Anda di halaman 1dari 14

Tugas Sistem Informasi Management

Nama Kelompok 11 :
Niko Agustia 110419059
Mathias Dumatubun 110419242
Reva A. Ismail 120419766
Betxy B. Makatita 140421119
Putri A. Rinding 140421452

Fakultas Ekonomi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
2017
Latar Belakang
Keamanan sistem informasi memerlukan sumber organisasi dan manajemen
seperti : bermacam teknologi. Menyusun kerangka yang baik untuk keamanan dan ko
ntrol memintakeahlian dalam mengimbangi risiko, reward, dan kapabilitas operasional
perusahaan. Sisteminformasi merupakan aplikasi komputer untuk mendukung
operasi dari suatu organisasi:operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat
lunak, dan data. Sistem InformasiManajemen adalah kunci dari bidang
yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan
adalah suatu sistem informasi Yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan
metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa,
menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan
mengenai penjualan. Secara teknis sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan
dan pengawasandalam suatu organisasi. Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2,
sistem informasi manualdan sistem informasi berbasis komputer (CBIS). CBIS atau
selanjutnya disebut sistem informasi (SI) adalah jenis sistem informasi yang
menggunakan computer.

Pengertian Sistem Informasi


Alter (1992), Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang,
danteknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi. Bodnar dan Hopwood (1993) , Sistem informasi adalah kumpulan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data
ke dalam bentuk informasi yang berguna.Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990), Sistem
informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas
sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun,
menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para
pemakai.

Tantangannya akan sangat besar karena meliputi keseluruhan organisasi yang bisa sajamelibatkan
pihak eksternal.Masalah yang dihadapi dalam implementasi tersebut biasanya adalah sebagai berikut :
1. Pengguna tidak mengetahui kemampuan teknologi yang dapat digunakan untukmembantu
proses bisnis yang dikerjakannya setiap hari, dan pada tahap analisa developer juga
tidak mengetahui benar-benar proses bisnis yang berlangsung atau juga karena
standard darideveloper yang kurang dalam membuat program sehingga
program yang dihasilkan adalah program yang baik dari kacamata developer
bukan dari kedua belah pihak. Karena ketidaktahuan pengguna maka masalah
ini bisa diabaikan dimana pengguna juga tidak keberatan dengan program
yang diberikan untuk digunakan.
2. Kedua belah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada dalam
systemdan bisnis proses, sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses
bisnisyang belum di cover oleh system dan kemudian dibuatkan fungsi baru yang
ternyatamenimbulkan masalah, dan penyelesaian masalah menimbulkan masalah baru
seperti melakukan sesuatu yang berakibat pada benang kusut akan membuat
suatu aplikasi yangtidak dapat di andalkan. Dan aplikasi hanya dibuat sebagai
program untuk melakukan entry data.
3. Dalam implementasi system terintegrasi, dimana pengguna tidak dapat menjadikan
implementasi sebagai prioritaspertama, dimana pengguna yang sudah disibukkan
dengankegiatan operasional akan berpura-pura menyetujui, menjalankan dan
mengikutinyatetapi pada kenyataannya semuanya tidak berjalan sesuai dengan
harapan.Alasan mengapa sistem informasi menjadi tantangan manajemen adalah
karenakeamanan sistem informasi memerlukan sumber organisasi dan manajemen
sepertibermacam teknologi. Menyusun kerangka yang baik untuk keamanan dan
kontrolmeminta keahlian dalam mengimbangi risiko, reward, dan kapabilitas
operasionalperusahaan.

Ada banyak teknologi alternatif untuk membantu perusahaan mencapai keamanan


dankontrol, namun dalam disiplin organisasi diminta untuk menggunakan
teknologi-teknologi yangtersedia secara efektif. Yaitu mendesain sistem baik diluar
kontrol maupun di bawah kontrol,

artinya kontrol yang efektif tapi tidak mengecilkan otoritas individu dari menggunakan
suatusistem masih sulit untuk dirancang.Bentuk-bentuk tantangan manajemen adalah
sebagai berikut:
a. Tantangan investasi sistem informasiPentingnya sistem informasi sebagai
investasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan.Ditunjukkan pula bahwa
tidak semua perusahaan menyadari nilai yang kembali (goodreturn) dari
investasi sistem informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang paling
besar yang dihadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa
perusahaan mereka benar- benar mendapatkan good return dari biaya
yang mereka keluarkan untuk sisteminformasi.

b. Tantangan stratejik bisnis- Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi


tidak menyadari nilai bisnis yang pentingdari sistem mereka, karena mereka
kurang atau gagal untuk menghargai aset komplemenyang diperlukan agar
dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk bekerja.- Kekuatan dari
komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari kemampuan
organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi.- Untuk
mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI, menyadarai produktivitas yang
asli,dan agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi perlu melakukan
desain ulang.Merekan harus membuat perubahan fundamental dan perilaku
pengelolaan (manajer),membangun model bisnis, menghilangkangkan
peraturan krja yang kadaluwarsa,mengeliminasi proses bisnis dan struktur
organisasi yang modelnya tidak efisien.

c. Tantangan globalisasi- Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan


internasional dan timbulnya ekonomi globalmemerlukan sistem informasi
yang mendukung produksi dan menjual produk di berbagainegara yang
berbeda.- Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan
terintegrasi, maka bisnis harusmembangun standar global hardware, software
dan komunikasi, menciptakan akuntansi danstruktur laporan yang antar
budaya serta mendesain proses bisnis transnasional.

d. Tantangan infrastruktur teknologi informasi- Banyak perusahaan yang


dibebani dengan program TI yang mahal, sistem informasi yangkompleks dan
rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan hambatan bagi strategi
dan pelaksanaan bisnisnya, Untuk membangun infrastruktur TI baru
merupakan tugas berat yang khusus, banyak perusahaan yang berjuang
mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem informasi mereka.

e. Tantangan tanggung jawab dan pengawasan: etika dan pengawasan.-


Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar,
mereka jugamenciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti
ancaman ke
individual privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah kesehatan yang
berhubungan dengankomputer, kejahatan komputer dan eliminasi pekerjaan.-
Tantangan besar dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan
terinformasi yangsensitif sampai ke konsekuensi negatif dari sistem informasi
sampai ke yang negatif.

Peran Arsitektur TI

Arsitektur informasi (atau arsitektur teknologi inforrnasi, arsitektur sistem informasi,


infrastruktur teknologi informasi) adalah suatu pemetaan atau rencana
kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi (Turban, Mclean, Wetherbe,
1999) Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi
cetak-biru (blueprint) untuk arahan di masa mendatang. Tujuan dari arsitektur ini
adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan.kebutuhan bisnis
strategis organisasi oleh karena itu, arsitektur informasi memadukan kebutuhan
informasi, komponen sistem informasi, dan teknologi pendukung

Arsitektur Teknologi Informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti
lunak, perangkat jaringan dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk pengembangan,
ujicoba, pengaturan dan daya dukung terhadap aplikasi dan layanan teknologi
informasi. Seluruh aspek harus dikelola ketika dijalankan untuk
memastikan elemen-elemen tersebut beroperasi sebagaimana mestinya dan
membentuk satu operasi yang lancar sehingga memenuhi kebutuhan pengguna.

IBM (International Business Machine) mendefinisikan 6 (enam) jenis disiplin


arsitektur teknologi informasi sebagai berikut :

1. Arsitektur perusahaan (enterprise architecture). Seorang arsitek perusahaan


berfokus pada pemetaan kemampuan-kemampuan teknologi informasi dengan
kebutuhan-kebutuhan bisnis. Arsitek bertanggung jawab terhadap
keseluruhan sistem intensif perangkat lunak perusahaan, termasuk
hubungan di antara berbagai aplikasi, berbagi data di antara aplikasi, integrasi
dari aplikasi, dan infrastruktur untuk menjalankan aplikasi tersebut.
2. Arsitektur aplikasi (application architecture).
Arsitek aplikasi berfokus pada desain aplikasi untuk mengotomatisasikan
proses bisnis dan menyediakan fungsionalitas yang membantu pengguna
untuk melakukan pekerjaan bisnis. Tanggung jawab arsitek meliputi
merancang aplikasi untuk memenuhi kebutuhan fungsional pengguna dan
keperluan kualitas pelayanan yang meliputi performansi (performance),
ketersediaan (availability), skalabilitas (scalability), keamanan (security), dan
integritas (integrity). Tanggung jawab juga meliputi mengevaluasi dan
memilih perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan untuk
menjalankan aplikasi, termasuk perangkat dan metodologi untuk
mengembangkan aplikasi.
3. Arsitektur informasi (information architecture). Arsitek
informasi berfokus pada data yang digunakan berbagai aplikasi, termasuk
struktur, integritas, keamanan, dan kemampuan akses dari data. Tanggung
jawab arsitek meliputi merancang, membangun, menguji,
menginstalasi, menjalankan, dan memelihara sistem untuk
mengelola data
tersebut. Desain dari sistem tersebut harus memperhitungkan keperluan
data dari sisi sumber, lokasi, integritas, ketersediaan, performansi, dan usia
data.
4. Arsitektur infrastruktur(infrastructure architecture). Arsitek
infrastruktur berfokus pada rancangan dari perangkat keras dan
perangkat lunak server yang
meliputi komputer server, media penyimpanan, workstation,
middleware, perangkat lunak non aplikasi, jaringan, serta
fasilitas-fasilitas fisik yang mendukung aplikasi dan proses-proses bisnis yang
dibutuhkan perusahaan. Tanggung jawab arsitek meliputi pengevaluasian dan
pemilihan komponen-komponen tersebut, memodelkan, mensimulasikan, dan
menguji untuk menvalidasi rancangan dan produk yang dipilih; serta
performansi, ketersediaan, dan skalabilitas infrastruktur yang dihasilkan.
5. Arsitektur integrasi (integration architecture). Arsitek integrasi berfokus pada
rancangan solusi yang memungkinkan aplikasi saat ini, penawaran paket
perangkat lunak, jaringan, dan sistem-sistem bekerja
bersama di dalam maupun di antara organisasi. Solusi tersebut boleh
menggunakan teknologi, vendor, platform, maupun gaya pemrograman
yang berbeda.
6. Arsitektur operasi (operation architecture). Arsitek operasi berfokus pada
rancangan solusi untuk mengelola infrastruktur
dan aplikasi yang digunakan perusahaan. Tanggung jawab arsitek
meliputi pendefinisian rencana, strategi, dan arsitektur untuk instalasi, operasi,
migrasi, dan tata kelola dari sistem informasi yang kompleks

Arsitek-arsitek tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri karena domain-nya


saling melengkapi atau waktunya bersamaan. Arsitek infrastruktur merancang
fondasi dimana sistem dijalankan. Arsitek aplikasi merancang program untuk
pengguna, arsitek integrasi memastikan
program-program dapat diintegrasikan, dan arsitek informasi memastikan
ketersediaan data. Arsitek operasi memastikan semuanya
berjalan sebagaimana mestinya dan arsitek perusahaan mengawasi (mengatur)
semua aspek tersebut dan memastikan semuanya bekerja bersamaan.

Proses Bisnis dan Teknologi Informasi


Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis
sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi
Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau
menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber
dayayang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis TeknologiInformasi
senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agarsetiap penerapan Teknologi
Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur
Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang
dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain
yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network
management dan lain-lain.
Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi
yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara
lain sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan
spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa
yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan
Aplikasi Pergudangan.
Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang
hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang
menjadi problematika tersendiri bagi departemen IT di perusahaan. Terkadang banyak
perusahaan memandang sebelah mata akan peran IT dalam menunjang proses di
Perusahaan tersebut, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur seberapa besar IT berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan ?

Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam
perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan
dibahas disini adalah khusus penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam
Perusahaan.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan.
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya
penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi
perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama
kebanyakan
Untuk dapat mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui
keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya :
1. Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga
kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.
2. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini akan
memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan IT hanya
butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan
mendapatkan penghematan sekian rupiah.
3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan
perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi
karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan
banyak order.
4. Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan
pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat
melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia.
5. Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan
sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan
pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus
berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi.
Jadi sebenarnya penerapan IT ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik
tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan penerapan IT ini juga akan
dapat mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semain meningkatnya margin
perusahaan.
Untuk mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh IT maka Anda
dapat menghitungnya dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan
Anda sebagai imbas dari penerapan IT dikonversikan ke Rupiah, dan
kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan anda dari penerapan IT ini, maka akan
muncul angka yang cukup signifikan.
Sistem Informasi secara umum mempunyai beebrapa peranan dalam perusahaan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada
umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek
eksternal lain yang berada diluar control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi
telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh
bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran
teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko
bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam
mengelola risiko yang dihadapi.
2. Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan
biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara
yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan
operasional yaitu:
Eleminasi proses
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan
atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk
menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.
Simplifikasi proses
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat
disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen
teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa
perlu datang ke bagian pelayanan order.
Integrasi proses
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi
satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan
kepuasan pelanggan juga).
Otomatisasi proses
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi
informasi.
3. Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi
pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk
memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga
pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4. Create new realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi
internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di
dunia maya. Berbagai konsep e-business
semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada
dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era
globalisasi informasi.

Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak selalu pada kasus yang formal.
Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (IS) Strategic, arsitektur
aplikasi, data, teknologi dan proses manajemen IS, yang terdiri dari standar
pengembangan dan pelaporan, semuanya disajikan dengan rencana, proses dan
kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi untuk kegunaan
teknologi di perusahaan dan tidak terkesan adanya aturan yang signifikan dalam
menentukan strategi mana yang lebih efektif, menguntungkan dan dapat dikerjakan
dengan mudah.
Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan
manfaat penggunaan IT dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan,
analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan sseperti ini IT memiliki
pengaruh yang kecil terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin
luasnya pemanfaatan IT di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan
antara IT dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua strategi kompetitif harus
memiliki IT sama halnya dengan memiliki marketing, produsen dan keuangan.
Strategi IT membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan
untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan
tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi
IT dan perencanaan IT. Strategi IT merupakan kumpulan prioritas yang menguasai
pembuatan keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk
aturan framework untuk kegunaan IT dalam perusahaan, dan menjelaskan bagaimana
seorang eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur
IT.Perencanaan IT pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi IT.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat
mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi
manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang
teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan
Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan
pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi
untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk
meningkatkan performa bisnis.
Strategi TI diperlukan untuk :
Pengetahuan mengenai teknologi baru
Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis
Dibahas dalam diskusi perusahaan
Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis,
maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak
dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang
manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan
Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang
mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan
dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan
serius bagi pihak manajemen SI/TI.
SI/TI sebagai Enabler, Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan
teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk
menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan
teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem
informasi dalam organisasi itu sendiri. IT mendukung perusahaan/organisasi di level :
Strategik
Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan
Taktis
Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan
perubahan menuju sukses
Operasional
Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja

Keterkaitan Bisnis dengan SI/TI


Kesesuaian TI dan Bisnis
Melakukan sinergi antara external dan internal domain
Pilihan strategis external harus selaras dengan pengaturan internal => umum dalam
bisnis
Domain TI:
Strategi untuk TI harus terlihat pada external domain: menentukan posisi/formula
perusahaan dalam pasaran produk TI
TI => enabler: menentukan atau membentuk strategi bisnis (tidak hanya berfungsi
sebagai response/support terhadap kebutuhan strategi bisnis).

Integrasi Fungsional TI bagi perusahaan:


Strategi bisnis dan strategi TI, pada tingkat eksekusi dan fungsional.
Operasional bisnis dan infrastruktur TI
Hubungan antara administrasi proses bisnis dan proses TI supaya eksekusi strategi
dapat dilaksanakan.
Fungsional sering disebut kemampuan TI untuk memberikan solusi bagi proses bisnis
(lebih efisien, efektif, reduced cost)

Terdapat enam fungsi teknologi informasi, yaitu:


1. Menangkap (Capture)
Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya menerima
inputan dari mic, keyboard, scanner, dan lain-lain.
2. Mengolah (Processing)
Mengolah atau memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi
informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa mengkonversi,
menganalisis, dan menghitung (kalkulasi).
3. Menghasilkan (Generating)
Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang
berguna atau laporan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misal laporan,
tabel, grafik, gambar, dan lain-lain.
4. Menyimpan (Storage)
Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat
digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan ke hard disk,
flash disk, tape, dan lain-lain.
5. Mencari Kembali (Retrival)
Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau mengkopi data dan
informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan yang sudah
disimpan sebelumnya.
6. Mentransmisi (Transmission)
Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan
komputer. Misalkan mengirimkan data penjualan dari user A ke user yang
lainnya.
Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan
IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu
meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan
orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Ada 4 peranan mendasar teknologi
informasi di sebuah perusahaan, yaitu:
1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping
telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat
penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan
manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya
sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai
sebuah firm infrastructure.
2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi
informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di
level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur
organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of
control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif
dengan para manajer di perusahaan terkait.
3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran
peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari
rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah tambahan informasi bagi
para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil
sejumlah keputusan penting sehari-harinya.
4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure.
Dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan
posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi,
berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.

Kelebihan dan Kekurangan CloudComputing ( komputasi awan )

Cloud Computing sendiri gabungan dari pemanfaatan dari teknologi komputer dengan
pengembangan teknologi melalui internet. Menurut makalah yang terbit tahun 2008
dan di publikasikan oleh IEEE Internet Computing, Komputasi awan
( cloud computing ) adalah suatu paradigma dimana informasi secara
permanen terimpan didalam server dengan menggunakan internet dan akan tersimpan
sementara didalam sebuah komputer client.
Komputasi awan memberikan konsep umum yang mencakup Saas, Web 2.0, dan tren
teknologi yang sudah dikenal luas. Sebagai contoh Google Apps, Google menyediakan
sebuah aplikasi berbentuk peta dengan menggunakan perangkat lunak, data yang
digunakan akan tersimpan didalam server. Maka dari itu banyak perusahaan sekarang
sudah menggunakan komputasi awan. iCloud adalah contoh dari pengembangan dari
komputasi awan ( CloudComputing ).

Kelebihan Cloud Computing ( komputasi awan )


1. Efisien Biaya
Perusahaan yang menggunakan cloud computing tidak perlu mengeluarkan biaya
lebih untuk alokasi hardware. Cloud Computing tidak sangat sedikit menggunakan
biaya, karena tidak perlu melakukan maintanance dan mengurangi penggunaan listrik.
2. Akses Mudah
Tidak perlu menggunakan komputer untuk menyimpan data, karena data yang
digunakan akan tersimpan didalam server. Sehingga ketika kita
berada dimanapunakan bisa mengakses.
3. Fleksibilitas untuk menambah kapasitas
Penambahan komputer tidak perlu dilakukan, dengan
melakukan self-provisioning hanya dalam hitungan menit kapatasitas yang
ditambahkan siap digunakan.
4. Manajemen sistem dan monitoring
Proses ini akan lebih mudah karena sudah terkoneksi dengan web portal
pelanggan. Dashboard bisa digunakan untuk melihat status server.
5. Meningkatkan availability dan ketersediaan data
Sistem yang digunakan cloud sudah didesain highavailability, sistem tersebut sudah
berada pada data center yang sudah menjamin ketersediaan listrik, pendingin, dan
lainnya yang sudah menjadi fasilitas pendukung selama 24 jam.

Kekurangan Cloud Computing


Salah satu penyebab yang menjadi Cloud Computingsukses menjalankan tugasnya
adalah dengan adanya koneksi internet. Jika tidak ada koneksi internet jangan
berharap untuk bisa menggunakan komputasi awan. Hal ini yang menjadi penyebab
atau hambatan perusahaan yang menggunakan teknologi komputasi awan tidak
bisa eksis di daerah yang belum terintegrasi internet. Indonesia menjadi salah satu
negara yang semua daerahnya belum terjangkau koneksi internet.

komputasi awan. Jika menggunakan penyedia layanan server komputasi awan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan maka sewaktu-waktu bisa down atau peforma yang
diberikan buruk.

CONTOH KASUS

Sebagian besar perusahaan besar di Indonesia telah meyakini bahwa peranan


system informasi dan teknologi (SI/TI) dapat menjadikan segala kegiatan operasional
dalam perusahaan menjadi lebih mudah dan cepat. Perkembangan sistem dan
teknologi informasi yang sangat cepat sekarang ini, dapat membuat dunia bisnis dan
tingkat persaingan akan semakin meningkat, sehingga menjadikan sistem dan
teknologi informasi (SI/TI) tersebut memegang peranan penting bagi perusahaan
dalam mencapai tujuan. Beberapa perusahaan di Indonesia yang telah
mentransformasi organisasi sistem informasi dan teknologi (SI/TI) dan menerapkan
kebijakan bahwa CIO (Chief Information Officer) memegang peran penting di
perusahaan tersebut diantaranya adalah :
a) Bank Mandiri
Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 yang merupakan bagian
dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia
dan merupakan gabungan dari empat bank pemerintah, yaitu : Bank Bumi Daya, Bank
Expor Impor Indonesia, Bank Dagang Negara dan Bank Pembangunan Indonesia.
Dalam struktur organisasinya, Bank Mandiri memiliki Chief Information and
Financial yang membawahi divisi Teknologi Informasi, Strategy and Performance
Management, Accounting, serta Economic and Financial Research. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan dan pengembangan teknologi dan sistem informasi
Bank Mandiri tidak lepas dari kebijakan strategi bisnisnya.

Gambar 6. Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri (Persero)

Investasi Bank Mandiri di bidang Teknologi Informasi merupakan yang


terbesar terbesar dibanding bank-bank lainnya. Mereka mengucurkan
lebih dari US$200 juta untuk merombak core banking system (eMAS Program)
dan membenahi sejumlah aplikasi layanan. Pada intinya, Bank Mandiri telah
mengarahkan investasi TI sebagai strategi penunjang untuk menjadi regional
champion bank.
Bank Mandiri juga mengembangkan Domestic and International Payment
System (DIPS). Sistem ini digunakan untuk mendukung proses transaksi domestik dan
pembayaran internasional Bank Mandiri dapat dikelola secara terpusat, baik itu
transaksi outgoing maupun incoming dengan menggunakan konsep Straight Through
Processing (STP) dan sameday service. Dengan begitu diharapkan terjadi proses
bisnis yang ringkas, seketika dan online serta sesuai dengan standar pembayaran
internasional. Tujuan dan target dari implementasi sistem ini adalah untuk
memberikan tingkat pelayanan yang sama untuk semua produk dari seluruh channel
guna memenuhi kepuasan nasabah.
Dengan konsep STP, maka semua transaksi, baik untuk wilayah domestik
maupun internasional, bisa diselesaikan cukup di front office saja. Dengan begitu,
tidak ada lagi pemrosesan di back office atau processing centre lainnya. Untuk
transaksi outgoing, ketika keputusan untuk transaksi diterima, maka seluruh
perintah pendebitan ataupun pengkreditan, termasuk transmisi data atau perintah
kepada bank di dalam dan luar negeri sudah dapat dilakukan secara otomatis, begitu
pula dengan sistem akunting dan sistem pelaporan lainnya sudah termasuk dalam
pemrosesan. Hal seperti itu pun terjadi pada transaksi incoming, ketika menerima
kiriman uang melalui aplikasi SWIFT ataupun Real Time Gross Settlement (RTGS),
secara otomatis sistem akan langsung mengkredit ke rekening nasabah. Hal ini dapat
mengurangi biaya penggunaan sember daya manusia, dimana semua mekanisme
dijalankan by system. Jadi, pada saat transaksi dieksekusi di setiap terminal, pada
saat itu pula seluruh transaksi diselesaikan oleh sistem secara otomatis ke tempat
tujuan.
Keberhasilan Bank Mandiri dalam menerapkan kebijakan teknologi dan sistem
informasi telah dibuktikan dengan diraihnya "MIS Asia Innovations Award 2004".
Penghargaan ini membuktikan bahwa strategi penerapan teknologi dan sistem
informasi di Bank Mandiri telah selaras dengan strategi bisnisnya. Hal ini dalam
jangka panjang akan memberikan nilai tambah dan kinerja yang terukur serta resiko
yang terkelola.
Sejumlah benefit telah diperoleh Bank Mandiridari implementasi system
teknologi informasi tersebut. Bank Mandiri berhasil menekan cost of fund dengan
memperbaiki funding mix melalui penurunan jumlah dana simpanan berbiaya tinggi
(deposito berjangka) ke dana simpanan berbiaya rendah (tabungan dan giro). Rasio
dana simpanan berbiaya rendah saat ini mencapai 54,2% dari total jumlah dana
pihak ketiga. Selain itu, Bank Mandiri mampu mengurangi servicing cost dengan
membangkitkan minat bertransaksi nasabah melalui penggunaan kanal berbiaya
rendah seperti ATM, phone banking dan Internet banking. Peningkatan jumlah
transaksi di cabang dan electronic delivery channel juga terus meningkat hingga
mencapai 72% dari seluruh jumlah transaksi. Saat ini volume transaksi yang
dilaksanakan pada electronic channel mencapai dua kali lebih banyak dari transaksi
konvensional di cabang.
Bank Mandiri berhasil mengurangi komposisi pinjaman pada segmen korporat ke
segmen individual, komersial, serta usaha mikro dan kecil. Ini seiring meningkatnya
jumlah total pinjaman yang disalurkan, dengan LDR 57,6%.Hingga Desember 2006,
total transaksi keuangan yang diproses sistem mencapai 43 juta transaksi, atau
meningkat 34% dari 32 juta transaksi dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya. Sementara itu, per Agustus 2006, biaya setiap transaksi remittance
adalah Rp 1.741,21. Aspek lainnya, sistem ketersediaan teknologi informasi Bank
Mandiri mencapai rata-rata di atas 99%. Artinya, nasabah dapat melakukan transaksi
hampir setiap saat tanpa merasakan gangguan.

Anda mungkin juga menyukai