Anda di halaman 1dari 9

PERBANDINGAN UUD 1945, KONSTITUSI RIS 1949 Dan UUDS 1950

PERBANDINGAN UUD 1945, KONSTITUSI RIS 1949

Dan UUDS 1950

Oleh : L.A van Mhanoorunk

Perbedaan

UUD 45

1. Sistematika Penulisan UUD

Pembukaan terdiri dari 5 alinea disebutkan: maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan


Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara yang terbentuk dalam susunan Negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada..

UUD 1945 terdiri dari XVI bab, 37 pasal, 4 aturan peralihan dan 2 aturan tambahan.

2. Mengenai Bentuk Negara dan Kedaulatan

Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik (pasal 1 ayat 1).

Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2).

3. Daerah Negara

UUD 1945 tidak menjelaskan dengan terinci mengenai mana saja wilayah Inonesia itu.

4. Alat Kelengkapan Negara

Alat-alat kelengkapan negara terdiri dari :

Majelis Permusyawaratan Rakyat,

Presiden,

Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Pertimbangan Agung,

Mahkamah Agung dan

Badan Pemeriksa Keuangan.

5. Penjelasan Alat-alat kelengkapan Negara

MPR terdiri atas anggota-anggota DPR, ditambah dengan utusan daerah dan golongan menurut
aturan yang ditetapkan UU, putusan MPR ditetapkan dengan suara terbanyak, bersidang sedikitnya
sekali dalam 5 tahun di ibukota negara dan mentapkan UUD dan GBHN.

Presiden
Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR dengan suara terbanyak (pasal 6 ayat 2).

Sebelum memangku jabatan, Presiden dan Wapres bersumpah menurut agama atau berjanji
dengan sunguh-sungguh dihadapan MPR atau DPR (pasal 9).

UUD 1945 kedudukan adalah kuat presiden tidak dapat membubarkannya.

Menteri

Tidak ada menteri

Senat

Tidak ada senat dalam alat kelengkapan negara berdasr UUD 1945.

DPR

Susunan DPR ditetapkan dengan Undang-undang (pasal 19 ayat 1).

DPA

Susunan DPA ditetapkan dengan UU, dewan ini berkewajiban memberi jawaban atas
pertanyaan presiden dan berhak mengajukan usul kepada pemerintah.

MA

Susunan keanggotaan tidak dibahas secara rinci, hanya menyebutkan susunan kekuasaan
badan-badan kehakiman itu diatur dengan UU.

BPK

Suatu badan yang tugasnya lebih banyak dititik beratkan kepada tindakan yang bersifat represif.

6. Hubungan Luar Negeri

Presiden mengangkat duta dan konsul, presiden menerima duta negara lain.

7. Konstituante

Tidak ada konstituante, tetapi mengenal MPR yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan
konstituante.

8. Penyusun

UUD 1945 rancangannya telah disetujui pada tanggal 16 Juli 1945 oleh BPUPK dan formalnya
berlaku sejak disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 sampai tanggal 14 Desember 1945.

9. Agama

Negara berdasrkan atas ketuhanan YME (Pasal 29 ayat 1).

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing


dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
10. Pertahanan Negara

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara

Presiden dengan persetuajuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain.

Presiden pemegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL dan AU

Tidak dijelaskan

11. Sistim Pemerintahan

Sistem pemerintahan Presidentil.

12. Pemerintahan Daerah

Tidak terperinci karena diatur kembali dengan UU.

13. Undang-undang

Kekuasan perundang-undangan dilaksanakan antara pemerintah bersama DPR.

Konstitusi RIS 1949

1. Sistematika Penulisan UUD

Mukadimah terdiri dari 4 alinea disebutkan: Kemerdekaan disusun dalam suatu piagam negara
yang berbentuk Republik- Federasi (Alinea ke 3).

Konstitusi RIS batang tubuh terdiri dari 6 bab dan 197 pasal

2. Mengenai Bentuk Negara dan Kedaulatan

RIS yang merdeka berdaulat ialah suatu negara okum yang demokrasi dan berbentuk federasi.
(dalam pasal I ayat 1).

Kekuasaan kedaulatan RIS dilakukan bersama antara pemerintah, DPR dan Senat. (dalam pasal I
ayat 2).

3. Daerah Negara

RIS meliputi seluruh daerah Indonesia yaitu daerah bersama:

Negara Indonesia Timur. Negara Pasundan (termasuk distrik federal Jakarta), Negara Jawa
Timur, Negara Madura, Negara Sumatera Timur (Asahan Selatan dan labuhan Batu), Negara Sumatera
Selatan.
Satuan kenegaraan yang tegak sendiri, Jawa Tengah, Bangka, Belitung, Riau Kalimantan Barat,
Dayak Besar, Daerah banjar, Kalimantan tenggara dan Kalimantan Timur. (Pasal 2).

4. Alat Kelengkapan Negara

Alat-alat perlengkapan negara dalam Konstitusi RIS terdiri dari :

Presiden,

Menteri-menteri,

Senat,

Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung Indonesia dan Dewan Pengawas Keuangan.

5. Penjelasan Alat-alat kelengkapan Negara

Dalam konstitusi RIS tidak ada MPR

Presiden

Presiden dipilih oleh orang-orang yang dikuasakan oleh pemerintah daerah-daerah bagian
(Pasal 69 ayat 2).

Presiden sebelum memangku jabatan mengangkat sumpah dihadapan orang-orang yang


dikuasakan oleh pemerintah daerah bagian.

Dalam Konstitusi RIS 1949 ini antara pemerintah dengan parlemen memiliki kedudukan yang
sama-sama kuat dimana pemerintah tidak dapat dijatuhkan oleh parlemen dan parlemen pula tidak
dapat dibubarkan oleh pemerintah.

Menteri

Menteri-menteri bersidang dalam dewan menteri yang dipimpin oleh perdana menteri jika
berhalangan digantikan oleh menteri yang berkedudukan khusus.

Senat

Mewakili daerah-daerah bagian, setiap daerah bagian mempunyai dua anggota senat dan
setiap anggota senat mengeluarkan satu suara.

DPR

DPR mewakili seluruh rakyat Indonesia dan terdiri dari 150 anggota.

DPA

Tidak ada.

Mahkamah Agung Indonesia

Susunan dan kekuasaannya diatur dengan Undang-undang federal.


DPK

BPK diganti dengan nama Dewan Pengawas keuangan suatu badan yang tugasnya lebih banyak
dititik beratkan kepada tindakan yang bersifat mencegah.

6. Hubungan Luar Negeri

Masuk dalam dan memutuskan perjanjian dan persetujuan lain hanya dilakukan oleh presiden
dengan kuasa undang-undang federal.

7. Konstituante

Konstituante dibentuk dengan jalan memperbesar DPR yang dipilih dan Senat baru yang
ditunjuk serta anggota-anggota luar biasa sebanyak jumlah anggota biasa majelis.

8. Penyusun

Konstitusi RIS rancangannya disusun oleh wakil-wakil republik Indonesia dan BFO (pertemuan
untuk musyawarah federal).

9. Agama

Dalam RIS tidak disebutkan bahwa negara berdasarkan ketuhanan YME.

Tidak ada pasal khusus yang mengatur jaminan bagi tiap penduduk untuk memeluk dan
beribadah menurut agama dan kepercayaannya.

10. Pertahanan Negara

Lebih spesifik disebutkan tentara republik Indonesia serikat bertugas melindungi kepentingan-
kepentingan RIS (pasal 180 ayat 1)

Pemerintah tidak menyatakan perang melainkan jika itu diizinkan oleh DPR dan Senat.

Presiden ialah Panglima tertinggi tentara RIS.

Pemerintah jika perlu menaruh tentara dibawah seorang panglima umum, mneteri pertahanan
dapat ditunjuk merangkap jabatan itu.

11. Sistim Pemerintahan

Sistem pemerinatahan parlementer.

12. Pemerintahan Daerah

Dijelaskan secara rinci mengenai aturan dari negara bagian dari alat kelengkapan, pelaksanaan
pemerintahan, hak, kewajiban, administrasi dll.

13. Undang-undang

Kekuasaan perundang-undangan dilakukan oleh Pemerintah bersama DPR dan Senat.


UUDS 1950

1. Sistematika Penulisan UUD

Mukadimah terdiri dari 4 alinea disebutkan: Kemerdekaan disusun dalam suatu piagam negara
yang berbentuk Negara Republik-Kesatuan.( alinea ke4).

Batang tubuh UUDS 1950 terdiri dari 6 bab, 146 pasal dan 1 pasal penutup.

2. Mengenai Bentuk Negara dan Kedaulatan

Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara okum yang demokratis dan
berbentuk kesatuan. (dalam pasal I ayat 1).

Kedaulatan RI berada ditangan rakyat dan dilakukan oleh pemerintah bersama dengan DPR.
(dalam pasal I ayat 2).

3. Daerah Negara

Republik Indonesia meliputi seluruh daerah Indonesia (Pasal 2).

4. Alat Kelengkapan Negara

Alat-alat perlengkapan negara dalam UUDS 1950 terdiri dari :

Presiden dan Wakil Presiden,

Menteri-menteri,

Dewan Perwakilan rakyat, Mahlamah Agung dan Dewan Pengawas Keuangan.

5. Penjelasan Alat-alat kelengkapan Negara

Tidak ada MPR.

Presiden

Presiden dan Wapres dipilih menurut aturan yang ditetapkan dengan UU (pasal 45 ayat 3).

Presiden sebelum memangku jabatan mengangkat sumpah dihadapan DPR

Pemerintah dapat dijatuhkan oleh presiden (presiden berhak membubarkan DPR dengan syarat
dalam waktu 30 hari harus dilakukan pemilihan baru).

Menteri

Menteri-menteri bersidang dalam dewan menteri yang dipimpin oleh perdana menteri jika
berhalangan digantikan oleh menteri yang ditunjuk oleh dewan menteri.

Senat
Dalam alat kelengkapan negara di UUDS 1950 tidak ada senat.

DPR

DPR mewakili seluruh rakyat Indonesia dan terdiri sejumlah anggota yang besarnya ditetapkan
berdasar atas perhitungan setiap 300.000 jiwa penduduk Indonesia memiliki seorang wakil.

DPA

Tidak ada.

MA

Susunan dan kekuasaan MA diatur dengan Undang-undang.

DPK

BPK diganti dengan nama Dewan Pengawas keuangan suatu badan yang tugasnya lebih banyak
dititik beratkan kepada tindakan yang bersifat mencegah.

6. Hubungan Luar Negeri

Masuk dalam dan memutuskan perjanjian dan persetujuan lain, dilakukan oleh presiden hanya
dengan kuasa undang-undang.

7. Konstituante

Konstituante terdiri dari sejumlah anggota yang besarnya ditetapkan berdasar atas perhitungan
setiap 150.000 jiwa penduduk warga negara Indonesia memiliki seorang wakil (pasal 135 ayat 1).

8. Penyusun

UUDS 1950 ini dirancang oleh panitia gabungan antara Republik Indonesia Serikat dengan
Republik Indonesia.

9. Agama

Negara berdasarkan ketuhanan Yme (pasal 43 ayat 1).

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan beribadah menurut
agama dan kepercayaannya masing-masing.

10. Pertahanan Negara

Angkatan Perang Republik Indonesia bertugas melindungi kepentingan-kepentingan negara RI.

Presiden tidak menyatakan perang melainkan jika hal itu diizinkan lebih dulu oleh DPR.

Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas APRI.

Dalam keadaan perang pemerintah menempatkan AP dibawah seorang panglima besar


11. Sistim Pemerintahan

Sistem pemerintahan parlementer.

12. Pemerintahan Daerah

Tidak dijelaskan secara rinci hanya disebutkan bahwa tiap-tiap daerah berhak mengurus rumah
tangganya sendiri sesuai dengan UU.

13. Undang-undang

Kekuasan perundang-undangan dilaksanakan antara pemerintah bersama DPR.

Persamaan

Ketiga Undang-Undang Dasar tersebut baik UUD 1945, Konstitusi RIS dan UUDS 1950 pada dasarnya
adalah bahwa semuanya itu masih bersifat sementara. UUD 1945 sebagaimana dikemukakan oleh
Sukarno yang dikutip Yamin disebutkan [U]ndang-undang dasar yang dibuat sekarang ini adalah
undang-undang dasar sementara. Kalau beoleh saya memakai perkataan: ini adalah undang-undang
dasr kilat. Nanti kalau kita telah bernegara didalam suasana yang lebih tenteram, kita tentu akan
mengumpulkan kembali MPR yang dpat membuat UUD yang lebih lengkap dan sempurna
(Nasution. 1995: 29). UUD 1945 bersifat sederhana juga dilihat dalam pasal III ayat 2 aturan
tambahan disebutkan, akan dibentuk MPR dan menurut pasal 3 UUD 1945 salah satu tugas MPR
adalah menetapkan UUD, maka ini berarti bahwa selama MPR belum menetapkan UUD 1945 sebagai
UUD yang tetap berarti sifatnya adalah sementara. Konstitusi RIS alasannya atas dasar pertimbangan
bahwa sebetulnya badan yang membentuk UUD RIS kurang representatif, maka dalam pasal 186
UUD RIS disebutkan bahwa konstituante bersama-sama dengan pemerintah selekas-lekasnya
menetapkan konstitusi RIS, dari bunyi pasal ini jelaslah bahwa UUD RIS bersifat sementara.
Sedangkan untuk UUDS 1950 jelas sementara karena adanya pencantuman kalimat sementara, bida
juga dilihat dalam pasal 134 dimana diharuskan konstituante bersama-sama dengan pemerintah
menyusun UUD RI yang akan mengganti UUD yang berlaku pada saat itu (UUD 1950) hal ini
disebabkan karena badan yang menyusunnya merasa dirinya kurang representataif. Selain sifatnya
yang sementara, persamaan diantara ketiganya adalah sama-sama Undang-undang Dasar dimana
mereka dibuat untuk menjadi dasar hukum bagi negara (dasar legitimasi) dari kekuasaan yang sah
dari suatu pemerintahan.

Secara Umum dari ketiga UUD tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk negara kesatuan dan
federal dimana menurut Moh Kusnardi dan Harmally Ibrahim (1988:169) perbedaan diantara
keduanya sebagai berikut:

1. Pada negara federal negara-negara bagiannya punya wewenang untuk membuat UUD sendiri
dan dapat menentukan bentuk organisasinya masing-masing dalam batas-batas yang tidak
bertentangan dengan konstitusi dari negara federal seluruhnya. Dalam hal ini organisasi dari bagian-
bagian pada negara-negara kesatuan pada garis besarnya ditentukan oleh pembuat UU di pusat.
Organisasi ini merupakan pelaksanaan dari system desentralisasi dalam negara kesatuan. Bagian-
bagaian dalam negara kesatuan yang lazimnya disebut sebagai propinsi tidak mempunyai wewenang
untuk membuat UUD sendiri.

2. Dalam negara federal wewenang pembuat UU pemerintah pusat federal ditentukan secara
terperinci sedangkan wewenang lainnya pada negara-negara bagian. Sebaliknya dalam negara
kesatuan wewenang secara terperinci terdapat pada propinsi-propinsi dan residu powernya ada pada
pemerintah pusat negara kesatuan.

http://letare-uud.blogspot.co.id/2011/05/perbandingan-uud-1945-konstitusi-ris.html

Anda mungkin juga menyukai