Anda di halaman 1dari 3

Polip serviks

Polip serviks adalah tumor jinak berupa adenoma maupun adenofibroma


yang tumbuh menonjol dan bertangkai, tumbuh di permukaan mukosa serviks
ataupun pada saluran endoserviks dan biasanya menonjol keluar dari mulut
serviks. Polip merupakan lesi atau tumor padat seviks yang paling sering di
jumpai. Tumor ini merupakan penjuluran dari bagian endoserviks atau
intarmukosal serviks dengan variasi external atau regio vaginal serviks.

Epidemilogi

Polip ektoserviks sering diderita oleh wanitayang telah


memasuki periode paska-menopause, meskipun dapat pula diderita
oleh wanita usia produktif. Prevalensi kasus polip serviks berkisar antara 2
hingga 5% wanita. Pada wanita premenopause (di atas usia 20 tahun) dan
telah memiliki setidaknya satu anak, pertumbuhan polip sering berasal dari
bagian dalam serviks, atau disebut polip endoserviks.

Etiologi

Etiologi dari polip serviks belum diketahui pada beberapa kasus, namun
ada beberapa teori yang menspekulasi etiologi polip serviks. Pertumbuhan polip
merupakan implikasi dari degenerasi hiperplastik fokal di daerah serviks,
yang merupakan reaksi sekunder dari inflamasi serviks lalu berikutnya akibat
stimulasi hormonal seperti estrogen, kongesti pembuluh darah pada canalis
cervicalis. Polip tersusun atas stroma jaringan ikat vaskuler dan dilapisi oleh
kolumner, skuamosumkolumner atau epitel skuamosa. Kejadian polip sering
dihubungkan dengan hiperplasia endometrial, yang menunjukkan
adanya keterlibatan faktor estrogen yang berlebihan. Polip serviks dapat
mengakibatkan perdarahan abnormal. Perdarahan dapat terjadi saat jeda antar
menstruasi, setelah berhubungan seksual dan setelah menstruasi
Manifestasi klinis

Polip serviks bervariasi dari tunggal hingga multipel, berwarna


merah terang, rapuh dan strukturnya menyerupai pons. Kebanyakan polip
di temukan berupa penjuluran berwarna merah terang yang terjepit atau
keluar dari ostium serviks. Umumnya permukaan polip tersusun dari selapis
epitel kolumner yang tinggi, epirel serviks dan stroma jaringan ikat longgar
yang di infiltrasi oleh selbulat dan edema. Tidak jarang ujung polip
mengalami nekrotik atau ulserasi sehingga dapat menimbulkan
perdarahan terutama pasca senggama/ koitus. Epitel endoserviks pada
polip seringkali mengalami metaplasia skuamosa dan serbukan sel radang
sehingga menyerupai ganas. Polip serviks sering kali tidak bergejala,
namun perlu dipertimbangkan bila ternyata terdapat riwayat:

Leukorea

Perdarahan di luar siklus menstruasi

Perdarahan setelah koitus

Perdarahan intermenstrual atau paska-koitus dengan


h i p e r m e n o r e a m e r u p a k a n g e j a l a u m u m untuk polip serviks.

Terapi

Karena pada umumnya polip bertangkai dan dasarnya mudah terlihat, maka
dapat diekstripasi dengan mudah. Setalah melakukan pemutaran tangkai,
biasanya juga di lakukan pembersihan dasar tangkai dengan kuret atau
kerokan. Untuk meminimalisasi jumlah perdarahan dapat di lakukan pemutusan
tangkai polip dengan kauter unipolar. Apbila jumlah polip lebih dari satu dan
dasar polip menjadi sulit untuk di lihat secara langsung, sebaiknya di lakukan
tindakan dilatasi serviks sebelum tindakan ekstripasi atau kauterisasi

Anda mungkin juga menyukai