Anda di halaman 1dari 21

TUGAS-6

TL115103. EKOLOGI LINGKUNGAN

ADAPTASI DAN EVOLUSI

Kelompok 1 (satu) :

1. Fari Fatullah (011602573125001)


2. Moh. Abdul Azis (011602573125010)
3. M. Ikhwanudin (011602573125003)
4. M. Rodjulun Kaffah (011602573125005)
5. Syahbudin (011602503125002)

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

2017

DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Adaptasi................................................................................... 4
2.2. Jenis-jenis Adaptasi................................................................................... 4
2.3. Tujuan Adaptasi......................................................................................... 14
2.4. Evolusi....................................................................................................... 15
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................ 21
Daftar Pustaka................................................................................................... 22

BAB I

PENDAHULUAN

2
1.1. Latar Belakang

Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat


bertahan hidup. Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam
yang menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) untuk dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru. Adaptasi yang
dilakukan oleh hewan dapat berupa adaptasi fisiologis, morfologis dan
tingkah laku. Sedangkan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
berupa adaptasi fisiologis dan morfologis.
Selain adaptasi, menurut beberapa para ahli di alam juga terjadi
evolusi yang dilakukan makhluk hidup untuk bertahan hidup. Dalam evolusi
yang menjadi dasar terjadinya dibawa oleh gen yang diwariskan pada
keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dalam evolusi dapat diperoleh dari
perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi,
atau antar spesies.

Teori evolusi diajukan sebagai hipotesa rekaan di tengah konteks


pemahaman ilmiah abad kesembilan belas yang masih terbelakang, yang
hingga hari ini belum pernah didukung oleh percobaan atau penemuan ilmiah
apapun. Sebaliknya, semua metode yang bertujuan membuktikan keabsahan
teori ini justru berakhir dengan pembuktian ketidakabsahannya.

1.2. Rumusan Masalah


a. Menjelaskan adaptasi pada makhluk hidup, baik pada hewan maupun
pada tumbuhan.
b. Menjelaskan tentang evolusi makhluk hidup dan mendiskripsikan tentang
teori evolusi serta hubungannya dengan adaptasi.

1.3. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui tentang terjadinya adaptasi dan jenis-jenis adaptasi


b. Mengetahui tentang terjadinya evoluasi dan teori evolusi serta
hubungannya dengan adaptasi

BAB II

PEMBAHASAN

3
2.1. Pengertian Adaptasi

Setiap makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkunganya.


Adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dalam
mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme
yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya akan dapat bertahan hidup,
sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau
kelangkaan jenis. adaptasi diperlukan oleh makhluk hidup karena beberapa
hal, yaitu: Untuk bertahan hidup( melindungi diri dan memenuhi kebutuhan
akan makanan) dan untuk berkembangbiak. Jadi, dengan kata lain adaptasi
merupakan kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan
baik dan berkembang biak di lingkungan alaminya.

Organisme yang berhasil adaptasi terhadap lingkungannya mampu


untuk memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan), mengatasi kondisi fisik
lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas, mempertahankan hidup dari
musuh alaminya, bereproduksi dan merespon perubahan yang terjadi di
sekitarnya.

2.2. Jenis-jenis Adaptasi


a. Adaptasi Morfologi

Merupakan penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan


dengan kebutuhan organisme hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi
Morfologi dapat dilihat dengan jelas dan mudah diamati biasanya
disebabkan karena adanya perbedaan jenis makanan dan habitat.

Adaptasi morfologi pada hewan diantaranya :

1) Adaptasi morfologi terhadap jenis makanan


a) Adaptasi morfologi pada bentuk paruh burung

4
Bentuk paruh burung beranekaragam disesuaikan dengan
jenis makanannya. Burung pemakan biji mempunyai bentuk
paruh berbeda dengan burung pemakan daging atau burung
pemakan serangga dan sebagainya.

Gambar berbagai macam bentuk paruh pada unggas

b) Adaptasi morfologi pada kaki burung

Berdasarkan cara hidup dan makanannya, kaki burung di


bedakan beberapa macam, yaitu :

o Kaki burung pemanjat, Mempunyai dua jari ke depan dan


dua jari ke belakang, contoh : kaki burung pelatuk
o Kaki burung perenang, Celah antar jari-jarinya terdapat
selaput renang, misal : itik, angsa
o Kaki burung buas atau pencengkram, Mempunyai ukuran
pendek dan cakarnya sangat tajam, contoh : kaki burung
elang, rajawali, burung hantu
o Kaki burung petenges, Mempunyai jari kaki panjang dan
semua jari terletak pada satu bidang datar.

5
Gambar berbagai bentuk kaki pada unggas

c) Adaptasi morfologi pada mulut serangga

Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan


dengan cara mengambil makanannya.

o Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang


bawah yang kuat untuk menggigit, misalnya lipan, belalang,
jangkrik, dan kecoa.
o Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti
belalai yang panjang dan dapat digulung sehingga dapat
menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga,
misalnya kupu-kupu.
o Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang
yang runcing dan panjang untuk menusuk dan menghisap,
misalnya: nyamuk dan kutu
o Tipe mulut penghisap dan penjilat, memiliki bibir untuk
menjilat, misalnya: lebah madu dan lalat.

Gambar berbagai bentuk mulut serangga

d) Bentuk gigi pada hewan sesuai dengan jenis makanannya

Berdasarkan makanannya, hewan digolongkan menjadi 4


jenis, yaitu hewan omnivora, hewan herbivora, hewan karnivora,

6
dan hewan insektivora. Masing-masing hewan tersebut
mempunyai bentuk gigi yang berbeda-beda.

Gambar berbagai bentuk gigi hewan berdasarkan jenis


makanannya

e) Warna bulu atau rambut sesuai habitatnya

Warna bulu atau warna kulit hewan juga digunakan


sebagai salah satu cara hewan tersebut untuk beradaptasi
terhadap lingkungannya. Masing-masing hewan tersebut
mempunyai warna bulu yang unik sesuai tempat tinggalnya,
contohnya beruang kutub, onta, burung petarmigan dll.

Gambar berbagai bulu atau warna kulit hewan sesuai


lingkungannya
f) Bentuk leher pada jerapah.

Bentuk leher pada jerapah juga menjadi salah satu


bentuk adaptasi terhadap lingkungannya. Jerapah cenderung
memakan tumbuhan di pepohonan yang lebih tinggi
dibandingkan hewan herbivora yang lain.

7
Gambar bentuk leher jerapah sesuai jenis makanannya

2) Adaptasi morfologi terhadap jenis habitat


a. Ikan

Ikan mempunyai habitat di air, baik air laut maupun air


tawar. Air mempunyai sifat menekan ke segala arah sehingga
ikan membutuhkan bentuk tubuh yang memudahkannya
bergerak di air.

b. Onta

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan


gersang.Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan
keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta
adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan
memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang
menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam
waktu yang lama.

c. Beruang Kutub

Beruang kutub hidup di daerah kutub yang dingin.


Hewan yang hidup di daerah dingin mempunyai bentuk kaki
yang besar dan lebar untuk berjalan di salju. Bulunya tebal dan
telinganya kecil untuk mengurangi kehilangan panas.

8
3) Adaptasi Morfologi dalam mempertahankan diri.

Penyesuian bentuk tubuh untuk melindungi diri dari


pemangsa ataupun oleh ancaman lainnya, seperti:

a) Duri pada landak.


b) Tempurung pada punggung kura-kura atau penyu

Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan

Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi


sebagai berikut.

1) Xerofit

Merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan


lingkungan yang kering,contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit.
antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak
berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi
lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan
sangat luas.

2) Hidrofit

9
yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan
berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun
lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.

3) Higrofit

Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan


lembab. contohnya tumbuhan paku dan lumut. Daun Tumbuhan
insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar,
memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang
licinsehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap.
Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga
tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur
yang diperlukan.

4) Akar

Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk


menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar
hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

b. Adaptasi fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah upaya penyesuaian fungsi alat-alat


tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Biasanya adaptasi
fisiologi melibatkan zat-zat kimia tertentu untuk membantu proses
metabolisme tubuh. Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi pada semua
makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.

Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi pada semua makhluk hidup


baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.

10
1) Adaptasi fisiologi pada manusia
o Jumlah Hemoglobin pada sel darah merah orang yang tinggal di
pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang
tinggal di pantai/dataran rendah.
o Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran
jantung orang kebanyakan.
o Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak
mengeluarkan urine (air seni).
2) Adaptasi fisiologi pada hewan
o Herbivora seperti sapi dapat mencerna rumput atau daun yang
banyak mengandung serat (selulosa) dengan bantuan enzim
selulase. Enzim tersebut dihasilkan oleh mikroorganisme yang
terdapat di rumen.
o Hewan penghisap darah seperti nyamuk mempunyai zat
antikoagulan atau anti pembekuan darah. Zat ini berguna untuk
menjaga agar darah yang dihisap tetap cair dan tidak membeku.
3) Adaptasi fisiologi pada tumbuhan
o Tumbuhan tertentu mengeluarkan bau yang khas untuk menarik
serangga. Serangga dapat membantu proses penyerbukan ,
contohnya pada bunga mawar.
o Tumbuhan mengeluarkan nektar pada bunga untuk menarik
serangga. Contohnya kembang sepatu.
o Pada tanaman tertentu misalnya cemara dan sukun,
mengeluarkan metabolit sekunder berupa alelopati yang mampu
menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya.

c. Adaptasi tingkah laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap


lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Adaptasi tingkah laku mudah kita
tebak karena adaptasi ini bertujuan untuk menhindarkan diri dari
kematian, Kematian dari serangan predator , kematian dari perubahan
iklim ataupun perubahan dari proses fisiologis.

1) Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan


o Mimikri

11
teknik manipulasi warna kulit pada binatang seperti
misalnya bunglon yang dapat berubah-ubah sesuai warna benda
di sekitarnya agar dapat mengelabuhi binatang
predator/pemangsa sehingga sulit mendeteksi keberadaan
bunglon untuk dimangsa. Misalnya bunglon.

o Hibernasi

teknik bertahan hidup pada lingkungan yang keras


dengan cara tidur menonaktifkan dirinya (dorman). Misalnya
ular, ikan, beruang, kura-kura, bengkarung, dan lain-lain.

o Autotomi

Autotomi adalah teknik bertahan hidup dengan cara


mengorbankan salah satu bagian tubuh. Contoh autotomi yaitu
pada cicak

o Estivasi

Estivasi adalah menonaktifkan diri (dorman) pada saat


kondisi lingkungan tidak bersahabat.

o Simbiosis rayap dan flagellate

Rayap membutuhkan bantuan makhluk hidup lainnya


yaitu flagelata untuk mencerna kayu yang ada di dalam usus
rayap. Tanpa flagellata rayap tidak akan mampu mencerna kayu
yang masuk ke dalam tubuhnya. Rayap-rayap kecil yang baru
menetas mendapatkan flagellata dengan jalan menjilat dubur
rayap dewasa. Rayap secara periodik melakukan aktivitas ganti
kulit dan meninggalkan bagian usus lama, sehingga rayap akan
memakan kulit yang mengelupas untuk memasukkan kembali
flagellata ke dalam usus pencernaannya.

o Pernapasan ikan paus

12
Ikan paus adalah mamalia yang mirip ikan dan hidup di
air. Paus memiliki paru-paru yang harus diisi dengan oksigen
dari permukaan laut minimal setiap setengah jam sekali. Ikan
paus ketika muncuk ke permukaan akan membuang udara kotor
lewat hidung mirip seperti air mancur yang berisi karbon
dioksida bercampur uap air jenuh yang terkondensasi.

o Migrasi pada bangsa burung untuk mencari daerah yang lebih


hangat dan banyak menyimpan cadangan makanan
o Pinguin akan berkempul berkelompk dengan punggung
menghadap keluar agar tetap hangat di daerah dingin.
o Agar tubuhnya tetap dingin maka kerbau suka berkubang di
lumpur atau air.
o Cumi-cumi dan gurita atau sotong akan menyemprotkan zat
tinta ketika dikejar musuh.
2) Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan
o Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang
termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya
yang tumbuh di permukaan tanah.
o Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati
dan randu, menggugurkan daunnya.

2.3. Tujuan Adaptasi

Makhluk hidup mempunyai cara unik tersendiri untuk melakukan


adaptasi dan tentunya masing-masing makhluk hidup mempunyai tujuan yang
berbeda, berikut ini adalah berbagai tujuan makhluk hidup melakukan
adaptasi.

a) Tujuan adaptasi pada hewan


o Melindungi diri dari musuh
o Memperoleh makanan
b) Tujuan adaptasi pada tumuhan
o Mengurangi penguapan
o Mengapung diperairan, teratai dan eceng gondok memiliki batang
berongga agar dapat mengapung di air.
o Menyimpan air, kaktus memiliki batang berdaging dan berkulit tebal
untuk menyimpan air.

13
o Menjaga keseimbangan agar tidak terbalik. Eceng gondok memiliki
kar serabut yang sangat lebat berguna untuk menjaga keseimbangan
agar tidak terbalik.
o Mengambil oksigen saat terjadi pasang surut. Bakau memiliki akar
napas yang memanjang dan menjulang di permukaan. Dengan
bentuk akar ini tanaman bakau tetap dapat mengambil oksigen dari
udara saat terjadi pasang surut dan bertahan dari terpaan ombak.

2.4. Evolusi
1. Pengertian Evolusi

Evolusi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari


tentang perubahan perlahan-lahan pada populasi makhluk hidup dari
zaman kezaman yang telah, sedang, dan akan berlangsung pada
kehidupan dipermukaan bumi.

Beberapa kritik mengenai teori evolusi mengklaim kalau ilmuan


tidak sependapat mengenai konsep evolusi, namun faktanya tidak
demikian. Mereka memang tidak sependapat mengenai detail cara proses
ini terjadi, namun para ilmuan tidak mempertanyakan keberadaan
evolusi.

Ilmuan mempelajari evolusi dalam dua tingkatan populasi.


Evolusi mikro terdiri dari perubahan genetik kecil yang terjadi dalam
beberapa generasi. Evolusi makro adalah pola perubahan yang lebih luas
dalam ribuan generasi sehingga terbentuk spesies baru. Kedua tingkatan
evolusi ini menyebabkan populasi dan spesies berubah seiring waktu.

Perubahan evolusi mikro menyebabkan alel-alel dalam sebuah


populasi menjadi lebih umum atau lebih sedikit seiring waktu. Empat
gaya evolusi mikro adalah seleksi alam, mutasi, aliran gen dan apungan
genetik.

a. Seleksi alam

14
Seleksi alam mengadaptasi mahluk hidup pada lingkungan
mereka lewat menyingkirkan sejumlah sifat sementara mendukung
sifat lainnya. Seleksi alam berdasarkan pada empat prinsip utama:

o Semua spesies menghasilkan lebih banyak keturunan daripada


yang dapat didukung oleh lingkungan, membatasi sumberdaya.
o Semua populasi beraneka ragam secara internal; tidak ada dua
individual yang mutlak sama.
o Lebih banyak individu yang ada daripada yang dapat bertahan
hidup. Mereka berjuang memperebutkan sumberdaya mereka
yang memiliki manfaat yang diwariskan berhasil bertahan
hidup.
o Individu menurunkan manfaat ini ke keturunannya.
b. Mutasi

adalah kemunculan alel baru secara spontan dan acak


(kebetulan) yang merubah DNA mahluk individual. Sebagai satu-
satunya sumber variasi baru, mutasi adalah gaya evolusi yang kuat.
Tanpa mutasi, hanya mungkin menjadikan satu sifat lebih umum atau
lebih sedikit.

c. Aliran gen, atau migrasi,

terjadi saat dua populasi berbagi alel. Campuran antara orang


Belanda dan orang Jawa setelah orang Belanda bermigrasi ke Jawa
adalah sebuah contoh aliran gen. Populasi campuran yang dihasilkan
memiliki kombinasi alel yang baru.

d. Apungan genetic

Evolusi yang terjadi karena peristiwa kebetulan dan tipe


perubahan. Bila sebuah letusan gunung berapi kebetulan menghabisi
semua orang dengan darah golongan A, maka alel tipe A akan lenyap
dalam populasi tersebut hingga mutasi atau aliran gen
mengembalikannya.

15
2. Teori-teori Evolusi
a. Jean Baptiste Lamarck

Mengemukakan bahwa;

o Alat - alat tuuh yang sering digunakan akan tumbuh membesar,


sebaliknya organ tubuh yang tidak pernah digunakan akan
menyusut bahkan hilang.
o Hukum peneurunan sifat-sifat yang baru yang diperoleh artinya
bahwa sifat-sifat baru karena sering digunakan atau tidak
digunakannya bagian-bagian tubuh tersebut akan diturunkan
kepada keturunannya.
b. Alfred Wallace

Menyatakan bahwa species yang ada sekarang berasal dari


species masa silam yang mampu bertahan hidup.

c. Erasmus Darwin

Menyatakan bahwaa fungsional terhadap stimulus adalah


diwariskan

d. Charles Darwin

Mengemukakan teori evolusi yang didasarkan pada pokok-


pokok- fikiran sebagai berikut:

o Tidak ada individu yang sama


o Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh bnayak karena
kemampuannya bereproduksi.
o Untuk berkembang biak diperlukan adanya makanan dan ruang
yang cukup.
o Bertambahnya suatu populasi tidak akan berjalan terus-menerus.
e. Count De Buffen

Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena


pengaruh alam sekitar diwariskan .Dengan demikian kemampuan

16
beradaptasi terhadap lingkungan akan menyebabkan terjadinya
variasi yang mengarah pada terbentuknya species baru.

f. Sir Charles Lyeel

Menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau dan benua selalu


mengalami perubahan.

g. Thomas Robert Malthus

Menyatakan bahwa pertambahan jumlah pendududk naik


seperti deret ukur sedangkan bahan makanan yang tersedia naik
seperti deret hitung.

h. Anaximander dan Aristoteles

Menyatakan bahwa makhluk hidup selalu mengalami


perubahan.

3. Bukti-Bukti Evaluasi

Adanya evolusi diperkuat dengan adanya bukti-bukti:

a. Fosil
b. Homologi
c. Analogi
d. Embriologi perbandingan
e. ontogeni
f. covergensi
g. divergensi
h. species

Terdapat beberapa bukti yang dapat membantu menjelaskan


evolusi, antara lain:

17
a. Perbandingan anatomi. Organ yang mirip pada organisme yang
berkerabat menunjukan adanya kemungkinanan mereka memiliki
nenek moyang yang sama.
b. Perbandingan embriologi. Embrio suatu species, melalui berbagai
tahap perkembangan yang sama dengan berbagai spesies yang
lainnya yang beragam
c. Perbandingan fisiologi. berbagai organisme yang berbeda memiliki
dan menggunakan enzim yang sama.
d. Strukturan vestigeal. Sstruktur ini merupakan struktur yang tidak
memiliki fungsi pada suatu organisme besar kemungkinan, struktur
ini merupakan warisan dari organisme yang sebelumnya
menggunakan struktur ini.
e. Sistimatika makhluk hidup. Para peneliti berusaha mengelompokan
makhluk hidup dengan membuat sistematika pengelompokan dari
kelompok yang paling luas hingga yang paling spesifik
(kingdom,filum/divisio, kelas,ordo,famili, genus dan species)
Makhluk yang dikelompokan dlam kelompok yang sama, dipercaya
lebih dekat dibanding dengan makhlik hidup dari kelompok yang
lain.
f. Biogeografi. Pembatasan alami, seperti lautan, gunung dan gurun
pasir yang membatasi penyebaran species merupakan suatu bentuk
isolasi yang melahirkan berbagai variasi species.
g. Genetika. Mutasi gen, pengaturan kembali segmen kromosom dan
penggandaan segmen kromosom dpat dihasilkan variasi baru.
h. Paleontologi. Individu yang ada sekarang dapat dilacak asal
muasalnya dengan menggunakan fosil.

4. Pro dan kontra tentang berbagai pendapat tentang masalah evolusi


a. Lamarck vs Weismann :

Weismann (biologiawan Jerman 1834-1912) menentang


pendapat Lamarck mengenai diturunkannya sifat-sifat yang
diperoleh.

Percobaannya : Dia mengawinkan 2 ekor tikus yang dipotong


ekornya ternyata keturunannya tetap berekor panjang. Keadaan ini
tetap berlangsung meskipun dilakukan sampai 20 generasi.

18
b. Lamarck vs Darwin :

Mereka berbeda pendapat mengenai munculnya jerapah


berleher panjang.

Menurut Lamarck : semula jerapah berleher pendek karena


makanan yang berupa daun makin berkurang maka dari generasi ke
generasi leher jerapah semakin panjang untuk menjangkau daun
yang semakin tinggi letaknya.

Menurut Darwin : dalam populasi jerapah ada yang berleher


panjang dan berleher pendek. Dalam kompetisi mendapatkan
makanan jerapah berleher panjang tetap bertahan hidup jerapah
berleher pendek lenyap secara perlahan-lahan.

c. Spesiasi atau terjadinya spesies baru:

Ada pendapat spesies baru bisa terjadi dari spesies yang sudah
ada karena interaksi antara faktor luar dan faktor dalam.
Mekanismenya dapat dijelaskan dengan rumus:

F = G + L,

F = fenotip,

G = genotip,

L = lingkungan

maka bila F1 F2 F3 F4 F5 .. F12, dimana


F12 mungkin sudah jauh berbeda dengan F1 sehingga F12 dapat
dinyatakan sebagai spesies baru.

5. Evolusi manusia

19
Fosil subhuman tertua adalah Australophitecus, wujudnya lebih
menyerupai kera daripada manusia, kemudian muncul manusia kera dari
Jawa, Pitecanthropus erectus yang hidup pada 500.000 tahun yang lalu,
sudah lebih menyerupai manusia daripada kera, volume otaknya 1000
cc, sedang pada gorilla 600 cc dan pada manusia modern 1500 cc,
subhuman yang lain adalah Homo neanderthalensis, makhluk ini hidup
pada pertengahan akhir Pleistocene, 500.000 sampai 50.000 tahun yang
lalu, orang beranggapan bahwa makhluk ini manusia primitif yang
pertama. Secara tepat takdapat diketahui kapan manusia modern ini
muncul, tetapi mungkin yang tertua adalah tengkorak Swanscombe yang
umurnya 300.000 tahun dan mungkin sekali lebih tua lagi, yaitu sekitar
500.000 tahun yang lalu makhluk ini pun diduga berasal dari
Pithecarthropus. Maunusia modern yang mengganti kan Homo
neanderthalensis adalah manusia Cro-maguon yang hidup sekitar 50.000
20.000 tahun yang lalu.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat


bertahan hidup. Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam
yang menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) untuk dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru.

Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan sifat-sifat yang


diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya dalam jangka waktu tertentu. Dalam evolusi yang menjadi dasar
terjadinya dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk
hidup. Sifat baru dalam evolusi dapat diperoleh dari perubahan gen oleh
mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies.

20
Bukti dari teori evolusi adalah adaptasi yang dilakukan oleh setiap
makhluk hidup, dimana adaptasi/ penyesuain diri dengan lingkungan
memerlukan suatu usaha evolusi dalam waktu yang lama sehingga makhluk
hidup tersebut dapat tetap eksis di atas bumi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Husni,Jumrida,http://jumridahusni.blogspot.co.id/2011/07/adaptasi-dan-
evolusi.html, diakses pada tanggal 27 April 2017

Hakam,Cak,http://cakhakam.blogspot.co.id/2011/06/makalah-evolusi-dan-
adaptasi.html, diakses pada tanggal 27 April 2017

Prasetijo,http://prasetijo.wordpress.com/2008/01/28/adaptasi-dalam-anthropologi/,
diakses pada tanggal 27 April 2017

21

Anda mungkin juga menyukai