Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Beton merupakan salah satu pendukung penting bangunan (konstruksi) yang terdiri dari
campuran agregat, semen dan air. Belakangan ini penggunaan beton sudah menjadi
kebutuhan penting dalam membangun suatu konstruksi baik yang berhubungan dengan
bangunan gedung, jembatan, pelabuhan dan bangunan-bangunan lainnya sehingga beton
mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.

Sebagai tambahan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang banyak itu, dtinjau dari sudut
keindahan, beton itu hanya membutuhkan pemeliharaan sedikit saja, lagi pula beton itu hanya
tahan terhadap serangan api. Sifat-sifat yang kurang disenangi pada beton adalah deformasi-
deformasi yang bergantung pada waktu penyusutan akibat mengeringnya beton dan lain-lain
gejala yang berhubungan dengan itu.

Belakangan ini,perkembangan teknologi beton memnuntut penampilan beton menjadi lebih


baik,. Baik bagi dari segi penggunaan campuran beton menggunakan air suhu 5 OC, 10 OC, 15
O
C, 20 OC dikarenakan air dingin menghantarkan suhu dengan hidrasi semen di dalam beton
yang dapat menghasilkan kuat tekan beton.

Namun demikian bilamana pengaruh-pengaruh keadaan lingkungan, rangkak, penyusutan,


pembebanan yang mengakibatkan perubahan dimensi pada struktur-struktur beton serta
elemen-elemen structural, memperoleh perhatian yang cukup pada taraf perencanaan, maka
tidak akan dialami kesukaran-kesukaran dalam hal-hal yang diutarakan itu.

Apabila diinginkan hasil akhir yang memuaskan, maka dibutuhkan pengenalan yang
mendalam mengenai sifat-sifat yang berkaitan dengan sesuatu bahan, dan dalam hal ini beton
itu tidak berbeda dengan bahan-bahan lainnya.

Beton pada umumnya mengandung:

Rongga-rongga udara 1% - 2%
Pasta semen (semen + air) 25% - 40%
Agregat (kasar + halus) 60% - 75%

1
BAB II
DASAR TEORI

Alat-alat pembantu kerja beton berfungsi mempermudah dan mempercepat pekerjaan agar

lebih efisin. Alat alat kerja beton terdiri dari :

a. Mesin gergaji belah, Digunakan menggergaji kayu sjajar dengan arah serat kayu

b. Mesin gergaji potong, Digunakan untuk menggergaji tengah lurus arah serat kayu

c. Penggaris / pinsil ,Digunakan untuk menggores / memberi tanda

d. Palu kayu, Digunakan untuk pemukul dalam kontruksi beton

e. Siku, Digunakan sebagai alat pengukur kesikuan suatu kontruksi beton

f. Meteran, Digunakan sebagai alat pengukur luas suatu kontruksi

g. Tang, Digunakan sebagai alat penjepit / pemotong kawat dalam kontruksi beton

h. Kakatua, Digunakan sebagai alat bantu penjepit / pemotong kawat dalam kontruksi beton

Bahan bahan yang umum digunakan dalam kerja beton terdiri dari :

Kayu

Kawat

Besi

Semen

Pasir

Kerikil

Air

2
BAB III
MEMBUAT BETON TAHU (DEKING)

3.1 Tujuan umum


Beton deking berfungsi sebagai beton pelindung besi tulangan dari pengaruh bahan
kimia, fisika serta menjaga keawetan beton. Beton deking juga bertujuan supaya memberi
uang untuk lapisan selimut beton agar posisi tulangan tidak timbul dipermukaan plat beton.

3.2 Tujuan Khusus


Setelah melakukan praktek ini, mahasiswa diharapkan terampil dalam :
- Menggunakan peralatan pada praktek membuat beton tahu
- Mengerti maksud pembuatan beton deking.
- Mampu membuat beton deking sesuai dengan prosedur kerja.

3.3 Petunjuk
- Usahakan agar dalam campuran agregat sehomogen mungkin
- Pelajarilah lembaran kerja dengan seksama.
- Ikutilah penunjuk dan instruktur

Beton tahu mempunyai ukuran penampang 5 x 5 cm dengan ketebalan sebagai berikut:

a. 1.0 cm
b. 1.5 cm
c. 2.0 cm
d. 2.5 cm
e. 3.0 cm

Peralatan yang Digunakan :


- Sekop - Jidar
- Pacul - Kayu pemadat

3
- Palu - Gunting kawat
- Ruskam - Ember

Material yang digunakan :


- Semen - Kawat pengikat 1 mm
- Pasir panjang 20 25 cm
- Air - Plastik / kertas semen

4
3.4 Keselamatan Kerja :
- Hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan yang dikerjakan
- Pergunakan alat sesuai dengan fungsi dan kapasitasnya
- Pakailah pakaian lengkap

3.5 Langkah Kerja :


- Siapkan bahan dan perlatan yang diperlukan
- Periksa ukuan bekesting dan beri tanda pada bekesting sesuai dengan ukuran
beton deking
- Letakkan bekesting ukuran 60 x 60 cm di atas kertas semen atau plastic
- Siapkan kawat pengikat dan tulangan dengan ukuan yang sudah ditentukan.
Bentuk kawat tersebut memutir kedua ujung kawat
- Lakukan pengayakan pasi
- Campurkan dua bagian pasi dengan satu bagian semen Portland hingga homogen
- Tuangkan semen, pasir, dan air sesuai dengan pehitungan volume beton deking
- Adukan yang tekah siap, dituangkan pada cetakan yang telah dibuat dengan
ukuran 60 x 60 cm dengan tebal 2.5 cm
- Ratakan permukaan beton
- Biakan 5 menit, hingga genangan air tidak nampak diatas pemukaan adukan
- Potonglah menggunakan sendok semen menjadi potongan-potongan 5 x 5 cm,
berdasarkan tanda yang diberikan sebelumnya
- Masukkan kawat kedalam bagian tebal beton deking
- Biakan adukan mengeras 24 jam, setelah itu buka bekesting dan pisahkan

Perhitungan volume dan material beton deking

Dik : p = 60 cm
l = 60 cm
t = 2.5 cm

5
Fas (factor air semen) = 0.7
Faktor gembur = 1.85
Perhitungan :
- Volume acuan = pxlxt
= 60 cm x 60 cm x2.5 cm =9000 cm3
Perbandingan yang digunakan 1: 2
Maka ; volume acuan x factor gembur
9 liter x 1.85 =16.65 liter
- Volume Semen :
Pc : 1/3 x 1.65 liter = 5.55 liter
Ps : 2/3 x 16.65 liter = 11.1 liter
Air : Fas x V.semen
0.7 x 5.55 liter = 3.9 liter

- control
16.65 = pc + ps
16.55 = 5.55 + 11.1
16.55

GAMBAR BETON TAHU (DEKING)

6
Kawat Ikat 1
mm 2,5 cm

60 cm
POT A-A

5 Cm
PERSPEKTIF
BAB IV

7
MEMBUAT PLAT BETON

4.1 Tujuan umum


4.1 Agar dapat mengaduk beton secara manual
4.2 Agar dapat membuat jaringan tulangan sederhana

4.3 Tujuan khusus

Pada saat praktek mahasiswa di harapkan untuk teliti, telaten dan terampil dalam
penggunaan alat-alat pada tempatnya. Mengerti dan menjalankan job sesuai dengan prosedur,
dan juga sangat dibutuhkan kerjasama yang baik di kelompoknya. Karena praktek ini di
kerjakan secara berkelompok, sehingga kerjasama merupakan hal yang sangat penting agar
pekerjaan yang di kerjakan berjalan dengan semestinya.

Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada job ini antara lain:
- Sekop - Ruskam
- Pacul - Gunting kawat
- Kayu pemadat - Ember
- Palu

Bahan
Material yang digunakan :
- Semen - Kawat pengikat 1 mm
- Pasir panjang 20 25 cm
- Air - Plastik / kertas semen
- Beton tahu

4.4 Keselamatan kerja


8
Konsentrasi merupakan hal yang utama pada praktek ini, dan juga gunakan baju
praktek serta sepatu safety agar tidak terjadi bermacam ragam kecelakaan saat praktek
berlangsung. Dan juga gunakan alat sesuai prosedur atau gunakan pada tempatnya. Jika
terdapat kekeliruan atau kekurang jelasan pada saat praktek harap bertanya kembali kepada
dosen pengasuh yang bersangkutan.
Langkah kerja

Siapkan alat-alat dan material yang akan digunakan saat praktek

Buatlah bekesting konstruksi pertama (abutmen) dengan ukuran seperti pada gambar

dibawah ini. Setelah selesai membuat bekesting pertama di lanjutkan membuat bekesting

untuk konstruksi ke dua (penyangga)

Potong besi untuk membuat tulangan pada beton dan kawat pengikat tulangan sesuai

dengan kebutuhan konstruksi tersebut.

kemudian buatlah tulangan beton di cetakan atau bekesting, lalu diikat dengan kawat

ikat. Setelah siap pasang beton deking pada tulangan yang di ikat tadi.

Buatlah adukan semen dengan perbandingan 1:2:3

Letakkan bekesting di atas plastic dan letakkan tulangan ke dalamnya.

Kemudian cor adukan semen tadi ke cetakan (bekesting), jangan lupa untuk memadati

coran dengan kayu pemadat agar ruangan yang kosong terisi dan tidak berongga.

Ratakan permukaan dengan roskam baja.

Biarkan sampai 24 jam agar beton keras secara total.

GAMBAR PLAT BETON

9
GAMBAR PEMBESIAN

10 cm

5 cm

Tampak atas Tampak Depan

Tampak Samping

10
BAB V
MEMBUAT PEMBESIAN KOLOM, BALOK DAN PLAT LANTAI

5.1 Tujuan umum

Ketiga buah konstruksi ini memiliki defenisi masing seperti berikut. Kolom adalah
konstruksi yang terbuat dari beton bertulang atau baja untuk mendukung portal dan
konstruksi di atasnya dan meneruskan beban konstruksi tersebut ke pondasi. Balok
merupakan suatu konstruksi sipil yang berfungsi mendukung plat lantai dan beban tersebut di
salurkan ke kolom. Sedangkan plat lantai adalah konstruksi yang terbuat dari beton bertulang
dan kayu yang berfungsi untuk lantai pada sebuah bangunan.

5.2 Tujuan khusus

Pada saat praktek mahasiswa di harapkan untuk teliti, telaten dan terampil dalam
penggunaan alat-alat pada tempatnya. Mengerti dan menjalankan job sesuai dengan prosedur,
dan juga sangat dibutuhkan kerjasama yang baik di kelompoknya. Karena praktek ini di
kerjakan secara berkelompok, sehingga kerjasama merupakan hal yang sangat penting agar
pekerjaan yang di kerjakan berjalan dengan semestinya.

Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktek ini antara lain:
Kakak tua
Bending
Meteran
Pensil/penggores
Pemotong besi

Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan antara lain:
Besi ukuran 12 dan besi utk begel ukuran 6
Kawat pengikat 1 mm panjang 20 25 cm
Beton tahu (deking)

11
5.3 Keselamatan kerja

Gunakan baju praktek dan sepatu safety agar terhindar dari kecelakaan dan juga
mahasiswa harus sangat berhati-hati pada praktek ini, karena pada praktek ini selalu
berhadapan benda-benda yang tajam dan berat. Fokus terhadap pekerjaan merupakan hal
yang penting, jika ada sesuatu yang kurang jelas di Tanya langsung ke dosen pengasuhnya.

5.4 Langkah kerja

A. Kolom
Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan.
Bengkokkan ujung besi 12 mm berbentuk L pada keempat ujungnya dengan cara
dibending.
Buat besi begel dengan ukuran 10 cm x 10cm (sebanyak 15 buah)
Siapkan kawat ikat sekitar 20 25 cm untuk pengikat antara besi beton dan begel.
Jarak antara begel yang satu dengan yang lain adalah 15 cm.
Lalu ikat besi dan kawat satu persatu hingga erat dan tidak bergeser.
Usahakan agar kesikuannya terjaga.

B. Balok
Bengkokkan besi 12 sepanjang 269cm kedua ujungnya. Hingga terbentuk kait.
Buatlah besi begel dengan ukuran 17cm x 13cm (sebanyak 15 buah)
Siapkan kawat ikat 20 25 cm
Ikat begel dengan besi se erat mungkin agar tidak bergeser

C. Plat lantai
Bengkokkan besi 12 kedua ujungnya dan bengkokkan dua sisi untuk tromolnya
Kemudian bengkokkan besi 12 untuk besi pembatasnya
Letakkan besi yang telah di bending tadi dengan bentuk silang dan ikat dengan kawat

12
GAMBAR PLAT LANTAI

13
14
15
Gambar kolom dengan potongan A A

16
Gambar balok dengan potongan B B

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah melaskanakan praktek kerja bengkel konstruksi beton selama 7 hari, maka
kelompok penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain :

1. Dapat mengenal alat-alat dan mesin-mesin yang ada di bengkel sipil.

2. Mengetahui cara pembuatan beton deking dan kegunaannya pada konstruksi


beton.

3. Mengetahui cara membuat beton kolom dan kegunaannya pada konstruksi beton.

4. Mengetahui cara membuat plat lantai, kegunaannya dan cara perhitungan volume
dengan benar.

5. Mengetahui cara membuat pondasi jembatan, kegunaannya dan cara perhitungan


volume dengan benar.

6. Dengan adanya mesin-mesin praktek di bengkel dapat meningkatkan


keterampilan, mutu dan kualitas mahasiswa dalam hal praktek kerja beton.

7. Dalam praktek beton sebaiknya praktek dilakukan dengan teliti, cermat dan
tanggung jawab.
6.2 Saran

Setelah melakukan praktek kerja bengkel beton selama 7 hari maka ada beberapa

saran yang ingin penulis sampaikan diantaranya adalah :

1. Dalam praktek kerja beton sebaiknya dilakukan dengan hati-hati.

2. Utamakan keselamatan kerja dan memakai pakaian dengan lengkap.

3. Dalam praktek beton sebaiknya alat dan bahan mencukupi (jumlahnya tidak

terbatas) agar praktek berjalan dengan lancar dan efisien.

4. Dalam praktek kerja beton sebaiknya setiap pekerjaan diawasi oleh instruktur.

6.3 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai