yang berusia di atas 50 tahun bisa dimasukkan sebagai cagar budaya yang
keberadaannya harus dilindungi dan dilestarikan.

Anda mungkin juga menyukai