Anda di halaman 1dari 23

Sesi 8 Imbalan Kerja

PELAPORAN KORPORAT

Dosen: Dr. Chairunnisa Arifa, MBA., Ak., CA

Kelompok 6

Adhe Kurniawan

Novi Hartanti

Rani Oktavianti

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2017
PSAK 24 tentang Imbalan Kerja mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja
(employee benefits) perusahaan dalam laporan keuangan.

Imbalan kerja (employee benefits) adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan suatu entitas
dalam pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja atau untuk pemutusan kontrak kerja.

Secara umum PSAK 24 adalah mengatur pernyataan akuntansi tentang imbalan kerja di
perusahaan. Latar belakang Penerapan PSAK 24 tentang Imbalan Kerja adalah: Undang-Undang
Ketenagakerjaan (UUK) Nomor 13 Tahun 2003 mengatur secara umum mengenai tatacara
pemberian imbalan-imbalan di perusahaan, mulai dari imbalan istirahat panjang sampai dengan
imbalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Imbalan-imbalan di UUK tersebut dapat diatur lebih lanjut di Peraturan Perusaaan (PP) atau di
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perusahaan dan Serikat Pekerja dan tentu saja merujuk
kepada ketentuan di UUK.

Dengan berlakunya UUK ini mengakibatkan perusahaan akan dibebani dengan jumlah
pembayaran pesangon yang tinggi terutama untuk perusahaan yang memiliki jumlah karyawan
ribuan orang. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemungkinan terganggunya cash flow
perusahaan akibat dari ketentuan dalam UU No. 13 tahun 2003 tersebut, maka PSAK No. 24
mengharuskan perusahaan untuk membukukan pencadangan atas kewajiban pembayaran
pesangon/imbalan kerja dalam laporan keuangannya. Pernyataan ini mengharuskan pemberi
kerja (entitas) untuk mengakui:

Liabilitas, jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalah kerja
yang akan dibayarkan di masa depan; dan
Beban, jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan
oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.

PSAK yang berlaku mulai 1 Januari 2015 adalah PSAK 24 (Revisi 2013) yang menggantikan
PSAK 24 (Revisi 2010). Perbedaan antara PSAK 24 (Revisi 2013) dan PSAK 24 (Revisi 2010)
adalah sebagai berikut:
1) Perubahan yang signifikan
a. Pengakuan Keuntungan dan Kerugian Aktuaria
b. Perubahan Komponen Imbalan Pasti dan Aset Program
c. Persyaratan Pengungkapan
2) Perubahan Lainnya
a. Imbalan Jangka Pendek
b. Pesangon
c. Perubahan penting lainnya

PSAK 24 (Revisi 2013) PSAK 24 (Revisi 2010).


Pengakuan Keuntungan dan Kerugian Aktuaria
Keuntungan dan Kerugian Aktuarial tidak lagi Pilihan Pengakuan Keuntungan dan Kerugian
diakui dengan metode koridor namun langsung Akturial:
diakui melalui penghasilan komprehensif Pendekatan koridor
lainnya (OCI) sebagai bagian dari komponen Pendekatan non koridor
pengukuran kembali (remeasurement).
Perubahan Komponen Imbalan Pasti dan Aset Program
Pada laporan laba rugi: Pada laporan laba rugi:
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu Biaya jasa lalu
Keuntungan/kerugian atas penyelesaian Amortisasi keuntungan dan kerugian
Bunga neto actuarial Pendekatan Koridor
Biaya Bunga
Imbal hasil yang diharapkan atas Aset
Program
Kurtailment dan penyelesaian
Pada penghasilan komprehensif lainnya (OCI): Pada penghasilan komperehensif lain (OCI):
Keuntungan dan kerugian actuarial Keuntungan dan kerugian actuarial
Imbal hasil asset program yang belum langsung melalui OCI
diakui dalam bunga neto
Bunga atas dampak batas atas asset yang
belum dikaui dalam Bunga neto
Pada Laporan Posisi Keuangan: Pada Laporan Posisi Keuangan:
Nilai kini kewajiban imbalan pasti asset Nilai kini kewajiban Imbalan Pasti Aset
program = Liabilitas Program Liabilitas
(-) Biaya Jasa Lalu yang belum diakui
(-) Keuntungan/kerugian aktuarial

Discuss:

1. Jelaskan jenis-jenis imbalan kerja menurut PSAK 24 Tahun 2013.


PSAK 24 membagi Imbalan kerja menjadi beberapa kelompok, yaitu:
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan Pasca Kerja
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Imbalan Pemutusan Kontrak Kerja

A. Imbalan Kerja Jangka Pendek


PSAK 24 mendefinisikan Imbalan kerja jangka pendek sebagai imbalan kerja (selain
dari pesangon) yang doperkirakan akan diselesaikan seluruhnya dalam waktu 12
bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa terkait.
Berdasarkan PSAK 24, Imbalan Kerja Jangka Pendek meliputi:
Upah, gaji, dan iuran jaminan social.
Cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar.
Program bagi laba dan bonus.
Imbalan non moneter.

1) Cuti Berbayar
Cuti berbayar adalah kompensasi yang diberikan entitas kepada karyawan; dan
terbagi menjadi 2 kategori:
o Cuti berbayar diakumulasi yaitu apabila hak cuti periode berjalan yang
belum digunakan dapat diakumulasikan dan digunakan diperiode
mendatang.
o Cuti berbayar tidak akumulasi yaitu apabila hak cuti periode berjalan
akan hangus apabila tidak digunakan di periode berjalan.

2) Program Bagi Laba dan Bonus


Entitas mengakui biaya ekspektasian atas pembayaran bagi laba dan bonus jika,
dan hanya jika:
o Terdapat kewajiban hokum atau kewajiban konstruktif atas pembayaran
tersebut.
o Kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

Terkadang entitas tidak menyatakan dalam kontrak kerja dengan pekerja bahwa
akan ada pembayaran bonus atau gaji ke-13. Namun, setiap tahunnya entitas
selalu membayarkannya. Hal ini menyebabkan timbulnya kewajiban konstruktif
karena tidak ada hal realistis lain yang dapat dilakukan selain membayarkan
bonus atau gaji ke-13 tersebut.

B. Imbalan Pasca Kerja


PSAK 24 mendefinisikan imbalan pasca kerja sebagai imbalan kerja (selain pesangon
dan imbalan kerja jangka pendek) yang terutang setelah pekerja menyelesaikan masa
kerjanya. Contoh imbalan pasca kerja adalah Tunjangan Purna Karya seperti Pensiun
dan Imbalan Pasca Kerja lain, seperti asuransi jiwa dan tunjangan kesehatan pasca
kerja.
Dari sisi pembayaran iuran, imbalan pasca kerja dikelompokkan menjadi:
Program Iuran, terjadi saat pemberi kerja dan pekerja sama-sama memberikan
kontribusi iuran kepada Dana Pensiun.
Program Non Iuran. Program non iuran terjadi pada saat hanya pemberi kerja
yang memberikan kontribusi iuran kepada Dana Pensiun.
Program
Imbalan Pasca
Kerja

Program Iuran Program


Pasti Manfaat Pasti

Didanai

Tidak Didanai

Gambar 8.1 Definisi Program Pasca Kerja

Secara umum, berdasarkan manfaat yang akan diterima pekerja, imbalan pasca kerja
diklasifikasikan menjadi:
1) Program Iuran Pasti
Program iuran pasti didefinisikan sebagai imbalan pasca kerja dimana
pemberi kerja membayar iuran tetap kepada suatu entitas terpisah dan tidak
memiliki kewajiban hokum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut
jika dan tidak memiliki asset yang cukup untuk membayar sekuruh imbalan
terkait jasa yang diberikan pekerja.

2) Program Imbalan/Manfaat Pasti


Program imbalan pasti didefinisikan sebagai program imbalan pasca kerja
selain program iuran pasti. Penggunaan program ini memberikan jaminan kepada
pekerja terkait jumlah manfaat yang akan diterima diakhir masa kerjanya.
Biasanya jumlah manfaat yang nantinya akan diterima oleh pekerja biasanya
berkaitan dengan besaran gaji pekerja dan lamanya masa kerja. Hal ini
mengakibatkan risiko actuarial dan risiko investasi ditanggung oleh pemberi
kerja.
Program Iuran Pasti Program Imbalan/Manfaat Pasti
Kewajiban Hukum Terbatas pada jumlah yang Menyediakan imbalan yang
atau Konstruktif disepakati sebagai iuran dijanjikan kepada pekerja ataupun
Entitas kepada Dana Pensiun. mantan pekerja.
Penanggung Risiko Pekerja Entitas
Aktual dan Risiko
Investasi
Tabel 8.1 Perbedaan Progeam Iuran Pasti dan Program Imbalan Pasti

C. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain


Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain didefinisikan sebagai seluruh imbalan kerja
selain imbalan kerja jangka pendek, imbalan pasca kerja dan pesangon. Contoh
imbalan kerja yang diklasifikasikan sebagai imbalan kerja jangka panjang lain adalah
bagi laba dan bonus, imbalan cacat permanen, kompensasi cuti besar atau cuti jangka
panjang seperti cuti pengabdian, imbalan pengabdian, penghargaan masa kerja, dan
kompensisasi yang ditunda yang dibayarkan 12 bulan atau lebih atau setelag akhir
periode kompensasi tersebut diperoleh (renumerasi tangguhan).

D. Imbalan Pemutusan Kontrak Kerja


Imbalan Pemutusan Kontrak Kerja didefinisikan sebagai imbalan yang diberikan
dalam pertukaran atas penghentian perjanjian kerja sebagai akibat pemberhentian
pekerja sebelum usia purna karya normal atau keputusan pekerja menerima tawaran
imbalan sebagai pertukaran penghentian perjanjian kerja (golden shake hand).

2. Jelaskan metode akuntansi untuk pengukuran dan pengungkapan tiap jenis


imbalan kerja.
Pengakuan Imbalan Kerja
A. Imbalan Kerja Jangka Pendek
Akuntansi untuk Imbalan Kerja Jangka Pendek biasanya cukup jelas karena tidak ada
asumsi aktuaria dan perhitungannya tidak dilakukan dengan dasar diskonto. Imbalan
kerja jangka pendek diakui sebagai beban ketika pekerja telah memberikan jasanya
kepada entitas, dan:
Apabila ada bagian yang belum diabayarkan maka akan diakui sebagai
liabilitas (beban terakru), atau
Apabila jumlah yang telah dibayar melebihi jumlah imbalan, maka kelebihan
tersebut akan diakui sebagai asset (biaya dibayar dimuka).

1) Cuti Berbayar

Entitas mengakui biaya ekspektasian atas cuti berimbalan jangka pendek sebagai
berikut:

o Atas cuti berbayar diakumulasi: beban dan liabilitas diakui pada saat
pekerja memberikan jasa yang menambah hak cuti berbayar di masa yang
akan datang. Entitas mengukur biaya ekstpektasian atas cuti berbayar
diakumulasi sebagai jumlah tambahan yang diperkirakan akan dibayar
oleh entitas akibat hak yang belum digunakan dan telah terakumulasi
pada akhir periode pelaporan.
o Atas cuti berbayar tidak diakumulasi: beban langsung diakui dan
dibayarkan pada saat terjadinya cuti.

2) Program Bagi Laba dan Bonus


Entitas mengakui biaya ekspektasian atas pembayaran bagi laba dan bonus jika,
dan hanya jika:
o Terdapat kewajiban hokum atau kewajiban konstruktif atas pembayaran
tersebut.
o Kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.
B. Imbalan Pasca Kerja
1) Program Iuran Pasti
Akuntansi untuk program iuran pasti adalah sederhana. Entitas mengakui
terjadinya beban pada saat terjadinya dan mencatatkan adanya liabilitas atau
pengeluaran kas sesuai dengan kejadiannya.
Besarnya liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebesar iuran yang terutang
kepada entitas program dana pension.Jika diperkirakan iuran kepada program
akan diselesaikan lebih dari 12 bulan, maka liabilitas diukur sebesar nilai kininya.

2) Program Imbalan/Manfaat Pasti


Akuntansi untuk program imbalan pasti memang memiliki kompleksitas yang
jauh lebih tinggi daripada akuntansi untuk program iuran pasti. Hal ini disebabkan
oleh beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
o Penghitungan estimasi manfaat yang akan diterima sesuai dengan Undang-
Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
o Penggunaan teknik dan diskonto actuarial, khususnya metode Projected
Unit Credit (PUC).
o Penggunaan asumsi demografis, seperti: tingkat mortalitas, perputaran
pekerja, pergantian karyawan, pension dini, klaim kesehatan, dll.
o Penggunaan asumsi keuangan, berdasarkan estimasi pasar, seperti: tingkat
diskonto dan imbal hasil, gaji masa depan, dan tingkat manfaat, biaya
kesehatan masa depan, dll.

Dari sisi pencatatan akuntansinya sendiri, beberapa akun dalam komponen


laporan keuangan berikut ini akan terpengaruh dengan program imbalan pasti:

a) Laporan Posisi Keuangan asset/liabilitas imbalan pasti yang dihitung


sebagai selisih dari:
o Nilai kini kewajiban imbalan pasti (Present Value Of Defined Benefit
Obligation = PVDBO) dengan
o Nilai wajar asset program (Fair Value Of Plant asset = FVPA )
Setelah disesuaikan dengan dampak batas atas asset.
b) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (OCI)
o Diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan:
i. Biaya jasa yaitu biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan
keuntungan/kerugian atas penyelesaian.
ii. Bunga neto liabillitas (asset) imbalan pasti.

o Diakui sebagai penghasilan komprehensif lain (OCI) adalah komponen


pengukuran kembali liabilitas (asset) imbalan pasti (Remeasurement
Component), yang terdiri dari:
i. Keuntungan dan kerugian aktuaria.
ii. Imbal hasil asset program yang belum diakui dalam bunga neto.
iii. Perubahan atas dampak batas asset yang belum diakui dalam
Bunga neto.

C. Imbalan Kerja Jangka Panjang


Entitas harus mengakui kewajiban untuk imbalankerja jangka panjang lainnya yang
diukur pada nilai neto dari total jumlah berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan kerja pada tanggal pelaporan,dikurang
Nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan (jika ada) di luar kewajiban
yang akan diselesaikan secara langsung.

Entitas harus mengakui perubahan dalam kewajiban tersebut sesuai dengan paragraf
23.21.

D. Imbalan Pemutusan Kontrak Kerja


Imbalan Pemutusan Kontrak Kerja diakui pada tanggal lebih awal antara:
Ketika tidak dapat lagi menarik tawaran tersebut (pekerja telah menerima
tawaran atau berlaku pembatasan hukum atas penarikan tawaran), atau
Pengakuan biaya restrukturisasi sesuai PSAK 57.
Kondisi ketika tidak dapat lagi menarik tawaran penghentian perjanjian kerja
adalah saat telah dikomunikasikan ke pekerja yang terkena dampak dan memenuhi
kriteria:

Kecil kemungkinan perubahan signifikan atas program tersebut.


Program mengidentifikasi jumlah pekerja yang akan dihentikan, klasifikasi
pekerjaan atau fungsi dan lokasinya, serta tanggal penyelesaian, dan
Program membuat detail yang memadai sehingga pekerja dapat menentukan
jenis dan jumlah imbalan yang akan diterima.

Imbalan Pemutusan Kontrak Kerja diukur pada nilai nominal jika akan diselesaikan
dalam waktu 12 bulan dan akan dikur pada nilai kini jika akan diselesaikan lebih dari
12 bulan.

Pengungkapan Imbalan Kerja


A. Imbalan Kerja Jangka Pendek
Bagian ini tidak mensyaratkan secara spesifik pengungkapan imbalan
kerja jangka pendek.

B. Imbalan Pasca Kerja


1) Program Iuran Pasti
Entitas harus mengungkapkan jumlah biaya iuran pasti untuk periode dan
jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi sebagai beban untuk program iuran
pasti. Jika entitas memperlakukan program imbalan pasti multi pemberi kerja
sebagai program iuran pasti karena informasi yang memadai tidak tersedia untuk
menggunakan akuntansi imbalan pasti (lihat paragraf 23.10), maka entitas harus
mengungkapkan fakta bahwa program tersebut adalah program imbalan pasti dan
alasan dicatat sebagai program iuran pasti, bersama dengan semua informasi yang
tersedia mengenai surplus atau defisit program dan implikasinya terhadap entitas
(jika ada).
2) Program Imbalan Pasti

Entitas harus mengungkapkan informasi berikut tentang program imbalan


pasti (kecuali program multi pemberi kerja yang dicatat sebagai program iuran
pasti sesuai dengan paragraf 23.10, dimana menerapkan pengungkapan dalam
paragraf 23.37). Jika entitas memiliki lebih dari satu program imbalan pasti, maka
pengungkapan ini dibuat secara total erpisah untuk setiap program atau
pengelompokkan tersebut dianggap paling bermafaat:

Penjelasan umum jenis program, termasuk kebijakan pendanaan.


Kebijakan akuntansi entitas untuk mengakui keuntungan dan
kerugian aktuarial (dalam laporan laba rugi atau ekuitas) dan
jumlah atas keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui selama
periode berjalan.
Penjelasan naratif jika entitas menggunakan penyederhanaan pada
paragraf 23.17 dalam mengukur kewajiban imbalan pasti.
Tanggal penilaian aktuarial komprehensif paling kini dan (jika
tidak dilakukan pada periode pelaporan) penjelasan mengenai
penyesuaian untuk mengukur kewajiban imbalan pasti pada
tanggal pelaporan.
Rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kewajiban imbalan pasti
yang menunjukkan keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui
selama periode.
Rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir atas nilai wajar aset
program dan saldo awal dan saldo akhir setiap hak penggantian
yang diakui sebagai aset, ditunjukkan secara terpisah (jika dapat
diterapkan):
Iuran
Imbalan yang dibayarkan; dan
Perubahan lainnya dalam aset program.
Total biaya yang terkait dengan program imbalan pasti untuk
periode, diungkapkan secara terpisah jumlah:
Diakui dalam laporan laba rugi sebagai beban; dan
Termasuk biaya perolehan suatu aset.
Untuk setiap kategori besar aset program, dimana seharusnya
termasuk tetapi tidak terbatas pada instrumen ekuitas, instrumen
utang, properti, dan semua aset lainnya, persentase dan jumlah
masing-masing kategori tersebut berdasarkan nilai wajar aset
program pada tanggal pelaporan.
Jumlah yang termasuk nilai wajar aset program untuk:
Setiap kelompok instrumen keuangan yang dimiliki entitas;
dan
Setiap properti yang dikuasai oleh, atau aset lainnya yang
digunakan oleh, entitas;
Pengembalian aktual aset program.
Asumsi aktuarial utama yang digunakan, termasuk, jika dapat
diterapkan:
Tingkat diskonto;
Tingkat imbal hasil yang diekspektasikan atas setiap aset
program untuk periode yang disajikan dalam laporan
keuangan.
Ekspektasi tingkat kenaikan gaji;
Tingkat tren kenaikan biaya kesehatan; dan
Asumsi aktuarial material lainnya.

Rekonsiliasi di (e) dan (f) di atas tidak perlu disajikan untuk periode lalu.

C. Imbalan Jangka Panjang Lainnya


Untuk setiap kategori imbalan jangka panjang lainnya yang diberikan oleh
entitas kepada pekerja, maka entitas harus mengungkapkan sifat imbalan, jumlah
kewajiban, status pendanaan pada tanggal pelaporan.
D. Imbalan Pemutusan Kontrak Kerja
Untuk setiap kategori pesangon pemutusan kerja yang diberikan oleh
entitas kepada pekerja, maka entitas harus mengungkapkan sifat imbalan,
kebijakan akuntansi, dan jumlah atas kewajiban dan status pendanaan pada
tanggal pelaporan. Ketika terdapat ketidakpastian tentang jumlah pekerja yang
akan menerima tawaran pesangon pemutusan kerja, maka timbul kewajiban
kontinjensi. Bab 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi mensyaratkan entitas
untuk mengungkapkan informasi tentang kewajiban kontijensi kecuali
kemungkinan terjadinya penyelesaian kecil sekali.

Case 1 Elton Co.

Instructions:

a. Prepare a worksheet for the postretirement plan in 2015.


b. Prepare any journal entries related to the postretirement plan that would be needed at
December 31, 2015.
c. Prepare a worksheet for 2016 and any journal entries related to the postretirement plan as
of December 31, 2015.
d. Indicate and show how the postretirement-benefit-related amounts are reported in thw
2016 financial statement.

Answer:

Diketahui :

Tahun 2015

FV Plan asset 2015 = 2,250,000

Expected Rate Return Asset 2012 = 8%

Expected Rate Return Asset 2013 = 6%


Calculation:

Interest Cost = Acc. Postretirement benefit obligation x settlement rate

Interest Cost 2015 Interest Cost 2016

Begin APBO = $ 2,250,000 Begin APBO = $ 2,685,000

Settlement Rate = 10% Settlement Rate = 10%

Interest Cost 2015 = $ 225,000 Interest Cost 2016 = $ 268,500

Unexpected Rate Gain/Loss

Unexpected Loss = Expected Return plan asset > Actual Return

Unexpected Loss /Gain 2015

FV Plan Asset = $ 2,250,000

Expected Rate 2012 = 8%

Expected Return 2012 = $ 180,000

Actual Return = ($ 140,000)

Unexpected Loss 2015= $ 40,000

Unexpected Loss /Gain 2016

FV Plan Asset = $ 2,395,000

Expected Rate 2012X = 6%

Expected Return 2012 = $ 143,700

Actual Return = ($ 120,000)

Unexpected Loss 2016= $ 23,700

a. Worksheet for Postretirement Plan at


2015 of Elton Co is below.
General Journal Entries 2015 and 2016 Memo Record
Annual OCI Projected
OCI Pension Asset/
Items Pension Cash Prior Service Benefit Plant Assets
Gain/Loss Liability
Expense Cost Obligation
Balance 1 Jan 2015 2,250,000 (K) 2,250,000 (D)
Service Cost 75,000 (D) 75,000 (K)
Interest Cost 225,000 (D) 225,000 (K)
Actual Return 140,000 (K) 140,000 (D)
Unexpected Loss 40,000 (K) 40,000 (D)
Contributions 45,000 (K) 45,000 (D)
Benefits 40,000 (D) 40,000 (K)

Journal Entry for 2015 120,000 (D) 45,000 (K) 0 40,000 (D) 115,000 (K)
Acc. OCI 31 Dec 2014 0 0

Balance 31 Des 2015 40,000 (D) 115,000 (K) 2,510,000 (K) 2,395,000 (D)
Add PSC 1/1/2016 175,000 (D) 175,000 (K)

Balance 1 Jan 2016 2,685,000 (K)


Service Cost 85,000 (D) 85,000 (K)
Interest Cost 268,500 (D) 268,500 (K)
Actual Return 120,000 (K) 120,000 (D)
Unexpected Loss 23,700 (K) 23,700 (D)
Amortization of PSC 12,000 (D) 12,000 (K)
Contribution 35,000 (K) 35,000 (D)
Benefits 45,000 (D) 45,000 (K)

Journal Entry for 2016 221,800 (D) 35,000 (K) 163,000 (D) 23,700 (D) 375,000 (K)
Acc. OCI 31 Des 2015 0 40,000 (D)
Balance 31 Des 2016 163,000 (D) 63,700 (D) 488,500 (K) 2,993,500 (K) 2,505,000 (D)

16
b. Prepare any journal entries related to the postretirement plan that would be
needed at December 31, 2015.

Pencatatan Jurnal Tahun 2015 dan 2016

31 Desember 2015
Postretirement Expense 120,000
Other Comprehensive Income (Gain/Loss) 40,000
Postretirement Asset/Liability 115,000
Cash 45,000

c. Prepare a worksheet for 2016 and any journal entries related to the postretirement
plan as of December 31, 2016.

31 Desember 2016
Postretirement Expense 221,800
Other Comprehensive Income (PSC) 163,000
Other Comprehensive Income (Gain/Loss) 23,700
Postretirement Asset/Liability 373,500
Cash 35,000

d. Indicate and show how the postretirement-benefitrelated amounts are reported


in the 2016 financial statements.
Financial Statement of Elton Co. 2016
Laporan Laba Rugi
Elton Co
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2016
Expense
Postretirement expense $ 221,800

Laporan Pendapatan Komprehensif


Elton Co
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2016
Net Income $ XXXXX
Other Comprehensive Income (Loss)
Asset Gain (Loss) (23,700)
Plant amendment (175,000)
Prior Service Cost Amortization 12,000 (186,700)
Comprehensive Income $ XXXXX

17
Laporan Posisi Keuangan
Elton Co
Per 31 Desember 2016
Liabilities
Postretirement Liability 488,500
Equity
Acc. Other Comprehensive Loss (PSC) 163,000
Acc. Other Comprehensive Loss (G/L) $ 63,700

Case 2 Lemke Company

Instructions

a. Prepare a pension worksheet presenting both years 2015 dan 2016.

b. Prepare the journal entries (from the worksheet) to reflect all pension plan transactions

and events at December 31 of each year.

c. For 2016, indicate and show how the pension amounts are reported in the financial

statements.

18
Answers

a. Pension Worksheet presenting both years 2015 dan 2016 of Lemke Company

LEMKE COMPANY
Pension Worksheet2015 and 2016
General Journal Entries Memo Record
Annual OCIPrior Pension Projected
Pension Service OCI Asset/ Benefit
Items Expense Cash Cost Gain/Loss Liability Obligation Plan Assets
Balance, Jan. 1, 2015 190,000 Cr. 600,000 Cr. 410,000 Dr.
Service cost 40,000 Dr. 40,000 Cr.
Interest cost(a) 60,000 Dr. 60,000 Cr.
Actual return 36,000 Cr. 36,000 Dr.
Unexpected loss(b) 5,000 Cr. 5,000 Dr.
Amortization of PSC 70,000 Dr. 70,000 Cr.
Contributions 97,000 Cr. 97,000 Dr.
Benefits 31,500 Dr. 31,500 Cr.
Increase in PBO 87,000 Dr. 87,000 Cr.
Journal entry for 2015 129,000 Dr. 97,000 Cr. 70,000 Cr. 92,000 Dr. 54,000 Cr.
Accumulated OCI, Dec. 31, 2014 160,000 Dr. 0
Balance, Dec. 31, 2015 90,000 Dr. 92,000 Dr. 244,000 Cr. 755,500 Cr. 511,500 Dr.
Service cost 59,000 Dr. 59,000 Cr.
Interest cost(c) 75,550 Dr. 75,550 Cr.
Actual return 61,000 Cr. 61,000 Dr.
Unexpected gain(d) 9,850 Dr. 9,850 Cr.
Amortization of PSC 50,000 Dr. 50,000 Cr.
Amortization of loss(e) 823 Dr. 823 Cr.
Contributions 81,000 Cr. 81,000 Dr.
Benefits 54,000 Dr. 54,000 Cr.
Journal entry for 2016 134,223 Dr. 81,000 Cr. 50,000 Cr. 10,673 Cr. 7,450 Dr.
Accumulated OCI, Dec. 31, 2016 90,000 Dr. 92,000 Dr.
Balance, Dec. 31, 2016 40,000 Dr. 81,327 Dr. 236,550 Cr. 836,050 Cr. 599,500 Dr.

19
Keterangan:

Interest Cost = $600,000 X 10% = $60,000 ; (b)Unexpected loss= ($410,000 X 10%) $36,000 =
(a)

$5,000 expected return exceeds actual return.

Interest Cost = $755,500 X 10% = $75,550; (d)Unexpected loss = ($511,500 X 10%) $61,000 =
(c)

$9,850 actual return exceeds expected return.

(e)
Akumulasi bersih (gain or loss) pada awal tahun $92.000

10% lebih besar dari PBO atau nilai wajar plan assets (75.550)

Jumlah amortisasi $16.450

Amortisasi 2016 ($16,450 : 20 tahun) $823

b. Journal entries (from worksheet) of all pension plan transactions and events at December
31, 2015 dan December 31, 2016 of each year.

31 Desember 2015
Beban Pensiun $ 129.000
Pendapatan Komprehensif Lainnya (G/L) 92.000
Kas $97.000
Aset/Kewajiban Pensiun 54.000
Pendapatan Komprehensif Lainnya (PSC) 70.000

31 Desember 2016

Aset/Kewajiban Pensiun $ 7.450

Beban Pensiun 134.223

Kas $ 81.000

Pendapatan Komprehensif Lainnya (PSC) 50.000

Pendapatan Komprehensif Lainnya (G/L) 10.673

20
c. Financial Statements of Lemke Company at 2016
Laporan Laba Rugi
Lemke Company
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016

Beban Pensiun $134,223

Laporan Laba/Rugi Komprehensif

Lemke Company
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016

Pendapatan Bersih $XXXX

Pendapatan Komprehensif Lainnya (Loss)

Aset gain (Loss) $ 9,850

Kerugian Amortisasi 823

Amortisasi Biaya Jasa Prioritas 50,000 60,673

Laba / Rugi Komprehensif $ XXXX

21
Laporan Posisi Keuangan

Lemke Company

Per 31 Desember 2016

Kewajiban

Kewajiban Pensiun ........................................ $236,550


Ekuitas Pemegang Saham

Akumulasi Kerugian Komprehensif Lainnya

(PSC) ............................................. $ 40,000

Akumulasi Kerugian Komprehensif Lainnya

(G/L) .............................................. 81,327

REFERENSI

Modul Pelaporan Korporan, Ikatan Akuntan Indonesia, 2015.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Revisi 2015. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Kieso, Waygant. Intermediate Accounting, IFRS Edition. 2010

http://keuanganlsm.com/psak-24-mengenai-imbalan-kerja/

https://asdarmunandar.blogspot.co.id/2012/01/imbalan-kerja.html

22
23

Anda mungkin juga menyukai