Anda di halaman 1dari 6

PepsiCo adalah perusahaan makanan dan minuman ringan di dunia, dengan

pendapatan bersih sekitar $ 39,5 miliar di tahun tahun 2007. Portofolio perusahaan

bisnis tahun 2008 termasuk Frito-Lay snack asin, Quaker Chewy granola bar, produk

minuman ringan Pepsi, Tropicana jus jeruk, teh Lipton Brisk, Gatorade, Propel, SoBe,

Quaker Oatmeal, Captain Crunch, Aquafina, Rice-A-Roni, adonan pancake Aunt

Jemima, dan banyak produk lainnya yang dikonsumsi secara teratur.

A. SWOT Analysis

1. Kekuatan (Strength)

Salah satu kekuatan terbesar PepsiCo adalah Pejabat dan Direksinya yang

bersikap baik dan jujur, memiliki penilaian analisis dan tidak memiliki rasa malu

untuk melakukan apa yang sudah seharusnya mereka lakukan. Salah sati faktornya

adalah PepsiCo adalah salah satu perusahaan minuman dan makanan terbaik.

Kekkuatan lain dari perusahaan ini adalah unit usahanya yaitu Frito-Lay yang telah

melampau perusahaan lain dalam hal restrukturisasi, produk baru dan harga yang

lebih rendah. Sehingga Frito-Lay diidentikkan dengan keripik jagung. Frito Lay

menguasai 60% dari pasar makanan ringan asin di Amerika. Sementara itu pada

segmentasi minuman ringan PepsiCo kalah dengan Coca Cola Company yang

mgenuasi pasar minuman ringan. Namun dengan akuisisi terhadap perusahaan

Quaker Oats dan Gatorade membuat PepsiCo masih sangat kompetitif. Faktor CEO

Indra Nooyi yang berasal dari India sehingga membuat produk produk PepsiCo

mengungguli produk Coca cola untuk pasar India, selain karena peran CEO yang

sangat paham dengan pasar di India pengaruh social juga turut membantu. Inovasi

inovasi terhadap produk sudah sangat baik hal ini terbukti pada beberapa varian

produk yang ada seperti Pepsi Blue. Kekuatan lain dari PepsiCo adalah lebih
perhatian dengan konsumen dengan mengkategorikan produk produk dengan

merujuk pada alternative gaya hidup sehat selain itu keberhasilan perusahaan

dalam mengakuisisi perusahaan perusahaan merupakan gambaran besar dan baik

bahwa PepsiCo merupakan perusahaan besar.

2. Kelemahan (Weakness)

Pepsi merupakan salahs atu produk yang paling lemah disbanding dengan

produk Coca Cola baik di pasar Amerika Utara maupun internasional. Hal ini terlihat

dari sejarah bahwa peluncuran produk coca cola lebih duluan tiga decade

ketimbang pepsi yaitu coca cola di tahun 1886 sementara pepsi di tahun

1919.Terlebih pandangan konsumen melihat bahwa Pepsi hanyalah sebatas produk

sementara itu pesaingnya yaitu Coca Cola merupakan produk yang memiliki

penggemar tersendiri. Untuk produk Quaker Oats di pasar internasional relative

kurang sukses hal ini dikarenakan orientasi produk Quaker Oats adalah pasar

internasional sementara itu PepsiCo pasar potensial untuk meraup keuntungan

banyak adalah pasar di Amerika Utara sehingga keuntungan dari penjualan produk

Quaker Oats kurang maksimal. Hal ini menyebabkan PepsiCo masih bergantung

dengan pasar dalam Amerika Utara dan cenderung berat untuk lepas dari

ketergantungan pasar dalam negeri. Selain itu perubahan yang belakangan ini

terjadi di internal organisasi perusahaan memberikan tanda bahwa terjadi

kerenggangan dalam struktur internal perusahaan. Hal ini juga terlihat dari

banyaknya unit usaha PepsiCo. Sehingga kondisi demikian sudah menjadi risiko

perusahaan, sebab dari pola struktur organisasi terlihat begitu lebar dan luas

3. Kesempatan (Opportunity)

Seperti yang diketahui bahwa pasar masih terbuka begitu lebar sehingga masih

begitu luas pula kesemaptan bagi PepsiCo untuk mencoba masuk ke pasar tersebut.
Seperti ekspansi pasar baru luar amerika sebelum didahului oleh para pesaing.

Namun perbedaan produk terdapat pada PepsiCo yaitu dengan adanya varian

profuk Good For You yakni golongan produk produk yang mengandung gizi

seperti susu, gandum, dan buah. Hal ini membuat kesempatan besar bagi PepsiCo

untuk membuat produk sehat dan untuk memperluas pasarnya. Sebab kunci dari

sebuah produk ada diferensiasi atau perbedaan dengan produk yang lain. Selain itu

sebagai perusahaan besar PepsiCo juga memiliki kesempatan untuk membuat

formula baru yang jauh lebih baik untuk membuat suatu produk yang mampu

mengalahkan produk

4. Ancaman (Threats)

Ancaman bagi PepsiCo itu sendiri berasal dari fluktuasi harga bahan baku produksi

dan distribusi sehingga menyebabkan pada peningkatan biaya produksi. Dalam

lingkungan bisnis PepsiCo, ia tidak mungkin untuk menaikkan harga produk karena

mereka berada pada lingkaran persaingan dengan perusahaan pesainng lainnya

yang begitu kompetitif artinya sedikit saja terjadi perubahan harga dapat

menyebabkan dampak yang besar. Terlebih jaringan perusahaan PepsiCo yang

begitu luas dari sektor produksi hingga sektor distribusi barang atau produk ke toko

begitu luas dan besar hal ini membuat adanya efek domino apabila salah satu unit

perusahaan membuat kesalahan.

Strategi Perusahaan

Hasil Analisis SWOT Berdasarkan analisa SWOT maka dapat ditarik sebuah garis

besar kesimpulan bahwa PepsiCo merupakan sebuah perusahaan yang sangat stabil

dan menguntungkan di Amerika Utara dan di seluruh dunia. Strategi PepsiCo adalah

untuk mencapai dominasi dalam kategori di mana produk-produk perusahaan


bersaing, dan pada tahun 2008 sebagian besar merek PepsiCo entah pemimpin

atau pemain nomor dua dalam kategori mereka. Kuncinya adalah mempertahankan

momentum yang diikuti perusahaan pasca-1997 restrukturisasi, dalam rangka

mempertahankan kinerja yang PepsiCo mengesankan.

Pada industry makanan ringan PepsiCo memiliki Frito-Lay. PepsiCo memiliki empat

unit bisnis utamanya: 1) Frito Lay Amerika Utara,

2) PepsiCo Beverages,

3) Quakers Foods,

4) PepsiCo International

yang semua unit bisnisnya memiliki pasar yang sangat kuat di Amerika Utara

maupun internasional karena masing masing unit bisnis PepsiCo memiliki potensi

pertumbuhan yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Lingkungan makro

maupun mikro dalam bisnis sangatlah berpengaruh terhadap strategi bisnis suatu

perusahaanUntuk lebih mengembangkan perusahaan, strategi akuisisi secara besar-

besaran telah diikuti. Selain itu, rahasia utama strategi perusahaan adalah

melakukan inovasi dan pengenalan produk baru secara terus menerus.

Perusahaan mengambil tantangan untuk mengembangkan makanan ringan 'baik-

untuk-Anda' yang sangat serius, dan diprioritaskan ini dalam visi strategis. Dengan

memanfaatkan strategi aliansi pengecer 'Power of One', PepsiCo bertujuan untuk

melakukan kontrol lebih besar atas bagaimana produk dipajang di toko-toko,

membantu untuk meningkatkan penjualan.

B. Stratgi Bisnis Dvisi PepsiCo


Dari keempat divisi bisnis PepsiCo, seluruhnya mengikuti pendekatan strategis

umum yang ditetapkan oleh tim manajemen perusahaan. Adapun keempat divisi

bisnis tersebut yakni:

a. Frito-Lay Amerika Utara: komponen utama dari bisnis PepsiCo secara

keseluruhan, dengan total pendapatan yang tercatat sebesar 29% dari total

pendapatan dan 36% dari laba operasi. Manajemen fokus dalam

mempertahankan dominasi pasar yang kuat Frito-Lay seiring dengan tuntutan

konsumen dan tren, termasuk keinginan untuk memberikan kenyamanan,

meningkatnya kesadaran kandungan gizi, dan mengembangkan permintaan

secara berkelanjutan.

b. PepsiCo Beverages Amerika Utara: Sebagai penjual terbesar minuman

non alkohol di Amerika Serikat, PepsiCo menguasai 26% pangsa pasar di

tahun 2006. Penjualan Pepsi tersebut didukung oleh penggunaan program

'Power of One', yang mensyaratkan lintas promosi Pepsi dan produk Frito-Lay

serta mempergunakan hubungan yang kuat antara PepsiCo dengan pengecer

yangtelah dibangun.

c. PepsiCo International: PepsiCo mengikuti strategi mendorong secara

agresif ke pasar internasional seiring dengan dengan pertumbuhan volume

camilan internasional.

d. Quaker Foods Amerika Utara: Strategi PepsiCo adalah menyediakan

makanan yang 'baik-untuk-Anda' pasar secara lebih agresif


Overall Organizational Assessment

PepsiCo berada dalam posisi yang kuat. Dominasinya di minuman dan industri

makanan ringan di seluruh dunia telah memberikan perusahaan pendapatan yang

kuat dan tingkat pertumbuhan yang patut ditiru. Keberhasilan tersebut didukung

oleh serangkaian akuisisi strategis, yang memungkinkan perusahaan untuk

bersaing dengan tren di pasar, pergeseran keinginan konsumen dan kebutuhan, dan

menempatkan dirinya dalam posisi di mana perusahaan dapat memanfaatkan

rantai pasokan (value chain) yang canggih dan jaringan distribusi global untuk

mendorong pertumbuhan lebih pesat dan untuk melindungi diri dari risiko yang

melekat pada industry makanan dan minuman global.

Anda mungkin juga menyukai