Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PEMBUATAN SABUN ORGANIK SERBAGUNA

SABUN ALOE VERA

DISUSUN OLEH

Nama : Rizki Dianasari


NIM : 021160003
Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknik Industri/D3 Teknik Kimia
Asisten Pebimbing : Puji Lestari,M.Pd

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKHNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

YOGYAKARTA

2016-2017
PENDAHULUAN

I. Latar belakang masalah


Sabun merupakan benda wajib yang kita pakai setiap hari. Tanpa sabun
mandi terasa tidak bersih karena sabun mengangkat kotoran yang menempel
pada tubuh kita. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang
karena sejarah dan juga bentuk umumnya. Sabun dihasilkan oleh proses
saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam
kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasa digunakan adalah NaOH
(Natrium/Sodium hidroksida) dan KOH (Kalium hidroksida). Asam lemak yang
berikatan dengan natrium atau kalium inilah yang dinamakan sabun.
Kandungan zat-zat yang terdapat pada sabun juga bervariasi sesuai
dengan sifat dan jenis sabun. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan efek baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan. Oleh karena itu, konsumen perlu
memperhatikan kualitas sabun dengan teliti sebelum membeli dan
menggunakannya. Maka untuk mengurangi sabun yang efeknya merugikan,
dibuatlah produk sabun organik untuk mendapatkan sabun yang bersifat ramah
lingkungan dan berefek menguntungkan dengan cara fermentasi menggunakan
ragi NKL. Salah satu produk sabun organik adalah sabun yang berbahan dasar
lidah buaya (Aloe vera).
Tamanan Lidah Buaya (Aloe vera) telah dikenal dan digunakan sejak
ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa. Fakta
sejarah yang ada menyebutkan bahwa Bangsa Mesir kuno telah mengetahui
manfaat lidah buaya (Aloe vera) sebagai tanaman kesehatan sejak tahun 1500
SM.
Di Indonesia lidah buaya (Aloe vera) merupakan salah satu Sumber Daya
Alam yang mudah ditemui. Lidah buaya (Aloe vera) merupakan salah satu jenis
tanaman yang dapat bertahan hidup di daerah kering pada musim kemarau
dengan cara menutup stomatanya rapat-rapat.
Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman yang fungsional karena
semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan. Manfaat lidah buaya
(Aloe vera) di antaranya adalah sebagai bahan baku pembuatan sabun atau
shampoo, sebagai bahan baku dalam industri makanan dan minuman kesehatan,
serta mengobati berbagai macam penyakit. Karena manfaat lidah buaya (Aloe
vera) yang begitu luar biasa tersebut, bangsa Mesir kuno menyebut tanaman
lidah buaya (Aloe vera) sebagai tanaman keabadian
Sabun organik serbaguna ini nantinya dapat digunakan tidak hanya
sebagai sabun untuk mandi saja, tetapi dapat digunakan untuk shampoo, pencuci
piring, pencuci sayur dan buah serta untuk mencuci pakaian.

II. Rumusan masalah


1. Apa itu sabun organik?
2. Apa itu Aloe vera?
3. Bagaimana cara pembuatan sabun Aloe vera?
4. Manfaat dari sabun Aloe vera?

III. Tujuan
1. Untuk pemenuhan tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui apa itu sabun organik
3. Untuk mengetahui apa itu Aloe vera
4. Mengetahui cara pembuatan sabun Aloe vera
5. Mengetahui apasaja manfaat dari sabun Aloe vera

IV. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Mahasiswa dapat mengetahui sistematika makalah yang benar
3. Mahasiswa dapat mengetahui susunan kerangka dari makalah
4. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai informasi tentang sabun organik
Sabun Aloe vera
ISI

A. Apa Itu Sabun Organik?


Sabun memiliki arti bahan yang dapat berbuih, digunakan untuk mandi,
mencuci pakaian, piring, dan sebagainya, biasanya berupa campuran alkali,
garam, dan natrium (KBBI). Organik memiliki arti berkaitan dg zat yang
berasal dari makhluk hidup (hewan atau tumbuhan, seperti minyak dan batu
bara); berhubungan dengan organisme hidup (KBBI). Jadi secara keseluruhan,
sabun organik adalah sabun seperti pada umumnya yang terbuat dari bahan
tumbuhan (Aloe vera).
Sabun merupakan benda wajib yang kita pakai setiap hari. Tanpa sabun
mandi terasa tidak bersih karena sabun mengangkat kotoran yang menempel
pada tubuh kitaSabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang
karena sejarah dan juga bentuk umumnya. Sabun dihasilkan oleh proses
saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam
kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasa digunakan adalah NaOH
(Natrium/Sodium hidroksida) dan KOH (Kalium hidroksida). Asam lemak
yang berikatan dengan natrium atau kalium inilah yang dinamakan sabun.
Kebanyakan sabun merupakan campuran garan natrium atau kalium dari
asam lemak yang dapat diturunkan dari minya atau lemak dengan direaksikan
dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80-100C
melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi (Wikipedia). Sabun
biasanya dibuat dengan reaksi penyabunan. Reaksi penyabunan (saponifikasi)
dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali
(NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin.
Tetapi karena ini adalah sabun organik, maka pembuatannya dilakukan
secara fermentasi dengan mengandalkan ragi NKL. Karena prosesnya nanti
dengan menggunakan cara fermentasi, maka sabun organik yang dihasilkan
nanti adalah dalam bentuk cair maka akan menjadi serbaguna (untuk shampoo,
sabun, pencuci muka, pencuci piring, pencuci buah dan sayur serta sebagai
pencuci pakaian).
B. Apa Itu Aloe vera?
Secara taksonomi, lidah buaya diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
SuperDivisi : Spermatophytan (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkepingsatu / monokotil)
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.

Lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya di Ethopia, yang


termasuk golongan liliaceae. Tanaman ini mempunyai nama yang bervariasi,
tergantung dari negara atau wilayah tempat tumbuh. Latin, Prancis, Portugis,
dan Jerman: aloe; inggris: crorodiles tongues; Malaysia: jadam; China: lu hui;
Spanyol: savilla; India: musabbar; Tibet: jelly leek; Indian: ailwa; Arab:
sabbar; Indonesia: lidah buaya; dan Filipina: natau.

Tanaman lidah buaya diduga berasal dari kepulauan Canary di sebelah


barat Afrika. Telah dikenal sebagai obat dan kosmetika sejak berabad-abad
silam. Hal ini tercatat dalam Egyptian Book of remedies. Di dalam buku itu
dikisahkan bahwa pada zaman Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan
untuk bahan baku kosmetika dan pelembab kulit. Pemakaiannya di bidang
farmasi pertama kali dilakukan oleh orang-orang Samaria sekitar tahun 1750
SM.

Beberapa sumber menyatakan bahwa lidah buaya masuk ke Indonesia


dibawa oleh petani keturunan cina pada abad ke-17. Pemanfaatan tanaman ini
di Indonesia masih sedikit, terbatas sebagai tanaman hias di pekarangan rumah
dan digunakan sebagai kosmetika untuk penyubur rambut. Pada tahun 1990
petani di Kalimantan Barat mulai mengusahakan tanaman lidah buaya secara
komersial yang diolah menjadi minuman lidah buaya.

Lidah buaya termasuk suku Liliaceae. Liliaceae diperkirakan meliputi


4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga, dan dikelompokan lagi
menjadi lebih kurang 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi keseluruh
dunia. Lidah buaya sendiri mempunyai lebih dari 350 jenis tanaman.

Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika,


Asia, dan Amerika. Hal ini dapat disebabkan lidah buaya dapat menutup
stomata daun sampai rapat pada musim kemarau untuk menghindari
kehilangan air dari daunnya. Lidah buaya dapat juga tumbuh di daerah yang
beriklim dingin. Lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam
penggunaan air, karena dari segi fisiologi tanaman ini termasuk dalam jenis
CAM (crassulance acid metabolism) dengan sifat tahan kekeringan. Dalam
kondisi gelap, terutama malam hari, stomata atau mulut daun membuka,
sehinnga uap air dapat masuk. Disebabkan pada malam hari uadaranya dingin,
uap air tersebut membentuk embun. Stomata yang terbuka pada malam hari
memberi keuntungan, yaitu tidak akan terjadi penguapan dari tubuh tanaman,
sehingga air yang berada di dalam tubuh daunnya dapat diperthankan.
Karenanya, dia mampu bertahan hidup dalam kondisi yang bagaimanapun
keringnya.

Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang


bersifat sukulen, dan menyukai hidup di tempat yang kering. Batang tanaman
pendek, mempunyai daun yang bersap-sap melingkar (roset), panjang daun 40
90 cm, lebar 6 13 cm, dengan ketebalan lebih kurang 2,5 cm di pangkal
daun, serta bunga berbentuk lonceng (Furnawanthi, 2002).
C. Bagaimana Cara Pembuatan Sabun Aloe vera?
Pada proses pembuatan sabun Aloe vera ini menggunakan cara fermentasi.
Fermentasi adalah proses pemecahan karbohidrat dan protein secara anaerobik
yaitu tanpa membutuhkan oksigen (Fardiaz et al., 1992), sedangkan menurut
Buckle et al. (1987), fermentasi adalah proses perubahan kimia dalam bahan
pangan yang disebabkan oleh kerja enzim. Sementara itu, Bailey dan Ollis
(1987) menyatakan bahwa fermentasi adalah semua proses yang melibatkan
mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang disebut metabolit
primer dan sekunder dalam suatu lingkungan yang terkontrol (yang dimaksud
adalah rag). Ahli kimia Perancis, Louis Pasteur adalah seoranf zymologist
pertama ketika ia tahun 1857 mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Ia
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi (pernafasan) tanpa udara.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan Sabun Organik Serbaguna Sabun


Aloe vera adalah lidah buaya (Aloe vera), garam beryodium, essense, pewarna
dan ragi NKL untuk fermentasi.

Sedangkan peralatan yang digunakan dalam proses fermentasi seperti :

1. Jerigen 30 liter 9. Kardus


2. Corong plastik besar dan kecil 10. Gelas ukur plastic
3. Baskom 11. Sarung tangan
4. Pengaduk kayu 12. Kompor
5. Timba 13. Gelas ukur plastic
6. Gunting 14. Lakban, dan
7. Plastik fermentasi 15. Panci besar
8. Pisau

Dan untuk langkah-langkah pembuatan Sabun Organik Serbaguna Sabun


Aloe vera adalah :
1. Mengumpulkan lidah buaya (Aloe vera) dari perkebunan penduduk dengan
takaran yang terlah ditentukan sebelumnya.
2. Mengupas kulit lidah buaya (Aloe vera) dan mengambil dagingnya yang
bening.
3. Menyiapkan wadah plastik atau ember tertutup untuk proses fermentasi
4. Memasukkan lidah buaya (Aloe vera) yang telah dibersihkan sebelumnya ke
dalam wadah tersebut dan mencampurnya dengan ragi yang telah
dihaluskan.
5. Menutup wadah, memfermentasikan lidah buaya (Aloe vera) selama tiga
hari.
6. Membuka tutup wadah setelah proses fermentasi berakhir.
7. Memasukkan garam halus beryodium, essence, pewarna serta air matang
kemudian mengaduknya searah jarum jam hingga tercampur dengan
sempurna.
8. Sabun organik serbaguna (cair) siap dikemas kemudian digunakan.

Selain itu, adapula proses pengemasan sabun yaitu cukup dengan


menggunakan botol air mineral yang sudah tidak digunakan (yang sudah dicuci
terlebih dahulu) kemudian menutupnya dengan rapat.

D. Manfaat Dari Sabun Aloe vera?


1. Sebagai Shampoo. Untuk menghilangkan ketombe karena mengandung
vitamin A, B, dan asam amino yang berguna untuk mencegah kerontokan
karena mengandung isonitol, vitamin A dan C, asam amino, dan enzim
mineral. Sebagai kondisioner rambut karena mengandung polisakarida,
vitamin A, B, E. dan untuk mengurangi kebotakan karena mengandung
Cromium, dan Cu.
2. Sebagai Sabun Pencuci Wajah dan Sabun Mandi. Sabun organic
serbaguna bisa digunakan sebagai sabun pencuci wajah dan dapat
membantu menghilangkan jerawat karena mengandung Ribovlafin,
vitamin A, C, dan E, polisakarida, enzim, Zn, dan hormon penyembuh
luka.
3. Sebagai Sabun Pencuci Sayur dan Buah. Sabun organic serbaguna bisa
digunakan sebagai sabun pencuci sayur dan buah karena sama sekali tidak
mengandung zat-zat kimia yang berbahaya.
4. Sebagai Sabun Pencuci Piring. Sabun organic serbaguna bisa digunakan
sebagai pencuci piring serta peralatan rumah tangga lainnya karena
memberikan efek kesat, wangi, dan bersih sebagai hasil cuciannya.
5. Sebagai Sabun Pencuci Pakaian. Sabun organic serbaguna bisa
digunakan sebagai sabun pencuci pakaian karena bisa menghilangkan
noda-noda membandel yang ada di pakaian.
PENUTUP

I. Simpulan
Sabun Organik Serbaguna Sabun Aloe vera merupakan produk fermentasi
dengan menggunakan ragi NKL yang dapat digunakan sebagai shampoo, sabun,
pencuci muka, pencuci piring, pencuci buah dan sayur serta sebagai pencuci
pakaian.

II. Saran
Dalam proses pembuatan Sabun Organik Serbaguna Sabun Aloe vera
sebaiknya menggunakan Aloe vera (lidah buaya) yang bermutu baik agar sabun
yang dihasilkan dan kualitasnya baik.
DAFTAR PUSTAKA

Diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Sabun (diakses tanggal 21 Mei 2017)


Diambil dari : http://kbbi.web.id/sabun (diakses tanggal 21 Mei 2017)
Diambil dari : http://kbbi.web.id/organik (diakses tanggal 21 Mei 2017)
Diambil dari : http://cara-proses.blogspot.co.id/2015/01/cara-dan-proses-pembuatan-
sabun-organik-serbaguna.html (diakses tanggal 21 Mei 2017)
Diambil dari : http://biologidankimia.blogspot.co.id/2011/04/ptp-8-fermentasi-nilai-
89_25.html (diakses tanggal 21 Mei 2017)

Anda mungkin juga menyukai