PepsiCo merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman Amerika yang terbesar di dunia.
Pada tahun 1965, Donald Kendall, CEO Pepsi-Cola, dan Herman Lay, CEO Frito-Lay, mengenali apa yang
mereka sebut "pernikahan yang dibuat di surga," dengan membangun sebuah perusahaan tunggal yang
memberikan makanan ringan asin sempurna yang disajikan bersama cola terbaik di bumi.
Produk PepsiCo dinikmati oleh konsumen lebih dari satu miliar kali per hari lebih dari 200 negara
dan wilayah di seluruh dunia. PepsiCo menghasilkan pendapatan bersih lebih dari $ 63,5 miliar pada
tahun 2017, didorong oleh portofolio makanan dan minuman pelengkap yang mencakup Frito-Lay,
Gatorade, Pepsi-Cola, Quaker, dan Tropicana. Portofolio produk PepsiCo mencakup berbagai macam
makanan dan minuman yang nikmat, termasuk 23 merek yang masing-masing menghasilkan lebih dari $
1 miliar dalam perkiraan penjualan ritel tahunan.
Semua yang dilakukan perusahaan didorong oleh pendekatan yang disebut Winning with
Purpose. Winning with Purpose adalah panduan perusahaan untuk mencapai percepatan, pertumbuhan
berkelanjutan yang mencakup misi perusahaan, untuk Membuat Lebih Banyak Senyum dengan Setiap
Sip dan Setiap Gigitan; visi kami, Menjadi Pemimpin Global dalam Makanan dan Minuman yang enak
dengan memenangkan sesuai tujuan dan The PepsiCo Way, tujuh perilaku yang menentukan budaya kita
bersama.
Winning with Purpose dirancang untuk membantu perusahaan memenuhi kebutuhan pemegang
saham, pelanggan, konsumen, mitra, dan komunitas perusahaan, sambil merawat planet dan
mengayomi rekan perusahaan.
Strategi ini juga dirancang untuk mengatasi tantangan utama yang dihadapi Perusahaan,
termasuk: mengubah preferensi dan perilaku konsumen, lingkungan operasi yang sangat kompetitif,
lanskap ritel yang berubah dengan cepat, termasuk pertumbuhan dalam e-commerce, berlanjutnya
volatilitas makroekonomi dan politik dan, lanskap peraturan yang berkembang.
PepsiCo terdiri dari tujuh divisi: PepsiCo Beverages Amerika Utara; Frito-Lay Amerika Utara;
Quaker Foods Amerika Utara; Amerika Latin; Europe-Saharan Africa, Asia, Middle East, and North Africa.
Masing-masing divisi ini memiliki sejarah dan cara berbisnis yang unik.
Berikut ada 3 pertimbangan tahapan tes yang dilakukan PepsiCo dalam melakukan diversifikasi bisnis,
sebagai berikut :
● The Industry Attractiveness test
Tes daya tarik industri merupakan pertimbangan apakah industri atau bisnis baru ini memiliki
daya tarik yang kuat untuk secara konsisten menghasilkan pengembalian investasi yang sangat
baik. Industri makanan dan minuman yang sehat mulai memberikan daya tarik bagi PepsiCo,
dimana dari masa ke masa konsumen sudah cenderung lebih memilih produk makan dan
minuman yang lebih sehat. Sehingga PepsiCo memutuskan untuk membuat inovasi produk yang
baik untuk kesehatan yaitu Good For You (GFY) dan Better For You (BFY). Kemudian, untuk
masuk industri tersebut PepsiCo mengakuisisi Quaker Oats karena memiliki prospek yang bagus
pada produk makanan dan minuman yang sehat, dimana akuisisi tersebut sesuai dengan inovasi
PepsiCo’s dengan produk GFY dan BFY yang menjadi poin utama dari pengembangan produk
healthy food perusahaan.
Ada 3 pendekatan yang lazim digunakan oleh perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya dengan
memasuki bisnis-bisnis baru diantaranya melalui pendekatan Akuisisi atau bisnis yang sudah berjalan,
lalu pendekatan pengembangan internal, dan pendekatan joint-venture.
Menurut kelompok kami, PepsiCo menggunakan pendekatan akuisisi karena, Pada akuisisi
Quaker Oats, PepsiCo sebenarnya tidak mempunyai sumber daya dan kemampuan untuk memasuki
bisnis makanan dan minuman yang sehat. Karena Quaker Oats merupakan produk dengan brand nomor
satu di United States maka dengan akuisisi tersebut tidak ada hambatan untuk masuk pasar makanan
dan minuman sehat. Quaker Oats memiliki kemampuan di bidang makanan dan minuman sehat
sehingga dengan mengakuisisinya, PepsiCo dapat dengan cepat masuk ke pasar makanan dan minuman
sehat. Akuisisi Quaker Oats memang mahal, namun manfaat yang diperoleh akan sepadan karena
dengan diakuisisinya Quaker Oats maka PepsiCo dapat mencapai tujuannya untuk memproduksi dan
memasuki pasar makanan dan minuman sehat dalam waktu yang tergolong singkat jika dibandingkan
dengan jika PepsiCo mencoba membuat brand-nya sendiri. Selain itu, terdapat juga sinergi antara unit
bisnis PepsiCO yaitu frito-lay dengan Quaker Oats – misalnya dengan adanya penggabungan pada value-
chain distribusi antara Quaker Snacks dan Frito-lay yang akan menghemat biaya (Cost sharing) .
4. PepsiCo akan dengan mudah dan mengurangi biaya promosi dan iklan dalam memperkenalkan
produk barunya di pasar, karena PepsiCo sendiri sudah memiliki merek yang kuat sehingga
dapat ditransfer kepada lini usahanya yang lain.
5. PepsiCo lebih mudah dalam menjalin hubungan dengan supplier dari perusahaan yang diakuisisi
nya.
6. Mengembangkan bisnisnya menjadi industri yang lebih baik dengan memperoleh sumber daya
yang lebih luas, baik teknologi, bahan baku maupun sumber daya manusianya.
7. PepsiCo dapat mengurangi bahkan menghindari resiko yang tinggi untuk mengeksplorasi
peluang yang ada dibandingkan ketika PepsiCo berjalan dan menghadapinya sendiri.
8. Meningkatkan financial performance dan earning, seperti share price appreciation dan deviden
yang meningkat.
Menurut kelompok kami, PepsiCo menggunakan Strategi Diversifikasi Into Related Businesses. Karena
PepsiCo selalu melakukan akuisisi dengan perusahaan yang bisnis nya sama yakni dalam bidang Food
and Beverage saja. Dan manajemen PepsiCo membuktikan bahwa penerapan Strategic-Fit dengan
berbagi sumber daya dan kemampuan antar unit bisnis dapat menghemat biaya seperti yang terjadi
pada Quaker snack dan Frito-Lay yang bergabung pada rantai nilai distribusi yang sama.
Strategi diversifikasi PepsiCo yang mengklasifikasikan ulang produknya menjadi tiga kategori
utama, yakni :
‘’Fun For You’’ (termasuk potato crisps dan regular soda),
‘’Better For You’’ (diet atau low-fat versions dari snack dan soda),
‘’Good For You’’ (produk seperti oatmeal).
Strategi diversifikasi PepsiCo mengelompokkan merek-merek perusahaan menjadi camilan asin dan
manis, minuman ringan, jus jeruk, air kemasan, teh dan kopi siap minum, air yang dimurnikan dan
berfungsi, minuman isotonik, sereal sarapan panas dan siap santap, produk berbasis biji-bijian, dan saus
bumbu/condiment.
PepsiCo dibagi menjadi enam divisi bisnis, yang semuanya mengikuti pendekatan strategis
perusahaan secara umum. Divisi-divisi bisnis tersebut adalah:
● Divisi Frito-Lay North America memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan makanan
ringan seperti keripik kentang Lays, keripik tortilla Doritos, makanan ringan keju Cheetos, keripik
jagung Fritos, biskuit Grandma’s, dan popcorn Smartfood.
● Divisi Quaker Foods North America memproduksi dan memasarkan sereal, hidangan nasi dan
pasta, granola bar, dan item makanan lainnya yang dijual di supermarket.
● Divisi North America Beverages memproduksi, memasarkan, dan menjual konsentrat minuman,
fountain syrups, dan barang jadi dengan merek seperti Pepsi, Gatorade, Aquafina, Tropicana,
Lipton, Dole, dan Propel di seluruh Amerika Utara.
● Divisi Latin America memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan makanan ringan serta
banyak sereal dan makanan ringan bermerek Quaker di Amerika Latin. Divisi ini juga
memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan menjual merek minuman PepsiCo di
Amerika Latin.
● Divisi Europe Sub-Saharan Africa memproduksi, memasarkan, dan menjual makanan ringan dan
minuman di seluruh Eropa dan bagian bawah benua Afrika.
● Divisi Asia, Middle East, and North Africa memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan
merek makanan ringan dan minuman di lebih dari 150 negara di wilayah tersebut.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, strategi diversifikasi PEPSICO mengklasifikasikan ulang
produknya ke dalam tiga kategori utama, yaitu:
'' Fun For You '' (Termasuk keripik kentang dan soda biasa),
'' Better For You '' (Makanan atau camilan dan versi rendah lemak soda), dan
'' Good For You '' (produk seperti oatmeal).
Melalui strategi tersebut, perusahaan kini menawarkan tiga produk utama, termasuk Pepsi Cola
Beverages, Frito-Lay Brands dan merek Quaker. Di bawah payung ketiga produk utama ini, PEPSI
memproduksi berbagai macam minuman dan makanan ringan, masing-masing dengan merek yang
berbeda. Misalnya, merek Pepsi menaungi minuman bersoda, termasuk Pepsi Cola, Pepsi Mountain
Dew, Sierra Mist, SoBoe, AMP Energy. Merek Frito-Lay di sisi lain terdiri dari Lays, Doritos, Cheetos, dan
lain-lain. Yang terakhir adalah merek Quaker yang mencakup Quaker Oats, Quaker Rice Cakes, Chewy
Granola Bars, Rice-A-Roni, Aunt Jemima, dan lain-lain. Di pasar kategori minuman, PEPSI memiliki
pangsa yang signifikan mengingat PEPSI menjual jus, minuman olahraga, dan air kemasan, beberapa di
antaranya yang permintaannya meningkat pesat di seluruh dunia.
Saat membuat pengumuman untuk peluncuran portofolio diversifikasi pada 2008, CEO PepsiCo
(Indra Nooyi) menunjukkan bahwa Pepsi harus mengatasi ‘one of the world’s biggest public health
challenges, one which is fundamentally linked to the company’s industry: obesity’ / ‘salah satu
tantangan kesehatan masyarakat terbesar di dunia, yang secara fundamental terkait dengan industri
perusahaan: obesitas.
Perusahaan sudah beberapa kali mengatakan bahwa portofolio diversifikasi sejalan dengan
komitmennya untuk mengalihkan sumber daya dari makanan sampah (junk food) ke makanan yang
lebih sehat dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan umum.
Alasan lain untuk penerapan strategi diversifikasi PepsiCo adalah untuk melindunginya dari
dampak penurunan konsumsi produk CSD (Carbonated Soft Drink) di industri minuman. Penggunaan
produk CSD (Carbonate Soft Drink) telah banyak dikaitkan dengan kondisi seperti diabetes, obesitas, dan
masalah kesehatan lainnya.
Minuman dan makanan ringan secara umum memiliki performa yang baik di pasar meskipun terjadi
gejolak. Pada tahun 2014, salah satu merek PepsiCo, Doritos Locos Tacos melampaui $ 1 miliar dalam
penjualan sejak diluncurkan pada tahun 2012. Selain itu, keberhasilan PepsiCo atas kerjasamanya
dengan Buffalo Wild Wings pada tahun yang sama merupakan demonstrasi lain dari keberhasilan
strategi diversifikasi PEPSICO. Pepsi juga bermitra dengan toko makanan, restoran, dan taman hiburan
tertentu, seperti Shanghai Disney China dengan tujuan mempromosikan minuman dan makanan
ringannya. Beberapa entri terbaru ke dalam portofolio produk PEPSI termasuk antara lain Spire, Doritos
Loaded dan Mtn Dew Solar Flare, Mtn Dew Baja Blast, diluncurkan pada tahun 2014.
Di pasar maju di mana konsumsi CSD menyusut, strategi diversifikasi PEPSICO mungkin
merupakan formula ideal untuk menjaga perusahaan tetap di puncak. Faktanya, tingkat konsumsi CSD
per kapita tahunan telah berkurang secara signifikan selama bertahun-tahun karena masyarakat
sekarang cenderung lebih sadar akan kesehatan/health conscious, sehingga ada prospek yang lebih baik
untuk Pepsi dalam mengusung produk minuman dan makanan ringan yang sehat.
Di sisi lain, keberhasilan portofolio diversifikasi Pepsi masih belum terwujud dalam waktu dekat
di pasar negara-negara berkembang di mana banyak orang masih belum paham sepenuhnya tentang
dampak konsumsi CSD yang notabene adalah ancaman terbesar di pasar CSD. Dengan fokus pada
pemasaran dan kemitraan yang tepat, strategi diversifikasi dapat memungkinkan perusahaan untuk
mengungguli beberapa pesaing terbesarnya di industri minuman.
KESIMPULAN
Dari tahun ke tahun penjualan untuk minuman bersoda mengalami penurunan seiring dengan
penurunan tingkat konsumsi minuman bersoda tiap tahun. Hal tersebut mengasumsikan bahwa kini
konsumen lebih cenderung untuk memilih hidup sehat, sehingga mereka lebih memilih untuk membeli
produk yang lebih sehat. Dengan kondisi tersebut akhirnya PepsiCo mengeluarkan inovasi produk yang
lebih sehat dengan klasifikasi Good for You dan Better for You.
Untuk memasuki pasar makanan dan minuman sehat PepsiCo lebih memilih metode akuisisi
dengan mengakuisisi perusahaan lain yang sudah berpengalaman dengan industri makanan dan
minuman sehat seperti misalnya Quaker Oats. Akuisisi yang dilakukan oleh PepsiCo bersifat related
karena mereka hanya mengakuisisi perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman saja.
REFERENSI
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Chartered Accountant Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan.
Jakarta.
Margaret A. Peteraf_ John E. Gamble_ Alonzo J. Strickland_ Arthur A. Thompson - Crafting & executing
strategy the quest for competitive advantage _ concepts and cases (2020)