Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK IV

Dita Indah Sari


Nuraldyla Suciaty Saputri
Putu Yoga Andre Sukmana
Kelas : 4KIB
A. PENJODOHAN

N PERTANYAAN
O
1 Bahan bakar fosil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang memfosil dalam jutaan
tahun D
2 Alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang aliran gas pembakaran bahan
bakar sampai kepada gas buang. G
3 Sistem yang menyediakan air pendingin dengan kualitas dan kuantitas tertentu yang
diperlukan untuk pendinginan proses di pabrik C
4 Udara bertekanan yang digunakan untuk berbagai keperluan pabrik A
5 Zat kimia yang menyebabkan destabilisasi muatan nagatif patikel didalam
suspensi H
6 Panas yang dihilangkan dari air yang tersirkulasi dalam menara F
7 Alat pembawa atau pengangkut abu dari sisa-sisa pembakaran bahan bakar S
8 Air panas didinginkan sampai pada temperatur yang lebih rendah dari temperatur bola
basah udara sekitar, jika udara relative kering. R
9 Lapisan gambut terbentuk dari tumbuhan yang tumbang di tempat tumbuh I
10 Cara penyambungan dimana digunakan material ketiga yang dipakai sebagi
penyambung T
11 Salah satu jenis valve yang dirancang untuk mengatur besar kecilnya aliran fluida L
12 Bahan bakar berbentuk padat, dan kebanyakan menjadi sumber energi panas. B
13 Suatu poroses untuk mengaktifkan kembali resin penukar ion yang telah jenuh
menggunakan bahan kimia sebagai larutan regenerant P
14 Kompressor dinamis yang tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke
udara J
15 Perbandingan yang menunjukkan kebutuhan udara minimum untuk pembakaran suatu
bahan bakar E
16 Suatu analisis laboratorium yang memuat fraksi massa Karbon (C), Hidrogen (H 2),
Oksigen (O2), Sulfur (S) dan Nirogen (N2) dalam batubara K
17 Kombinasi dari pipa atau alat kelengkapan yang membawa satu bagian dari pipa keluar
dari barisan, namun menjadi garis sejajar dengan bagian lainnya. O
18 Cara penyambungan hanya sebagian kecil dan bagian material yang disambung dan
tidak menggunakan material ketiga Q
19 Pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium
penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan M
20 Air yang ditambahkan kedalam sistem air pendingin yang tersirkulasi untuk
menggantikan air yang hilang N
A. Udara pabrik G. Duct collector N. Make-up
B. Bahan bakar padat H. Koagulan O. Offset
C. Sistem air pendingin I. Teori in situ P. Regenerasi
D. Batubara J. Kompressor dinamis Q. Joints
E. Perbandingan K. Analisis ultimat R. Wet cooling tower
L. Globe valve S. Ash conveyor
stoikiometri
M. Filtrasi T. Fitting
F. Heat load

B. ESSAY
1. Jelaskan Teori-teori pembentukkan batubara!
a. Teori In Situ
Bahwa lapisan gambut terbentuk dari tumbuhan yang tumbang di tempat tumbuh,
batubara yang terbentuk disebut batubara anchtone.
b. Teori Draft
Menyatakan bahwa lapisan gambut yang terbentuk berasal dari bagian tumbuh-
tumbuhan yang terbawa oleh aliran air dan terendapkan di daerah hilir (delta), batubara
yang terbentuk disebut batubara allochtone.

2. Jelaskan Sitem Pembakaran Batubara

a. Pada pola pengumpanan overfeed ,aliran batubara dan udara saling berlawanan.
Batubara diumpankan dari atas unggun bergerak kebawah sambil terbakar, sementara
udara mengalir keatas melewati lapisan abu dan batubara baru. Umpan batubara akan
terpanaskan karena kontak dengan batubara yang sudah terbakar yang ada dibawahnya
dan juga oleh gas hasil pembakaran yang mengalir berlawanan arah. Material sisa
pembkaran turun ke permukaan grate dan secara periodic dikeluarkan dengan cara
dumping, shaking atau vibrating. Beberapa stoker mempunyai grate yang berjalan secara
kontinyu.
b. Pada pola pengumpanan underfeed, aliran batubara dan udara terjadi secara parallel
dan biasanya mengalir keatas. Pada ruang pembakaran,udara diumpankan dari atas
masuk keruang pembakaran. Pada ruang pembakaran udara akan kontak dengan bahan
bakar batubara sehingga terjadi proses pembakaran. Zat terbang, uap air dan uara
pembakaran mengalir dari lapisan bahan bakar yang terbakar dikeluaran bawah. Tipe ini
menghasilkan lebih sedikit asap pada pengumpanan dan pengoprasian beban rendah.

3. Jelaskan diagram alir Proses Pengolahan Air Bersih

Water Treatment Plant


Water Treatment Plant atau
lebih populer dengan
akronim WTP adalah
bangunan utama
pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak
flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.
Koagulasi
Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. pada proses koagulasi
ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-
air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di
dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa
tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis
(terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk).
Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya
proses adalah 30 90 detik.
Metode pengolahan kimiawi yang sering digunakan adalah koagulasi. Koagulasi
adalah mekanisme dimana partikel partikel koloid yang bermuatan negatif akan
dinetralkan, sehingga muatan yang netral tersebut saling melekat dan menempel satu sama
lain, dan membentuk flok. Untuk menambah besar ukuran koloid dapat dilakukan
dengan jalan reaksi kimia diikuti dengan pengumpulan atau dengan cara penyerapan.
Flokulasi
Flokulasi adalah proses pengadukan lambat agar campuran koagulan dan air baku
yang telah merata membentuk gumpalan atau flok dan dapat mengendap dengan cepat.
Pada proses ini, Aluminium atau besi akan bereaksi dengan alkalinitas dalam air.
Alkalinitas adalah kemampuan
untuk menetralkan asam. Poly
Aluminium Chlorida bekerja pada
interval pH 6-9 dengan pH netral
adalah 7. Reaksi ini menghasilkan
Al(OH)3 yang mengendap. Pada
reaksi ini akan membebaskan asam yang menurut pH larutan dan bereaksi dengan
alkalinitas. Reaksi tersebut tidak sederhana karena hidroksida-hidroksida Al dan Fe
ternyata terbentuk ion-ion yang lain menunjukkan reaksi yang amat kompleks.
Pada penambahan garam Aluminium atau besi, akan segera terbentuk ion-ion
polimer dan dapat terserap oleh partikel-pertikel. PAC benar-benar menggumpalkan zat-
zat tersuspensi dan koloid dalam air untuk menghasilkan flok yang belum sempurna, lalu
Ca(OH)2 berperan untuk mengikat flok-flok yang belum sempurna tersebut menjadi flok-
flok yang lebih sempurna, dengan perbandingan 0,30 ml PAC dan 0,90 ml Ca(OH) 2
dalam 500 ml air baku pada uji jar test di laboratorium. Ca(OH) 2 bekerja pada pH basa
sebagai flokulan yang menetralisir pH asam yaitu PAC sebagai koagulan, yang kemudian
membentuk flok-flok yang lebih sempurna dan mempercepat pengendapan dalam
penyaringan partikel koloid, yang akan terselubungi oleh koagulan. Muatan partikel
koloid dan hasil hidrolisa akan saling menetralkan sehingga muatan dari partikel ini
mengecil, hingga tergantung dari pH serta semacam dosis koagulan, maka besarnya zat
potensial yang akan diturunkan atau diubah dari sedikit negatif menjadi netral dan
akhirnya posif, dan suspensi ini tidak stabil sehingga terjadi penggumpalan sampai
ukuran yang dapat mengendap.

Sedimentasi
Sedimentasi yaitu proses pengendapan flok partikel dan pemisahan
kotoran/warna, sehingga air terolah akan jernih (supernatan) dan endapan yang terjadi
dibuang atau digunakan ulang
(concentrate). Hal ini
dilakukan secara gravitasi.
Setelah melewati proses
destabilisasi partikel koloid
melalui unit koagulasi dan unit
flokulasi, selanjutnya
perjalanan air akan masuk ke
dalam unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid
yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat
jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada
berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur.Gabungan
unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator.
Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai
dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini
biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda.
Dimana, Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan
terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan,
dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain
sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.

Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke
dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air
bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan
distribusi di kita menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat
dengan eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi.
Biasanya terletak diatas bukit, atau gunung.

4. Tuliskan keuntungan dan


kerugian dari Ketel Pipa Api (Fire Tube
Boiler)!
Keuntungan dari ketel pipa api:
1. Menghasilkan uap dengan tekanan lebih tinggi dari pada ketel pipa api.
2. Untuk daya yang sama menempati ruang yang lebih kecil daripada ketel pipa api.
3. Laju aliran uap lebih rendah.
4. Komponen komponen yang berbeda bias diurai sehingga mudah untuk dipindahkan.
5. Permukaan pemanasan lebih efektif karena gas panas mengalir ke atas pada arah tegak
lurus.
6. Pecah pada pipa tidak menimbulkan kerusakan keseluruh ketel.
Kerugian dari ketel pipa api:
1. Air umpan mensyaratkan mempunyai kemurnian tinggi
2. untuk mencegah endapan kerak di dalam pipa. Jika terbentuk kerak di dalam pipa bisa
menimbulkan panas yang berlebihan dan pecah.
3. Membutuhkan perhatian yang lebih hati hati bagi penguapannya, karena itu akan
menimbulkan biaya operasi yang lebih tinggi.
4. Pembersihan pipa air tidak mudah dilakukan

5. Jelaskan perbedaan mekanisme kerja menara pendingin aliran mekanis Induced Draft
Tower dan Forced Draft Tower!
Induced Draft Tower Forced Draft Tower

a. Induced Draft Tower (Tipe Aliran Air Tarik)


Pada Induced Draft Tower, Fan dipasang pada bagian atas masukan air panas,
sedangkan air panas disemprotkan melalui spray nozzle pada bagian atas dan udara
masuk pada sisi bagian bawah menara. Air panas yang disemprotkan akan jatuh dan
berkontakkan dengan udara yang masuk dari sisi bawah menara, dan fan akan
menarik atau menyedot uap panas dari air panas. Jadi, uap panas pada air panas akan
berdifusi dari temperatur tinggi (air panas) ke temperatur rendah (udara) sehingga air
panas mengalami proses pendinginan akan menjadi air dingin pada keluaran bagian
bawah menara.
b. Forced Draft Tower (Tipe Aliran Air Dorong)
Pada Forced Draft Tower terdapat Fan (kipas) yang terdapat pada bagian bawah
menara. Fan akan menghembuskan udara sehingga kontak dengan air panas yang
masuk dari bagian atas melalui Spray Nozzle secara gravitasi. Ketika air panas yang
berkontakkan dengan udara, air panas mengalami pendinginan dengan udara dan
berubah menjadi air dingin, dimana terjadi perpindahan kalor dari temperatur tinggi
(air panas) ke temperatur rendah (udara) dan air panas yang telah mengalami
pendinginan keluar pada bagian bawah menara.

Anda mungkin juga menyukai