Anda di halaman 1dari 7

MENCUCI TANGAN

Nomor : Ditetapkan Kepala UPTD


Terbit ke : Puskesmas Gunting Saga

S No Revisi :
Tgl diberlaku :
O Halaman
:
P dr. Tunisa Raudah M.Kes
UPTD
Puskesmas NIP.197708122010012010
Gunting Saga

1. Pengertian : Mencuci tangan adalah suatu cara mencuci tangan dengan menerapkan 7
langkah cara mencuci tangan dengan menggunakan air sabun atau desinfektan
sesuai dengan prosedur yang benar atau sesuai standar yang telah ditetapkan
WHO
2. Tujuan : Sebagai acuan untuk melakukan cuci tangan yang sesuai dengan standar WHO
3. Alat dan : a. Air mengalir
Bahan b. Sabun / hand rub / alkohol
4. Langkah- : 1. Basahkan kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan dengan air
langkah mengalir, kemudian ambil sabun.
2. Usap dan gosok kedua telapak secara lembut, kemudian gosok juga kedua
punggung tangan secara bergantian.
3. Gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
7. Bilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu
keringkan memakai handuk atau tisu. kemudian, matikan kran dengan tisu
dan tangan bersih terjaga.
5. Unit Terkait : a. Poli Umum
b. Poli Lansia
c. Poli MTBS
d. Poli Gigi
e. PONED
f. IGD
ANESTESI INFILTRASI
Nomor : Ditetapkan Kepala UPTD
Terbit ke : Puskesmas Gunting Saga

S No Revisi :
Tgl diberlaku :
O Halaman
:
P dr. Tunisa Raudah M.Kes
UPTD
Puskesmas NIP.197708122010012010
Gunting Saga

1. Pengertian : Anestesi infiltrasi adalah pemberian cairan/obat bius dengan cara dimasukkan
ke dalam kulit dan jaringan di bawahnya
2. Tujuan : Sebagai acuan untuk melakukan anestesi infiltrasi sesuai kompetensi dokter
3. Alat dan : a. Desinfektan (povidon iodine)
Bahan b. Spuit 2 cc dan 5 cc
c. Jarum aspirasi untuk obat anestesi
d. Jarum halus untuk infiltrasi
e. Epinefrin
f. Obat anestesi yang akan diberikan (lidokain 0,5-1%, epinefrin)
g. Aquabides
h. Sarung tangan disposable
i. Tempat sampah
4. Langkah- : 1. Pastikan identitas pasien.
langkah 2. Tanyakan riwayat alergi pasien terhadap obat anestesi.
3. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan prosedurnya.
4. Posisikan pasien dalam posisi yang nyaman dan ideal.
5. Pilihlah obat untuk anestesi (lidokain 0,5-1% dengan atau tanpa epinefrin).
6. Aspirasi obat anestesi, tergantung tempat yang akan dianestesi dan
banyaknya cairan yang akan diambil (5-10 ml).
7. Cuci tangan 7 langkah dan pakai sarung tangan.
8. Desinfeksi area yang akan diinjeksi.
9. Gunakan spuit jarum halus untuk melakukan infiltrasi.
10. Posisikan jarum di tempat yang akan dimasuki (untuk luka di ujung luka
dan segaris dengan axis longitudinalnya)
11. Aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke vena.
12. Buat depot subkutan dari anestesi lokal dengan injeksi secara perlahan
(tarik kembali jarum secara perlahan). Pertama injeksi area kutan, lalu
injeksikan di tempat yang lebih dalam. Untuk eksisi atau batas jahitan
luka, depot subkutan harus dibuat di jaringan subkutis di batas luka
13. Setelah usai, tarik jarum syringe.
14. Pisahkan jarum dari syringe. Buang keduanya di tempat sampah khusus
sampah medis.
15. Observasi pasien untuk alergi atau reaksi keracunan saat memasukkan obat
anestesi.
16. Tunggu sampai semua stimulus nyeri yang diberikan teranestesi sebelum
memulai tindakan operasi.
17. Catat dalam rekam medis pasien jenis obat yang dimasukkan, jumlahnya,
dan waktu pemberian.
5. Unit Terkait : a. Apotek
b. UGD
INJEKSI INTRAMUSKULAR
Nomor : Ditetapkan Kepala UPTD
Terbit ke : Puskesmas Gunting Saga

S No Revisi :
Tgl diberlaku :
O Halaman
:
P dr. Tunisa Raudah M.Kes
UPTD
Puskesmas NIP.197708122010012010
Gunting Saga

1. Pengertian : Injeksi intramuskular adalah pemberian obat/cairan dengan cara dimasukkan


langsung ke dalam otot
2. Tujuan : Sebagai acuan untuk tindakan suntikan ke dalam otot
3. Alat dan : a. Spuit
Bahan b. Bak instrumen
c. Kapas alkohol
d. Obat yang akan diberikan
e. Aquabides
f. Sarung tangan disposable
g. Tempat sampah
4. Langkah- : 1. Pastikan identitas pasien.
langkah 2. Siapkan obat yang akan disuntikkan, masukkan ke dalam syringe.
3. Tentukan tempat yang akan dilakukan injeksi (deltoid, paha, atau gluteus)
4. Cuci tangan 7 langkah dan pakai sarung tangan
5. Posisikan pasien dalam posisi yang nyaman dan ideal
6. Tentukan lokasi penyuntikan yang benar
7. Bersihkan kulit di atasnya dengan alkohol atau cairan desinfektan lain.
8. Pegang syringe dengan tangan dominan Anda (gunakan ibu jari dan jari
telunjuk)
9. Gunakan tangan non dominan untuk mengencangkan kulit di sekitar lokasi
suntikan.
10. Masukkan jarum dengan sudut 90 sehingga menembus otot
11. Lakukan aspirasi. Bila tidak ada darah, lanjutkan. Bila ada darah, cabut
jarum, ulangi prosedur.
12. Masukkan obat dengan perlahan (1 ml per 10 detik) sampai dosis yang
diinginkan tercapai.
13. Setelah usai, tarik jarum syringe
14. Pisahkan jarum dari syringe. Buang keduanya di tempat sampah khusus
sampah medis.
15. Periksa lokasi suntikan sekali lagi untuk memastikan bahwa tidak ada
perdarahan, pembengkakan, atau reaksi-reaksi lain yang terjadi.
16. Catat dalam rekam medis pasien jenis obat yang dimasukkan, jumlahnya,
dan waktu pemberian
5. Unit Terkait : a. Apotek
b. Poli umum
c. Poli lansia
d. Poli gigi
e. Poli MTBS
f. UGD
INJEKSI INTRAVENA
Nomor : Ditetapkan Kepala UPTD
Terbit ke : Puskesmas Gunting Saga

S No Revisi :
Tgl diberlaku :
O Halaman
:
P dr. Tunisa Raudah M.Kes
UPTD
Puskesmas NIP.197708122010012010
Gunting Saga

1. Pengertian : Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke
dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit
2. Tujuan : a. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada dengan
injeksi parenteral lain.
b. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
c. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
3. Alat dan : a. Spuit 3 cc
Bahan b. Spuit 5 cc
c. Kapas alkohol
d. Obat injeksi yang akan disuntikkan
e. Aquades
f. Sarung tangan
g. Torniket
4. Langkah- : 1. Pastikan identitas pasien.
langkah 2. Siapkan obat yang akan disuntikkan, masukkan ke dalam syringe.
3. Tentukan lokasi injeksi. Carilah vena perifer yang tampak atau yang cukup
besar sehingga akan memudahkan anda untuk melakukan injeksi nantinya.
4. Cuci tangan 7 langkah dan pakai sarung tangan.
5. Pasang torniket di bagian proksimal dari lokasi injeksi.
6. Tentukan lokasi penyuntikan yang benar.
7. Bersihkan kulit di atasnya dengan kapas alkohol.
8. Suntikkan jarum dengan sudut sekitar 45 derajat atau kurang ke dalam
vena yang telah Anda tentukan. Jarum mengarah ke arah proximal
sehingga obat yang nanti disuntikkan tidak akan menyebabkan turbulensi
ataupun pengkristalan di lokasi suntikan.
9. Lakukan aspirasi
10. Bila ada darah yang masuk, berwarna merah terang, sedikit berbuih, dan
memiliki tekanan, segera tarik jarum dan langsung lakukan penekanan di
bekas lokasi injeksi tadi. Itu berarti Anda mengenai arteri. Bila ada darah
yang masuk, berwarna merah gelap, dan tidak memiliki tekanan, itu adalah
vena. Lanjutkan dengan langkah berikut.
11. Lepaskan torniquet. Suntikkan obat secara perlahan-lahan.
12. Setelah selesai, cabut jarum dan langsung lakukan penekanan di bekas
lokasi injeksi dengan kapas alkohol.
13. Penekanan dilakukan kurang lebih 2-5 menit
14. Buanglah syringe dan jarum di tempat sampah medis.
15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
5. Unit Terkait : 1. Apotek
2. Poli umum
3. Poli lansia
4. Poli gigi
5. Poli MTBS
6. PONED
7. UGD
EKSTRAKSI KUKU
Nomor : Ditetapkan Kepala UPTD
Terbit ke : Puskesmas Gunting Saga

S No Revisi :
Tgl diberlaku :
O Halaman
:
P dr. Tunisa Raudah M.Kes
UPTD
Puskesmas NIP.197708122010012010
Gunting Saga

1. Pengertian : Ekstraksi kuku adalah pengambilan jaringan yang sudah nekrosis yang tidak
dapat dipertahankan lagi agar menghindari terjadinya infeksi kuku dan jamur
kuku.
2. Tujuan : a. Untuk membuang jaringan yang sudah nekrosis
b. Untuk membersihkan dari infeksi dan jamur
c. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
3. Alat dan : a. Scalpel no 10
Bahan b. Pinset anatomis
c. Pinset chirurgis
d. Needle holder
e. Gunting lancip-lancip bengkok (bila diperlukan)
f. Gunting lancip-tumpul (biladiperlukan)
g. Benangjahit (bila diperlukan)
h. Drape steril (bila diperlukan)
i. Klem mosquito
j. Klem kocher
4. Langkah- : 1. Jelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan dan prosedurnya
langkah 2. Pada tindakan ada 3 pilihan terapi, tergantung dengan kesembuhan pada
setiap tahap:
- Tahap 1
Rawat paronikia secara konservatif dengan soda baths.
Kurangi tekanan pada kuku dengan mengisi alur pada lengkungan
kuku dengan kasa kecil atau kapas.
Lakukan seperti ini dalam 3 bulan.
- Tahap 2
Ekstraksi kuku dan pada tahap berikutnya, eksisi bagian yang ada pus
untuk mengeluarkan pus atau,
Ekstraksi kuku parsial diikuti dab dengan phenol 80% dalam air dan
dicuci dengan alkohol 70%.
- Tahap 3
Ekstraksi kuku parsial diikuti dab dengan phenol 80% dalam air dan
dicuci dengan alkohol 70%
3. Eksisi bagian yang ada pus untuk mengeluarkan pus.
5. Unit Terkait : 1. Apotek
2. UGD
INSISI DAN DRAINASE ABSES
Nomor : Ditetapkan Kepala UPTD
Terbit ke : Puskesmas Gunting Saga

S No Revisi :
Tgl diberlaku :
O Halaman
:
P dr. Tunisa Raudah M.Kes
UPTD
Puskesmas NIP.197708122010012010
Gunting Saga

1. Pengertian : Merupakan tindakan insisi abses dan mengeluarkan semua isi abses untuk
menghindari infeksi lanjutan
2. Tujuan : Sebagai acuan penatalaksanaan drainase atau insisi abses untuk menghindari
infeksi lanjutan
3. Alat dan : a. Gagang scalpel
Bahan b. Scalpel no 11
c. Disinfektan
d. Spray ethyl chloride atau lidocain untuk injeksi perkutan
e. Drain
f. Gelas obyek untuk menampung pus yang akan di kultur
g. NaCl 0.9 %
4. Langkah- : 1. Jelaskan tindakan kepada pasien
langkah 2. Tanyakan riwayat alergi terhadap obat anestesi local.
3. Cuci tangan 7 langkah dan memakai sarung tangan steril
4. Desinfeksi tempat abses dan jaringan kulit sekitarnya dengan povidone
iodine dengan putaran dalam ke luar.
5. Tutupi area tempat abses dengan duk steril
6. Berikan anestesi lokal menggunakan spray ethyl chloride atau infiltrasi
area di dekat fluktuasi abses sedalam dermis
7. Setelah pasien tidak merasakan nyeri, buat insisi di atas abses. Jangan buat
insisi di tempat selain abses. Buka abses lebar-lebar agar lubang tidak
mudah tertutup
8. Ambil bagian dari abses untuk membuat kultur
9. Bersihkan abses dengan kasa steril atau cuci dengan NaCl. Pasang drain
atau ujung dari sarung tangan steril agar lubang tidak tertutup selama abses
masih memproduksi cairan.
10. Pasang perban yang dapat menyerap sisa pus.
11. Minta pasien untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang telah di operasi
12. Minta pasien ganti perban setiap kotor atau minimal 2x sehari
13. Cek luka bekas operasi dan angkat drain setelah tidak keluar pus atau kira-
kira setelah 2 hari.
5. Unit Terkait : 1. Apotek
2. UGD

Anda mungkin juga menyukai