Anda di halaman 1dari 9

Nama : Cesno Eftwory

Nim : 16/407599/PSP/05933
Tugas : Ekonomi Sektor Publik

EFISIENSI EKONOMI

Pengertian Pasar dalam Konsep Ekonomi

Pengertian dasar pasar adalah tempat di mana penjual dan pembeli bertemu untuk
saling melakukan pertukaran atas barang dan jasa.1 Pada masa lampau, pasar mengacu pada
lokasi geografis, tetapi sekarang pasar tidak lagi memiliki batas-batas geografis karena
komunikasi modern telah memungkinkan para pembeli dan penjual untuk mengadakan
transaksi tanpa harus bertemu satu sama lain.2 Dalam ekonomi modern, pasar lebih dipahami
sebagai suatu institusi yang menjadi ajang operasi kekuatan-kekuatan yang menentukan
harga.3

Sedangkan Roger Leroy Miller dan Roger E. Meiners mendefinisikan pasar


sebagai suatu sistem mengalokasikan sumber daya dan menyiratkan informasi tentang nilai-
nilai relatif mereka.Ia juga merupakan sistem yang mendistribusikan pendapatan sesuai
dengan jumlah dan nilai pasar sumber daya yang dimiliki. Sistem pasar adalah suatu sistem di
mana terdapat pengambilan keputusan yang terdesentralisasi. Pada dasarnya, ia melibatkan
koordinasi spontan oleh jutaan peserta.4

Adiwarman A. Karim juga memberikan definisi pasar, yaitu tempat atau keadaan
yang mempertemukan antara permintaan (pembeli) atau penawaran (penjual) untuk setiap
jenis barang, jasa atau sumber daya. Pembeli meliputi konsumen yang membutuhkan barang
dan jasa, sedangkan bagi industri membutuhkan tenaga kerja, modal dan barang baku
produksi baik untuk memproduksi barang maupun jasa. Penjual termasuk juga untuk industri
menawarkan hasil produk atau jasa yang diminta oleh pembeli; pekerja menjual tenaga dan

1
Philip Kotlerdan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran,terj. Imam Nurmawan (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997),
226

2
Richard A. Bilas, Ekonomi Mikro, terj. Gunawan Hutauruk (Jakarta: Penerbit Erlangga, t.t), 5.

3
4
Roger Leroy Miller dan Roger E. Meiners, Intermediate Microeconmics Theory, ed. terj. Haris Munandar,Teori Mikro
ekonomi Intermediate (Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, 2000), 5.
keahliannya, pemilik lahan menyewakan atau menjual asetnya, sedangkan pemilik modal
menawarkan pembagian keuntungan dari kegiatan bisnis tertentu.5

Pelaku Ekonomi

Pelaku pasar adalah :

a. Konsumen

Konsumen adalah pelaku ekonomi yang memiliki permintaan (bedakan antara


keinginan, kebutuhan permintaan). Dasar pengambilan keputusan adalah maksimisasi utelity
atau minimisasi anggaran. Kemudian cerminan di pasar adalah kurva permintaan.

Utelity merupakan konstruk yang dibangun oleh ekonom untuk memahami bagaimana
konsumen yang rasional membagi sumber dayanya yang terbatas diantara barang dan jasa
yang memberikan kepuasan bagi mereka. Keputusan didasarkan pada maksimisasi utelity.

Maksimum utelity adalah tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan. Pendekatan lain untuk fungsi pemintaan adalah pendekatan kurva indifference
dan garis anggaran.

Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu
dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

Beberapa Penentuan Permintaan Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada


suatu barang ditentukan oleh faktor-faktor,diantaranya :

Harga barang itu sendiri (Px)

Harga barang lain ( Py)

Pendapatan konsumen (Inc)

Cita rasa (T)

Iklim (S)

Jumlah penduduk (Pop)

5
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami (Jakarta: RajawaliPers, 2010), 6.
Ramalan masa yang akan datang (F)

Persamaan :

Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan :


Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan
berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta
akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.

Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang
hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta masyarakat. Ia menggambarkan besarnya
permintaan yang ada pada berbagai tingkat harga. Contoh :

Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : Suatu kurva yang menggambarkan


sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang
diminta para pembeli. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari
kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan
jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

Elastisitas permintaan adalah satuan kuantitas yang mengukur tinggi rendahnya


respon jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan pada salah satu faktor yang
mempengaruhinya. Terdapat tiga kategori nilai elasisitas yakni, elastis, inelastis dan uniter .
Berikut rumus elastisitas permintaan.
Berbagai jenis elastisitas yaitu :

elastisitas harga

elastisitas pendapatan

elastisitas silang

Besar kecilnya nilai elastisitas dipengaruhi oleh kualitas faktor yang


mempengaruhinya :

Pentingnya barang (jasa ) itu

Banyak tidaknya barang pengganti

Proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli barang (jasa) itu

Banyak tidaknya penggunaan barang itu

Jangka waktu analisis

Surplus konsumen

b. Produsen

Produsen adalah mereka yang menciptakan barang dan atau jasa (menciptakan nilai
tambah) dengan tujuan utama mendapatkan keuntungan. Perilaku dasar pengambilan
keputusan: maksimisasi profit atau minimisasi biaya (ingat prinsip ekonomi). kemudian
cerminan di pasar adalah kurva penawaran.

Dasar pengambilan keputusannya adalah maksimisasi keuntungan. Keuntungan


maksimum adalah tambahan biaya yang dikeluarkan untuk setiap unit barang sama dengan
tambahan pendapatan yang akan diperolehnya dari setiap unit barang.
Letak keuntungan maksimum berdasarkan kurva di atas adalah MC = MR dimana
MC adalah kurva penawaran.

Penawaran adalah jumlah barang yang disediakan untuk dijual pada berbagai tingkat
harga, ingat jumlah ini adalah jumlah optimal setelah produsen melakukan optimasi di
perusahaannya. Faktor yang mempengaruhi penawaran adalah harga barang, biaya produksi,
teknologi.

Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa : Semakin tinggi harga suatu
barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.
Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.

Daftar penawaran yang gambaran yang menunjukan jumlah penawaran pada berbagai
tingkat harga. Contoh :

Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai : Yaitu suatu kurva yang menunjukkan
hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.

Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply
bergeser ke kiri atas.

Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas

Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar


Elastisitas penawaran adalah dalah angka yang menunjukkan berapa besar perubahan
jumlah barang yang ditawarkan jika ada perubahan pada faktor yang mempengaruhi
penawaran. Sedangkan yang dimaksud dengan surplus produsen adalah keuntungan yang
diperoleh produsen karena dia mampu memproduksi barang dengan biaya (harga) lebih
rendah dari harga pasar.

Efisiensi Pasar

Pasar yang paling efisien adalah pasar persaingan sempurna. Yang dimaksud pasar
persaingan sempurna di dalam teori ekonomi mikro pada umumnya adalah suatu pasar yang
ditandai oleh tidak adanya sama sekali persaingan yang bersifat pribadi (rivalry) di antara
perusahaan-perusahaan individu yang ada di dalamnya. Dengan demikian pengertian
persaingan sempurna di dalam teori ekonomi berbeda berbeda dengan pengertian persaingan
di dalam bahasa sehari-hari. Di dalam pengertian bahasa sehari-hari persaingan berarti
persaingan antarpribadi (rivalry), sedangkan di dalam teori ekonomi persaingan berarti tidak
adanya sama sekali persaingan langsung antarpribadi (perfect competition).6

Dalam pasar bersaing sempurna, secara teoritis penjual tidak dapat menentukan harga
atau disebut price taker, dimana penjual akan menjual barangnya sesuai harga yang berlaku
di pasar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang ada di pasar dan semuanya
menjual produk yang identik sama. Tiap-tiap penjual merupakan bagian yang sangat kecil
jika dibandingkan dengan luas pasar, sehingga ia tidak dapat mempengaruhi harga. 7

6
Ari Sudarman, Teori Ekonomi Mikro (Yogyakarta: BPFE, 2002), 3.

7
Richard A. Bilas, Ekonomi Mikro, 175.
Dalam kenyataannya, pasar bersaing sempurna juga memiliki derajat yang berbeda-
beda. Derajat yang paling ekstrem memang penjual tidak dapat menentukan harga sama
sekali. Derajat akan semakin mendekati keekstreman bila hal-hal ini terpenuhi:8

ada banyak penjual

pembeli memandang barang sama saja (homogen, tidak terdiferensiasi)

ada kelebihan kapasitas produksi.

Semakin banyak penjual, berarti semakin banyak pilihan pembeli. Penjual yang
harganya lebih tinggi tentu akan ditinggalkan pembeli. Hal inilah yang mendorong penjual
untuk mengikuti harga yang berlaku di pasar (price taker).9 Semakin homogen barang yang
dijual berarti pembeli semakin tidak memiliki insentif mencari barang dipenjual lain. Hal
inilah yang mendorong penjual untuk menjual barangnya sama dengan harga yang berlaku di
pasar. Tidak ada alasan bagi pembeli untuk membayar lebih untuk membayar yang sama.10

Semakin banyak kelebihan kapasitas produksi berarti setiap kenaikan permintaan


dapat dipenuhi tanpa membuat harga-harga naik. Hal inilah yang menahan penjual untuk
tidak menaikkan harganya meskipun ada kenaikan permintaan. Bila ia menaikkan harganya,
pembeli akan membelinya dari penjual lain yang juga memiliki kelebihan kapasitas.11

Persaingan sempurna menghindari adanya konsentrasi kekuasaan di segolongan kecil


masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan
membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang
disukainya. Juga kebebasannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih
terbatas.

Ciri - ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut :12

Perusahaan sebagai pengambil harga atau price taker

Sifat Produk adalah homogen (homogeneous).

8
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, 169.

9
Ibid
10
Ibid
11
Ibid
12
Kusnadi, Kusdi Rahardjo dan Rudi Zaedan, EkonomiMikro Dilengkapi Pendekatan Akuntansi(Malang: Universitas
Brawijaya, 1997), 334-335.
Siapa saja bebas masuk atau keluar dari pasar, artinya bahwa tidak ada halangan atau
rintangan bagi siapa saja untuk setiap saatmenjual barang tersebut dipasar dan bebas pula
setiap saat untuk
menjualnya.

Mobilitas barang sangat lancar dan tidak ada satupun perusahaan yang sanggup untuk
menghalanginya begitu pula dengan berbagai sarana dan prasarana bisnis yang lain.

Setiap penjual mempunyai informasi yang sempurna tentang pasar sehingga dapat
dihindari keputusan yang salah sebagai akibat salah informasi.

Sebuah pasar yang paling efisien adalah pasar yang mampu melakukan fungsi alokasi
dan distribusi secara efisien. Efisiensi produksi adalah biaya terendah, input dibayar sesuai
dengan share-nya kepada produksi. Efisiensi alokasi adalah output dijual dengan harga
terrendah (sesuai dengan bayaran input.

Eksistensi pasar persaingan sempurna adalah pemenuhan syarat pasar (jumlah


produsen banyak, jumlah konsumen banyak, masing-masing tidak mampu mempengaruhi
pasar ; barang yang diperdagangkan bisa saling mengganti dengan sempurna ; dan informasi
pasar bersifat sempurna), barang pulik / barang bersama dan eksternalitas.

Contoh Kasus

Persoalan peternakan unggas di Indonesia tidak terlepas dari berkembang pesatnya


pertumbuhan industri peternakan itu sendiri. Dari yang dahulunya industri peternakan unggas
dikelola oleh peternak rakyat, hingga kini industri peternakan unggas sudah dikuasai oleh
konglomerasi. Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Surachman
Suwandi mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan industri peternakan
rakyat terpuruk. "Peternak rakyat atau peternak kecil terpuruk karena skala ekonominya kecil.
Selain itu, industrinya tidak terintegrasi," ujar Surachman dalam diskusi harian Kompas
dengan Kementerian Pertanian di Jakarta, Kamis (4/7/2016).

Secara umum saat ini industri unggas jauh lebih maju dibandingkan dengan komoditas
lainnya dan memberikan kontribusi terbesar terhadap pemenuhan kebutuhan protein hewani.
"Faktanya ayam ras telah menimbulkan revolusi menu orang Indonesia dari daging merah ke
daging putih, yaitu dari 55 persen konsumsi daging sapi atau kerbau turun menjadi 17 persen
dan konsumsi daging unggas baik ayam ras maupun buras naik dari 15 persen menjadi 67
persen selama kurun waktu 50 tahun terakhir," tambah Surachman.

Tingginya permintaan komoditas ayam akhirnya mendorong perusahaan untuk terjun


dalam bisnis peternakan unggas. "Pesatnya laju pertumbuhan komoditas ayam khususnya
ayam ras secara tidak langsung telah mendorong munculnya konglomerasi-konglomerasi.
Namun, tumbuhnya konglomerasi yang tidak terintegrasi dengan peternak rakyat bisa
menjadi implikasi negatif," ujar Surachman.

Surachman menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam terkait persoalan tersebut.
"Kalau terus dibiarkan, niscaya yang kecil akan tetap kecil dan yang besar akan makin besar,"
kata Surachman. Menurut dia, saat ini sekitar 80 persen pangsa pasar industri unggas dikuasai
konglomerasi, sementara pangsa pasar peternak mandiri hanya 20 persen. Ketua Dewan
Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Indonesia Hartono
mempertanyakan arah kebijakan pemerintah terkait persoalan unggas, apakah akan
mendukung peternak rakyat atau konglomerasi. (sumber : Kompas.com - 04/08/2016, 17:22 WIB)

Anda mungkin juga menyukai