BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
orang tua ialah ayah klien bernama Tn. T, usia 30 tahun, pendidikan terakhir
S1, pekerjaan saat ini karyawan swasta, agama Islam, suku bangsa sunda,
dahulu masuk unit gawat darurat RSUP Hasan Sadikin Bandung. Saat di
UGD data yang diperoleh diantaranya keluarga mengatakan anak sudah tiga
hari yang lalu badan teraba panas, kepala anak semakin hari bertambah besar,
Kesehatan pada ibu sewaktu hamil tidak ada masalah, tidak ada
di dapat ialah TT. Pengobatan yang didapat saat hamil adalah vitamin B
dengan cara persalinan spontan. Di tolong oleh dokter, keadaan bayi saat
32
lahir bayi menangis kuat, gerak aktif, BB lahir 3,5 kg, PB 48 cm, lingkar
kepala 31 cm.
Saat setelah lahir cacat congenital tidak ada, ikterus pada bayi tidak
Penyakit yang pernah diderita antara lain batuk pilek, demam dan
c. Kebiasaan sehari-hari
ASI eksklusif dan saat ini anak mulai mendapatkan makanan padat sejak
usia 7 bulan, cara pemberiannya yaitu di campur dengan air susu botol.
Pola tidur anak saat ini adalah tidak menentu. Pola aktivitas anak saat ini
saat ini 2x/hari pagi dan sore dengan menggunakan sabun. Pola eliminasi
saat ini adalah frekuansi BAB 3 x/hari, warna kuning, bau khas,
konsisitensi lembek, keluhan saat BAB tidak ada, tidak ada penggunaan
Laxatif. Frekuensi BAK saat ini 5 x/hari, warna urin kuning jernih, tidak
ada keluhan saat BAK, pola asuh klien saat ini adalah klien hanya diasuh
a. Data dasar berupa TTV N: 120 x/mnt, S: 37 0C, RR: 30 X/mnt, kesadaran
composmentis.
Ibu mengatakan anak mau minum susu, tidak ada muntah. Diit anak
saat ini ialah minum susu dan makanan lunak, mukosa bibir lembab,
c. Respirasi / sirkulasi
nafas tidak ada, frenuensi nafas klien 30 x/mnt, suhu tubuh 370C.
d. Eliminasi
Pada abdomen tidak ada kembung, sakit dan mual, keadaan umum
tampak lemah, klien BAB + 3 x/hari, bau khas, konsistensi lembek, ganti
popok 4 x/hari.
e. Dampak hospitalisasi
Saat ini anak gampang menangis dan takut jika melihat banyak
orang, dan melihat perawat ruangan. Pada keluarga merasa tidak tega dan
5. Analisa data
Data subjektif : orang tua klien mengatakan kepala anaknya makin hari
anak tidak kejang, terdapat luka pemasangan alat shunt pada kepala, leher
luka pemasangan alat shunt pada kepala, leher dan abdomen, pada daerah
luka pemasangan shunt tidak ada merah, bengkak, panas dan sakit. Diagnosa:
B. Diagnosa Keperawatan
serebrospinalis
C. Perencanaan
serebrospinalis
Kriteria hasil :
b. Kesadaran composmentis
Intervensi :
Kriteria hasil : alat pemasangan shunt tepat berada pada tempatnya, TTV
Intervensi :
jam
Kriteria hasil : Daerah luka pemasangan shunt tidak merah, bengkak, panas
Intervensi :
d. Lakukan perawatan luka tiap 1x24 jam dengan menggunakan NaCl 0.9%
D. Implementasi
serebrospinalis
30x/mnt. Pukul 14.15 memberikan obat injeksi cefotaxim 300 mg/IV dan
Diamox 250 mg/IV sesuai program, hasil : obat masuk, klien tidak ada
alergi terhadap obat. Pukul 17:30 merubah posisi anak miring kanan
menjauhi daerah luka operasi, hasil : posisi anak dapat dirubah menjadi
RR 30x/mnt.
program, hasil : obat masuk, klien tidak ada alergi terhadap obat. Pukul
37
13.00 memberikan obat injeksi Diamox 250 mg/IV sesuai program, hasil:
Pukul 16.00 merubah posisi tidur klien menjadi semi fowler, hasil :
posisi tidur anak dapat dirubah menjadi semi fowler, anak tidak
sesuai program, hasil : obat masuk, klien tidak ada alergi terhadap obat.
Pukul 22.00 merubah posisi tidur klien menjadi semi fowler, hasil : posisi
tidur anak dapat dirubah menjadi semi fowler, anak tidak menangis.
30x/mnt. Pukul 13.00 memberikan obat injeksi Diamox 250 mg/IV sesuai
program, hasil: obat masuk, klien tidak ada alergi terhadap obat.
NaCl 0.9% dan Bethadin 10% serta kasa streril sesuai program, hasil :
luka tampak kering dan bersih, balutan luka bersih Pukul 18.00 merubah
posisi tidur klien menjadi semi fowler, hasil : posisi tidur anak dapat
38
program, hasil : obat masuk, klien tidak ada alergi terhadap obat.
E. Evaluasi
serebrospinalis
S :-
tidak ada seperti mual, muntah, sakit kepala dan penurunan kesadaran, TTV
S :-
39
O : Alat pemasangan shunt tepat berada pada tempatnya, TTV S 36,5 0C, N
S :-
O : Daerah pemasangan shunt tidak merah, bengkak, panas dan sakit. Luka
tampak kering, balutan luka tampak kering dan bersih. TTV S 36,5 0C, N 110
x/mnt, RR 31 x/mnt.