Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PASTA GIGI MENGANDUNG XYLITOL DAN FLUORIDE

DIBANDINGKAN PASTA GIGI MENGANDUNG FLUORIDE


TERHADAP PLAK GIGI
(Studi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro )

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah


mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum

AYU NURMA DEWI AMNUR


22010110110058

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
PENGARUH PASTA GIGI MENGANDUNG XYLITOL DAN FLUORIDE
DIBANDINGKAN PASTA GIGI MENGANDUNG FLUORIDE
TERHADAP PLAK GIGI
( Studi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro )
Ayu Nurma Dewi Amnur1,, Devi Farida Utami2, Yuswo Supatmo3

ABSTRAK
Latar belakang: Plak merupakan suatu lapisan lunak terdiri atas kumpulan
bakteri yang berkembang biak di atas suatu matriks. Xylitol berfungsi
menghambat pembentukan plak. Flouride berfungsi sebagai menghambat karies
dengan cara menghambat aktivitas metabolisme bakteri, jika berlebih dapat
menyebabkan Fluorosis.
Tujuan: Membuktikan besarnya pengaruh pasta gigi mengandung xylitol dan
flouride dengan pasta gigi mengandung flouride.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan Randomized Control group
pretest-Posttest design. 30 Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro, dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok
kontrol dan dua kelompok perlakuan. Kelompok kontrol (K) diberi pasta gigi
tanpa kandungan xylitol dan flouride, kelompok perlakuan (P1) diberi pasta gigi
dengan kandungan xylitol dan flouride dan kelompok perlakuan (P2) diberi pasta
gigi kandungan flouride. Plak diukur dengan menggunakan indeks plak menurut
Sillness and Loe sesudah menggunakan pasta gigi dalam jangka waktu 2 minggu.
Hasil dianalisa dengan program SPSS pada komputer dengan tingkat kepercayaan
p<0,05.
Hasil: Uji t-test indeks plak sesudah perlakuan pada kelompok kontrol (K)
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dengan nilai (p = 0,045), pada
kelompok perlakuan (P1) menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna ( p =
0,000) dan pada kelompok perlakuan (P2) menunjukkan tidak ada perbedaan yang
bermakna ( p = 0,190). Uji beda antar kelompok menunjukkan tidak ada
perbedaan yang bermakna, kelompok kontrol (K) dibanding kelompok P1 (p =
0,510). Kelompok kontrol (K) dibanding kelompok P2 (p = 0,580). Kelompok P1
dibanding kelompok P2 (p = 0,230).
Simpulan: Penggunaan pasta gigi dengan kandungan xylitol dan flouride dapat
menghambat pembentukan plak gigi tetapi pasta gigi dengan flouride tidak dapat
menghambat pembentukan plak dan tidak terdapat perbedaan rerata skor plak
yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

Kata kunci: plak gigi, xylitol, flouride, pasta gigi

1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
2
Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
THE INFLUENCE OF TOOTHPASTE CONTAINING XYLITOL AND
FLUORIDE THAN TOOHPASTE CONTAINING OF A FLUORIDE TO
WHACK THE TEEH OF ( a study of a student medical schools university
diponegoro )
ABSTRACT
background: Plaque is a software that consists of a collection of bacteria that
breed on top of a matrix. xylitol inhibits the formation plaque. Flouride function
serves as inhibit caries by inhibiting the metabolic activity of the bacteria, but the
excess can be cause fluorosis
purpose: to prove his great influence xylitol toothpaste containing fluoride to
toothpaste containing fluoride.
Metode: This study used a Randomized Control design group pretest-Posttest
design. Research Sample is 30 students Faculty of Medicine University of
Diponegoro.devided for the 3 groups: a control group and two treatment groups.
the control group (K) were given toothpaste without xylitol and fluoride content.
treatment group (P1) given toothpaste containing xylitol and fluoride and treatment
group (P2) given toothpaste containing fluoride. plaque was measured using an
index plak according to Sillness and Loe after using the toothpaste within 2
weeks. Were analyzed with SPSS program on a computer with a confidence level
of p< 0.05.
Results: t-test plaque index after treatment in the control group (K) shows a
significant difference to the value (p = 0.045), treatment group P1 indicates
significance difference (p = 0.000) and the treatment group P2, showed no
significant difference (p = 0.190). difference test between groups pointing right no
significant difference, control group (K) The appeal treatment group P1 (p=
0.510). the control group (k) The appeal the treatment group p2 (p = 0,580).
treatment group P1 The appeal group P2 (p =0,230).
Conclusion: the use of toothpaste containing xylitol and fluoride can inhibit the
formation of dental plaque toothpaste with fluoride but can not inhibit the
formation of plaque and there is no difference in the mean score of plaque that had
significance between control and treatment groups.

Key word: Dental plaque, xylitol and fluoride, toothpaste


PENDAHULUAN
Masalah yang banyak diderita oleh sebagian besar masyarakat di dunia ini
adalah penyakit gigi dan mulut, secara umum penyakit yang banyak di keluhkan
oleh masyarakat adalah karies dan kerusakan jaringan periodontal, karies banyak
dijumpai pada kehidupan manusia modern karena dikaitkan dengan pola hidupnya
sehari-hari seperti pola makan dengan makanan olahan yang lebih mudah melekat
pada permukaan gigi yang tidak bersifat self cleansing (membersihkan gigi), self
cleansing berfungsi untuk membilas plak yang melekat di gigi.1,2,3
Plak adalah lapisan gelatin tipis dan transparan, yang biasanya lepas dari
pengamatan, hanya tampak bila dicari secara teliti, dan bukan suatu materi alba
(masa yang menutupi gigi).4 Pembentukan pelikel dental pada permukaan gigi
merupakan fase awal dari pembentukan plak. Pada tahap awal permukaan gigi
atau restorasi (permanen dan sementara) akan dibalut oleh pelikel glikoprotein. 5,6
Bakteri yang berperan dalam pembentukan plak gigi adalah streptococcus mutans
pada penderita karies ditemukan dalam jumlah besar.7 Pengendalian plak adalah
upaya mencegah penumpukan plak, upaya tersebut dapat dilakukan secara
kimiawi menggunakan obat kumur dan pasta gigi.8
Sebaiknya menggosok gigi dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari terutama
setelah makan. Bahan baku pasta gigi tersusun atas, bahan polishing, bahan
foaming, bahan pengikat, pemberi rasa, xylitol, pengawet dan fluoride.9,10
Xylitol merupakan gula alkohol (polyols) yang mempunyai lima ikatan
rantai karbon dengan rumus kimia C5H12O5. Xylitol memiliki rasa semanis sukrosa
dan memberikan efek segar di rongga mulut.11 Lima ikatan rantai karbon tersebut,
yang bersifat sebagai antimikrobial. Sifat lima rantai karbon ini menghambat
pertumbuhan bakteri mulut seperti Streptococcus mutans, karena bakteri-bakteri
tersebut tak mampu memfermentasi dan menggunakan gula dengan lima rantai
karbon untuk zat energi. Di saat varian gula lainnya memprouksi asam, xylitol
memicu alkalinisasi.12
Senyawa Fluoride dalam pasta gigi antara lain: stannous Fluoride, Sodium
Fluoride, dan Sodium Monophosphate Fluoride. Fungsi utama senyawa Fluoride
agar jaringan keras gigi lebih tahan terhadap lingkungan asam dan bersifat
kariogenik, serta bersifat bakterisida dan memiliki efek antiplak tambahan. 13
Tujuan penelitian ini adalah membuktikan besarnya pengaruh pasta gigi
mengandung xylitol dan fluoride dengan pasta gigi mengandung fluoride terhadap
pembentukan plak.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan rancangan
Randomized Control group Pretest-Posttest design. Penelitian ini dilakukan
secara non blinding dengan menggunakan tiga kelompok yaitu kelompok kontrol
(K) diberikan pasta gigi yang tidak mengandung xylitol dan fluoride dan
kelompok perlakuan pertama (P1) diberi pasta gigi mengandung xylitol dan
fluoride dan kelompok perlakuan kedua (P2) diberi pasta gigi mengandung
fluoride dengan keluaran berupa nilai skor plak gigi. Plak diukur dengan
menggunakan indeks plak menurut Sillness and Loe sesudah menggunakan pasta
gigi dalam jangka waktu 2 minggu. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
Mahasiswa semester 4 s/d 8, bersedia mengisi informed consent, susunan gigi
yang masih lengkap dan teratur sampai berjejal ringan, diambil mahasiswa yang
sudah tedapat plak, gigi yang diperiksa dalam keadaan sehat, tidak karies dan
tidak ada penyakit periodontal. Analisis data dilakukan menggunakan uji
normalitas Saphiro Wilk dan bila distribusi datanya normal dilakukan analisis
parametrik uji t, tetapi bila distribusi datanya tidak normal dilakukan analisis
nonparametric yaitu uji Mann-Whitney dan perbandingan antar kelompok dengan
menggunakan uji Anova.
HASIL
Hasil perhitungan uji normalitas data rerata skor plak sebelum dan sesudah
perlakuan pada masing-masing kelompok terlihat pada tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1. Hasil perhitungan uji normalitas data
Skor plak Kontrol Perlakuan (P1) Perlakuan (P2)
Tanpa xylitol dan Dengan xylitol dan Dengan flouride
flouride flouride
Sebelum sesudah Sebelum sesudah Sebelum sesudah
P 0,081* 0,345* 0,100* 0,173* 0,076* 0,036
*)
data berdistribusi normal, p > 0,05
Pada kelompok kontrol (K) sebelum perlakuan data menunjukkan
berdistribusi normal (p = 0,081), dan sesudah perlakuan data berdistribusi normal
(p = 0,345). Pada kelompok perlakuan (P1) sebelum perlakuan data menunjukkan
berdistribusi normal (p = 0,100), dan sesudah perlakuan data berdistribusi normal
(p = 0,173). Pada kelompok perlakuan (P2) sebelum perlakuan data menunjukkan
berdistribusi normal (p = 0,076), dan sesudah perlakuan data berdistribusi tidak
normal (p = 0,036).
Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-
Wilk, setelah dilakukan transformasi diperoleh nilai signifikasi pada kelompok
perlakuan kedua (P2) sebelum perlakuan (p = 0,351) dan setelah perlakuan (p =
0,076). Melihat nilai p >0,05 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Uji beda sebelum dan sesudah perlakuan masing-masing kelompok terlihat
pada tabel 6 dibawah ini:
Tabel 2. Hasil uji beda skor plak dalam kelompok sebelum dan sesudah perlakuan
KELOMPOK SEBELUM SESUDAH p
(Rerata Sd) (Rerata Sd)
Kelompok kontrol 2.1350 0.41711 1.7130 0.45309 0.042*

Kelompok 1 1.9310 0.65812 1.2620 0.74721 0.000*


Kelompok 2 2.5060 0.56349 2.1250 0.81213 0.190

*)
data berdistribusi normal, p < 0,05
Berdasarkan hasil uji beda sebelum dan sesudah perlakuan, pada
kelompok kontrok (K) terdapat perbedaan yang signifikasi (p = 0,042), sehingga
hipotesis nol yang menyatakan tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan dengan diberi pasta gigi yang tanpa mengandung xylitol dan flouride
ditolak. Pada kelompok perlakuan (P1) uji beda menunjukkan terdapat perbedaan
yang sangat bermakna (p = 0,000), hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak
ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan dengan pemakaian pasta gigi
xylitol dan flouride ditolak. Pada kelompok perlakuan (P2) uji beda sebelum dan
sesudah perlakuan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikasi (p = 0,190).
Hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah
pemakaian pasta gigi dengan flouride tidak dapat ditolak, sehingga hipotesis
penelitian yang menyatakan pasta gigi mengandung flouride berpengaruh
terhadap skor plak ditolak.
Berdasarkan rerata sebelum perlakuan masing-masing kelompok tidak
sama, maka untuk mengetahui pengaruh perlakuan harus dilakukan uji beda delta
(selisih sebelum dan sesudah perlakuan) antar kelompok.
Tabel 3. Uji beda skor plak antar kelompok sebelum dan sesudah perlakuan
VARIABEL KONTROL KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 p
N= 10 N= 10 N=10
(Rerata Sd) (Rerata Sd) (Rerata Sd)
Skor Plak 2.1350 0.41711 1.9310 0.65812 2.5060 0.56349 0.081*
sebelum
Skor Plak 1.7130 0.45309 1.2620 0.74721 2.1250 0.81213 0.025**
sesudah
plak -.4580 .48050 -.6690 .31586 -.2810 1.07981 0.490**
*(Anova)
**(kruskal wallis)
Berdasarkan uji beda skor plak antar kelompok sebelum perlakuan diketahui p
= 0,081 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna rerata
skor plak sebelum perlakuan. Uji beda skor plak sesudah perlakuan p = 0,025
maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna rerata skor plak
sesudah perlakuan. Uji beda delta skor plak menunjukkan p = 0,490 maka dapat
disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna rerata skor plak sebelum
dan sesudah. Uji antar kelompok menunjukkan tidak ada perbedaan yang
bermakna.
PEMBAHASAN
Pembentukan plak gigi diawali dengan adanya pelikel beberapa saat
setelah pembersihan gigi terdapat lapisan tipis dari protein saliva yang terutama
terdiri dari glikoprotein saliva yang melekat pada permukaan gigi.14,15
Berdasarkan penelitian pada kelompok kontrol (K) pasta gigi tanpa
mengandung xylitol dan flouride diketahui (p = 0,042). Hasil penelitian tersebut
sesuai dengan penelitian sebelumnya dimana pasta gigi daun sirih bisa
menghambat pembentukan plak. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Muthia Mutmainnah menunjukkan bahwa pasta gigi yang mengandung ekstrak
daun sirih efektif dalam mengurangi plak dan gingivitis pada gingivitis marginalis
kronis. Karena adanya efek anti-mikroba yang terkandung dalam senyawa fenol
dan turunannya kavikol sehingga dapat mengurangi bakteri streptococcus mutans
pada permukaan gigi.
Pada kelompok perlakuan pertama (P1) pasta gigi mengandung xylitol dan
flouride, diketahui (p = 0,000). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian
sebelumnya dimana pasta gigi mengandung xylitol dan flouride bisa menghambat
pembentukan plak. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Resti, EI auerkari,
AT Sarwono menunjukkan bahwa pasta gigi yang mengandung xylitol dapat
menghambat pertumbuhan mutans serotip E. Karena xylitol berfungsi
menghambat pembentukan bakteri sehingga dapat menghambat proses
pembentukan plak.
Pada kelompok perlakuan kedua (P2) pasta gigi mengandung flouride,
diketahui (p = 0,190) terdapat skor plak yang tidak bermakna, karena pasta gigi
yang dipakai pada penelitian ini adalah pasta gigi yang didapatkan di pasaran.
Hasil berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Jamilah, Mariyam menunjukkan bahwa pasta gigi mengandng
flouride dapat menghambat pertumbuhan S. mutans. Karena pasta gigi yang
gunakan adalah pasta gigi dari olahan herbal bukan pasta gigi yang tersedia di
pasaran. Kandungan fluor dalam pasta gigi herbal mempunyai kemampuan
memacu remineralisasi karies dini dan mengurangi kemampuan bakteri untuk
memproduksi asam. Minyak Eucalyptus mempunyai daya antibakteri dan
digunakan sebagai antiseptik. Clove dalam pasta gigi merupakan anestetik ringan
yang bersifat sementara. Tea tree oil mengandung sifat antiseptik ringan yang
dapat mengontrol pertumbuhan bakteri.
Berdasarkan perbandingan rerata skor plak kelompok kontrol (K) dan
kelompok perlakuan (P1) (p = 0,510), sehingga dapat disimpulkan data bahwa
tidak ada perbedaan rerata skor plak yang bermakna antara kelompok kontrol (K)
dan kelompok perlakuan (P1). Pada kelompok kontrol (K) dan kelompok
perlakuan (P2) (p = 0,580), disimpulkan data bahwa tidak ada perbedaan rerata
skor plak yang bermakna antara kelompok kontrol (K) dan kelompok perlakuan
(P2). Pada kelompok perlakuan (P1) dan kelompok perlakuan (P2) (p = 0,230),
sehingga dapat disimpulkan data bahwa tidak ada perbedaan rerata skor plak yang
bermakna antara kelompok perlakuan (P1) dan kelompok perlakuan (P2).
Pada uji beda skor plak antar kelompok sebelum perlakuan diketahui p =
0,081 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna rerata
skor plak sebelum perlakuan. Uji beda skor plak sesudah perlakuan p = 0,025
maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna rerata skor plak
sesudah perlakuan. Berdasarkan data diperoleh rerata skor plak awal yang berbeda
sehingga untuk mengetahui pengaruh pasta gigi terhadap skor plak harus dilihat
selisih skor awal dengan skor akhir (delta). Uji beda delta skor plak menunjukkan
p = 0,490 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna rerata
skor plak sebelum dan sesudah.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penggunaan pasta
gigi dengan kandungan xylitol dan flouride dapat menghambat pembentukan plak
gigi. Penggunaan pasta gigi dengan kandungan flouride tidak dapat menghambat
pembentukan plak gigi. Penggunaan pasta gigi dengan kandungan xylitol dan
flouride dapat menghambat pembentukan plak gigi dibandingkan dengan pasta
gigi yang mengandung flouride.
Disarankan untuk mahasiswa dan para dokter khususnya di lingkungan
fakultas kedokteran untuk menyarankan dan mensosialisasikan penggunaan pasta
gigi mengandung xylitol dan flouride untuk digunakan dalam merawat kesehatan
rongga mulut karena penggunaan pasta gigi yang mengandung xylitol dan flouride
lebih meminimalkan efek samping dari penggunaan pasta gigi yang sepenuhnya
mengandung bahan kimia. Keterbatasan pada penelitian ini dikarenakan harus
mengikut yang tersedia di pasaran dan tidak mengendalikan secara ketat.
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada drg. Devi Farida Utami, Sp.BM dan
Dr.Drs.YuswoSupatmo.M.Kes yang telah memberikan saran-saran dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada
drg. Gunawan wibisono, M.Si.Med selaku ketua penguji dan Drg. Djoko Priyanto,
Sp,Ort.MARS selaku penguji serta pihak-pihak lain yang telah membantu
sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Universitas Sumatera Utara. Karies Gigi: Pengukuran Resiko dan Evaluasi
[serial online]. [cited 2014 feb 12]. Available from:
http://usupress.usu.ac.id/files/Menuju Gigi dan Mulut sehat_pencegahan dan
pemeliharaan_Normal
2. Anonymous. Gigi sehat bebas plak. [serial online]. 2004 [cited 2010 Sept 18].
Available from:
http://www.indonesiamediacom/2004/10/early/kesehatan/kesehatan-
1004makanan.htm
3. Dentistrymolar. Proses Gigi Berlubang ( karies ) [homepage on the
internet].[updated 2014 feb 12; cited 2014 feb 15]. Available from:
http://dentistrymolar.wordpress.com/2014/02/12/proses-gigi-berlubang-karies/
4. Dermawan T. Efektivitas menyikat gigi dengan pasta gigi mengandung
Kombinasi sodium bicarbonate dan lima ekstrak herbal alami terhadap
akumulasi plak gigi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia;
2006.
5. Anonymous. Gigi sehat bebas plak. [serial online]. 2004 [cited 2010 Sept 18].
Available from:
http://www.indonesiamediacom/2004/10/early/kesehatan/kesehatan-
1004makanan.htm
6. Daliemunthe SH. Obat kumur dan kesehatan periodontium. Majalah
kedokteran gigi Universitas Indonesia 1998: 17-22
7. Media Medika Muda. Pengaruh pemberian teh hijau (camellia sinensis)
terhadap pembentukan plak gigi [seri online]. 2006 [cited 2014 feb 12]
Available from: http;//www.m3undip.org/ed2/artikel_01_fulltex_01.html
8. Sasmita Inne Suherna, Atlette Suzy PP, Muttawin halim. Gambaran pasta gigi
yang mengandung herbal terhadap penurunan indeks plak. [serial online]. 2009
[cited 2014 feb 12]. Available from:
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/05/herbal_pinikgasby.pdf
9. Anonymous. Dasar Pembuatan Pasta Gigi [homepage on the Internet]. c2006
[cited 2014 feb 12]. Available from:
http://rachdie.blogsome.com/2006/10/17/dasar-pembuatan-pasta-gigi/
10. Anonymous.What is xylitol . Diabetic Delight FoodsInc Sweet. [internet]
2005-2007. ( cited 2014 feb 12 ) Avaiable from : URL:
http://www.xylitolcanada.com/what.htm
11. Resti, EI auerkari, AT Sarwono. Pengaruh Pasta Gigi Mengandung Xylitol
Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Serotipe E. 2008. Jakarta:
Universitas Indonesia.
12. Natamiharja L, Hiskia Z, Dorlina. Pengalaman karies gigi, status periodontal
dan perilaku oral hygiene pada siswa kelas VI SD, kelas III SMP, dan kelas III
SMA kecamatan Medan Baru. 2008;13(2): VOL 13, 2008. Dental Journal.
13. Nurin Aisyiyah Listyasari. Pengaruh Pasta Gigi Dengan Kandungan Propolis
Terhadap Pembentukan Plak Gigi. 2012. Semarang: Universitas Diponegoro
14. Pyrus malus. [serial online]. 2007 [cited 2014feb 12]. Available from:
http;//www.iptek.apijii.or.id/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku/1-30.pdf
15. Kerr DA, Major M. an introduction to general and oral pathologyfor hygienist.
Philadelphia: WB Saunders, 1998;p. 309-50

Anda mungkin juga menyukai